Anda di halaman 1dari 15

PEMINATAN KESPRO 2021

Status Kesehatan Ibu


dan Status Reproduksi
yang Mempengaruhi
KKI
Iin Khoiriyah Ulfah / 101811133160
ORGANIZATION NAME

Kematian seorang perempuan yang


terjadi selama kehamilan sampai dengan
42 hari setelah berakhirnya kehamilan,
Pengertian tanpa memperhatikan lama dan tempat
Kematian Ibu terjadinya kehamilan, yang disebabkan
oleh atau dipicu oleh kehamilannya atau
penanganan kehamilannya, tetapi bukan
karena kecelakaan.
ORGANIZATION NAME
Direct Obstetric Indirect Obstetric
Deaths Deaths
Klasifikasi Kematian ibu yang Kematian ibu yang
disebabkan oleh komplikasi
Kematian obstetri pada masa hamil,
disebabkan oleh penyakit
yang bukan komplikasi
Ibu bersalin dan nifas, atau yang
disebabkan oleh suatu
obstetri, yang berkembang
atau bertambah berat akibat
tindakan yang dilakukan kehamilan atau persalinan
pada masa hamil, bersalin
dan nifas, atau berbagai hal
akibat tindakan tersebut
ORGANIZATION NAME

DETERMINAN KEMATIAN IBU

McCarthy dan Maine (1992):


mengemukakan peran
determinan kematian ibu
sebagai keadaan/hal hal yang
melatarbelakangi dan menjadi
penyebab langsung dan tidak
langsung dari kematian ibu
ORGANIZATION NAME
ORGANIZATION NAME

Status Kesehatan Ibu di Indonesia

Kesehatan Ibu adalah fokus utama pembangunan di Indonesia,


namun realitanya pencapaian kesehatan ibu masih jauh dari target.
Angka kematian ibu masih terbilang tinggi di kawasan Asia Tenggara.
Menurut UNESCAP5, angka kemati an ibu di Indonesia adalah angka
kemati an terti nggi keempat (220/100.000 kelahiran hidup) diantara
beberapa negara di Asia Timur Selatan menyusul Kamboja, Timor-
Leste dan Laos.
ORGANIZATION NAME
Status kesehatan ibu sebelum maupun saat
kehamilan berpengaruh besar terhadap
kemampuan ibu dalam menghadapi
komplikasi pada kehamilan. Status
Status kesehatan ibu dapat dilihat dari beberapa
faktor, yaitu:
Kesehatan Ibu 1. Status gizi
2. Infeksi
3. Penyakit Kronik
4. Riwayat Komplikasi
ORGANIZATION NAME

1. Status Gizi
Status gizi merupakan hal yang penting diperhatikan pada masa kehamilan,
karena faktor gizi sangat berpengaruh terhadap status kesehatan ibu hamil
selama hamil serta berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan janin.
Diperkirakan bahwa seorang wanita hamil dengan kondisi kesehatan yang
baik dan dengan aktivitas kerja yang sedang memerlukan tambahan sekitar
300 kalori sehari. Disamping itu juga diperlukan peningkatan pasokan
vitamin, asam folat, zat besi, dan mineral lainnya. Selanjutnya selama
trimester terakhir kehamilan, seorang wanita membutuhkan tambahan
kalori sekitar 550 kalori sehingga mampu menyimpan cadangan untuk
menyusui terutama selama enam bulan pertama setelah melahirkan.
ORGANIZATION NAME

Infeksi juga merupakan penyebab penting kematian dan kesakitan ibu.


Insidensi infeksi nifas sangat berhubungan dengan praktik hygiene pada
saat persalinan dan nifas atau akibat penyakit menular seksual yang
2. INFEKSI tidak diobati sebelumnya. Infeksi dapat dicegah secara efektif dengan
melakukan asuhan persalinan yang bersih dan deteksi serta manajemen
penyakit menular selama kehamilan.

Seorang wanita yang mempunyai penyakit-penyakit kronik sebelum


kehamilan, akan sangat mempengaruhi proses kehamilan dan
3. PENYAKIT memperburuk keadaan pada saat proses persalinan serta berpengaruh
KRONIK secara timbal balik antara ibu dan bayi, sehingga dapat mengurangi
kesempatan hidup wanita tersebut. Ibu yang hamil dengan kondisi
terdapat penyakit ini termasuk dalam kehamilan risiko tinggi.
ORGANIZATION NAME

4. RIWAYAT KOMPLIKASI
Seorang ibu yang pernah mengalami komplikasi dalam kehamilan dan
persalinan sebelumnya seperti keguguran, melahirkan bayi prematur,
lahir mati, persalinan sebelumnya dengan tindakan dengan ektrasi
vakum atau forsep dan dengan seksio sesaria merupakan risiko untuk
persalinan berikutnya. Banyak faktor yang menyebabkan komplikasi
obstetri yaitu status gizi ibu, ibu yang mempunyai penyakit kronis, dan
ibu dengan riwayat komplikasi kehamilan sebelumnya.
ORGANIZATION NAME

Status Kesehatan Reproduksi


Mempengaruhi Kesehatan Ibu
1. Umur
Menurut penelitian Ibu yang berumur < 20 tahun, secara fisik, psikhis dan
sosial belum siap untuk mengalami kehamilan, persalinan dan nifas. Sedangkan
ibu yang hamil pada usia yang terlalu tua (>35 tahun), menghadapi risiko ketika
bersalin
Beberapa penelitian mengemukakan bahwa ibu yang terlalu muda (<20
tahun) dan ibu yang terlalu tua (>35 tahun) berisiko lebih besar mengalami
perdarahan sebelum lahir. Selain itu, umur juga berhubungan dengan
paritas, ibu dengan paritas ≥ 4 kali berisiko mengalami komplikasi obstetri
lebih tinggi daripada ibu dengan paritas rendah (< 4 kali).
ORGANIZATION NAME

Status Kesehatan Reproduksi


Mempengaruhi Kesehatan Ibu
2. Paritas
Paritas menunjukkan jumlah anak yang pernah dilahirkan oleh seorang
wanita. Paritas merupakan faktor penting dalam menentukan nasib ibu dan
janin baik selama kehamilan maupun selama persalinan. Pada ibu yang
primipara (melahirkan bayi hidup) pertama kali, karena pengalaman
melahirkan belum pernah, maka kemungkinan terjadinya kelainan dan
komplikasi cukup besar baik pada kekuatan, jalan lahir, dan kondisi janin.
Persalinan yang berulang-ulang akan mempunyai banyak risiko terhadap
kehamilan. Umumnya persalinan kedua dan ketiga adalah persalinan yang
paling aman.
ORGANIZATION NAME

Status Kesehatan Reproduksi


Mempengaruhi Kesehatan Ibu
3. Jarak Kehamilan
Jarak kehamilan (jarak kehamilan < 2 tahun dan > 10 tahun merupakan faktor
risiko terjadinya komplikasi kehamilan dan persalinan). Jarak antar kehamilan
yang terlalu dekat (kurang dari 2 tahun) adalah kelompok risiko tinggi untuk
perdarahan postpartum, kesakitan, dan kematian ibu. Jarak antar kehamilan
yang disarankan pada umumnya adalah paling sedikit dua tahun, untuk
memungkinkan tubuh wanita dapat pulih kembali.
ORGANIZATION NAME

Status Kesehatan Reproduksi


Mempengaruhi Kesehatan Ibu
4. Status Perkawinan
Status perkawinan yang mendukung terjadinya kematian maternal adalah
status tidak menikah. Status ini adalah indikator dari suatu kehamilan
yang tidak diharapkan atau direncanakan. Wanita dengan status
perkawinan tidak menikah pada umumnya cenderung kurang
memperhatikan kesehatan diri dan janinnya selama kehamilan dengan
tidak melakukan pemeriksaan antenatal, yang mengakibatkan tidak
terdeteksinya kelainan yang dapat mengakibatkan terjadinya komplikasi.
ORGANIZATION NAME Referensi
Azwar A. 2003. Upaya Penurunan Angka Kematian Ibu di Indonesia. Jakarta : Depkes RI.

Huda, Lasmita Nurul. 2007. Hubungan Status Reproduksi, Status Kesehatan, Akses
Pelayanan Kesehatan Dengan Komplikasi Obstetric Di Banda Sakti, Lhokseumawe Tahun
2005. jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional vol. 1

McCarthy J and Maine D. 1992. A Framework for Analyzing the Determinants of Maternal
Mortality. Pubmed diunduh di http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/1557792 diakses
pukul 19.54 WIB.

Rokom. 2011. 5 Strategi Operasional Turunkan Angka Kematian Ibu. Diakses pada
http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20110209/47839/5-strategi-
operasional-turunkan-angka-kematian-ibu/ pukul 20.00 WIB.

Ralie, zoraya. 2019. Upaya menurunkan Angka Kematian Ibu. Diakses pada
https://beritagar.id/artikel/berita/upaya-menurunkan-angka-kematian-ibu pukul 20.15
WIB.

Anda mungkin juga menyukai