Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN HASIL KEGIATAN BEDSIDE TEACHING

DI RUANG PENYAKIT BEDAH

DI RSUD GENTENG

Oleh :
KELOMPOK 6

1. Adik Ria Wardani (2020.04.051)


2. Ahmad Saifuddin (2020.04.019)
3. Hesty Rahayu Ningtyas (2020.04.055)
4. Muzayyinatul Azizah (2020.04.041)
5. Safitri Nuri Rahayu (2020.04.028)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI


BANYUWANGI
2020/2021
1. Persiapan
Kegiatan persiapan Bedside Teaching dimulai pada “
I. Tanggal 12 April 2021 :
a. Persepti melakukan komunikasi dengan perseptor perihal kontrak
waktu, BST akan dilaksanakan pada hari kamis tanggal 23 April
2021 pukul 10.00 WIB di Ruang Bedah

b. Melakukan pengkajian singkat ke pasien :


Nama pasien : Ny. K
umur : 68 tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pekerjaan : Petani
No.Register : 33 62 43
Tgl MRS : 16 April 2021 Pukul 03.00 wib
Dx. Medis : Post op Laparotomy
Gambaran kondisi klien :
KU : Lemah,
 GCS : 456 CM,
 TD : 82/57 x/m,
 N : 97x/m ,
 RR : 23 x/m,
 S : 36.3 °C

c. Tema yang akan di angkat menjadi topic BST : Pemeriksaan


Tanda-Tanda Vital dan perawatan luka post opp

II. Tanggal 12 April : membuat proposal BST (Pemeriksaan Tanda-


Tanda Vital)
III. Tanggal 13 April : konsultasi proposal BST (Pemeriksaan Tanda-
Tanda Vital)
IV. Tanggal 14 April 2021: perceptor kontrak waktu dengan pasien yang
akan terlibat dalam proses BST
V. Tanggal 15 April 2021 : preceptor mereview kembali kesiapan
mahasiswa sebelum melakukan BST langsung ke pasien.

2. Pelaksanaan
a. Kegiatan BST dilaksanakan pada tanggal 15 April 2021 dan dimulai
pada pukul 10.00 dan berakhir pada pukul 11.30 di Ruang IGD
RSUD Genteng.
b. Waktu pelaksanaan BST tidak sesuai dengan perencanaan awal
dikarenakan kegiatan di ruangan yang cukup banyak karena ada 4
orang pasien baru.
c. Pasien di damping Istri
d. Pasien kooperatif terhadap tindakan
e. Tanya jawab dengan pasien berlangsung aktif , berikut pertanyaan
yang disampaikan oleh pasien dan keluarga :
1) Kenapa harus dilakukan pemeriksaan Tanda-Tanda Vital
2) Dan sebutkan pertanyaan lainnya
Susunan Acara BST

No Jam Kegiatan Pelaksana Keterangan


1 10.00 Pembukaan: Ns. Idham Sanjaya. Pasien menyetujui
S,.kep
Mengucapkan salam
Memperkenalkan diri dan mhs
Menjelaskan tujuan
Menjelaskan kontrak waktu
2 10.05 Pelaksanaan SOP Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital Muzayyinnatul Pasien kooperatif
Pemeriksaan Suhu Azizah dengan tindakan

1) Pengukuran Temperatur Axila

 Perawat mencuci tangan

 Meletakkan alat di dekat klien

 Memakai hand scoen bersih

 Memintaklien untuk duduk atau berbaring, pastikan klien merasa nyaman

 Gulung lengan baju klien atau buka baju atas sampai axila terlihat

 Keringkan daerah axila menggunakan kassa

 Pastikan thermometer siap (jika menggunakan thermometer raksa suhu awal <35°C)

 Pasang thermometer pada daerah tengah axila, minta klien untuk menurunkan lengan

atas dan meletakkan lengan bawah diatas dada


 menelaskan pada klien bahwa pengukuran akan berlangsung selama 5 menit atau sampai

alarm berbunyi pada thermometer elektrik

 Ambil thermometer dan baca hasilnya

 Bersihkan termometer dengan kapas alkohol atau dengan menggunakan sabun-savlon-air

bersih lalu keringkan dengan kasa

 Kemudian Menyampaikan informasi hasil pemeriksaan kepada Klien/keluarga dan

mengkomunikasikan tindakan sudah selesai.

 Perawat melepas handscoen dan mencuci tangan

 Mencatat Hasil Pemeriksaan di status Klien dan merapikan baju Klien

Evaluasi: Klien Bersih, rapi dan nyaman, Tempat tidur rapi Perawat mampu menyimpulkan
hasil dari pemeriksaan apakah Klien Hipotermia, Normal, Pireksia/febris atau Hipertermia
b. Pemeriksaan Frekuensi Nafas
Hesti Rahayu
 Perawat mencuci tangan Ningtyas

 Memakai handscoen bersih

 Menjelaskan tujuan dan prosedur pemeriksaan pada klien

 Bantu klien membuka baju, jaga privasi klien

 Memposisikan Klien untuk berbaring/duduk, pastikan klien merasa nyaman

 Lakukan inspeksi atau palpasi dengan kedua tangan pada punggung / dada untuk

menghitung gerakan pernapasan selama minimal 1 menit

 Dokumentasikan hasil pemeriksaan (frekuensi nafas, irama nafas reguler/ireguler, dan

tarikan otot bantu pernafasan)

 Kemudian Menyampaikan informasi hasil pemeriksaan kepada Klien/keluarga dan

mengkomunikasikan tindakan sudah selesai.

 Perawat melepaskan handscoen dan mencuci tangan

 MenDokumentasikan hasil pemeriksaan (frekuensi nafas, irama nafas reguler/ireguler,

dan tarikan otot bantu pernafasan) di status Klien. Rapikan baju Klien

 Evaluasi: Klien Bersih, rapi dan nyaman. Tempat tidur rapi.


 Perawat mampu menyimpulkan hasil dari pemeriksaan apakah Klien Takipnea atau

Bradipnea

c. Pemeriksaan Nadi
Safitri Nuri Rahayu
 Perawat mencuci tangan

 Memakai handscoen bersih

 menjelaskan tujuan dan prosedur pemeriksaan pada klien

 Bantu Klien untuk duduk atau berbaring, pastikan Klien merasa nyaman.

 Gunakan ujung dua atau tiga jari (jari telunjuk, jari tengah dan jari manis ) untuk meraba

salah satu dari 9 arteri.

 Tekan arteri radialis untuk merasakan denyutan. Kaji jumlah, kualitas, dan ritme nadi

 Gunakan jam tangan, untuk menghitung frekuensi nadi selama minimal 30 detik

 Hitung frekuensi nadi selama 1 menit penuh apabila ditemukan kondisi abnormal

 Kemudian Menyampaikan informasi hasil pemeriksaan kepada Klien/keluarga dan

mengkomunikasikan tindakan sudah selesai.

 Perawat melepaskan handscoen dan mencuci tangan


 Mendokumentasikan hasil pemeriksaan di status Klien. Rapikan baju Klien

 Evaluasi: Klien Bersih, rapi dan nyaman. Tempat tidur rapi. Perawat mampu

menyimpulkan hasil dari pemeriksaan apakah Klien Lokasi pemeriksaan denyut nadi dan

Skala ukuran kekuatan/kualitas nadi.

d. Pemeriksaan Tekanan Darah

 Perawat mencuci tangan Ahmad Saifuddin

 Meletakkan alat di dekat klien

 Memakai handscoen bersih

 Menjelaskan tujuan dan prosedur pemeriksaan pada klien

 Pilih manset tensimeter/sphygmomanometer sesuai dengan ukuran lengan Klien

 Tempatkan Klien dalam posisi nyaman (duduk/berbaring) dengan lengan rileks,

sedikit menekuk pada siku dan bebas dari tekanan oleh pakaian

 Palpasi arteri brachialis.

 Pasang manset melingkari lengan atas dimana arteri brachialis teraba, secara rapi dan

tidak terlalu ketat (2,5 cm di atas siku) dan sejajar jantung

 Raba nadi radialis atau brachialis dengan satu tangan.


 Tutup bulb screw tensimeter

 Pasang bagian diafragma stetoskop pada perabaan pulsasi arteri brachialis

 Pompa tensimeter/sphygmomanometer dengan cepat sampai 30mmHg di atas

hilangnya pulsasi

 Turunkan tekanan manset perlahan-lahan sampai pulsasi arteri teraba

 Dengarkan melalui stetoskop, sambil menurunkan perlahan-lahan 3mmHg/detik dan

melaporkan saat mendengar bising „dug‟ pertama (tekanan sistolik)

 Turunan tekanan manset sampai suara bising „dug‟ yang terakhir (tekanan diastolik)

 Rapikan alat-alat yang telah digunakan

 Rapikan dan berikan posisi yang nyaman pada Klien

 Kemudian Menyampaikan informasi hasil pemeriksaan kepada Klien/keluarga dan

mengkomunikasikan tindakan sudah selesai.

 Perawat melepaskan handscoen dan mencuci tangan

 Mendokumentasikan hasil pemeriksaan di status klien. Rapikan baju klien

 Evaluasi: Klien Bersih, rapi dan nyaman. Tempat tidur rapi. Perawat mampu

menentukan sistolik dan diastolik. Perawat mampu mengkategori tekanan darah Klien
3 11.00 Evaluasi Adik ria wardani Pasien merasa
nyaman dan tidak
kelelahan
4 11.05 Dokumentasi Adik ria wardani
3. Tahap evaluasi
a. Struktur
Evaluasi struktur organisasi mahasiswa
Ahmad Saifuddin : Pelaksana Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital
Muzayinnatul Azizah : Pelaksana Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital
Hesty Rahayu Ningtyas : Pelaksana Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital
Safitri Nuri Rahayu : Pelaksana Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital
Adikria Wardani : Observer dan proses dokumentasi
Alat dan bahan yang dibutuhkan tersedia di Ruangan
penggunaan bahasa Indonesia dan sedikit di kolaborasi dengan bahasa jawa
dengan bantuan perseptor membuat komunikasi menjadi efektif dan komunikatif
sehingga mudah dipahami oleh pasien dan keluarga
b. Proses
Pelaksanaan kegiatan tidak dengan sesuai jadwal yang sdh ditentukan
Antusias Pesien dan keluarga baik saat pelaksanaan tindakan.
Evaluasi pelaksanaan : mahasiswa bisa lebih percaya diri saat melakukan
tindakan, dan sering berlatih komuninasi terapeutik
Jawaban yang diberikan oleh persepti dibantu oleh perseptor dari Pertanyaan
yang diajukan pasien dan keluarga.
c. Hasil
Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali pengertian dan tujuan
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital

Anda mungkin juga menyukai