Anda di halaman 1dari 7

Syafaatul Uzma

Nabi Muhammad Sallallahu Alaihy wasallam

Artinya: “Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa
olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas
kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.” (QS At-Taubah: 128)

Artinya: “Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa
olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas
kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.” (QS At-Taubah: 128)

Artinya: “Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa
olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas
kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.” (QS At-Taubah: 128)

Anas bin Malik mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

َ ‫اس أَجْ َمع‬


‫ِين‬ ِ ‫ون أَ َحبَّ إِلَ ْي ِه مِنْ َولَ ِد ِه َو َوالِ ِد ِه َوال َّن‬
َ ‫الَ ي ُْؤمِنُ أَ َح ُد ُك ْم َح َّتى أَ ُك‬
“Salah seorang di antara kalian tidak akan beriman sampai aku lebih dia cintai daripada
anaknya, orang tuanya bahkan seluruh manusia.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Semua Cinta Butuh Bukti Cinta bukanlah hanya klaim semata. Semua cinta harus dengan
bukti. Di antara bentuk cinta pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah ittiba’
(mengikuti), taat dan berpegang teguh pada petunjuknya. Karena ingatlah, ketaatan
pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah buah dari kecintaan. Penyair Arab
mengatakan:

‫ َل ْو َكانَ ُحبُّكَ صَ ادِقا ً أَل َ َطعْ َت ُه إِنَّ ال ُمحِبَّ ِل َمنْ ُيحِبُّ مُطِ ْي ٌع‬ Sekiranya cintamu itu benar niscaya engkau akan
mentaatinya Karena orang yang mencintai tentu akan mentaati orang yang dicintainya

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫ َوأُ ِري ُد أَ ْن أَ ْختَبِ َئ َد ْع َوتِى َشفَا َعةً ألُ َّمتِى فِى اآل ِخ َر ِة‬، ‫لِ ُكلِّ نَبِ ٍّى َد ْع َوةٌ يَ ْد ُعو بِهَا‬
“Setiap Nabi memiliki do’a (mustajab) yang digunakan untuk berdo’a dengannya. Aku
ingin menyimpan do’aku tersebut sebagai syafa’at bagi umatku di akhirat nanti.” (HR. Bukhari
no. 6304)

Selanjutnya kita akan melihat kisah syafa’at Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam –yang
dikenal dengan syafa’at al-‘uzhma- dalam hadits yang cukup panjang. Kisah ini terjadi ketika
berkumpulnya manusia di padang masyhar.

Dari Abu Hurairah, beliau berkata bahwa pada suatu hari Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam disodorkan daging, lalu ditawarkan kepadanya sebesar satu hasta (dari daging tersebut).
Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menyantapnya dengan sekali gigitan, lalu beliau
shallallahu

‘alaihi wa sallam bersabda,

َ‫اس يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة َوهَلْ تَ ْدرُونَ بِ َم َذاك‬


ِ َّ‫أَنَا َسيِّ ُد الن‬
ُ‫ص ُر َوتَ ْدنُو ال َّش ْمس‬ َ َ‫اعى َويَ ْنفُ ُذهُ ُم ْالب‬
ِ ‫اح ٍد فَيُ ْس ِم ُعهُ ُم ال َّد‬
ِ ‫ص ِعي ٍد َو‬ ِ ‫يَجْ َم ُع هَّللا ُ يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة األَ َّولِينَ َو‬
َ ‫اآلخ ِرينَ فِى‬
‫ْض أَالَ ت ََروْ نَ َما أَ ْنتُ ْم‬ٍ ‫اس لِبَع‬ ِ َّ‫ب َما الَ ي ُِطيقُونَ َو َما الَ يَحْ تَ ِملُونَ فَيَقُو ُل بَعْضُ الن‬ ِ ْ‫اس ِمنَ ْال َغ ِّم َو ْالكَر‬ َ َّ‫فَيَ ْبلُ ُغ الن‬
‫ْض ا ْئتُوا آ َد َم‬
ٍ ‫اس لِبَع‬ِ َّ‫فِي ِه أَالَ ت ََروْ نَ َما قَ ْد بَلَ َغ ُك ْم أَالَ تَ ْنظُرُونَ َم ْن يَ ْشفَ ُع لَ ُك ْم إِلَى َربِّ ُك ْم فَيَقُو ُل بَعْضُ الن‬.
“Aku adalah sayyid (pemimpin) manusia pada hari kiamat nanti. Apakah kalian tahu mengapa
bisa demikian?
Allah mengumpulkan seluruh makhluk pada hari kiamat di satu tempat yang luas. Pada
saat itu memanggil orang yang jauh dan yang dekat sama saja. Demikian pula, melihat yang jauh
sama dengan melihat suatu yang dekat. Matahari (pada saat itu) didekatkan. Akhirnya, manusia
pada saat itu berada dalam kesusahan dan kesedihan. Mereka tidak kuasa menahan dan memikul
beban pada saat itu. Lalu ada sebagian orang mengatakan kepada yang lainnya, “Apakah kalian
tidak melihat kesusahan yang menimpa kalian? Apakah kalian tidak melihat apa yang kalian
alami? Apakah kalian tidak melihat ada orang yang akan memberi syafa’at untuk kalian kepada
Rabb kalian?” Maka sebagian orang berkata kepada yang lainnya supaya mendatangi Nabi Adam
‘alaihis salam.

‫ُوح ِه َوأَ َم َر ْال َمالَئِ َكةَ فَ َس َجدُوا لَكَ ا ْشفَ ْع لَنَا‬ َ َ‫فَيَأْتُونَ آ َد َم فَيَقُولُونَ يَا آ َد ُم أَ ْنتَ أَبُو ْالبَ َش ِر َخلَق‬
ِ ‫ك هَّللا ُ بِيَ ِد ِه َونَفَخَ فِيكَ ِم ْن ر‬
ْ‫ضب‬ َ ‫ب ْاليَوْ َم غ‬
َ ‫َضبًا لَ ْم يَ ْغ‬ َ ‫َض‬ِ ‫إِلَى َربِّكَ أَالَ ت ََرى إِلَى َما نَحْ نُ فِي ِه أَالَ تَ َرى إِلَى َما قَ ْد بَلَ َغنَا فَيَقُو ُل آ َد ُم إِ َّن َربِّى غ‬
‫ص ْيتُهُ نَ ْف ِسى نَ ْف ِسى ْاذهَبُوا إِلَى َغي ِْرى ْاذهَبُوا إِلَى‬ َ ‫ب بَ ْع َدهُ ِم ْثلَهُ َوإِنَّهُ نَهَانِى َع ِن ال َّش َج َر ِة فَ َع‬ َ ‫ض‬ َ ‫قَ ْبلَهُ ِم ْثلَهُ َولَ ْن يَ ْغ‬
ٍ ُ‫ن‬
‫وح‬

Kemudian mereka mendatangi (Nabi) Adam. Lalu mereka mengatakan, “Wahai Adam
engkau adalah bapak seluruh manusia. Allah telah menciptakanmu dengan tangan-Nya, Dia
meniupkan ciptaan ruh-Nya pada dirimu, dan Dia memerintahkan malaikat untuk sujud
kepadamu. Berilah syafa’at untuk kami kepada Rabbmu. Tidakkah engkau melihat keadaan
kami? Tidakkah engkau melihat yang telah menimpa kami?” Lalu Adam mengatakan,
”Sesungguhnya hari ini Rabbku marah dengan kemarahan yang belum pernah terjadi
sebelumnya dan tidak akan marah semisal itu sesudahnya. Dia telah melarangku untuk
mendekati sebuah pohon, namun diriku melanggarnya. Pergilah kalian kepada selain aku!
Pergilah kalian kepada Nuh ‘alaihis salam!”

َ‫ض َو َس َّماكَ هَّللا ُ َع ْبدًا َش ُكورًا ا ْشفَ ْع لَنَا إِلَى َربِّكَ أَال‬ ْ
ِ ْ‫فَيَأتُونَ نُوحًا فَيَقُولُونَ يَا نُو ُح أَ ْنتَ أَ َّو ُل الرُّ س ُِل إِلَى األَر‬
‫ضبْ قَ ْبلَهُ ِم ْثلَهُ َولَ ْن‬ َ ‫ب ْاليَوْ َم غ‬
َ ‫َضبًا لَ ْم يَ ْغ‬ ِ ‫ت ََرى َما نَحْ ُن فِي ِه أَالَ ت ََرى َما قَ ْد بَلَ َغنَا فَيَقُو ُل لَهُ ْم إِ َّن َربِّى قَ ْد غ‬
َ ‫َض‬
‫ت بِهَا َعلَى قَوْ ِمى نَ ْف ِسى نَ ْف ِسى ْاذهَبُوا إِلَى إِب َْرا ِهي َم‬ُ ْ‫َت لِى َد ْع َوةٌ َدعَو‬ ْ ‫ب بَ ْع َدهُ ِم ْثلَهُ َوإِنَّهُ قَ ْد َكان‬ َ ‫يَ ْغ‬
َ ‫ض‬
Lalu mereka mendatangi Nuh. Kemudian mereka mengatakan, “Wahai Nuh. Engkau adalah
rasul pertama yang diutus ke bumi . Allah menyebutmu sebagai hamba yang bersyukur. Berilah
syafa’at untuk kami kepada Rabbmu. Tidakkah engkau melihat keadaan kami? Tidakkah engkau
melihat yang telah menimpa kami?” Lalu Nuh mengatakan kepada mereka, “Sesungguhnya pada
hari ini Rabbku marah dengan kemarahan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan tidak akan
marah semisal itu sesudahnya. Do’a yang kumiliki telah kugunakan untuk mendo’akan kejelekan
bagi kaumku. Pergilah kalian kepada Ibrahim!”

‫ض ا ْشفَ ْع لَنَا إِلَى َربِّكَ أَالَ ت ََرى إِلَى َما نَحْ ُن فِي ِه‬ ْ
ِ ْ‫فَيَأتُونَ إِب َْرا ِهي َم فَيَقُولُونَ أَ ْنتَ نَبِ ُّى هَّللا ِ َوخَ لِيلُهُ ِم ْن أَ ْه ِل األَر‬
َ‫ضبْ قَ ْبلَهُ ِم ْثلَهُ َوال‬ َ ‫ب ْاليَوْ َم غ‬
َ ‫َضبًا لَ ْم يَ ْغ‬ ِ ‫أَالَ ت ََرى إِلَى َما قَ ْد بَلَ َغنَا فَيَقُو ُل لَهُ ْم إِب َْرا ِهي ُم إِ َّن َربِّى قَ ْد غ‬
َ ‫َض‬
‫ َو َذ َك َر َك َذبَاتِ ِه نَ ْف ِسى نَ ْف ِسى ْاذهَبُوا إِلَى َغي ِْرى ْاذهَبُوا إِلَى ُمو َسى‬.ُ‫ضبُ بَ ْع َدهُ ِم ْثلَه‬ َ ‫يَ ْغ‬.
Lalu mereka mendatangi Ibrahim ‘alaihis salam. Kemudian mereka berkata, “Engkau adalah
Nabi Allah dan kekasih-Nya (kholilullah) dari penduduk bumi. Berilah syafa’at untuk kami
kepada Rabbmu. Tidakkah engkau melihat keadaan kami? Tidakkah engkau melihat yang telah
menimpa kami?” Lalu Ibrahim berkata kepada mereka, “Sesungguhnya pada hari ini Rabbku
marah dengan kemarahan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan tidak akan marah semisal
itu sesudahnya.” Lalu beliau menceritakan beberapa kebohongan yang pernah beliau lakukan.
Pergilah kalian kepada selainku! Pergilah kalian kepada Musa!”

َ‫ك أَال‬ َّ َ‫فَيَأْتُونَ ُمو َسى فَيَقُولُونَ يَا ُمو َسى أَ ْنتَ َرسُو ُل هَّللا ِ ف‬
ِ َّ‫ضلَكَ هَّللا ُ بِ ِر َساالَتِ ِه َوبِتَ ْكلِي ِم ِه َعلَى الن‬
َ ِّ‫اس ا ْشفَ ْع لَنَا إِلَى َرب‬
‫ب ْاليَوْ َم‬ ِ ‫ إِ َّن َربِّى قَ ْد غ‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ‫تَ َرى إِلَى َما نَحْ نُ فِي ِه أَالَ تَ َرى َما قَ ْد بَلَ َغنَا فَيَقُو ُل لَهُ ْم ُمو َسى‬
َ ‫َض‬
‫ت نَ ْفسًا لَ ْم أُو َمرْ بِقَ ْتلِهَا نَ ْف ِسى نَ ْف ِسى ْاذهَبُوا إِلَى ِعي َسى‬ ُ ‫ب بَ ْع َدهُ ِم ْثلَهُ َوإِنِّى قَت َْل‬ َ ‫ضبْ قَ ْبلَهُ ِم ْثلَهُ َولَ ْن يَ ْغ‬
َ ‫ض‬ َ ‫ضبًا لَ ْم يَ ْغ‬
َ ‫َغ‬
Lalu mereka mendatangi Musa ‘alaihis salam. Kemudian mereka berkata, “Engkau adalah
utusan Allah yang Allah memuliakanmu lebih dari manusia lainnya dengan risalah-Nya dan Dia
berbicara langsung padamu. Berilah syafa’at untuk kami kepada Rabbmu. Tidakkah engkau
melihat keadaan kami? Tidakkah engkau melihat yang telah menimpa kami?” Lalu Musa berkata
kepada mereka, “Sesungguhnya pada hari ini Rabbku marah dengan kemarahan yang belum
pernah terjadi sebelumnya dan tidak akan marah semisal itu sesudahnya. Aku sendiri pernah
membunuh seseorang, padahal aku tidak diperintahkan untuk membunuhnya. Pergilah kalian
kepada Isa!”

َ َّ‫فَيَأْتُونَ ِعي َسى فَيَقُولُونَ يَا ِعي َسى أَ ْنتَ َرسُو ُل هَّللا ِ َو َكلَّ ْمتَ الن‬
‫اس فِى ْال َم ْه ِد َو َكلِ َمةٌ ِم ْنهُ أَ ْلقَاهَا إِلَى َمرْ يَ َم‬
‫َورُو ٌح ِم ْنهُ فَا ْشفَ ْع لَنَا إِلَى َربِّكَ أَالَ ت ََرى َما نَحْ ُن فِي ِه أَالَ ت ََرى َما قَ ْد بَلَ َغنَا فَيَقُو ُل لَهُ ْم ِعي َسى إِ َّن َربِّى قَ ْد‬
‫ب بَ ْع َدهُ ِم ْثلَهُ – َولَ ْم يَ ْذ ُكرْ لَهُ َذ ْنبًا – نَ ْف ِسى نَ ْف ِسى‬ َ ‫ضبْ قَ ْبلَهُ ِم ْثلَهُ َولَ ْن يَ ْغ‬
َ ‫ض‬ َ ‫ب ْاليَوْ َم غ‬
َ ‫َضبًا لَ ْم يَ ْغ‬ َ ‫َض‬
ِ ‫غ‬
‫صلى هللا عليه وسلم‬- ‫اذهَبُوا إِلَى َغي ِْرى ْاذهَبُوا إِلَى ُم َح َّم ٍد‬- ْ

Lalu mereka mendatangi Isa ‘alaihis salam. Kemudian mereka berkata, “Engkau adalah
utusan Allah dan engkau berbicara kepada manusia ketika bayi. Engkau adalah kalimat dari-Nya
yang diberikan kepada Maryam dan ruh yang berasal dari-Nya. Berilah syafa’at untuk kami
kepada Rabbmu. Tidakkah engkau melihat keadaan kami? Tidakkah engkau melihat yang telah
menimpa kami?” Lalu Isa berkata kepada mereka, “Sesungguhnya pada hari ini Rabbku marah
dengan kemarahan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan tidak akan marah semisal itu
sesudahnya. –Lalu beliau tidak menyebutkan adanya dosa yang pernah beliau perbuat-. Pergilah
kalian kepada selain aku. Pergilah kalian kepada Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam!”

َ‫ك أَال‬ َ ِّ‫فَيَأْتُونِّى فَيَقُولُونَ يَا ُم َح َّم ُد أَ ْنتَ َرسُو ُل هَّللا ِ َوخَ اتَ ُم األَ ْنبِيَا ِء َو َغفَ َر هَّللا ُ لَكَ َما تَقَ َّد َم ِم ْن َذ ْنبِكَ َو َما تَأ َ َّخ َر ا ْشفَ ْع لَنَا إِلَى َرب‬
‫ى َوي ُْل ِه ُمنِى ِم ْن َم َحا ِم ِد ِه‬ َّ َ‫ش فَأَقَ ُع َسا ِجدًا لِ َربِّى ثُ َّم يَ ْفتَ ُح هَّللا ُ َعل‬
ِ ْ‫ق فَآتِى تَحْ تَ ْال َعر‬ ُ ِ‫ت ََرى َما نَحْ نُ فِي ِه أَالَ ت ََرى َما قَ ْد بَلَ َغنَا فَأ َ ْنطَل‬
ْ ْ
‫ فَأَرْ فَ ُع َرأ ِسى فَأَقُو ُل يَا‬.ْ‫َو ُح ْس ِن الثَّنَا ِء َعلَ ْي ِه َش ْيئًا لَ ْم يَ ْفتَحْ هُ ألَ َح ٍد قَ ْبلِى ثُ َّم يُقَا ُل َيا ُم َح َّم ُد ارْ فَ ْع َرأ َسكَ َسلْ تُ ْعطَ ْه ا ْشفَ ْع تُ َشفَّع‬
‫ب ْال َجنَّ ِة َوهُ ْم ُش َر َكا ُء‬ ِ ‫ب األَ ْي َم ِن ِم ْن أَب َْوا‬ َ ‫ فَيُقَا ُل يَا ُم َح َّم ُد أَ ْد ِخ ِل ْال َجنَّةَ ِم ْن أُ َّمتِكَ َم ْن الَ ِح َس‬.‫َربِّ أُ َّمتِى أُ َّمتِى‬
ِ ‫اب َعلَ ْي ِه ِمنَ ْالبَا‬
َ‫يع ْال َجنَّ ِة لَ َك َما بَ ْينَ َم َّكة‬ِ ‫ار‬
ِ ‫ص‬ َ ‫ب َوالَّ ِذى نَ ْفسُ ُم َح َّم ٍد بِيَ ِد ِه إِ َّن َما بَ ْينَ ْال ِمصْ َرا َع ْي ِن ِم ْن َم‬ ِ ‫اس فِي َما ِس َوى َذلِكَ ِمنَ األَب َْوا‬ ِ َّ‫الن‬
‫َوهَ َج ٍر أَوْ َك َما َب ْينَ َم َّكةَ َوبُصْ َرى‬

Lalu mereka mendatangiku. Kemudian mereka mengatakan, “Engkau adalah utusan Allah,
penutup para Nabi, Allah telah mengampuni dosamu yang telah lalu dan akan datang. Berilah
syafa’at untuk kami kepada Rabbmu. Tidakkah engkau melihat keadaan kami? Tidakkah engkau
melihat yang telah tertimpa pada kami?”

Kemudian saya (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) pergi menuju bawah ‘Arsy. Lalu aku
bersujud kepada Rabbku. Kemudian Allah memberi ilham padaku berbagai pujian dan sanjungan
untuk-Nya yang belum pernah Allah beritahukan kepada seorang pun sebelumku.
Kemudian ada yang mengatakan, ‘Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu, mintalah pasti
engkau akan diberi, berilah syafa’at pasti akan dikabulkan’. Lalu aku mengangkat kepalaku.
Kemudian aku berkata, ‘Wahai Rabbku, umatku, umatku.’ Maka dikatakan, ‘Wahai Muhammad,
suruhlah umatmu yang tidak dihisab untuk masuk ke surga melalui salah satu pintu surga di sisi
kanan sedangkan pintu-pintu yang lain adalah pintu surga bagi semua orang. Demi jiwa
Muhammad yang berada di tangan-Nya. Sesungguhnya di antara dua daun pintu di surga,
bagaikan jarak Makkah dengan Hajar atau bagaikan jarak Makkah dengan Bashroh. (HR.
Muslim no. 501)

HIKMAH KISAH:

1. Istighfar :
2. Syafaat :

Dari Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
‫ ثُ َّم َسلُوا هللاَ لِ َي‬،‫صلَّى هللا َعلَ ْي ِه بِهَا َع ْشرًا‬ َ ً‫صاَل ة‬ َ ‫ي‬ َّ َ‫صلَّى َعل‬
َ ‫ فَإِنَّهُ َم ْن‬، ‫ي‬ َّ َ‫صلُّوا َعل‬ َ ‫ فَقُولُوا ِم ْث َل َما يَقُو ُل ثُ َّم‬، َ‫إِ َذا َس ِم ْعتُ ُم ْال ُم َؤ ِّذن‬
ْ َّ‫ فَ َم ْن َسأ َ َل لِي ْال َو ِسيلَةَ َحل‬، ‫ َوأَرْ جُو أَ ْن أَ ُكونَ أَنَا هُ َو‬، ِ‫ اَل تَ ْنبَ ِغي إِاَّل لِ َع ْب ٍد ِم ْن ِعبَا ِد هللا‬،‫ فَإِنَّهَا َم ْن ِزلَةٌ فِي ْال َجنَّ ِة‬، َ‫ْال َو ِسيلَة‬
ُ‫ت لَهُ ال َّشفَا َعة‬

“Jika kalian mendengar adzan, maka jawablah seperti apa yang dilantunkan muadzin,
lalu bacalah shalawatlah untukku, karena barangsiapa yang bershalawat untukku, maka Allah
akan bershalawat untuknya sepuluh kali. Kemudian mintakanlah kepada Allah untukku al-
wasilah, karena dia adalah satu kedudukan di surga yang tidak sepatutnya, kecuali untuk
seorang hamba Allah; dan aku berharap, (bahwa) akulah ia. Barangsiapa yang memohonkan
untukku al-wasilah, maka akan mendapat syafaatku.” (HR. Muslim 875, Nasai 686 dan yang
lainnya).

Dalam riwayat lain, dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,

‫ت ُم َح َّمدًا‬ َّ ‫ َوال‬، ‫ اللَّهُ َّم َربَّ هَ ِذ ِه ال َّد ْع َو ِة التَّا َّم ِة‬:‫ين يَ ْس َم ُع النِّ َدا َء‬
ِ ‫صالَ ِة القَائِ َم ِة آ‬ َ ‫ال ِح‬َ َ‫َم ْن ق‬
ْ َّ‫ َحل‬، ُ‫ َوا ْب َع ْثهُ َمقَا ًما َمحْ ُمودًا الَّ ِذي َو َع ْدتَه‬،َ‫ضيلَة‬
‫ت لَهُ َشفَا َعتِي يَ ْو َم القِيَا َم ِة‬ ِ َ‫الو ِسيلَةَ َوالف‬
َ
Siapa yang mendengarkan adzan, lalu dia membaca doa,

ُ‫ َوا ْب َع ْثهُ َمقَا ًما َمحْ ُمودًا الَّ ِذي َو َع ْدتَه‬،َ‫ضيلَة‬


ِ َ‫ت ُم َح َّمدًا ال َو ِسيلَةَ َوالف‬ َّ ‫ َوال‬، ‫اللَّهُ َّم َربَّ هَ ِذ ِه ال َّد ْع َو ِة التَّا َّم ِة‬
ِ ‫صالَ ِة القَائِ َم ِة آ‬
Maka halal baginya untuk mendapatkan syafaatku pada hari kiamat. (HR. Bukhari 514, Ahmad
14993 dan yang lainnya).

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َع ْشًرا‬ ِ


َ ‫صلَّى َعلَ َّى َواح َد ًة‬
َ ‫َم ْن‬
“Barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat kepadanya
sepuluh kali.” (HR. Muslim no. 408)

Keutamaan Bershalawat di Hari Jum’at

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫ فَ َم ْن َكا َن‬، ‫ض َعلَ َّى ىِف ُك ِّل َي ْوِم مُجُ َع ٍة‬ُ ‫صالَةَ أ َُّمىِت تُ ْعَر‬
ٍ ِ ِ َّ ‫أَ ْكثِروا علَى ِمن‬
َ ‫الصالَة ىِف ُك ِّل َي ْوم مُجُ َعة فَِإ َّن‬ َ َّ َ ُ
ً‫صالًَة َكا َن أَْقَر َب ُه ْم ِمىِّن َمْن ِزلَة‬
َ ‫أَ ْكَثَر ُه ْم َعلَ َّى‬
“Perbanyaklah shalawat kepadaku pada setiap Jum’at. Karena shalawat umatku akan
diperlihatkan padaku pada setiap Jum’at. Barangsiapa yang banyak bershalawat kepadaku, dialah
yang paling dekat denganku pada hari kiamat nanti.” (HR. Baihaqi dalam Sunan Al Kubro.
Hadits ini hasan ligoirihi –yaitu hasan dilihat dari jalur lainnya-)
Amalkanlah Shalawat Berikut

Di antara shalawat yang dianjurkan yang dapat kita amalkan adalah:

[1] Dari Zaid bin Abdullah berkata bahwa sesungguhnya mereka dianjurkan mengucapkan,

‫ص ِّل َعلَى حُمَ َّم ٍد النَّيِب ِّ األ ُِّم ِّي‬


َ ‫اللَّ ُه َّم‬
“Allahumma sholli ‘ala Muhammad an nabiyyil ummiyyi. [Ya Allah, berilah shalawat kepada
Muhammad Nabi yang Ummi]” (Fadhlu Ash Sholah ‘alan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam no.
60. Syaikh Al Albani mengomentari bahwa hadits ini shohih)

[2] Dari Ka’ab bin ‘Ujroh, beliau mengatakan,

“Wahai Rasulullah, kami sudah mengetahu bagaimana kami mengucapkan salam padamu. Lalu
bagaimana kami bershalawat padamu?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Ucapkanlah,

‫َّك مَحِ ْي ٌد جَمِ ْي ٌد‬ ِ ِ ٍ ِ ٍ


َ ‫ت َعلَى ِآل إِْبَراهْي َم ان‬
َ ‫صلَّْي‬ ّ ‫اللَّ ُه َّم‬
َ ‫ص ِّل َعلَى حُمَ َّمد َو َعلَى آل حُمَ َّمد َك َما‬
“Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad kama shollaita ‘ala ali Ibrahim,
innaka hamidun majid” [Ya Allah, berilah shalawat kepada Muhammad dan kerabatnya karena
engkau memberi shalawat kepada kerabat Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi
Maha Mulia] (Fadhlu Ash Sholah ‘alan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam no. 56. Syaikh Al
Albani mengomentari bahwa sanad hadits ini shohih)

[3] Dalam riwayat Bukhari no. 3370 terdapat lafazh shalawat sebagai berikut,

، ‫َّك مَحِ ي ٌد جَمِ ي ٌد‬ ِ ِ ِ ِ ِ ٍ ِ ٍ


َ ‫ إِن‬، ‫يم‬
َ ‫يم َو َعلَى آل إ ْبَراه‬
َ ‫ت َعلَى إ ْبَراه‬ َ ‫صلَّْي‬
َ ‫ َك َما‬، ‫ َو َعلَى آل حُمَ َّمد‬، ‫ص ِّل َعلَى حُمَ َّمد‬ َ ‫اللَّ ُه َّم‬
‫َّك مَحِ ي ٌد‬ ِ ِ ِ ِ ِ ٍ ِ ٍ
َ ‫ إِن‬، ‫يم‬َ ‫ َو َعلَى آل إ ْبَراه‬، ‫يم‬
َ ‫ت َعلَى إ ْبَراه‬َ ‫ َك َما بَ َار ْك‬، ‫ َو َعلَى آل حُمَ َّمد‬، ‫اللَّ ُه َّم بَا ِر ْك َعلَى حُمَ َّمد‬
‫جَمِ ي ٌد‬
“Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad kama shollaita ‘ala Ibrahim wa ‘ala
ali Ibrahim, innaka hamidun majid. Allahumma barik ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad
kama barokta ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim, innaka hamidun majid.” [Ya Allah, berilah
shalawat kepada Muhammad dan kerabatnya karena engkau memberi shalawat kepada Ibrahim
dan kerabatnya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah, berilah
keberkahan kepada Muhammad dan kerabatnya karena engkau memberi keberkahan kepada
Ibrahim dan kerabatnya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia]

Anda mungkin juga menyukai