Anda di halaman 1dari 2

Nama: Melynda Wahyu Nugraheni

NPM: 1806220433
Kelas: Fisafat Hukum-B/Reguler
Legal Realism

Aliran Legal Realisme sebagai suatu gerakan dapat dibedakan menjadi dua kelompok,
yaitu Realisme Amerika dan Realisme Skandinavia. Pengelompokan ini dilakukan menurut zona,
yang biasanya bukanlah hal yang lazim.
American Legal Realism
Realisme Amerika merupakan pendekatan pragmatis dan behavioritis terhadap lembaga-
lembaga sosial. Para ahli hukum Amerika mengembangkan pendekatan tersebut dengan
meletakkan tekanan pada putusan-putusan pengadilan dan tindakan-tindakan hukum. Aliran ini
memiliki sumber utama, yaitu putusan hakim yang dianggap sebagia penemu hukum daripada
pembuat hukum yang mengandalkan peraturan perundang-undangan, apabila dibandingkan
dengan cara berpikir alirab positivism, maka aliran ini sangat bertentangan karena aliran realisme
merupakan reaksi dari aliran positivism yang menekankan bahwa hukum hanyalah sebagai
segala sesuatu yang tertuang dalam undang-undang. Sedangkan penganut aliran Realisme di
Amerika menganggap bahwa hukum merupakan praktek (law in action) dan harus bebas dari
nilai-nilai.
Menurut John Dewey, tujuan dari realisme Amerika adalah untuk mengetahui bagaimana
hukum bekerja dan bagaimana penerapannya. Aliran realisme di Amrerika juga menapatkan
pengaruh besar dari Llewellyn dalam bukunya yang berjudul The Common law Traditional.
Dalam buku ini, Llewellyn mengembangkan pemikiran bahwa setiap institusi hukum (hakim,
jaksa, pengacara, dan pemerintah)harus memiliki keterampilan dalam menafsirkan hukum.
Dalam buku ini, Llewellyn juga membagi konsep pemikiran yang dapat dipraktikan di Amerika,
yaitu “Grand Style” yang diterapkan pada pengadilan tingkat banding dimana hakim di Amerika
dalam membuat suatu keputusan lebih menekankan pada logika dan keadaan di sekitarnya.
Selanjutnya, terdapat juga “Formal Style” yang lebih bersifat otoriter, formal, dan hakim
diberikan ruang untuk menpergunakan logikanya.

Scandinavian Legal Realism


Aliran ini condong kepada ideologi kesejahteraan sosial. Bapak dari aliran ini adalah
Hagerstorm. Menurut Lloyd D. dan Freeman, pokok-pokok penting dari aliran ini antara lain:
Nama: Melynda Wahyu Nugraheni
NPM: 1806220433
Kelas: Fisafat Hukum-B/Reguler
1. Law as fact: berarti hukum hanya dapat dijelaskan melalui fakta-fakta yang dapat
diobservasi.
2. Theory of Law: Dalam hal ini, Ross membedakan dua jenis ilmu hukum yaitu hukum
yang dimuat dalam undang-undang dan kedua kalimat-kalimat dalam bukum yang
menyatakan hukum. Jenis pertama merupakan ilmu hukum yang bersifat menentukan,
sedangkan yang kedua mengarah kepada pengatahuan tentang apa huukum yang berisi
pernyataan dan penjelasan.
3. Prinsip-prinsip verifiabilitas: menurut aliran realisme, fakta merupakan hal yang tidak
dapat ditawar.
4. Asal mula hukum: menurut olivecrona, asal mula hukum sejatinya merupakan pertanyaan
mengenai asal mula histori dan factual mengenai perkembangan “aturan yang luar biasa,
bersifat magis-religius, yang ditemukan dalam masyarakat kuno.
5. Reductionism dan legal concept: Menurut Ross, konsep dapat selalu direduksi dengan
analisa atas dalil yang setara.
6. Feature of Law: kinerja hukum tidak mistis, melainkan dibuat oleh sekumpulan orang
yang berada dalam suatu organisasi negara.
7. Hukum dan moralitas: gagasan moral tidak sepenuhnya dibentuk oleh hukum, namun
hukum menjadi factor utama yang memengaruhi standard moral.

Anda mungkin juga menyukai