Dosen Pengampu:
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan kasih karuniaNya yang
berlimpah sehingga penulis dapat menyusun makalah REKAYASA IDE KIMIA LOGAM
TRANSISI ini dengan tepat waktu.
Dan tidak lupa juga kepada Bapak Dosen Pengampu yang memberikan bimbingan dan
penjelasan dalam penyusunan makalah ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu
tugas sebagai mahasiswa.
Penulis sadar bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata baik, masih ada
kekurangan di berbagai sisi sehingga sangat diharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca sehingga kedepannya dapat lebih baik lagi.
Demikian penulis sampaikan, besar harapan makalah ini dapat bermanfaat dan digunakan
sebaik-baiknya.
KELOMPOK 2
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................1
DAFTAR ISI...................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................3
1.3 Tujuan....................................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................4
BAB III PENUTUP.........................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................9
2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Suatu senyawa kompleks akan terbentuk bila terjadi ikatan kovalen koordinasi antara
suatu atom atau ion logam dengan beberapa molekul netral atau ion donor elektron. Atom
atau ion logam berfungsi sebagai ion pusat sedangkan molekul netral atau ion door elektron
berfungsi sebagai gugus pengeliling atau yang lebih dikenal dengan ligan. Atom pusat
biasanya ion-ion logam transisi yang berfungsi sebagai penerima pasangan elektron bebas
dari ligan.
Dua atom yang saling mendekati masing-masing memiliki orbital valensi dan satu
elektron. Orbital valensi ini saling tumpang tindih sehingga elektron yang terletak pada
masing-masing orbital valensi saling berpasangan. Dua jenis orbital yang digunakan dalam
pembentukan ikatan kovalen yaitu orbital asli dan orbital hibridisasi. Jenis orbital yang
digunakan dalam pembentukan ikatan kovalen dapat diramalkan berdasarkan geometri,
terutama besar sudut ikatan yang ada disekitar atom.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari rekayasa ide ini adalah “Mengetahui penggunaan avogadro untuk
menentukan bentuk molekul berdasarkan teori ikatan valensi”
3
BAB II PEMBAHASAN
Teori ikatan valensi dikembangkan oleh Linus Pauling sekitar tahun 1930. Berdasarkan
teori ini senyawa koordinasi dianggap terbentuk dari reaksi antara asam Lewis (atom pusat)
dengan basa-basa Lewis (ligan-ligan) melalui ikatan kovalen koordinasi antara keduanya. Di
dalam senyawa koordinasi atau senyawa kompleks, atom pusat memiliki bilangan koordinasi
tertentu.
Bilangan
Konfigurasi Orbital Bentuk Geometri Contoh
Koordinasi
2 sp Linier [Ag(NH3)2]+
3 sp2 Trigonal [HgI3]-
sp3 Tetrahedral Ni(CO)4
4
dsp2 Square planar [Ni(CN)4]2-
dsp3 Trigonal bipyramida [CuCl5]3-
5
d2sp2 Square pyramid [Ni(CN)5]3-
Oktahedral [Co(NH3)6]3+, [CoF6] 3–
6 d2sp3, sp3d2
Menurut Pauling, ikatan kovalen terjadi karena adanya tumpang tindih antara orbital
kosong logam dengan orbital ligan yang berupa molekul atau ion yang mempunyai pasangan
elektron bebas. Dalam ikatannya dengan ligan-ligan, atom pusat menggunakan orbital-orbital
hibrida yang diproses dari proses hibridisasi, yaitu proses pembentukan orbital-orbital hibrida
dengan tingkat energi yang sama melalui kombinasi linear orbital-orbital atom dengan tingkat
energi yang berbeda (Effendy, 2007).
4
Avogadro adalah salah satu perangkat lunak yang dapat digunakan untuk membuat
bentuk molekul secara 3 dimensi. Bentuk molekul merupakan salah satu bagian dari
materi pembelajaran kimia yang digunakan untuk mempelajari bentuk geometri suatu
molekul dalam ruang 3 dimensi.
Sebagai berikut beberapa contoh untuk bentuk molekul berdasarkan teori ikatan valensi:
[CuCl5]3-
Konfigurasi elektron
3d 4s 4p
Ion Cu2+ (keadaan dasar) : [Ar]
hibridisasi sp3d
Ion Cu2+ dalam [CuCl5]3- : [Ar]
5
Gambar 1. Model Molekul [CuCl5]3- Menggunakan Software Avogadro
[CoF6] 3–
Konfigurasi elektron :
3d 4s 4p 4d
Hibridisasi sp3d2
Tingkat energi dari kompleks [CoF6] 3– adalah paling rendah apabila tolakan antara enam
ligan F- minimal. Hal ini apabila enam ligan tersebut posisinya sejauh mungkin, yaitu terletak
pada pojok-pojok oktahedral, sehingga kompleks [CoF6] 3– memiliki struktur oktahedral. Fakta
eksperimen membuktikan hal tersebut. Di samping itu, ion [CoF6] 3– bersifat paramagnetik yang
6
kemagnetikannya setara dengan adanya empat elektron yang tidak berpasangan. Oleh karena itu
pembentukan kompleks ini melibatkan hibridisasi sp3d2.
Sifat paramagnetik dari ion [CoF6] 3– ditunjukkan dengan adanya empat elektron yang tidak
berpasangan pada orbital 3d atom pusatnya.
7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sehubungan dengan penulisan tugas makalah kami, maka dapat disimpulkan bahwa
dengan menggunakan sofware avogadro untuk menentukan bentuk molekul berdasarkan teori
ikatan valensi dapat lebih memudahkan dan membantu siswa menegah ataupun mahasiswa untuk
memahami bentuk molekul dan struktur berdasarkan teori ikatan valensi.
8
DAFTAR PUSTAKA
Effendy. 2007. Kimia Koordinasi. Jilid Satu. Bayumedia Publishing. Jawa Timur.