Buku Pengantar Laboratorium Teori Ketida
Buku Pengantar Laboratorium Teori Ketida
Bab 4
Teori Ketidakpastian
Pengukuran
Pengukuran dengan menggunakan alat di atas memerlukan keterampilan yang sangat tinggi,
sebab banyak hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan alat ini antara lain, alat tersebut
peletakannya di tempat yang gelap dalam pengamatan dan harus berada di meja mendatar, cara
membaca skala termasuk noniusnya harus dikuasai, teknik memutar dan menggerakkan teleskop,
meja prisma, okuler dan sebagainya harus diketahui, teknik pemasangan kisi antara celah harus
jelas, fungsi dan bagian-bagian alat perlu dijelaskan dan sebagainya.
b. Kesalahan acak/rambang (random error), yaitu kesalahan yang tidak disengaja dan tidak dapat
dikendalikan atau diatasi semuanya sekaligus dalam pengukuran karena adanya sedikit fluktuasi
gangguan kecil (naik turun) pada kondisi-kondisi pengukuran. Ini merupakan faktor yang dapat
mengubah dalam waktu yang sangat cepat sehingga pengontrolannya di luar kemampuan
pengamat. Selain kesalahan pengamat di atas, kondisi lingkungan yang tidak menentu bisa
menyebabkan kesalahan pengukuran. Kesalahan pengukuran yang disebabkan oleh kondisi
lingkungan disebut kesalahan acak. Yang termasuk kesalahan acak antara lain:
1) terjadinya fluktuasi tegangan listrik, misalnya sumber tegangan dari PLN atau generator AC
dan bahkan aki (baterai), hal ini dapat mengalami fluktuasi akibat perubahan kecil yang tidak
teratur dan berlalu sangat cepat.
2) terjadi bising elektronik (noice), berupa fluktuasi pada tegangan dalam alat yang sangat cepat
karena komponen alat yang bergantung pada suhu.
3) gerak brown molekul udara (N2, O2, CO2 dan lain-lain), gerak ini sifatnya rambang karena
sewaktu-waktu tidak dapat ditentukan dan tidak teratur kapan terjadinya fluktuasi misal pada
kondisi penunjukan jarum pada galvanometer yang sangat halus terganggu akibat tumbukan
molekul udara, fluktuasi-fluktuasi kecil pada saat pengukuran nisbah e/m (perbandingan
muatan dan massa elektron), dan sebagainya.
0 1 2
A B C
Gambar 4.2: Posisi A dan C menimbulkan kesalahan paralaks, posisi B yang benar
8) Gesekan pada bagian-bagian alat yang bergerak.
9) Waktu respon yang tidak tepat, artinya waktu pengukuran (pengambilan data) tidak
bersamaan dengan saat munculnya data yang seharusnya diukur, sehingga data yang
diperoleh bukan data yang sebenarnya. Misalnya, kita ingin mengukur periode getar suatu
beban yang digantungkan pada pegas dengan menggunakan stopwatch. Selang waktu yang
diukur sering tidak tepat karena terlalu cepat atau terlambat menekan tombol stopwatch saat
kejadian berlangsung.
10) Kondisi yang tidak sesuai,
Dari beberapa sumber kesalahan baik kesalahan dari pengamat, alat ukur maupun kondisi
lingkungan, semuanya harus diketahui terlebih dahulu sebelum melakukan percobaan dan harus
dicegah. Namun mengelakkanya sama sekali jelas tidak mungkin karena ini diluar kemampuan
manusia yang terbatas. Sehingga kenyataan ini akan berpengaruh bahwa tidak ada hasil pengukuran
yang benar-benar 100%, tidak ada yang pasti dan sempurna, melainkan pasti memiliki sifat
keterbatasan. Inilah alasan kita sebagai pengamat (pengukur), mengapa pengukuran itu selalu
dihinggapi ketidakpastian.
δx2 x2 x (4.3b)
δ x3 x3 x (4.3c)
N x i2 x i
2
1
sx (4.4)
N N 1
N adalah jumlah data pengukuran.
Contoh:
Hasil Pengukuran (HP) Nilai Skala Terkecil (NST) Ketidakpastian Mutlak (KM)
112,00 cm 1 cm 0,5 cm
20,60 cm 0,1 cm 0,05 cm
4,52 cm 0,01 cm 0,005 cm
0,15 cm 0,001 cm 0,0005 cm
Hasil pengukuran diatas dapat dilaporkan v = [v v]. Untuk menentukan ketidakpastian v, maka
ini tidak dapat dilakukan dengan menggunakan ½ × NST (seperti pengukuran tunggal), karena
Pengantar Laboratorium Fisika 81
Teori Ketidakpastian Pengukuran
pengukuran kecepatan v tidak diukur dengan alat ukur secara langsung melainkan diukur satu
persatu perpindahan dan waktunya. Kecepatan v diperoleh melalui hasil perhitungan dengan
menggunakan rumus. Sedangkan untuk menghitung v ini (hasil perhitungan) dilakukan dengan
menggunakan teori ralat. Berikut penjelasan perhitungan rambat ralat dengan pengukuran tunggal
dan berulang.
a. Perhitungan rambat ralat dengan pengukuran tunggal
Misal suatu hasil pengukuran secara langsung masing-masing variabel diukur x, y dan z, dengan
x, y, z, ... masing-masing dilakukan pengukuran hanya satu kali saja (pengukuran tunggal),
maka dapat dibentuk menjadi sebuah fungsi yaitu:
A = f (x, y, z, .....) (4.9)
turunannya adalah DA = Df (x, y, z, .....) kemudian dituliskan menjadi:
δA δA δA
ΔA Δf (x, y, z,...) Δx Δy Δ z ..... (4.10)
δx δy δz
δA δA δA
dengan , , , ..... adalah suatu yang berharga mutlak.
δx δy δz
x, y, z, .... diperoleh dari setengah nilai skala terkecil suatu alat ukur.
Beberapa operasi rambat ralat pada pengukuran tunggal yaitu melalui penjumlahan,
pengurangan, perkalian dan pembagian. Berikut dapat dijelaskan satu persatu operasi rambatan
ralat pada pengukuran tunggal:
(a) Operasi penjumlahan dan pengurangan.
Misal suatu hasil perhitungan pengukuran A = x y, dimana x dan y hasil pengukuran
langsung, maka ;
A=xy (4.11)
Setelah diproses maka bentuk rambat ralatnya adalah:
δA δA
A = Δx Δy
δx δy
δA δA
rambat ralat dari 1 dan 1
δx δy
Sehingga,
A = |1| x + |1| y = x y (4.12)
Jika persamaan (4.12) dibagi dengan persamaan (4.11) maka diperoleh rambata ralat
bentuk penjumlahan dan pengurangan yaitu:
ΔA Δx Δy
(4.13)
A x y
δA δA
A = Δx Δy
δx δy
δA δA
rambat ralat dari y 1 dan x y 2
δx δy
Aturan rambar ralat setelah didiferensialkan adalah:
Δ A y 1 Δ x x.y 2 Δ y y 1Δ x x.y 2 Δ y (4.15)
Δ A y 1Δ x x.y 2 Δ y
A x.y 1 x.y 1
Atau
ΔA Δx Δy
(4.16)
A x y
x = 10,00 m
Mobil di atas bergerak dengan perpindahan sejauh 10,00 m dalam waktu tempuh 5,20 sekon
dengan masing-masing nilai skala terkecil alat ukur yang digunakan adalah:
NST mistar = 0,1 cm
NST stopwatch = 0,2 sekon
Tentukan ketidakpastian mutlak pengukuran kecepatan v?
Diketahui = perpindahan s = 10,00 m = 1000,00 cm
waktu tempuh = 5,20 sekon
Pengantar Laboratorium Fisika 83
Teori Ketidakpastian Pengukuran
Kecepatan dihitung dengan rumus:
s 10 m
v 1,923076 m/s
t 5,20 s
δv δv
Δv Δs Δt
δs δt
δv δv
rambat ralat dari t 1 dan s.t 2
δs δt
Jadi Δ v t 1 Δ s (s.t 2 ) Δ t
1 s
atau Δv Δs 2 Δt
t t
Dengan menggunakan x = ½× NST (seperti persamaan 4.2 untuk pengukuran tunggal), maka:
s = ½ × 0,1 cm = 0,05 cm
t = ½ × 0,2 sekon = 0,1 sekon
Ketidakpastian mutlak dari kecepatan adalah:
1 1000
Δv ( 0,05 ) ( 0,1)
5,20 (5,2) 2
Δ v 0,00961538 3,69822485
δA δA δA
dengan , , , ..... merupakan harga mutlak.
δx δy δz
Keterangan:
x = ketidakpastian mutlaknya (standar deviasi) besaran x
xi = data pengukuran ke-i
n = banyaknya data yang terukur.
Beberapa operasi rambat ralat pada pengukuran berganda yaitu melalui penjumlahan,
pengurangan, perkalian dan pembagian. Berikut dapat dijelaskan operasi rambatan ralat pada
pengukuran berganda:
(a) Operasi penjumlahan dan pengurangan
Dua variabel diukur secara langsung dengan menggunakan alat ukur masing-masing x dan y,
maka hasil perhitungan pengukuran jika operasinya dijumlahkan atau dikurangkan adalah:
A=xy (4.19)
Ketidakpastian mutlaknya adalah:
2 2
δA δA
ΔA Δx 2
Δ y2
δx δy
2 2
δA δA
maka rambat ralat dari 1 dan 1
δx δy
Secara umum, aturan differensial berlaku:
2 2
δA δA
A = Δx 2
Δy 2
δx δy
A = Δx 2 Δy 2 (4.20)
2
1
ΔA Δ x x2 Δ x
y y
(4.23)
Jika persamaan (4.23) dibagi persamaan (4.21), maka diperoleh:
2 2
ΔA Δx Δy
A x y
Contoh:
Suatu rangkaian percobaan akan ditentukan nilai hambatan listrik. Dari tiga pengukur
diperoleh data sebagai berikut.
No. Tegangan listrik (V) Kuat Arus listrik (A) Hambatan Listrik ( )
1. 4,50 0,15 30,00
2. 4,45 0,16 27,81
3. 4,50 0,15 30,00
δ I1 I1 I 0,15 0,15 0
δ I 3 I 3 I 0,15 0,15 0
x1 x 2 x 3
dengan x , jadi ketidakpastian mutlaknya adalah deviasi maksimum maks.
3
Jika pengukuran dilakukan sebanyak 10 kali atau lebih maka ketidakpastian mutlaknya adalah
standar deviasi (simpangan baku Sx) yaitu:
N x i2 x i
2
1
sx dengan N adalah jumlah data pengukuran.
N N 1
g. Ketidakpastian relatif adalah perbandingan antara ketidakpastian mutlak pengukuran dengan
hasil pengukuran dalam persen. Ketidakpastian relatif dihitung dengan persamaan berikut:.
Pengantar Laboratorium Fisika 88
Teori Ketidakpastian Pengukuran
Δx
untuk pengukuran tunggal: KR x 100%
x
Δx
untuk pengukuran berganda: KR x 100%
x
h. Tingkat kepercayaan pengukuran adalah selisih antara nilai harga seratus persen (100%) atau
harga ideal dengan hasil ketidakpastian relatif dalam persen.
Tingkat kepercayaan = 100% - KR (%)
i. Angka Berarti (AB) dapat ditentukan dengan melihat persentase ketidakpastian relatifnya, atau
Δx
dapat dihitung dengan persamaan AB= 1 log
x
j. Ralat rambat adalah ketidakpastian yang diperoleh dari ralat besaran turunan yang diukur tidak
langsung atau sering disebut perhitungan teori ketidakpastian. Rambat ralat yang berlaku
adalah:
Jika pengukuran tunggal (ditentukan oleh NST alat):
δA δA δA
ΔA Δf (x, y, z,...) Δx Δy Δ z .....
δx δy δz
Jika x ditentukan dari NST (diukur satu kali saja) dan y ditentukan dari standar deviasi
(diukur berulang), berlaku:
2 2 2
δA 2 δA
Δ A SA Δ x s 2y
δx 3 δy
EVALUASI (TUGAS)
1. Jelaskan pengertian:
a. Ketidakpastian mutlak dan ketidakpastian relatif
b. Angka penting dan angka berarti
c. Deviasi dan nilai rata-rata
d. Pengukuran tunggal dan berganda
2. Jelaskan mengapa dikatakan pengukuran itu selalu dihinggapi ketidakpastian?
3. Hasil pengukuran tinggi Si A adalah 157,15 cm. Tentukan:
a. Kesalahan mutlak pengukuran.
Berapa nilai ketidakpastian pengukuran hambatan R, kesalahan relatif, tingkat kepercayaan dan
angka berarti? Laporkan hasil pengukuran dan rentang pengukurannya?
10. Dilaporkan hasil pengukuran jarak fokus lensa. Untuk jarak benda s = (20,00 0,01) cm dan
jarak bayangan s’ = (25,00 0,01) cm, jika persamaan jarak fokus lensa berlaku:
1 1 1
f s s'
tentukan f Δf ?
11. Suatu pengukuran dilakukan dengan data-data sebagai berikut:
No Diameter kawat (mm)
1 20,00
2 20,10
3 20,10
4 20,00
5 20,20
Berapa nilai ketidakpastian pada pengukuran penampangnya, kesalahan relatif, tingkat
kepercayaan dan angka berarti? Laporkan hasil pengukuran dan rentang pengukurannya?
Pengantar Laboratorium Fisika 91
Teori Ketidakpastian Pengukuran
12. Sebuah kawat panjangnya 100 cm, dengan dialiri arus listrik 0,05 A dan tegangan listrik 3 V.
Tentukan hambatan jenis kawat tersebut jika jari-jari kawat 0,02 cm.
Alat ukur panjang kawat adalah mistral ketelitian 0,1 cm
Alat ukur kuat arus listrik adalah amperemeter ketelitian 2 mA
Alat ukur tegangan listrik adalah voltmeter ketelitian 0,02 V
Alat ukur jari-jari kawat adalah micrometer sekrup ketelitian 0,01 mm
13. Dua buah resistor disusun secara paralel dan menghasilkan pengukuran masing-masing adalah:
R1 = (50,0 5%)
R2 = (100,0 5%)
Dengan menggunakan rumus hambatan total paralel maka tentukan tentukan R ΔR ?
1 1 1
R TOT R1 R 2
************************************************
Selamat Bekerja
************************************************