2016 TA MJ 022093002 Bab-4.pdf1
2016 TA MJ 022093002 Bab-4.pdf1
PT. SINAR SOSRO merupakan perusahaan minuman teh siap minum dalam
kemasan botol yang pertama di Indonesia dan di dunia. Perusahaan ini berdiri pada
tahun 1974 dan terletak di kawasan Cakung, Bekasi, Jawa Barat yang dahulu dikenal
Pendiri bisnis Sosro adalah Bapak Sosrodjojo (alm) disebut sebagai Generasi
Pertama. Keluarga Sosrodjojo memulai bisnisnya pada tahun 1940 di kota Slawi,
Jawa Tengah dengan memproduksi dan memasarkan teh seduh merek “Teh Cap
Botol”. Pada tahun 1965, Keluarga Sosrodjojo mulai memperluas bisnisnya dengan
langsung di tempat. Setelah siap, seduhan teh tersebut langsung dibagikan kepada
orang-orang yang ada di pasar. Namun cara ini kurang berhasil karena teh yang telah
diseduh terlalu panas dan proses penyajiannya terlalu lama sehingga pengunjung di
47
Pengaruh Manajemen Rantai Pasokan Ramah Lingkungan Terhadap Kinerja Operasional Melalui Modal Sosial Relasional Dan
Modal Sosial Struktural Pada PT. SINAR SOSRO
Gerardus Lokeswara Lagaida Jati
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2016. 021-5663232 ext.8335
48
Cara kedua, teh tidak lagi diseduh langsung di pasar, tetapi dimasukkan ke
mobil bak terbuka. Lagi-lagi cara ini kurang berhasil karena teh yang dibawa tumpah
selama perjalanan dari kantor ke pasar karena pada saat tersebut jalanan di Jakarta
masih berlubang dan belum sebagus sekarang. Akhirnya muncul ide untuk membawa
teh yang telah diseduh dan dikemas kedalam botol yang sudah dibersihkan. Ternyata
cara ini cukup menarik minat pengunjung karena selain praktis juga bisa langsung
gagasan untuk menjual teh siap minum dalam kemasan botol “Ready to Drink Tea”
dengan merek Teh Botol. Baru pada awal tahun 1970 usaha menjual Teh Siap
Minum dalam kemasan botol ini dimulai dengan usaha industri rumahan. Nama “Teh
Botol” diambil dari teh seduh merek ”Teh Cap Botol”, yang saat itu sudah mulai
terkenal di Jakarta dan ”Sosro” dari nama keluarga pendirinya yakni ”Sosrodjojo”.
Tahun 1969, seiring dengan semakin diminatinya teh botol Sosro oleh
masyarakat Jakarta, teh botol Sosro kemudian diproduksi dengan lebih massal tetapi
masih dalam skala industri rumahan dan menggunakan botol dengan desain umum.
Pada tahun 1972, logo teh botol sosro berganti desain dan mulai mencantumkan logo
sosro di leher botol. Pada tahun 1974, logo teh botol sosro kembali mengalami
perubahan desain dan pada saat yang bersamaan botol teh botol sosro dirubah
bentuknya menjadi lebih unik dan menonjol dan bentuk botol tersebut masih
digunakan sampai saat ini, serta produksinya sudah mulai menggunakan mesin
Pengaruh Manajemen Rantai Pasokan Ramah Lingkungan Terhadap Kinerja Operasional Melalui Modal Sosial Relasional Dan
Modal Sosial Struktural Pada PT. SINAR SOSRO
Gerardus Lokeswara Lagaida Jati
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2016. 021-5663232 ext.8335
49
Gambar 4.1
Teh Botol Sosro
Sejak generasi pertama, keluarga Sosro memiliki satu filosofi yang mulia dan
selalu diterapkan pada setiap aktivitas bisnisnya. Dasar atau Filosofi PT. Sinar Sosro
Untuk menghasilkan kualitas teh yang bermutu, bahan baku teh hanya
diambil dari perkebunan milik sendiri yaitu dengan nama perusahaan PT.
kemudian diolah menjadi teh kering yang menjadi bahan baku teh untuk produk-
produk PT. Sinar Sosro yaitu dengan nama perusahaan PT. GUNUNG SLAMAT.
merupakan sister company dari PT. Sinar Sosro yang bernaung perusahaan induk
Pengaruh Manajemen Rantai Pasokan Ramah Lingkungan Terhadap Kinerja Operasional Melalui Modal Sosial Relasional Dan
Modal Sosial Struktural Pada PT. SINAR SOSRO
Gerardus Lokeswara Lagaida Jati
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2016. 021-5663232 ext.8335
50
Visi
Menjadikan Rekso Group berperan dan disegani di kawasan Regional Asia Pasifik
Misi
Menumbuhkembangkan bisnis-bisnis yang sudah ada dan jeli melihat peluang untuk
Berikut struktur organisasi PT. Sinar Sosro KPB Cakung, Divisi produksi dan
data.
pelaksanaannya
Pengaruh Manajemen Rantai Pasokan Ramah Lingkungan Terhadap Kinerja Operasional Melalui Modal Sosial Relasional Dan
Modal Sosial Struktural Pada PT. SINAR SOSRO
Gerardus Lokeswara Lagaida Jati
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2016. 021-5663232 ext.8335
51
bawahan
Pengaruh Manajemen Rantai Pasokan Ramah Lingkungan Terhadap Kinerja Operasional Melalui Modal Sosial Relasional Dan
Modal Sosial Struktural Pada PT. SINAR SOSRO
Gerardus Lokeswara Lagaida Jati
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2016. 021-5663232 ext.8335
52
tambahan
Pengaruh Manajemen Rantai Pasokan Ramah Lingkungan Terhadap Kinerja Operasional Melalui Modal Sosial Relasional Dan
Modal Sosial Struktural Pada PT. SINAR SOSRO
Gerardus Lokeswara Lagaida Jati
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2016. 021-5663232 ext.8335
53
MANAGER
PRODUKSI &
MAINTENANCE
SENIOR
SUPERVISOR
PRODUKSI
AST.PRODUCTION&
MAINTENANCE
SUPERVISOR
SUPERVISORY
TRAINEE
KARU
KARU ELECTRIK OPE ADM KARU
WORK
KITCHEN RANK PRODUKSI LOGISTIK
SHOP
Pengaruh Manajemen Rantai Pasokan Ramah Lingkungan Terhadap Kinerja Operasional Melalui Modal Sosial Relasional Dan
Modal Sosial Struktural Pada PT. SINAR SOSRO
Gerardus Lokeswara Lagaida Jati
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2016. 021-5663232 ext.8335
54
Pabrik PT. Sinar Sosro yang terletak di Cakung merupakan pabrik yang
khusus dalam pembuatan botol beling atau sering disebut RGB (Returnable Glass
Bottle), sehingga proses produksi yang akan di jelaskan mengenai proses produksi
teh botol sosro. Berikut proses produksi PT. Sinar Sosro KPB Cakung :
Gambar 4.3
Proses Produksi Teh Botol Sosro
Air Baku
I d ti
Pencampuran
Sirup Gula Ekstrak
Pasteurisasi
Cuci Botol
Teh Botol
Pembotolan
Hot Filling
Crown Cork
(Tutup Botol)
Proses UV
Pengaruh Manajemen Rantai Pasokan Ramah Lingkungan Terhadap Kinerja Operasional Melalui Modal Sosial Relasional Dan
Modal Sosial Struktural Pada PT. SINAR SOSRO
Gerardus Lokeswara Lagaida Jati
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2016. 021-5663232 ext.8335
55
Teh berasal dari pemasok tunggal yaitu PT. Gunung Slamet, Slawi, Jawa
Cianjur. Dalam pengadaan bahan baku teh, Sosro tidak menerima dari pemasok
lain. Hal ini berdasarkan pertimbangan dalam menjamin ketersediaan bahan baku
Jenis teh yang digunakan adalah teh hijau yaitu teh yang belum mengalami
fermentasi dan mempunyai kadar kepahitan yang rendah. Teh yang dibeli berupa
rajangan teh kering yang telah dicampur dengan bunga melati sehingga
menghasilkan teh wangi melati. Teh yang dipakai dalam pembuatan Teh Botol
2. Gula pasir
Gula pasir yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan proses produksi
pada dasarnya sama dengan gula untuk konsumsi rumah tangga tetapi kadar
kemanisannya lebih tinggi. PT. Sinar Sosro menggunakan gula pasir yang diimpor
dari Inggris, Perancis, Korea dan Thailand karena mutunya lebih terjamin dan
3. Air
Air yang digunakan oleh PT. Sinar Sosro berasal dari sumber air bawah tanah
Sumber air dipompa melalui pompa bertekanan tinggi (high pressure) yang di
Pengaruh Manajemen Rantai Pasokan Ramah Lingkungan Terhadap Kinerja Operasional Melalui Modal Sosial Relasional Dan
Modal Sosial Struktural Pada PT. SINAR SOSRO
Gerardus Lokeswara Lagaida Jati
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2016. 021-5663232 ext.8335
56
membantu mengendapkan besi dan mangan. Air ditampung dalam 4 buah buffer
Bahan Pengemasnya :
1. Crown cork
Crown cork terbuat dari TFS (thin free steel) dan dilapisi dengan PVC
(polivinilklorida). Crown cork berfungsi sebagai penutup botol agar produk aman
dari pengaruh udara luar dan dapat juga digunakan sebagai identitas suatu produk.
2. Botol
Botol yang digunakan terbuat dari bahan kaca yang tahan panas, tidak berwarna,
3. Krat
Krat merupakan bahan pengemas yang tidak kontak langsung dengan produk.
Krat terbuat dari polietilen. Satu krat dapat memuat 24 botol dan digunakan untuk
distribusi.
Tahap Pembuatan:
Teh kering yang di ekstrak air panas pada temperature 100˚- 105˚C. Dengan
volume yang telah ditentukan. Air dimasukkan dengan cara menyemprotkan air
panas lewat atas. Setelah volume air tercapai, ditunggu antara 15 – 20 menit. Teh
wangi melati diseduh didalam tangki ekstraksi dengan air yang mendidih yang sudah
Pengaruh Manajemen Rantai Pasokan Ramah Lingkungan Terhadap Kinerja Operasional Melalui Modal Sosial Relasional Dan
Modal Sosial Struktural Pada PT. SINAR SOSRO
Gerardus Lokeswara Lagaida Jati
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2016. 021-5663232 ext.8335
57
melalui filtrasi pemanasan. Setelah proses penyeduhan teh selesei, maka Teh Cair
Pahit (TCP) hasil seduhan tersebut dilewatkan ke filter cosmos (kadar Tanin TCP
setelah disaring dengan cosmos filter tinggal 950 – 1300 ppm) dan ditampung di
dimasukkan ke dissolver gula. Gula dilarutkan dengan air softener pada temperatur
100˚ ± 5˚ C. Pada penggunaan jenis gula tertentu ditambahkan active carbon powder.
Jumlah active carbon powder yang ditambahkan sekitar 0,5 kg untuk gula lokal.
kasar pada hopper screw conveyor, dan penyaringan dengan cosmos filter. Untuk
mengurangi kesadahan gula sirup dilewatkan unit softenet. Jika kesadahan belum
mencapai standar, dari softener sirup gula disirkulasikan kembali ke tangki pelarutan
gula. Jika kesadahan gula tercapai, sirup gula langsung dimasukkan ke Mix Tank
kadar gula untuk Teh Cair Manis (TCM) mencapai standar yang telah ditentukan.
Teh Cair Manis (TCM) adalah percampuran antara Teh Cair Pahit (TCP)
dengan sirup gula yang kemudian dipompa ke unit pasteurisasi (proses pemanasan).
Pada proses ini TCM dipanaskan dengan Heat Exchanger (Pemanas Tidak
Pengaruh Manajemen Rantai Pasokan Ramah Lingkungan Terhadap Kinerja Operasional Melalui Modal Sosial Relasional Dan
Modal Sosial Struktural Pada PT. SINAR SOSRO
Gerardus Lokeswara Lagaida Jati
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2016. 021-5663232 ext.8335
58
Dari unit pasteurisasi ini TCM di pompa ke mesin pengisi botol. Di stasiun
ini, TCM dengan temperatur di atas 90˚C diisi ke dalam botol panas yang sudah
dicuci dan steril sehingga bebas dari kuman. Dalam keadaan panas, botol langsung
untuk memberikan jawaban atau deskriptif suatu data yang ditinjau dari nilai rata-
rata (mean) dan standar deviasi. Dalam penelitian ini mean adalah nilai rata-rata dari
responden.
karakteristik seperti jenis kelamin, usia, masa kerja, pendidikan terakhir, posisi
pekerjaan dan berdasarkan pengetahuan responden seperti sertifikasi ISO 14001 dan
Pengaruh Manajemen Rantai Pasokan Ramah Lingkungan Terhadap Kinerja Operasional Melalui Modal Sosial Relasional Dan
Modal Sosial Struktural Pada PT. SINAR SOSRO
Gerardus Lokeswara Lagaida Jati
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2016. 021-5663232 ext.8335
59
Tabel 4.1
Profil Responden
(N=35)
responden pria sebanyak 24 orang dengan presentase sebesar 68,6 % dari total
responden dan responden wanita sebanyak 11 orang dengan presentase sebesar 31,4
% dari total responden sebanyak 35 orang. PT. Sinar Sosro sebagian besar
membutuhkan tenaga kerja pria, karena pria bergerak lebih cepat dalam mengatur
Pengaruh Manajemen Rantai Pasokan Ramah Lingkungan Terhadap Kinerja Operasional Melalui Modal Sosial Relasional Dan
Modal Sosial Struktural Pada PT. SINAR SOSRO
Gerardus Lokeswara Lagaida Jati
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2016. 021-5663232 ext.8335
60
presentase sebesar 22,9 % dari total responden dan responden yang berusia di atas 40
tahun sebanyak 15 orang dengan presentase sebesar 42,9 % dari total responden,
karena pada usia tersebut merupakan usia dengan loyalitas yang tinggi dan lebih
berpengalaman di dalam setiap pekerjaan karna wawasan yang di dapat sudah cukup
banyak.
responden yang telah bekerja selama 1 – 5 tahun terdapat sebanyak 13 orang dengan
presentase sebesar 37,1 % dari total responden, sebanyak 9 orang dengan presentase
sebesar 25,7 % dari total responden yang telah bekerja selama 5 – 10 tahun dan yang
telah bekerja lebih dari 10 tahun terdapat sebanyak 14 orang dengan presentase
sebesar 38,1 % dari total responden. Hal itu terjadi karena PT. Sinar Sosro
% dari total responden. Hal ini terjadi karena karyawan/pekerja PT. Sinar Sosro
memiliki banyak fungsi yang memerlukan tingkat pendidikan yang cukup agar
Pengaruh Manajemen Rantai Pasokan Ramah Lingkungan Terhadap Kinerja Operasional Melalui Modal Sosial Relasional Dan
Modal Sosial Struktural Pada PT. SINAR SOSRO
Gerardus Lokeswara Lagaida Jati
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2016. 021-5663232 ext.8335
61
terdapat sebanyak 10 orang dengan presentase sebesar 28,6 % dari total responden
dan responden yang berpendidikan Pasca Sarjana terdapat sebanyak 2 orang dengan
sebanyak 22 orang dengan presentase sebesar 62,9 % dari total responden. Hal ini
terjadi karena PT. Sinar Sosro kebanyakan karyawan berada pada posisi manajemen.
dari total responden dan posisi manajer 1 orang dengan presentase 2,9 % dari total
responden.
dengan presentase sebesar 71,4 % dari total responden. Hal ini terjadi karena PT.
Responden yang paham akan poin-poin dari manajemen rantai pasokan ramah
responden yang menjawab Ya. Hal ini terjadi karena karyawan sebelumnya sudah
Pengaruh Manajemen Rantai Pasokan Ramah Lingkungan Terhadap Kinerja Operasional Melalui Modal Sosial Relasional Dan
Modal Sosial Struktural Pada PT. SINAR SOSRO
Gerardus Lokeswara Lagaida Jati
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2016. 021-5663232 ext.8335
62
Tabel 4.2
Statistik Deskriptif
Std.
Pernyataan Min Max Mean
Deviation
Manajemen Rantai Pasokan Ramah Lingkungan
Perusahaan kami melakukan proses
1 5 3,28 1,016
pengadaan barang/jasa yang formal
Perusahaan kami melakukan proses
pengadaan barang/jasa yang ramah 1 5 3,57 0,850
lingkungan
Perusahaan kami menerapkan sistem
1 5 3,60 0,976
manajemen lingkungan
Perusahaan kami melakukan audit
1 5 3,42 0,884
lingkungan secara teratur
Perusahaan kami mengembangkan produk
1 5 3,51 0,950
yang ramah lingkungan
Perusahaan kami memenuhi persyaratan
1 5 3,62 1,031
untuk mematuhi peraturan lingkungan
Adanya bantuan dari pemasok baik secara
teknis, manajemen dan finansial untuk 1 5 3,45 1,038
mengatasi masalah lingkungan
Perusahaan dan pemasok secara bersama-
sama mengembangkan produk yang 1 5 3,65 0,998
ramah lingkungan
Modal Sosial Struktural
Perusahaan dan pemasok saling berbagi
2 5 3,57 1,008
infomasi yang relevan dan tepat
Perusahaan dan pemasok berinteraksi
2 5 3,60 1,005
secara rutin dan intensif
Perusahaan dan pemasok menyelesaikan
2 5 3,77 0,807
masalah secara bersama-sama
Perusahaan dan pemasok saling berbagi
pengetahuan dan saling memahami satu 2 5 3,68 1,022
sama lain
Modal Sosial Relasional
Perusahaan dan pemasok saling memiliki
2 5 3,48 0,853
kepercayaan satu sama lain
Perusahaan kami memiliki hubungan baik
2 5 3,71 0,893
dengan pemasok
Perusahaan dan pemasok saling
2 5 3,65 0,905
menghormati satu sama lain
Pemasok menganggap perusahaan kami
2 5 3,54 0,950
sebagai mitra jangka panjang
Pengaruh Manajemen Rantai Pasokan Ramah Lingkungan Terhadap Kinerja Operasional Melalui Modal Sosial Relasional Dan
Modal Sosial Struktural Pada PT. SINAR SOSRO
Gerardus Lokeswara Lagaida Jati
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2016. 021-5663232 ext.8335
63
Kinerja Operasional
Kualitas produk perusahaan kami sudah
2 5 3,71 0,750
lebih baik dibandingkan dengan pesaing
Ketepatan waktu pengiriman pada
perusahaan kami sudah lebih baik 2 5 3,65 0,838
dibandingkan dengan pesaing
Biaya produksi perusahaan kami lebih
2 5 3,71 0,750
efisien dibandingkan dengan pesaing
Perusahaan kami mempunyai kemampuan
yang lebih efektif di dalam penentuan
2 5 3,91 0,701
jumlah keluaran dibandingkan dengan
pesaing
Perusahaan kami memiliki waktu yang
lebih efisien untuk mengembangkan 2 5 3,80 0,867
produk baru dibandingkan dengan pesaing
Produktifitas perusahaan kami sudah lebih
2 5 4,05 0,905
baik dibandingkan dengan pesaing
Persepsi kepuasan konsumen terhadap
perusahaan kami lebih baik dibandingkan 2 5 3,91 0,781
dengan pesaing
Sumber: Data Diolah dengan SPSS (Terlampir)
Pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa item yang memiliki standar deviasi
terbesar yaitu 1,038 pada pernyataan “Adanya bantuan dari pemasok baik secara
teknis, manajemen dan finansial untuk mengatasi masalah lingkungan”. Hal ini
kami mempunyai kemampuan yang lebih efektif di dalam penentuan jumlah keluaran
dibandingkan dengan pesaing”. Hal ini menunjukan bahwa jawaban yang diberikan
responden tidak bervariasi, dan menunjukan bahwa persepsi dari responden memiliki
keluaran yang lebih efisien dibandingkan pesaing. Hal ini dilakukan agar perusahaan
Pengaruh Manajemen Rantai Pasokan Ramah Lingkungan Terhadap Kinerja Operasional Melalui Modal Sosial Relasional Dan
Modal Sosial Struktural Pada PT. SINAR SOSRO
Gerardus Lokeswara Lagaida Jati
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2016. 021-5663232 ext.8335
64
perusahaan.
Uji validitas adalah pengujian yang diperlukan untuk mengetahui apakah alat
yang dibuat untuk penelitian menggunakan alat ukur yang tepat atau tidak. Alat
berkaitan dengan sejauh mana suatu skala pengukuran atau instrumen mewakili
keseluruhan karakteristik isi yang sedang diukur (Sekaran dan Bougie, 2009). Dasar
Berikut ini adalah Tabel 4.6 yang isinya merupakan hasil dari uji validitas
sebagai berikut:
Pengaruh Manajemen Rantai Pasokan Ramah Lingkungan Terhadap Kinerja Operasional Melalui Modal Sosial Relasional Dan
Modal Sosial Struktural Pada PT. SINAR SOSRO
Gerardus Lokeswara Lagaida Jati
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2016. 021-5663232 ext.8335
65
Tabel 4.3
Hasil Uji Validitas
Koefisien
No Pernyataan p-Value Keputusan
Korelasi
Manajemen Rantai Pasokan Ramah Lingkungan
1 Perusahaan kami melakukan proses
0,639 0,000 Valid
pengadaan barang/jasa yang formal
2 Perusahaan kami melakukan proses
pengadaan barang/jasa yang ramah 0,629 0,000 Valid
lingkungan
3 Perusahaan kami menerapkan sistem
0,639 0,000 Valid
manajemen lingkungan
4 Perusahaan kami melakukan audit
0,629 0,000 Valid
lingkungan secara teratur
5 Perusahaan kami mengembangkan
0,570 0,000 Valid
produk yang ramah lingkungan
6 Perusahaan kami memenuhi persyaratan
0,768 0,000 Valid
untuk mematuhi peraturan lingkungan
7 Adanya bantuan dari pemasok baik
secara teknis, manajemen dan finansial 0,767 0,000 Valid
untuk mengatasi masalah lingkungan
8 Perusahaan dan pemasok secara
bersama-sama mengembangkan produk 0,736 0,000 Valid
yang ramah lingkungan
Modal Sosial Struktural
1 Perusahaan dan pemasok saling
berbagai infomasi yang relevan dan 0,851 0,000 Valid
tepat
2 Perusahaan dan pemasok berinteraksi
0,810 0,000 Valid
secara rutin dan intensif
3 Perusahaan dan pemasok
menyelesaikan masalah secara bersama- 0,825 0,000 Valid
sama
4 Perusahaan dan pemasok saling berbagi
pengetahuan dan saling memahami satu 0,779 0,000 Valid
sama lain
Modal Sosial Relasional
1 Perusahaan dan pemasok saling
0,717 0,000 Valid
memiliki kepercayaan satu sama lain
2 Perusahaan kami memiliki hubungan
0,847 0,000 Valid
baik dengan pemasok
3 Perusahaan dan pemasok saling
0,775 0,000 Valid
menghormati satu sama lain
Pengaruh Manajemen Rantai Pasokan Ramah Lingkungan Terhadap Kinerja Operasional Melalui Modal Sosial Relasional Dan
Modal Sosial Struktural Pada PT. SINAR SOSRO
Gerardus Lokeswara Lagaida Jati
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2016. 021-5663232 ext.8335
66
alat pengumpul data karena instrumen itu sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan
tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan
data yang dapat dipercaya Pengujian reliabilitas dilakukan pada variabel yang
Cronbach’s Alpha adalah hubungan positif antara pertanyaan satu dengan lainnya.
Pengaruh Manajemen Rantai Pasokan Ramah Lingkungan Terhadap Kinerja Operasional Melalui Modal Sosial Relasional Dan
Modal Sosial Struktural Pada PT. SINAR SOSRO
Gerardus Lokeswara Lagaida Jati
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2016. 021-5663232 ext.8335
67
2. Jika koefisien Cronbach’s Alpha < 0.60, maka Cronbach’s Alpha Poor
Berikut ini adalah tabel 4.7 yang isinya adalah hasil uji realibilitas sebagai
berikut:
Tabel 4.4
Hasil Uji Reliabilitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal, bila asumsi ini dilanggar maka
uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Uji normalitas data
Hipotesis :
Pengaruh Manajemen Rantai Pasokan Ramah Lingkungan Terhadap Kinerja Operasional Melalui Modal Sosial Relasional Dan
Modal Sosial Struktural Pada PT. SINAR SOSRO
Gerardus Lokeswara Lagaida Jati
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2016. 021-5663232 ext.8335
68
Tabel 4.5
Hasil Uji Normalitas
Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat hasil perhitungan yang menunjukkan sig
dari KS-Z = 0.493 > 0.05, sehingga Ho diterima dan Ha ditolak. Kesimpulannya,
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang
Hipotesis :
Pengaruh Manajemen Rantai Pasokan Ramah Lingkungan Terhadap Kinerja Operasional Melalui Modal Sosial Relasional Dan
Modal Sosial Struktural Pada PT. SINAR SOSRO
Gerardus Lokeswara Lagaida Jati
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2016. 021-5663232 ext.8335
69
Tabel 4.6
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
GSCM ,761 1,315
SSC ,934 1,070
RSC ,808 1,237
a. Dependent Variable: OP
VIF untuk manajemen rantai pasokan ramah lingkungan = 1,315 < 10 tidak ada
Multikolinearitas
VIF untuk modal sosial struktural = 1,070 < 10 tidak ada Multikolinearitas
VIF untuk modal sosial relasional = 1,237 < 10 tidak ada Multikolinearitas
regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan
Pengaruh Manajemen Rantai Pasokan Ramah Lingkungan Terhadap Kinerja Operasional Melalui Modal Sosial Relasional Dan
Modal Sosial Struktural Pada PT. SINAR SOSRO
Gerardus Lokeswara Lagaida Jati
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2016. 021-5663232 ext.8335
70
suatu autokorelasi dalam sebuah regrasi dapat dilakukan antara lain dengan Uji
Tabel 4.7
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Mode Adjusted R Std. Error of Durbin-
l R R Square Square the Estimate Watson
a
1 ,547 ,299 ,231 3,48779 1,896
a. Predictors: (Constant), RSC, SSC, GSCM
b. Dependent Variable: OP
Pengujian utokorelasi dapat dilihat pada tabel Durbin Watson dengan alpha
5%, Kolom (k = jumlah variabel bebas) = 3 dan baris (jumlah sampel) = 35 sehingga
hitung = 1,896 dan berada di posisi tidak ada autokorelasi sehingga dapat
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka tidak
terjadi heteroskedastisitas sehingga modal regresi baik. Model regresi yang baik
Pengaruh Manajemen Rantai Pasokan Ramah Lingkungan Terhadap Kinerja Operasional Melalui Modal Sosial Relasional Dan
Modal Sosial Struktural Pada PT. SINAR SOSRO
Gerardus Lokeswara Lagaida Jati
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2016. 021-5663232 ext.8335
71
Hipotesis :
Ha : Ada heteroskedastisitas
Tabel 4.8
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model t Sig
1 (Constant) -1,001 ,325
GSCM ,607 ,548
SSC 1,358 ,184
RSC ,453 ,654
a. Dependent Variable: ABSRESID
Sig dari t untuk manajemen rantai pasokan ramah lingkungan = 0.548 > 0.05 Ho
Sig dari t untuk modal sosial struktural = 0.184 > 0.05 Ho diterima (tidak ada
heterokedastisitas)
Sig dari t untuk modal sosial relasional = 0.654 > 0.05 Ho diterima (tidak ada
heterokedastisitas)
Pengaruh Manajemen Rantai Pasokan Ramah Lingkungan Terhadap Kinerja Operasional Melalui Modal Sosial Relasional Dan
Modal Sosial Struktural Pada PT. SINAR SOSRO
Gerardus Lokeswara Lagaida Jati
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2016. 021-5663232 ext.8335
72
(statistical program for social science). Hipotesa untuk pengaruh langsung diuji pada
tingkat signifikansi sebesar 0,05 dan tingkat keyakinan 95%. Uji hipotesa ini
berikut :
Berikut ini akan dijelaskan pengujian hipotesa yang digunakan dalam penelitian ini :
Tabel 4.9
Pengujian Hipotesis 1
Y= 10.367 + 0.253 X + e
Keterangan:
Pengaruh Manajemen Rantai Pasokan Ramah Lingkungan Terhadap Kinerja Operasional Melalui Modal Sosial Relasional Dan
Modal Sosial Struktural Pada PT. SINAR SOSRO
Gerardus Lokeswara Lagaida Jati
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2016. 021-5663232 ext.8335
73
Hipotesa 1
mempunyai pengaruh terhadap Modal Sosial Struktural. Bunyi hipotesa null ( Ho)
0.040 lebih kecil dari 0.05. Sehingga keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha
memiliki pengaruh secara signifikan terhadap Modal Sosial Struktural dengan nilai
beta sebesar 0,253. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi praktik Manajemen
Rantai Pasokan Ramah Lingkungan dilakukan maka akan semakin tinggi pula Modal
Sosial Struktural dan sebaliknya semakin rendah praktik Manajemen Rantai Pasokan
Ramah Lingkungan dilakukan maka akan semakin rendah pula Modal Sosial
Struktural.
PT. Sinar Sosro membutuhkan keterlibatan secara langsung dari para pemasok untuk
meningkatkan kinerja akhir yang ramah lingkungan. Setiap produk dari PT. Sinar
hubungan antara perusahaan dan pemasok harus dibina dengan baik. Perusahaan ini
Pengaruh Manajemen Rantai Pasokan Ramah Lingkungan Terhadap Kinerja Operasional Melalui Modal Sosial Relasional Dan
Modal Sosial Struktural Pada PT. SINAR SOSRO
Gerardus Lokeswara Lagaida Jati
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2016. 021-5663232 ext.8335
74
bekerja sama dengan perusahaan lain untuk memenuhi setiap kebutuhan bahan baku
yang digunakan seperti air, teh dan gula. Perusahaan tidak hanya bergantung pada
satu pemasok saja, akan tetapi perusahaan juga memiliki banyak relasi perusahaan
lain. Karena apabila kualitas dari bahan baku yang di produksi dari satu perusahaan
kurang baik maka dapat mengambil dari pemasok lainnya yang memiliki kualitas
baik dan bahan baku di buat melalui proses yang ramah lingkungan.
Tabel 4.10
Pengujian Hipotesis 2
Y= 7.835 + 0.436 X + e
Keterangan:
Hipotesa 2
mempunyai pengaruh terhadap Modal Sosial Relasional. Bunyi hipotesa null ( Ho)
Pengaruh Manajemen Rantai Pasokan Ramah Lingkungan Terhadap Kinerja Operasional Melalui Modal Sosial Relasional Dan
Modal Sosial Struktural Pada PT. SINAR SOSRO
Gerardus Lokeswara Lagaida Jati
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2016. 021-5663232 ext.8335
75
sebesar 0.009 lebih kecil dari 0.05. Sehingga keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha
memiliki pengaruh secara signifikan terhadap Modal Sosial Relasional dengan nilai
beta sebesar 0,436. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi praktik Manajemen
Rantai Pasokan Ramah Lingkungan dilakukan maka akan semakin tinggi pula Modal
Sosial Relasional dan sebaliknya semakin rendah praktik Manajemen Rantai Pasokan
Ramah Lingkungan dilakukan maka akan semakin rendah pula Modal Sosial
Relasional.
penting bagi PT. Sinar Sosro karena dasar atau filosofi perusahaan yaitu salah
satunya adalah ramah lingkungan. Sedangkan modal sosial relasional mengacu pada
antar pihak (Nahapiet dan Ghosal, 1998). Salah satu produk unggulan perusahaan ini
adalah teh botol Sosro kemasan botol yang terbuat dari beling atau sering disebut
RGB (Returnable Glass Bottle), RGB merupakan produk teh siap minum yang
pertama di luncurkan di Indonesia dan Dunia sejak tahun 1969. Salah satu kunci
utama para pemain minuman kemasan botol beling adalah kemampuan produsen
Pengaruh Manajemen Rantai Pasokan Ramah Lingkungan Terhadap Kinerja Operasional Melalui Modal Sosial Relasional Dan
Modal Sosial Struktural Pada PT. SINAR SOSRO
Gerardus Lokeswara Lagaida Jati
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2016. 021-5663232 ext.8335
76
untuk melakukan replenishment secara efisien dan efektif. Melalui proses logistik
balik (reserve logistic) produsen mampu menarik kembali botol kosong yang ada di
tersebut dapat mengurangi limbah, karena pendaur ulangan untuk kemasan botol
beling lebih ramah lingkungan di gunakan dari pada menggunakan kemasan botol
Tabel 4.11
Pengujian Hipotesis 3
Y= 20.817 + 0.321 X + e
Keterangan:
Hipotesa 3
terhadap Kinerja Operasional. Bunyi hipotesa null ( Ho) dan hipotesa alternatif (Ha)
Pengaruh Manajemen Rantai Pasokan Ramah Lingkungan Terhadap Kinerja Operasional Melalui Modal Sosial Relasional Dan
Modal Sosial Struktural Pada PT. SINAR SOSRO
Gerardus Lokeswara Lagaida Jati
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2016. 021-5663232 ext.8335
77
Operasional
Kinerja Operasional menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0.006 lebih kecil dari
bahwa Modal Sosial Struktural memiliki pengaruh secara signifikan terhadap Kinerja
Operasional dengan nilai beta sebesar 0,321. Hal ini menunjukkan bahwa semakin
rendah praktik Modal Sosial Struktural dilakukan maka akan semakin rendah pula
Kinerja Operasional dan sebaliknya semakin tinggi praktik Modal Sosial Struktural
PT. Sinar Sosro terus berinovasi dengan mengembangkan merek dan produk
pemasoknya. Salah satunya perusahaan ini mengeluarkan produk Teh Botol yang
aman dikonsumsi oleh konsumen yang usia lanjut, karena perusahaan ini
mengeluarkan teh botol yang menggunakan bahan baku rendah gula (less sugar).
Dengan begitu, perusahaan dapat mencapai target yang telah ditetapkan dan
Pengaruh Manajemen Rantai Pasokan Ramah Lingkungan Terhadap Kinerja Operasional Melalui Modal Sosial Relasional Dan
Modal Sosial Struktural Pada PT. SINAR SOSRO
Gerardus Lokeswara Lagaida Jati
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2016. 021-5663232 ext.8335
78
Tabel 4.12
Pengujian Hipotesis 4
Y= 18.977 + 0.381 X + e
Keterangan:
Hipotesa 4
terhadap Kinerja Operasional. Bunyi hipotesa null ( Ho) dan hipotesa alternatif (Ha)
Operasional
Kinerja Operasional menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0.024 lebih kecil dari
Kinerja Operasional dengan nilai beta sebesar 0,381. Hal ini menunjukkan bahwa
semakin tinggi praktik Modal Sosial Relasional dilakukan maka akan semakin tinggi
Pengaruh Manajemen Rantai Pasokan Ramah Lingkungan Terhadap Kinerja Operasional Melalui Modal Sosial Relasional Dan
Modal Sosial Struktural Pada PT. SINAR SOSRO
Gerardus Lokeswara Lagaida Jati
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2016. 021-5663232 ext.8335
79
pula Kinerja Operasional dan sebaliknya semakin rendah praktik Modal Sosial
berbagai pemasok, untuk itu dibutuhkan kepercayaan yang kuat agar perusahaan dan
pemasok menjalin hubungan jangka panjang melalui proses interaksi yang berulang-
produsen dan membuat bahan baku yang sama, menyebabkan adanya kepercayaan
dari konsumen terhadap produk sosro karena cita rasa yang dimiliki tidak pernah
Hipotesa 5
perhitungan sebagai berikut 0,253 X 0,321 = 0,0812 atau 8,12%. Oleh karena itu
dapat diketahui bahwa besarnya pengaruh tidak langsung dari variabel Manajemen
Pengaruh Manajemen Rantai Pasokan Ramah Lingkungan Terhadap Kinerja Operasional Melalui Modal Sosial Relasional Dan
Modal Sosial Struktural Pada PT. SINAR SOSRO
Gerardus Lokeswara Lagaida Jati
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2016. 021-5663232 ext.8335
80
Sosial Struktural adalah sebesar 0,0812 atau 8,12%. Oleh karena itu hipotesa kelima
dukungan dari pemasok seperti kebutuhan sumber daya yang sesuai dengan
kebutuhan baik dari aspek kualitas maupun kuantitas. PT. Sinar Sosro pun membuat
dan Kebudayaan merupakan wujud kepedulian PT. Sinar Sosro terhadap peningkatan
kualitas pendidikan. Program ini dilaksanakan dan dilandasi oleh Filosofi Bisnis
Sosro, yaitu niat baik yang tercermin dalam produk-produk Sosro dengan
Gambar 4.4
Analisis Jalur 1
Pengaruh Manajemen Rantai Pasokan Ramah Lingkungan Terhadap Kinerja Operasional Melalui Modal Sosial Relasional Dan
Modal Sosial Struktural Pada PT. SINAR SOSRO
Gerardus Lokeswara Lagaida Jati
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2016. 021-5663232 ext.8335
81
Hipotesa 6
perhitungan sebagai berikut 0,436 X 0,381 = 0,1661 atau 16,61%. Oleh karena itu
dapat diketahui bahwa besarnya pengaruh tidak langsung dari variabel Manajemen
Sosial Relasional adalah sebesar 0,1661 atau 16,61%. Oleh karena itu hipotesa
keenam dapat didukung yang berarti bahwa terdapat pengaruh Manajemen Rantai
Relasional.
rantai pasokan yang berkaitan dengan lingkungan hidup serta dianggap penting oleh
PT. Sinar Sosro. Hal ini dapat dilihat dari sertifikasi ISO 14001 yang dimiliki
lingkungan menjadi salah satu solusi untuk lingkungan dan ekonomi konservatif
bisnis dan konsep memperolah pilihan produk dan jasa yang meminimalkan dampak
Pengaruh Manajemen Rantai Pasokan Ramah Lingkungan Terhadap Kinerja Operasional Melalui Modal Sosial Relasional Dan
Modal Sosial Struktural Pada PT. SINAR SOSRO
Gerardus Lokeswara Lagaida Jati
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2016. 021-5663232 ext.8335
82
Gambar 4.5
Analisis Jalur 2
Rantai Pasokan Ramah Lingkungan terhadap Modal Sosial Struktural, dan besarnya
dengan jejaring sosial perusahaan namun dengan adanya kepercayaan dan rasa saling
menghormati dapat meningkatkan hubungan sosial yang lebih kuat serta mencapai
tingkat hubungan jangka panjang. Seperti halnya sertifikasi ISO 14001 yang
dalam aktivitas rantai pasokan yang ramah lingkungan yang dapat meminimalisir
meningkatkan kepercayaan baik dari sisi pemasok maupun sisi konsumen untuk
melihat bahwa produk yang dihasilkan oleh PT. SINAR SOSRO baik untuk
Pengaruh Manajemen Rantai Pasokan Ramah Lingkungan Terhadap Kinerja Operasional Melalui Modal Sosial Relasional Dan
Modal Sosial Struktural Pada PT. SINAR SOSRO
Gerardus Lokeswara Lagaida Jati
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2016. 021-5663232 ext.8335
83
Tabel 4.13
Goodness Of Fit Model (R2)
b
Model Summary
Adjusted R2 = 0,231. Artinya bahwa variasi dari variabel bebas (manajemen rantai
pasokan ramah lingkungan, modal sosial struktural, modal sosial relasional) mampu
menjelaskan variasi dari variabel tidak bebas (kinerja operasional) sebesar 23,1%.
Sedangkan sisanya (100% - 23,1% = 76,9%) adalah variasi dari variabel bebas
Tabel 4.14
Model Analisis Jalur 1
Koefisien Regresi
Dependen Prediktor Tak Terstandarisasi Standarisasi R2
Y X1 0,253 0,035 0,064
Y X2 0,321 0,076 0,103
0,064. Sedangkan untuk jalur X 2 mewakili variabel bebas (Modal Sosial Struktural),
0,103.
Pengaruh Manajemen Rantai Pasokan Ramah Lingkungan Terhadap Kinerja Operasional Melalui Modal Sosial Relasional Dan
Modal Sosial Struktural Pada PT. SINAR SOSRO
Gerardus Lokeswara Lagaida Jati
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2016. 021-5663232 ext.8335
84
Tabel 4.15
Efek Tidak Langsung 1
Efek Tidak Langsung
Jalur
Sub Total
MRPRL → MSS → KO 0,253 X 0,321 0,081
= - + 0,081
= 0,081
Nilai total efek pada persamaan diatas sebesar 0,081 dapat diinterpretasikan
seperti R2 , yaitu sebanyak 8,10 % nilai varians dari Kinerja Operasional dapat
Tabel 4.16
Model Analisis Jalur 2
Koefisien Regresi
Dependen Prediktor Tak Terstandarisasi Standarisasi R2
Y X1 0,463 0,165 0,190
Y X2 0,381 0,119 0,145
0,190. Sedangkan untuk jalur X 2 mewakili variabel bebas (Modal Sosial Relasional),
0,145.
Pengaruh Manajemen Rantai Pasokan Ramah Lingkungan Terhadap Kinerja Operasional Melalui Modal Sosial Relasional Dan
Modal Sosial Struktural Pada PT. SINAR SOSRO
Gerardus Lokeswara Lagaida Jati
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2016. 021-5663232 ext.8335
85
Tabel 4.17
Efek Tidak Langsung 2
Efek Tidak Langsung
Jalur
Sub Total
MRPRL → MSR → KO 0,436 X 0,381 0,166
= - + 0,166
= 0,166
Nilai total efek pada persamaan diatas sebesar 0,166 dapat diinterpretasikan
seperti R2 , yaitu sebanyak 16,60 % nilai varians dari Kinerja Operasional dapat
Pengaruh Manajemen Rantai Pasokan Ramah Lingkungan Terhadap Kinerja Operasional Melalui Modal Sosial Relasional Dan
Modal Sosial Struktural Pada PT. SINAR SOSRO
Gerardus Lokeswara Lagaida Jati
Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2016. 021-5663232 ext.8335