Disusun oleh:
NADIRATUL HUSNI – 2011604122
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas makalah kebutuhan fisiologis dasar manusia yang berjudul “refleksi
kasus tentang pengalaman dalam melakukakan pemenuhan kebutuhan fisiologis dasar
manusia” ini pada tepat waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas akhir kebutuhan fisiologis dasar manusia . Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Demikianlah makalah ini saya buat dan Saya mengucapkan terima kasih kepada dosen
pengampu kebutuhan fisologis dasar manusia yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan dengan baik. Dan Saya menyadari, makalah yang saya
tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan
saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................4
1.2 Tujuan.......................................................................................................................4
1.3 Manfaat.....................................................................................................................5
BAB IV PENUTUP
4.1 kesimpulan..............................................................................................................39
4.2 saran........................................................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................40
BAB I
PENDAHULUAN
Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut maslow adalah sebuah teori yang dapat
digunakan perawat untuk memahami hunbungan antara kebutuhan dasar manusia pada saat
memberikan perawatan. Menurut teori ini, beberapa kebutuhan manusia tertentu lebih dari pada
kebutuhan lainnya; oleh karena itu, beberapa kebutuhan harus dipenuhi sebelum kebutuhan yang
lain. Misalnya, orang yang lapar akan lebih mencari makanan daripada melakukan aktivitas
untuk meningkatkan harga diri
I.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian kebutuhan fisiologis dasar manusia
2. Mengetahui hal-hal yang mendasari pemahaman tentang kebutuhan fisiologis dasar
manusia
3. Mengetahui model-model kebutuhan fisiologis dasar manusia
4. Mengetahui kerakteristik seseorang yang kebutuhan dasanya terpenuhi.
5. Mengetahui bagaimana manusia sebagai system dalam pemenuhunan kebutuhan
fisiologis dasar manusia
6. mengetahui bagaimana manusia sebagai makhluk holistic dalam pemenuhunan
kebutuhan fisiologis dasar manusia
7. mengetahui bagaimana manusia sebagai system adaptive dalam pemenuhunan
kebutuhan fisiologis dasar manusia
8. mengetahui bagaimana kasus tentang refleksi pemenuhan kebutuhan fisiologis dasar
manusia
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dengan mengetahui konsep kebutuhan menurut Maslow, kita perlu memahami bahwa :
Manusia senantiasa berkembang, sehingga dapat mencapai potensi diri yang maksimal.
Kebutuhan pada tingkat yang lebih tinggi tidak akan terpenuhi dengan baik sampai kebutuhan di
bawahnya penuhi. Jika kebutuhan dasar pada tiap tingkatan tidak terpenuhi, pada akhirnya akan
muncul sesuatu kondisi patologis. Setiap orang mempunyai kebutuhan dasar yang sama dan
setiap kebutuhan tersebut dimodifikasi sesuai dengan budaya masing. Setiap orang memenuhi
kebutuhan dasarnya menurut prioritas. Walaupun kebutuhan pada umumnya harus dipenuhi,
tetapi beberapa keburukan sifatnya dapat ditunda.kegagalan dalam memenuhi kebutuhan
menyebabkan ketidakseimbangan homeostatis. Lebih lanjut kondisi ini dapat menimbulkan
penyakit. Kebutuhan dapat menyebabkan seseorang dan bergerak memenuhinya. Ini disebabkan
oleh rangsangan yang berasal dan factor eksternal dan internal. Seseorang dapat merasakan
adanya kebutuhan sehingga dapat berespon melalui berbagai cara. Kebutuhan dasar sifatnya
saling berkaitan, beberapa kebutuhan yang tidak terpenuhi akan mempengaruhi kebutuhan
lainnya.
Kebutuhan Aktualisasi Diri
Kebutuhan Harga Diri
Kebutuhan Rasa Cinta, Memiliki dan Dimiliki
Kebutuhan Rasa Aman
Kebutuhan fisiologis
Untuk beralih ke tingkat kebutuhan yang lebih tinggi, kebutuhan dasar di bawahny harus
terpenuhi dulu. Artinya, terdapat sesuatu jenjang kebutuhan yang “lebih penting” yang harus
dipenuhi sebelum kebutuhan yang lain dipenuhi. Sebagai contoh, jika kebutuhan fisiologis
seseorang seperti makan, cairan, istirahat, dan lain sebagainya belum terpenuhi, tidak mungkin
baginya untuk memenuhi kebutuhan harga diri atau aktualisasi diri dengan mengabaikan
kebutuhan yang pertama.
B. Virginia Henderson
Teori keperawatan Virginia Handerson (Hammer dan Henderson, 1955) mengcangkup
seluruh kebutuhan dasar seorang manusia. Handerson (1964) mendefinisikan keperawatan
sebagai Membantu individu yang sakit dan yang sehat dalam melaksanakan aktivitas yang
memiliki kon-stribusi terhadap kesehatan dan penyembuhannya. dimana individu tersebut akan
mampu mengerjakannya tanpa bantuan bila ia memiliki kekuatan , kemauan, dan pengetahuan
yang di butuhkan . dan hal ini dilakukan dengan cara membantu mendapatkan kembali
kemadiriannya secepat mungkin.
Kebutuhan berikut ini, sering kali disebut 14 kebutuhan dasar henderson , memberikan
kerangka kerja dalam melakukan asuhan keperawatan (Henderson, 1966):
Bernapas secara normal
Makan dan minum cukup
Eliminasi
Bergerak dan mempertahankan posisi yang dikehendaki
Istirahat dan tidur
Memilih cara berpakian ; berpakian dan melepas pakian
Mempertahankan temperatur tubuh dalam rentang normal
Menjaga tubuh tetap bersih dan rapi
Menghindari bahaya dari lingkunga
Berkomukasi dengan orang lain
Beribadah menurut keyakinan
Bekerja yang menjajikan prestasi
Bermain dan berpatisipasi dalam bentuk rekreasi
Belajar, menggali atau memuaskan rasa keingintahuan yang mengacu pada
perkembangan dan kesehatan normal.
C. Watson
Filosofi Watson tentang asuhan keperawatan (1979,1985,1988) berupaya untuk
mendifinisikan hasil dari aktivitas keperawatan yang berhubungan dengan aspek humanistik dari
kehidupan ( Watson 1979;marriner-Tomey,1994). Tindakan keperawatan mengacu langsung
pada pemahaman hubungan antara sehat, sakit dan perilaku manusia. Keperawatan
memperhatikan peningkatan dan mengembalikan kesehatan serta pencegahan terjadinya
penyakit.
Model Watson meliputi proses asuhan keperawatan, pemberian bantuan bagi klien dalam
mencapai atau mempertahankan kesehatan atau mencapai kematian yang damai. Intervensi
keperawatan berkaitan dengan proses keperawatan manusia. Perawatan manusia membutuhkan
perawat yang memahami perilaku dan respon manusia terhadap masalah kesehatan yang aktual
ataupun yang potensial, kebutuhan manusia dan bagaimana merespon terhadap orang lain dan
memahami kekurangan dan kelebihan klien dan keuarganya , sekaligus pemahaman pada
dirinya sendiri. Selain itu perawat memberikan kenyamanan dan perhatian serta empati pada
klien dan keluargannya. Asuhan keperwatan tergambar pada seluruh faktor-faktor yang
digunakan oleh perawat dalam pemberian pelayanan keperawatan pada klien ( Watson, 1987).
D. King
Manusia merupakan individu reaktifan yang dapat bereaksi terhadap situasi, orang dan
objek tertentu. Sebagai makhluk yang berorientasi pada waktu, manusia tidak terlepas dari
kejadian masa lalu dan masa sekarang yang akan berpengaruh terhadap masa depannya. Sebagai
makhluk sosial, manusia hidup bersamaorang lain dan berinteraksi satu sama lain. Berdasarkan
hal tersebut, kebutuhan dasar manusiadi bagi menjadi tiga yaitu :
Kebutuhan akan informasi kesehatan
Kebutuhan akan pencegahan penyakit
Kebutuhan akan perawat ketika sakit.
E. Martha E. Rogers
Manusia merupakan satu kesatuan yang utuh serta memiliki sifat dan karakter yang
berbeda. Manusia selalu berinteraksi dengan limgkungan dan memengaruhi satu sama lain.
Dalam proses kehidupannya, manusia diciptakan dengan karakteristik dan keunikannya masing-
masing. Dengan kata lain, setiap individu berbeda satu dengan yang lain. Konsep Martha E.
Rogers ini di kenal dengan konsep manusia manusia sebagai unit.
F. Jhonson
Jhonson mengungkap pandangannya dengan menggunakan pendekatan sistem perilaku.
Dalam pendekatan ini, individu di pandang sebagai sistem prilaku yang selalu ingin mencapai
keseimbangan dan stabilita, baik dalam lingkungan internalmaupun eksternal. Individu juga
memiliki keinginan untuk mengatur dan menyesuaikan dirinya terhadap pengaruh yang timbul.
Kebutuhan rasa aman pasien menjadi prioritas pelayanan di rumah sakit Sanglah. Hal ini
sesuai dengan predikat RSUP Sanglah sebagai rumah sakit yang telah terakreditasi Joint
Commission Acreditation(RSUPS,2012). The Joint CommisionInternational,2016
mengembangkan akreditasi rumah sakit dimana indikator utamanya adalah International
Patient SafetyGoals (IPSG) atau Sasaran Keselamatan Pasien (SKP). Keselamatan pasien
(Patient Safety) rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan
pasien lebih aman.Sistem tersebut meliputi penilaian risiko, identifikasi dan pengelolaan
hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis pasien, kemampuan
belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan
timbulnya risiko (DepKes, 2008).
Potter & Perry(2006) mengungkapkan kenyamanan /rasa nyaman adalah suatu keadaan
telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan akan ketentraman (suatu
kepuasan yang meningkatkan penampilan sehari-hari), kelegaan (kebutuhan telah
terpenuhi), dan transenden (keadaan tentang sesuatu yang melebihi masalah dan nyeri).
Kenyamanan mesti dipandang secara holistik yang mencakupempat aspek yaitu:
1. Fisik, berhubungan dengan sensasi tubuh.
2.Sosial, berhubungan dengan hubungan interpersonal, keluarga, dan sosial.
3.Psikospiritual, berhubungan dengan kewaspadaan internal dalam diri sendiri
yang meliputi harga diri, seksualitas, dan makna kehidupan).
4.Lingkungan, berhubungan dengan latar belakangpengalaman eksternal manusia
seperti cahaya, bunyi, temperatur, warnadan unsur alamiah lainnya.
3.1.3. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemenuhan Kebutuhan Rasa Aman dan
Nyaman
Potter & Perry, 2006 menyebutkan bahwa keamanan adalah kondisi bebas dari cedera
fisik dan psikologis . Keselamatan adalah suatu keadaan seseorang atau lebih yang
terhindar dari ancaman bahaya/kecelakaan. Pemenuhan kebutuhan keamanan dan
keselamatan dilakukan untuk menjaga tubuh bebas dari kecelakaan baik pada pasien,
perawat, atau petugas lainnyayang bekerja untuk pemenuhan kebutuhan tersebut.Faktor
yang mempengaruhi keamanan dan keselamatan meliputi:
1. Emosi
Kondisi psikis dengan kecemasan, depresi, dan marah akan mudahmempengaruhi
keamanan dan kenyamanan
2. Status Mobilisasi
Statusfisik dengan keterbatasan aktivitas, paralisis,kelemahan otot, dan kesadaran
menurun memudahkan terjadinya resikocedera
3. Gangguan Persepsi Sensori
Adanya gangguan persepsi sensoriakan mempengaruhi adaptasi terhadaprangsangan yang
berbahayaseperti gangguan penciuman dan penglihatan
4. Keadaan Imunitas
Daya tahan tubuh kurang memudahkanterserang penyakit
5. Tingkat Kesadaran
Tingkat kesadaran yang menurun, pasien komamenyebabkan responterhadap rangsangan,
paralisis, disorientasi, dan kurang tidur.
6. Informasi atau Komunikasi
Gangguan komunikasi dapat menimbulkan informasi tidak diterima dengan baik.
7. Gangguan Tingkat Pengetahuan
Kesadaran akan terjadi gangguan keselamatan dan keamanan dapat diprediksi
sebelumnya.
8. Penggunaan antibiotik yang tidak rasional
Antibiotik dapat menimbulkan resisten dan anafilaktik syok
9. Status nutrisi
Keadaan kurang nutrisi dapat menimbulkan kelemahan dan mudah menimbulkan
penyakit, demikian sebaliknya dapat beresiko terhadap penyakit tertentu.
10.Usia
Pembedaan perkembangan yang ditemukan diantara kelompok usia anak-anak dan lansia
mempengaruhi reaksi terhadap nyeri
11. Jenis Kelamin
Secara umum pria dan wanita tidak berbeda secara bermakna dalam merespon nyeri dan
tingkat kenyamanannya.
12. Kebudayaan
Keyakinan dan nilai-nilai kebudayaan mempengaruhi cara individu mengatasi nyeri.
I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
1.Identitas Pasien
Nama : Bp.An
Tempat & TTL : Magelang 31 Desember 1941
Agama : Islam
Suku : Jawa
Status Perkawinan : Kawin
Pekerjaan : Tani
TB/BB : 160 cm / 50 kg
Golongan Darah :B
Diagnosa Medis : Ulkus DM
Gangguan KDM : Gangguan Rasa Aman Nyaman Nyeri
Alamat : Temanem Rt 002/ Rw 001 Ds. Adikarto Mtl
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
Nyeri jari tengah kaki kiri
Faktor pencetus :
Akibat terjatuh dari kamar, jari tengah kaki kiri terbentur benda tumpul sehingga terjadi
perlukaan.
Timbul keluhan :
Terjadi secara bertahap pada saat terbentur benda tumpul klien hanya merasa sedikit
nyeri dan hanya sedikit memar, lama kelamaan luka tak kunjung sembuh malah tambah
parah.
Klien
Perempuan
Laki-laki
2. Pola Bernafas
Sebelum Sakit Pasien mengatakan bernafas dengan normal dan tidak ada gangguan Selama
Sakit Pasien bernapas secara normal dan sehingga pasien tidak membutuhkan alat bantu
pernafasan,tidak ada ronchy,tidak ada wheezing.
9. Pola Koping
Ketika klien mmengalami sakit, klien biasanya membuat ramuan sendiri (jamu) dan
apabila sakit tak kunjung sembuh baru kemudian klien memeriksakan diri ke puskesmas.
D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
Tinggi Badan : 157 cm
Berat Badan : 50 kg
2. TTV
Tekanan Darah : 140/80 mmHg
Nadi : 92 x/menit
Suhu : 36 C
Penafasan : 21 X/menit
5. Mata
Tidak menggunakan kaca mata,pupil isokor,daerah orbital tidak terdapat
oedema/kemerahan atau jaringan lunak,kunjungtiva tidak anemis.
6. Hidung
Bersih, tidak ada sinusitis pada sinus frontalis,sinus edmoidalis,sinus splenoid dan sinus
maksilaris,tidak ada lesi,tidak ada masa,tidak ada pembengkakan, nervus olfaktoris baik.
7. Telinga
Kesimetrisan telinga,lurus dengan kelopak mata,bersih tidak ada
penumpukan,serumen,tidak ada lesi,tidak ada kotoran,cairan dan peradangan.
9. Dada
a. Paru – Paru
I : pengembangaan paru kanan dan kiri simetris
P : taktil fremitus kiri dan kanan sama
P : sonor
A : vesikuler
b. Jantung
I : iktus kordis tidak tampak di ics sedikit di tengah dari midkalvikula
P : tidak ada nyeri tekan pada dada
P : redup
A : S1 dan S2 murni, S3 tidak terdengar
c. Abdomen
I : umblikus kotor,tidak ada benjolan di sekitar perut,
A : terdengar peristaltik usus 15x/menit
P : tympani
P : Tidak nyeri tekan saat di tekan di daerah abdomen kuadran kanan bawah
11. Ekstremitas
Ekstremitas atas:
Tidak ada lesi dan massa pada kedua tangan , nadi kuat, tidak ada edema,terpasang infus
RL 20 tpm di tangan sebelah kanan
Ekstremitas bawah:
Terdapat lesi pada jari tengah kaki kiri, kulit kaki terlihat hitam, pada luka daging
menghitam dan sensasi nyeri tidak terasa.
E. DATA PENUNJANG
1. pemeriksaan Laboratorium
2. pemeriksaan diagnostik
3. terapi
Trapi injectsi
1.ketorolac 10 mg 2x 24 jam
2. ranitidin 50 mg 3x 24 jam
3. ceftriaxon 2g 1x 24 jam
4.novoravid 4 unit 3x 24 jam
F. ANALISIS DATA
no Hari / Data Kemungkinan Masalah
tanggal penyebab kep.
1 2 3 4 5
1 Sabtu, Ds : Terputusnya Nyeri akut
23 Pasien mengatakan nyeri kontuinitas b.d ulkus
maret pada jari tengah kaki kiri. jaringan dan tulang
2013 Pengkajian nyeri :
P: nyeri jari tengah kaki kiri
sejak 5 hari yang lau akibat Merangsang
jatuh dari kamar kemudian hipotalamus
jari tengah kaki terbentur mengeluarkan zat
benda tumpul yang vasoaktif.
menyebabkan terjadinya
perlukaan di jari tengah
klien Merangsang
Q: nyeri cenut-cenut seperti ujung2 saraf bebas
tertusuk benda tajam.
S: skala nyeri 5-7
T: Nyeri datang secara tiba- Sensasi nyeri
tiba, dan semakin
memburuk pada saat kaki
kiri digunakan untuk Nyeri
betraktivas.
Do :
- Pasien tampak lemah
- Wajah meringis
kesakitan.
2 Selasa Ds: Nyeri akut yang di Kerusakan
24 Klien mengatakan tidak bisa rasakan integritas
Maret tidur pada malam hari kulit b.d
Gerakan terbatas
Intoleransi aktivitas
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
35
aktivitas sehari- lain dalam hal dapat
hari. pemberian obat meningkatkan
oral dan terapi tegangan otot.
lanjutan
CATATAN KEPERAWATAN
No Hari , Tindakan Respon dan hasil TTD
tanggal, jam
1 Selasa, 24 1. Memonitor nyeri secara -Skala nyeri klien 7
Maret 2013, koprehensif (PQRST)
08.00 2. mengobservasi Vital Sign -TD: 140/80 N: 92 S: 36 RR:21
09.00 3. mengobservasi tingkat -ADL di bantu penuh oleh
kemampuan klien dalam keluarga.
melakukan aktivitas.
10.00 4. Memberikan obat injects -setelah di berikan beberapa
dan obat oral. saat kemudian nyeri
berkurang.
13.00 5. Mengobservasi keluhan -klien mulai merasa nyaman
klien setelah di berikan dan nyeri agak berkurang.
tindakan.
15.30
6. Memberikan posisi semi S : pasien mengatkan sangat
powler nyaman deangan posisinya
O : pasien kelihatan gelisah,
lemas
17.30 7. Memberikan dorongan -klien mau untuk duduk
pada klien untuk tanpa bantuan keluarga.
melakukan aktivitas
secara mandiri.
18.30 8. Mengobservasi
perkembangan klien Klien berusah untuk
berbicara pada perawt
sebisanya.
2 Rabu, 25 1. Memonitor nyeri secara Skala nyeri klien 7
Maret 2013, koprehensif (PQRST)
08.00 2. mengobservasi Vital Sign -TD: 143/70 N: 89 S: 36,7
09.00 RR:20
3. mengobservasi tingkat -ADL di bantu penuh oleh
kemampuan klien dalam keluarga.
10.00 melakukan aktivitas.
4. Memberikan obat injects -setelah di berikan beberapa
dan obat oral. saat kemudian nyeri
13.00 berkurang.
5. Mengobservasi keluhan -klien mulai merasa nyaman
klien setelah di berikan dan nyeri agak berkurang.
15.30 tindakan.
V. CATATTAN PERKEMBANGAN
No Hari/TGL/Jam Perkembangan Pasien TT
1 Kamis, 26 Maret S: klien mengatakan nyeri kaki terasa cenut-
2013 jam 18.30 cenut pada bagian luka. Dan masih tidak bisa
tidur pada malam hari
O: KU lemah klien tampak menahan nyeri,
TD:168/80 N:84 S:36 RR:20
A: Masalah belum teratasi.
P: klien dipindahkan ke ruang ASTER
BAB IV
PENUTUP
4.1 SIMPULAN
3.2 SARAN
Mempelajari tentang kebutuhan fisiologis dasar manusia sangat penting untuk diterapkan
dalam praktik keperawatan. Sebagai mahasiswa perawat anestesi, kita harus mengetahui
kebutuhan dasar dari pasien, karena ini merupakan hal yang mendasar yang harus dipenuhi. Kita
juga seharusnya bisa memprioritas kebutuhan yang mana harus dipenuhi terlebih dahulu
disamping kebutuhan – kebutuhan dasar lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://masdanang.co.cc/?p=23
irasuarilah,2017http://irasuarilah-fkp.web.unair.ac.id/artikel_detail-205064 KEPERAWATAN
%20DASAR-KEBUTUHAN%20ISTIRAHAT%20TIDUR.html (diakses
tanggal 29 maret 2021)