Anda di halaman 1dari 5

NASKAH TUGAS MATA KULIAH

TUTORIAL KE-1/2/3* TUWEB COVID#19


UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2020/21.1(2021.1)
Fakultas : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Program Studi : PGSD BI 4560/Tugas Akhir Program
Kelas : 3A
Nama Penulis Soal/Institusi : Astuti,S.Pd.,M.Pd
Nama Penelaah Soal/Institusi : -
Status : Baru/Revisi

SOAL TTM KE-2

SOAL

TUGAS TUTORIAL MANDIRI II


Mata Kuliah : Tugas Akhir Program
Tutor : Astuti,S.Pd.,M.Pd

Nama : Ririh Lenda Listiyani


NIM : 857690374
1. Kasus 6.

Pertanyaan:
1. Sebutkan dua kelemahan Pak Basuki dalam PBM. Berikan penjelasan.
Dua Kelemahan Pak Basuki dalam PBM adalah :
a. Dalam kasus 6 tersebut Pak Basuki tidak menerapkan metode diskusi
sebagaimana yang direncanakan, tetapi malah mendominasi dengan metode
ceramah dan langsung memberikan pertanyaan kepada siswa.
b. Pak Basuki tidak menggunakan alat peraga seperti: contoh gambar kendaraan
ataupun alat mainan mobil-mobilan.

2. Sebutkn tiga kelebihan Pak Basuki dalam proses pembelajaran, berikan


alasannya.
Tiga kelebihan Pak Basuki dalam proses pembelajaran, berikan alasannya:
a. Pak Basuki bertanggung jawab mempersiapkan siswa untuk menghadapi ujian
akhir dan mengikuti tes masuk ke jenjang sekolah yang lebih tinggi.
b. Pak Basuki menghampiri siswa satu persatu dan bertanya tentang pelajaran
sebelumnya serta tugas dirumah yang diberikan kepada siswa.
c. Pak Basuki menjelaskan kepada siswa jawaban yang salah dengan baik.
3. a. Menurut anda, apakah hukuman yang harus diberikan kepada Ali dan Budi
sudah sesuai dengan tingkat kesalahan dan tujuan perbaikan pembelajaran?
Berikan penjelasan.
Menurut saya hukuman yang diberikan pak Basuki belum sesuai,karena dikasus
tersebut cuma dinasehati saja. Seharusnya Ali dan Budi dikasih tugas tambahan agar
tidak lalai lagi dan bisa bertanggung jawab dengan tugas yang di berikan guru. Agar
Ali dan Budi tidak akan mengulangi lagi.

b. Jelaskan fungsi pemberian hukuman secara umum dalam proses pembelajaran.


Fungsi pemberian hukuman secara umum dalam proses pembelajaran adalah sebagai
alat pendidikan terhadap seseorang sebagai pelaku pelanggaran agar tidak mengulangi
kesalahan lagi dan menghalangi untuk melakukan tindakan pelanggaran. Dan agar
lebih bisa bertanggungjawab dengan tugasnya.

4. Pembelajaran yang dilaksanakan oleh Pak Basuki masih menunjukkan


beberapa kelemahan. Susunlah langkah pembelajaran yang mengaktifkan siswa
dengan menggunakan madia/alat peraga yang tepat dan metode yang bervariasi.
Langkah-langkah pembelajarannya meliputi: Kegiatan Awal, Kegiatan Inti dan
Kegiatan Akhir. Dalam menjelaskan langkah-langkah pembelajaran, sebutkan
media/alat peraga dan metode yang digunakan.
Langkah-langkah pembelajaran meliputi:
Kegiatan awal:
a.Guru memberikan salam dan mengajak anak berdoa
b. Memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual sesuai manfaat dan
aplikasi materi ajar.
c.Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan pengetahuan
sebelumnyadengan materi yang akan di pelajari.
d. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai
e.Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan.
Kegiatan inti :
a. Guru menyampaikan materi tentang alat transportasi seperti angkot,dokar,mobil,
dan gerobak.
b. Siswa di suruh menyebutkan alat tranportasi darat.
c. Guru menyuruh siswa berdiskusi
d. Siswa diberi kesempatan untuk untuk menyampaikan pendapat
e. Siswa menyampaikan hasil diskusi
Kegiatan Akhir :
a. Guru memberi pertanyaan kepada siswa
b. Guru membimbing siswa membuat kesimpulan/rangkuman materi yang telah
dipelajari
c. Siswa diberi tugas untuk dikerjakan dirumah

2. Kasus 7
Pertanyaan:
1. Identifikasi lima kelemahan Pak Bartkah yang dapat mengakibatkan masalah
dalam pembelajarannya.
Identifikasih lima kelemahan pak Bartkah
a. Pak Barkah memberi contoh soal cara menghitung volum kubus dan balok
sebanyak tiga soal dengan ukuran berbeda.
b. Dalam proses pembelajaran, semua siswa mencatat semua yang ditulis Pak
Barkah, namun ada beberapa siswa yang mencatat sambil berbicara tentang topik
lain dengan temannya.
c. Pak Barkah tidak mempersoalkan hal itu karena pembicaraan mereka tidak keras
dan tidak berisik.
d. Pak Barkah merasa pembelajaran yang dilakukannya tidak mampu membuat
seluruh siswa berkonsentrasi pada pelajaran. 
e. Setelah pak Barkah memberi pekerjaan rumah, Pak Barkah merapikan situasi
kelas dan menyimpan alat tulis dan alat peraga yang dibawanya. Pelajaran diakhiri
dengan salam dan Pak Barkah meninggalkan kelas.

2. Menurut Jerome S. Bruner proses belajar dilihat dari sisi perkembangan kognitif
terbagi dalam tiga tahapan, yaitu Enaktif (sama dengan tahap sensori motor dari
Piaget), Ikonik atau tahap gambar bayangan (sama dengan tahap pra operasional
dari Piaget) dan Simbolik (sama denan operasi konkret dan formal dari Piaget)
a. Jelaskan tiga tahapan belajar J.S. Bruner tersebut.
1) Tahap Enaktif (Konkret)
Tahapan ini bersifat manipulatif (Dahar, 2011:78). Dalam hal ini seseorang
mengetahui suatu aspek kenyataan tanpa menggunakan pikiran atau kata-kata dimana
dalam proses belajarnya menggunakan atau memanipulasi obek-objek secara
langsung. Tahapan ini berkaitan dengan bagaimana seseorang melakukan sesuatu dan
serangkaian tindakan dalam mencapai suatu hasil (Kristinsdottir, 2008). Dimana
tindakan tersebut merupakan aktivitas-aktivitas yang dilakukan seseorang (seperti
melalui gigitan, sentuhan, pegangan, dan sebagainya) dalam upaya memahami
lingkungan sekitar.
Contoh:
 Dalam pembelajaran materi penjumlahan dua bilangan cacah, guru menyuruh
siswa menggabungkan 3 mangga dengan 2 mangga kemudian menghitung
banyaknya semua kelereng tersebut.
 Seorang anak yang mengatur keseimbangan timbangan dengan jalan menyesuaikan
kedudukan badannya walaupun anak itu mungkin tidak dapat menjelaskan
prosedurnya (Wiranataputra, 2008:3.16).
 Seorang anak dapat berjalan walaupun belum mengetahui bagaimana seseorang
dapat berjalan.
2) Tahap Ekonik (Semi Konkret)
Berdasarkan pada pikiran internal (Dahar, 2011:78). Pada tahap ini menyatakan
bahwa kegiatan anak-anak mulai menyangkut mental yang merupakan gambaran dari
objek-objek, dimana seseorang memahami objek-objek melalui gambar-gambar atau
visualisasi verbal. Dalam hal ini anak tidak lagi memanipulasi objek secara langsung,
melainkan dengan menggunakan gambaran dari objek tersebut.
Contoh: Pada saat pembelajaran matematika materi penjumlahan bilangan cacah, guru
memberikan contoh dua mangga ditambah dua mangga. Dalam hal ini guru tidak lagi
harus menunjukkan buah mangga secara nyata, akan tetapi bisa juga menggunakan
gambar.
3) Tahap Simbolik (Abstrak)
Berdasarkan pada sistem berpikir abstrak, arbitrer dan lebih fleksibel (Dahar,
2011:78). Dalam tahap ini anak memanipulasi symbol-simbol secara langsung dan
tidak ada kaitannya dengan objek-objek.pada tahapan ini anak telah mencapai transisi
dari tahap ekonik ke tahap simbolik yang diasarkan pada system berpikir abstrak dan
lebih fleksibel. Pada tahapan ini dapat dikatakan bahwa seseorang telah mampu
memiliki ide-ide atau gagasan-gagasan abstrak yang sangat dipengaruhi oleh
kemampuannya dalam berbahasa logika. Dalam pemahamannya, seseorang belajar
mealui symbol bahasa, logika, matematika dan sebagainya. Komunikasi pada tahapan
ini menggunakan banyak system symbol. Walaupun begitu, bukan berarti dalam
tahapan ini seseorang masih menggunakan system enaktof dan ikonik.
Contoh: Pada saat pembelajaran matematika materi penjumlahan bilangan cacah, guru
tidak lagi memberikan contoh berupa gambar, melainkan sudah menggunakan symbol
seperti 1+2 = 3.
b.Bagaimana mengajarkan konsep ‘volum balok dan kubus’ sesuai dengan tahap
enaktif, ikonik dan simbolik yang memperlihatkan proses pembelajaran yang
mengaktifkan siswa dengan metode penemuan, memanfaat aquarium dan kubus kayu
untuk menemukan konsep volum kubus dan balok.
Untuk menentukan volume dari kubus yang sisinya 40 cm, Pertama-tama  yang harus
dilakukan memilih kubus satuan yang berukuran 10 cm. Kemudian tutupi alas dari kubus
yaitu kubus ABCD. EFGH dengan kubus satuan. Untuk menutupi alas tersebut diperlukan 4
x 4 = 16 kubus satuan. Yaitu 4 lajur yang masing-masing lajur terdiri dari 4 satuan.
Sedangkan untuk memenuhi kubus ABCD.EFGH dengan kubus satuan, memerlukan 4
lapisan yang masing-masing terdiri dari 16 kubus satuan. Dengan demikian kubus satuan
yang diperlukan adalah 4x4x4= 64 buah. Jadi volume dari kubus ABCD.EFGH tersebut
adalah 64 cm³. Dugaannya adalah volume dari kubus yang sisinya berukuran s cm adalah s³
cm³. Dugaan tersebut dinyatakan dalam teorema volume dari kubus yang sisinya berukuran s
satuan panjang adalah s³ satuan panjang kubik yang ditulis dengan simbol V=s³
Untuk menyederhanakan pembuktian pertama-tama alas kubus ABCD.EFGH yaitu daerah
kubus yang ditutup dengan beberapa kubus satuan. Ternyata masing-masing lajur terdiri dari
s buah kubus centimeter. Jadi untuk menutupi alas kubus ABCD.EFGH diperlukan s² kubus
centimeter. Akhirnya untuk memenuhi kubus ABCD.EFGH itu diperlukan s lapisan yang
masing-masing lapisan terdiri dari s² kubus centimeter. Dengan demikian, volume dari kubus
ABCD.EFGH adalah s x x²  = s³buah kubus satuan. Selanjutnya karena volume dari kubus itu
adalah cm³ maka volume dari kubus ABCD.EFGH adalah s³ cm ³. Menentukan volume balok
yang panjang, lebar dan tingginya berturut-turut adalah 60 cm, 40 cm, 30 cm. Pertama-tama
tutupi alas balok tersebut dengan kubus-kubus satuan. Untuk itu membutuhkan 6 lajur yang
setiap lajur terdiri dari 3  buah kubus satuan. Berarti diperlukan 6x 3 = 18 buah kubus satuan.
Selanjutnya untuk memenuhi balok tersebut harus membuat 4 lapisan yang setiap lapisan
terdiri dari 18 buah kubus satuan. Jadi untuk memenuhi balok tersebut diperlukan kubus
satuan sebanyak 2 x 18 = 2 x ( 6x 3) = 2 x 6 x 3 = 36. Oleh karena itu volume kubus dari
satuan 1 cm³ maka volume dari balok adalah 36 x 1 = 36 cm³.   

Anda mungkin juga menyukai