IDAI - Skrining, Triase, Dan Tatalaksana COVID-19 Pada Anak-Anak

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 89

Skrining Covid-19 pada Anak

Outline Triase Covid-19

Tatalaksana Covid-19 pada Anak


Skrining Covid-19 pada Anak
Definisi kasus
Berdasarkan Panduan Kementerian Kesehatan

Catatan khusus untuk pasien anak:


Waspadai gejala dan tanda yang tidak khas
seperti diare, rash, dll.
Kasus suspect
Kasus probable
Kasus konfirmasi
Kontak erat
WHO COVID-19:
Definisi Kasus (16 Desember 2020)

Suspek
A Seseorang yang memenuhi kriteria klinis
DAN epidemiologi:
Kateria Klinis: Kriteria Epidemiologis:
Bertempat tinggal atau bekerja di daerah dengan
Demam DAN batuk akut; ATAU
risiko tinggi penularan virus kapan saja dalam
Kondisi akut dan T1GA ATAU LEBIH tanda atau 14 hari sebelum onset gejala; atau
gejala berikut: Demam, batuk, lemas/fatigue, sakit Bertempat triggal atau bepergian ke suatu daerah
kepala, mialgia, nyeri tenggorokan, pilek, sesak, dengan transmisi komunitas kapan saja dalam
anoreksia/mual,muntah, diare, perubahan kesadaran 14 hari sebelum timbulnya gejala; atau
Bekerja di layanan kesehatan apa pun, termasuk
di dalam fasilitas kesehatan atau dalam komunitas,
kapan saja dalam 14 hari sebelum gejala muncul.
WHO COVID-19:
Definisi Kasus (16 Desember 2020)

Suspek
B Pasien dengan penyakit pernapasan
akut berat: (Infeksi saluran pernapasan
akut dengan riwayat deman atau dema
≥38 C, dan batuk, timbul dalam 10 hari
o

terakhir, dan memerlukan rawat inap).


C Seseorang asimtomatik yang tidak
memenuhi kriteria epidemiologi dengan
SARS-CoV-2 Antigen-RDT positif.
WHO COVID-19:
Definisi Kasus (16 Desember 2020)

Probable
A Pasien yang memenuhi kriteria klinis di atas DAN
merupakan kontak dari kasus probable atau
terkonfirmasi, atau terkait dengan kluster COVID-19
B Kasus suspek dengan pencitraan toraks yang
menunjukkan temuan sugestif COVID-19
C Seseorang dengan anosmia (kehilangan penciuman)
atau ageusia (kehilangan rasa) baru-baru ini tanpa
adanya penyebab Iain yang teridentifikasi
D Kematian, tidak dijelaskan sebaliknya, pada orang
dewasa dengan gangguan pernapasan sebelum
kematian DAN merupakan kontak dari kasus probable
atau terkonfirmasi atau terkait dengan klusler COV1D-19
WHO COVID-19:
Definisi Kasus (16 Desember 2020)

Terkonfirmasi
A Seseorang dengan Nucleic Acid
Amplification Test (NAAT) positif
B Seseorang dengan SARS-CoV-2
Antigen-RDT positif DAN memenuhi
kriteria baik definisi kasus probable
atau suspek A ATAU B
C Seseorang asimtomatik dengan
SARS-CoV-2 Antigen-RDT positif yang
merupakan kontak dari kasus probable
atau terkonfirmasi
Klasifikasi Definisi
Asimtomatik Hasil uji SARS-CoV-2 positif tanpa ada tanda dan gejala klinis.
Gejala infeksi saluran napas atas: demam, fatigue, mialgia, batuk,
Ringan nyeri tenggorokan, pilek, dan bersin. Gejala saluran pencernaan
seperti mual, muntah, nyeri perut, diare, atau gejala non-respiratori lainnya.
Gejala dan tanda klinis pneumonia. Demam, batuk, takipnu*, dapat disertai
ronki atau wheezing pada auskultasi pare tanpa distres napas dan hipoksemia.
Sedang
*Takipnu= Frekuensi napas <2 bulan: ≥60x/menit, 2-11 bulan: ≥50x/menit,
1-5 tahun: ≥40x/menit, >5 tahun: ≥30x/menit

Gejala dan tanda klinis pneumonia berat berupa napas cuping hidung,
sianosis, retraksi subkostal, desaturasi (saturasi oksigen <92%).
Berat
Tanda dan gejala bahaya umum seperti kejang, penurunan kesadaran,
muntah profuse, tidak dapat minum, dengan atau tanpa gejala respiratori.

Perburukan dengan cepat menjadi acute respiratory distress syndrome


Kritis (ARDS) atau gagal napas atau terjadi syok, ensefalopati, kerusakan miokard
atau gagal jantung, koagulopati, gangguan ginjal akut, dan disfungsi organ
multiple atau manifestasi sepsis lainnya.
Selain Klasifikasi berdasarkan
Gejala Klinis, pada anak
juga dikenal MIS-C
Apakah MIS-C?
Anak dengan Covid-19 sebagian besar asimptomatik sampai gejala ringan, namun beberapa bulan
terakhir didapatkan kasus yang berat
Kondisi ini merupakan sindrom multisistem yang terjadi pada pasien anak dan "temporally
associated with SARS-CoV-2"
Gambaran klinis dan laboratorium mirip dengan Kawasaki disease, Kawasaki disease shock syndrome,
dan toxic shock syndrome
Patofisiologi MISC belum sepenuhnya dipahami, kemungkinan mekanisme "antibody or T-cell
recognition of self-antigens (viral mimicry of the host)" yang menghasilkan autoantibodies, antibody/
T-cell recognition dari antigen virus diekspresikan pada sel yang terinfeksi sehingga terbentuk
kompleks imun yang mengaktivasi inflamasi.

PIMS-TS = Pediatric inflammatory multisystem


syndrome temporally associated with SARS-CoV-2
Multisystem Inflammatory
Syndrome in Children (MIS-C)

Anak dan remaja 0-19 tahun yang mengalami Peningkatan marker inflamasi seperti
demam ≥ 3 hari dan disertai dua dari: LED, CRP atau procalcitonin
Ruam atau konjungitvitis bilateral non purulenta atau tanda Tidak ada penyebab keterlibatan
inflamasi mukokutaneus pada mulut, tangan dan kaki
etiologi bakteri yang menyebabkan
Hipotensi atau syok
Gambaran difungsi miokardium, perikarditis, valculitis,
inflamasi meliputi sepsis bakteri,
abnormalitas koroner (terdiri atas kelainan pada sindrom syok karena Stafilokokus
ekokardiografi, peningkatan Troponin/NT-proBNP) atau Streptokokus
Bukti adanya koagulopati (dengan peningkatan PT,
APTT, d-dimers) Terdapat bukti COVID-19
Gejala gastrointestinal akut (diare, muntah, atau (berupa RT-PCR, positif tes antigen
nyeri perut) atau positif serologi) atau kemungkinan
besar kontak dengan pasien COVID-19
COVID-19 diagnostik
Pemeriksaan RT-PCR swab dan virus Pemeriksaan rapid antibodi dan
Pada kasus suspek dan probable Covid-19 antigen terhadap SARS-COV-2
dengan hasil swab nasoorofaring negatif, Pemeriksaan rapid antibodi dan antigen
maka pemeriksaan swab dapat dilakukan terhadap SARS-COV2 diambil dari
dari rektal/ spesimen saluran napas bawah saluran napas, feses, maupun
(mis. Sputum) spesimen lain seperti plasenta
Pemeriksaan rapid antibodi positif
pada anak dengan kecurigaan
WHO, 16 Desember 2020 :
rapid antigen sebagai tes diagnostik
penegakkan kasus covid-19, apabila
sarana pemeriksaan RT-PCR terbatas
Triase Covid-19
Tatalaksana Covid-19

Anda mungkin juga menyukai