Anda di halaman 1dari 2

Balance sheet effects in currency crises: Evidence from Brazil

Marcio M. Janot a, Márcio G.P. Garcia, Walter Novaes

1. Introduction
Penelitian ini membahas tentang krisis mata uang berdasarkan keputusan berusahaan
dilatar belakangi oleh banyaknya negara berkembang yang dilanda krisis keuanga
internasional pada 1990-an. Disebut model krisis mata uang generasi ketiga, mereka
berfokus pada kerugian pasca evaluasi yang diderita oleh perusahaan dengan hutang luar
negeri yang tidak dilindungi nilainya. Di pasar modal yang tidak sempurna, neraca negatif
ini efek memperketat pembatasan kredit, yang mengarah pada pengurangan investasi yang
mendorong krisis mata uang ke dalam perekonomian sektor riil (Krugman, 1999; Aghion
et al., 2001).
Pada artikel ini peneliti menguji mekanisme transmisi kerugian neraca menggunakan
database yang memungkinkan untuk dapat diukur ketidak sesuaian mata uang yang
didefinisikas sebagai hutang mata uang asing bersih dari aset mata uang asing dan
turunannya dari perusahaan publik brasil antara tahun 2000 dan 2004. Periode ini
termasuk krisis mata uang Brasil tahun 2002, yang mana mengakibatkan depresiasi
sebesar 53% dari nilai riil terhadap dolar. Memiliki ukuran currency mismatch, kami
mengadopsi secara empiris strategi yang berfokus pada penurunan investasi oleh
perusahaan dengan hutang mata uang asing yang tidak dilindungi dari mata uang
depresiasi.
Jika kerugian neraca akibat devaluasi mata uang adalah satu-satunya peristiwa penting
tahun 2002, selisihnya dalam investasi (sebelum dan sesudah krisis 2002) oleh
perusahaan-perusahaan dengan hutang luar negeri yang tidak terlindung nilai sebelum
krisis akan memberi kita perkiraan efek neraca. Namun, kecil kemungkinannya bahwa
efek neraca adalah satu-satunya yang pentin saluran krisis tahun 2002. Krisis mata uang
hampir selalu mempengaruhi harga relatif ekonomi, mempengaruhi investasi perusahaan
kecenderungan. Dengan menerapkan metode perbedaan-dalam-perbedaan ini pada data
kami, kami menemukan bahwa pengaruh depresiasi tahun 2002 terhadap publik
Perusahaan yang dipegang yang melaporkan kerugian neraca adalah bahwa mereka
mengurangi tingkat investasi mereka lebih dari perusahaan yang tidak melaporkan
kerugian: 8,1 poin persentase pada tahun 2003 dan 5,5 poin persentase pada tahun 2004
dibandingkan dengan 2001 (tahun sebelumny krisis 2002). Mengingat bahwa tingkat
investasi rata-rata dari semua perusahaan adalah 8,1% pada tahun 2001, dampak ekonomi
yang signifikan dari efek neraca lebih dari bukti.
2. Question
Bagaimana krisis mata uang berdasarkan keputusan berusahaan di brasil?
3. Teori
Tidak ada teori yang mengikat dalam penelitian ini.
4. Research Methodology
Untuk menguji model ini, peneliti membangun database tingkat perusahaan yang
memungkinkan kami mengukur ketidaksesuaian mata uang di sekitar Krisis mata uang
Brasil 2002. Dalam artikel ini, peneliti menguji pentingnya saluran neraca ini,
menggabungkan ukuran tingkat perusahaan yang lebih tepat ketidaksesuaian mata uang
dengan analisis yang berfokus pada krisis mata uang Brasil tahun 2002. Krisis ini terkait
dengan kampanye pemilihan presiden memberikan depresiasi nilai tukar karakter yang
lebih eksperimental daripada biasanya kasus. Untuk mengisolasi pengaruh neraca dari
peristiwa makroekonomi lain yang dapat mempengaruhi investasi setelah krisis, kami
mengidentifikasi dua kelompok perusahaan: kelompok perlakuan, yang dibentuk
perusahaan dengan ketidaksesuaian mata uang saja sebelum krisis tahun 2002 dan dengan
demikian melaporkan kerugian neraca; dan kelompok kontrol, yang terdiri dari
perusahaan-perusahaan yang melakukannya tidak memiliki ketidakcocokan mata uang.
Sedangkan perubahan investasi kelompok perlakuan (sebelum dan sesudah krisis) harus
mencerminkan baik efek neraca dan efek lain dari krisis 2002, perubahan kelompok
kontrol harus mencerminkan hanya efek lain ini, yang berdampak pada semua perusahaan
sama.
5. Hasil
Peneliti menemukan bahwa antara 2001 dan 2003, perusahaan dengan perusahaan
besar ketidaksesuaian mata uang sebelum krisis mengurangi tingkat investasi mereka 8,1
persen poin lebih banyak daripada perusahaan publik lainnya. Kami juga menunjukkan
bahwa depresiasi mata uang meningkatkan pendapatan eksportir, tetapi mereka yang
memiliki ketidaksesuaian mata uang mengurangi investasi 12,5 poin persentase lebih
banyak dari eksportir lain. Perkiraan pengurangan investasi ini secara ekonomi sangat
signifikan, menggarisbawahi pentingnya keseimbangan negatif efek lembar dalam krisis
mata uang.
6. Keterbatasan
Bukti empiris yang menguji relevansinya model ini tidak meyakinkan. Sementara di
beberapa negara terdapat bukti bahwa memiliki hutang dalam mata uang asing menurun
investasi oleh perusahaan setelah depresiasi mata uang, di lain bukti tidak signifikan atau
bahkan menunjukkan peningkatan investasi.
7. Peluang Riset
Menyajikan teori yang lebih kongkrit sebagai landasan penelitian tersebut sehingga hasil
penelitian lebih optimal lagi.

Anda mungkin juga menyukai