Kasus Seminar Lipoma
Kasus Seminar Lipoma
NPM : 201560311081
BEKASI
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah subhanahuwata’ala, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
pendahuluan serta asuhan keperawatan pada An. A dengan tepat waktu. Tujuan
penulis membuat laporan pendahuluan beserta dengan asuhan keperawatannya adalah
sebagai bentuk pemenuhan tugas pada stase keperawatan anak pada profesi ners.
Penulis juga menyadari bahwa penulisan tugas ini masih jauh dari kata sempurna
maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi
kesempurnaan laporan pendahuluan serta asuhan keperawatan ini. Karena kesalahan
adalah milik semua orang dan kesempurnaan hanya milik Allah subhanahuwata’ala .
Semoga laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan ini dapat berguna dan
membantu proses pembelajaran.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................................5
PENDAHULUAN...................................................................................................................5
A. LATAR BELAKANG.................................................................................................5
B. TUJUAN MASALAH.................................................................................................6
BAB II.....................................................................................................................................7
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................................7
A. DEFINISI.....................................................................................................................7
B. ETIOLOGI...................................................................................................................7
C. EPIDEMIOLOGI.........................................................................................................8
D. PATOFISIOLOGI........................................................................................................8
E. PATHWAY..................................................................................................................9
F. TANDA DAN GEJALA............................................................................................10
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG................................................................................11
H. PENATALAKSANAAN............................................................................................11
I. KOMPLIKASI...........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kulit merupakan organ tubuh paling luar yang dimiliki oleh manusia, yang
berfungsi untuk melindungi organ atau lapisan dibawah kulit, sebagai organ
peraba (indera peraba) dan perubahan suhu. Kulit terdiri dari 3 lapisan yaitu
lapisan epidermis, dermis dan subkutan. Serta salah satu jaringan yang berada
dibawah lapisan kulit adalah jaringan mesodermal dimana jaringan ini merupakan
jaringan lemak (Tim Klinik Terapi FIK UNY, n.d.).
Tumor adalah sekelompok sel abnormal yang terbentuk hasil proses
pembelahan sel yang berlebih dan tidak terkoordinasi, tipe tumor dibedakan
menjadi 2 yaitu malignan tumor (tumor ganas) dan benigna tumor (tumor jinak),
malignan tumor biasa disebut kanker yang mempunyai sifat merusak jaringan dan
menyebabkan metastase (menyebar ke organ lain) sedangkan benigna tumor
mempunyai sifat tidak menyerang jaringan di sekitarnya, dan tidak menyebabkan
metastase. (Saleh, 2016).
Berdasarkan jenisnya benigna tumor terdiri dari : papiloma, osteochondroma,
neuroma, meningioma, hemangioma, mioma, adenoma, fibroid, nevi, dan lipoma.
(Adrian, 2020). Lipoma merupakan jenis benigna tumor yang berada di bawah
kulit berisi lemak, serta dapat muncul di berbagai bagian tubuh dan dapat muncul
lebih dari satu. Benjolan yang ditimbulkan oleh lipoma tidak terasa nyeri, dapat
digerakan dan diyakini bahwa lipoma berasal dari genetik. (Children’s Health,
n.d.)
B. TUJUAN MASALAH
1. Tujuan Umum
Memberikan gambaran umum asuhan keperawatan pada klien An. A
dengan Benigna Lipomatus neoplasma di Kp. Pabuaran RT001/003
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian lanjutan pada klien dengan Benigna
Lipomatus neoplasma
b. Mampu menentukan masalah keperawatan yang timbul selain yang
ditimbulkan dari Benigna Lipomatus neoplasma
c. Mampu merencanakan tindakan keperawatan pada klien dengan Benigna
Lipomatus neoplasma
d. Mampu melaksanakan evaluasi pada klien dengan Benigna Lipomatus
neoplasma
e. Mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan pada klien dengan
Benigna Lipomatus neoplasma
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
Lipoma merupakan tumor jinak sel lemak subkutan yang umum
(adiposit), muncul sebagai benjolan lunak, lipoma bukanlah kanker dan tidak
akan menjadi kanker yang berbentuk seperti kapsul fibrous. Lipoma sering
muncul di kepala, leher, bahu, punggung, dan lengan, bukan hanya di bagian
permukaan kulit maupun subkutan saja, lipoma juga dapat terjadi dibagian
kulit yang terdalam seperti otot, tendon, saraf dan sendi, bukan hanya orang
dewasa namun anak anak juga dapat mengalami lipoma. (Blahd, 2020)
B. ETIOLOGI
Lipoma mewakili tumor mesenkim yang paling umum pada tubuh
manusia, dengan perbandingan 1:1000 orang menderita lipoma pada saat yang
sama, mayoritas lipoma terdapat pada ekstremitas atas, tetapi bisa saja tumbuh
dimana tempat adiposit berada. Penyebab lipoma sampai saat ini belum
diketahui. Hubungan antara kejadian lipoma dengan trauma telah banyak
dijelaskan namun spekulasi sementara kejadian lipoma akibat trauma
disebabkan oleh pelepasan sitokin memicu diferensiasi dan pematangan
preadiposit.
Sedangkan genetik memberikan sumbangsih sebanyak 2-3% pada klien
yang memiliki multiple lesi yang diturunkan dalam pola keluarga. Ini di
dukung oleh hubungan asosiasi gen dengan kromosom 12 yang telah dibentuk
pada lipoma soliter akibat mutasi gen fusi HMGA2-LPP. Berikut ada
beberapa sindrom genetik yang menyebabkan lipoma, kejadian lipoma
meningkat pada klien dengan obesitas, hiperlipidemia, diabetes mellitus.
(Kolb, 2020).
C. EPIDEMIOLOGI
Dalam sebuah penelitian di Skandinavia sebanyak 43% kejadian tumor
mesenkim jinak merupakan lipoma, secara keseluruhan kejadian lipoma
terjadi pada 1 : 1000 orang, lipoma soliter paling dominan ditemukan pada
perempuan dan multiple lipoma sering terjadi pada laki-laki. Lipoma lebih
sering terjadi pada setiap rentang usia, biasanya terjadi pada orang dewasa,
dan jarang terjadi pada bayi dan anak-anak. (Vatanchi, 2020). Menurut
(Rahmah, 2018) kejadian lipoma di indonesia masih belum diketahui dan
belum memiliki data yang pasti.
D. PATOFISIOLOGI
Patofisiologi lipoma yang sebenarnya belum diketahui dengan jelas,
Lipoma berbeda biokimia dengan lemak normal, pada lipoma sel adiposit
menunjukan peningkatan kadar lipoprotein lipase dan adanya sejumlah besar
sel prekusor, sekitar 60% dari lipoma kulit menunjukan perubahan yang
paling umum melibatkan breakpoint di 12-15q, menghasilkan fusi pada gen
AT hook 2 (HMGA2) grup mobilitas tinggi diberbagai domain yang
mendorong tumoregenesis. (Vatanchi, 2020)
Pertumbuhannya dapat ditemukan di seluruh tubuh, lipoma di daerah
subkutan biasanya tidak ter-fiksasi dengan fasia dibawahnya, itulah mengapa
kapsul lipoma harus di angkat untuk mencegah kekambuhan pertama, lipoma
terjadi karena Proliferasi dari kelenjar adiposit yang normal dibawah kulit
(subkutan) dan produksi dari adipofilin yang berlebih. (Broward Health
Medical Centre, 2015).
Sedangkan menurut pemeriksaan histopatologis menunjukan adiposit
yang matang dan tampak normal dengan nukleus eksentrik kecil, adiposit
bercampur di antara septa fibrosa tipis yang mengandung pembuluh darah.
Ciri ini tidak dapat dibedakan dengan lipoma yang terjadi di daerah subkutan
Lipoma umum dan variannya harus dibedakan dari liposarkoma, yang
merupakan neoplasma lipomatosa ganas yang mengandung lipoblas, yang
dicirikan oleh vakuola kasar dan satu atau lebih nukleus hiperkromatik bergigi
(Kolb, 2020)
E. PATHWAY
Mutasi gen HMGA-1
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Saat menentukan diagnosis, umumnya tenaga kesehatan akan melakukan
pemeriksaan fisik (dibagian leher dengan melakukan Inspeksi dan Palpasi),
pemeriksaan sampel jaringan (untuk dilakukan biopsi), pemeriksaan
laboratorium seperti Rontgen, MRI dan CT-Scann (khusus untuk lipoma yang
berukuran besar, atau memiliki karakteristik yang tidak biasa atau mungkin di
dalam organ). Namun untuk jenis pencitraan MRI dan CT-Scann dilakukan
oleh dokter jika mencurigai adanya liposarkoma (kanker di jaringan lemak)
(Mayo Clinic, 2020)
H. PENATALAKSANAAN
Lipoma umumnya tidak berbahaya, tetapi jika lipoma berubah bentuk,
penatalaksanaan mungkin dianjurkan, perawatan mungkin termasuk operasi
pengangkatan jika lipoma mengganggu pada anak anak. (Standford Children’s
Health, 2016), jenis penatalaksanaan yang umumnya dilakukan untuk klien
dengan Lipoma menganggu adalah :
1. Operasi pengangkatan lipoma
Kebanyakan lipoma, diangkat melalui pembedahan dengan
memotongnya dan kekambuhan setelah diangkat jarang terjadi.
Kemungkinan efek samping dari pembedahan yang dilakukan adalah
menghasilkan jaringan parut dan memar.
2. Liposuction atau sedot lemak
Perawatan ini dilakukan menggunakan jarum untuk menghilangkan
benjolan lemak
I. KOMPLIKASI
Lipoma gastrointestinal dapat menyebabkan gejala obstruktif dan
perdarahan sekunder akibat ulserasi. Lipoma jantung dapat menyebabkan
emboli jika mengganggu anatomi ruang jantung. Meski jarang tetapi lipoma
lokal dapat menyebabkan kompresi saraf. Saat lipoma ini membesar, mereka
dapat menekan saraf yang berdekatan dan struktur lokal. Mayoritas lipoma
memiliki perjalanan jinak dan tidak kambuh setelah operasi pengangkatan.
Dianjurkan untuk menyelesaikan pemotongan kapsul untuk mencegah
kekambuhan pertama (Kolb, 2020)
BAB III
TINJAUAN KASUS
Beri anak minum : sulit minum air anak minum air putih
Tidak bisa minum atau malas minum putih yang banyak dan
Jika demam 2 hari sampai dengan 7 hari, tanya dan diminumi obat panas
Apakah demam mendadak tinggi dan terus menerus? Ibu mengatakan bahwa
Apakah ada bintik merah di kulit atau perdarahan di anak mulai muncul ruam
Apakah anak mendapat makanan atau minuman lain? seperti nasi dan lauk ditunjuk oleh An. A
Alat apa yang digunakan untuk memberi minum anak? dan permen, An. A
Jika anak Gizi Kurang atau Gizi Buruk Tanpa terkadang sulit
Nama Pemeriksa
Jl. Cut Meutia Raya No. 88A Sepanjang Jaya - Bekasi Timur
PENGKAJIAN ANAK
Ny. S Tn. E
An. A
Keterangan :
= Laki-laki = Meninggal = Menikah
= Perempuan = Klien dan keluarga inti
VII. Riwayat Sosial
1. Yang mengasuh : Ibu dan Nenek
2. Hubungan dengan anggota keluarga : baik
3. Hubungan dengan teman sebaya : baik, tampak An. A sering bermain dengan
tetangganya.
4. Pembawaan secara umum : An. A tampak aktif dan mulai mengoceh dengan
kata yang belum bisa di mengerti, dan menunjukan kecemburuan ketika Ibunya
menggendong anak lain.
5. Lingkungan rumah : bersih, penanggulangan sampah juga baik.
VIII. Kebutuhan Dasar
1. Nutrisi : Ibu mengatakan ASI sudah tidak diberikan sejak usia 3 bulan karena
ASI tidak keluar, Ibu mengatakan bahwa An. A makan 2x/ hari (nasi dan lauk
pauk) dan makan buah setiap hari. Ibu juga mengatakan terkadang An. A sulit
makan dan sering jajan es krim di warung. BB (2 bulan yang lalu) : 11,7 kg, BB
(29 Maret 2021) : 11,0 kg, An. A mengeluarkan kembali nasi dan lauk yang
telah di suapi, An. A menggelengkan kepalanya dan menutup mulutnya ketika di
suapi lalu lanjut bermain.
2. Istirahat tidur : Ibu mengatakan bahwa An. A tidur siang selama 2-3 Jam/hari,
dan tidur malam jam 21.00 s/d 06.00 WIB (9 Jam)
3. Eliminasi : Ibu mengatakan An. A BAB 1-2x/hari, dan BAK (An. A
menggunakan pampers).
4. Aktivitas : An. A tampak aktif, senang bermain dengan teman sebaya maupun
yang lebih tua dari An. A.
IX. Pemeriksaan Tingkat Pertumbuhan dan Perkembangan
1. Pertumbuhan Fisik : Normal dan baik.
2. Perkembangan Motorik Kasar : An. A dapat melempar bola lengan keatas,
dapat menendang bola ke depan, menaiki tangga, lari dan melompat
3. Perkembangan Motorik Halus : An. A tampak senang mencoret coret kertas,
cara An. A memegang pulpen adalah Cylindrical grasp, An. A dapat membuka
celana dan baju dengan bantuan ibu, An. A dapat menyusun donat warna warni
sesuai dengan ukurannya
4. Tidur : Ibu mengatakan bahwa kemarin An. A sempat mengalami mimpi buruk
dan membuatnya mengigau tengah malam, Ibu mengatakan bahwa jadwal tidur
An. A adalah jam 9 atau 10 malam.
5. Perkembangan Bahasa : An. A belum dapat berbicara dengan bahasa yang
dimengerti (presentil 50%), namun sudah mengoceh, kombinasi kata belum
terlihat (presentil 60%), menyebut 1 gambar belum baik (kata “ikan” masih
“ika”) (presentil 40%)
6. Perkembangan Personal Sosial : An. A dapat mencuci tangan sendiri, dan
mengeringkan tangan dibantu oleh ibu (presentil 40%), An. A dapat menyuapi
boneka saat diberi perintah (presentil 80%), An. A dapat membuka celana
dibantu oleh ibu (presentil 77%), An. A dapat menggosok gigi dengan bantuan
ibu (presentil 55%).
7. Perkembangan Kognitif : An. A dapat menunjuk lebih dari 4 gambar (saat
diberi perintah nama hewan di karpet) (presentil 75%), An. A dapat menunjuk
bagian badan 2 dari 5 saat diberi perintah (Presentil 50%), dapat menarik tali
dan menekan tombol.
X. Tinjauan Sistem
1. Keadaan umum dan tanda-tanda vital
1) Keadaan Umum : baik
2) TB dan BB : 93 cm dan 11 kg
3) Lingkar Kepala : 48 cm
4) Lingkar Lengan : 12,0 cm
5) Suhu : 36,6◦C
6) Nadi : 110x/mnt
7) Pernafasan : 24x/mnt
8) Tekanan darah : 90/60 mmHg
2. Pengkajian Kardiovaskuler
1) Nadi : 110x/mnt
2) Denyut apeks-frekuensi, irama, sinus dan kualitas : BJ 1 & BJ 2 normal,
tidak ada suara murmur
3) Nadi perifer (ada/tidak ada), jika ada frekuensi, irama, kualitas dan
perbedaan antara ekstremitas : Normal
3. Pemeriksaan thorax dan hasil auskultasi
1) Lingkar dada : 50cm
2) Adanya deformitas : tidak ada
3) Bunyi jantung : Normal
4. Tampilan umum
1) Tingkat aktivitas : An. A aktif saat bermain dan ceria.
2) Perilaku : kurang berespon jika dipanggil namanya (sibuk
dengan permainannya)
3) Jari tangan : kuku panjang dan banyak kotoran
5. Kulit
1) Warna : sawo matang
2) Elastisitas : elastis, CRT < 3s
3) Suhu : 36,6oC
6. Edema
1) Periorbital : tidak ada
2) Ekstremitas : tidak ada
7. Pengkajian Respiratori
1) Bernafas
a. Frekuensi pernafasan : 24x/mnt
b. Pola nafas : satu kali tarik nafas dan satu kali buang nafas
c. Retraksi : tidak tampak retraksi dinding dada
d. Pernafasan cuping hidung : tidak ada
e. Posisi nyaman : An. A tampak nyaman
2) Hasil auskultasi thorax
a. Bunyi nafas : sonor di seluruh lapang paru
b. Fase ekspirasi dan inspirasi memanjang : tidak ada
3) Hasil pemeriksaan thorax
a. Lingkar dada : 50 cm
b. Bentuk dada : simetris
8. Pengkajian neurologik
1) Tingkat kesadaran : GCS 15
2) Pemeriksaan kepala
3) Bentuk kepala : mesosephal
4) Fontanel : sudah mengeras
5) Lingkar kepala (dibawah 2 tahun) : 48cm
9. Reaksi pupil
1) Ukuran : normal
2) Reaksi terhadap cahaya : ada
10. Aktivitas kejang
1) Jenis : tidak ada
2) Lamanya : tidak ada
11. Fungsi sensoris
1) Reaksi terhadap nyeri : ada
12. Refleks
1) Refleks tendon dan superficial : +/+
2) Refleks patologis : tidak ada
13. Kemampuan intelektual (tergantung tingkat perkembangan)
1) Perkembangan menulis dan menggambar : belum
2) Kemampuan membaca : belum
Tim Klinik Terapi FIK UNY. (n.d.). Anatomi dan Fisiologi Kulit. Retrieved April 2,
2021, from
http://staffnew.uny.ac.id/upload/131405898/pendidikan/ANATOMI+FISIOLOG
I.pdf