Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERILAKU ORGANISASI
(PENGAMBIL KEPUTUSAN)

OLEH:

KELOMPOK II

NURFADILAH
NURWARDIA
NUR SYAM-SYAM
NUR ADIFAH RAHMAN
EVAN RIDEL
WAHYUDI RAMADHAN

FAKULTAS EKONOMI
PRODI AKUNTANSI
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
TAHUN AKADEMIK 2018/2019

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena alhamdulillah
dengan limpahan karunia dan nikmatnya saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Tidak lupa pula shalawat serta salam semoga tetap tercurah pada Nabi akhir zaman
Muhammad SAW, kepada para sahabatnya, keluarganya, serta sampai kepada kita
selaku umatnya. Amin.

Makalah berjudul ‘pengambil keputusan’’ ini saya buat untuk memenuhu


salahsatu tugas yang diberikan dosen pembimbing mata kuliah pendidikan
kewarganegaraan. Dan semoga, selain memenuhi tugas tersebut, makalah ini dapat
bermanfaat bagi khalayak pembaca pada umunya dan kami khususnya.

Kritik dan saran saya harapkan dalam upaya perbaikan saya dalam membuat
makalah. Karena sangat saya sadari pembuatan makalah ini sangat akan kekurangan.

Majene, 16 november 2019

Kelompok 2

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………… 1

KATA PENGANTAR…………………………………………………….. 2

DAFTAR ISI………………………………………………………………. 3

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………. 4

A. LATAR BELAKANG ......................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………... 5

A. Pengertian pengambilan keputusan............................................................... 5


B. Macam-macam pengambilan keputusan....................................................... 5
C. Keputusan dan pengambilan keputusan........................................................ 6
D. Tujuan dan fungsi keputusan.............. ......................................................... 7
E. Sumber pengambilan keputusan.................................................................... 8
F. Tahap-tahap pengambilan keputusan............................................................ 9
G. Faktor-faktor dalam pengambilan keputusan................................................ 9
H. Model pengambilan keputusan......................................................................10
I. Gaya pengambilan keputusan........................................................................10
J. Pengambilan keputusan dalam kelompok......................................................11

BAB III PENUTUP…………………………………………………………..........13

A. Kesimpulan.......................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………...........14

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Kehidupan sehari-hari kita sebenarnya adalah kehidupan yang selalu
bergumul dengan keputusan. Keputusan merupakan kesimpulan terbaik yang
diperoleh setelah mengevaluasi berbagai alternatif. Didalam arti tersebut
terkadung unsur situasi dasar, peluang, munculnya situasi dasar, dan aktifitas
pencapaian keputusan. Lantas pertanyaanya, apakah setelah evaluasi
alternatif serta merta begitu saja hadir keputusan? Iya, secara rasional
kesimpulan tersirat dalam premis-premis sehingga hanya kepentingan
prumusan saja. Walaupun berbagai literatur yang memandang keputusan
sebagai proses menampilkan tersurat kata keputusan di dalam modelnya.
Keputusan merupakan hal penting yang harus dilakukan seorang
manajer atau wirausaha karena kewajiban mengambil keputusan ini maka
posisi seorang manajer menjadi luar biasa. Tentunya keputusan seorang
manajer atau wirausaha berkaitan dengan kepentingan perusahaan, tidak
jarang keputusan yang diambil berbasis harian, dan menghadapi situasi yang
tidak pasti. Semakin kritis situasi yang dihadapi dan semakin sulit perubahan
lingkungan dibaca maka akan semakin sulit keputusan itu diambil. Keputusan
tepat yang diambil akan menyebabkan perusahaan mengalami pertumbuhan
keuntungan yang dramatis,sebaliknya keputusan yang salah menyebabkan
perusahaan mengalami penurunan profit yang pada akhirnya menyebabkan
kebangkrutan. Pada situasi tersebutlah keahlian seorang manajer atau
wirausaha diuji oleh situasi, waktu yang akan membuktikan hasilnya.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pemgertian Pengambilan Keputusan


Pengambilan keputusan sangat penting dalam manajeman dan merupakan
tugas utama dari seorang pemimpin (manajer). Pengambilan keptusan diproses
oleh pengambilan keputusan dan hasilnya keputusan.
Pengambilan keputusan merupakan bisa dianggap sebagai suatu hasil atau
sebuah keluaran dari sebuah proses mental atau kognitif yang membawa pada
pemilihan sebuah jalur tindakan di antara beberapa alternatif yang tersedia.

Pengertian Pengembalian Keputusan Menurut Para Ahli

Berikut Ini Merupakan Pengertian Pengembalian Keputusan Menurut Para Ahli

1. George R. Terry

Menurut George R. Terry menyatakan bahwa Pengambilan keputusan ialah


suatu pemilihan alternatif tingkah laku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih
alternatif yang ada.

2. S.P. Siagian

Menurut S.P. Siagian menyatakan bahwa Pengambilan keputusan


ialah sebuah pendekatan yang sistematis terhadap sebuah hakikat alternatif yang
dihadapi dan mengambil suatu tindakan yang menurut perhitungan adalah
suatu tindakan yang paling tepat.

3. James A.F. Stoner

Menurut James A.F. Stoner  Pengambilan keputusan ialah suatu proses yang


digunakan untuk memilih suatu tindakan yang sebagai cara pemecahan masalah.

5
B. Macam-Macam Pengambil Keputusan

1. Keputusan Auto Generated

Pada Keputusan yang satu ini keputusannya diambil dengan cepat dan
kurang memperhatikan, mempertimbangkan data, informasi, fakta, dan
pada lapangan keputusan nya.

2. Keputusan Induced

Dan Keputusan induced ini diambil dengan berdasarkan scientific


management atau manajemen ilmiah, yang sehingga keputusan itu logis,
ideal, rasional untuk dilaksanakan dan resiko nya relatif kecil, dalam
proses pengambilan keputusan lebih lambat.

C. Keputusan dan Pengambilan Keputusan


Para ahli memberikan pengertian keputusan dengan persektif dan cara
pemikirannya Menurut Stoner (Hasan, 2004) teori ini mengemukakan
bahwa keputusan adalah pemilihan diantara berbagai alternatif dan
mengandung tiga pengertian :
a. Terdapat pilihan atas dasar logika atau pertimbangan
b. Terdapat beberapa alternatif yang harus dipilih, salah satu merupakan
yang terbaik.
c. Ada tujuan yang ingin dicapai dan keputusan itu makin mendekatkan
pada
tujuan tertentu.
D. Tujuan dan Fungsi Pengambilan Keputusan
Dalam mengambil keputusan mempunyai tujuan dalam pengambilan
keputusan itu dapat dibedakan menjadi :
1. Tujuan yang bersifat tunggal
Tujuan pengambilan keputusan yang bersifat tunggal yaitu terjadi apabila
dalam keputusan yang dihasilkan hanya menyangkut satu masalah, yang
artinya bahwa sekali diputuskan, tidak ada kaitannya dengan masalah
lain.
2. Tujuan yang bersifat ganda
Tujuan pengambilan keputusan yang bersifat ganda yaitu terjadi jika
keputusan yang dihasilkan itu menyangkut lebih dari satu masalah, yang

6
artinya keputusan yang diambil itu sekaligus memecahkan dua (atau
lebih) masalah yang sifatnya kontradiktif atau yang sifatnya tidak
kontradiktif.
Funsi pengambilan keputusan;
a. awal dari semua aktivitas manusia yang sadar dan terarah, baik secara
individual maupun secara kelompok.
b. suatu yang bersifat futuristik, artinya bersangkut paut dengan hari
depan, masa yang akan datang, dimana efeknya atau pengaruhnya
berlangsung cukup lama.
E. Sumber Pengambilan Keputusan

Terry (Hasan, 2004) menyebutkan 5 dasar (basis) dalampengambilankeputusan,


yaitu: (1) intuisi; (2) pengalaman; (3) fakta; (4) wewenang; dan (5) rasional.

1. Intuisi.Pengambilankeputusanberdasarkanintuisiadalahpengambilankeputusa
n yangberdasarkanperasaan yang sifatnyasubyektif.
Dalampengambilankeputusanberdasarkanintusiini, meskiwaktu yang
digunakanuntukmengambilkeputusanrelatifpendek, tetapikeputusan yang
dihasilkanseringkalirelatifkurangbaikkarenaseringkalimengabaikandasar-
dasarpertimbanganlainnya.
2. Pengalaman.Pengambilankeputusanberdasarkanpengalamanmemilikimanfaa
tbagipengetahuanpraktis, karenadenganpengalaman yang dimilikiseseorang,
makadapatmemperkirakankeadaansesuatu, dapatmemperhitungkanuntung-
ruginya dan baik-buruknyakeputusan yang akandihasilkan.
3. Wewenang.Pengambilankeputusanberdasarkanwewenangbiasanyadilakukan
oleh pimpinanterhadapbawahannya, atau oleh orang yang
lebihtinggikedudukannyakepada orang yang lebihrendahkedudukannya. Hasil
keputusannyadapatbertahandalamjangkawaktu yang cukup lama dan
memilikiotentisitas (otentik), tetapidapatmenimbulkansifatrutinitas,
mengasosiasikandenganpraktekdiktatorial dan seringmelewatipermasalahan
yang seharusnyadipecahkansehinggadapatmenimbulkankekaburan
4. Fakta.Pengambilankeputusanberdasarkan data dan
faktaempirisdapatmemberikankeputusan yang sehat, solid dan baik.
Denganfakta,

7
tingkatkepercayaanterhadappengambilkeputusandapatlebihtinggi, sehingga
orang dapatmenerimakeputusan yang dibuatitudenganrela dan lapang dada.
5. Rasional. Pada pengambilankeputusan yang berdasarkanrasio, keputusan
yang dihasilkanbersifatobjektif, logis, lebihtransparan dan
konsistenuntukmemaksimumkanhasilataunilaidalambataskendalatertentu,
sehinggadapatdikatakanmendekatikebenaranatausesuaidenganapa yang
diinginkan.
F. Tahap-Tahap Pengambilan Keputusan
Tahap-tahap pengambilan keputusan menurut simon (1960) yaitu sebagai
berikut:
 Intelegence
Yaitu sautu pengumpulan informasi untuk mengidentifikasi suatu
permasalahan.
 Design
Yaitu suatu tahap perancangan solusi dalam bentuk alternatif dalam
pemecahan masalah.
 Choice
Yaitu suatu tahap melaksanakan suatu keputusan dan melaporkan
hasilnya.
 Implementation
Yaitu suatu tahap melaksanakan sutau keputusan dan melaporkan
hasilnya.
G. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan
1. hal-hal yang berwujud maupun tidak berwujud, yang emosional maupun
yang rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.
2. setiap keputusan harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan
organisasi.
3. setiap keputusan jangan berorientasi pada kepentingan pribadi, tetapi harus
lebih mementingkan kepentingan organisasi.
4. setaip keputusan hendaknya dilembagakan agar diketahui keputusan itu
benar
5. setiap keputusan merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan
mata rantai berikutnya.

8
H. Model pengambilan keputusan
 model klasik
model ini paling awal dari model pengambilan keputusan. Menurut (jone
& george 2013) model ini menggunakan pendekatan pesripctive untuk
mengambil keputusan berdsarkan asumsi bahwa pengambil keputusan
dapat mengidentifikai, mengevaluasi semua alternatif kemungkinan dan
konsenkuensinya serta memilih secara rasional langkah menuju tindakan
paling tepat. Asumsi dari model ini manajer mempunyai akses terhadap
seluruh informasi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan yang
optimal.
 model administratif
model ini banyak mendapat kritik terhadap sejumlah asumsi yang harus
diambil. Para kritikus menyatakan bahwa dalam dunia nyata sulit bagi
para manajer untuk mendapatkan seluruh akses informasi yang
diperlukan, andaikan semua informasi bisa didapat para manajer masih
mengalami kesulitan untuk mengevaluasi dengan benar.
I. Gaya pengambilan keputusan
 gaya direktif
gaya direktif mempunyai toleransi rendah pada ambiguitas dan
berorientasi pada masalah tugas dan teknis.
 Gaya analitik
Gaya analitik mempunyai toleransi yang tinggi untuk ambiguitas dan
kuat pada orientasi teknis.
 Gaya konseptual
Gaya konseptual mempunyai toleransi tinggi untuk ambiguitas, orang
yang kuat dan peduli pada lingkungan sosial.
 Gaya perilaku
Gaya perilaku ditandai dengan toleransi ambiguitas yang rendah, orang
kuat peduli lingkungan sosial.
J. Pengambilan keputusan dalam kelompok
Pengambilan keputusan dalam kelompok untuk memutuskan pertimbangan
yang benar, pemahaman yang baik, tindakan yang realitas guna mencapai

9
tujuan dalam kelompok. Hampir semua keputusan penting untuk organisasi
dibuat oleh kelompok atau tim dari manajer dari pada individual. Ketika
bekerja secara tim untuk mengambil keputusan dan memecahakan maslah,
kemungkinan kesalahan dalam memilih alternatif diharapkan dapat
diperkecil.
Cara lain untuk meningkatkan kualitas keputusan kelompok adalah
keberagaman diantara pengambil keputusan kelompok. Beragam dari sisi
gender, etrik, kebangsaan, latar belakang fungional, pengalaman hidup dan
opini diharapkan akan memberikan pengayaan pandanagn walaupun ada
resiko kesulitan ketikan harus menyamakan untuk hal yang bersifat
subtansial.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keputusan merupakan hal penting yang harus dilakukan seorang
manajer atau wirausaha karena kewajiban mengambil keputusan ini maka
posisi seorang manajer menjadi luar biasa. Tentunya keputusan seorang
manajer atau wirausaha berkaitan dengan kepentingan perusahaan, tidak
jarang keputusan yang diambil berbasis harian, dan menghadapi situasi
yang tidak pasti. Semakin kritis situasi yang dihadapi dan semakin sulit
perubahan lingkungan dibaca maka akan semakin sulit keputusan itu
diambil. Keputusan tepat yang diambil akan menyebabkan perusahaan
mengalami pertumbuhan keuntungan yang dramatis,sebaliknya keputusan
yang salah menyebabkan perusahaan mengalami penurunan profit yang
pada akhirnya menyebabkan kebangkrutan.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://www.gurupendidikan.co.id/teknik-pengambil-keputusan/

Dizgah, MR., Chegini, MG., Bisokhan, Roghayeh., 2012, Relationship between Job
Satisfaction and Employee Job Performance in Guilan Public Sector Journal
of Basic and Applied Scientific Research, ISSN 2090-4304, 2(2)1735-1741,
2012.
Kreitner, Robert. & Kinicki, Angelo. 2010, Organizational Behavior, Fifth Edition,
Mc.Graw-Hill Higher Education.
Luthans, Fred. 2006. Organizational Behavior. Eight Edition, Mc.Growth-Hill Book
co-Singapore.
McShane, Steven, L. Mary, A., Von Glinow.Organizational Behavior.Mcgraw Hill.
2012.Qureshi, JA., Hayat, Khansa., Ali Mehwish., Sarwat, Nosheen., 2011,
Impact of Job Satisfaction and Organizational Commitment on Employee
Performance, Evidence from Pakistan, Journal of Contemporary Research in
Business, Vol 3, No 4, Aug 2011.

12

Anda mungkin juga menyukai