A. Pengertian
Ada dua jenis Microcephalus; primer dan sekunder. Kedua jenis hasil Microcephalus
pada anak yang memiliki kepala kecil, namun gejala lain yang tidak sama.
Mikrosefalus dapat terjadi setelah infeksi yang menyebabkan kerusakan pada otak
pada bayi yang sangat muda (misalnya meningitis dan meningoensefalitis).
B. Etiologi
Kelainan genetic
Akibat penyakit atau pengaruh sebelujm lahir (pre-natal) yang tidak diketahui.
Pengaruh lingkungan
C. Test diagnostic
Pemeriksaan kromosom
Ultrasonografi (USG)
Ekokardiogram (ECG)
keterbelakangan mental,
kelainan wajah
kejang,
kelainan neurologis.
E. Komplikasi
F. Penatalaksanaan
Tidak ada pengobatan untuk microcephaly yang dapat mengembalikan kepala anak ke
ukuran normal atau bentuk. Perawatan berfokus pada cara-cara untuk mengurangi
dampak neurologis terkait cacat dan cacat
G. Pencegahan
Microcephalus sekunder dapat dihindari dengan vaksinasi yang tepat dan wanita hamil
menghindari obat-obatan dan alkohol.
H. Eidemologi
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
a. Aktivitas/istirahat
Data subyektif
1) Ibu klien mengatakan “anak saya tidak ada aktivitas selain baring dan
2) menggerakkan tubuhnya”
Data obyektif
Data subyektif
2) Ibu klien mengatakan “saya duga anak saya duga penyakit paru- paru”
3) Ibu klien mengatakan “pertumbuhan anak saya berbeda dengan anak yang lainnya”
Data obyektif
1) Lingkar kepala
c. Integritas Ego
Data subyektif
d. Eliminasi
Data subyektif
Data obyektif
2) Abdomen rata
Data subyektif
Data obyektif
2) Ada SH dan IV
3) Kulit DBN
f. Hygiene
Data subyektif
Data obyektif
g. Neurosensori
Data subyektif
Data obyektif
3) Tampak tegang
h. Pernapasan
Data subyektif
Data obyektif
2) Terpasang O2 dan SH
i. Interaksi social
Data subyektif
1) Ibu klien mengatakan “anak saya bisa melihat kepada orang yang berbicara pada
anaknya”
Data obyektif
Diagnosa Keperawatan
Bersihan jalan napas Tujuan: Ventilasi dan oksigen 1. Kaji frekuensi/kedalaman 1.
takefektif b / d adekuat untuk kebutuhan pernapasan dan gerakan dada dangk
peningkatanproduksi sputum individu simet
ketid
dindi
Kriteria: Menunjukkan paru.
perilaku mencapai bersihan 2.
jalan napas 2. Penghisapan sesuai indikasi batuk
secar
yang
karen
penu
3.
peng
sekre
peng
3. Bantu mengawasi efek maju
pengobatan nebuliser dan fisioterapi munt
lain, mis., spirometer insentif, IPPB, peng
tiupan botol, perkusi, drainase
postural. 4.
spasm
mobi
4. Lakukan diantara waktu diber
makan dan batasi cairan bila batuk
mungkin. ketid
digun
karen
batuk
5.
deng
5. Kolaborasikan
Perubahan nutrisi kurang dari Tujuan: Masukan nutrisi 1. Kaji status nutrisi secara 1.
kebutuhan tubuh adekuat untuk kebutuhan kontinue, selama perawatan setiap untuk
berhubungan dengan individu hari, perhatikan tingkat energi; peny
penurunan status kondisi kulit, kuku, rambut, rongga norm
mental/tingkat kesadaran mulut, keinginan untuk mem
Kriteria: BB progresif kearah makan/anoreksia. inter
tujuan dengan nilainya bebas 2. Timbang BB setiap hari dan
dari nutrisi. bandingkan dengan BB saat
2.
penerimaan.
mem
keefe
dan m
terha
kecen
penu
3.
ketid
perki
3. Dokumentasikan masukan oral
masu
slama 24 ja, riwayat makanan,
jumlah kalori dengan tepat. 4.
nutri
perki
4. Berikan larutan nutrisi pada prote
kecepatan yang dianjurkan melalui dari p
alat kontrol infus sesuai kebutuhan. menj
Atur kecepatan pemberian setiap deng
jam sesuai anjuran. Jangan sedik
meningkatkan kecepatan untuk hiper
“mencapai”. dump
5.
meng
meng
maka
5. Pertahankan retensi selang
darip
pemberian makan enteral dengan
mem
membilas air hangat, sesuai indikasi
pemb