Anda di halaman 1dari 30

ttgbBAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan suatu bangsa tidak dapat dilepaskan dengan
pembangunan karakternya. Salah satu sarana yang ampuh untuk
membangun karakter adalah melalui pendidikan. Dalam pendidikan
terdapat bagian yang integral yaitu bimbingan dan konseling (BK). Oleh
karena itu, tanpa BK penyelenggaraan pendidikan di sekolah tidak akan
dapat berhasil secara maksimal. Oleh karena itu, BK wajib adanya di
sebuah sekolah, hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang RI No. 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang RI No.
14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan Permendikbud RI No. 111
Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar
dan Menengah.
Pendidikan karakter pada dasarnya telah ada sejak dulu kala, akan
tetapi karena kurang mendapatkan perhatian secara serius maka perlu
diaktualkan kembali. K.H. Dewantara, dalam salah satu prasaran yang
disampaikan pada konggres PPPKI (Permufakatan Persatuan Pergerakan
Kebangsaan Indonesia) ke-1 pada 31 Agustus 1928 di Surabaya
menyebutkan bahwa “Mendidik anak itulah mendidik rakyat. Keadaan
dalam hidup dan penghidupan kita pada zaman sekarang itulah buahnya
pendidikan yang kita terima dari orang tua pada kita masih kanak-kanak.
Sebaliknya anak-anak yang pada waktu ini kita didik, kelak akan menjadi
warga negara kita” (K.H. Dewantara. 2004: 3). Dengan demikian,
pendidikan karakter harus dilakukan secara terus menerus agar bangsa
kita senantiasa menjadi bangsa yang bermartabat.
Semestinya, manusia itu mampu mengenal dirinya sendiri,
sehingga dapat mengatasi masalah yang ada pada dirinya. Akan tetapi
tidak semua orang dapat mengenal dirinya dengan baik, maka juga
kesulitan mengatasi masalah dirinya. Walgito (2010:10) menyebutkan
bahwa “Manusia perlu mengenal dirinya sendiri dengan sebaik-baiknya.

1
2

Dengan mengenal dirinya sendiri, mereka akan bertindak dengan tepat


sesuai dengan kemampuan yang ada pada dirinya. Walaupun demikian,
tidak semua manusia mampu mengenal segala kemampuan dirinya.
Mereka ini memerlukan bantuan orang lain agar dapat mengenal diri
sendiri, lengkap dengan segala kemampuan yang dimilikinya dan bantuan
tersebut dapat diberikan oleh bimbingan dan konseling”. Berdasarkan
pernyataan tersebut berarti BK di sekolah memiliki peran yang sangat
strategis dalam mengatasi isu yang dihadapi yaitu lemahnya karakter
peserta didik yang disebabkan belum adanya guru bimbingan konseling
pada SMKN 3 Amuntai selama 5 tahun dan hanya ada guru honorer
bimbingan konseling dalam beberapa bulan sebelum di isi oleh
penempatan CPNS, sehingga tidak ada pelayanan bimbingan konseling
bidang pribadi yang efektif dikarenakan guru bimbingan konseling yang
digantikan oleh guru mata pelajaran sehingga pelayanan bimbingan
konseling tidak efisien. Peserta didik, khususnya pada pendidikan
menengah merupakan manusia muda (anak manusia) yang tentunya
masih memiliki berbagai masalah yang perlu mendapatkan bantuan.
Disitulah seorang guru BK (konselor) memiliki peran yang sangat
strategis, dari ke empat bidang masalah pribadi, sosial, belajar dan karir,
bidang pribadi yang sangat terkait dengan Pendidikan karakter peserta
didik.
Berdasarkan pengertian di atas, sebagai guru bimbingan konseling
(konselor) sekaligus peserta latihan dasar CPNS Tahun 2019 ditugaskan
untuk merancang aktualisasi nilai dasar ANEKA yang akan dilaksanakan
di tempat kerja. Dalam hal ini penyusun akan melaksanakan di SMKN 3
Amuntai Kabupaten Hulu Sungai Utara Provinsi Kalimantan Selatan
sebagai bentuk penerapan ilmu yang sudah didapatkan selama belajar
mengikuti diklat prajabatan dalam kurun waktu 18 hari belajar klasikal.
Laporan rancangan aktualisasi ini menunjukkan proses kegiatan,
penyusunan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi hasil kegiatan yang
akan dilaksanakan pada saat off kampus di tempat tugas dan laporan
kegiatan. Oleh karena itu, sangat tepat pada rancangan aktualisasi ini
3

dengan mengangkat judul: “ Optimalisasi Layanan Bimbingan Konseling


Bidang Pribadi Di SMKN 3 Amuntai ”.

B. Tujuan dan Manfaat


1. Tujuan Umum
Tujuan dari kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar adalah :
a. Mampu menerapkan nilai-nilai Akuntabilitas sehingga memiliki
tanggung jawab dan integritas terhadap apa yang dikerjakan.
b. Mampu menerapkan nilai-nilai Nasionalisme sehingga bekerja atas
dasar semangat nilai-nilai Pancasila.
c. Mampu menerapkan nilai-nilai Etika Publik sehingga menciptakan
lingkungan sekolah dan masyarakat yang harmonis.
d. Mampu menerapkan nilai-nilai Komitmen Mutu sehingga
mewujudkan pelayanan yang prima terhadap peserta didik maupun
masyarakat.
e. Mampu menerapkan nilai-nilai Anti korupsi sehingga bisa
mewujudkan sikap disiplin maupun menjaga kedisiplinan.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari Rancangan Aktualisasi ini adalah
mengoptimalkan layanan bimbingan konseling bidang pribadi di SMKN
3 Amuntai
3. Manfaat
Manfaat dari racangan aktualisasi ini antara lain :
a. ASN/PNS dapat belajar untuk mengemban tanggung jawab
penuhnya sebagai abdi negara pada khususnya dan pelayan
masyarakat pada umumnya.
b. ASN/PNS dapat merubah mindset didalam dirinya untuk menjadi
lebih profesional, berkomitmen, beretika, dan berintegritas.

C. Isu Aktual
Berdasarkan tugas pokok dan fungsi sebagai Guru Bimbingan
Konseling memiliki tugas untuk melaksanakan layanan bimbingan
4

konseling di bidang pribadi, sosial, belajar dan karir sesuai dengan


program bimbingan konseling yang dirancang. Setelah berkoordinasi
dengan kepala sekolah bidang yang dipilih adalah bidang pribadi, karena
masalah ini ada disetiap kelas. Optimalisasi penyusunan program
bimbingan konseling dilakukan dengan mengikuti Panduan Operasional
Penyelenggaraan Bimbingan Konseling. Belum optimalnya penggunaan
metode tes angket kebutuhan peserta didik agar pelayanan bimbingan
konseling tepat sasaran sesuai dengan prioritas permasalahan siswa.
Serta pada saat proses pelaksanaan layanan bimbingan konseling dapat
menggunakan teknik & media layanan seperti penggunaan lcd, film
edukasi & poster layanan informasi agar materi lebih menarik dan udah
diserap oleh siswa
Dapat digambarkan isu aktual dan permasalahan yang mendesak
dan harus diselesaikan di SMKN 3 Amuntai adalah “Belum optimalnya
layanan bimbingan konseling bidang pribadi untuk meningkatkan
karakter peserta didik”.

D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup rancangan kegiatan aktualisasi meliputi kegiatan
layanan bimbingan konseling bidang pribadi yang dilaksanakan oleh guru
Bimbingan Konseling sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (TUPOKSI).
Kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN ini akan di terapkan di
instansi satuan lingkungan kerja SMKN 3 Amuntai yang beralamat di
Sungai Malang Kabupaten Hulu Sungai Utara Provinsi Kalimantan
Selatan.

E. Rencana Kegiatan Aktualisasi


Tabel 1.1 Rencana Kegiatan Aktualisasi
No Kegiatan
1 Membagikan angket kebutuhan peserta didik
2 Menganalisis angket kebutuhan peserta didik
3 Membuat rencana pelaksanaan layanan bimbingan konseling
4 Melaksanakan layanan klasikal
5 Melaksanakan bimbingan kelompok dengan teknik cinema
5

therapy
6 Membuat media layanan informasi
7 Mengevaluasi hasil kegiatan layanan bimbingan konseling
6

BAB II
GAMBARAN KEADAAN

A. Profil Organisasi
1. Identitas Sekolah
SMKN 3 Amuntai adalah salah satu sekolah menengah
kejuruan di bawah naungan pemerintah provinsi Kalimantan selatan
yang terletak di kabupaten Hulu Sungai Utara. Beralamat di Desa
Sungai Malang No. 327 Kecamatan Amuntai Tengah.
Gambar 2.1 SMKN 3 Amuntai

Nama sekolah : SMKN 3 Amuntai


NPSN : 30302538
Status : Negeri
Alamat : Jl. Sukmaraga No. 327 Sungai Malang Kec.
Amuntai Tengah
Lintang /Bujur : -2.4148000/115.2456000

2. Data Tenaga Pendidik dan Personil


Tabel 2.1 Data Dewan Guru dan Personil SMKN 3 Amuntai
No NAMA NIP JABATAN
Eddy Rusman, S.Pd. Kepala
1. 19680612 199203 1 014
M.M Sekolah
2. Rina Desiyarti, S.Pd 19671213 199412 2 004 Wakasek
Bidang
kurikulum
7

dan humas
Wakasek
Bidang
Ikhwan Dahlianto,
3. 19710717 200501 1 013 Kesiswaaan
S.Sn,.M.M
dan sarana
prasarana
Guru
4. Edi laksono, S.Pd 19811231 200604 1 012
Produktif
Guru
5. Heru Nuryanto, S.Pd 19811011 201001 1 014
Produktif
Heries Listiawan, Guru
6. 19830404 200904 1 002
S.Kom Produktif
Guru
7. Hadiyanor, S.Pd 19821218 200604 1 009
Produktif
8. Annisa, S.Pd - Guru Mapel
Muhammad Doni,
9. - Guru Mapel
S.Pd
10. Isnaniah, S.Pd 19770816 200904 2 002 Guru Mapel
Ratna Kumalasari, Guru
11. 19851017 201402 2 003
S.Kom Produktif
12. Olya Fitriah, S.Pd 19830418 200904 2 004 Guru Mapel
13. Lutpiah, S.Ag 19770423 201001 2 006 Guru Mapel
14. Khairuddin, S.Pd 19800218 200604 1 008 Guru Mapel
Erwin Ardhiansyah, Guru
15. 19810310 201101 1 002
S.Pd Produktif
16 Ida elisa, S.Pd 19860617 201001 2 015 Guru Mapel
17 Sarmiah, S.Pd 19870204 201001 2 012 Guru Mapel
H, Muhammad Arsyad,
18 19800615 200604 1 011 Guru Mapel
S.Pd
19 Yanor, S.Pd.I 19790921 201001 1 011 Guru Mapel
20 Agus Salim - Pustakawan
Guru
21 Achmad Firdaus, M.Pd 19820104 200604 1 005
Produktif
Guru
22 Slamet Akuwan, S.Pd 19810615 201001 1 020
Produktif
Endang Agustina, Guru
23 19780811 201406 2 003
A.Md, Par Produktif
Arief Rahman Shaleh, Guru
24 19940426 201903 1 008
S.Pd Produktif
8

25 Rahmat Hidayat, S.Pd 19931203 201903 1 011 Guru BK


26 Ahmad Rusydi Ilhami - Guru Mapel
27 Filla Fiqriani, S.Pd 19800104 200604 1 011 Guru Mapel
28 Norman - Satpam
29 Wahyudinnor, S.Sos - Jaga Malam
Administrasi
30 Srinawarti 19651109 198601 2 003
Sekolah
Administrasi
31 Nor Adiyan 19620808 198312 2 001
Sekolah
Administrasi
32 Rindra Ilhami, S.Pi -
Sekolah
Ahmad Loveyadi, Administrasi
33 -
S.Pd.I Sekolah

Tabel 2.2 Data Peserta Didik SMKN 3 Amuntai


Jumlah Siswa Wali Kelas
No Nama Rombel
L P Jumlah
1 Kelas X TAV 14 0 14 Annisa, S.Pd
2 Kelas X TITL 22 1 23 Khairuddin, S.Pd
Ratna Kumalasari,
3 Kelas X RPL 14 4 18 S.Kom
4 Kelas X Perhotelan 9 0 9 Sarmiah, S.Pd
Muhammad Doni,
5 Kelas XI TAV 6 0 6 S.Pd
Erwin Ardhiansyah,
6 Kelas XI TITL 5 0 5 S.Pd
7 Kelas XI RPL 6 4 10 Olya Fitriah, S.Pd
8 Kelas XI Perhotelan 6 3 9 M. Arsyad, S.Pd
9 Kelas XII TAV 19 0 19 Isnaniah, S.Pd
10 Kelas XII TITL 9 1 10 Ida Elisa, S.Pd
11 Kelas XII RPL 8 5 13 Lutpiah, S.Ag
12 Kelas XII Perhotelan 6 2 8 Yanor, S.Pd.I
Total 119 20 139

B. Visi, Misi Dan Tujuan Organisasi


1. Visi
SMK Negeri 3 Amuntai menjadi lembaga pendidikan kejuruan yang
unggul dan kompetitif di Kalimantan Selatan, yang berlandaskan Imtaq
dan perkembangan Iptek.
9

2. Misi
a) Menghasilkan tamatan yang beriman dan bertaqwa, berbudi
pekerti luhur, kompeten dalam bidang keahliannya sesuai
perkembangan Iptek, mandiri, serta mampu berkompetisi di
lapangan kerja
b) Melayani secara langsung kepentingan masyarakat, baik berupa
produk maupun jasa, sesuai program keahlian yang dibuka
c) Mendidik tamatan sekolah lanjutan pertama dengan biaya murah
dan pengelolaan yang efisien.
3. Tujuan Organisasi
a) Menyelenggarakan sistem pendidikan teknik yang berkualitas.
b) Memenuhi kebutuhan tenaga teknisi yang terampil di bidang
instalasi listrik.
c) Mendidik calon tenaga kerja yang disiplin dan mempunyai loyalitas
tinggi.
d) Menghasilkan lulusan SMK yang mampu berwirausaha.
e) Mengembangkan unit produksi yang dapat menunjang proses KBM
di sekolah
f) Mendidik Peserta didik agar mampu memilih karir, berkompetisi
dan mengembangkan sikap professional dalam program keahlian
Teknik Komputer dan Informatika.
4. Nilai Organisasi
Untuk mendukung tujuan tersebut, sekolah menentukan
beberapa nilai yang menjadi ciri khas sekolah. Nilai tersebut
dicantumkan dalam rancangan setiap pembelajaran yang dilakukan di
sekolah. Adapun Nilai yang menjadi ciri khas SMKN 3 Amuntai,
adalah:
a) Religius; Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan
ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan
ibadah agama lain, serta hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
10

b) Jujur; Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya


sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan,
tindakan, dan pekerjaan.
c) Toleransi; Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan
agama, suku, etnis,pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang
berbeda dari dirinya.
d) Disiplin; Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh
pada berbagai ketentuan dan peraturan.
e) Kerja keras; Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh
dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas serta
menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
f) Kreatif; Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam
mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas serta
menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
g) Peduli lingkungan; Sikap dan tindakan yang selalu berupaya
mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan
mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam
yang sudah terjadi.
h) Tanggungjawab; Sikap dan perilaku seseorang dalam
melaksanakan tugas dan kewajibannya terhadap diri sendiri,
masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan
Tuhan YME.

C. Struktur Organisasi
Gambar 2.2 Struktur Organisasi SMKN 3 Amuntai
Edi Laksono, S.Pd

Teknik Audio
Video

Komite Sekolah Kepala SekolahKepala Sekolah


Wakasek Kurikulum dan

H. Taufiqurrahman
Rina Desiyanti, S.Pd
Humas
Heries Listiawan,
Perangkat Lunak
Rekayasa
S.Kom

Eddu Rusman, S.
Dewan Guru

Kepala Seko
OSIS
h
Wakasek Kesiswaan dan
Ikhwan Dahliant0, S.Sn,

,M.M
eru Nuryanto, S.Pd

Teknik Instalasi
Tenaga LIstrik

sarana prasarana
11

M.M
Tenaga

Endang Agustina,
KABID KEAHLIAN Kependidikan

Perhotelan
A.Md.Par

Guru BK
Rahmat Hidayat, S.Pd

D. Tugas Pokok dan Fungsi


1. Menyusun kurikulum bimbingan dan konseling
2. Menyusun silabus bimbingan dan konseling
3. Menyusun satuan layanan bimbingan dan konseling
4. Melaksanakan bimbingan dan konseling per semester
5. Menyusun alat ukur/lembar kerja program bimbingan dan konseling
6. Mengevaluasi proses dan hasil bimbingan dan konseling
7. Menganalisis hasil bimbingan dan konseling
8. Melaksanakan pembelajaran/perbaikan tindak lanjut bimbingan dan
konseling dengan memanfaatkan hasil evaluasi
9. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil
belajar tingkat sekolah dan nasional
10. Membimbing guru pemula dalam program induksi
11. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses
pembelajaran
12. Melaksanakan pengembangan diri
12

13. Melaksanakan publikasi ilmiah


14. Membuat karya inovatif
13

BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. LANDASAN TEORI
1. Nilai-nilai dasar ANEKA
Dalam sistem pembelajaran Pelatihan Dasar CPNS, setiap
peserta dituntut untuk mampu mengaktualisasikan materi-materi
pembelajaran yang telah di pelajari dalam proses internalisasi yang di
fasilitasi dalam agenda Habituasi. Pembelajaran agenda habituasi
memfasilitasi peserta melakukan kegiatan pembelajaran aktualisasi
mata pelatihan yang telah di pelajari.
Aparatur Sipil Negara (ASN) pada saat ini di tuntut untuk
mampu bekerja secara profesional, yaitu mampu memenuhi standar
kompetensi jabatannya sehingga dalam meleksanakan tugas jabatan
nya mampu bertindak secara efektif dan efisien. Standar kompetensi
yng harus di penuhi meliputi aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN
yakni Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan
Anti Korupsi.
a) Akuntabilitas
Akuntabilitas dalam arti sempit adalah kewajiban
pertanggung jawaban yang harus di capai. Akuntabilitas merujuk
pada kewajiban setiap individu, kelompok, atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Akuntabilitas
memiliki beberapa aspek, antara lain:
1) Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a
relationship).
2) Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is result
oriented).
3) Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability
requiers reporting).
4) Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is
meaningless without consequences).
14

5) Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves


performance).
Akuntabilitas memiliki 5 tingkatan yang bebeda, yaitu :
1) Akuntabilitas Personal yaitu mengacu pada nilai-nilai yang ada
pada diri seseorang seperti kejujuran, integritas, moral, dan
etika.
2) Akuntabilitas Individu yaitu mengacu pada hubungan antara
individu dengan lingkungan kerjanya.
3) Akuntabilitas Kelompok yaitu mengacu pada kinerja kerjasama
kelompok dalam sebuah institusi.
4) Akuntabilitas Organisasi yaitu mengacu pada hasil pelaporan
kinerja yang telah dicapai.
5) Akuntabilitas Stakeholder yaitu mengacu pada tanggung jawab
organisasi pemerintah untuk mewujudkan pelayanan dan kinerja
yang adil, responsif dan bermartabat.
Nilai nilai dasar akuntabilitas memiliki beberapa indikator,
antara lain:
1) Kepemimpinan, yaitu pimpinan memberi contoh pada orang lain,
adanya komitmen yang tinggi dalam melakukan pekerjaan.
2) Transparansi, yaitu keterbukaan informasi akan mendorong
tercapainya akuntabilitas.
3) Integritas, yaitu mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku.
4) Tanggung jawab, yaitu kewajiban bagi setiap individu dan
lembaga, bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap tindakan
yang telah dilakukan, karena adanya tuntutan untuk bertanggung
jawab atas keputusan yang di telah di buat.
5) Keadilan, yaitu landasan utama dari akuntabilitas yang harus
dipelihara dan dipromosikan karena ketidak adilan dapat
menghancurkan kepercayaan dan kredibilitas organisasi yang
mengakibatkan kinerja tidak optimal.
6) Kepercayaan, yaitu rasa keadilan akan membawa pada sebuah
kepercayaan.
15

7) Keseimbangan, yaitu keseimbangan kapasitas sumber daya dan


keahlian yang dimiliki.
8) Kejelasan, yaitu mengetahui kewenangan, peran, dan tanggung
jawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan dan sistem
pelaporan kinerja.
9) Konsistensi, yaitu menjamin stabilitas untuk mencapai
lingkungan yang akuntabel.
b) Nasionalisme
Nasionalisme adalah paham (ajaran) untuk mencintai bangsa
dan negara sendiri. Nasionalisme juga mengandung arti suatu
sikap meninggikan bangsanya sendiri, memiliki rasa kebanggaan
dan wawasan kebangsaan dalam perasaan atau pikiran, serta
sikap rela berkorban demi bangsa dan negara.
1) ASN Sebagai Pelayan Publik
(a) Pelayanan publik
(b) Profesional
(c) Kompetensi ( pengetahuan, skill, perilaku)
(d) Etika Profesi
(e) Memahami bidang tugas
(f) Berorientasi pada mutu/kualitas
(g) Budaya pelayanan ASN
(h) Tidak diskriminatif
(i) Membangun kepercayaan publik
2) ASN Sebagai Pelaksana Kebijakan Publik
(a) Orientasi pada kepentingan publik
(b) Mengutamakan kepentingan publik
(c) Etika Publik
(d) Nilai-nilai publik
(e) Public trust
3) ASN Sebagai Perekat dan Pemersatu Bangsa
(a) Pemersatu bangsa
(b) Pengawal negara
16

(c) Mementingkan kepentingan negara


(d) Loyalitas pada negara bukan yang lainnya
(e) Semangat Nasionalisme
(f) Wawasan Kebangsaan
(g) Menciptakan kondisi aman dan damai
(h) Keragaman/pluralisme
Nilai-Nilai Dasar Nasionalisme sesuai dengan 5 (lima) Sila
Pancasila, yaitu;
Sila Pertama: Ketuhanan yang Maha Esa
1) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaanya dan ketakwaanya
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2) Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-
masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
3) Menghormati sikap hormat menghormati dan bekerjasama
antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang
berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
4) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama
dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
5) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia
dengan Tuhan Yang Maha Esa.
6) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaanya
masing-masing.
7) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhada
Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.
Sila Kedua: Kemanusiaan yang adil dan beradab
1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat
dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
2) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban
asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku,
17

keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan


sosial, warna kulit dan sebagainya.
3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
5) Mengembang sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
6) Menjungjung tinggi nilai nilai kemanusiaan.
7) Gemar melakukan kegiatan kemanusia.
8) Berani membela kebenaran dan keadilan.
9) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh
umat manusia.
10) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama
dengan bangsa lain.
Sila ketiga: Persatuan Indonesia
1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan
dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan
bersama diatas kepentingan pribadi dan golongan.
2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan
negara apabila diperlukan.
3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan
bertanah air indonesia.
5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhineka
Tunggal Ika.
7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
Sila Keempat: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dan pemusyawaratan perwakilan
1) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia
Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang
sama.
2) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
18

3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk


kepentingan bersama.
4) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat
kekeluargaan.
5) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang
dicapai sebagai hasil musyawarah.
6) Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
7) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan.
8) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan
hati nurani yang luhur.
9) Keputusan yang diambil harus dapat menjunjung tinggi harkat
dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan
mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan
bersama.
10) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercaya
untuk melaksanakan pemusyawaratan.
Sila kelima: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
1) Mengembangkan perbutan yang luhur, yang mencerminkan
sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotong-royongan.
2) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4) Menghormati hak orang lain.
5) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri
sendiri.
6) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat
pemerasan terhadap orang lain.
7) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat
pemborosan dan gaya hidup mewah.
8) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau
merugikan kepentingan umum.
19

9) Suka bekerja keras.


10) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi
kemajuan dan kesejahteraan besama.
11) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan
yang merata dan berkeadilan sosial.
c) Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab publik.
Ada tiga fokus utama dalam pelayanan publik, yakni:
1) Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan
2) Sisi dimensi reflektif, Etika publik berfungsi sebagai bantuan
dalam menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat
evaluasi
3) Modalitas etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan
faktual.
Tiga dimensi Etika Publik, yakni:
1) Dimensi Kualitas Pelayanan Publik
2) Dimensi Moralitas
3) Dimensi Tindakan Integritas Publik
Nilai-nilai dasar Etika Publik sebagaimana tercantum dalam
Undang-undang ASN, yaitu:
1) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
2) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945.
3) Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia.
4) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
5) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
6) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
7) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
20

8) Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada


publik.
9) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah.
10) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
11) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
12) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama.
13) Mengutamakan pencaPendidikan Agama Islaman hasil dan
mendorong kinerja pegawai.
14) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
15) Meningkatkan efektifitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.
Indikator Etika Publik meliputi:
1) Adanya kode etik, yang merupakan aturan-aturan yang mengatur
tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya
hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-
ketentuan tertulis.
2) Keramahan dalam bersikap akan membuat orang lain merasa
dihargai dan di hormati.
3) Sopan santun, merupakan sikap yang berdasarkan pada aspek
nilai dan norma saat melayani publik sehingga meningkatkan
kualitas pelayanan publik.
4) Empati dan Simpati, sikap seakan merasakan apa yang
dirasakan orang lain. Simpati akan berlangsung ketika ada sikap
saling pengertian dan saling percaya sehingga memudahkan
dalam berkomunikasi.
5) Netralitas , sikap yang tidak memihak atau ikut berkompetisi
dalam kegiatan yang memungkinkan terjadi pertikaian.
d) Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada
orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu
21

kinerja pegawai. Komitmen mutu merupakan pelaksanaan


pelayanan publik dangan berorientasi pada kualitas hasil,
dipersepsikan oleh individu terhadap produk/jasa berupa ukuran
baik/buruk.Bidang apapun yang menjadi tanggung jawab pegawai
negeri sipil semua harus dilaksanakan secara optimal agar dapat
memberi kepuasan kepada stakeholder.
Nilai-Nilai Dasar Dari Komitmen Mutu Adalah Sebagai Berikut
1) Efektifitas dan efisiensi
2) Inovasi
3) Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan customers/clients
4) Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan
memelihara customers/clients tetap setia
5) Menghasilkan produk/jasa yang berkualitas tinggi tanpa cacat,
tanpa kesalahan, dan tidak ada pemborosan
6) Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan
dengan pergeseran tuntutan kebutuhan customers/clients
maupun perkembangan teknologi
7) Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan
masalah dan pengambilan keputusan
e) Anti Korupsi
Anti korupsi adalah sikap atau komitmen dalam diri untuk
tidak melakukan korupsi. Pada kenyataan hidup harus di tanamkan
jiwa yang sadar anti korupsi merupakan salah satu cara untuk
menjauhkan diri dari korupsi.
Nilai-nilai dasar Anti Korupsi, yaitu;
1) Kejujuran, berasal dari kata jujur berarti lurus hati, tidak
berbohong, dan tidak curang. Jujur adalah salah satu sifat yang
sangat penting dalam kehidupan PNS, tanpa sifat jujur PNS tidak
akan dipercaya dalam kehidupan sosialnya.
2) Kepedulian, adalah mengindahkan, memperhatikan dan
menghiraukan. Nilai kepedulian sangat penting bagi PNS dalam
kehidupan, baik ditempat kerja maupun di masyarakat.
22

3) Kemandirian, dapat diartikan sebagai proses mendewasakan diri


yaitu tidak tergantung pada orang lainuntuk mengerjakan tugas
dan tanggung jawabnyadengan usahanya sendiri dan bukan atas
usaha orang lain.
4) Kedisiplinan, berarti ketaatan kepada peraturan. Manfaat dari
hidup yang disiplin adalah kita dapat mencaPendidikan Agama
Islam tujuan hidup dengan waktu yang lebih efisien, dan juga
dapat membuat orang lain percaya dalam mengelola suatu
kepercayaan.
5) Tanggung jawab, adalah keadaan wajib menanggung segala
sesuatunya. Tanggung jawab tersebut berupa perwujudan dan
kesadaran akan kewajiban menerima dan menyelesaikan semua
masalah yang telah diselesaikan.
6) Kerja keras, seorang PNS yang bekerja keras didasari adanya
kemauan, tekad, ketekunan, daya tahan, tujuan jelas, daya kerja,
pendirian, pengendalian diri, ketabahan, keteguhan, tenaga,
kekuatan dan pantang mundur.
7) Sederhana, setiap PNS sepantasnya memiliki gaya hidup
sederhana, tidak boros, hidup sesuai dengan kemampuan dan
dapat memenuhi semua kebutuhannya. Konsep hidup
sederhana merupakan parameter penting dalam menjalin
hubungan antara sesama karena prinsip ini akan mengatasi
permasalahan kesenjangan sosial, iri, dengki, tamak, egois, dan
tidak berlebihan.
8) Keberanian, diperlukan oleh setiap orang untuk
mencaPendidikan Agama Islam kesuksesan, mengembangkan
keberanian demi mempertahankan pendirian dan keyakinan
harus mempertimbangkan masalah dengan sebaik-baiknya. Nilai
keberanian dapat dikembangkan dan diwujudkan dalam bentuk
berani mengatakan dan membela kebenaran. Berani mengakui
kesalahan termasuk berani bertanggung jawab.
23

9) Keadilan, keadilan terbagi menjadi 2 yakni distributif yang berarti


sama rata dan keadilan komutatif yang berarti mendapat sesuatu
sesuai haknya/ tidak sama rata. Nilai keadilan dapat diwujudkan
dalam bentuk memberikan pujian yang tulus kepada yang
berprestasi, memberikan saran perbaikan dan semangat pada
yang tidak berpretasi, tidak memilih kawan berdasarkan latar
belakang sosial dan lain-lain.

Tabel 3.1. Nilai-nilai dasar PNS dan Indikatornya


N
Nilai Dasar Indikator Nilai Dasar
o
Tanggungjjawab, integritas, jujur, kejelasan
1. Akuntabilitas target, netral, mendahulukan kepentingan
publik, adil, transparan, konsisten, partisipatif
Ketuhanan : religius, toleran, etos kerja,
transparan , amanah, percayadiri
Kemanusiaan: humanis, tenggang rasa,
persamaan derajat, saling menghormati, tidak
diskriminatif.
Persatuan : cinta tanah air, rela berkorban,
2. Nasionalisme
menjaga ketertiban, mengutamakan
kepentingan publik, gotong royong
Kerakyatan: musyawarah mufakat,
kekeluargaan, menghargai pendapat, bijaksana
Keadilan: bersikap adil, tidak serakah, tolong
menolong, kerja keras, sederhana
Efektifitas (puas, berhasil guna, orientasi
target), efesiensi (hemat,termudah, termurah,
Komitmen
3. tersingkat, teringan, terpendek), inovasi
Mutu
(berubah, berpikir kreatif), berorientasi mutu
(lulus, ramah, tertib, cepat, aman, teliti, teratur)
4. Etika Publik Jujur, bertanggung jawab, integritas tinggi,
cermat, disiplin, hormat, sopan, taat pada
24

peraturan, taat perintah, menjaga rahasia,


menghargai komunikasi
Jujur, disiplin, tanggung jawab, kerja keras,
5. Anti Korupsi
sederhana, mandiri, adil, berani, peduli

2. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI


Dalam melaksanakan tugasnya PNS wajib mengetahui peran
dan kedudukannya dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI). Agar dapat memahami peran dan kedudukan PNS dalam
NKRI.
1) Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar,
etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi dan nepotisme. Berikut beberapa konsep yang ada
dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
1) Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas:
(a) PNS, merupakan pegawai berstatus tetap dan memiliki
Nomor Induk Pegawai (NIP).
(b) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK),
merupakan pegawai dengan perjanjian kerja sesuai
kebutuhan instansi dalam jangka waktu tertentu.
2) Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur Negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi
pemerintahan dan serta harus bebas dari pengaruh dan
intervensi semua golongan dan politik.
3) Kedudukan ASN berada di pusat, daerah dan luar negeri.
Namun demikian merupakan satu kesatuan.
2) Peran ASN adalah:
1) Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
25

2) Memberikan pelayanan publik yang professional dan


berkualitas.
3) Mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.
Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan
baik dapat meningkat produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan
akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak. Setelah mendapatkan
haknya maka ASN juga berkewajiban sesuai dengan tugas dan
tanggung jawabnya.
3) Pelayanan Publik
Berdasarkan pasal 1 Undang-Undang Republik Indonesia
nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, pengertian pelayanan
publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
jasa, barang, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik.
Standar pelayanan adalah ukuran yang diberlakukan dalam
penyelenggaraan pelayanan yang wajib ditaati oleh pemberi dan/atau
penerima layanan. Adapun standar pelayanan yakni meliputi sebagai
berikut:
1) Prosedur pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan penerima
pelayanan termasuk pengaduan.
2) Waktu penyelesaian yang ditetapkan sejak saat pengajuan
permohonan sampai dengan penyelesaian pelayanan termasuk
pengaduan.
3) Biaya pelayanan termasuk rincian yang ditetapkan dalam proses
pemberian pelayanan.
4) Produk pelayanan yang akan diterima sesuai dengan ketentuan
yang telah ditetapkan.
5) Sarana dan prasarana yang memadai oleh penyelenggara
pelayanan publik.
26

6) Kompetensi petugas pemberi pelayanan harus ditetapkan dengan


tepat berdasarkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, sikap, dan
perilaku yang dibutuhkan.

4) Whole of Government (WoG)


Whole of Government (WoG) adalah suatu bentuk pendekatan
yang mengintegrasikan berbagai Instansi untuk membuat layanan
kepada masyarakat menjadi lebih efektif dan efisien dengan berdasar
pada prinsip kolaborasi, kerjasama antar instansi, kesatuan layanan,
dan tujuan bersama yang ingin dicapai. WoG dijadikan pendekatan
dan diterapkan karena adanya beberapa faktor internal dan eksternal
yang dapat menghambat tercaPendidikan Agama Islamnya tujuan
layanan yang lebih efektif dan efisien. Faktor-faktor ini adalah:
1) Tuntutan untuk membuat kebijakan terpadu dan tidak tumpang
tindih dengan memanfaatkan sistem teknologi informasi.
2) Adanya persaingan antar sektor atau instansi dalam menjalankan
tugasnya.
3) Adanya keberagaman masyarakat yang harus difasilitasi.
Untuk menerapkan pendekatan WoG, beberapa cara yang
dapat dilakukan adalah:
1) Melakukan penguatan koordinasi antar lembaga untuk
memudahkan kontrol terhadap layanan.
2) Membentuk lembaga yang dapat menjadi Koordinator.
3) Membentuk sistem pembagian tugas yang relevan dengan sumber
daya manusia yang ada.
4) Membentuk kerjasama sosial yang melibatkan pemerintah dan
masyarakat.

3. Pendidikan Karakter dalam Bimbingan Konseling


Berbicara tentang guru BK, kita akan berfikir mengenai bimbingan
dan konseling. Bagi siswa yang sudah mengetahui tentang bimbingan dan
konseling tentu mereka akan melakukan interaksi yang baik terhadap guru
27

BK. Seorang guru sangat berperan penting terhadap bidang pribadi yang
dimiliki oleh peserta didik. Termasuk guru BK. Guru BK sangat diperlukan
dalam proses pembelajaran diberbagai jenjang pendidikan. Karena tidak
dipungkiri, setiap instansi memerlukan bimbingan dan konseling.
a) Kompetensi Guru Bimbingan Konseling
Kompetensi merupakan salah satu hal penting yang harus
dimiliki oleh seorang guru. Begitu juga dengan guru BK. Guru BK
mempunyai 4 ranah kompetensi diantaranya yaitu : kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi profesional.
1) Kompetensi pedagogik yaitu kemampuan seorang guru dalam
memahami karakteristik atau kemampuan yang dimiliki oleh
seorang murid. Dalam kompetensi ini seorang guru bimbingan
konseling harus mampu mengetahui karakteristik seorang murid
terkait dengan aspek fisik, intelektual, sosial, emosional, moral dan
latar belakang sosial budaya.
2) Kompetensi kepribadian yaitu kemampuan personal yang harus
dimiliki oleh guru bimbingan konseling dengan cara mencerminkan
kepribadian yang baik pada diri sendiri. Misalnya beriman kepada
Allah, menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala
larangan-Nya. Seorang guru harus memberikan contoh yang baik
atau memperbaiki dirinya terlebih dahulu sebelum memberikan
wejangan kepada peserta didik.
3) Kompetensi sosial yaitu kemampuan dalam berinteraksi dengan
peserta didik melalui cara yang baik. Seorang guru bimbingan
konseling atau konselor harus mampu bersosialisasi,
berkomunikasi dengan peserta didik atau konseli. Tanpa adanya
hubungan sosial yang baik maka bimbingan konseling tidak
berjalan dengan lancar.
4) Kompetensi profesional yaitu menguasai materi secara luas dan
mendalam. Dalam hal ini seorang guru bimbingan konseling
mampu menguasai konsep dan praksis bimbingan konseling.
28

Seorang guru yang profesional tentu harus memiliki kemampuan


yang tinggi dan skill yang mumpuni.

b) Bidang Layanan Bimbingan Konseling


Selain kompetensi seorang guru bimbingan konseling juga
mempunyai tugas. Diantaranya yaitu :
1) Membantu peserta didik dalam kehidupan pribadi, yaitu membantu
peserta didik dalam memahami, menilai bakat dan minat. Sebagai
contoh yaitu dalam memilih jurusan atau program peminatan bagi
peserta didik. Dalam hal ini, guru BK bertugas mengarahkan
peserta didik dalam memilih kecenderungan yang lebih disukai
mereka.
2) Membantu peserta didik dalam kehidupan sosial, yaitu membantu
peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan
kemampuan hubungan sosial. Misalnya dengan memberikan
pengetahuan tentang pentingnya bersosialisasi kepada
masyarakat. Seperti halnya, yang sedang terjadi saat ini yaitu
banyaknya bencana alam yang terjadi di Indonesia, seperti di
daerah donggala, palu, lombok dan lain sebagainya. Tugas guru
BK disini yaitu bagaimana cara agar menumbuhkan rasa
kepedulian terhadap sesama.
3) Membantu peserta didik dalam mengembangkan kemampuan
belajar, yaitu membantu peserta didik mengembangkan
kemampuan belajar untuk mengikuti pendidikan yang lebih tinggi.
Misalnya ketika kita berada pada jenjang Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) seorang guru BK akan membantu peserta didik
dalam proses pencarian pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
yaitu universitas atau jenjang kariernya.
4) Membantu peserta didik dalam mengembangkan karir, yaitu bidang
pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahani dan
menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir.
Setelah guru BK memberikan pemahaman mengenai minat dan
29

bakat peserta didik, guru BK dapat mengarahkan peserta didik


kepada sesuatu yang lebih ia dalami dengan selalu memotivasinya
untuk dapat mengembangkan kemampuan belajarnya. Setelah itu
seorang guru BK dapat membantu peserta didik dalam menentukan
karir yang ingin ia capai.

c) Pendidikan Karakter
Dalam hal ini, guru BK dapat menumbuhkan nilai-nilai karakter
siswa ketika guru mampu mengetahui permasalahan yang dihadapi
seorang peserta didik. Dengan melakukan tugasnya dengan baik sebagai
guru BK, maka hubungan antara guru BK dan peserta didik dapat
harmonis. Sehingga peserta didik mampu menyerap dengan baik apa
yang seharusnya ia lakukan dimasa sekarang dan akan datang.
Karakter mempunyai peranan penting dalam proses hubungan
pribadi,social,belajar dan karirnya. Kemudian didalam karakter setiap
individu bisa jadi tidaklah sama. Kita harus mengetahui arti karakter itu
sendiri, agar kita dapat memahami arti dari Pendidikan karakter itu sendiri
dan dapat melaksanakannya ke dalam kehidupan kita. Jenis karakter
seperti apa yang kita butuhkan untuk membangkitkan nilai-nilai
berkarakter bagi siswa .
1) Pengertian Pendidikan Karakter
Karakter adalah sikap, tabiat, akhlak, kepribadian yang stabil
sebagai hasil proses konsolidasi secara progresif dan dinamis; sifat
alami seseorang dalam merespons siruasi secara bermoral; watak,
tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil
internalisasi berbgai kebajikan, yang diyakini dan digunakan sebagai
landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap dan bertindak;
sifatnya jiwa manusia, mulai dari angan-angan sampai menjelma
menjadi tenaga.
2) Pentingnya Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter menjadi penting dan mendesak ketika
demoralisasi telah kita rasakan dalam berbagai lini kehidupan, seperti
30

kasus korupsi yang melibatkan pejabat aparatur negara dan juga tidak
sedikit mereka yang berkecimpung di dunia pendidikan. Sekolah
adalah tempat yang strategis untuk pendidikan karakter karena anak-
anak dari semua lapisan akan mengenyam pendidikan di sekolah.
Selain itu, anak-anak menghabiskan sebagian besar waktunya di
sekolah, sehingga apa yang didapatkannya di sekolah akan
mempengaruhi pembentukan karakternya. Berkaitan dengan hal ini,
Masnur Muslich (2011: 36) menyatakan bahwa sistem pendidikan
dini yang ada sekarang ini terlalu berorientasi pada pengembangan
otak kiri (kognitif) dan kurang memperhatikan pengembangan otak
kanan (afektif,empati, dan rasa). Padahal, pengembangan karakter
lebih berkaitan dengan optimalisasi fungsi otak kanan. Zubaedi
(2011:2) juga menyatakan kondisi krisis dan dekadensi moral ini
menandakan bahwa seluruh pengetahuan agama dan moral yang
didapatkan di bangku sekolah ternyata tidak berdampak terhadap
perubahan perilaku manusia Indonesia. Bahkan yang terlihat adalah
begitu banyaknya manusia Indonesia yang tidak konsisten, lain yang
dibicarakan, dan lain pula tindakannya. Banyak orang berpandangan
bahwa kondisi demikian diduga berawal dari apa yang dihasilkan oleh
dunia pendidikan.
Berdasarkan hal di atas dapat di simpulkan bahwa Pendidikan
karakter sangat penting untuk masa depan bangsa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai