Anda di halaman 1dari 3

Tugas TUWEB III

KETERAMPILAN MENULIS

Buatlah karangan/paragraf (satu paragraf


minimal 4 kalimat) dengan jenis:
1. Narasi
2. Argumentasi
3. Persuasi

Jawab :
1. Narasi
Di sekolah ku, dikelilingi oleh berbagai macam
tanaman .seluruh taman taman kelas juga dihiasi oleh bunga
berwarna warni .begitu pula dengan kelas kami , kelas tempat
kami belajar di penuhi oleh lapisan cat berwarna putih serta
ukiran ukiran tangan siswa yang mengiasi mading kelas terlihat
sangat menarik sekali.
2. Argumentasi
Pendidkan adalah sarana untuk membuat manusia
menjadi lebih beradab dan berilmu. Tanpa pendidkan kita
semua tidak lain dan tidak bukan hanyalah sekumpulan
binatang. Dengan pendidikan, kita bisa menjadi seperti apa
yang kita inginkan dan dengan pendidikan kita juga bisa
pergi kemanapun kita mau.

Oleh sebab itu, pendidikan sangatlah penting untuk


diberikan kepada seluruh umat manusia. Namun, ada satu
yang tak kalah penting dengan pendidikan, yaitu pendidikan
karakter. Sama halnya dengan pendidikan-pendidikan lain
yang tujuan utamannya untuk mengajarkan. Pendidikan
karakter mengajarkan karakter atau nilai-nilai moral yang
baik kepada manusia.

Mengapa pendidikan karakter ini perlu dilakukan? Pada


dasarnya ilmu tanpa moral atau karakter akan menciptakan
individu-individu yang berbahaya dan bejat, seperti koruptor,
dictator, dan lain-lain. Dengan pendidikan karakter, maka
akan mencegah timbulnya orang-orang seperti itu. Karena
biasanya orang-orang dengan karakter baik akan berperilaku
baik pula.

Coba bayangkan orang yang berilmu dan memiliki


karakter yang baik, pastilah akan menjadi individu yang baik
dan berguna bagi orang lain. Pendidikan karakter
mengajarkan kita tentang moral-moral atau nilai yang baik
sebagai manusia, seperti tanggung jawab, taat kepada Tuhan,
jujur, percaya diri, dan masih banyak lagi.
3. Persuasi
Di kota-kota besar, setiap orang mencari kemudahan
dalam hidup. Kebiasaan makan, misalnya, di kota besar,
restoran fast food cenderung menggunakan kemasan yang
terbuat dari plastik atau stirofoam yang sekali pakai langsung
buang.

Kemasan kue dahulu menggunakan daun pisang yang


bisa membusuk, sekarang cenderung menggunakan plastik.
Semua itu kebiasaan impor yang bukan budaya indonesia.
Budaya indonesia menggunakan kemasan daun pisang atau
daun jati.

Sebenarnya volume sampah bisa dikurangi drastis


bukan hanya dengan menangani sampah plastik dengan sebaik-
baikna atau dengan daur ulang tetapi bagaimana menghindari
seminim mungkin perilaku menyampah. Hanya kekuatan
konsumen yang bisa menekan produsen mengurangi bahan-
bahan yang makin menambah volume sampah.

Semaksimal mungkin semua orang harus mengurangi


penggunaan kemasan-kemasan yang kemudian akan menjadi
sampah yang tidak bisa hancur.

Misalnya, menghindari membeli makanan dan


minuman yang menggunakan kemasan plastik, stirofoam, atau
kalaupun terpaksa membeli,ambil saja makanannya,
kemasannya dikembalikan lagi kepada penjualnya. Rasanya
tidak menggunakan kemasan plastik tidak akan mengurangi
kenyamanan hidup ini.

Anda mungkin juga menyukai