Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

Pengenalan Alat dan Standardisasi Alat

Dosen Pengampu : Drs. Umar Mansur, M.Sc, Apt; Drs. Anas Darwis, MM

Mata Kuliah : Praktikum Kimia Analisa

Oleh :
Cintya Deka Febilla
11201020000088
Kelas BD

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2021
PENGENALAN ALAT DAN STANDARDISASI ALAT

I. TUJUAN
Tujuan dari praktikum Pengenalan Alat-alat Laboratorium adalah sebagai
berikut :
1) Mahasiswa dapat mengetahui jenis dan fungsi beberapa
peralatan laboratorium yang dibutuhkan dalam praktikum kimia analisa
2) Mahasiswa dapat mengoperasikan alat dan mengetahui cara penanganan alat
agar dapat berfunsgsi dengan benar

II. DASAR TEORI


Teori mengenai pengenalan alat-alat laboratorium bertujuan untuk membuat
praktikan mengetahui fungsi atau kegunaan alat-alat laboratorium. Oleh karena
itu, fungsi daripada tiap-tiap alat akan dijelaskan dengan tujuan agar praktikan
dapat memahami secara jelas kegunaan alat-alat laboratorium yang akan dipakai.
Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat
tersebut, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan.
Beberapa kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya. Penamaan alat-alat
yang berfungsi mengukur biasanya diakhiri dengan kata meter seperti
thermometer, hygrometer, spektrofotometer, dll. Alat-alat pengukur yang disertai
dengan informasi tertulis, biasanya diberi tambahan “graph” seperti thermograph,
barograph (Moningka, 2008).
Dari uraian tersebut, tersirat bahwa nama pada setiap alat menggambarkan
mengenai kegunaan alat dan atau menggambarkan prinsip kerja pada alat yang
bersangkutan. Dalam penggunaannya ada alat-alat yang bersifat umum dan ada
pula yang khusus. Peralatan umum biasanya digunakan untuk suatu kegiatan
reparasi, sedangkan peralatan khusus lebih banyak digunakan untuk suatu
pengukuran atau penentuan (Moningka, 2008).
Penggunaan beberapa alat gelas dengan tepat penting untuk diketahui agar
pekerjaan tersebut dapat berjalan dengan baik. Kesalahan dalam penggunaan alat-
alat ini dapat mempengaruhi hasil yang akan diperoleh. Oleh karena itu harus
diberikan pelatihan tentang penggunaan alat-alat tersebut.
Penggunaan alat-alat gelas tersebut haruslah sesuai dengan fungsinya agar
pekerjaan tersebut dapat berjalan dengan baik dan tepat. Apabila terjadi suatu
kesalahan atau kekeliruan dalam penggunaannya akan mempengaruhi hasil yang
diperoleh. Ada beberapa macam alat gelas yang dipakai di laboratorium, antara
lain: gelas piala (beker gelas), erlenmeyer, gelas ukur, botol, pipet, corong, tabung
reaksi, gelas objek dan gelas penutup, cawan petri dan kamar hitung.
Terdapat dua kelompok alat-alat ukur yang digunakan pada kimia analisa,
yaitu: Alat-alat yang teliti (kuantitatif) dan alat-alat yang tidak teliti (kualitatif).
Untuk alat-alat yang teliti (kuantitatif) terdiri dari : buret, labu ukur, pipet.
Sedangkan untuk alat-alat yang tidak teliti (kualitatif) terdiri dari gelas ukur,
erlenmeyer, dan lainnya. Dalam prakteknya baik analisa maupun sintesa, sesorang
yang mempelajari atau menekuni bidang kimia pasti akan selalu dihadapkan pada
hal-hal yang berhubungan dengan alat-alat dan bahan kimia.
Selain untuk menghindari kecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara
kerja dan fungsi dari masing-masing alat, praktikan dapat melaksanakan
praktikum dengan sempurna, kebersihan alat yang digunakan dan ketelitian
praktikan dalam perhitungan sangat mempengaruhi keberhasilan dalam suatu
praktikum, dengan ketelitian dan ketepatan penggunaan alat maka kesalahan
dalam praktikum dapat diminimalisir (Riadi, 1990).

III. ALAT DAN BAHAN


Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah :
1. GCMS (Gas Chromatografy Mass Spectrometry)
2. HPLC (High Performance Liquid Chromatography)
3. Ruang Asam
4. Timbangan Analitik
5. Oven
6. Furnance
7. Penanggas air
8. Alat Gelas Kuantitatif : buret, tiang statif, labu ukur, pipet gondok, ruber
bulb, pipet volumetric
9. Alat Gelas Kualitatif : corong, cawan penguap, pipet tetes, kaca arloji,
gelas piala, labu Erlenmeyer, gelas ukur, tabung reaksi

IV. CARA KERJA

Proses kerja pada praktikum Pengenalan Alat-alat laboratorium adalah


adalah sebagai berikut :

1. Menyiapkan dan mengenali alat-alat laboratorium kimia analisa


2. Mengenali fungsi dan kegunaan alat-alat laboratorium kimia analisa

V. HASIL DAN PENGAMATAN


Tabel 1 : Pengenalan dan Fungsi Alat Laboratorium Kimia Analisa (Alat Non
Gelas)
NO Nama Alat Gambar Fungsi
1. GCMS (Gas kromatografi gas
Chromatografy spektrometri massa
Mass merupakan metode
Spectrometry) yang
mengkombinasikan
kromatografi gas
(GC) dan
spektrometri massa
(MS) untuk
mengindentifikasi
senyawa yang
berbeda dalam
analisis sampel.
2. HPLC (High sebagai suatu
Performance metode pemisahan
Liquid molekul dengan
Chromatograp media cair yang
hy) diberikan tekanan
tinggi.
3. Ruang Asam Digunakan untuk
mereaksikan,
memipet,
mengencerkan
larutan pekat yang
mengeluarkan gas
berbahaya seperti
H2S2, ammonia
pekat, asam sulfat
pekat
4. Timbangan Untuk mengukur
Analitik masa suatu zat
digunakan dalam
analisa gravimetric.
Timbangan ini harus
dikalibrasi

5. Oven Alat untuk


mengeringkan alat
alat yang terbuat dari
gelas.
Berfungsi
memanaskan atau
mengeringkan, juga
sebagai alat
penentuan kadar air

6. Furnance Alat yang digunakan


untuk pengabuan
sampel padat (basah)
yaitu menentukan
kadar abu

7. Penanggas air Alat yang digunakan


untuk memenaskan
larutan yang tidak
boleh dipanaskan
secara langsung

Tabel 2 : Pengenalan dan Fungsi Alat Gelas Kuantitatif

No Nama Alat Gambar Fungsi


1. Buret Digunakan untuk
titrasi, tapi pada
keadaan tertentu dapat
pula digunakan untuk
mengukur volume
suatu larutan
2. tiang statif Sebagai penjepit
soklet pada proses
ekstraksi dan sebagai
penjepit buret dalam
proses titrasi sekaligus
untuk menjepit
kondensor pada proses
destilasi

3. labu ukur Untuk


membuat,menyimpan
dan mengencer-
kan larutan dengan
ketelitian yang tinggi.

4. pipet gondok Untuk mengukur


volume larutan

5. ruber bulb Untuk menghisap


larutan yang akan
keluar dari botol
larutan.

6. pipet Untuk menentukan


volumetric volume larutan dan
mengambil larutan
Tabel 3 : Pengenalan dan Fungsi Alat Gelas Kualitatif
No Nama Alat Gambar Alat Fungsi
1. Corong Corong digunakan
untuk memasukan atau
memindah larutan dari
satu tempat ke tempat
lain

2. Cawan penguap Digunakan sebagai


wadah untuk
mengeringkan suatu
zat
3. Pipet Tetes Untuk meneteskan
atau mengambil
larutan dengan jumlah
kecil dari suatu tempat
ke tempat lain.

4. Kaca Arloji Sebagai wadah untuk


menimbang bahan-
bahan kimia yang
berupa padat,serbuk
serta kristal

5. Gelas Piala Sebagai tempat untuk


menyimpan dan
meletakkan larutan.
Gelas Piala memiliki
takaran namun jarang
bahkan tidak
diperbolehkan untuk
mengukur volume
suatu zat cair
6. Labu Erlenmeyer Sebagai wadah unuk
mereaksikan suatu zat
kimia dalam skala
yang cukup besar dan
sebagai wadah dalam
proses titrasi.
7. Gelas Ukur Untuk mengukur
volume larutan..

8. Tabung Reaksi Sebagai wadah untuk


mereaksikan satu atau
dua jenis zat

Cara Kerja dan Standardisasi Alat

1. Prinsip Kerja GCMS (Gas Chromatografy Mass Spectrometry)


- Merupakan alat yang digunakan untuk zat yang memiliki sifat foletil
atau mudah menguap dan gas helium sebagai tenaganya.
- Gas Cromatography untuk proses pemisahan zatnya sedangkan Mass
Spectrofotometry untuk mengidentifikasi zat hasil dari gas
chromatography tersebut.
- Gas akan dialirkan ke dalam GC dan akan dipanaskan bersama zat,
kemudian dibaca oleh computer dalam bentuk grafik. Contoh zat yang
diidentifikasi adalah minyak atsiri dan alcohol
2. Prinsip Kerja HPLC (High Performance Liquid Chromatography)
Cara kerjanya sama seperti CGMS, namun titik perbedaanya ada pada
larutan, yaitu liquid
3. Ruang Asam → saat bekerja di ruang asam, lampu dan penyedot gas ruang
asam harus dinyalakan
4. Timbangan Analitik → dalam penggunaanya, timbangan harus dikalibrasi.
pembacaan 4 decimal dan 5 decimal dibelakang koma ( gram)
5. Prinsip Kerja Penanggas Air
Penanggas air menggunakan wadah yang terbuat dari kaca, alumunium
sebagai tempat air didihkan. Memanaskan air dalam tabung reaksi harus
menggunakan penjepit tabung reaksi
6. Prinsip Kerja Oven
digunakan untuk mengeringkan alat yang terbuat dari gelas, menentukan
kadar air. Penentuan kadar air dilakukan dengan cara: cawan porselin atau
cawan alumunium dikeringkan dalam oven selama 15 menit, kemudian
didinginkan dalam desikator dan timbang berat cawan kering (W1).
Timbang sampel kurang lebih 5 gram sampel (W2 = W1 + sampel),
masukkan ke dalam cawan dan pemanasan dilanjutkan selama 4-6 jam
pada suhu 100-125C atau sampai aidapatian berat yang konstant.
Dinginkan cawan dalam desikator setelah itu timbang We Wissampel hasil
pengeringan). Kadar air dicari dengan rumus:

Kadar air (%) = (W2-W3)/ (W2-W1) x 100%

7. Prinsip Kerja Furnance


Furnace: digunakan untuk pengabuan sampel padat (basah) yaitu
menentukan kadar abu. Caranya : cawan pengabuan dimasukan kedalam
furnace suhu 525C selama 30 menit, dinginkan dalam desikator dan
timbang (W1). Timbang sampel 3-5 gram dalam cawan (W2 = WI +
sampel), abukan dalam tanur secara bertahap yaitu pada suhu 400C dan
suhu 550C dinginkan dalam desikator dan timbang (W3 = W1+berat abu).
Kadar abu dihitung dengan rumus:

Kadar abu (%) = (W3-W1)/ (W2-W1) x 100%

8. Cara untuk me-nol-kan buret


Bahan dan alat
- Gelas piala
- Labu Erlenmeyer
- Corong
- Buret
- Tiang statif
- Aquades

Cara kerja :

- Letakkan labu Erlenmeyer di bawah buret


- Letakkan corong di atas buret
- Masukkan aquadest secar perlahan (diusahakan lebih)
- Keluarkan aquadest secara perlahan hingga ke garis meniscus

9. Cara Kerja Pipet Gondok


Bagian bagian rubber bulb
Cara kerja ;
- Kempeskan rubber bulb bagian A
- Pasang rubber bulb pada pipet gondok
- Masukkan pipet gondok ke dalam larutan
- Tekan bagian S, untuk menarik larutan ke dalam pipet gondok
- Bila larutan berlebih, tekan bagian E untuk mengurangi larutan hingga
turun ke garis meniskus
- Tuangkan larutan ke wadah lain yang ingin digunakandengan menekan
kembali bagian E
10. Cara Kerja Pipet Volumetri
Cara kerja pipet volumetric sama dengan pipet gondok
11. Pengenceran
Alat Bahan
- Labu ukur
- Aquadest
- Larutan KMnO4
- Pipet gondok

Cara kerja
- Siapkan labu ukur yang dikehendaki
- Tambahkan beberapa ml pelarut (aquadest) terlebih dahulu ke dalam labu
ukur
- Pipet larutan KMnO4 sebanyak 10 ml dengan pipet gondok
- Masukkan ke dalam labu ukur bagian atas
- Tambahkan aquadest perlahan lahan sambil diaduk aduk sampai tepat
pada tanda batas labu ukur. Karena larutan berwarna, batas dilihat dari
cembung
VI. KESIMPULAN
Dari pengamatan mengenai pengenalan alat alat laboratorium di atas,
dapat disimpulkan bahwa masing-masing alat laboratorium memiliki prosedur
tersendiri sesuai dengan guna dan fungsinya. Peralatan yang digunakan di
laboratorium terbagi menjadi dua bagian yaitu peralatan gelas dan peralatan non
gelas. Kemudian peralatan gelas juga terbagi dua yaitu peralatan gelas kualitatif
dan kuantitatif. Dengan demikian, alat-alat yang ada di laboratorium harus
digunakan sebagaimana mestinya. Selain itu, juga terdapat metode standardisasi
alat yang harus dikuasai dan diperhatikan agar dapat melaksanakan praktikum
dengan sempurna.
DAFTAR PUSTAKA

Elfita, L., dkk. 2020. Penuntun Praktikum Kimia Analisa. UIN Jakarta. Jakarta.

Braddy, James E. 1994. Kimia Universitas Edisi Kelima. Erlangga, Jakarta.

Moningka.2008. Kimia Universitas Edisi Kelima. Erlangga, Jakarta.

Mardani, 2007. Intisari Kimia Farmasi Edisi Kedua. Kedokteran EGC, Jakarta

Instruksi Kerja Alat Laboratorium Penelitian,


https://teknikkimia.usu.ac.id/images/PDF/LABORATORIUM/PENELITIAn/SOP-
LAB-PENELITIAN.pdf (diakses pada 18 Maret 2021)

Anda mungkin juga menyukai