Pengenalan Fasilitas Produksi Permukaan
Pengenalan Fasilitas Produksi Permukaan
BUNYU
Oleh :
DONDY ZOBITANA
12010195
INDRAMAYU
2016
ABSTRAK
PT. Pertamina EP Asset 5 Field Bunyu merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak dalam bidang eksplorasi minyak bumi yang terletak di daerah Bunyu.
Lapangan Pertamina EP Bunyu berlokasi di kecamatan Bunyu Kabupaten
Bulungan, Kalimantan Utara. Pada PT. Pertamina EP Asset 5 Field Bunyu
kegiatan eksplorasi membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan membutuhkan
teknologi yang canggih demi mencapai target produksi yang telah di tentukan
karena lancarnya kegiatan eksplorasi tidak dapat lepas dari kegiatan pengontrolan
secara berkala untuk mengetahui jumlah produksi dan melakukan kegiatan-
kegiatan pembersihan zat-zat impuritis yang dimana semua hal tersebut di lakukan
di fasilitas produksi permukaan. Tujuan dari kerja praktek ini adalah untuk
mengetahui dan memahami tentang Flow Diagram fasilitas produksi permukaan
yang ada di pulau bunyu, mengetahui fungsi dari setiap alat di fasilitas produksi
permukaan di lapangan bunyu, mengetahui proses pengumpulan produksi fluida
hidrokarbon untuk di simpan di tanki pengumpul, mengetahui cara proses
pemisahan air yg ikut teproduksikan untuk di treatment menjadi water injection.
Pelaksanaan kerja praktek ini di lakukan pada tanggal 1 Februari sampai 29 Maret
2016. Dalam usaha untuk mendapatkan data-data yang berhubungan dengan objek
yang penulis teliti, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai
berikut. Wawancara khususnya dengan operator sumur, operator gathering
station, operator main gathering station, pembimbing lapangan, serta pegawai
yang berhubungan dengan objek yang penulis teliti, pengumpulan data tertulis,
pengambilan dokumentasi. Sumur yang telah dibor di Area Operasi Bunyu saat ini
berjumlah 251 sumur, antara lain terdiri dari 43 sumur produksi minyak, 6 sumur
produksi gad, 20 sumur injeksi, 17 sumur kendala mekanis, 125 sumur suspended,
dan 40 sumur abandoned atau ditutup. Fasilitas yang terdapat pada lapangan
produksi Bunyu yaitu 3 Gathering Station (GS), 1 Early Production Facility
(EPF), 2 Stasiun Kompressor Gas (SKG), 1 Main Gathering Station (MGS), 1
Terminal Pengapalan. Alur proses produksi pada lapangan bunyu yaitu Pada
awalnya fluida dari sumur – sumur dialirkan ke SP (Stasiun Pengumpul) dan
Early Production Facility melaui flowline menuju header manifold. Kemudian
pada Early Production Facility dilakukan proses pemisahan antara gas dan liquid
melalui separator, lalu liquid yang telah terpisah oleh gas di alirkan ke Main
Gathering Station. Sedangkan gasnya di alirkan ke scrubber untuk dijadikan gas
kering (dry gas). Setelah itu gasnya di alirkan ke Stasiun Kompressor Gas Nibung
yang akan di distribusikan ke PLN Bunyu dan PLN Tarakan.
ii
CURRICULUM VITAE
Personal Detail
Education Details
Organization
Workshop
Field Travelling
Diajukan guna memenuhi syarat mata kuliah kerja praktek pada Jurusan Teknik
Oleh :
DONDY ZOBITANA
NIM : 12010195
Dosen Pembimbing
iii
LEMBAR PERSEMBAHAN
Ucapan terima kasih, puji dan syukur hendaknya selalu saya panjatkan
kepada Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, berkah, rahmat dan
ibu dan bapak serta kakak saya , Beserta teman-teman saya di Indramayu
tua saya, karena tanpa mereka saya bukan apa-apa.YOU GIVE ME SPIRIT
AND POWER FOR MY LIFE, THANK’S FOR EVERYTHING MOM, DAD AND I
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan kasih-Nya
1. Ibu Ir. Hj. Hanifah Handayani, M.T selaku ketua Yayasan Bina Islamy.
3. Bapak Dwi Arifiyanto, S.T, selaku Dosen Pembimbing dan Kepala Program
4. Kedua Orangtua yang telah memberi dukungan baik moril ataupun materil.
praktek ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna, oleh karena
itu penulis harapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga laporan
Penulis
v
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL .............................................................................................................................i
ABSTRAK .......................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.....................................................................................................x
DAFTAR ISI....................................................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................xvii
BAB I PENDAHULAN.................................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................3
1.4 Manfaat......................................................................................................5
xii
xiii
2.3.1 Wellhead........................................................................................12
2.3.6 Separator.......................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xxiv
DAFTAR TABEL
Halaman
xvi
1
BAB I
PENDAHULUAN
yang cukup besar. Kegiatan ini memiliki resiko yang sangat besar baik pada
(SDM) serta peralatan yang memadai termasuk syarat mutlak yang diperlukan
di dunia migas agar kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar. Lancarnya
proses produksi tidak dapat lepas dari kegiatan pengontrolan secara berkala
pada lubang pipa, dan juga abrasive serta prosedur yang benar dalam
permukaan.
melakukan kegiatan tersebut. Hal ini menjadi Latar Belakang penulis untuk
mahasiswa di waktu kerja nanti, maka beberapa hal yang ingin dicapai pada
menyeluruh.
2
4. Untuk mengetahui aplikasi pengangkatan dan pengujian sumur
Bunyu Field.
dunia perminyakan.
di lapangan bunyu.
troubleshooting
3
1.4 Manfaat
sudah dilaksanakan :
bidang perminyakan.
4
3. Menambah perbendahaan literatur untuk dijadikan sebagai bahan
yang sebenarnya.
a. Waktu
b. Tempat
5
Ruang lingkup dari Kerja Praktek ini adalah mempelajari dan
(WOWS)
6
BAB II
TINJAUAN TEORI
Secara umum, ada 2 cara sistem produksi minyak yang kita kenal yaitu :
tersebut, baik dengan tanki maupun truk vakum. Hal ini dilakukan
adalah :
8
terjadi pemisahan antar fluida, baik terhadap gas, air maupun
minyak. Untuk itu fasilitas produksi baik tanki, Free Water Knock
berdasarkan produksi.
chrismas tree.
terdiri:
9
Gambar 2.1 Wellhead dengan X-mast Tree
sumur.
10
Adjustable choke : choke ini lebih fleksible karena diameter
fluida pada satu arah tertentu yang berfungsi untuk menahan aliran
dan tekanan balik dari separator. Pada x-mastree, check valve ini
secara natural flow tetapi pada laju reaksi yang rendah. Jika minyak
11
bantu pengangkatan minyak adalah Gas Lift, Sucker Rod Pump,
kepermukaan.
dalam, dan saat produksi harian mencapai 100.000 bbl, motor yang
a. Wellhead
single wing dan double wing pemilihan atau penggunaan wellhead ini
12
kepermukaan. Penggunaan wellhead bergantung pada metode
b. Flowline
produksi sumur. Agar aliran tidak kembali dalam sumur (back flow)
yang aman baik secara culture budaya maupun secara kondisi teknik
Kapasitas Alir
Penurunan Tekanan
Tekanan Maksimum
Laju Korosi
13
c. Trunkline
inch.
d. Manifold
masing fluida.
e. Header Line
Adalah pipa berukuran lebih besar dari flowline yang berfungsi untuk
menyatakan fluida produksi. Header terdiri dari tiga jenis yaitu header
demulsifier
f. Separator
Adalah alat pemisah minyak dan gas bumi yang menggunakan prinsip
14
yang lebih dominan. Mekanisme pemisahan gravity settling atau
tertentu, air akan tampak jelas berada di bagian bawah campuran. Pada
memasuki separator.
Gas scrubber
terikut dengan gas hasil pemisahan tingkat pertama, karena alat ini
Jenis ini dibagi menjadi 2 Free water knock out (FWKO) atau
Flash Chamber
Alat ini digunakan pada tahap lanjut dari proses pemisahan secara
kedua, dan alat ini bekerja pada tekanan rendah (<125 psi).
15
Expansion Vessel
Chemical Electric
bisanya di pasang pada aliran cairan sesudah separator. Air keluar dari
bawah dan minyak mentah dari atas. Bila minyak masih mengandung
h. Tanki Pengumpul
serta sebagai tempat untuk memisahkan minyak dan air yang masih
16
j. Pompa Transfer
Pompa yang digunakan untuk memompa minyak dari tanki menuju heat
k. Heat Exchanger
i. Loading Terminal
Dari salah satu tugas dan tanggung jawab Loading Terminal adalah
17
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
berikut.
3.2.2 Wawancara
yang di dapat selama perkuliahan dengan data yang ada di lapangan. Penulis
operator tersebut menjelaskan tentang fungsi serta prinsip kerja dari alat yang
18
19
menunjang kegiatan produksi pada lapangan produksi bunyu. Hal yang sama
penulis lakukan juga di fasilitas lain seperti Main Gathering Station dan
kompleks dan untuk mengetahui kegunaan dari setiap alat harus melakukan
kaitannya dengan objek yang sedang di teliti dan dapat menunjang pembuatan
laporan kerja praktek ini sehingga dapat mempertegas teori dari keperluan
secara pasti dan jelas mengenai permasalahan yang ada kemudian dapat di
langsung berupa gambar yang dilakukan oleh penulis dengan memfoto ibjek
yang sedang di teliti. Penulis melakukan metode ini di setiap fasilitas produksi
yang di datangi untuk mengetahui secara jelas bentuk alatnya, metode ini di
lakukan dengan maksud untuk sebagai bahan laporan yang penulis kerjakan.
20
Proses dokumentasi melalui foto harus di lakukan dengan izin terlebih dahulu
kerja.
BAB IV
Desember 1957 dengan nama PT PERMINA. Pada tahun 1961 perusahaan ini
22 tahun 2001 pada tanggal 23 November 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.
Hukum & HAM melalui Surat Keputusan No. C-24025 HT.01.01 pada tanggal
18
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1998 dan
(PERSERO)".
untuk menyelenggarakan usaha di bidang minyak dan gas bumi, baik di dalam
maupun di luar negeri serta kegiatan usaha lain yang terkait atau menunjang
(PLTP) yang telah mencapai tahap akhir negosiasi dan berhasil menjadi
milik Perseroan.
19
Melaksanakan pengusahaan dan pemasaran Liquified Natural Gas (LNG)
industri MIGAS dimana kegiatan usaha minyak dan gas bumi diserahkan
20
Hijau : Mencerminkan sumber daya energi berwawasan lingkungan
menghadapi tantangan
Visi
Misi
Menjalankan usaha inti minyak, gas, dan bahan bakar nabati secara
Tata Nilai
Clean (Bersih)
Competitive (Kompetitif)
21
Customer Focused (Fokus Pada Pelanggan)
Commercial (Komersial)
Capable (Berkemampuan)
usaha di sektor hulu bidang minyak dan gas bumi, meliputi eksplorasi dan
bidang kegiatan usaha utama. Saat ini tingkat produksi Pertamina EP adalah
sekitar 127.635 BOPD untuk minyak dan sekitar 1.054 million standard cubic
22
dilakukan dengan cara dioperasikan sendiri (own operation) dan kerja sama
Assistant Contract (TAC), 25 kontrak Kerja Sama Operasi (KSO). Jika dilihat
terbagi ke dalam 19 Field, yakni Rantau, Pangkalan Susu, Lirik, Jambi, dan
yang lain adalah dengan model pengelolaan melalui proyek-proyek, antara lain
23
4.5 Visi dan Misi PT. Pertamina EP Asset 5 Bunyu Field
a. Visi
b. Misi
(Establish Green. Healthy, Save and Excellence Oil and Gas Upstream
Maatchapij (BPM). Survey lapangan minyak di pulau ini dilakukan tahun 1901
Awalnya selama 21 tahun hingga tahun 1921 telah dibor 16 sumur yang
diberi kode B-001 sampai B-016, dan di tahun berikutnya giliran B-017 secara
Tarakan yang bersebelahan pulau dengan Pulau Bunyu yang sejak masa
24
Pemerintahan Belanda dikenal sebagai pulau yang kaya minyak, laporan
produksi Lapangan Bunyu tidak terekam dengan baik. Lapangan Tarakan yang
Pasca Perang Dunia ke II, pada tahun 1952 Lapangan Bunyu kemali
beroperasi. Eksplorasi ini dilakukan oleh NIAM yang dimasa itu sahamnya
sebagian telah dimiliki oleh perusahaan Amerika Serikat. Tahun 1959 NIAM
sahamnya 50% milik pemerintah Indonesia dan 50% lagi milik pemerintah
berpindah ke Pertamina. Selama satu tahun lebih antara 1993 – 1994 field
25
Bunyu sempat dioperasikan oleh PT. Ustraindo Petrogas bersama dengan field
Bunyu Field 187,5 km2 dengan rata-rata produksi minyak sebesar BOPD dan
gas sebesar MSCFD. Bunyu Field mempunyai daerah kerja meliputi Bunyu,
Tapa, Sembakung dan Mangkudulis adalah daerah kerja ARCO yang telah
habis masa kontrak pengelolaan pada tahun 1984, yang terletak didaratan
Kalimantan Timur, dan hingga sekarang kedua struktur saat ini dikelola oleh
Sumur yang telah dibor di Area Operasi Bunyu saat ini berjumlah 251
sumur, antara lain terdiri dari 43 sumur produksi minyak, 6 sumur produksi
gad, 20 sumur injeksi, 17 sumur kendala mekanis, 125 sumur suspended, dan
minyak, rencana tahun 2013 di Area Operasi Bunyu akan dilakukan pemboran
26
200.000 barrel per sekali pengapalan ( tergantung kapasitas kapal Tanker ).
Methanol Bunyu. juga untuk proses pengangkatan minyak (gas lift) di struktur
Tarakan.
27
BAB V
PEMBAHASAN
Bunyu
Sembakung
Mangkudulis
Sumur yang telah dibor di Area Operasi Bunyu saat ini berjumlah
20 sumur injeksi
dan produksi gas 8059 Mscf dengan water cut rata-rata yang di hasilkan
24
oleh tiap sumur yaitu sebesar 90%. Di Bunyu Field, sumur yang dihasilkan
teknik produksinya dengan natural flow (sembur alam) yang pada umumnya
berupa sumur gas, serta menggunakan artificial lift (sembur buatan) yang
Gas Lift
dan juga untuk proses pengangkatan minyak (gas lift) di struktur Bunyu.
Medco sudah tidak beroperasi lagi karena kendala teknis, sehingga gas yang
25
di hasilkan oleh lapangan produksi Bunyu di gunakan untuk menghidupkan
Generator listrik tenaga gas alam yang di miliki oleh Perusahaan Listrik
Negara dan juga di gunakan untuk city gas. Fasilitas yang terdapat pada
1 Terminal Pengapalan
pada Early Production Facility dilakukan proses pemisahan antara gas dan
liquid melalui separator, lalu liquid yang telah terpisah oleh gas di alirkan ke
dijadikan gas kering (dry gas). Setelah itu gasnya di alirkan ke Stasiun
PLN Tarakan.
fluida juga awalnya dipisahkan melalui separator untuk pemisahan gas dan
26
sumber tenaga pengangkatan buatan Gas Lift. Liquid yang terpisah dari gas
masuk ke dalam bultank dan ada juga ke tanki test untuk pengujian produksi
Main Gathering Station. Pada Main Gathering Station liquid yang telah
tanki 3 untuk pemisahan minyak dan air. Dari tanki 3 minyak yang telah di
Dari tanki 4 air tersebut dialirkan ke Nut Shell Filter untuk memisahkan air
dengan sisa-sisa minyak yang teremulsi pada air tersebut. Setelah di filter air
volume fluida, serta kualitas minyak yang telah dikumpulkan dari Main
bisa melihat flowchart tentang alur produksi di Lapangan Bunyu dan Bunyu
Nibung.
27
Gambar 5.1 Flow Diagram Alur Produksi Lapangan Bunyu
(sumber laporan produksi bulanan lapangan bunyu, April 2016)
28
Facilities masih disewa oleh PT Pertamina EP Bunyu Field, sementara
Stasiun Pengumpul 2 dan Stasiun Pengumpul 3 adalah milik PT
PERTAMINA EP Bunyu Field.
29
5.2.2 SKG (Stasiun Kompresor Gas) Nibung
30
pengumpul. Berikut ini merupakan peralatan yang ada di stasiun
pengumpul:
1. Manifold
Manifold adalah sekumpulan valve yang dideretkan untuk
mengatur aliran masuk ke header dan separator yang dikehendaki,
dikelompokan menjadi tiga, Low Pressure , Medium Pressure dan
High Pressure, berdasarkan Tekanan Sumur (Pwh).
31
2. Header
Merupakan pipa berukuran lebih besar dari flowline yang
berfungsi untuk menyatukan fluida produksi dari sumber-sumber
produksi dan mengalirkannya ke fasillitas pemisah.
32
2. Header Test, merupakan header yang bertujuan untuk
mengumpulkan minyak dari salah satu sumur produksi untuk di test
rate produksinya yang nantinya menuju separator test dan tank test.
3. Separator
Pemisahan gas yang terlarut pada cairan biasanya dilakukan
dengan menggunakan alat yang disebut dengan separator minyak dan
gas, yang mana didefenisikan sebagai tabung bertekanan dan
bertemperatur tertentu yang digunakan untuk memisahkan fluida
produksi ke dalam fasa cairan dan fasa gas.
33
4. Gas Scrubber
Gas yang sudah dipisahkan dari liquidnya di separator,
kemudian kembali difilter di gas scrubber. Gas scrubber digunakan
untuk meyakinkan bahwa gas tidak mengandung material atau liquid
yang dapat merusak peralatan, sehingga scrubber harus dipasang untuk
melindungi peralatan seperti kompresor degrydator, sweetener,
matering, dan regulator.
34
5. Tanki Tampung
Tanki tampung merupakan tanki penampungan sementara
minyak dari sumur produksi yang kemudian akan dikirim ke Main
Gathering Station.
35
Gambar 5.13 Tanki Test Early Production Facility
(sumber dokumentasi pribadi, April 2016)
7. Pompa
Pompa merupakan alat untuk metransfer minyak dari stasiun
pengumpul menuju Main Gathering Station.
36
Gambar 5.15 Pompa Transfer
(sumber dokumentasi pribadi, April 2016)
37
Gambar 5.16 Main Gathering Station
(sumber dokumentasi pribadi, April 2016)
1. Chemical Pump
Merupakan pompa chemical yang menginjeksikan demulsifier untuk
memisahkan minyak dari kandungan air (sludge).
38
penampungan, cairan disteam dengan suhu 55-65 0C dan tekanan 0,5 Ksc,
steam yang digunakan dihasilkan dari boiller hingga mencapai standar
kandungan Base Sediment and Water kurang dari 0,5 % dimana prinsip
dasar bahwa titik didih minyak lebih rendah dari pada titik didih air
sehingga pada saat suhu tanki naik diatas titik didih minyak, maka minyak
dan air akan terpisahkan.
3. Tanki Tampung
Merupakan tanki penampungan yang digunakan untuk menampung
minyak yang telah siap dikirim ke Loading Terminal untuk dikapalkan.
39
4. Oil Catcher
Merupakan wadah atau tempat yang berfungsi
menangkap/mengumpulkan fluida atau minyak yang terikut dengan air pada
saat proses drain air dari tangki penampung produksi. Tempat ini juga
sebagai penampung fluida yang diproduksi dari tiap – tiap sumur yang
dialirkan ke tanki setempat, sehingga pengambilannya dilakukan dengan
Road Tanker.
40
Gambar 5.21 Water Injection Pond
(sumber dokumentasi pribadi, April 2016)
6. Water Pond
Merupakan tempat penampungan air yang digunakan untuk
menyuplai hot tank dan untuk kebutuhan sehari-hari.
7. Nut Shell Filter
Nut shell filter merupakan tangki yang berfungsi sebagai unit untuk
memisahkan atau membersihkan kandungan minyak yang masih terkandung
didalam air. Proses pemisahan pada Nut Shell Filter menggunakan “pikan”
sebagai media untuk memfilter kandungan minyak yang masih terkandung
didalam air setelah melalui tangki Free Water Knock Out. Terdapat 3 unit
tangki Nut Shell Filter pada Main Gathering Station dengan kapasitas
sebesar 7000 bbl/day setiap tangki.
41
Gambar 5.22 Nut Shell Filter Main Gathering Station
(sumber dokumentasi pribadi, April 2016)
8. Pompa Injeksi
Pada Main Gathering Station terdapat 5 pompa injeksi yaitu 5 unit
pompa sentrifugal untuk memompakan air dari tanki air bersih menuju
Gathering Station 1, Gathering Station 2, Gathering Station 3 menuju
sumur sumur pressure maintenance yang berada disekitar Main Gathering
Station Pompa sentrifugal yang digunakan untuk memompakan air ke sumur
sumur pressure maintenance memiliki kapasitas pompa sebesar 15000
bbl/day per-pompa.
42
5.2.5 Loading Terminal
Dari salah satu tugas dan tanggung jawab Loading Terminal adalah
sediment and Water), Density, dan temperature yang akan digunakan untuk
dahulu diproses untuk mengurangi kadar air di boiler. Liquid yang ada
dialirkan ke tanki Free Water Knock Out yang berguna untuk memisahkan
dan air akan membuat air mengendap dan keluar dari minyak. Dalam tanki
penampungan, cairan di steam dengan suhu 55-65 0C dan tekanan 0,5 Ksc,
kandungan Base Sediment and Water kurang dari 0,5 % dimana prinsip
dasar bahwa titik didih minyak lebih rendah dari pada titik didih air
sehingga pada saat suhu tangki naik di atas titik didih minyak, maka minyak
dan air akan terpisahkan. Setelah Minyak mentah terpisah dari kandungan
air dan sedimen, maka minyak disimpan dalam tanki pengumpul dan siap
43
dikapalkan.Volume dalam tanki pengumpul dapat dihitung dari tinggi cairan
Tinggi level air dapat diketahui dengan Water Finding Paste, yang
yang melekat pada meteran akan berubah warna menjadi merah apabila
1. Chemical Pump
2. Tangki Tampung
3. Oil Catcher
pada saat proses drain air dari tanki tampung. Tempat ini juga sebagai
penampung fluida yang diproduksi dari tiap – tiap sumur yang dialirkan ke
4. Sludge Pond
44
dengan minyak dialirkan melalui saluran air ke dalam sludgepond ini
untuk di lakukan pemisahan antara air, minyak dan dan lumpur. Setelah
5. Bioremediasi
6. Pompa Transfer
7. Water Disposal
sumur injeksi.
5.2.5 Pengapalan
seperti Densitas, Temperatur, Cerat air atau Endapan air pada Oil Storage
dan tinggi cairan telah memenuhi standar dan telah diperiksa oleh SKK
Balikpapan untuk kemudian diolah menjadi Bensin, minyak tanah, solar dan
45
dilaksanakan menggunakan 4 pompa transfer, maka tekanan up stream harus
sama dengan tekanan down stream untuk memastikan tidak ada masalah
sebulan sekali.
c) crude oil yang akan dikirim keloading terminal harus dilengkapi data jam
d) BS&W crude oil yang akan dikirim tidak boleh melebihi dari 0.5%
waktu ukur, nomor tanki, asal/tujuan, jenis minyak, tinggi lubang ukur,
persediaan minyak
minyak.
46
3. Memudahkan dalam penyimpanan (arsip)
crude oil yang diterima yaitu stoc akhir dikurang stok awal.
jumlah minyak dalam keadaan standar 150c dan volume factor koresi.
47
BAB VI
KESIMPULAN
1. Sumur yang telah dibor di Area Operasi Bunyu saat ini berjumlah 251 sumur,
antara lain terdiri dari:
43 sumur produksi minyak
6 sumur produksi gas
20 sumur injeksi
17 sumur kendala mekanis
125 sumur suspended
40 sumur abandoned atau ditutup.
2. Fasilitas produksi yang di miliki oleh PT Pertamina EP Asset 5 Bunyu untuk
menunjang kegiatan produksinya yaitu terdapat:
3 Gathering Station (stasiun Pengumpul)
1 Early Production Facility
1 Main Gathering Stasiun ( Stasiun Pengumpul Utama)
1 Terminal Loading.
3. Alur produksi pada lapangan bunyu adalah produksi dari sumur Bunyu di
alirkan dan di tampung sementara di Gathering station sedangkan sumur
Bunyu Nibung di alirakan dan di tampung sementara di early production
facilities, lalu gross ( minyak dan air ) yang terdapat pada Gathering Station
dan Early Production Facility akan di alirkan menuju Main Gathtering
Station sedangkan gas dari Early Production Facility akan di alirkan menuju
Stasiun Kompresor Gas Nibung dan Gas dari Gathering Station 1,2 dan 3 di
alirkan ke Stasiun Kompresor Gas Bunyu. Lalu air dan minyak yang ada di
46
Main Gathering Station akan di pisahkan, dimana minyak akan di alirkan
menuju ke Terminal untuk selanjutnya proses pengapalan menuju Refinery
Unit 5 sedangkan air yang telah terpisah dengan minyak di Main Gathering
Station akan di injeksi kembali ke sumur-sumur injeksi air.
4. Manifold adalah sekumpulan valve yang dideretkan untuk mengatur aliran
masuk ke header dan separator yang dikehendaki, dikelompokan menjadi tiga,
Low Pressure, Medium Pressure dan High Pressure berdasarkan Tekanan
Sumur (Pwh).
5. Header merupakan pipa berukuran lebih besar dari flowline yang berfungsi
untuk menyatukan fluida produksi dari sumber-sumber produksi dan
mengalirkannya ke fasilitas pemisah.
6. Separator didefenisikan sebagai tabung bertekanan dan bertemperatur tertentu
yang digunakan untuk memisahkan fluida produksi ke dalam fasa cairan dan
fasa gas.
7. Gas Scrubber digunakan untuk meyakinkan bahwa gas tidak mengandung
material atau liquid yang dapat merusak peralatan.
8. Tanki tampung merupakan tanki penampungan sementara minyak dari sumur
produksi yang kemudian akan dikirim ke Main Gathering Station.
9. Bak Oil Catcher merupakan tempat penampungan minyak yang tercecer,
misalnya saja minyak yang tercecer dari pompa.
10. Pompa merupakan alat untuk metransfer minyak dari stasiun pengumpul
menuju Main Gathering Station.
11. Chemical pump merupakan pompa chemical yang menginjeksikan demulsifier
untuk memisahkan minyak dari kandungan air (sludge).
12. Tanki Free Water Knock Out berguna untuk memisahkan kandungan minyak
dari air dengan penambahan demulsifier atau dibantu dengan pemanasan dan
metode Gravity Settling dengan prinsip perbedaan densitas dan pengendapan
secara gravitasi dimana perbedaan densitas dari minyak dan air akan membuat
air mengendap dan keluar dari minyak.
47
13. Bak oil catcher merupakan wadah atau tempat yang berfungsi
menangkap/mengumpulkan fluida atau minyak yang terikut dengan air pada
saat proses drain air dari tangki penampung produksi.
14. Water injection pond merupakan tempat penampungan air dari pemisahan
minyak, yang nantinya akan diinjeksikan melalui sumur injeksi.
15. Water pond merupakan tempat penampungan air yang digunakan untuk
menyuplai hot tank dan untuk kebutuhan sehari-hari.
16. Nut shell filter merupakan tangki yang berfungsi sebagai unit untuk
memisahkan atau membersihkan kandungan minyak yang masih terkandung
didalam air.
17. Sludge Pond merupakan salah satu fasilitas pengolahan limbah sehingga tidak
merusak lingkungan sekitar.
18. Usaha yang dilakukan PT PERTAMINA EP ASSET 5 Bunyu Field untuk
meningkatkan produksi adalah Reaktivasi sumur sumur lama adalah
maintenance sumur dan sembur buatan.
19. Metode pengangkatan buatan yang digunakan di PERTAMINA EP ASSET 5
Bunyu Field adalah Gas Lift dan Electric Submersible Pump ( ESP ). Kedua
metode ini di pilih berdasarkan ketersedian produksi gas yang mencukupi dan
adanya masalah kepasiran.
20. Hasil produksi minyak dari lapangan bunyu adalah berkisaran 4700 bbl/d.
21. Hasil produksi gas dari lapangan bunyu adalah berkisar 8059 Mscf.
22. Jumlah minyak yang bisa dikapalkan dari PT.Pertamina EP Asset 5 Bunyu
Field ke RU V Balikpapan rata-rata sebesar 110.000 hingga 200.000 barrel
per sekali pengapalan.
48
DAFTAR PUSTAKA
Balongan : Indramayu.