Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PENDAHULUAN

INFARK MIOKARD

Nama : Aditya Rahman


Npm : 1914901110002

PRODI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN, 2020
LAPORAN PENDAHULUAN
INFARK MOKARD

Kontriksi Arteri Koronia


Definisi Aterosklerosis Tanda dan Gejala

Infark Miokard adalah merupakan suatu  Nyeri dada yang terjadi secara mendadak
Aliran Darah ke Jantung Menurun dan terus-menerus tidak mereda.
keadaan dimana terjadi kerusakan atau
kematian otot jantung yang disebabkan  Keparahan nyeri dapat meningkat secara
Oksigen dan Nutrisi Menurun menetap sampai nyeri tidak tertahankan
oleh karena berkurangnya atau
lagi.
terhambatnya aliran darah coroner.
Jaringan Miokard Iskemik  Nyeri tersebut sangat sakit, seperti
tertusuk-tusuk yang dapat menjalar ke
Nekrose ≥ 30 Menit bahu dan terus ke bawah menuju lengan
Etiologi
(biasanya lengan kiri).
Kontriksi Arteri Koronia  Nyeri mulai secara spontan (tidak terjadi
Supply dan Kebutuhan Oksigen ke
Arterosklerosis Jantung Tidak Seimbang setelah kegiatan atau gangguan emosional
 Nyeri sering disertai dengan sesak nafas,
pucat, dingin, diaforesis berat, pening
Pemeriksaan Penunjang Supply Oksigen ke Miokard Menurun

EKG (Electrocardiogram)
Laboratorium

Metabolisme Anaerob Seluler Hipoksia


Kerusakan
Pertukaran Timbunan Asam Laktat Meningkat Nyeri Integritas Membran Sel Berubah
Resiko
Gas
Penurunan
Fatique Kontraktilitas Menurun Curah
Jantung
Intoleransi Aktivitas

Penurunan Curah Kegagalan Pompa


Jantung Jantung

Penatalaksanaan
Gangguan Perfusi Gagal Jantung
 Berikan oksigen meskipun kadar oksigen darah Jaringan
normal. Oksigen yang diberikan 5-6 L /menit
melalui nasal kanul. Diagnosa dan Intervensi Keperawatan
 Pasang monitor kontinyu EKG segera, karena  Nyeri
aritmia yang mematikan dapat terjadi dalam jam- NOC : setelah dilakukan intervensi keperawatan diharapkan
jam pertama pasca serangan. nyeri berkurang
 Pasien dalam kondisi bedrest untuk menurunkan NIC : Observasi karakteristik, lokasi, waktu dan perjalanan rasa
nyeri
kerja jantung sehingga mencegah kerusakan otot - Ajarkan teknik relaksasi
jantung lebih lanjut. - Pertahankan oksigenisasi
 Pemasangan IV line untuk memudahkan pemberan - Monitor TTV
obat-obatan dan nutrisi yang diperlukan. - Kolaborasi pemberian analgetik
 Pasien yang dicurigai atau dinyatakan mengalami  Resiko penurunan curah jantung
NOC : setelah dilakukan intervensi keperawatan diharapkan
infark seharusnya mendapatkan aspirin (antiplatelet) curah jantung membaik/stabil berkurang
/ clopidogrel. NIC : Pertahankan tirah baring
 Nitroglycerin dapat diberikan  untuk menurunkan - observasi TTV
beban kerja jantung dan memperbaiki aliran darah - monitor haluaran urin
- berikan oksigen sesuai kebutuhan
yang melalui arteri koroner
 Gangguan perfusi jaringan
 Morphin merupakan anti nyeri narkotik paling NOC : setelah dilakukan intervensi keperawatan diharapkan
paten, akan tetapi sangat mendepresi aktivitas gangguan perfusi jaringan berkurang/tidak meluas
pernafasan, sehingga tdak boleh digunakan pada NIC :
pasien dengan riwayat gangguan pernafasan. - Monitor frekuensi dan irama jantung
- Observasi warna dan suhu kulit/membrane mukosa
Sebagai gantinya maka digunakan petidin
- Pemberian oksigen sesuai kebutuhan
DAFTAR PUSTAKA
Barabah, Taqiyah. 2013. Asuhan Keperawatan jilid 1. Jakarta: Prestasi  Pustakaraya.
Bulechek, Gloria M et all. 2016 Nursing Interventions Classification (NIC) edisi keenam bahasa
Indonesia dalam Intansari Nurjanah dan Roxsana Devi Tumanggor (eds). Amsterdam :
ELSEVIER.
Moorhead, sue et all. 2016 Nursing Outcomes Classification (NOC) pengukuran Outcomes
Kesehatan edisi kelima bahasa Indonesia Amsterdam : ELSEVIER.
Muttaqin, A. (2012). Pengantar asuhan keperawatan klien gangguan sistem kardiovaskular .
jakarta: EGC.
Nurarif .A.H. dan Kusuma. H. (2015). APLIKASI Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta: MediAction.

Anda mungkin juga menyukai