Sap Gizi Buruk PDF Free
Sap Gizi Buruk PDF Free
GIZI BURUK
Kasus
Desa cicahur merupakan suatu desa yang sangat padat dan merupakan desa
dengan jumlah bayi dan balita paling tinggi di jawa barat,dengan masalah yang cukup
banyak juga tentang kesehatan bayi dan balitanya, hasil pengkajian tentang kesehatan
bayi/balita sebagai berikut: dari 105 bayi/balita, terdapat 18 bayi/balita mengalami gizi
yang buruk dengan bb di bawah garis merah, dan dari hasil wawancara dengan kader
posyandu ternyata dari 105 bayi/balita yang ada di desa tersebut hanya 45 bayi/balita
yang terdata memiliki kms dan rutin datang ke posyandu, alasan masyarakat tidak
pernah ke posyandu adalah karena masyarakat tidak tau kegiatan apa saja yang
dilaksanakan di posyandu sehingga masyarakat merasa malas untuk pergi ke posyandu,
sehingga pihak puskesmas bersama lurah,camat, rw, rt serta kader melakukan fgd
untuk sharing permasalahan tiap wilayah binaanya serta cara pemecahannya.
Waktu : 30 menit
B. Materi Isi
1. Pengertian gizi buruk
2. faktor penyebab gizi buruk
3. Jenis dan tanda gejala gizi buruk
4. Makanan yang baik dan sehat untuk dikonsumsi
5. Pencegahan gizi buruk
6. Penatalaksanaan atau pengobatan gizi buruk
C. Sasaran
Sasaran penyuluhan adalah warga Desa Cicahur
D. Metode Pembelajaran
Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi dan tanya jawab
E. Media Penyuluhan
1. Leaflet
2. Power point
F. Pelaksanaan Kegiatan
No. Kegiatan Penyuluh Peserta Waktu
G. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Menyiapkan SAP
b. Menyiapkan Media
c. Menyiapkan tempat
d. Kontrak waktu dengan sasaran
2. Evaluasi Proses
a. Kegiatan penyuluhan dilakukan sesuai jadwal yang direncanakan
b. Peserta penyuluhan kooperatif dan aktif berpartisipasi selama proses
penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
Lisan :
a. Coba Jelaskan kembali pengertian gizi buruk
b. Sebutkan faktor penyebab gizi buruk
c. Sebutkan jenis dan tanda gejala gizi buruk
d. Sebutkan makanan yang sehat dan baik untuk di konsumsi
e. Jelaskan pencegahan gizi buruk
f. Jelaskan bagaimana penatalaksanaan atau pengobatan gizi buruk
MATERI GIZI BURUK
A. Pengertian
Malnutrisi (gizi buruk) adalah suatu istilah umum yang merujuk pada kondisi
medis yang disebabkan oleh diet yang tak tepat atau tak cukup. Walaupun
seringkali disamakan dengan kurang gizi yang disebabkan oleh kurangnya
konsumsi, buruknya absorpsi, atau kehilangan besar nutrisi atau gizi, istilah ini
sebenarnya juga mencakup kelebihan gizi (overnutrition) yang disebabkan oleh
makan berlebihan atau masuknya nutrien spesifik secara berlebihan ke dalam
tubuh. Seorang akan mengalami malnutrisi jika tidak mengkonsumsi jumlah atau
kualitas nutrien yang mencukupi untuk diet sehat selama suatu jangka waktu yang
cukup lama. Malnutrisi yang berlangsung lama dapat mengakibatkan kelaparan,
penyakit, dan infeksi.
Tanda-tanda dari banyak kasus malnutrisi yaitu ketika cadanagn nutrisi
dihabiskan dan nutrisi serta energi yang masuk tidak mencukupi untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari atau tidak memenuhi tanbahan metabolic yang meningkat.
Defisiensi gizi dapat terjadi pada anak yang kurang mendapatkan masukan
makanan dalam waktu lama. Istilah dan klasifikasi gangguan kekurangan gizi amat
bervariasi dan masih merupakan masalah yang pelik. Walaupun demikian, secara
klinis digunakan istilah malnutrisi energi dan protein (MEP) sebagai nama umum.
Penentuan jenis MEP yang tepat harus dilakukan dengan pengukuran antropometri
yang lengkap (tinggi badan, berat badan, lingkar lengan atas dan tebal lipatan
kulit), dibantu dengan pemeriksaan laboratorium.
Gizi buruk adalah keadaan kekurangan energi dan protein tingkat berat akibat
kurang mengkonsumsi makanan yang bergizi dan atau menderita sakit dalam
waktu lama. Itu ditandai dengan status gizi sangat kurus (menurut BB terhadap
TB) dan atau hasil pemeriksaan klinis menunjukkan gejala marasmus,
kwashiorkor atau marasmik kwashiorkor.
B. Penyebab gizi buruk
Banyak faktor yang mengakibatkan terjadinya kasus gizi buruk. Menurut
UNICEF ada dua penyebab langsung terjadinya gizi buruk, yaitu:
1. Kurangnya asupan gizi dari makanan. Hal ini disebabkan terbatasnya jumlah
makanan yang dikonsumsi atau makanannya tidak memenuhi unsur gizi yang
dibutuhkan karena alasan sosial dan ekonomi yaitu kemiskinan.
2. Akibat terjadinya penyakit yang mengakibatkan infeksi. Hal ini disebabkan
oleh rusaknya beberapa fungsi organ tubuh sehingga tidak bisa menyerap zat-
zat makanan secara baik
3. Faktor lain yang mengakibatkan terjadinya kasus gizi buruk yaitu:
a. Faktor ketersediaan pangan yang bergizi dan terjangkau oleh masyarakat
b. Perilaku dan budaya dalam pengolahan pangan dan pengasuhan asuh anak
c. Pengelolaan yang buruk dan perawatan kesehatan yang tidak memadai
d. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ada 3 faktor penyebab gizi
buruk pada balita, yaitu:
- Keluarga miskin
- Ketidaktahuan orang tua atas pemberian gizi yang baik bagi anak
- Faktor penyakit bawaan pada anak, seperti: jantung, TBC, HIV/AIDS,
saluran pernapasan dan diare.
Selain itu ada beberapa penyebab dari gizi buruk seperti :
1. Balita tidak mendapat makanan pendanping ASI (MP-ASI) pada umur 6
bulan atau lebih.
2. Balita tidakmendapat ASI ekslusif (ASI saja) atau sudah mendapat
makanan selain ASI sebelum umur 6 bulan.
3. Balita tidakmendapat makanan pendamping ASI (MP-ASI) pada umur 6
bulan atau lebih.
4. MP-ASI kurang dan tidak bergizi
5. Setelah umur 6 bulan balita jarang disusui.
6. Balita menderita sakit dalam waktu lama,seperti diare,campak, TBC,
batukpilek
7. Kebersihan diri kurang dan lingkungan kotor.
F. Penatalksanaan
1. Jika Anda memiliki anak yang diduga mengalami malnutrisi atau kurang gizi
ada baiknya untuk segera membawanya ke rumah sakit sebagai pertolongan
pertama. Hal ini sesuai dengan saran yang diutarakan oleh Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO). Dengan demikian, dokter dapat memeriksa
keadaan anak dengan seksama dan dapat mengobati dehidrasi maupun infeksi
yang terjadi.
2. Pada fase awal pengobatan, seorang anak akan diberikan asupan gizi yang
disalurkan melalui hidung—ini berlangsung hingga 1 minggu. Jika keadaan
sang anak sudah terlihat membaik dilanjutkan ke tahap berikutnya, yaitu
rehabilitasi. Pada tahap ini sang anak dapat diberi ASI. Seringkali anak
membutuhkan dukungan secara emosi ataupun fisik, sehingga nafsu
makannya dapat bertambah.
3. Perhatian dan pemberian kasih sayang merupakan cara yang paling ampuh
dalam mengobati sang anak. Beberapa dokter dan ahli gizi bisa jadi membantu
para ibu dengan memberikan tips praktis dalam merawat anak atau dalam
memilih menu makanan yang bergizi agar terhindar dari kekambuhan.
4. Setelah kondisi anak benar-benar pulih, ia dapat dirawat di rumah dan
dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan secara berkala baik itu di rumah
sakit atau klinik anak untuk mendapatkan perawatan lanjutan yang memadai.
Demikianlah pengobatan yang dapat Anda lakukan jika sang anak mengalami
kekurangan gizi.