Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH DISKUSI KELOMPOK

“MAGNESIUM”
Mata Kuliah: Elektrolit dan Gas Darah
Dosen Pengajar: Andika Aliviameita, S.ST., M.Si

KELOMPOK:

SYAMROTUL VIKRIYAH 181335300006


RIZA ROIKHATUL JANNAH 181335300016
FIRDAUS SETYA BUDI YUSAM PUTRA 181335300031

D-IV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
2021 – 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga
makalah yang berjudul “Magnesium” ini bisa selesai pada waktunya.

Tidak lupa kami berterimakasih pada dosen kami yang telah membimbing kami
dengan ilmunya sehingga bisa menambah wawasan bagi kami. Terima kasih juga kami
ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya
sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan, baik bagi kami
penyusun makalah dan para pembaca yang nanti akan membaca makalah ini. Namun
terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Sidoarjo, 20 April 2021

Magnesium Page | i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................i


DAFTAR ISI ...............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1...........................................................................................................Latar Belakang
.................................................................................................................................1
1.2......................................................................................................Rumusan Masalah
.................................................................................................................................1
1.3..........................................................................................Tujuan Penulian Makalah
.................................................................................................................................1
1.4.......................................................................................Manfaat Penulisan Makalah
.................................................................................................................................2
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1.Pengertian Magnesium............................................................................................3
2.2.Fungsi Dan Peranan Magnesium dalam Tubuh......................................................4
2.3.Manfaat Mineral Magnesium untuk Kesehatan......................................................5
2.4..................................................................Kebutuhan Magnesium yang dianjurkan
.................................................................................................................................8
2.5......................................................................Metabolisme magnesium dalam tubuh
.................................................................................................................................8
2.5.1. Absorpsi Magnesium.................................................................................8
2.5.2. Faktor-faktor yang meningkatkan absorpsi Magnesium............................9
2.5.3. Faktor-faktor yang menghambat absorpsi Magnesium............................10
2.5.4. Mekanisme absorpsi Magnesium dalam tubuh........................................10
2.6..............................................................................................................Interaksi Gizi
...............................................................................................................................16
2.7.......................................................................Defisiensi dan Kelebihan Magnesium
...............................................................................................................................17
2.8................................................................Recommended Dietary Allowance (RDA)
...............................................................................................................................19

Magnesium Page | ii
2.9........................................Sumber Makanan Yang Kaya Zat Magnesium Dari Alam
...............................................................................................................................20
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan..........................................................................................................22
Daftar Pustaka.............................................................................................................24
BAB I
PENDAHULAN
1.1. Latar Belakang
Mineral merupakan bagian dari tubuh dan memegang peranan penting
dalam pemeliharaan fungsi tubuh,baik dalam tingkat sel, jaringan, organ maupun
fungsi tubuh keseluruhan. Disamping itu mineral berperan dalam berbagai tahap
metabolisme, terutama sebagai kofaktor dalam aktivitas enzim.Unsur mineral
hanya kurang lebih 3% dari keseluruhan berat badan tubuh.
Mineral digolongkan dalam mineral makro dan mineral mikro. Mineral
makro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah lebih dari 100mg
sehari. Salah satu jenis mineral makro adalah Magnesium. Untuk itu makalah ini
akan membahas lebih dalam mengenai magnesium.

1.2. Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam penulisan makalah ini yaitu:
a. Apakah pengertian dari Magnesium?
b. Apa sajakah fungsi Magnesium dalam tubuh?
c. Apa sajakah manfaat Magnesium untuk kesehatan?
d. Berapakah kebutuhan Magnesium yang dianjurkan?
e. Apa saja efek-efek yang dapat ditimbulkan jika terjadi defisiensi maupun
kelebihan Magnnesium?
f. Bagaimanakah proses metabolism Magnesium dalam tubuh?
g. Apa sajakah makanan-makanan yang mengandung Magnesium?

1.3. Tujuan Pembuatan Makalah


Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
a. Untuk mengetahui pengertian dari Magnesium.
b. Untuk mengetahui fungsi Magnesium dalam tubuh.
c. Untuk mengetahui manfaat Magnesium untuk kesehatan.
d. Untuk mengetahui besarnya kebutuhan Magnesium serta efek-efek yang
diakibatkan jika terjadi defisiensi maupun kelebihan Magnnesium.
e. Untuk mengetahui fungsi Magnesium dalam metabolism tubuh.
f. Untuk mengetahui makanan-makanan yang mengandung Magnesium.

1.4. Manfaat Pembuatan Makalah


Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan makalah ini yaitu:
a. Mendapatkan pengetahuan baru mengenai manfaat magnesium dalam
kehidupan sehari-hari
b. Menjadikan kita untuk lebih peduli dengan kandungan apa saja yang
terkandung dalam makanan yang kita makan
c. Kita dapat mengetahui berapa dosis maksimal magnesium yang diperbolehkan,
sehingga tidak terjadi defiasi atau kelebihan magnesium dalam tubuh kita.

Magnesium Page | 2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Magnesium
Magnesium adalah unsur ke delapan yang paling melimpah di kerak bumi.
Magnesium merupakan mineral esensial yang dibutuhkan dalam jumlah besar
oleh makhluk hidup untuk proses fisiologis (mineral makro). Magnesium adalah
mineral utama yang perlu dikonsumsi lebih dari 100 miligram per hari.
Sekitar 60 sampai 65 persen dari semua magnesium bertempat di tulang dan
gigi. Sedangkan untuk sisanya 35 sampai 40 persen ditemukan di seluruh tubuh,
termasuk otot, sel-sel jaringan, dan cairan tubuh. Suplemen magnesium dapat
mengurangi gejala nyeri sindrom pramenstruasi (painful symptoms of
premenstrual syndrome (PMS) pada wanita.

Magnesium di alam merupakan bagian klorofil daun. Peran magnesium


dalam tumbuhan sama dengan peran zat besi dalam ikatan hemoglobin didalam
darah manusia yaitu untuk pernafasan. Magnesium terlibat dalam berbagai proses
metabolisme, karena kurang lebih 60% dari 20 - 28 mg magnesium di dalam
tulang dan gigi, 26% dalam otot dan sisanya di dalam jaringan lunak lainnya
seperti cairan tubuh Konsentrasi magnesium rata-rata di dalam plasma sebanyak
0,75 - 1,0 mmol/L (1,5 - 1,2 mEq/L). Konsentrasi ini di pertahankan tubuh pada
nilai yang konstan pada orang sehat. Magnesium dalam tulang lebih banyak, dan

Magnesium Page | 3
magnesium tersebut merupakan cadangan yang siap dikeluarkan bila bagian lain
dalam tubuh memerlukan.
Secara keseluruhan, magnesium membantu mengubah gula darah menjadi
energy, selain itu juga diperlukan untuk fungsi saraf yang efektif dan otot.
Magnesium juga sering disebut sebagai mineral anti-stres. Banyak orang
kekurangan mineral ini karena ketergantungan pada makanan instan. Magnesium
sangat mudah terkuras oleh stres, beberapa penyakit, obat-obatan, dan aktivitas
fisik yang intens. Peminum alkohol biasanya juga kekurangan mineral ini, karena
mineral magnesium ini sangat kontra dengan Alkohol.

2.2. Fungsi Dan Peranan Magnesium dalam Tubuh


Salah satu fungsi magnesium yang paling kritis adalah produksi energi. Sel
tubuh membutuhkan magnesium untuk mengaktifkan ATP (adenosine
triphosphate), yang merupakan sumber energi utama yang digunakan tubuh.
Selain produksi energi, magnesium secara langsung diperlukan untuk enzim
pemecah glukosa (gula darah), ia mengendalikan produksi kolesterol, membuat
asam nukleat seperti DNA.
Selain mineral kalsium yang berperan dalam membangun dan memperkuat
tulang, tulang juga masih membutuhkan mineral dan vitamin lain, yaitu
magnesium. Magnesium membantu tulang lebih fleksibel, dengan demikian
tulang menjadi tidak rentan terhadap resiko kepatahan tulang. Kalsium
kebanyakan ditemukan dalam tulang dan memberi banyak kekerasan pada tulang,
sedangkan magnesium ditemukan terutama dalam struktur lembut seperti tulang
matriks dan memberikan beberapa fleksibilitas tulang serta tahan terhadap
kerapuhan.
Magnesium terlibat dalam lebih dari 300 reaksi metabolisme penting,
beberapa di antaranya yaitu:
1. Membantu enzim yang terlibat dalam pembentukan ATP
Glikolisis adalah serangkaian reaksi biokimia dimana glukosa dioksidasi
menjadi molekul asam piruvat. Proses glikolisis sendiri menghasilkan lebih
sedikit energi per molekul glukosa dibandingkan dengan oksidasi aerobik yang
sempurna. Energi yang dihasilkan disimpan dalam senyawa organik berupa

Magnesium Page | 4
adenosine triphosphate atau yang lebih umum dikenal dengan istilah ATP dan
NADH.
Tahap pertama pada proses glikolisis adalah pengubahan glukosa
menjadi glukosa 6-fosfat dengan reaksi fosforilasi. Gugus fosfat diterima dari
ATP dalam reaksi dengan katalis Enzim heksokinase dan dibantu oleh ion Mg+

sebagai kofaktor .
2. Sintesis Molekul Penting
Magnesium diperlukan untuk sejumlah langkah selama sintesis asam
deoksiribonukleat (DNA), asam ribonukleat (RNA), dan protein. Beberapa
enzim yang berpartisipasi dalam sintesis karbohidrat dan lipid membutuhkan
magnesium untuk aktivitas mereka. Glutathione adalah antioksidan penting
yang juga membutuhkan magnesium untuk sintesis.
3. Peran Struktural
Magnesium memainkan peran struktural dalam tulang, membran sel, dan
kromosom.
4. Ion transportasi melintasi membran sel
Magnesium diperlukan untuk transpor aktif ion kalium dan kalsium
seperti melintasi membran sel. Melalui perannya dalam sistem transportasi ion,
magnesium mempengaruhi konduksi impuls saraf, kontraksi otot, dan irama
jantung yang normal.
5. sel signaling
Sel sinyal membutuhkan MgATP untuk fosforilasi protein dan
pembentukan molekul sel sinyal adenosin monofosfat siklik (cAMP). cAMP
terlibat dalam banyak proses, termasuk sekresi hormon paratiroid (PTH) dari
kelenjar paratiroid.
6. Migrasi sel
Tingkat kalsium dan magnesium di sel sekitarnya cairan mempengaruhi
migrasi beberapa jenis sel yang berbeda. Efek tersebut pada migrasi sel penting
dalam penyembuhan luka.

2.3 Manfaat Mineral Magnesium untuk Kesehatan


 Mencegah Asma – Pasien asma kronis mungkin dapat menormalkan napas
mereka dengan bantuan suplemen magnesium, yang membantu dalam relaksasi

Magnesium Page | 5
otot-otot bronkus dan menormalkan pernapasan. Bahkan mengi dan sesak
napas dapat diatasi dengan pemberian magnesium intravena.
 Menjaga tulang agar tetap sehat – Magnesium secara langsung berkaitan
dengan kepadatan tulang. Kekurangan mineral ini bisa menjadi penyebab
osteoporosis. Magnesium membantu dalam peraturan tingkat kalsium dalam
tubuh bersama dengan vitamin D, tembaga, seng dll. Magnesium bersama
dengan kalsium dan vitamin D harus terpenuhi oleh setiap orang sepanjang
tahun, mulai saat pertumbuhan hingga dewasa, karena untuk menghilangkan
kemungkinan terkena osteoporosis di kemudian hari.
 Penting selama kehamilan – Magnesium adalah salah satu elemen penting
selama kehamilan. Asupan yang tepat dari suplemen magnesium selama
kehamilan sangat bermanfaat untuk mengurangi risiko osteoporosis dan
meningkatkan tingkat toleransi sakit, sehingga menghasilkan proses kelancaran
pengiriman dan juga mengoptimalkan tekanan darah. Magnesium sulfat adalah
pengobatan terbaik untuk mencegah kejang eklampsia pada ibu hamil yang
mengalami hipertensi.
 Mengobati nyeri punggung dan kram – Magnesium membantu mengobati
orang dengan sakit punggung yang parah dengan relaksasi otot-otot punggung,
stres, ginjal dan ketegangan otot. Magnesium juga membantu dalam
penyerapan kalsium, yang dapat menyebabkan penyembuhan tulang. Gejala
kram di kaki serta kelelahan biasanya terlihat karena kekurangan magnesium.
Asupan yang tepat dari suplemen magnesium bemanfaat sebagai obat untuk
mengatasi masalah kram dikaki.
 Mencegah serangan jantung – Kekurangan magnesium pada penyakit jantung
dapat mengarah ke hasil yang lebih fatal. Kekurangan magnesium bisa
membawa terlalu banyak resiko bagi jantung. Magnesium melindungi jantung
dari denyut jantung yang tidak teratur, sehingga melindungi jantung dari
kerusakan. Magnesium sebenarnya juga menenangkan saraf dan memediasi
proses pencernaan dan mencegah masalah seperti muntah, kram, gangguan
pencernaan, sakit perut, perut kembung, dan sembelit.
 Mencegah sembelit – Magnesium memberikan bantuan yang cepat terhadap
kondisi kita yang sedang sembelit. Dosis tinggi suplemen magnesium yang

Magnesium Page | 6
larut dalam air dikenal untuk mengatasi sembelit parah. Sifat pencahar pada
magnesium berguna melemaskan otot-otot usus, sehingga membantu untuk
membangun ritme halus pada usus. Magnesium juga memiliki sifat lain seperti
menarik air, yang pada gilirannya akan melembutkan tinja dan membantu
untuk mengeluarkannya dengan mudah.
 Mencegah diabetes dan mengatur tingkat kadar gula – Manfaat kesehatan dari
magnesium juga memberikan kontribusi terhadap pasien diabetes, karena
mineral ini membantu untuk meningkatkan reaksi insulin untuk menjaga
tingkat gula darah. Suplemen magnesium sangat penting untuk semua pasien
diabetes yang menderita kekurangan magnesium. Magnesium membantu
mengatur kadar gula darah, sehingga dapat mempertahankan tekanan darah
yang normal. Orang dengan tekanan darah tinggi biasanya kekurangan
magnesium. Oleh karena itu, tambahan nutrisi dan suplemen mineral dengan
kandungan magnesium sangat penting bagi mereka untuk menghindari
komplikasi medis.
 Mengatasi gangguan kejiwaan – Magnesium dikenal untuk menyembuhkan
bentuk-bentuk terburuk disfungsi kejiwaan seperti serangan panik, stres,
kecemasan dan agitasi yang tidak semestinya.
 Menghasilkan kolagen – Magnesium penting untuk memproduksi protein yang
secara perlahan akan berubah menjadi kolagen. Kolagen alami protein sebagian
besar ditemukan dalam jaringan berserat seperti tendon, ligamen dan kulit. Hal
ini juga terdapat dalam kornea, tulang, usus, tulang rawan, pembuluh darah,
dan cakram intervertebralis.
 Menyerap mineral – Magnesium membantu untuk menyerap vitamin dan
mineral penting seperti natrium, kalsium, kalium dan fosfor. Penyerapan
mineral biasanya terjadi dalam usus halus, manfaat dari magnesium adalah
mendetoksifikasi racun berbahaya yang ada didalam tubuh kita.
 Mengaktifkan enzim – Magnesium juga membantu dalam meningkatkan
produksi energi dalam tubuh dan aktivasi enzim untuk menciptakan sel energi.
 Kontrol fungsi kandung kemih – Banyak wanita yang memiliki masalah sering
buang air kecil menemukan bantuan dengan mengkonsumsi suplemen
magnesium. Masalah kencing bisa datang dari beragam alasan, seperti nefritis,

Magnesium Page | 7
infeksi, atau kadang-kadang sistitis interstisial, namun asupan rutin magnesium
dapat membawa bantuan besar untuk masalah penyakit ini.

2.4 Kebutuhan Magnesium yang dianjurkan


Magnesium penting di setiap tahap kehidupan. Untuk anak-anak dan pra-
remaja, magnesium (bersama-sama dengan kalsium) dibutuhkan untuk gigi,
pembentukan tulang dan pertumbuhan. Penelitian juga menunjukkan bahwa
magnesium dibutuhkan untuk perkembangan fisik dan kognitif.
Sepanjang remaja, dua puluhan, tiga puluhan dan wanita membutuhkan
magnesium untuk membantu membangun tulang yang kuat dan mencegah
osteoporosis. Bagi ibu hamil, magnesium dapat memastikan kehamilan yang
sehat. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa wanita dengan asupan optimal
magnesium memiliki tingkat preeklamsia dan persalinan prematur lebih rendah
serta memiliki kemungkinan bayi yang lebih sehat.
Setelah usia 40 tahun, magnesium penting bagi pria dan wanita. Ini dapat
membantu mengatur tekanan darah dan kadar gula darah dan menormalkan irama
jantung, mengurangi risiko diabetes, serangan jantung, dan stroke.
 Umur: Anak-anak 1-3 tahun
Jumlah: 80 mg per hari
 Umur: Anak-anak 4-8 tahun
Jumlah: 130 mg
 Umur: Anak-anak 9 sampai 13 tahun
Jumlah: 240 mg

2.5 Metabolisme Magnesium dalam tubuh


Mg (berat molekul, 24,305 D) dominan didistribusikan dalam tulang, otot,
dan jaringan lunak. Mg di tulang diserap ke permukaan hidroksiapatit Kristal.
Hanya sekitar 1 % dari total tubuh Mg dalam serum dan cairan interstitial.
2.5.1 Absorpsi Magnesium
Bioavailabilitas magnesium dapat dipengaruhi oleh zat gizi lainnya.
Pola makan tinggi serat yang berasal dari buah-buahan, sayuran, dan padi-
padian akan mengurangi absorbsi magnesium fraksional. Walaupun diet

Magnesium Page | 8
yang tinggi, sayuran memiliki kandungan magnesium yang tinggi.
Magnesium yang terserap akan berkurang karena pengaruh serat pangan.
Tidak hanya itu, asam fitat mungkin dapat mengurangi absorbsi magnesium
karena berikatan dengan Mg pada gugus fosfatnya. Diet tinggi fosfat
mampu mengurangi absorbsi magnesium. Protein dapat mempengaruhi
absorbsi magnesium intestinal. Absorbsi magnesium rendah saat asupan
protein kurang dari 30 gr perhari.
Absorbsi magnesium pada orang sehat dipengaruhi oleh konsentrasi
magnesium dalam bahan makanan dan kehadiran komponen pemicu atau
penghambat absorbsi. Absorbsi dimulai setelah satu jam kemudian masuk
pada fase stabilisasi dimana absorbsi berlangsung 4 - 6% per jam. Fase ini
berada 2 - 8 jam setelah makan kemudian akan mengalami penurunan
absorbsi hingga jam ke sepuluh.
Pada orang dewasa rata-rata absorbsi diperkirakan 21% pada pria dan
27% pada wanita. Magnesium diserap di sepanjang usus termasuk kolon
pada tikus dan beberapa penelitian menunjukkan bahwa absorbsi kolon
adalah yang terbesar. Hasil penelitian yang lain juga menunjukkan bahwa
terdapat kemungkinan penyerapan di kolon pada manusia. Studi jangka
panjang pada individu yang sehat menunjukkan tidak terdapat hubungan
antara peningkatan asupan kalsium oral terhadap absorbsi atau retensi
magnesium. Penelitian lain menunjukkan bahwa terjadi penurunan absorbsi
magnesium pada kadar fosfat yang tinggi, namun hasil ini masih belum
konsisten. Peningkatan asupan zink akan menurunkan absorbsi dan
keseimbangan magnesium. Kekurangan vitamin B6 yang terjadi pada
wanita akan berpengaruh pada keseimbangan magnesium karena akan
meningkatkan sekresinya melalui urin. Peningkatan asupan serat akan
menurunkan absorbsi magnesium pada manusia.
2.5.2 Faktor-faktor yang meningkatkan absorpsi Magnesium

1. Kebutuhan tubuh
Jika kebutuhan tubuh terhadap magnesium meningkat, maka
penyerapannya juga akan meningkat.

2. Suasana asam di dalam saluran cerna

Magnesium Page | 9
3. Lama bahan makanan di dalam saluran cerna
Semakin lama bahan makanan berada di dalam saluran cerna, maka akan
semakin besar kemungkinan zat - zat yang ada dalam bahan makanan
tersebut diserap masuk kedalam pembuluh darah.

4. Kurangnya mineral kompetitif lainnya dalam makanan


2.5.3 Faktor-faktor yang menghambat absorpsi Magnesium

1. Suasana basa
Sama seperti kalsium, pada suasana basa magnesium juga akan
membentuk kristal sehingga tidak dapat diserap oleh tubuh.

2. Asupan tinggi dari serat makanan (40 - 50 gr/hari) menurunkan


penyerapan magnesium. Seperti kita ketahui serat berfungsi
mempercepat waktu transit bahan makanan dalam saluran cerna. Jika
makanan sebentar dalam saluran cerna kemungkinan magnesium yang
terdapat dalam bahan makanan yang kita konsumsi untuk diserap lebih
rendah. Asupan tinggi dari serat makanan menurunkan penyerapan
Magnesium

3. Asupan tinggi zinc (142 mg/hari) menurunkan penyerapan Magnesium.


Adanya mineral kompetitif  lainnya menyebabkan terjadinya persaingan
untuk diabsorbsi. Contohnya kalsium, besi, dan tembaga yang
mempunyai valensi +2. Kalsium, besi, atau tembaga yang dimakan
terlalu banyak akan menghambat absorbsi magnesium.
2.5.4 Mekanisme absorpsi Magnesium dalam tubuh
Metabolisme Intraseluler Magnesium

Magnesium Page | 10
Distribusi intraselular magnesium (Mg)
Intraseluler Mg ini sebagian besar membentuk senyawa kompleks
dengan molekul organik (misalnya trifosfatase adenosin [ATPase], sel dan
protein inti, membran terkait, DNA dan RNA, enzim, protein, dan sitrat)
atau diasingkan dalam organel subselular (mitokondria dan retikulum
endoplasma). Sebuah distribusi heterogen Mg terjadi di dalam sel dengan
konsentrasi tertinggi ditemukan di daerah perinukear, yang merupakan situs
dominan dari retikulum endoplasma. Konsentrasi intraseluler terionisasi Mg
diatur secara ketat oleh sekuestrasi dan kompleksasi. Sangat sedikit
perubahan yang terjadi pada konsentrasi intraseluler Mg bebas.

Peraturan magnesium
intraseluler (Mg2+) di
sel mamalia

Ini adalah contoh gerakan Mg2+ antara ruang intraseluler dan


ekstraseluler dan intraseluler dalam kompartemen. Stimulasi aktivitas
adenilat siklase (misalnya, melalui stimulasi reseptor adrenergik)
meningkatkan siklik adenosin monofosfat (cAMP). Peningkatan cAMP
menginduksi ekstrusi Mg dari mitokondria melalui mitokondria adenin
nukleotida, yaitu pertukaran 1 Mg2+ adenosine trifosfat (ATP) untuk

Magnesium Page | 11
adenosin difosfat (ADP). Sedikit peningkatan ini dalam sitosol Mg 2+ maka
dapat diekstrusi melalui membran plasma dengan cara mekanisme
pertukaran Mg-kation, yang dapat diaktifkan dengan baik oleh cAMP atau
Mg. Aktivasi reseptor sel lain (misalnya reseptor muscarinic atau reseptor
vasopresin) dapat mengubah tingkat cAMP atau menghasilkan diasilgliserol
(DAG). Keseimbangan harus ada antara masuknya Mg pasif ke dalam sel
dan mekanisme penghabisan aktif karena gradien konsentrasi gerakan
ekstraseluler Mg (0,7 - 1,2 mmol) ke dalam sel (bebas Mg, 0,5 mmol).
Proses ekstrusi Mg ini membutuhkan energi atau mungkin digabungkan
dengan gerakan kation lain. Gerakan seluler Mg umumnya tidak terlibat
dalam transportasi transepitelial Mg, yang terutama pasif dan terjadi antara
sel-sel.

Penyerapan gastrointestinal asupan makanan magnesium (Mg)

Asupan makanan adalah satu-satunya sumber dimana tubuh dapat


melengkapi kebutuhan Mg. Jaringan usus Penyerapan Mg dipengaruhi oleh
penyerapan Mg pecahan dalam segmen tertentu dari usus, panjang segmen
usus, dan waktu transit bolus makanan. Sekitar 40% sampai 50 % dari diet
Mg diserap. Baik duodenum dan jejunum memiliki penyerapan pecahan
tinggi Mg.
Jalur untuk pergerakan magnesium (Mg) di epitel usus.

Magnesium Page | 12
Dua rute yang ada untuk penyerapan Mg di sel epitel usus yaitu: rute
transelular dan jalur antar. Didalamnya terdiri dari dua tahap, 1) Mg akan
masuk membran sel usus dengan cara transpor pasif atau difasilitasi difusi.
2) Sebuah Mg pompa aktif di bagian basolateral sel akan mengusir Mg.
Penanganan ginjal magnesium (Mg2+)

Mg disaring di glomerulus, dengan fraksi ultrafilterable plasma Mg


masuk ke proximal convoluted tubulus (PCT). Pada akhir PCT, Konsentrasi
Mg adalah sekitar 1,7 kali konsentrasi Mg awal dan sekitar 20 % Mg yang
disaring telah diserap. Reabsorpsi Mg terjadi secara pasif melalui
paraseluler. Mg terhidrasi memiliki radius yang sangat besar dalam
menurunkan permeabilitas di PCT bila dibandingkan dengan natrium. Tidak
ada data pasti tentang reabsorpsi Mg di dahan lengkung Henle. Hampir 65
% dari berat yang disaring diserap dalam kortikal ascending limb tebal
lengkung Henle di kedua juxtamedullary dan nefron kortikal dangkal.

Magnesium Page | 13
Sejumlah kecil Mg diserap dalam tubulus kontortus distal. Biasanya 95 %
dari Mg yang disaring diserap oleh nefron.

Reabsorpsi Magnesium (Mg) di cortical thick ascending limb (cTAL)


dari lengkung Henle
Kebanyakan reabsorpsi Mg dalam nefron terjadi di cTAL karena
terutama untuk tegangan dependen fluks Mg melalui persimpangan ketat
interseluler. Gerakan transelular Mg hanya terjadi dalam menanggapi
kebutuhan metabolik selular. Urutan kejadian penting untuk menghasilkan
gradien elektrokimia lumen-positif yang mendorong reabsorpsi Mg adalah
sebagai berikut:
1) trifosfatase natrium-kalium-adenosine basolateral (Na+-K+-ATPase)
menurunkan intraseluler natrium, menghasilkan perbedaan potensial
listrik dalam-negatif.
2) K intraselular diekstrusi oleh electroneutral K-Cl (klorida) cotransporter.
3) Cl diekstrusi dengan cara jalur konduktif dalam membran basolateral.
4) Mekanisme cotransport Apikal-luminal Na-2Cl-K (furosemid-sensitive)
didorong oleh potensi perbedaan dalam-negatif dan penurunan
intraseluler Na.
5) Kalium adalah didaur ulang kembali ke dalam lumen dengan cara dari
saluran konduktif apikal K.
6) Lewatnya sekitar 2 unit molekul Na untuk setiap molekul Cl
diperbolehkan oleh jalan paracellular (persimpangan ketat interseluler),
yang merupakan kation permselektif.
7) Reabsorpsi Mg terjadi pasif, dengan jalan saluran antarsel, ketika gradien
listrik bergerak turun.
Pengaruh hormon pada transport magnesium (Mg) dalam cortical
thick ascending limb (cTAL)

Magnesium Page | 14
Dengan keberadaan arginin vasopressin (AVP), glukagon (Glu),
human kalsitonin (HCT), hormon paratiroid (PTH), 1,4,5-isoproteronol
(ISO), dan insulin (INS), kenaikan terjadi pada reabsorbsi Mg dari segmen
tikus terisolasi cTALs. Hormon-hormon ini tidak berpengaruh pada segmen
TAL meduler, hormon ini mempengaruhi intraseluler "second messenger"
dan gerakan Mg seluler. Perubahan hormon diinduksi ini dapat
mempengaruhi permeabilitas paracellular dari persimpangan ketat
intercellular. Perubahan ini mungkin juga mempengaruhi tegangan
transepitelial seluruh cTAL. Kedua kekuatan ini mendukung reabsorpsi Mg
di cTAL.

Pembuangan Magnesium ginjal (Mg).

Mg biasanya diserap dalam tubulus proksimal (PT), cortical thick


ascending limb (cTAL), dan distal convoluted tubule (DCT) (lihat gambar.
4-9). Ekspansi volume dan diuretik osmotik menghambat PT reabsorpsi Mg.
Beberapa penyakit ginjal dan gangguan elektrolit menghambat reabsorpsi

Magnesium Page | 15
Mg ginjal baik di PT dan cTAL karena kerusakan pada sel-sel epitel dan
persimpangan ketat interseluler, ditambah gangguan dari gaya elektrokimia
yang biasanya mendukung reabsorpsi Mg. Banyak obat-obatan dan racun
langsung merusak cTAL. Tiazid memiliki pengaruh kecil langsung pada
reabsorpsi Mg. Namun, hiperaldosteronisme sekunder dan efek
hiperkalsemia reabsorpsi Mg di CD dan / atau cTAL. Aminoglikosida
terakumulasi dalam PT, yang mempengaruhi penyerapan natrium, juga
menyebabkan peningkatan aldosteron. aldosteron memicu ekspansi volume,
penurunan reabsorpsi Mg. Hormon paratiroid memiliki efek langsung
meningkatkan reabsorpsi Mg di cTAL. Hormon tiroid meningkatkan
kehilangan Mg. Diabetes mellitus meningkatkan kehilangan Mg dengan
cara hiperglikemik osmotik diuresis dan kelainan insulin (defisiensi dan
resistensi), yang menurunkan reabsorpsi Mg di proximal convoluted tubule
dan cTAL. Cisplatin menyebabkan Gitelman-seperti Sindrom, yang sering
dapat menjadi permanen.

2.6 Interaksi Gizi


1. Zinc
Dosis tinggi dari seng dalam bentuk suplemen ternyata mengganggu
penyerapan magnesium. Sebuah penelitian melaporkan bahwa suplemen zinc
dari 142 mg / hari pada pria dewasa sehat secara signifikan menurunkan
penyerapan magnesium dan mengganggu keseimbangan magnesium
(perbedaan antara asupan magnesium dan kehilangan magnesium).
2. Serat
Peningkatan besar dalam asupan serat makanan telah diketahui dapat
mengurangi penggunaan magnesium dalam studi eksperimental. Namun,
sejauh mana serat makanan mempengaruhi status gizi magnesium pada
individu dengan variasi makanan di luar laboratorium belum jelas.
3. Protein
Protein diet dapat mempengaruhi penyerapan magnesium. Ditemukan
bahwa penyerapan magnesium lebih rendah bila asupan protein kurang dari 30
gram / hari , dan asupan protein yang lebih tinggi (93 gram / hari vs 43 gram /
hari) dikaitkan dengan peningkatan penyerapan magnesium pada remaja.

Magnesium Page | 16
4. Vitamin D dan kalsium
Bentuk aktif vitamin D (kalsitriol) dapat sedikit meningkatkan
penyerapan usus magnesium. Asupan kalsium tinggi belum ditemukan untuk
mempengaruhi keseimbangan magnesium dalam kebanyakan studi. Kadar
magnesium darah yang tidak cukup dikenal menghasilkan tingkat rendah
kalsium darah, resistensi terhadap hormon paratiroid (PTH) tindakan, dan
ketahanan terhadap beberapa efek vitamin D.

2.7 Defisiensi dan Kelebihan Magnesium


Defisiensi Magnesium
Kekurangan magnesium pada orang sehat yang mengkonsumsi diet
seimbang cukup langka karena magnesium berlimpah baik di tumbuhan maupun
pada hewan dan karena ginjal dapat membatasi ekskresi magnesium bila asupan
rendah. Kondisi berikut meningkatkan risiko kekurangan magnesium:
1. Gangguan pencernaan: diare berkepanjangan, penyakit Crohn, sindrom
malabsorpsi, penyakit celiac, operasi pengangkatan sebagian dari usus, dan
radang usus karena radiasi dapat menyebabkan semua magnesium deplesi.
2. Gangguan ginjal: diabetes mellitus dan penggunaan jangka panjang diuretik
tertentu dapat mengakibatkan meningkatnya kehilangan urin dari magnesium.
3. Alkoholisme kronis: asupan makanan yang buruk, masalah pencernaan dan
peningkatan kehilangan urin magnesium, semua dapat berkontribusi untuk
penipisan magnesium yang sering ditemui pada pecandu alkohol.
4. Umur: Beberapa studi telah menemukan bahwa orang tua memiliki asupan
makanan yang relatif rendah magnesium. Penyerapan magnesium usus
cenderung menurun dengan usia dan ekskresi magnesium kemih cenderung
meningkat dengan usia. Dengan demikian, asupan magnesium diet suboptimal
dapat meningkatkan risiko penipisan magnesium pada orang tua.
Sedangkan terlalu banyak magnesium dari makanan tidak menimbulkan
risiko kesehatan pada orang sehat karena ginjal menghilangkan jumlah kelebihan
dalam urin. Namun dosis tinggi magnesium dari suplemen makanan atau obat-
obatan sering mengakibatkan diare yang dapat disertai mual dan perut kram.
Bentuk magnesium yang paling sering dilaporkan menyebabkan diare yaitu
magnesium karbonat, klorida, glukonat, dan oksida. Diare dan pencahar efek dari

Magnesium Page | 17
garam magnesium disebabkan oleh aktivitas osmotik garam diserap di usus, usus
besar dan stimulasi motilitas lambung.
Tanda dan gejala hipomagnesemia. Gejala hypomagnesemia dapat
berkembang ketika tingkat serum magnesium (Mg) jatuh di bawah 1,2 mg/dL. Mg
merupakan kation penting dalam saraf dan otot dan erat terlibat dengan kalium
dan kalsium. Oleh karena itu, gejala neu-romuscular mendominasi dan mirip
dengan yang terlihat di hipokalsemia dan hipokalemia. Perubahan
elektrokardiografi hypomagnesemia mencakup peningkatan interval PR,
peningkatan durasi QT, dan pengembangan gelombang U. Defisiensi Mg
meningkatkan kematian pasien dengan infark miokard akut dan congestive gagal
jantung. Deplesi Mg mempercepat aterogenesis dengan meningkatkan kolesterol
total dan trigliserida dan dengan mengurangi kadar kolesterol lipoprotein densitas
tinggi. Hypomagnesemia juga meningkat kecenderungan hipertensi dan
mengganggu pelepasan insulin, yang mendukung aterogenesis. Rendahnya tingkat
Mg mengganggu pelepasan hormon paratiroid (PTH), memblokir aksi PTH pada
tulang, dan menurunkan aktivitas dari ginjal 1-α-hidroksilase, yang mengubah 25-
hidroksi-vitamin D3 menjadi 1,25-dihidroksi-vitamin D3, yang semuanya
berkontribusi untuk hipokalsemia. Mg merupakan kofaktor terpisahkan dalam
kegiatan trifosfatase natrium-potas-potasium adenosin selular, dan kekurangan
Mg merusak transportasi intraselular K dan memberikan kontribusi untuk ginjal
membuang K, menyebabkan hipokalemia.

Kelebihan Magnesium
Dosis yang sangat besar magnesium yang mengandung obat pencahar dan
antasida (biasanya menyediakan lebih dari 5.000 mg / hari magnesium) telah
dikaitkan dengan toksisitas magnesium. Gejala keracunan magnesium, yang
biasanya berkembang setelah konsentrasi serum melebihi 1,74 - 2,61 mmol/L,
bisa berupa hipotensi, mual, muntah, kemerahan pada wajah, retensi urin, ileus,
depresi, dan kelesuan sebelum maju ke kelemahan otot, kesulitan bernapas,
ekstrim hipotensi, denyut jantung tidak teratur, dan serangan jantung. Risiko
toksisitas magnesium meningkat dengan gangguan fungsi ginjal atau gagal ginjal

Magnesium Page | 18
karena kemampuan untuk menghapus kelebihan magnesium berkurang atau
hilang.
FNB telah membentuk ULs untuk magnesium yang hanya berlaku untuk
magnesium tambahan untuk bayi yang sehat, anak-anak, dan orang dewasa (lihat
Tabel 3).

2.8 Recommended Dietary Allowance (RDA)


Pada tahun 1997, Dewan Pangan dan Gizi dari Institut of Medicine
meningkatkan kecukupan gizi yang dianjurkan (RDA) untuk magnesium,
berdasarkan hasil terakhir, studi keseimbangan dikontrol ketat yang digunakan
metode yang lebih akurat untuk mengukur magnesium. Studi keseimbangan
berguna untuk menentukan jumlah nutrisi yang akan mencegah defisiensi.
Namun, studi tersebut memberikan sedikit informasi mengenai jumlah nutrisi
yang diperlukan untuk pencegahan penyakit kronis atau kesehatan optimal.
Recommended Dietary Allowance (RDA) for Magnesium
Life Stage Age Males (mg/day) Females (mg/day)
Infants 0-6 months 30 (AI) 30 (AI)
Infants 7-12 months 75 (AI) 75 (AI)
Children 1-3 years 80 80
Children 4-8 years 130 130
Children 9-13 years 240 240
Adolescents 14-18 years 410 360
Adults 19-30 years 400 310
Adults 31 years and older 420 320
18 years and
Pregnancy - 400
younger
Pregnancy 19-30 years - 350

Magnesium Page | 19
Pregnancy 31 years and older - 360
Breast- 18 years and
- 360
feeding younger
Breast-
19-30 years - 310
feeding
Breast-
31 years and older - 320
feeding

Tes toleransi magnesium (Mg)

Dalam berbagai bentuk telah dianjurkan untuk mendiagnosis deplesi Mg pada pasien
dengan tingkat Mg serum normal atau mendekati normal. Semua tes tersebut didasarkan
pada fakta bahwa pasien dengan status Mg yang normal dengan cepat mengeluarkan
lebih dari 50% dari beban Mg akut; sedangkan pasien dengan Mg habis
mempertahankan Mg dalam upaya untuk mengisi penyimpanan Mg.

2.9 Sumber Makanan Yang Kaya Zat Magnesium Dari Alam


Biji-bijian, kacang-kacangan, sayuran berdaun gelap, kerang, buah ara,
lemon, jeruk, jagung kuning, almond, apel, lentil, kacang split, tempe, kacang
polong,kacang tanah, kacang mete, nasi, gandum, tauge, bayam, daun kelor, susu,
keju cheddar, keju, ayam dan daging sapi adalah makanan-makanan yang kaya
akan magnesium.
Makanan terproses kebanyakan memiliki kandungan magnesium yang
paling rendah. Survei yang dilakukan di Amerika menunjukkan bahwa

Magnesium Page | 20
mengkonsumsi makanan terproses dapat menurunkan asupan magnesium hingga
75%.
Untuk informasi lebih lanjut tentang kandungan gizi dari makanan,
perhatikan tabel USDA Database komposisi makanan berikut.
Food Serving Magnesium (mg)
Cereal, all bran ½ cup 112
Cereal, oat bran ½ cup dry 96
Brown rice, medium-grain, cooked 1 cup 86
Fish, mackerel, cooked 3 ounces 82
Spinach, frozen, chopped, cooked ½ cup 78
Almonds 1 ounce (23 almonds) 77
Swiss chard, chopped, cooked ½ cup 75
Lima beans, large, immature seeds,
½ cup 63
cooked
Cereal, shredded wheat 2 biscuits 61
Peanuts 1 ounce 48
Molasses, blackstrap 1 tablespoon 48
Hazelnuts 1 ounce (21 hazelnuts) 46
Okra, frozen, cooked ½ cup 37
Milk, 1% fat 8 fluid ounces 34
Banana 1 medium 32

Magnesium Page | 21
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini yaitu:
a. Magnesium merupakan mineral esensial yang dibutuhkan dalam jumlah besar
oleh makhluk hidup untuk proses fisiologis (mineral makro).
b. Beberapa peranan Magnesium dalam tubuh yaitu menghasilkan energy, sintesis
molekul penting, ion transportasi melintasi membran sel dan lain-lain.
c. Magnesium dapat digunakan untuk mencegah asma, menjaga tulang agar tetap
sehat, mengobati nyeri punggung dank ram, mencegah serangan jantung dan
lain-lain.
d. Kebutuhan Magnesium yang dianjurkan:
Umur: Anak-anak 1-3 tahun
Jumlah: 80 mg per hari
Umur: Anak-anak 4-8 tahun
Jumlah: 130 mg
Umur: Anak-anak 9 sampai 13 tahun
Jumlah: 240 mg
Umur: 14-18
Laki-laki: 410 mg perempuan: 360 mg
Umur: 19-30
Laki-laki: 400 mg perempuan: 310 mg
Umur: 13 ke atas
Laki-laki: 420 mg perempuan: 320 mg
e. Kekurangan Magnesium dapat menyebabkan gangguan pecernaan, gangguan
ginjal, dan alkoholisme kronis. Sedangkan Kelebihan Magnesium dapat
mengakibatkan keracunan dengan cirri-ciri hipotensi, mual, kemerahan pada
wajah, sulit bernafas, sampai dengan serangan jantung.
f. Sekitar 50% dari total magnesium tubuh ditemukan dalam tulang. Setengah
lainnya ditemukan sel-sel terutama dalam jaringan tubuh dan organ. Hanya 1%
dari magnesium ditemukan dalam darah, tetapi tubuh bekerja sangat keras untuk
menjaga kadar darah konstan magnesium.

Magnesium Page | 22
g. Biji-bijian, kacang-kacangan, sayuran berdaun gelap, kerang, buah ara, lemon,
jeruk, jagung kuning, almond, apel, lentil, kacang split, tempe, kacang
polong,kacang tanah, kacang mete, nasi, gandum, tauge, bayam, daun kelor,
susu, keju cheddar, keju, ayam dan daging sapi adalah beberapa makanan yang
kaya Magnesium. Dan Makanan terproses kebanyakkan memiliki kandungan
magnesium yang paling rendah

Magnesium Page | 23
Daftar Pustaka
Admin. 2012. http://ridwanaz.com. Jenis Mineral Penting dalam Tubuh Manusia.
Diakses tanggal 10 Oktober 2014.
Bhagavan, N. V. 1978. Biochemistry 2nd edition. America: J.B. Lippincott Company
Dietary Guidelines for Americans. 2013. Magnesium Health Professional.
http://ods.od.nih.gov/factsheets/Magnesium. Diakses 11 Oktober 2014 Pukul
19.20 WIB.
Foregsatlat. 2014. Magnesium. http://weppi.gtk.fi/publ/foregsatlas/text/Mg.pdf.
Diakses 11 Oktober 2014 Pukul 19.20 WIB.
Mineral Resources International. Magnesium, The Forgotten Mineral.
http://www.mineralresourcesint.com/. Diakses tanggal 16 Oktober 2014.
Riley, Thomas. 2011. Magnesium 2.
http://students.umw.edu/healthcenter/files/2011/08/Magnesium2.pdf.
Diakses tanggal 17 Oktober 2014.
Volpe, Stella. 2014. Magnesium.
http://lpi.oregonstate.edu/infocenter/minerals/magnesium/.
Diakses 11 Oktober 2014 Pukul 19.00 WIB.

Magnesium Page | 24

Anda mungkin juga menyukai