Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PNYULUHAN

“ ANEMIA “

Oleh :
Titania Aulia Putri
NPM : 1826010022

Dosen Pengampu : Ns. Neni Triana, S.Kep, M.Kep

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
TRI MANDIRI SAKTI
BENGKULU
2021
PRE-PLANNING
PENYULUHAN ANEMIA PADA REMAJA (SEKOLAH MENENGAH ATAS)

A. Latar belakang
Anemia adalah suatu kondisi tubuh yang terjadi ketika sel dah merah dan hemoglobin yang
sehat dalam darah berada dibawah nilai normal. Kadar  hemoglobin normal umumnya
berbeda antara laki-laki dan perempuan. Untuk pria, anemia biasanya didefinisikan sebagai
kadar hemoglobin kurang dari 13,5 gram/100ml dan pada wanita sebagai hemoglobin kurang
dari 12,0 gram/100ml.
Anemia menggambarkan kondisi dimana jumlah sel darah merah dalam darah rendah.
Darah terdiri dari dua bagian, sebuah bagian cair yang disebut plasma dan sebagian yang
padat disebut sel darah. Salah satu tipe yang paling penting dan jenis sel yang paling banyak
adalah sel darah merah.jenis sel lainnya adalah sel-sel darah putih dan trombosit. Tujuan dari
sel darah merah adalah untuk mengantarkan oksigen dari paru-paru ke bagian lain dari tubuh.
Di Amerika Serikat, orang yang mengalami anemia sebanyak 2 % sampai 10 %. Negara-
negara lain memiliki tingkat anemia lebih tinggi. Pada perempuan muda terdapat dua kali
lebih mungkin untuk mengalami anemia dibandingkan laki-laki muda karena pendarahan
menstruasi yang teratur.
Sesuai data yang diperoleh dari puskesmas pakan kamis bahwa diantara 659 remaja putri
yang mendapatkan tablet Fe, terdapat 197 orang ( 29,9 % ) yang masih mengalami anemia.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum.
Setelah diberikan penyuluhan selama 60 menit remaja dapat memahami tentang Anemia
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, remaja mampu menjelaskan:
a. Definisi Anemia
b. Penyebab Anemia
c. Tanda dan Gejala Anemia
d. Jenis-jenis Anemia
e. Orang yang beresiko terkena anemia
f. Komplikasi anemia
g. Pencegahan Anemia
h. Pengobatan Anemia
i. Makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Materi ( Terlampir )
a. Pengertian anemia
b. Penyebab anemia
c. Tanda dan gejala anemia
d. Jenis – jenis anemia
e. Orang yang beresiko terkena anemia
f. Komplikasi anemia
g. Pencegahan anemia
h. Pengobatan anemia
i. Makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
2. Sasaran
Sasaran pada penyuluhan ini adalah Siswi SMA yang mengalami Anemia
3. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Tanya jawab
4. Media
a. Leaflet
b. LCD
c. Laptop
d. Power Point
5. Waktu dan Tempat
Hari / tanggal : Jum’at, 4 Januari 2019
Waktu : 08.00 s/d 08.45 WIB
Tempat : SMA N 2 Tilatang Kamang
6. Pengorganisasia
Moderator : Niko Astuti
Penyaji : Ruqowiyah Tanjung
Fasilitator : Dewi Oktaviyanti
Sinta Purnama Sari
Meilia Fitri
Poppy Siska Dona
Yuristya Eka Putri
Sri Wahyuni Permata Sari
Observer : Indah Permana Sari

7. Setting Tempat

Keterangan

: Pembimbing : Fasilitator

: Presenter : Peserta

: Penyaji : Observer

D. Kegiatan Penyuluhan

No Kegiatan penyuluhan Kegiatan sasaran Waktu

1 Pembukaan 5 menit
 Moderator memberikan salam  Menjawab
salam
 Moderator memperkenalkan anggota  Mendengar dan
penyuluh memperhatikan
 Moderator menjelaskan tentang topic  Mendengar dan
penyuluhan memperhatikan
 Moderator membuat kontrak  Mendengar dan
memperhatikan
 Moderator menjelaskan tujuan  Mendengardanm
penyuluhan emperhatikan
2 Pelaksanaan 30 menit

 Mengemukakan
 Menggali pengetahuan peserta
pendapat
tentang pengertian Anemia
 Mendengar dan
 Memberikan reinforcement dan
memperhatikan
meluruskan konsep
 Mendengar dan
 Menjelaskan tentang pengertian
memperhatikan
Anemia
 Mengemukakan
 Menggali pengetahuan peserta
pendapat
tentang Penyebab Anemia
 Mendengar dan
 Memberikan reinforcement dan
memperhatikan
meluruskan konsep
 Mendengar dan
 Menjelaskan tentang Penyebab
memperhatikan
Anemia
 Mengemukakan
 Menggali pengetahuan peserta
pendapat
tentang tanda dan gejala anemia
 Mendengar dan
 Memberikan reinforcement dan
memperhatikan
meluruskan konsep
 Mendengar dan
 Menjelaskan tentang Tanda dan
memperhatikan
Gejala Anemia
 Mengemukakan
 Menggali pengetahuan peserta
pendapat
tentang jenis – jenis anemia
 Mendengar dan
 Memberikan reinforcement dan
memperhatikan
meluruskan konsep
 Mendengar dan
 Menjelaskan tentang jenis – jenis
memperhatikan
anemia
 Mengemukakan
 Menggali pengetahuan peserta
pendapat
tentang orang yang beresiko terkena
anemia
 Mendengar dan
 Memberikan reinforcement dan
memperhatikan
meluruskan konsep
 Menjelaskan tentang Orang yang  Mendengar dan
beresiko terkena anemia memperhatikan
 Menggali pengetahuan peserta  Mengemukakan
tentang komplikasi anemia pendapat
 Memberikan reinforement dan  Mendengar dan
meluruskan konsep memperhatikan
 Menjelaskan tentang komplikasi  Mendengar dan
anemia memperhatikan
 Menggali pengetahuan peserta  Mengemukakan
tentang pencegahan anemia pendapat
 Memberikan reinforcement dan  Mendengar dan
meluruskan konsep memperhatikan
 Menjelaskan tentang pencegahan  Mendengar dan
anemia memperhatikan
 Menggali pengetahuan peserta  Mengemukakan
tentang pengobatan anemia pendapat
 Memberikan reinforcement dan  Mendengar dan
meluruskan konsep memperhatikan
 Menjelaskan tentang pengobatan  Mendengar dan
anemia memperhatikan
 Menggali pengetahuan peserta  Mengemukakan
tentang makanan yang dianjurkan pendapat
dan tidak dianjurkan
 Memberikan reinforcement dan  Mendengar dan
meluruskan konsep memperhatikan
 Menjelaskan tentang makanan yang  Mendengar dan
dianjurkan dan tidak dianjurkan memperhatikan
3 Penutup 10 Menit
 Penyaji menyimpulkan materi  Bersama penyaji
menyimpulkan
materi
 Menjawab
 Penyaji mengadakan evaluasi tentang
pertanyaan
materi yang disampaikan
 Moderator menyimpulkan hasil diskusi  Mendengar dan
memperhatikan
 Moderator memberikan salam  Menjawab
salam

E. Evaluasi
1. Struktur
 Kelompok penyuluh dan keluarga masyarakat pada posisi yang sudah
direncanakan
 60 %peserta penyuluhan menghadiri penyuluhan
 Tempat dan alat tersediasesuai perencanaan
 Pre Planning telah disetujui
 Leaflet telah tersedia
 peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
2. Proses
 Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
 Siswi SMA dapat mengikuti acara atau kegiatan penyuluhan sampai selesai
 Siswi SMA berperan aktif selama kegiatan berjalan
3. Hasil
 minimal 60%yang mengikuti penyuluhan dapat menyebutkan pengertian
Anemia
 minimal 60 %yang mengikuti penyuluhan dapat menyebutkan 6 dari 11
Penyebab Anemia
 minimal 60 %yang mengikuti penyuluhan mampu menyebutkan 4 dari 6 Tanda
dan Gejala
 minimal 60 %yang mengikuti penyuluhan dapat menyebutkan 3 dari 5 Orang
yang beresiko terkena anemia
 minimal 60% yang mengikuti penyuluhan dapat menyebutkan 4 dari 6
pencegahan anemia
 minimal 60% yang mengikuti penyuluhan dapat menyebutkan 4 dari 7
pengobatan anemia
 minimal 60% yang mengikuti penyuluhan dapat menyebutkan 5 dari 9 bahaya
anemia
 minimal 60% yang mengikuti penyuluhan dapat menyebutkan 4 dari 7 makanan
yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
F. Uraian tugas
1. Moderator
a. Pada acara pembukaan
 Memberi salam
 Menjelaskan tujuan penyuluhan
b. Kegiatan inti
c. Pada acara penutup
2. Penyuluh
a. Memberikan penyuluhan padapeserta
b. Melakukan evaluasi
3. Fasilitator
a. Memotivasi peserta agar berperan aktif
b. Membuat absensi penyuluhan
c. Mengantisipasi suasana yang dapat menganggu kegiatan penyuluhan
4. Observer
a. Mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
b. Membuat laporan penyuluhanyang telah dilaksanakan

MATERI PENYULUHAN  ANEMIA


PADA REMAJA (SEKOLAH MENENGAH ATAS)

A. Pengertian
Anemia merupakan keadaan di mana masa eritrosit dan atau masa hemoglobin yang beredar
tidak memenuhi fungsinya untuk menyediakan oksigen bagi jaringan tubuh (Handayani dan
Haribowo, 2008)
Anemia dapat didefinisikan sebagai nilai hemoglobin, hematokrit, atau jumlah eritrosit per
milimeter kubik lebih rendah dari normal (Dallman dan Mentzer, 2006)
Menurut Ahmad Syafiq, dkk (2008) Anemia didefinisikan sebagai keadaan di mana level Hb
rendah karena kondisi patologis.Menurut Anie Kurniawan, dkk (1998) Anemia adalah suatu
penyakit di mana kadar hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal.
Anemia adalah suatu kondisi tubuh yang terjadi ketika sel darah merah dan hemoglobin yang
sehat dalam darah berada dibawah nilai normal. Kadar  hemoglobin normal umumnya
berbeda antara laki-laki dan perempuan. Untuk pria, anemia biasanya didefinisikan sebagai
kadar hemoglobin kurang dari 13,5 gram/100ml dan pada wanita sebagai hemoglobin kurang
dari 12,0 gram/100ml. Anemia umumnya terjadi pada wanita dan remaja putri.
B. Penyebab
Anemia  umum nya disebabkan oleh perdarahan kronik. Gizi yang buruk atau gangguan
penyerapan nutrisi oleh usus juga dapat menyebabkan seseorang mengalami kekurangan
darah.
Wanita lebih mudah terkena anemia dikarenakan wanita membutuhkan dua kali lebih banyak
zat besi dari pada pria karena wanita mengalami haid setiap bulannya dan akan kehilangan
darah pada saat melahirkan. Wanita juga umumnya kurang mengkonsumsi makanan yang
mengandung zat besi seperti daging, ikan, hati, tempe, sayuran berwarna hijau tua, kacang-
kacangan serta buah. Zat besi sangat dibutuhkan didalam tubuh untuk memproduksi darah
didalam tubuh.
Penyebab anemia adalah :
1. Kekurangan zat besi yang terdapat dalam makanan,baik jumlah total maupun
kualitasnya
2. Gangguan absorspi besi
3. Kebutuhan zat besi yang tinggi
4. Kehilangan darah menahun
5. Usia
6. Status gizi antropometri
7. Menstruasi
8. Riwayat penyakit
9. Perilaku hidup bersih dan sehat
10. Aktivitas fisik
11. Konsumsi lauk hewani dan lauk nabati
12. Konsumsi sayuran dan buah buahan
C. Tanda dan Gejala
Gejala yang sering kali muncul pada penderita anemia di antaranya:
 Lemah ,letih,lesu ,mudah lelah dan lunglai.
 Wajah tampak pucat.
 Mata berkunang-kunang.
 Sulit berkosentrasi dan mudah lupa.
 Sering sakit.
 Pada bayi dan batita biasanya terdapat gejala seperti kulit pucat atau
berkurangnya warna merah muda pada bibir dan bawah kuku.Perubahan ini dapat
terjadi perlahan-lahan sehingga sulit disadari.
 Jika anemia disebabkan penghancuran berlebihan dari sel darah merah
,makaterdapat gejala lain seperyi jaundice,warna kuning pada bagian putih
mata ,pembesaran limpa dan warna urin seperti teh.
D. Jenis – Jenis Anemia
1. Anemia Defisiensi zat besi
Anemia yang paling banyak terjadi adalah anemia akibat kurangnya zat besi . Zat besi
merupakan bagian dari molekul hemoglobin.Oleh sebab itu , ketika tubuh kekurangan zat
besi , produksi hemoglobin akan menurun. Meskipun demikian , penurunan hemoglobin
sebetulnya baru akan terjadi jika cadangan zat besi (Fe) dsala tubuh sudah benar-benar
habis .Kurangnya zat besi dalam tubuh bisa disebabkan banyak hal .Kekurangan zat besi pada
bayi mungkin disebabkan prematuritas, atau bayi tersebut lahir dari seorang ibu yang
menderita kekurangan zat besi.Pada anak-anak mungkin disebabkan oleh asupan makanan
yang kurang mengandung zat besi . Sedabgkan pada orang dewasa , kurangnya zat besi pada
prinsipnya hampir selalu disebabkan oleh pendaraah menahun atau berulang-ulang yang bisa
berasal dari semua bagian tubuh.
Faktor resiko terjadinya anemia memang lebih besar pada perempuan di bandingkan kaum
pria .cadangan besi dalam tubuh perempuan lebih sedikit daripada pria ,sedangkan kebutuhan
perharinya justru lebih tinggin .setiap harinya seorang wanita akan kehilangan sekitar 1-2 mg
zat besi melalui ekskresi secara normal .pada saat mentruasi ,kehilangan zat besi bisa
bartambah hingga 1 mg lagi.
Kebutuhan zat besi pada wanita juga meningkat pada saat hamil dan melahirkan .ketika hamil
seorang ibu di tuntut untuk memenuhi kebutuhan zat besi untuk dirinya,tetapi juga harus
memenuhi kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan janinya.selain itu ,pendarahan saat
melahirkan juga dapat menyebabkan seorang ibu kehilangan banyak zat besi.
2. Anemia Defisiensi Vitamin C
Anemia karena kekurangan vitamin c adalah sejenis anemia yang jarang terjadi,yang
disebabkan oleh kekurangan vitamin c yang berat dalam jangka waktu lama. Penyebab
kekurangan vitamin c biasanya adalah kurangnya asupan vitamin c dalam makanan sehari
hari.
Salah satu fungsi vitamin c adalah membantu menyeret zat besi,sehingga jika terjadi
kekurangan vitamin c ,maka jumlah zat besi yang diserap akan berkurang dan bisa terjadi
anemia. Untuk mendiagnosa penyakit ini dilakukan pengukuran kadar vitamin c dalam darah.
Pada anemia jenis ini sum-sum tulang menghasilkan sel darah merah berukuran kecil.
3. Anemia Makrositik
Jenis anemia ini disebabkan karena tubuh kekurangan vitamin B12 atau asam folat. Anemia
ini memiliki ciri sel-sel darah abnormal dan berukuran besar (Makrositer) dengan kadar
hemoglobin per eritrosit yang normal atau lebih tinggi (hiperkrom) dan MCV tinggi. MCV
atau Mean Corpuscular Volume merupakan salah satu karakteristik sel darah merah. Sekitar
90% anemia makrositik yang terjadi adalah anemia pernisiosa.
Selain menggangu proses pembentukan sel darah merah kekurangan vitamin b12 juga
mempengaruhi sistem saraf,sehingga penderita anemia ini akan merasakan kesemutan
ditangan dan kaki ,tungkai dan kaki,dan tangan seolah mati rasa,serta kaki dalam
bergerak.gejala lain yang dapat terlihat diantaranya adalah buta warna tertentu,termasuk
warna kuning dan biru,luka terbuka dilidah atau lidah seperti terbakar,penurunan berat
badan,warna kulit menjadi lebih gelap,linglung,depresi,penurunan fungsi intelektual.
Biasanya kekurangan vitamiin b12 terdiagnosis pada pemeriksaan darah rutin untuk
anemia.pada contoh darah yang diperiksadibawah mikroskop ,tampak selah merah berukuran
besar .juga dapat dilihat perubahan sel darah putih dan trombosit,terutama jika penderita
anemia dalam jangka waktu yang lama.jiika diduga terjadi kekurangan ,maka dilakukan
pengukuran kadar vitamin b12 dalam darah.
4. Anemia Hemolitik
Anemia hemolitik terjadi bila sel darah merah dihancurkan jauh lebih cepatdari normal.umur
sel darah merah normalnya 120 hari .pada anemia hemolitik,umur sel darah merah lebih
pendek sehingga sumsum tulang penghasil sel darah merah tidak dapat memenuhi kebutuhan
tubuh akan sel darah merah.
5. Anemia Sel Sabit
Anemia sel sabit (sickle cell anemia) adalah suatu penyakit keturunan yang ditandai dengan
sel darah merah yang berbentuk sabit ,kaku ,dan anemia hemolitik kronik.pada penyakit sel
sabit,sel darah merah memiliki hemoglobin(prootein pengangkut oksigen) yang bentuknya
abnormal,sehingga mengurangi jumlah oksigen dalam sel dan menyebabkan bentuk sel
menjadi seperti sabit.sel yang berbentuk sabit akan menyumbat dan merusak pembuluh darah
terkecil dalam limpa ,ginjal,otak,tulang,dan organ lainnya ,dan menyebabkan kurangnya
pasokan oksigen ke organ tersebut.sel sabit ini rapuh dan akan pecah pada saat melewati
pembuluh darah,kerusakan organ ,bahkan sampai pada kematian.
6. Anemia Aplastik
Merupakan jenis anemia yang berbahaya, karena dapat mengancam jiwa. Anemia aplastik
terjadi bila” pabrik”(sumsum tulang )pembuatan darah merah terganggu .Pada anemia
aplastik ,terjadi penurunan produksi sel darah (eritrosit, leukosit dan trombosit).Anemia
aplastik disebabkan oleh bahan kimia ,obat-obatan ,virus dan terkait dengan penyakit-
penyakit yang lain.

E. Orang yang beresiko terkena anemia


1. Ibu Hamil
Anemia bisa muncul selama kehamilan karena rendahnya tingkat zat besi, asam folat, dan
protein. Anemia juga bisa muncul sebagai akibat dari perubahan dalam darah. Selama 6 bulan
pertama kehamilan, cairan darah (plasma darah) meningkat lebih cepat dibandingkan dengan
jumlah sel darah merah. Perubahan ini memberi efek mencairkan darah dan dapat
menyebabkan anemia. Selain itu, menurut Dr Santoso, kondisi ibu hamil yang sering mual
dan muntah juga memberikan risiko anemia. Untuk mencegah kejadian buruk ini, ibu hamil
disarankan untuk banyak memakan pisang.
2. Bayi
Selama tahun pertama kehidupan, sebagian bayi berisiko terkena anemia karena
kekurangan zat besi. Bayi-bayi ini termasuk mereka yang lahir prematur dan bayi
yang tidak diberikan makanan pendamping ASI cukup zat besi.
3. Perempuan Usia Subur
Perempuan usia subur berisiko tinggi terkena anemia karena mereka kehilangan banyak darah
saat melalui periode menstruasi, khususnya saat menstruasi hari pertama.
Untuk mengurangi risiko anemia saat periode menstruasi, dianjurkan para perempuan untuk
mencukup asupan zat besi melalui makanan dan rutin berolahraga ringan. Makanan yang
kaya akan kandungan zat besi antara lain, seperti bayam, kacang kedelai, tahu, buncis atau
kacang panjang. Rekomendasi umum asupan zat besi setiap harinya bagi wanita usia 18-50
tahun adalah sebanyak 18 mg.
4. Vegetarian
Menurut Dr Santoso, vegetarian bisa rawan anemia sebab hanya mengonsumsi
makanan tertentu. Nah, kalau Anda seorang vegetarian, ada baiknya
meningkatkan asupan makanan seperti kacang polong hijau, kacang tanah,
kedelai, dan sayuran hijau. Selain itu, bisa juga mengonsumsi zat besi lewat
suplemen.
Namun, walaupun sudah banyak mengonsumsi makanan yang mengandung zat
besi, perbanyak juga konsumsi pangan sumber vitamin C, seperti jeruk, tomat,
mangga, dan stroberi yang dapat mempercepat penyerapan zat besi.
5. Orang Pengidap Cacingan
Kehilangan darah yang terjadi pada infeksi kecacingan dapat disebabkan oleh adanya lesi
pada dinding usus karena dikonsumsi oleh cacing itu sendiri. Perdarahan itu terjadi akibat
proses penghisapan aktif oleh cacing dan juga akibat perembesan darah disekitar tempat
hisapan. Untuk mencegah anemia pada pengidap kecacingan, maka jumlah zat besi yang ada
dalam makanan harus lebih tinggi. Beberapa makanan yang bisa Anda pilih diantaranya
tiram, udang, hati sapi, daging, telur, susu, kacang polong hijau, kacang tanah, kedelai, dan
sayuran hijau
F. Komplikasi
1. Anak menjadi kurang cerdas
2. Semangat belajar menurun
3. Mudah terserang penyakit
4. Pertumbuhan tubuh terhambat
5. Kerusakan mata
6. Gagal ginjal
7. Gagal jantung
8. Mual muntah
9. Sakit perut kronis
G. Pencegahan
Menurut Almatzier (2011). Cara mencegah dan mengobati anemia adalah :
1. Meningkatkan konsumsi makanan bergizi
a. Makan makanan yang banyak mengandung zat besi dari bahan makanan
hewani ( daging, ikan, ayam, hati, telur) dan bahan makanan nabati ( sayuran
berwarna hijau tua, kacang-kacangan, tempe).
b. Makan sayur-sayuran dan buah buahan yang banyak mengandung vitamin C (
daun katuk, daun singkong, bayam, jambu, tomat, jeruk, nanas) sangat
bermanfaat untuk meningkatkan penyerapan zat besi dalam usus.
2. Menambah pemasukan zat besi kedalam tubuh dengan minum Tablet Tambah
Darah (TTD).
Tablet Tambah Darah adalah tablet besi folat yang setiap tablet mengandung 200
mg Fero Sulfat atau 60 mg besi elemental dan 0,25 mg asam folat.

H. Pengobatan Anemia
Pengobatan anemia tergantung jenisnya
1. Anemia kekurangan zat besi.
Bentuk anemia ini diobati dengan suplemen zat besi, yang mungkin Anda harus minum
selama beberapa bulan atau lebih. Jika penyebab kekurangan zat besi kehilangan darah -
selain dari haid - sumber perdarahan harus diketahui dan dihentikan. Hal ini mungkin
melibatkan operasi.
2. Anemia kekurangan vitamin.
Anemia pernisiosa diobati dengan suntikan - yang seringkali suntikan seumur hidup - vitamin
B-12. Anemia karena kekurangan asam folat diobati dengan suplemen asam folat.
3. Anemia penyakit kronis. Tidak ada pengobatan khusus untuk anemia jenis ini.
Suplemen zat besi dan vitamin umumnya tidak membantu jenis anemia ini .
Namun, jika gejala menjadi parah, transfusi darah atau suntikan eritropoietin
sintetis, hormon yang biasanya dihasilkan oleh ginjal, dapat membantu
merangsang produksi sel darah merah dan mengurangi kelelahan.
4. Aplastic anemi
Pengobatan untuk anemia ini dapat mencakup transfusi darah untuk meningkatkan kadar sel
darah merah. Anda mungkin memerlukan transplantasi sumsum tulang jika sumsum tulang
Anda berpenyakit dan tidak dapat membuat sel-sel darah sehat. Anda mungkin perlu obat
penekan kekebalan tubuh untuk mengurangi sistem kekebalan tubuh Anda dan memberikan
kesempatan sumsum tulang ditransplantasikan berespon untuk mulai berfungsi lagi.
5. Anemia terkait dengan penyakit sumsum tulang.
Pengobatan berbagai penyakit dapat berkisar dari obat yang sederhana hingga kemoterapi
untuk transplantasi sumsum tulang.
6. Anemias hemolitik.
Mengelola anemia hemolitik termasuk menghindari obat-obatan tertentu, mengobati infeksi
terkait dan menggunakan obat-obatan yang menekan sistem kekebalan Anda, yang dapat
menyerang sel-sel darah merah. Pengobatan singkat dengan steroid, obat penekan kekebalan
atau gamma globulin dapat membantu menekan sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel
darah merah.
7. Sickle cell anemia.
Pengobatan untuk anemia ini dapat mencakup pemberian oksigen, obat menghilangkan rasa
sakit, baik oral dan cairan infus untuk mengurangi rasa sakit dan mencegah komplikasi.
Dokter juga biasanya menggunakan transfusi darah, suplemen asam folat dan antibiotik.
Sebuah obat kanker yang disebut hidroksiurea (Droxia, Hydrea) juga digunakan untuk
mengobati anemia sel sabit pada orang dewasa
I. Makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
a. Makanan yang dianjurkan
1. Sayuran berwarna hijau( daun katu, daun singkong, sawi, daun kangkung dan
bayam )
2. Makanan hewani (ikan, hati ayam, daging)
3. Kacang-kacangan.
b. Makanan yang tidak dianjurkan
1. Hindari konsumsi makanan yang mengandung gula berlebih
2. Hindari makanan dan minuman yang mengandung kafein
3. Hindari juga konsumsi alkohol dan minuman bersoda dan berkarbonasi
4. Hindari konsumsi mie instan.
DAFTAR PUSTAKA

1.Aru W. Sudoyo. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Edisi kelima. Jakarta.
Interna Publishing.

2.Bakta, IM. 2007. Hematologi Klinik Ringkas. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC.

3.Hoffbrand, AV. et all. 2005. Kapita Selekta Hematologi. Jakarta. Penerbit buku kedokteran
EGC.

4.Mansjoer, Arif . et all. 2007. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 2. Edisi Ketiga. Jakarta.
Penerbit Buku Kedokteran EGC

Anda mungkin juga menyukai