Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PNYULUHAN

“ ANEMIA “

Disusun Oleh :
Kelompok 3
Dewi Oktaviyanti
Indah Permana Sari
Meilia Fitri
Niko Astuti
Poppy Siska Dona
Ruqowiyah Tanjung
Sinta Purnama Sari
Sri Wahyuni Permata Sari
Yuristya Eka Putri

Dosen Pengampu : Ns. Lydia Mardison, S.Kep, M.Kes

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


STIKES FORT DE KOCK BUKITTINGGI
TAHUN 2019
PRE-PLANNING
PENYULUHAN ANEMIA PADA REMAJA (SEKOLAH MENENGAH ATAS)

A. Latar belakang
Anemia adalah suatu kondisi tubuh yang terjadi ketika sel dah merah dan
hemoglobin yang sehat dalam darah berada dibawah nilai normal. Kadar hemoglobin
normal umumnya berbeda antara laki-laki dan perempuan. Untuk pria, anemia
biasanya didefinisikan sebagai kadar hemoglobin kurang dari 13,5 gram/100ml dan
pada wanita sebagai hemoglobin kurang dari 12,0 gram/100ml.
Anemia menggambarkan kondisi dimana jumlah sel darah merah dalam darah rendah.
Darah terdiri dari dua bagian, sebuah bagian cair yang disebut plasma dan
sebagian yang padat disebut sel darah. Salah satu tipe yang paling penting dan jenis
sel yang paling banyak adalah sel darah merah.jenis sel lainnya adalah sel-sel darah
putih dan trombosit. Tujuan dari sel darah merah adalah untuk mengantarkan oksigen
dari paru-paru ke bagian lain dari tubuh.
Di Amerika Serikat, orang yang mengalami anemia sebanyak 2 % sampai 10
%. Negara-negara lain memiliki tingkat anemia lebih tinggi. Pada perempuan muda
terdapat dua kali lebih mungkin untuk mengalami anemia dibandingkan laki-laki
muda karena pendarahan menstruasi yang teratur.
Sesuai data yang diperoleh dari puskesmas pakan kamis bahwa diantara 659
remaja putri yang mendapatkan tablet Fe, terdapat 197 orang ( 29,9 % ) yang masih
mengalami anemia.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum.
Setelah diberikan penyuluhan selama 60 menit remaja dapat memahami tentang
Anemia
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, remaja mampu menjelaskan:
a. Definisi Anemia
b. Penyebab Anemia
c. Tanda dan Gejala Anemia
d. Jenis-jenis Anemia
e. Orang yang beresiko terkena anemia
f. Komplikasi anemia
g. Pencegahan Anemia
h. Pengobatan Anemia
i. Makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Materi ( Terlampir )
a. Pengertian anemia
b. Penyebab anemia
c. Tanda dan gejala anemia
d. Jenis – jenis anemia
e. Orang yang beresiko terkena anemia
f. Komplikasi anemia
g. Pencegahan anemia
h. Pengobatan anemia
i. Makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
2. Sasaran
Sasaran pada penyuluhan ini adalah Siswi SMA yang mengalami Anemia
3. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Tanya jawab
4. Media
a. Leaflet
b. LCD
c. Laptop
d. Power Point
5. Waktu dan Tempat
Hari / tanggal : Jum’at, 4 Januari 2019
Waktu : 08.00 s/d 08.45 WIB
Tempat : SMA N 2 Tilatang Kamang
6. Pengorganisasia
Moderator : Niko Astuti
Penyaji : Ruqowiyah Tanjung
Fasilitator : Dewi Oktaviyanti
Sinta Purnama Sari
Meilia Fitri
Poppy Siska Dona
Yuristya Eka Putri
Sri Wahyuni Permata Sari
Observer : Indah Permana Sari

7. Setting Tempat

Keterangan

: Pembimbing : Fasilitator

: Presenter : Peserta

: Penyaji : Observer

D. Kegiatan Penyuluhan

No Kegiatan penyuluhan Kegiatan sasaran Waktu

1 Pembukaan 5 menit
 Moderator memberikan salam  Menjawab salam
 Mendengar dan
 Moderator memperkenalkan anggota memperhatikan
penyuluh  Mendengar dan
 Moderator menjelaskan tentang topic memperhatikan
penyuluhan  Mendengar dan
 Moderator membuat kontrak memperhatikan
 Mendengardanm
 Moderator menjelaskan tujuan emperhatikan
penyuluhan
2 Pelaksanaan 30 menit

 Menggali pengetahuan peserta  Mengemukakan


tentang pengertian Anemia pendapat
 Memberikan reinforcement dan  Mendengar dan
meluruskan konsep memperhatikan
 Menjelaskan tentang pengertian  Mendengar dan
Anemia memperhatikan
 Menggali pengetahuan peserta  Mengemukakan
tentang Penyebab Anemia pendapat
 Memberikan reinforcement dan  Mendengar dan
meluruskan konsep memperhatikan
 Menjelaskan tentang Penyebab  Mendengar dan
Anemia memperhatikan
 Menggali pengetahuan peserta  Mengemukakan
tentang tanda dan gejala anemia pendapat
 Memberikan reinforcement dan  Mendengar dan
meluruskan konsep memperhatikan
 Menjelaskan tentang Tanda dan  Mendengar dan
Gejala Anemia memperhatikan
 Menggali pengetahuan peserta  Mengemukakan
tentang jenis – jenis anemia pendapat
 Memberikan reinforcement dan  Mendengar dan
meluruskan konsep memperhatikan
 Menjelaskan tentang jenis – jenis  Mendengar dan
anemia memperhatikan
 Menggali pengetahuan peserta  Mengemukakan
tentang orang yang beresiko terkena pendapat
anemia
 Memberikan reinforcement dan  Mendengar dan
meluruskan konsep memperhatikan
 Menjelaskan tentang Orang yang  Mendengar dan
beresiko terkena anemia memperhatikan
 Menggali pengetahuan peserta  Mengemukakan
tentang komplikasi anemia pendapat
 Memberikan reinforement dan  Mendengar dan
meluruskan konsep memperhatikan
 Menjelaskan tentang komplikasi  Mendengar dan
anemia memperhatikan
 Menggali pengetahuan peserta  Mengemukakan
tentang pencegahan anemia pendapat
 Memberikan reinforcement dan  Mendengar dan
meluruskan konsep memperhatikan
 Menjelaskan tentang pencegahan  Mendengar dan
anemia memperhatikan
 Menggali pengetahuan peserta  Mengemukakan
tentang pengobatan anemia pendapat
 Memberikan reinforcement dan  Mendengar dan
meluruskan konsep memperhatikan
 Menjelaskan tentang pengobatan  Mendengar dan
anemia memperhatikan
 Menggali pengetahuan peserta  Mengemukakan
tentang makanan yang dianjurkan pendapat
dan tidak dianjurkan
 Memberikan reinforcement dan  Mendengar dan
meluruskan konsep memperhatikan
 Menjelaskan tentang makanan yang  Mendengar dan
dianjurkan dan tidak dianjurkan memperhatikan
3 Penutup 10 Menit
 Penyaji menyimpulkan materi  Bersama penyaji
menyimpulkan
materi
 Penyaji mengadakan evaluasi tentang  Menjawab
materi yang disampaikan pertanyaan
 Moderator menyimpulkan hasil diskusi  Mendengar dan
memperhatikan
 Moderator memberikan salam  Menjawab salam

E. Evaluasi
1. Struktur
 Kelompok penyuluh dan keluarga masyarakat pada posisi yang sudah
direncanakan
 60 %peserta penyuluhan menghadiri penyuluhan
 Tempat dan alat tersediasesuai perencanaan
 Pre Planning telah disetujui
 Leaflet telah tersedia
 peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
2. Proses
 Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
 Siswi SMA dapat mengikuti acara atau kegiatan penyuluhan sampai selesai
 Siswi SMA berperan aktif selama kegiatan berjalan
3. Hasil
 minimal 60%yang mengikuti penyuluhan dapat menyebutkan pengertian
Anemia
 minimal 60 %yang mengikuti penyuluhan dapat menyebutkan 6 dari 11
Penyebab Anemia
 minimal 60 %yang mengikuti penyuluhan mampu menyebutkan 4 dari 6 Tanda
dan Gejala
 minimal 60 %yang mengikuti penyuluhan dapat menyebutkan 3 dari 5 Orang
yang beresiko terkena anemia
 minimal 60% yang mengikuti penyuluhan dapat menyebutkan 4 dari 6
pencegahan anemia
 minimal 60% yang mengikuti penyuluhan dapat menyebutkan 4 dari 7
pengobatan anemia
 minimal 60% yang mengikuti penyuluhan dapat menyebutkan 5 dari 9 bahaya
anemia
 minimal 60% yang mengikuti penyuluhan dapat menyebutkan 4 dari 7 makanan
yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
F. Uraian tugas
1. Moderator
a. Pada acara pembukaan
 Memberi salam
 Menjelaskan tujuan penyuluhan
b. Kegiatan inti
c. Pada acara penutup
2. Penyuluh
a. Memberikan penyuluhan padapeserta
b. Melakukan evaluasi
3. Fasilitator
a. Memotivasi peserta agar berperan aktif
b. Membuat absensi penyuluhan
c. Mengantisipasi suasana yang dapat menganggu kegiatan penyuluhan
4. Observer
a. Mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
b. Membuat laporan penyuluhanyang telah dilaksanakan
MATERI PENYULUHAN ANEMIA

PADA REMAJA (SEKOLAH MENENGAH ATAS)

A. Pengertian
Anemia merupakan keadaan di mana masa eritrosit dan atau masa hemoglobin
yang beredar tidak memenuhi fungsinya untuk menyediakan oksigen bagi jaringan
tubuh (Handayani dan Haribowo, 2008)
Anemia dapat didefinisikan sebagai nilai hemoglobin, hematokrit, atau jumlah
eritrosit per milimeter kubik lebih rendah dari normal (Dallman dan Mentzer, 2006)
Menurut Ahmad Syafiq, dkk (2008) Anemia didefinisikan sebagai keadaan di
mana level Hb rendah karena kondisi patologis.Menurut Anie Kurniawan, dkk (1998)
Anemia adalah suatu penyakit di mana kadar hemoglobin (Hb) dalam darah kurang
dari normal.
Anemia adalah suatu kondisi tubuh yang terjadi ketika sel darah merah dan
hemoglobin yang sehat dalam darah berada dibawah nilai normal. Kadar hemoglobin
normal umumnya berbeda antara laki-laki dan perempuan. Untuk pria, anemia
biasanya didefinisikan sebagai kadar hemoglobin kurang dari 13,5 gram/100ml dan
pada wanita sebagai hemoglobin kurang dari 12,0 gram/100ml. Anemia umumnya
terjadi pada wanita dan remaja putri.
B. Penyebab
Anemia umum nya disebabkan oleh perdarahan kronik. Gizi yang buruk atau
gangguan penyerapan nutrisi oleh usus juga dapat menyebabkan seseorang
mengalami kekurangan darah.
Wanita lebih mudah terkena anemia dikarenakan wanita membutuhkan dua
kali lebih banyak zat besi dari pada pria karena wanita mengalami haid setiap
bulannya dan akan kehilangan darah pada saat melahirkan. Wanita juga umumnya
kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi seperti daging, ikan, hati,
tempe, sayuran berwarna hijau tua, kacang-kacangan serta buah. Zat besi sangat
dibutuhkan didalam tubuh untuk memproduksi darah didalam tubuh.
Penyebab anemia adalah :
1. Kekurangan zat besi yang terdapat dalam makanan,baik jumlah total maupun
kualitasnya
2. Gangguan absorspi besi
3. Kebutuhan zat besi yang tinggi
4. Kehilangan darah menahun
5. Usia
6. Status gizi antropometri
7. Menstruasi
8. Riwayat penyakit
9. Perilaku hidup bersih dan sehat
10. Aktivitas fisik
11. Konsumsi lauk hewani dan lauk nabati
12. Konsumsi sayuran dan buah buahan
C. Tanda dan Gejala
Gejala yang sering kali muncul pada penderita anemia di antaranya:
 Lemah ,letih,lesu ,mudah lelah dan lunglai.
 Wajah tampak pucat.
 Mata berkunang-kunang.
 Sulit berkosentrasi dan mudah lupa.
 Sering sakit.
 Pada bayi dan batita biasanya terdapat gejala seperti kulit pucat atau
berkurangnya warna merah muda pada bibir dan bawah kuku.Perubahan ini dapat
terjadi perlahan-lahan sehingga sulit disadari.
 Jika anemia disebabkan penghancuran berlebihan dari sel darah merah
,makaterdapat gejala lain seperyi jaundice,warna kuning pada bagian putih mata
,pembesaran limpa dan warna urin seperti teh.
D. Jenis – Jenis Anemia
1. Anemia Defisiensi zat besi
Anemia yang paling banyak terjadi adalah anemia akibat kurangnya zat besi .
Zat besi merupakan bagian dari molekul hemoglobin.Oleh sebab itu , ketika
tubuh kekurangan zat besi , produksi hemoglobin akan menurun. Meskipun
demikian , penurunan hemoglobin sebetulnya baru akan terjadi jika cadangan zat
besi (Fe) dsala tubuh sudah benar-benar habis .Kurangnya zat besi dalam tubuh
bisa disebabkan banyak hal .Kekurangan zat besi pada bayi mungkin disebabkan
prematuritas, atau bayi tersebut lahir dari seorang ibu yang menderita kekurangan
zat besi.Pada anak-anak mungkin disebabkan oleh asupan makanan yang kurang
mengandung zat besi . Sedabgkan pada orang dewasa , kurangnya zat besi pada
prinsipnya hampir selalu disebabkan oleh pendaraah menahun atau berulang-
ulang yang bisa berasal dari semua bagian tubuh.
Faktor resiko terjadinya anemia memang lebih besar pada perempuan di
bandingkan kaum pria .cadangan besi dalam tubuh perempuan lebih sedikit
daripada pria ,sedangkan kebutuhan perharinya justru lebih tinggin .setiap harinya
seorang wanita akan kehilangan sekitar 1-2 mg zat besi melalui ekskresi secara
normal .pada saat mentruasi ,kehilangan zat besi bisa bartambah hingga 1 mg
lagi.
Kebutuhan zat besi pada wanita juga meningkat pada saat hamil dan
melahirkan .ketika hamil seorang ibu di tuntut untuk memenuhi kebutuhan zat
besi untuk dirinya,tetapi juga harus memenuhi kebutuhan zat besi untuk
pertumbuhan janinya.selain itu ,pendarahan saat melahirkan juga dapat
menyebabkan seorang ibu kehilangan banyak zat besi.
2. Anemia Defisiensi Vitamin C
Anemia karena kekurangan vitamin c adalah sejenis anemia yang jarang
terjadi,yang disebabkan oleh kekurangan vitamin c yang berat dalam jangka
waktu lama. Penyebab kekurangan vitamin c biasanya adalah kurangnya asupan
vitamin c dalam makanan sehari hari.
Salah satu fungsi vitamin c adalah membantu menyeret zat besi,sehingga jika
terjadi kekurangan vitamin c ,maka jumlah zat besi yang diserap akan berkurang
dan bisa terjadi anemia. Untuk mendiagnosa penyakit ini dilakukan pengukuran
kadar vitamin c dalam darah. Pada anemia jenis ini sum-sum tulang menghasilkan
sel darah merah berukuran kecil.
3. Anemia Makrositik
Jenis anemia ini disebabkan karena tubuh kekurangan vitamin B12 atau asam
folat. Anemia ini memiliki ciri sel-sel darah abnormal dan berukuran besar
(Makrositer) dengan kadar hemoglobin per eritrosit yang normal atau lebih tinggi
(hiperkrom) dan MCV tinggi. MCV atau Mean Corpuscular Volume merupakan
salah satu karakteristik sel darah merah. Sekitar 90% anemia makrositik yang
terjadi adalah anemia pernisiosa.
Selain menggangu proses pembentukan sel darah merah kekurangan vitamin
b12 juga mempengaruhi sistem saraf,sehingga penderita anemia ini akan
merasakan kesemutan ditangan dan kaki ,tungkai dan kaki,dan tangan seolah mati
rasa,serta kaki dalam bergerak.gejala lain yang dapat terlihat diantaranya adalah
buta warna tertentu,termasuk warna kuning dan biru,luka terbuka dilidah atau
lidah seperti terbakar,penurunan berat badan,warna kulit menjadi lebih
gelap,linglung,depresi,penurunan fungsi intelektual.
Biasanya kekurangan vitamiin b12 terdiagnosis pada pemeriksaan darah rutin
untuk anemia.pada contoh darah yang diperiksadibawah mikroskop ,tampak selah
merah berukuran besar .juga dapat dilihat perubahan sel darah putih dan
trombosit,terutama jika penderita anemia dalam jangka waktu yang lama.jiika
diduga terjadi kekurangan ,maka dilakukan pengukuran kadar vitamin b12 dalam
darah.
4. Anemia Hemolitik
Anemia hemolitik terjadi bila sel darah merah dihancurkan jauh lebih
cepatdari normal.umur sel darah merah normalnya 120 hari .pada anemia
hemolitik,umur sel darah merah lebih pendek sehingga sumsum tulang penghasil
sel darah merah tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh akan sel darah merah.
5. Anemia Sel Sabit
Anemia sel sabit (sickle cell anemia) adalah suatu penyakit keturunan yang
ditandai dengan sel darah merah yang berbentuk sabit ,kaku ,dan anemia
hemolitik kronik.pada penyakit sel sabit,sel darah merah memiliki
hemoglobin(prootein pengangkut oksigen) yang bentuknya abnormal,sehingga
mengurangi jumlah oksigen dalam sel dan menyebabkan bentuk sel menjadi
seperti sabit.sel yang berbentuk sabit akan menyumbat dan merusak pembuluh
darah terkecil dalam limpa ,ginjal,otak,tulang,dan organ lainnya ,dan
menyebabkan kurangnya pasokan oksigen ke organ tersebut.sel sabit ini rapuh
dan akan pecah pada saat melewati pembuluh darah,kerusakan organ ,bahkan
sampai pada kematian.
6. Anemia Aplastik
Merupakan jenis anemia yang berbahaya, karena dapat mengancam jiwa.
Anemia aplastik terjadi bila” pabrik”(sumsum tulang )pembuatan darah merah
terganggu .Pada anemia aplastik ,terjadi penurunan produksi sel darah (eritrosit,
leukosit dan trombosit).Anemia aplastik disebabkan oleh bahan kimia ,obat-
obatan ,virus dan terkait dengan penyakit-penyakit yang lain.
E. Orang yang beresiko terkena anemia
1. Ibu Hamil
Anemia bisa muncul selama kehamilan karena rendahnya tingkat zat besi, asam
folat, dan protein. Anemia juga bisa muncul sebagai akibat dari perubahan dalam
darah. Selama 6 bulan pertama kehamilan, cairan darah (plasma darah) meningkat
lebih cepat dibandingkan dengan jumlah sel darah merah. Perubahan ini memberi
efek mencairkan darah dan dapat menyebabkan anemia. Selain itu, menurut Dr
Santoso, kondisi ibu hamil yang sering mual dan muntah juga memberikan risiko
anemia. Untuk mencegah kejadian buruk ini, ibu hamil disarankan untuk banyak
memakan pisang.
2. Bayi
Selama tahun pertama kehidupan, sebagian bayi berisiko terkena anemia karena
kekurangan zat besi. Bayi-bayi ini termasuk mereka yang lahir prematur dan bayi
yang tidak diberikan makanan pendamping ASI cukup zat besi.
3. Perempuan Usia Subur
Perempuan usia subur berisiko tinggi terkena anemia karena mereka kehilangan
banyak darah saat melalui periode menstruasi, khususnya saat menstruasi hari
pertama.
Untuk mengurangi risiko anemia saat periode menstruasi, dianjurkan para
perempuan untuk mencukup asupan zat besi melalui makanan dan rutin
berolahraga ringan. Makanan yang kaya akan kandungan zat besi antara lain,
seperti bayam, kacang kedelai, tahu, buncis atau kacang panjang. Rekomendasi
umum asupan zat besi setiap harinya bagi wanita usia 18-50 tahun adalah
sebanyak 18 mg.
4. Vegetarian
Menurut Dr Santoso, vegetarian bisa rawan anemia sebab hanya mengonsumsi
makanan tertentu. Nah, kalau Anda seorang vegetarian, ada baiknya
meningkatkan asupan makanan seperti kacang polong hijau, kacang tanah,
kedelai, dan sayuran hijau. Selain itu, bisa juga mengonsumsi zat besi lewat
suplemen.
Namun, walaupun sudah banyak mengonsumsi makanan yang mengandung zat
besi, perbanyak juga konsumsi pangan sumber vitamin C, seperti jeruk, tomat,
mangga, dan stroberi yang dapat mempercepat penyerapan zat besi.
5. Orang Pengidap Cacingan
Kehilangan darah yang terjadi pada infeksi kecacingan dapat disebabkan oleh
adanya lesi pada dinding usus karena dikonsumsi oleh cacing itu sendiri.
Perdarahan itu terjadi akibat proses penghisapan aktif oleh cacing dan juga akibat
perembesan darah disekitar tempat hisapan. Untuk mencegah anemia pada
pengidap kecacingan, maka jumlah zat besi yang ada dalam makanan harus lebih
tinggi. Beberapa makanan yang bisa Anda pilih diantaranya tiram, udang, hati
sapi, daging, telur, susu, kacang polong hijau, kacang tanah, kedelai, dan sayuran
hijau
F. Komplikasi
1. Anak menjadi kurang cerdas
2. Semangat belajar menurun
3. Mudah terserang penyakit
4. Pertumbuhan tubuh terhambat
5. Kerusakan mata
6. Gagal ginjal
7. Gagal jantung
8. Mual muntah
9. Sakit perut kronis
G. Pencegahan
Menurut Almatzier (2011). Cara mencegah dan mengobati anemia adalah :
1. Meningkatkan konsumsi makanan bergizi
a. Makan makanan yang banyak mengandung zat besi dari bahan makanan
hewani ( daging, ikan, ayam, hati, telur) dan bahan makanan nabati ( sayuran
berwarna hijau tua, kacang-kacangan, tempe).
b. Makan sayur-sayuran dan buah buahan yang banyak mengandung vitamin C (
daun katuk, daun singkong, bayam, jambu, tomat, jeruk, nanas) sangat
bermanfaat untuk meningkatkan penyerapan zat besi dalam usus.
2. Menambah pemasukan zat besi kedalam tubuh dengan minum Tablet Tambah
Darah (TTD).
Tablet Tambah Darah adalah tablet besi folat yang setiap tablet mengandung 200
mg Fero Sulfat atau 60 mg besi elemental dan 0,25 mg asam folat.
H. Pengobatan Anemia
Pengobatan anemia tergantung jenisnya
1. Anemia kekurangan zat besi.
Bentuk anemia ini diobati dengan suplemen zat besi, yang mungkin Anda harus
minum selama beberapa bulan atau lebih. Jika penyebab kekurangan zat besi
kehilangan darah - selain dari haid - sumber perdarahan harus diketahui dan
dihentikan. Hal ini mungkin melibatkan operasi.
2. Anemia kekurangan vitamin.
Anemia pernisiosa diobati dengan suntikan - yang seringkali suntikan seumur
hidup - vitamin B-12. Anemia karena kekurangan asam folat diobati dengan
suplemen asam folat.
3. Anemia penyakit kronis. Tidak ada pengobatan khusus untuk anemia jenis ini.
Suplemen zat besi dan vitamin umumnya tidak membantu jenis anemia ini .
Namun, jika gejala menjadi parah, transfusi darah atau suntikan eritropoietin
sintetis, hormon yang biasanya dihasilkan oleh ginjal, dapat membantu
merangsang produksi sel darah merah dan mengurangi kelelahan.
4. Aplastic anemi
Pengobatan untuk anemia ini dapat mencakup transfusi darah untuk
meningkatkan kadar sel darah merah. Anda mungkin memerlukan transplantasi
sumsum tulang jika sumsum tulang Anda berpenyakit dan tidak dapat membuat
sel-sel darah sehat. Anda mungkin perlu obat penekan kekebalan tubuh untuk
mengurangi sistem kekebalan tubuh Anda dan memberikan kesempatan sumsum
tulang ditransplantasikan berespon untuk mulai berfungsi lagi.
5. Anemia terkait dengan penyakit sumsum tulang.
Pengobatan berbagai penyakit dapat berkisar dari obat yang sederhana hingga
kemoterapi untuk transplantasi sumsum tulang.
6. Anemias hemolitik.
Mengelola anemia hemolitik termasuk menghindari obat-obatan tertentu,
mengobati infeksi terkait dan menggunakan obat-obatan yang menekan sistem
kekebalan Anda, yang dapat menyerang sel-sel darah merah. Pengobatan singkat
dengan steroid, obat penekan kekebalan atau gamma globulin dapat membantu
menekan sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel darah merah.
7. Sickle cell anemia.
Pengobatan untuk anemia ini dapat mencakup pemberian oksigen, obat
menghilangkan rasa sakit, baik oral dan cairan infus untuk mengurangi rasa sakit
dan mencegah komplikasi. Dokter juga biasanya menggunakan transfusi darah,
suplemen asam folat dan antibiotik. Sebuah obat kanker yang disebut
hidroksiurea (Droxia, Hydrea) juga digunakan untuk mengobati anemia sel sabit
pada orang dewasa
I. Makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
a. Makanan yang dianjurkan
1. Sayuran berwarna hijau( daun katu, daun singkong, sawi, daun kangkung dan
bayam )
2. Makanan hewani (ikan, hati ayam, daging)
3. Kacang-kacangan.
b. Makanan yang tidak dianjurkan
1. Hindari konsumsi makanan yang mengandung gula berlebih
2. Hindari makanan dan minuman yang mengandung kafein
3. Hindari juga konsumsi alkohol dan minuman bersoda dan berkarbonasi
4. Hindari konsumsi mie instan.

Anda mungkin juga menyukai