Anda di halaman 1dari 12

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah :SMK NEGERI 3 KOTA SALATIGA


Mata Pelajaran :Teknologi Dasar Otomotif
Kompetensi Keahlian :Teknik Ototronik
Kelas/ Semester :X/1
Kompetensi Dasar :3.1 Menerapkan prinsip-prinsip Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3)
Materi Pokok : Pertemuan 1
1. UU Keselamat Kerja
2. Prinsip-prinsip k3

Alokasi Waktu : Pertemuan 1 (@ 8 jam pelajaran x 45 menit)


Tahun Pelajaran : 2020/2021

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik diharapkan dapat:
1. Setelah mengamati Mempelajari UU K3, Siswa dapat memahamai fungsi dan manfaat
dari penerapan K3 di lingkungan sekolah dan lingkungan kerja.
2. Dengan mempelajari prinsip K3, siswa dapat mengevaluasi tindakan-tindakan yang
dilarang maupun yang dianjurkan dalam lingkungan kerja.
B. Pendekatan, Metode, dan Pendekatan Pembelajaran
1. Pendekatan Pembelajaran : Scientific Learning
2. Metode : Penugasan (home learning)
3. Model : E learning

C. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran


Media :
Google Class Room, Jaga Ratu , WhatsApp
Alat :
Laptop dan HP Android
Bahan :
UU K3
pembelajaran Modul keselamatan kerja 2004 mekanik otomotif
File PPT K3
D. Langkah - Langkah Pembelajaran (Kegiatan Siswa)
PERTEMUAN 1
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Kegiatan Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta didik untuk menyes
Pendahuluan mengikuti pembelajaran dengan melakukan berdoa, serta uaikan
menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai.
Kegiatan Inti 1. Peserta didik dikoordinasikan melalui group whatsapp oleh menyes
masing-masing guru mapel di kelasnya uaikan
2. Peserta didik diundang melalui Google Class Room /
Jagaratu sesuai kelasnya masing-masing
3. Guru mengupload materi UU K3 dan modul
keselamatan kerja file ms.word, PDF dan PPT melalui
Jagaratu sesuai kelasnya masing-masing
4. Siswa mempelajari modul dan UU K3 dan Prinsip K3
yang tertuang di dalam UU K3
5. Guru menyediakan ruang diskusi untuk memfasilitasi
peserta didik bertanya jawab
6. Peserta didik dapat mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, dan tugas, menalar, serta membuat kesimpulan
setiap pembelajaran yang diberikan oleh guru secara daring
online melalui Google Class Room / Jagaratu
7. Siswa mengidentifikasi prinsip-prinsip K3 di dalam UU K3 dan
hasilnuya diupload di jagaratu.
8. Siswa mengerjakan soal online melalui google form

Penutup 1. Guru mengevaluasi dan melakukan rekap proses menyes


pembelajaran yang telah dilakukan melalui Google Class uaikan
Room / Jagaratu
2. Peserta didik dan guru merencanakan tindak lanjut
pembelajaran pertemuan selanjutnya

E. Penilaian
1. Keaktifan peserta didik dalam diskusi online
2. Kedisiplinan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran di Google Class Room /
Jagaratu
3. Penilaian tugas yang dikumpulkan melalui Google Class Room / Jagaratu

F. Sumber belajar
1. UU K3
2. Modul keselamatan kerja Teknik mekanik Otomotif
3. PPT keselamtan kerja

G. Lampiran 1 : Materi
H. Lampiran 2 : Penilaian
1. Lembar kerja isian
2. Ulangan formatif K3
I. Soal & Kisi - kisi
J. Pedoman penskoran

Salatiga, 13 Juli 2020


Mengetahui,
Waka Opendikkur Guru Pengampu

Mariati, S.Pd., M.Pd. Cahyono Dwi Atmoko,S.Pd.T


NIP. 19750423 2008012 008 NIP. 19860205 201402 1 001

Kepala Sekolah

Ir . Nanik Sundari MM
NIP. 19630109 199203 2 006
LAMPIRAN 1 : MATERI MENELAAH DASAR SYSTEM ENGINE

UNDANG-UNDANG K3
1). Pengertian Kesehatan Kerja
Safe adalah aman atau selamat.
Safety menurut kamus adalah mutu suatu keadaan aman atau kebebasan dari
bahaya dan kecelakaan.
Keselamatan kerja atau safety adalah suatu usaha untuk menciptakan keadaan
lingkungan kerja yang aman bebas dari kecelakaan.
Kecelakaan adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan atau tidak
disengaja serta tiba-tiba dan menimbulkan kerugian, baik harta maupun jiwa
manusia.
Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja atau
sedang melakukan pekerjaan disuatu tempat kerja.
Keselamatan kerja adalah menjamin keadaan, keutuhan dan kesempurnaan, baik
jasmaniah maupun rohaniah manusia serta hasil karya dan budayanya tertuju pada
kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan manusia pada khususnya.
2). Tujuan kesehatan dan keselamatan kerja
Dari pemahaman diatas sasaran keselamatan kerja adalah :
a) Mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
b) Mencegah timbulnya penyakit akibat suatu pekerjaan.
c) Mencegah/ mengurangi kematian.
d) Mencegah/ mengurangi cacat tetap.
e) Mengamankan material, konstruksi, pemakaian, pemeliharaan
bangunan, alat-alat kerja, mesin-mesin, instalasi dan lain sebagainya.
f) Meningkatkan produktivitas kerja tanpa memeras tenaga kerja
dan menjamin kehidupan produktifnya.
g) Mencegah pemborosan tenaga kerja, modal, alat dan sumber-
sumber produksi lainnya.
h) Menjamin tempat kerja yang sehat, bersih, nyaman dan aman
sehingga dapat menimbulkan kegembiraan semangat kerja.
i) Memperlancar, meningkatkan dan mengamankan produksi
industri serta pembangunan.
Dari sasaran tersebut maka keselamatan kerja ditujukan bagi
a) Manusia (pekerja dan masyarakat)
b) Benda (alat, mesin, bangunan dll)
c) Lingkungan (air, udara, cahaya, tanah, hewan dan tumbuh-tumbuhan)
3). Syarat-syarat kesehatan dan keselamatan kerja
Menurut Undang-undang Nomor 1 tahun 1970 pasal 3 syarat-syarat
keselamatan kerja ayat 1 bahwa dengan peraturan perundang-undangan ditetapkan
syarat-syarat keselamatan kerja untuk :
a) Mencegah dan mengurangi kecelakaan
b) Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran
c) Mencegah dan mengurang bahaya peledakan
d) Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri padawaktu kebakaran atau
kejadian lain yang berbahaya
e) Memberi pertolongan pada kecelakaan
f) Memberi alat perlindungan diri kepada para pekerja
g) Mencegah dan mengendalikan timbulnya atau menyebar luasnya suhu,
kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau
radiasi, suara dan gelora.
h) Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja, baik fisik
maupun psikis, keracunan, infeksi dan penularan.
i) Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.
j) Memelihara kebersihan, keselamatan dan ketertiban.
k) Memperoleh keserasian antara tenaga kerja dan alat kerja.
l) Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang-orang, binatang,
tanaman atau barang.
m) Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.
n) Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan
penyimpanan barang.
o) Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.
p) Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.

PENGENALAN BAHAYA PADA AREA KERJA


Bila ditinjau dari awal perkembangan usaha keselamatan kerja
diperusahaan/industri, manusia menganggap bahwa kecelakaan terjadi karena musibah,
namun sebenarnya setiap kecelakaan disebabkan oleh salah satu faktor sebagai berikut,
baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama, yaitu:
1). Tindakan tidak aman dari manusia itu sendiri (unsafe act)
a) Terburu-buru atau tergesa-gesa dalam melakukan pekerjaan.
b) Tidak menggunakan pelindung diri yang disediakan.
c) Sengaja melanggar peraturan keselamatan yang diwajibkan.
d) Berkelakar/bergurau dalam bekerja dan sebagainya.
2). Keadaan tidak aman dari lingkungan kerja (unsafe condition).
a) Mesin-mesin yang rusak , tidak diberi pengamanan, kontruksi kurang
aman, bising dan alat-alat kerja yang kurang baik dan rusak.
b) Lingkungan kerja yang tidak aman bagi manusia (becek atau licin,
ventilasi atau pertukaran udara , bising atau suara-suara keras, suhu tempat
kerja, tata ruang kerja/ kebersihan dan lain-lain).
Apakah kecelakaan dapat dicegah ?
Akhirnya timbul pertanyaan apakah kecelakaan yang merugikan itu dapat
dicegah?, pada prinsipnya setiap kecelakaan dapat diusahakan untuk dicegah karena
:
a) Setiap kecelakaan pasti ada sebabnya.
b) Bilamana sebab-sebab kecelakaan itu dapat kita hilangkan maka
kecelakaan dapat dicegah.
Bagaimana kecelakaan dapat dicegah
Pencegahan kecelakaan adalah suatu usaha untuk menghindarkan tindakan-
tindakan yang tidak aman dari pekerja serta mengusahakan lingkungan kerja yang
tidak mengandung factor-faktor yang membahayakan ( unsafe condition).
Sebab-sebab seseorang melakukan tindakan tidak aman
a) Karena tidak serius/disiplin.
b) Karena tidak mampu/tidak bisa.
c) Karena tidak mau.
Bagaimana mengatasi lingkungan lingkungan yang tidak aman
a) Dihilangkan, sumber-sumber bahaya atau keadaan tidak aman
tersebut agar tidak lagi menimbulkan bahaya, misalnya alat-alat yang rusak
diganti atau diperbaiki.
b) Dieleminir/diisolir, sumber bahaya masih tetap ada, tetapi diisolasi
agar tidak lagi menimbulkan bahaya, misalnya bagian-bagian yang berputar pada
mesin diberi tutup/pelindung atau menyediakan alat-alat keselamatan kerja.
c) Dikendalikan, sumber bahaya tidak aman dikendalikan secara teknis,
misalnya memasang safety valve pada bejana-bejana tekanan tinggi, memasang
alat-alat kontrol dsb.
Untuk mengetahui adanya unsafe condition harus dilakukan pengawasan yang
seksama terhadap lingkungan kerja.
3). Keselamatan kerja di perbengkelan otomotif.
a) Kenakan celana tanpa kantong yang tidak tertutup karena kantong
celana dapat menyebabkan kemasukan bunga api atau zat-zat yang merugikan.
b) Kenakan sepatu yang sesuai dan rawat baik-baik (dalam kondisi baik).
Sepatu usahakan bersol kuat atau bersol baja yang di tengahnya dapat melindungi
dari luka akibat benda tajam dan paku yang menonjol. Perlindungan utama
terhadap benda, sepatu bersol baja di tengahnya melindungi dari kejatuhan
benda-benda berat.
c) Jaga rambut panjang dengan topi atau penutup kepala yang rapat
seperti disarankan dalam peraturan. Apabila rambut anda panjang dapat dengan
mudah tersangkut mesin, misal mesin bor, beberapa orang terluka karena itu.
d) Jangan memakai cincin atau jam karena sangat berbahaya hingga
anda dapat kehilangan jari-jari. Ketika bekerja pada kendaraan tersangkut mesin
dapat menyebabkan hubungan pendek arus listrik sehingga menyebabkan
kebakaran.
e) Gunakan perlengkapan perlindungan pribadi yang sesuai dengan
pekerjaan. Beberapa peralatan perlindungan yang tersedia harus dikenakan secara
benar pada semua situasi kerja. Sehingga dapat menyelamatkan diri dari
kemungkinan terluka. Pelajari tujuan masing-masing nomor item atau barang pada
tempat latihan yang tersedia, yang terdiri atas helm pengaman, penutup muka,
pelindung telinga, respirator, sarung tangan dan apron.
f) Kenakan kaca mata penyelamat ketika menggunakan gerinda atau
mesin bubut dan beberapa tugas lainnya agar debu atau material tidak dapat
masuk ke mata.
g) Hindari berbaring pada lantai beton atau lantai sejenis ketika bekerja di
bawah kendaraan. Gunakan selalu kain krep atau bahan penutup untuk berbaring
karena berhubungan dengan lantai dingin dapat merusak kesehatan, terutama
dalam waktu yang lama.

PENGGUNAAN PAKAIAN PENGAMAN


1) Syarat-syarat pakaian perlindungan atau
pengamanan.
a) Pakaian kerja harus dapat melindungi pekerja terhadap bahaya yang
mungkin ada.
b) Pakaian kerja harus seragam mungkin dan juga ketidaknyamanannya
harus yang paling minim.
c) Kalau bentuknya tidak menarik, paling tidak harus dapat diterima.
d) Pakaian kerja harus tidak mengakibatkan bahaya lain, misalnya lengan
yang terlalu lepas atau ada kain yang lepas yang sangat mungkin termakan mesin.
e) Bahan pakaiannya harus mempunyai derajat resistensi yang cukup untuk
panas dan suhu kain sintesis (nilon, dll) yang dapat meleleh oleh suhu tinggi
seharusnya tidak dipakai.
f) Pakaian kerja harus dirancang untuk menghindari partikel-partikel panas
terkait di celana, masuk di kantong atau terselip di lipatan-lipatan pakaian.
g) Overall katun memenuhi semua persyaratan yang disebutkan di atas dan
karenanya overall katun adalah yang paling banyak digunakan sebagai pakaian
kerja.
h) Dasi, cincin dan jam tangan merupakan barang-barang yang mempunyai
kemungkinan besar menimbulkan bahaya karena mereka itu dapat dimakan
mesin, dan akan menyebabkan kecelakaan jika para pekerja tetap memakainya.
Jam tangan dan cincin menambah masalah pada bahan kimia dan panas dengan
berhenti menghilangkan bahaya.
2). Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan pakaian kerja
a) Kenakan pakaian yang tahan terhadap api, tertutup rapat, dan
berkancingkan.
b) Kenakan katun atau wol dan sebagainya guna menghindari bahan
buatan yang mudah terbakar baik baju atas maupun baju bawah.
c) Baju yang longgar dan tidak berkancing atau t-shirt atau p berdasi,
sabuk dapat dengan mudah mengait putaran mesin.
d) Kancing harus ditutupi bahan penutup untuk mencegah kerusakan
permukaan ketika bekerja di atas tonggak atau penyangga dan sebagainya.
3). Alat-alat pelindung anggota badan
Badan kita terdiri dari beberapa bagian, semuanya itu harus terlindung diwaktu
melaksanakan pekerjaan. Alat-alat pelindung bagian adalah sbb:
a) Alat pelindung mata,
Mata harus terlindung dari panas, sinar yang menyilaukan dan juga dari debu.

Gb. Kacamata Las listrik Gb. Kacamata debu


b) Alat pelindung kepala,
Topi atau helm adalah alat
pelindung kepala bila bekerja pada
bagian yang berputar, misalnya bor
atau waktu sedang mengelas, hal
ini untuk menjaga rambut terlilit
oleh putaran bor atau rambut
terkena percikan api.
Gb. Alat Pelindung Kepala
c) Alat pelindung telinga,
Untuk melindungi telinga dari
gemuruhnya mesin yang sangat
bising juga penahan bising dari
letupan-letupan.

Gb. Alat Pelindung Telinga


d) Alat pelindung hidung,
Adalah alat pelindung hidung
dari kemungkinan terhisapnya gas-
gas beracun.

Gb. Alat Pelindung Hidung


e) Alat pelindung tangan,
alat ini terbuat dari berbagai
macam bahan disesuaikan dengan
kebutuhannya, antara lain :
 Sarung tangan kain, digunakan untuk memperkuat pegangan
supaya tidak meleset.
 Sarung tangan asbes, digunakan terutama untuk melindungin
tangan terhadap bahaya panas.
 Sarung tangan kulit, digunakan untuk melindungi tangan dari
benda-benda tajam pada saat mengangkat suatu barang.
 Sarung tangan karet,
digunakan pada waktu pekerjaan
pelapisan logam, seperti vernikel,
vercrhoom dsb. Hal ini untuk
mencegah tangan dari bahaya
pembakaran asam atau kepedasan
cairan.
Gb. Macam-macam Sarung Tangan
f) Alat pelindung kaki,
untuk menghindarkan tusukan benda tajam
atau terbakar oleh zat kimia. Terdapat dua
jenis sepatu yaitu pengaman yang bentuknya
seperti halnya sepatu biasa hanya dibagian
ujungnya dilapisi dengan baja dan sepatu karet
digunakan untuk menginjak permukaan yang
licin, sehingga pekerja tidak terpeleset dan
jatuh.

Gb. Alat Pelindung Kaki (Sepatu)

g) Alat pelindung badan,


alat ini terbuat dari kulit sehingga
memungkinkan pakaian biasa atau
badan terhindar dari percikan api,
terutama pada waktu menempa dan
mengelas. Lengan baju jangan
digulung, sebab lengan baju yang
panjang akan melindungi tangan dari
sinar api.
Gb. Alat Pelindung Badan

TEKNIK PENGANGKATAN/ PEMINDAHAN SECARA MANUAL


1). Pengangkatan/ pemindahan benda berat,
pengikatan beban yang berat akan aman
bila diketahui letak garis kerja gaya berat beban
yang dimaksud. Ikatlah beban seimbang pada
garis kerja gaya beratnya. Tali pengikat dengan
sambungan yang telah diuji kekuatannya akan
menghasilkan keselamatan kerja. Dibawah ini
diperlihatkan teknis pemindahan benda yang
berat
2). Pengangkatan dengan dongkrak dan penopang
Dongkrak adalah alat untuk menaikkan
kendaraan guna mempermudah pekerjaan
reparasi dibagian casis. Ada beberapa jenis
dongkrak seperti jenis hidrolis, jenis udara
tekan, tergantung pada kapasitas
pengangkatannya.
3). Penyangga
Penyangga untuk menunjang kendaraan yang
sedang diangkat guna pengamanan sewaktu
melakukan perbaikan. Pada waktu
menggunakan alat pengangkat, dongkrak atau
penyangga, utamakan keamanan kerja karena
kesalahan kecil dapat menyebabkan kecelakaan
besar.

4). Lokasi dongkrak dan penyangga


Untuk mencegah agar tempat
penempatan dongkrak dan
penyangga tidak rusak, pilihlah
tempat-tempat yang kuat, serta
SOAL DAN KISI-KISI 3.1. Menerapkan prinsip-prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Ujian standar kompetensi K3

1. Jelaskan Pengertian K3 menurut UU K3 yang pernah kalian unduh di internet!


2. Sebutkan 5 sumber bahaya yangberpeluang menimbulkan kecelakaan kerja pada saat
menggunakan pesawat angkat dan angkut!
3. Apakah yang dimaksud dengan kebisingan dan sebutkan 3 dampak dari kebisingan!
4. Sebutkan 4 dampak dari penerangan yang buruk pada sebuah tempat kerja!
5. Jelaskan fungsi ventilasi, dan sebutkan 3 syarat ventilasi yang baik!
6. Apakah pengertian APD, dan sebutkan 3 syarat APD yang baik!
7. Sebutkan 5 jenis sarung tangan kerja dan fungsinya masing-masing!
8. Sebutkan 5 alat yang berpeluang menimbulkan kecelakaan kerja di bengkel otomotif. Dan jelakan
cara pencegahannya!
9. Jelaskan kelengkapan APD yang harus digunakan pada saat proses pengelasan CO2 MIG!
10. Apakah yang dimaksud dengan kebakaran dan jelaskan klasifikikasi jenis kebakaran menurut
kelasnya!
11. Sebutkan 4 Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kebakaran!

KUNCI JAWABAN :
1. K3 adalah usaha untuk menciptakan keadaan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan bebas dari
kecelakaan.
2. Putusnya kabel, putusnya kait pengangkut, tanpa pengaman kaitan, jatuhnya bandul, konstruksi
lemah, terganggunya barang yang diangkat, terganggunya kesetimbangan.
3. Kebisingan adalah bunyi yang didengar seseorang tetapi tidak dikehendaki
Dampak :
a. Hilang/ berkurangnya fungsi pendengaran
b. Gangguan komunikasi
c. Kebingungan/ stress
d. Berkurangnya kepekaan pada keamanan kerja
4. a. Kelelahan mata
b. Kelelahan mental
c. Keluhan pegal di daerah mata
d. Kerusakan alat pengelihatan
e. Meningkatnya kecelakaan
5. ventilasi berfungsi untuk mengeluarkan udara terkontaminasi dari suatu ruang kerja melalui suatu
bukaan pada dinding dan pemasukan udara segar melalui bukaan lain.
Syarat :
a. kuantitas kontaminasi tidak terlalu besar
b. naker jauh dari sumber kontaminasi
c. kepekatan kontaminan harus rendah
d. pelepasan kontaminan harus uniform
6. APD adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang dalam pekerjaan
yang fungsinya mengisolasi tubuh naker dari bahaya tempat kerja.
Syarat :
a. Enak dipakai
b. Tidak mengganggu pekerjaan
c. Memberikan perlindungan efektif terhadap jenis bahaya
7. Jenis-jenis sarung tangan dan fungsinya :
a. Asbes : untuk pekerjaan panas
b. Kulit : untuk pekerjaan panas, listrik, lecet
c. Katun, wool : untuk pekerjaan lecet, agar tidak licin
d. Karet : bahan kimia
e. Polyvinil chloride : zat asam kuat
f. Plastik : pekerjaan steril, bahan cair, cat
8. Mesin las, mesin grinda, charger listrik, mesin bubut, mesin bor, car lift, mesin beputar.
9. APD untuk mengelas
a. Topeng las/ shield glass
b. Aproon
c. Hand protector
d. Sarung tangan kulit
e. Cover leg
f. Safety shoes
g. wearpak
h. Topi
10. Kebakaran adalah proses bertemunya bahan bakar, zat pembakar, dan sumber api, sehingga dapat
merugikan.
Jenis-jenis kebakaran :
Tipe A : kebakaran benda padat selain logam
Tipe B : kebakaran bahan cair/ gas yang mudah terbakar
Tipe C : kebakaran instalasi listrik bertegangan
Tipe D : kebakaran bahan logam
11. Upaya pencegahan :
a. Menjauhkan api terbuka dari bahan mudah terbakar
b. Menjauhkan benda membara dari bahan mudah terbakar
c. Menjauhkan gesekan dan aliran listrik terbuka dari bahan mudah terbakar
d. Menjauhkan reaksi zat kimia dari bahan mudah terbakar
1.

Anda mungkin juga menyukai