A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik diharapkan dapat:
1. Setelah mengamati Mempelajari UU K3, Siswa dapat memahamai fungsi dan manfaat
dari penerapan K3 di lingkungan sekolah dan lingkungan kerja.
2. Dengan mempelajari prinsip K3, siswa dapat mengevaluasi tindakan-tindakan yang
dilarang maupun yang dianjurkan dalam lingkungan kerja.
B. Pendekatan, Metode, dan Pendekatan Pembelajaran
1. Pendekatan Pembelajaran : Scientific Learning
2. Metode : Penugasan (home learning)
3. Model : E learning
E. Penilaian
1. Keaktifan peserta didik dalam diskusi online
2. Kedisiplinan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran di Google Class Room /
Jagaratu
3. Penilaian tugas yang dikumpulkan melalui Google Class Room / Jagaratu
F. Sumber belajar
1. UU K3
2. Modul keselamatan kerja Teknik mekanik Otomotif
3. PPT keselamtan kerja
G. Lampiran 1 : Materi
H. Lampiran 2 : Penilaian
1. Lembar kerja isian
2. Ulangan formatif K3
I. Soal & Kisi - kisi
J. Pedoman penskoran
Kepala Sekolah
Ir . Nanik Sundari MM
NIP. 19630109 199203 2 006
LAMPIRAN 1 : MATERI MENELAAH DASAR SYSTEM ENGINE
UNDANG-UNDANG K3
1). Pengertian Kesehatan Kerja
Safe adalah aman atau selamat.
Safety menurut kamus adalah mutu suatu keadaan aman atau kebebasan dari
bahaya dan kecelakaan.
Keselamatan kerja atau safety adalah suatu usaha untuk menciptakan keadaan
lingkungan kerja yang aman bebas dari kecelakaan.
Kecelakaan adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan atau tidak
disengaja serta tiba-tiba dan menimbulkan kerugian, baik harta maupun jiwa
manusia.
Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja atau
sedang melakukan pekerjaan disuatu tempat kerja.
Keselamatan kerja adalah menjamin keadaan, keutuhan dan kesempurnaan, baik
jasmaniah maupun rohaniah manusia serta hasil karya dan budayanya tertuju pada
kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan manusia pada khususnya.
2). Tujuan kesehatan dan keselamatan kerja
Dari pemahaman diatas sasaran keselamatan kerja adalah :
a) Mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
b) Mencegah timbulnya penyakit akibat suatu pekerjaan.
c) Mencegah/ mengurangi kematian.
d) Mencegah/ mengurangi cacat tetap.
e) Mengamankan material, konstruksi, pemakaian, pemeliharaan
bangunan, alat-alat kerja, mesin-mesin, instalasi dan lain sebagainya.
f) Meningkatkan produktivitas kerja tanpa memeras tenaga kerja
dan menjamin kehidupan produktifnya.
g) Mencegah pemborosan tenaga kerja, modal, alat dan sumber-
sumber produksi lainnya.
h) Menjamin tempat kerja yang sehat, bersih, nyaman dan aman
sehingga dapat menimbulkan kegembiraan semangat kerja.
i) Memperlancar, meningkatkan dan mengamankan produksi
industri serta pembangunan.
Dari sasaran tersebut maka keselamatan kerja ditujukan bagi
a) Manusia (pekerja dan masyarakat)
b) Benda (alat, mesin, bangunan dll)
c) Lingkungan (air, udara, cahaya, tanah, hewan dan tumbuh-tumbuhan)
3). Syarat-syarat kesehatan dan keselamatan kerja
Menurut Undang-undang Nomor 1 tahun 1970 pasal 3 syarat-syarat
keselamatan kerja ayat 1 bahwa dengan peraturan perundang-undangan ditetapkan
syarat-syarat keselamatan kerja untuk :
a) Mencegah dan mengurangi kecelakaan
b) Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran
c) Mencegah dan mengurang bahaya peledakan
d) Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri padawaktu kebakaran atau
kejadian lain yang berbahaya
e) Memberi pertolongan pada kecelakaan
f) Memberi alat perlindungan diri kepada para pekerja
g) Mencegah dan mengendalikan timbulnya atau menyebar luasnya suhu,
kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau
radiasi, suara dan gelora.
h) Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja, baik fisik
maupun psikis, keracunan, infeksi dan penularan.
i) Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.
j) Memelihara kebersihan, keselamatan dan ketertiban.
k) Memperoleh keserasian antara tenaga kerja dan alat kerja.
l) Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang-orang, binatang,
tanaman atau barang.
m) Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.
n) Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan
penyimpanan barang.
o) Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.
p) Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.
KUNCI JAWABAN :
1. K3 adalah usaha untuk menciptakan keadaan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan bebas dari
kecelakaan.
2. Putusnya kabel, putusnya kait pengangkut, tanpa pengaman kaitan, jatuhnya bandul, konstruksi
lemah, terganggunya barang yang diangkat, terganggunya kesetimbangan.
3. Kebisingan adalah bunyi yang didengar seseorang tetapi tidak dikehendaki
Dampak :
a. Hilang/ berkurangnya fungsi pendengaran
b. Gangguan komunikasi
c. Kebingungan/ stress
d. Berkurangnya kepekaan pada keamanan kerja
4. a. Kelelahan mata
b. Kelelahan mental
c. Keluhan pegal di daerah mata
d. Kerusakan alat pengelihatan
e. Meningkatnya kecelakaan
5. ventilasi berfungsi untuk mengeluarkan udara terkontaminasi dari suatu ruang kerja melalui suatu
bukaan pada dinding dan pemasukan udara segar melalui bukaan lain.
Syarat :
a. kuantitas kontaminasi tidak terlalu besar
b. naker jauh dari sumber kontaminasi
c. kepekatan kontaminan harus rendah
d. pelepasan kontaminan harus uniform
6. APD adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang dalam pekerjaan
yang fungsinya mengisolasi tubuh naker dari bahaya tempat kerja.
Syarat :
a. Enak dipakai
b. Tidak mengganggu pekerjaan
c. Memberikan perlindungan efektif terhadap jenis bahaya
7. Jenis-jenis sarung tangan dan fungsinya :
a. Asbes : untuk pekerjaan panas
b. Kulit : untuk pekerjaan panas, listrik, lecet
c. Katun, wool : untuk pekerjaan lecet, agar tidak licin
d. Karet : bahan kimia
e. Polyvinil chloride : zat asam kuat
f. Plastik : pekerjaan steril, bahan cair, cat
8. Mesin las, mesin grinda, charger listrik, mesin bubut, mesin bor, car lift, mesin beputar.
9. APD untuk mengelas
a. Topeng las/ shield glass
b. Aproon
c. Hand protector
d. Sarung tangan kulit
e. Cover leg
f. Safety shoes
g. wearpak
h. Topi
10. Kebakaran adalah proses bertemunya bahan bakar, zat pembakar, dan sumber api, sehingga dapat
merugikan.
Jenis-jenis kebakaran :
Tipe A : kebakaran benda padat selain logam
Tipe B : kebakaran bahan cair/ gas yang mudah terbakar
Tipe C : kebakaran instalasi listrik bertegangan
Tipe D : kebakaran bahan logam
11. Upaya pencegahan :
a. Menjauhkan api terbuka dari bahan mudah terbakar
b. Menjauhkan benda membara dari bahan mudah terbakar
c. Menjauhkan gesekan dan aliran listrik terbuka dari bahan mudah terbakar
d. Menjauhkan reaksi zat kimia dari bahan mudah terbakar
1.