B. Kompetensi Dasar
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan
kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta
mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya
1.2 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif,
terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis,
kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan
percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari
1.3 Menunjukkan perilaku kerjasama,santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan
serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam
1.4 Menunjukkan perilaku responsif dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud
kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan
1.5 Memahami perkembangan konsep reaksi reduksi dan oksidasi
1.6 Penentuan bilangan oksidasi atom dalam molekul atau ion
1.7 Menuliskan rumus senyawa dan nama senyawa berdasarkan konsep bilangan
oksidasi
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, diharapkan siswa mampu:
1. Terlibat aktif dalam pembelajaran dan menunjukkan sikap rasa ingin tahu dalam
menggali informasi
2. Teliti dalam mengolah dan menganalisis data
3. Ulet dalam mencari sumber pengetahuan yang mendukung penyelesaian masalah
(dapat menyelesaikan masalah secara runut dari awal hingga akhir dengan langkah-
langkah yang benar)
4. Menentukan bilangan oksidasi atom unsur dalam senyawa atau ion
5. Menentukan oksidator dan reduktor dalam reaksi redoks
6. Membedakan konsep oksidasi dan reduksi
7. Mengolah informasi sehingga mampu menentukan nama dan rumus senyawa
berdasarkan konsep bilangan oksidasi
E. Materi Pembelajaran
1) Konsep Reaksi Oksidasi Reduksi
2) Bilangan Oksidasi
3) Oksidator Dan Reduktor
4) Tata Nama Senyawa
REAKSI REDOKS
1) Konsep Reaksi Oksidasi Reduksi
Pengertian oksidasi dan reduksi dapat ditinjau berdasarkan 3 landasan teori, yaitu:
a. Reaksi Pengikatan dan pelepasan unsur oksigen
Reaksi oksidasi (pengoksigenan) adalah peristiwa pengikatan oksigen.
Contoh: Si + O2 → SiO2
4 Fe + 3 O2 → 2 Fe2O3
Reaksi oksidasi logam dikenal juga dengan nama perkaratan. Reaksi pembakaran
juga termasuk reaksi oksidasi, misalnya pembakaran minyak bumi, kertas, kayu
bakar, dll.
Reaksi reduksi adalah peristiwa pelepasan oksigen dari suatu zat.
Contoh: 2 CuO → 2 Cu + O2
H2O → H2 + O2
b. Reaksi pelepasan dan pengikatan elektron
Reaksi oksidasi adalah peristiwa pelepasan elektron.
Contoh: Na → Na + + e
Zn → Zn +2 + 2e
Al → Al +3 + 3e
Raksi reduksi adalah peristiwa penangkapan elektron.
Contoh : Na + + e → Na
Fe +3 + e → Fe +2
Dari konsep kedua ini dapat disimpulkan bahwa reaksi oksidasi dan reduksi tidak
hanya hanya melibatkan reaksi suatu zat dengan oksigen.
c. Reaksi penambahan dan pengurangan bilangan oksidasi
Oksidasi adalah peristiwa naiknya / bertambahnya bilangan oksidasi suatu
unsur, sedangkan reduksi adalah peristiwa turunnya / berkurangnya bilangan
oksidasi.
2) Bilangan Oksidasi
Bilangan oksidasi ( biloks) disebut juga tingkat oksidasi. Bilangan oksidasi
diartikan sebagai muatan yang dimiliki suatu atom dalam keadaan bebas atau dalam
senyawa yang dibentuknya. Bilangan oksidasi suatu unsur dapat ditentukan dengan
aturan berikut:
1. Biloks atom dalam unsur adalah nol
Contoh : Na, Fe, O2 , H2 memiliki biloks nol
2. Total biloks senyawa adalah nol
Contoh : H2O, NaOH, CH3COOH, KNO3 total biloksnya adalah nol
3. Biloks ion sesuai dengan muatannya
Contoh : Na +1 ( = +1), O -2 ( = -2), Fe +3 (= +3)
4. Biloks unsur golongan I A dalam senyawanya adalah + 1
Contoh Biloks atom Na dalam NaCl adalah + 1
5. Biloks unsur golongan II A dalam senyawanya adalah + 2
Contoh: Biloks Ca dalam CaCO3 adalah + 2
6. Biloks unsur golongan VII A dalam senyawa binernya adalah – 1
Contoh: Biloks F dalam senyawa KF dan BaF2 adalah – 1
7. Biloks unsur oksigen dalam senyawanya adalah – 2
Contoh dalam H2O, Na2O, Al2O3
8. Biloks unsur hydrogen dalam senyawanya adalah + 1
Contoh dalam H2O, HCl, H2SO4
Catatan Penting:
Biloks H = -1 dalam senyawa hidrida misal NaH, LiH, CaH2
Biloks O = -1 dalam senyawa peroksida misal H2O2
3) Oksidator dan reduktor
Oksidator adalah istilah untuk zat yang mengalami reduksi (biloksnya turun),
sedangkan Reduktor adalah zat yang mengalami reaksi oksidasi (biloksnya naik /
bertambah).
Contoh: Pada reaksi 2Na + 2H2O → 2NaOH + H2
-Reduktor adalah Na sebab biloksnya naik dari 0 ke +1
-Oksidator adalah H2O sebab biloks H berubah dari +1 ke 0
4) Tata Nama Senyawa
Senyawa biner adalah senyawa yang dibentuk oleh dua macam unsur, dapat
terdiri atas logam dan non logam atau keduanya non logam. Untuk senyawa yang
terdiri atas logam dan non logam, maka unsur logam dituliskan terlebih dahulu diikuti
dengan non logam.
Untuk unsur-unsur logam yang mempunyai lebih dari satu macam bilangan
oksidasi diberi nama berdasarkan system Stock, yaitu dengan membubuhkan angka
Romawi yang sesuai dengan bilangan oksidasi unsure logam dalam tanda kurung
dibelakang nama logam dan diikuti nama unsure non logam dengan akhiran ida.
Contoh: FeCl2 besi(II)klorida
FeCl3 besi(III)klorida
Cu2O tembaga(I)oksida
I. Penilaian
1. Teknik penilaian : tes dan non tes
2. Bentuk instrumen penilaian
a. Penialaian kompetensi sikap meliputi sikap terhadap materi pelajaran, guru
pengajar, proses pembelajaran, dan nilai atau norma yang berhubungan dengan
materi dengan teknik observasi (lampiran 2)
b. Penilaian kompetensi pengetahuan (lampiran 2)
Penugasan dalam bentuk soal
c. Penilaian kompetensi ketrampilan
Penilaian kinerja dalam bentuk daftar cek atau skala penilaian yang dilengkapi
rubrik. (lampiran 2)
Mengetahui, Pasuruan, 08 Mei 2021
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Lampiran 1 : LKS
LEMBAR KERJA SISWA
Penugasan
1. Tentukan biloks Cl dalam KClO4
2. Tentukan biloks Cr dalam Cr2O72-
3. Berdasarkan perubahan bilangan okidasi yang terjadi, tentukan zat yang
teroksidasi, zat yang tereduksi, oksidator, dan reduktor pada reaksi berikut.
2AgCl(s) + Ca(s) → CaCl2(s) + 2Ag(s)
4. Tentukan termasuk oksidasi atau reduksi :
a. Cl2 → ClO –
b. AsO3 3- → AsH3
5. Tuliskan rumus senyawa berikut:
a. timah(IV)nitrat
b. kobal(III)karbonat
c.
Lampiran 2 : Penilaian
A. Penilaian Kognitif
Lembar Penilaian:
Nama Soal Aspek yang dinilai Total skor
Pemahaman Penyelesaian Menjawab
ke -
soal soal soal
1
2
3
4
5
Rubrik Penilaian:
Aspek Skor Uraian
Pemahaman soal 1 Tidak ada usaha memahami soal
2 Salah interpretasi soal keseluruhan
3 Salah interpretasi sebagian soal
4 Interpretasi soal benar seluruhnya
Penyelesaian soal 1 Tidak ada usaha
2 Penyelesaian soal tidak sesuai prosedur
3 Penyelesaian soal sebagian prosedurnya benar,
namun masih terdapat kesalahan
4 Prosedur sudah tepat
Menjawab soal 1 Tidak ada jawaban
2 Terdapat jawaban, namun salah total
3 Ada jawaban, namun sebagian salah
4 Jawaban benar seluruhnya
Keterangan:
1 = kurang, 2 = cukup = baik, 4 = sangat baik
Nilai diperoleh berdasarkan perhitungan berikut:
Total Skor
Nilai = × 100
Skor Masimal
B. Penilaian Afektif
Lembar penilaian:
No Nama Sikap yang dinilai Total skor
Menjawab Tanggung Rasa ingin Jujur
salam guru jawab tahu
1
2
3
Dst
.
Rubrik Penilaian:
Rubrik Penilaian:
Kriteria Skor Indikator 1 (Kerjasama siswa Indikator 2 (presentasi)
dalam kelompok)
Sangat Baik 4 Dapat menerima dan memberi Terstruktur, jelas, materi
(SB) pendapat dari teman sesuai
sekelompoknya secara jelas dan
ilmiah.
Baik (B) 3 Dapat menerima pendapat dari Terstruktur, jelas, materi
teman sekelompoknya dan kurang sesuai
memberi pendapat secara jelas
tetapi tidak ilmiah.
Cukup (C) 2 Dapat menerima pedapat dari Terstruktur, kurang jelas,
teman sekelompoknya dan materi kurang sesuai
memberi pendapat tetapi tidak
jelas dan tidak ilmiah.
Kurang (K) 1 Tidak dapat menerima pendapat Tidak terstruktur, kurang
dari teman sekelompoknya dan jelas, materi kurang sesuai
tidak dapat memberi pendapat
secara jelas dan ilmiah.
Keterangan:
Skor maksimal = Jumlah keterampilan yang dinilai x jumlah kriteria (2x4=8)
Nilai keterampilan = (jumlah skor perolehan : skor maksimal ) x 100
Nilai keterampilan dikualifikasi menjadi predikat:
SB (Sangat Baik) = 86-100
B (Baik) = 81-85
C (Cukup) = 75-80
K (Kurang) = < 75