F Laporan Aktualisasi II Kartika Pratiwi
F Laporan Aktualisasi II Kartika Pratiwi
DISUSUN OLEH :
NAMA : KARTIKA PRATIWI, S.T.
NIP : 199411052019032013
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun oleh :
KARTIKA PRATIWI, S.T.
199411052019032013
DISEMINARKAN PADA :
HARI : JUMAT
TANGGAL : 1 NOVEMBER 2019
Ragees Matonak Mirakelia, SH, MH. Dra. Ipah Saripah, M.A. Hasto A. Sapoetro, S.ST., M.T.
NIP. 197906132008022002 NIP. 196706041996032002 NIP. 196307211992031003
Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Tuhan yang maha Esa yang telah melimpahkan
berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Aktualisasi
Pelatihan Dasar bagi CPNS Golongan III Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
tahun 2018 dengan judul “Penyusunan Draft Buku Saku Mengenai Alur Penyediaan Rumah
Susun Untuk Meningkatkan Pemahaman Pegawai Di Lingkungan Snvt Penyediaan Perumahan
Provinsi Jawa Barat” sebagai pemenuhan tugas dalam rangkaian kegiatan pelatihan CPNS.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para pihak yang telah
membantu proses pelaksanaan aktualisasi dalam habituasi ini sehingga dapat berjalan dengan
sangat baik. Ucapan terima kasih khususnya saya sampaikan kepada:
1. Ibu Ragees Matonak Mirakelia, SH, MH, selaku Mentor yang telah memberikan bimbingan
dan masukan selama kegiatan aktualisasi.
2. Ibu Dra. Ipah Saripah selaku Coach yang telah memberikan bimbingan dalam persiapan
seminar aktualisasi.
3. Kasatker SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Barat.
4. PPK Rusun/Rusus SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Barat yang turut
memberikan pengarahan dan masukan selama kegiatan aktualisasi.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penyusunan laporan kegiatan
aktualisasi ini. Untuk itu penulis memohon kritik dan saran yang membangun sebagai bahan
perbaikan dan penyempurnaan kegiatan aktualisasi serta laporan ini. Atas perhatiannya penulis
ucapkan terima kasih.
DAFTAR ISI
1.2 Tujuan
Tujuan dari rancangan aktualisasi ini adalah:
1. Sebagai salah satu bagian dari rangkaian kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Golongan IIIA
di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
2
2. Sebagai upaya internalisasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam
melaksanakan kegiatan Agenda II Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) serta dengan mempertimbangkan unsur Agenda III
Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan Whole of Government.
3. Penerapan kode etik dan kode perilaku Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan kerja.
4. Memberikan kemudahan akses informasi dan pengetahuan pegawai SNVT Penyediaan
Perumahan Provinsi Jawa Barat terkait alur penyediaan rumah susun.
5. Mendorong perubahan pada pegawai di SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa
Barat dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
6. Meningkatkan komitmen mutu pegawai SNVT dalam melaksanakan tugas dan fungsi
sebagai pelaksana sekaligus pengendali pembangunan rumah susun di daerah.
7. Memenuhi syarat kelulusan pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
1.3 Manfaat
Rancangan Aktualisasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat:
1. Sebagai masukan bagi unit organisasi untuk meningkatkan kinerja pegawai terkait alur
penyediaan rumah susun sehingga tugas dan fungsi kerja pegawai dapat berjalan optimal.
2. Sebagai bahan untuk meningkatkan komitmen mutu pegawai SNVT dalam melaksanakan
tugas dan fungsi sebagai pelaksana sekaligus pengendali pembangunan rumah susun di
daerah.
3. Sebagai bahan bagi peserta latsar untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
mengenai tugas, fungsi, dan alur penyediaan rumah susun yang diselenggarakan oleh
unit kerja tempat peserta melaksanakan aktualisasi.
3
4. Kegiatan aktualisasi ini merupakan kegiatan nyata yang akan dilaksanakan selama 30
hari kerja terhitung tanggal 17 September 2019 sampai dengan tanggal 28 Oktober 2019
berdasarkan kalender Pelatihan Dasar CPNS formasi tahun 2018 oleh Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat.
5. Kegiatan aktualisasi mencakup penyusunan buku saku mengenai alur penyediaan rumah
susun di lingkungan SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Barat.
4
BAB II
GAMBARAN UMUM UNIT KERJA
2.1 Deskripsi Organisasi
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melaui Direktorat Jenderal
Penyediaan Perumahan memiliki tugas dalam menyelenggarakan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan di bidang penyediaan perumahan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan sesuai dengan yang tertuang dalam Peraturan Presiden No. 15 Tahun
2015.
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan melaksanakan fungsi yaitu:
a. perumusan kebijakan di bidang penyelenggaran penyediaan perumahan;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang fasilitasi penyediaan rumah umum, rumah khusus, dan
rumah swadaya bagi masyarakat berpenghasilan rendah;
c. pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan penyelenggaraan penyediaan perumahan;
d. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyelenggaraan
penyediaan perumahan;
e. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyelenggaraan penyediaan
perumahan;
f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penyelenggaraan penyediaan perumahan;
g. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan; dan
h. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
Sejalan dengan Visi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2015-
2019 dan arah kebijakan pembangunan perumahan dalam mendukung perumahan rakyat
Indonesia yang berdaulat dan mandiri melalui terpenuhinya akses masyarakat
berpenghasilan rendah terhadap hunian yang layak, maka Direktorat Jenderal Penyediaan
Perumahan menetapkan Visi, yaitu; “Setiap Orang/Keluarga/Rumah Tangga Indonesia
Menempati Rumah Yang Layak Huni”. Sedangkan misi Direktorat Jenderal Penyediaan
Perumahan yang merupakan rumusan upaya-upaya yang akan dilaksanakan selama periode
Renstra 2015–2019 dalam mencapai visi serta mendukung upaya pencapaian target
pembangunan nasional, berdasarkan mandat yang diemban oleh Direktorat Jenderal
Penyediaan Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
sebagaimana yang tercantum di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 165 Tahun 2014
tentang Penataan Tugas dan Fungsi Kabinet Kerja, amanat RPJMN tahap ketiga serta
perubahan kondisi lingkungan strategis yang dinamis adalah sebagai berikut :
5
1. Meningkatkan iklim yang kondusif dalam kebijakan penyediaan perumahan;
2. Mempercepat penyediaan dan pembangunan perumahan rakyat yang dilengkapi dengan
prasarana, sarana dan utilitas yang memadai untuk mendukung layanan infrastruktur
dasar dan hunian yang layak dalam rangka mewujudkan kualitas hidup manusia
Indonesia sejalan dengan prinsip ‘infrastruktur untuk semua’;
3. Mempercepat penyediaan perumahan dan pembangunan infrastruktur perumahan rakyat
secara terpadu dari pinggiran didukung pemanfaatan teknologi dan industri konstruksi
yang berkualitas untuk pembangunan perumahan dalam rangka keseimbangan
pembangunan antardaerah, terutama di kawasan tertinggal, kawasan perbatasan
Negara, dan daerah pasca bencana/konflik dan kawasan maritim/nelayan dalam
kerangka NKRI;
4. Meningkatkan pendayagunaan sumberdaya perumahan secara optimal;
5. Meningkatkan koordinasi dan kelembagaan pelaksanaan kebijakan pembangunan
perumahan melalui peningkatan peran pemerintah daerah dan pemangku kepentingan
lainnya dalam pembangunan perumahan.
Adapun sasaran program perumahan mengacu pada RPJMN dan Renstra Direktorat
Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun 2015-2019, yaitu:
1) Meningkatnya pengembangan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan,
penyusunan kebijakan, program dan anggaran, kerjasama, data dan informasi serta
evaluasi kinerja pengembangan perumahan;
2) Terlaksananya pembangunan 550.000 unit satuan rumah susun yang dilengkapi dengan
prasarana, sarana dan utilitas pendukungnya;
3) Terlaksananya pembangunan 50.000 unit rumah khusus di kawasan tertinggal, kawasan
perbatasan negara, daerah pasca bencana/konflik dan kawasanmaritim/nelayan;
4) Terwujudnya keswadayaan masyarakat untuk peningkatan kulitas dan pembangunan
rumah/hunian yang layak bagi 1.750.000 masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)
dalam lingkungan yang aman, sehat, teratur dan serasi;
5) Meningkatnya pembinaan dan pengembangan rumah umum dan komersial;
6) Terlaksananya fasilitasi bantuan PSU rumah umum sebanyak 676.950 unit;
7) Terselenggaranya pencadangan tanah dan pembangunan rumah susun melalui
penyertaan modal Negara untuk Perum Perumnas;
8) Terfasilitasinya pengelolaan rumah susun sewa bagi MBR yang dilaksanakan oleh BUMN.
9) Terlaksananya pembangunan 550.000 unit satuan rumah susun yang dilengkapi dengan
prasarana, sarana dan utilitas pendukungnya;
6
10) Terlaksananya pembangunan 50.000 unit rumah khusus di kawasan tertinggal, kawasan
perbatasan negara, daerah pasca bencana/konflik dan kawasan maritim/nelayan;
11) Terwujudnya keswadayaan masyarakat untuk peningkatan kulitas dan pembangunan
rumah/hunian yang layak bagi 1.750.000 masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)
dalam lingkungan yang aman, sehat, teratur dan serasi;
12) Meningkatnya pembinaan dan pengembangan rumah umum dan komersial;
13) Terlaksananya fasilitasi bantuan PSU rumah umum sebanyak 676.950 unit;
14) Terselenggaranya pencadangan tanah dan pembangunan rumah susun melalui
penyertaan modal Negara untuk Perum Perumnas;
15) Terfasilitasinya pengelolaan rumah susun sewa bagi MBR yang dilaksanakan oleh BUMN.
a. Peningkatan koordinasi antara pemerintah pusat maupun dinas Provinsi Jawa Barat
sehingga tercapainya output yang efektif dan efisien;
b. Penyiapan pelaksanaan kegiatan di bidang penyelenggaraan penyediaan perumahan;
c. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan perencanaan dan pengendalian program bidang
Penyediaan Perumahan.
7
d. Pembangunan perumahan di Provinsi Jawa Barat tidak terlepas dari pengaruh tantangan
dan isu-isu strategis di tingkat nasional yang dihadapi oleh Direktorat Penyediaan
Perumahan.
a. Masih tingginya keluarga yang tinggal di Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan kawasan
kumuh.
b. Masih tingginya jumlah backlog di Indonesia;
c. Lemahnya koordinasi dan kelembagaan selama proses pembangunan fisik;
d. Ketidakjelasan pembagian peran dan kewenangan antara pemerintah pusat dan daerah;
e. Lemahnya koordinasi dan sinkronisasi antar pelaku pembangunan perumahan;
f. Belum optimalnya pemberdayaan dan peningkatan kapasitas bagi pemangku
kepentingan;
g. Lemahnya pengawasan dan pengendalian dalam penyelenggaraan pembangunan
perumahan belum maksimal.
8
BAB III
RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI
3.1 Penetapan Isu
Penetapan isu dilakukan dengan metode environmental scanning dimana isu
diidentifikasi melaui proses observasi serta analisa tugas dan fungsi pokok di unit kerja
selamat masa On the Job Training. Proses identifikasi isu dapat dijabarkan dalam tabel
dibawah ini:
Kaitan
No Isu/ Masalah Penyebab Dampak dengan
Agenda III
1. Belum adanya Tidak adanya media Terjadi miskomunikasi Manajemen
koordinasi untuk atau peran ‘document antar pegawai karena ASN, Whole
pengarsipan control’ untuk sistem banyak dokumen yang of
dokumen- pengarsipan seluruh tercecer dan tidak Government.
dokumen administrasi di SNVT. tersusun dengan rapi
administrasi di baik antar divisi
SNVT. maupun di internal
divisi.
2. Minimnya inisiatif Kurangnya Terjadinya Manajemen
dan koordinasi pemahaman pegawai miskomunikasi antar ASN, Whole
antar pegawai SNVT mengenai pihak internal maupun of
SNVT selama substansi, alur pihak eksternal Government.
proses penyediaan rumah (kontraktor/ konsultan)
penyelenggaraan susun serta tugas dan dalam proses
penyediaan fungsi masing-masing penyelenggaraan
rumah susun. pegawai. penyediaan rumah
susun.
3. Dokumen lelang Verifikator dokumen Terhambatnya proses Pelayanan
pengadaan yang lelang tidak sama dan penyelenggaraan Publik,
dikumpulkan ke setiap verifikator penyediaan rumah Whole of
BP2JK memiliki standar format susun. Government.
mengalami revisi yang berbeda dalam
berkali-kali. memeriksa dokumen.
Tabel 3. 1 Identifikasi Isu, Penyebab, Dampak dan Keterkaitan Dengan Agenda III
9
Dari beberapa isu di atas dapat dilakukan penapisan isu untuk menentukan Core Issue
yang akan diangkat untuk menjadi isu utama dalam rancangan aktualisasi, yaitu dengan
menggunakan metode Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Kelayakan (APKL). Metode APKL
merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menguji kelayakan suatu isu untuk
dicarikan solusinya dalam kegiatan aktualisasi. Metode APKL ini menggunakan teknik scoring
dalam penetapan prioritas isu. Penetapan nilai untuk setiap isu didasarkan pada diskusi yang
melibatkan atasan/ PPK Rumah Susun di lingkungan SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi
Jawa Barat.
Aktual, artinya isu atau pokok persoalan sedang terjadi atau akan terjadi dan sedang
menjadi pembicaraan orang banyak. Problematik, artinya isu yang menyimpang dari kondisi
yang seharusnya, standar ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu dicari
penyebab dan pemecahannya. Kekhalayakan, artinya isu yang secara langsung
menyangkut hajat hidup orang banyak. Kelayakan, artinya isu bersifat logis dan patut dibahas
sesuai dengan tugas dan tanggung jawab. Analisa APKL menggunakan rentang nilai berupa
matriks skor yaitu 1 – 5, yang menandakan bahwa semakin tinggi skor berarti isu tersebut
bersifat mendesak untuk segera dicari penyelesaiannya.
Berdasarkan Analisis APKL yang telah dilaksanakan pada tabel 3.2, terlihat bahwa
isu mengenai “Minimnya inisiatif dan koordinasi antar pegawai SNVT selama proses
10
penyelenggaraan penyediaan rumah susun” memiliki perangkat tertinggi dengan skor APKL
sebesar 18 poin dengan penjelasan sebagai berikut:
Berdasarkan penjelasan analisis metode APKL diatas dapat disimpulkan bahwa isu
atau masalah yang memiliki pengaruh paling signifikan serta layak untuk diselesaikan dan
dicarikan solusinya adalah isu mengenai “Minimnya Inisiatif dan Koordinasi Antar Pegawai
SNVT Dalam Penyelenggaraan Penyediaan Rumah Susun” dengan jumlah score 18.
Buku saku mengenai alur penyediaan rumah susun di lingkungan SNVT Penyediaan
Perumahan Provinsi Jawa Barat ini nantinya akan disusun secara ringkas dan sistematis
dengan memuat rincian alur penyediaan rumah susun, deskripsi kegiatan yang dilakukan,
landasan hukum atau peraturan yang berlaku, dokumen yang dibutuhkan, serta tugas dan
11
fungsi stakeholder yang terlibat dalam setiap tahapannya. Buku Saku ini diharapkan dapat
menjadi media untuk meningkatkan pemahaman pegawai mengenai alur penyediaan rumah
susun sehingga dapat meningkatkan efektivitas, efisiensi dan kinerja pegawai dalam
berkoordinasi dengan pihak internal maupun eksternal.
12
3.3 Matriks Rencana Kegiatan Aktualisasi
Unit Kerja : SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Barat
Isu yang Diangkat : Minimnya inisiatif dan koordinasi antar pegawai SNVT dalam penyelenggaraan penyediaan rumah
susun.
Gagasan Pemecahan Isu : Draft Buku Saku Mengenai Alur Penyediaan Rumah Susun Untuk Meningkatkan Pemahaman Pegawai
di Lingkungan SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Barat.
Tabel 3.4 Matriks Rancangan Kegiatan Penyusunan Draft Buku Saku Mengenai Alur Penyediaan Rumah Susun Untuk
Meningkatkan Pemahaman Pegawai di Lingkungan SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Barat.
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Terhadap Visi Nilai
Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan a. Melakukan Arahan mengenai Etika Publik Meningkatkan Visioner; Etika-
identifikasi dan konsultasi dengan alur penyediaan Menerapkan etika pendayagunaan Akhlakul
analisa awal terkait atasan/ PPK dan rumah susun dalam berkonsultasi sumberdaya Karimah
alur penyediaan rekan kerja secara garis dan berkoordinasi perumahan
rumah susun di mengenai alur besar. dengan atasan maupun secara optimal.
penyediaan rumah rekan kerja.
SNVT Penyediaan
susun di SNVT. Integritas;
Perumahan
Akuntabilitas Profesional
Provinsi Jawa Penjelasan terkait alur
Barat. teknis dan alur
penyediaan rumah
susun yang dapat
dipertanggungjawabkan
.
2. Mempelajari a. Mengumpulkan Alur penyediaan Nasionalisme Pelaksanaan Integritas;
literatur dan data dan mempelajari rumah susun Menjadikan Undang kebijakan di Profesional
mengenai alur literatur serta sesuai dengan Undang dan peraturan bidang
penyediaan rumah kebijakan terkait landasan hukum yang berlaku sebagai pembinaan
susun di SNVT alur penyediaan yang berlaku. landasan hukum. penyelenggaraan
rumah susun. penyediaan
Penyediaan
b. Melakukan Etika Publik perumahan.
Perumahan konsultasi dengan
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Terhadap Visi Nilai
Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Provinsi Jawa atasan/ PPK Menerapkan etika Etika-Akhlakul
Barat. mengenai dalam berkonsultasi Karimah
peraturan dan dengan atasan.
landasan hukum
yang berlaku Akuntabilitas
terkait penyediaan Penjelasan terkait alur
rumah susun. penyediaan rumah
susun sesuai dengan
peraturan dan undang-
undang yang berlaku.
3 Menyesuaikan alur a. Melakukan Konsep alur Akuntabilitas Pelaksanaan Etika-Akhlakul
penyediaan rumah pengecekkan kegiatan Alur penyediaan rumah kebijakan di Karimah
susun dengan kesesuaian alur penyediaan rumah susun yang dapat bidang
peraturan dan penyediaan rumah susun yang sudah dipertanggungjawabkan pembinaan
kebijakan yang susun dengan sesuai dengan karena sesuai dengan penyelenggaraan
peraturan/ aspek aspek legal yang peraturan yang berlaku. penyediaan
berlaku.
legal yang berlaku. perumahan.
berlaku. Komitmen Mutu Integritas;
Pengecekkan peraturan Profesional
sehingga menghasilkan
data yang sinkron dan
valid.
4. Membuat skema a. Mencari referensi Outline dan Komitmen Mutu Penyusunan Visioner;
untuk konten draft desain buku saku. konsep draft buku Pencarian referensi norma, standar, Etika-Akhlakul
buku saku secara b. Merancang saku. untuk mengahasilkan prosedur, dan Karimah;
garis besar. konsep desain buku saku yang kriteria di bidang Integritas
draft buku saku. berkualitas. penyelenggaraan
c. Membuat draft penyediaan
daftar isi untuk Akuntabilitas perumahan
konten buku saku. Konten buku dapat
dipertanggungjawabkan
5. Melakukan a. Melakukan Draft buku saku Komitmen Mutu Penyusunan Visioner
penyusunan draft konsultasi dengan mengenai alur Buku saku dirancang norma, standar,
buku saku sesuai mentor, penyediaan rumah dengan penyajian yang prosedur, dan Integritas
atasan/PPK dan menarik. kriteria di bidang
14
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Terhadap Visi Nilai
Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
dengan outline rekan kerja susun yang Akuntabilitas penyelenggaraan Orientasi Misi
yang telah dibuat. mengenai outline informatif. Informasi yang penyediaan
buku saku; daftar disajikan dapat perumahan. Profesional
isi, sistematika dipertanggungjawabkan
penulisan, urutan .
pembahasan, dan
lain-lain.
b. Layouting dan
penyusunan isi
buku.
6. Sosialisasi usulan a. Menginformasikan Saran atau umpan Akuntabilitas Meningkatkan Etika-Akhlakul
draft buku saku dan usulan draft buku balik dari atasan/ Informasi di dalam draft pendayagunaan Karimah;
permintaan umpan saku kepada PPK, pegawai dan buku saku harus dapat sumberdaya Profesional;
balik. atasan/PPK dan mentor mengenai dipertanggungjawabkan perumahan Integritas
pegawai SNVT. draft buku saku secara optimal.
b. Permintaan untuk Etika Publik
umpan balik dari disempurnakan Etika mengenai cara
mentor, atasan/ kembali. berkomunikasi dan
PPK, dan pegawai meminta umpan balik
SNVT terkait buku dari mentor, atasan,
saku. maupun rekan kerja.
Pelayanan Publik
Mengimplementasikan
prinsip partisipatif
pegawai di SNVT untuk
mendapatkan umpan
balik berupa perbaikan
draft buku saku.
7. Finalisasi draft buku a. Mengimplementasi Draft buku saku Komitmen Mutu Pelaksanaan Profesional;
saku dan publikasi. kan saran dan final mengenai Informasi dan konten evaluasi dan Integritas;
hasil umpan balik alur penyediaan buku hasil perbaikan pelaporan di Orientasi Misi.
dari mentor, rumah susun yang untuk meningkatkan bidang
atasan/PPK dan informatif sebagai kualitas. penyelenggaraan
15
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Terhadap Visi Nilai
Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
rekan kerja pada output kegiatan Akuntabilitas penyediaan
buku saku. aktualisasi. Perbaikan atas kinerja perumahan;
b. Proses cetak draft dan berorientasi pada
buku saku dan hasil. Pelaksanaan
publikasi di SNVT. administrasi
Pelayanan Publik Direktorat
Melayani keperluan Jenderal
organisasi. Penyediaan
Perumahan
Anti Korupsi
Transparansi terhadap
anggaran pada proses
cetak dan publikasi.
16
BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI
Menyesuaikan mekanisme
penyediaan rumah susun
3
dengan peraturan dan
kebijakan yang berlaku.
Menyesuaikan mekanisme
penyediaan rumah susun dengan
3
peraturan dan kebijakan yang
berlaku.
Melakukan identifikasi dan analisa awal terkait alur penyediaan rumah susun di SNVT
Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Barat.
Kegiatan I dilaksanakan selama tiga hari dimulai dari tanggal 17 September 2019 sampai dengan
tanggal 19 September 2019. Adapun tahapan kegiatan yang dilaksanakan pada Kegiatan I
adalah sebagai berikut:
a. Melakukan konsultasi dengan atasan/ PPK dan rekan kerja mengenai alur penyediaan
rumah susun di SNVT.
Gambar 1. Konsultasi dengan rekan kerja dan atasan mengenai output kegiatan aktualisasi.
Selama melaksanakan tahapan kegiatan ini, PPK beserta rekan kerja mendukung kegiatan
aktualisasi penulis dengan memberikan masukan berupa ruang lingkup pembahasan mengenai
Alur Penyediaan Rumah Susun. PPK Rumah Susun memberikan masukan terkait ruang lingkup
buku saku. Beliau menyarankan kepada penulis agar arah konten buku saku berupa substansi
dasar yang perlu diketahui terlebih dahulu oleh para pegawai di SNVT. Selain itu PPK Rumah
Susun juga memberikan beberapa literatur yang dapat dijadikan bahan penyusunan buku saku.
Kegiatan II
Mempelajari literatur dan data mengenai alur penyediaan rumah susun di SNVT
Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Barat.
Kegiatan II dilaksanakan selama enam hari kerja dimulai dari tanggal 20 September 2019 sampai
dengan tanggal 27 September 2019. Adapun tahapan kegiatan yang dilaksanakan pada Kegiatan
II adalah sebagai berikut:
a. Mengumpulkan dan mempelajari literatur serta kebijakan terkait alur penyediaan rumah
susun.
b. Melakukan konsultasi dengan atasan/ PPK mengenai peraturan dan landasan hukum
yang berlaku terkait penyediaan rumah susun.
18
Gambar 2. Melakukan studi literatur
Selama melaksanakan kegiatan studi literatur, penulis banyak berkonsultasi dengan atasan/PPK
dan juga rekan kerja mengenai peraturan dan kebijakan yang mengatur tentang alur penyediaan
rumah susun mengingat landasan hukum (aspek legal) mengenai rumah susun sangat banyak.
PPK Rumah Susun mengarahkan penulis untuk mempelajari beberapa peraturan yang
mendasari proses atau alur penyediaan rumah susun diantaranya:
Kegiatan III
Menyesuaikan alur penyediaan rumah susun dengan peraturan dan kebijakan yang
berlaku.
Kegiatan III dilaksanakan selama 5 hari dari tanggal 23 September 2019 sampai dengan 27
September 2019 bersamaan dengan pelaksanaan Kegiatan II karena memang kegiatan ini dapat
dijalankan secara paralel. Adapun tahapan kegiatan selama melaksanakan Kegiatan III ini adalah
sebagai berikut:
19
a. Melakukan pengecekkan kesesuaian alur penyediaan rumah susun dengan peraturan/
aspek legal yang berlaku.
Gambar 3. Proses penyesuaian alur penyediaan rumah susun dengan kebiijakan yang berlaku
Selama melaksanakan tahapan kegiatan ini, penulis banyak membaca literatur terkait alur
penyediaan rumah susun sesuai dengan referensi dan bahan yang telah diberikan oleh PPK.
Selain itu, penulis juga melakukan pengecekkan kesesuaian alur penyediaan rumah susun
dengan peraturan dan kebijakan yang masih berlaku, apakah ada revisi atau pembaharuan
mengenai landasan hukum di setiap tahapannya sehingga penulis akan mendapatkan aspek
legal yang valid setelah melaksanakan tahapan kegiatan ini.
Kegiatan IV
Membuat skema untuk konten draft buku saku secara garis besar.
Kegiatan IV dilaksanakan selama tiga hari dari tanggal 25 September 2019 sampai dengan 27
September 2019. Kegiatan IV dilaksanakan secara paralel bersamaan dengan Kegiatan II dan
Kegiatan III karena Kegiatan IV masih memungkinkan untuk dilaksanakan selama kegiatan studi
literatur berjalan. Adapun tahapan kegiatan selama melaksanakan Kegiatan IV adalah sebagai
berikut:
Kegiatan V
Melakukan penyusunan draft buku saku sesuai dengan outline yang telah dibuat.
Kegiatan V merupakan kegiatan yang membutuhkan durasi lebih lama dibandingkan dengan
kegiatan lain. Kegiatan V dilaksanakan selama 19 (sembilan belas) hari dari mulai tanggal 30
September 2019 sampai dengan tanggal 24 Oktober 2019. Dalam melaksanakan Kegiatan V
terdapat ketidaksesuaian jadwal kegiatan terhadap rencana karena penulis harus menjalankan
tugas dinas luar yang memakan waktu sekitar 5 (lima hari) yaitu di tanggal 9-12 Oktober 2019
dan di tanggal 16-17 Oktober 2019. Adapun tahapan kegiatan selama penulis melaksanakan
Kegiatan V adalah sebagai berikut:
a. Melakukan konsultasi dengan mentor, atasan/PPK dan rekan kerja mengenai outline buku
saku; daftar isi, sistematika penulisan, urutan pembahasan, dan lain-lain.
b. Layouting dan penyusunan isi buku.
21
Gambar 6. Output Kegiatan Aktualisasi; Draft Buku Saku
Selama melaksanakan Kegiatan V, penulis mengolah konsep substansi, alur dan layout buku
saku agar mudah dimengerti dan informatif. Penulis juga beberapa kali meminta masukan kepada
rekan kerja, atasan/PPK dan mentor selama menyusun isi buku saku.
Kegiatan VI
Kegiatan VI dilaksanakan selama satu hari yaitu pada tanggal 25 Oktober 2018. Adapun tahapan
kegiatan selama penulis melaksanakan Kegiatan IV adalah sebagai berikut:
a. Menginformasikan usulan draft buku saku kepada atasan/PPK dan pegawai SNVT.
22
b. Permintaan umpan balik dari mentor, atasan/ PPK, dan pegawai SNVT terkait buku saku.
Dalam kegiatan sosialisasi draft buku saku, terdapat beberapa umpan balik dan masukan dari
atasan/PPK Rusun dan rekan kerja sehingga dapat menjadi bahan perbaikan untuk finalisasi
draft buku saku. Masukan atau umpan balik hasil dari sosialisasi tersebut diantaranya:
Sistematika penulisan buku saku tidak perlu dibagi dengan Bab di tiap bagiannya.
Alur dan urutan buku diperbaiki agar lebih runut dan sistematis.
Tambahkan Profil Rusun SNVT Jabar pada lampiran mengingat buku saku ini masih
diperuntukkan di ruang lingkup SNVT.
Proses lelang pada tahapan pelaksanaan tidak perlu terlalu detail.
Bagan Alur dibuat secara proses dan secara stakeholder.
Tambahkan format contoh dokumen di bagian lampiran.
Alur serah terima dijelaskan secara singkat saja berupa poin-poin.
Dijelaskan kelengkapan berkas ketika proses serah terima aset.
Dijelaskan peran SNVT ketika proses PHO sampai dengan FHO di bagian serah terima
aset.
Umpan balik hasil dari kegiatan sosialisasi dijadikan sebagai bahan perbaikan bagi penulis untuk
diimplementasikan guna menyempurnakan isi buku saku.
Kegiatan VII
Finalisasi draft buku saku dan publikasi.
Kegiatan VII dilaksanakan selama 3 (tiga) hari yaitu pada tanggal 28 Oktober 2019 dan 30
Oktober 2019. Kegiatan VII dilakukan tidak sesuai dengan rencana jadwal kegiatan karena
terdapat perpanjangan waktu untuk seminar kegiatan aktualisasi sehingga penulis
23
memanfaatkan waktu tersebut untuk menyempurnakan isi buku. Adapun tahapan kegiatan pada
Kegiatan VII adalah sebagai berikut:
a. Mengimplementasikan saran dan hasil umpan balik dari mentor, atasan/PPK dan rekan
kerja pada buku saku.
b. Proses cetak draft buku saku dan publikasi di SNVT.
1. Penulis merasa kesulitan dalam merangkum seluruh informasi pada tahapan kegiatan
studi literatur karena banyaknya peraturan dan kebijakan yang harus dipelajari.
2. Terdapat pergantian pimpinan (Kasatker dan PPK) di SNVT Penyediaan Perumahan
Provinsi Jawa Barat sehingga pimpinan yang baru menugaskan penulis untuk
mendampingi dalam melakukan pengawasan proyek-proyek rumah susun yang
sedang berlangsung di Jawa Barat. Hal ini tentu menyebabkan adanya
ketidaksesuaian jadwal rencana dan realisasi kegiatan.
3. Padatnya kesibukan pimpinan terutama PPK setelah pergantian tersebut sehingga
proses konsultasi sedikit sulit untuk dilaksanakan.
1. Berkonsultasi dengan atasan/PPK, rekan kerja dan mentor terkait literatur pokok Alur
Penyediaan Rumah Susun dan meminta referensi literatur untuk dijadikan bahan studi
penulis kepada atasan/PPK atau rekan kerja.
24
2. Melakukan penyesuaian alokasi waktu pengerjaan kegiatan pada hari-hari berikutnya,
serta memanfaatkan hari libur untuk mengejar ketertinggalan realisasi dengan
rencana.
3. Memanfaatkan fasilitas email dan pesan singkat seperti whatsapp sebagai media
asistensi kepada atasan/PPK.
25
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Belum adanya media informatif yang dapat dijadikan pegawai di SNVT untuk memahami
lebih dalam mengenai proses Alur Penyediaan Rumah Susun sehingga setelah
dilaksanakannya kegiatan aktualisasi ini diharapkan draft Buku Saku mengenai Alur
Penyediaan Rumah Susun ini dapat:
Memberikan kemudahan akses informasi dan pengetahuan pegawai SNVT
Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Barat terkait alur penyediaan rumah susun.
Mendorong perubahan pada pegawai di SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi
Jawa Barat dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
Meningkatkan komitmen mutu pegawai SNVT dalam melaksanakan tugas dan
fungsi sebagai pelaksana sekaligus pengendali pembangunan rumah susun di
daerah.
Menginternalisasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tercantum
dalam Agenda II Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan
Anti Korupsi (ANEKA) serta dengan mempertimbangkan unsur Agenda III
Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan Whole of Government dalam
melaksanakan tugas dan fungsi kerja sehari-hari.
5.2 Saran
Penulis mengharapkan untuk mendapatkan dukungan dari SNVT terkait publikasi buku
saku secara menyeluruh agar kegiatan aktualisasi penulis dapat bermanfaat secara
optimal.
26
LAMPIRAN
27
Dokumentasi Hasil Bimbingan Mentor
28
Dokumentasi Hasil Bimbingan Coach
29