Buku Jawaban Ujian (Bju) Uas Take Home Exam (The) SEMESTER 2020/21.2 (2021.1)
Buku Jawaban Ujian (Bju) Uas Take Home Exam (The) SEMESTER 2020/21.2 (2021.1)
Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
Surat Pernyataan
Mahasiswa Kejujuran Akademik
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam
pengerjaan soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya
sebagai pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan
tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui
media apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan
akademik Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Bekasi, 07 Juli 2021
AZIZAH PRIHARDIYANTI
1.a. Komponen-komponen dalam pengembangan kurikulum yang terkandung dalam
tujuan pembelajaran pertama (kelas II)
Menurut bahasa komponen berarti bagian dari keseluruhan atau unsur, lalu pengembangan
adalah proses, cara atau perbuatan mengembangkan, kurikulum mempunyai komponen
kurikulum merupakan suatu sistem yang memiliki komponen-komponen tertentu, setiap
komponen harus saling berkaitan satu sama lain.
Komponen – komponen dalam pengembangan kurikulum yang terkandung dalam tujuan
pembelajaran pertama kelas II yaitu:
• Tujuan:
1. Pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekolah dan akibat yang ditimbulkan jika
tidak menjaga kebersihan lingkungan sekolah.
2. Meningkatkan kesadaran siswa-siswi agar dapat menjaga kebersihan lingkungan
sekolah.
• Isi
1. Pengertian Kebersihan
Kebersihan lingkungan adalah salah satu hal penting yang harus dijaga oleh siswa-
siswi dan masyarakat di lingkungan sekolah, seperti yang kita ketahui bahwa
kebersihan merupakan suatu keadaan yang bebas dari segala kotoran, debu, penyakit,
dan lain-lain yang dapat merugikan segala aspek yang menyangkut setiap kegiatan
dan perilaku siswa-siswi di lingkungan tersebut. Kebersihan pun merupakan hal yang
menunjang kegiatan belajar mengajar, maka dari itu kita sebagai warga sekolah harus
menjaga lingkungan sekolah agar tetap bersih dan nyaman.
2. Dampak jika tidak menjaga kebersihan lingkungan sekolah
Masih banyak siswa siswi yang belum peduli terhadap kebersihan lingkungan,
banyak siswa-siswi yang membuang sampah sembarangan di sekolah tidak
menimbulkan dampak yang begitu besar, padahal banyak dampak yang dapat
dtimbulkan jika suatu lingkungan tidak terjaga kebersihannya, adapun dampak
negatifnya: menimbulkan genangan air hal ini bisa terjadi di sekolah jika murid selalu
membuang sampah sembarangan yang bisa menyumbat jalannya air di selokan saat
hujan tiba, debu lantai yang jarang dibersihkan dapat menyebabkan murid batuk
hingga sesak nafas, sampah yang bertumpuk dapat menimbulkan bau yang tidak
sedap sehingga menganggu konsetrasi para murid hingga guru dalam proses belajar
mengajar.
3. Pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekolah
Sekolah adalah tempat belajar, berlatih dan menuntut ilmu pengetahuan sebagai bekal
hidup kita dikemudian hari, kita akan dapat belajar dengan tennag, baik dan
bersemangat seandqainya keadaan sekolah tersebut tertib dan bersih.
• Metode/cara
Cara meningkatka kesadaran siswa-siswi dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah,
kesadaran murid dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan sekolah berasal dari hati
nurasinya masing - masing untuk menimbulkan kesadaran itu, dapat ditempuh dengan
cara-cara berikut: membiasakan membuang sampah pada tempatnya, merasa malu jika
membuang sampah sembarangan, melakukan piket kelas secara teratur, melaksanakan
gotong royong rutin,mematuhi tata tertib sekolah, menjaga kebersihan kamar mandi
sekolah, menjaga kebersihan kantin sekolah, dengan melakukan kegiatan tersebut
diharapkan nantinya akan menumbuhkan rasa sadar terhadap para siswa-siswi dalam
menjaga kebersihan lingkungan sekolah
• Evaluasi
Setelah melakukan evaluasi tentang keadaan lingkungan sekolah, lingkungan sekolah
bersih, kantin yang rapi dan tidak berantakan, kamar mandi yang bersih wangi tidak
kotor, dan taman yang bersih dan tertata rapi, yang selalu bersih dan tertata rapi enak
dipandang, jika semua rapi dan bersih maka belajar mengajar pun akan enak dan nyaman
dan konsentrasi semangat dalam belajar, menghindarkan warga sekolah dari penyakit.
Tujuan
Evaluasi Isi
Metode
b. Prinsip – prinsip yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
• Siswa mengamati gambar tentang manfaat air dalam kehidupan sehari-hari
• Siswa menuliskan peristiwa-peristiwa yang terdapat pada gambar
• Guru mengondisikan siswa untuk melakukan diskusi dengan membuat kelompok-
kelompok terdiri dari 4-5 siswa, setiap kelompok mendiskusikan manfaat air dalam
kehidupan sehari-hari
• Siswa menyajikan hasil diskusinya dalam peta pikiran selanjutnya siswa menyajikan
hasil diskusi kelompok kepada kelompok lain hasil diskusi semua kelompok dapat
digunakan sebagai bahan diskusi kelas
• Guru memimpin diskusi kelas dan membantu siswa dalam membuat simpulan umum
tentang kegiatan-kegiatan yang terkait dengan materi pembelajaran hari itu
Adapun sspek yang perlu diperhatikan oleh pengajar terkait dengan penyusunan RPP Tematik
Pembelajaran Jarak Jauh ada 5 (lima) yaitu kemampuan, kerjasama, variasi, media dan juga
penilaian.
Kemampuan Siswa dan Orang Tua
Sebelum menyusun RPP, tentunya diperlukan pengetahuan tentang kemampuan siswa. Di masa
normal, hal ini menyangkut akademis siswa. Tetapi untuk PJJ, di mana anak belajar dari rumah,
perlu diketahui pula tingkat kemandirian belajar siswa. Selain kemampuan siswa, perlu untuk
mengetahui kemampuan orang tua siswa dari sisi ekonomi maupun kemampuan membaca dan
menulis untuk mengetahui apakah orang tua memiliki kemampuan yang cukup untuk
mendampingi anak.
Di awal tahun ajaran, guru sebaiknya tidak hanya melakukan asesmen diagnostik terhadap
kompetensi siswa dan analisa kompetensi, tetapi juga mencari informasi tentang kemampuan
non-akademik siswa serta kemampuan orang tuanya. Untuk melakukan asesmen
diagnostik/awal, alat diagnostik Profil Belajar Siswa (PBS) bisa digunakan guru dengan orang
tua untuk mendeteksi kesulitan belajar anak yang diduga mungkin memiliki kebutuhan khusus.
Variasi Kegiatan
Perlu ada variasi kegiatan selama PJJ. Orang tua dan siswa jika diberi opsi, mereka akan
memiliki kegiatan pembelajaran yang variatif dari jenisnya. Misalnya, kegiatan yang
membangun kognitif dan non-kognitif, kegiatan indoor dan outdoor, menulis, menggambar,
bernyanyi. Jadi, variasi ini penting untuk menjaga motivasi anak dan juga orang tuanya. Jadi
tidak perlu monoton hanya tugas tulis. Variasi dalam hal alokasi waktu kegiatan juga penting.
RPP mungkin tidak harus per jam pelajaran, mungkin saja bisa per minggu tergantung
kesepakatan dengan orang tua – berapa jam mereka bisa mendampingi anak-anak mereka setiap
minggunya.
Media
Dalam merancang RPP, pasti juga akan memikirkan media apa yang dapat digunakan untuk
mendukung pencapaian tujuan yang dilakukan di kelas. Di dalam PJJ yang dilakukan di rumah,
guru juga perlu memikirkan apakah media tersebut juga tersedia di rumah. Untuk pembelajaran
luring, agar guru menggunakan media benda-benda sekitar yang mudah didapatkan di sekitar
rumah siswa. Kalaupun ada media spesifik yang perlu dibeli, sebaiknya yang mudah didapat
dan secara biaya terjangkau.
Penilaian
Terkait komponen penilaian dalam RPP Tematik PJJ, untuk RPP tentu saja yang paling tepat
adalah penilaian formatif karena masih dalam proses belajar. Ada setidaknya dua jenis
penilaian formatif yang bisa digunakan dalam PJJ yaitu Assesment for Learning di mana guru
belajar, dengan dukungan orang tua, belajar dan mendapatkan umpan balik tentang sejauh mana
anak sudah mencapai tujuan pembelajaran, jika belum bisa dikoreksi di RPP selanjutnya. Selain
itu ada pula Assesment as Learning di mana penilaian itu menjadi salah satu bagian dari
pembelajaran oleh siswa. Model Self-assessment bisa dimasukkan menjadi salah satu
komponen penilaian dalam RPP Tematik, karena ini akan mendorong kemandirian siswa yang
memang sangat dibutuhkan dan relevan untuk PJJ. Orang tua sekali lagi perlu dilibatkan dalam
melakukan penilaian formatif, sehingga mereka juga bisa tau sejauh mana pencapaian anaknya
dan efektivitas dukungan yang mereka berikan.