Anda di halaman 1dari 10

STEP 6

1. Bagaimana penanganan awal bila seseorang mengkonsumsi makanan/minuman yang sudah

expired?

Riski N :

Berikut adalah pertolongan pertama untuk mencegah dehidrasi karena keracunan makan:

- Minum cairan banyak cairan seperti air mineral. Bisa dimulai dengan tegukan kecil dan
secara bertahap minum.
- Jika muntah dan diare bertahan lebih dari 24 jam, minumlah larutan rehidrasi atau oralit
yang bisa dibeli di apotek
- Jika darurat, segera buat larutan oralit dengan air 1 liter dicampur 6 sendok makan gula, dan
1 sendok teh garam. Langsung minum air larutan tersebut perlahan.
 Minum Oralit
Diare maupun muntah yang terjadi sebagai tanda-tanda keracunan makanan basi perlu
segera kita atasi dengan minum oralit. Minuman ini berguna untuk mencegah dehidrasi
pada tubuh akibat terlalu banyak membuang cairan tubuh.

 Air Kelapa Hijau


Alternatif lain cara mengatasi keracunan makanan yang efektif adalah dengan minum
air kelapa hijau. Air degan atau air kelapa untuk keracunan makanan mengandung
banyak nutrisi yang efektif untuk menawarkan racun dan mencegah dehidrasi tubuh.

Aisyah :

Pertolongan pertama keracunan makanan noncorosive agent yang dapat dilakukan yaitu dengan
mengupayakan penderita untuk memuntahkan zat atau makanan yang telah dikonsumsi
penderita. Cara yang bisa dilakukan untuk merangsang muntahan adalah dengan memberikan
minuman susu. Selain itu, cara yang bisa dilakukan adalah dengan meminum segelas air yang
telah dicampur dengan satu sendok teh garam dan berikan minuman teh pekat (Junaidi, 2011).
Pertolongan pertama keracunan makanan adalah dengan minum air putih yang banyak,
pemberian larutan air yang telah dicampur dengan garam. Pertolongan pertama yang bisa
dilakukan adalah dengan mengganti cairan dan elektrolit yang hilang akibat muntah atau diare
(Hardiman, 2014).

5. Jenis keracunan apa dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelamatkan pasien
keracunan?

Hana :

Termasuk ke dalam jenis keracunan makanan, dalam kasus keracunan susu diberikan segera
penanganan selambat-lambatnya 1 jam setelah mengkonsumsi susu kadaluarsa tersebut. Pada
umumnya apabila korban keracunan mengalami muntah dan diare kurang dari 24 jam, perawatan
dapat dilakukan di rumah dengan memperhatikan asupan cairan untuk mengganti cairan tubuh
yang hilang karena muntah dan diare. Apabila korban menunjukkan tanda-tanda perburukan
gejala, sebaiknya segera dibawa ke puskesmas atau rumah sakit untuk diberikan penanganan
medis, terutama jika korban tidak dapat minum sehingga asupan cairan harus diberikan melalui
infus intravena.

Ilmah :

Dalam kasus tersebut, termasuk jenis keracunan makanan terjadi akibat mengonsumsi
makanan/minuman yang terkontaminasi GBbakteri, virus, atau parasite (Expired). Bila
dibiarkan, kondisi ini bisa saja bertambah parah, bahkan sampai menimbulkan komplikasi yang
berbahaya. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara mengatasi keracunan makanan
dengan tepat. Untuk menyelamatkan pasien keracunan harus dilakukan sesegera mungkin
dengan penanganan awal seperti :

Beberapa kasus keracunan makanan biasanya tidak memerlukan penanganan khusus. Gejala
biasanya akan hilang dalam beberapa hari. Pada pengidap dewasa dan anak yang kehilangan
cairan begitu banyak karena diare dan muntah, perlu mendapatkan asupan cairan tambahan
melalui infus. Kemudian keracunan makanan yang berat yang disebabkan oleh bakteri akan
membutuhkan tambahan antibiotik untuk mengeliminasi penyebab dari keracunan makanan juga
diperiksa dan diobservasi ulang setiap 15 menit.

(dr. Kevin Adrian, 2019)


7. Dengan cara apa agar nafsu makan klien meningkat?

Rodela :

1) Dengan memberikan porsi makan kecil tapi sering


2) Pemberian makanan tinggi energi agar sembuh
3) Memberikan makanan yang di sukai oleh bayi/anak tersebut agar nafsu makan
meningkat
4) Memberikan obat sirup jangan obat tablet karena bayi suka yang manis
5) Memberikan dukungan agar cepat sembuh dengan memberikan buah-buahan ataupun
mainan kesukaan agar bayi tersebut mempunyai nafsu makan yang meningkat

Insan :

 Makan cemilan padat nutrisi


Orang yang sedang kurang nafsu makan umumnya lebih memilih memakan cemilan seperti
keripik, permen atau es krim. Makanan jenis ini memang cukup mengenyangkan karena
tingkat kalorinya yang tinggi, namun sayangnya minim nutrisi. Oleh sebat itu, seseorang
yang sedang tidak nafsu makan dan lebih banyak ngemil akan rentan mengalami kekurangan
nutrisi penting seperti protein, lemak, dan vitamin. Sehingga selain penurunan berat badan
beberapa penyakit juga mengintai. Solusinya, cobalah untuk mengonsumsi makanan padat
nutrisi dan tinggi kalori. Dibanding es krim cobalah untuk konsumsi yogurt, atau mengganti
keripik dengan kacang-kacangan atau buah kering.
 Perbanyak Olahraga
Dengan berolahraga tubuh akan membakar banyak kalori untuk menggantikan energi yang
terbuang. Kurangnya jumlah kalori dalam tubuh ini akan membuat nafsu makan meningkat
untuk menggantikan kalori yang terbuang. Aktifitas fisik juga akan mempengaruhi berbagai
jenis reaksi di tubuh yang dapat menstimulasi rasa lapar. Termasuk kemampuan
meningkatkan masa otot, metabolisme dan produksi hormon.
 Tambahkan suplemen
Kekurangan beberapa jenis vitamin dan mineral dalam tubuh dapat menurunkan nafsu
makan. Oleh sebab itu, penuhi kebutuhannya. Maka tak heran, apabila beberapa jenis
suplemen dianjurkan untuk menambah nafsu makan, seperti tiamin, minyak ikan dan
echinacea.

Refri :

1) Mengatur jadwal makan


2) Makan dalam porsi kecil namun sering
3) Jangan lewatkan sarapan
4) Pakai rempah-rempah
5) Beli atau buat makanan favorit
6) Ubah tekstur makanan
7) Konsumsi makanan yang bernutrisi
8) Tingkatkan kalori dalam makanan
9) Kurangi serat
10) Ganti jenis piring
11) Hindari minum sebelum makan
12) Makan bersama dengan teman atau keluarga
13) Sisipkan kalori dalam bentuk cair
14) Coba suplemen
15) Berolahraga

8. Bagaimana peran perawat terhadap penanganan keluarga yang mengalami keracunan?

Hana :

Apabila terjadi kecemasan, kurangi kecemasan keluarga pasien dengan cara dukungan informasi
yang jelas dan akurat dari tenaga medis berkaitan dengan adanya penyakit yang diderita oleh
pasien beserta tindakan yang dapat diambil untuk keselamatan pasien. Keluarga dari pasien
menginginkan perawatan yang terbaik untuk anggota keluarganya. Hal tersebut tentunya
memberikan dorongan bagi tim perawatan untuk dapat meyakinkan keluarga bahwa pasien
sedang diberikan perawatan yang terbaik dan maksimal (Bailey, et al, 2009).

FEBRI, ADI NUGROHO (2019) TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PASIEN DI


INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) DR. HARDJONO PONOROGO. Tugas Akhir (D3)
thesis, Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Aisyah :

Tepuk pundak, merangkul dan bahkan pendampingan. Pendekatan psikologi yang sudah
memberikan motivasi semakin mendekatkan diri kepada TUHAN. Pendekatan sosial yang sudah
dilakukan perawat perawat berinterkasi dan berkomunikasi dengan baik.

Adhini, Rhima, Dkk,2019,PENDEKATAN PERAWAT PADA KELUARGA PASIEN YANG


MENGALAMI KECEMASAAN KARENA ANGGOTA KELUARGANYA DIRAWAT DI
RUANG ICU,Prodi Sarjana Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Insan :

Hasil penelitian menunjukan bahwa peran perawat harus memberikan edukasi atau pemberian
informasi terlebih dahulu untuk melakukan tindakan. Pengetahuan ialah merupakan hasil “tahu”
dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu.
Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yaitu : Indera penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
telinga (Notoadmodjo, 2003).

KONSEP

Riski N :

Penggolongan Keracunan

Menurut cara terjadinya :

1) Meracuni diri (Self poisoning).


Penderita berusaha bunuh diri dengan tujuan menarik perhatian saja. Penderita biasanya menelan
racun dalam dosis besar untuk membahayakan dirinya. Contohnya adalah keracunan baygon
(Anonim, 2009).

2) Usaha bunuh diri (attempted suicide). Dalam hal ini penderita ingin benar-benar bunuh diri
dan dapat berakhir dengan kematian (Anonim, 2009).

3) Keracunan akibat kecelakaan (accidental poisoning).

Keracunan ini terjadi benar-benar karena kecelakan dan tidak ada unsur kesengajaan (Anonim,
2009).

4) Keracunan akibat pembunuhan (homicidal poisoning). Terjadi akibat tindakan criminal yaitu
diracuni pasien (Anonim, 2009).

5) Keracunan akibat ketergantungan obat. Keracunan terjadi akibat sifat toleransi obat sehingga
memerlukan peningkatan dosis. Peningkatan dosis yang tidak terukur/ tidak terkendali
menimbulkan overdosis yang fatal (Anonim, 2009).

Ilmah :

Jenis-jenis Racun :

Menurut American Association of Poison Control Center, ada lima zat yang bisa menyebabkan
keracunan, yaitu :

 makanan,
 analgesik atau zat pereda nyeri,
 kosmetik,
 zat pembersih rumah tangga,
 benda asing seperti mainan dari plastik.

Pada umumnya semua bahan kimia merupakan racun, termasuk obat-obatan. Bahan kimia
tersebut dapat berupa oli, bensin, air aki di garasi, cuka dan minyak tanah di dapur, racun
serangga dikamar, obat-obatan di lemari obat.. Jenis jenis bahan kimia yang biasa disimpan
dalam rumah tangga adalah sprirtus, asam cuka, air aki, aseton (penghapus cat kuku), kapur
serangga, bensin, pestisida, deterjen, kamper kaporit, karbol, oli, obat-obatan, dan lain lain.

Cara penanganan :

Beberapa petunjuk umum pertolongan keracunan antara lain :

1. Cari racun penyebab , dengan mencari wadah / kemasan sisa racun

2. Kotoran muntahan lendir dari saluran nafas penderita dibersihkan.

3. Tidak boleh melakukan nafas buatan.

4. Apabila racun penyebab tidak diketahui, sementara diberikan norit (larutan arang batok kelapa
dalam air).

Beberapa jenis penanganan pertolongan pertama pada keracunan bahan kimia rumah tangga
seperti spirtus , asam cuka, aseton, kaporit : lakukan pemberian cairan yang banyak, usahakan
dimuntahkan apabila korban sadar supaya racun keluar , pada korban tidak sadar tidak boleh
dirangsang muntah karena akan berisiko cairan muntahan masuk ke dalam perut. Untuk
keracunan produk hasil olahan minyak bumi, dilarang memuntahkan cairan, namun diberi zat
penetral racun seperti norit atau dengan diberikan putih telur.

Aisyah :
Penanganan keracunan pangan

Sutawijaya (2010) menjabarkan tindakan kegawatdaruratan pada korban keracunan pangan


antara lain:

a. Tindakan untuk menolong jiwa korban

Keadaan korban saat ditemukan, apakah korban sadar, kesadarannya menurun, atau tidak
sadar sama sekali (koma atau shock) atau delirium (rebut) atau malah kejang-kejang, perlu
mendapat prioritas pertama dalam menolong korban. Apabila koma, maka dalam koma
biasanya memberi derajat keracunannya, apakah korban hanya seperti mengantuk, sopor,
sopor rakomatus atau benar-benar sudah koma. Korban yang dengan koma dan bersuara
seperti mendengkur harus hati-hati karena itu menunjukkan dalamnya koma. Tindakan yang
dapat dilakukan pada keadaan ini adalah:

1) Tidurkan terlentang dengan kepala dimiringkan

2) Bersihkan jalan nafas, termasuk mulut, hidung dan bagian belakang mulut dari lender,
muntahan, ludah, dan sisa racun kalau ada.

3) Kirim segera ke Rumah Sakit sambil terus menolong pernafasannya dengan nafas buatan
kalau perlu. Pengiriman ke rumah sakit sebaiknya disertai bahan yang dapat dianalisa untuk
menunjukkan jenis racunnya, seperti muntahan, sisa racun, tempat menyimpan racun yang
diperkirakan (botol dan lain-lain).

Hana :

Pertolongan pertama keracunan

1) Kenali gejala-gejala keracunan seperti kepala pusing, perut mual, badan menjadi dingin dan
lemas. Biasanya gejala ini muncul beberapa saat setelah kita makan atau minum sesuatu.
2) Segera minum susu kental atau minum air putih sebanyak- banyaknya. Air kelapa muda telah
terbukti memiliki khasiat sebagai penawar dan pengurai zat racun atau diberi susu yang telah
dicampur dengan telur mentah
3) Agar perut terbebas dari racun, berikan norit dengan dosis 3-4 tablet selama 3 kali berturut-
turut dalam setiap jamnya. Air santan kental dan air kelapa hijau yang dicampur 1 sendok
makan garam dapat menjadi alternatif jika norit tidak tersedia.
4) Jika penderita dalam kondisi sadar, usahakan agar muntah. Lakukan dengan cara
memasukkan jari pada kerongkongan leher dan posisi badan lebih tinggi dari kepala untuk
memudahkan kontraksi
5) Jika ternyata kondisi masih tidak berubah dalam beberapa jam dan menunjukkan gejala-gejala
yang lebih parah semisal kejang- kejang atau pingsan, sebaiknya segera ditangani oleh ahli
medis. Jangan lupa membawa serta contoh makanan beracun ataupun mengingat makanan
yang telah dimakan untuk mempermudah dokter mendiagnosa.

Penatalaksaan :
1) Penatalaksanaan Kegawatan
2) Walaupun tidak dijumpai adanya kegawatan, setiap kasus keracunan harus diperlakukan
seperti keadaan kegawatan yang mengancam nyawa. Penilaian terhadap tanda-tanda vital
seperti jalan nafas, sirkulasi dan penurunan kesadaran harus dilakukan secara cepat.
3) Resusitasi
4) Pemberian cairan intravena untuk pasien penurunan kesadaran
5) Penderita keracunan makanan yang parah dan dehidrasi harus mendapatkan perawatan
lanjutan dengan pemberian cairan infus intravena. Cairan ini bisa menggantikan cairan tubuh
yang hilang serta menjaga agar tubuh tidak terlalu lemah.
6) Pemberian norit/zat karbon aktif
7) Tablet berwarna hitam ini punya sifat arang aktif yang mampu menyerap apapun yang ada
disekitarnya termasuk racun. Semakin banyak yang dimakan, semakin banyak racun yang
diserap. Norit hanya menyerap racun yang masih di saluran pencernaan dan belum ikut
beredar dalam darah.
8) Kumbah lambung
9) Kumbah lambung dilakukan pada penderita yang kesadarannya menurun atau pada penderita
yang tidak kooperatif.
10) Pemberian antidot/penawar
11) Pemberian antibiotic

STEP 7

Keracunan merupakan masuknya suatu racun kedalam tubuh disebabkan oleh menelan,
mencium, menyentuh, atau menyuntikan berbagai macam obat, bahan kimia, racun atau gas yang
mengganggu fungsi organ dan dapat menimbulkan kematian. Di dalam kasus tersebut adalah
anak yang mengalami keracunan karena meminum minuman susu kotak expired atau
kadaluwarsa. Tanda dan gejala yang di alami oleh anak itu yaitu mual dan muntah, bibir kering,
turgor kulit lambat, nafsu makan berkurang serta kram perut dan diare. Penanganan yang harus
di lakukan terhdap anak keracunan adalah memberikan banyak air putih, segera bawa ke rumah
sakit, dan pemberian antibiotic yang sesuai resep dokter, segera melakukan pemeriksaan tanda-
tanda vital, dan cek sesusitasi klien atau jalan nafas, terakhir merangsang proses eliminasi
(respon mual/muntah) agar klien memuntahkan racun yang ada di lambungnya.

DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai