expired?
Riski N :
Berikut adalah pertolongan pertama untuk mencegah dehidrasi karena keracunan makan:
- Minum cairan banyak cairan seperti air mineral. Bisa dimulai dengan tegukan kecil dan
secara bertahap minum.
- Jika muntah dan diare bertahan lebih dari 24 jam, minumlah larutan rehidrasi atau oralit
yang bisa dibeli di apotek
- Jika darurat, segera buat larutan oralit dengan air 1 liter dicampur 6 sendok makan gula, dan
1 sendok teh garam. Langsung minum air larutan tersebut perlahan.
Minum Oralit
Diare maupun muntah yang terjadi sebagai tanda-tanda keracunan makanan basi perlu
segera kita atasi dengan minum oralit. Minuman ini berguna untuk mencegah dehidrasi
pada tubuh akibat terlalu banyak membuang cairan tubuh.
Aisyah :
Pertolongan pertama keracunan makanan noncorosive agent yang dapat dilakukan yaitu dengan
mengupayakan penderita untuk memuntahkan zat atau makanan yang telah dikonsumsi
penderita. Cara yang bisa dilakukan untuk merangsang muntahan adalah dengan memberikan
minuman susu. Selain itu, cara yang bisa dilakukan adalah dengan meminum segelas air yang
telah dicampur dengan satu sendok teh garam dan berikan minuman teh pekat (Junaidi, 2011).
Pertolongan pertama keracunan makanan adalah dengan minum air putih yang banyak,
pemberian larutan air yang telah dicampur dengan garam. Pertolongan pertama yang bisa
dilakukan adalah dengan mengganti cairan dan elektrolit yang hilang akibat muntah atau diare
(Hardiman, 2014).
5. Jenis keracunan apa dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelamatkan pasien
keracunan?
Hana :
Termasuk ke dalam jenis keracunan makanan, dalam kasus keracunan susu diberikan segera
penanganan selambat-lambatnya 1 jam setelah mengkonsumsi susu kadaluarsa tersebut. Pada
umumnya apabila korban keracunan mengalami muntah dan diare kurang dari 24 jam, perawatan
dapat dilakukan di rumah dengan memperhatikan asupan cairan untuk mengganti cairan tubuh
yang hilang karena muntah dan diare. Apabila korban menunjukkan tanda-tanda perburukan
gejala, sebaiknya segera dibawa ke puskesmas atau rumah sakit untuk diberikan penanganan
medis, terutama jika korban tidak dapat minum sehingga asupan cairan harus diberikan melalui
infus intravena.
Ilmah :
Dalam kasus tersebut, termasuk jenis keracunan makanan terjadi akibat mengonsumsi
makanan/minuman yang terkontaminasi GBbakteri, virus, atau parasite (Expired). Bila
dibiarkan, kondisi ini bisa saja bertambah parah, bahkan sampai menimbulkan komplikasi yang
berbahaya. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara mengatasi keracunan makanan
dengan tepat. Untuk menyelamatkan pasien keracunan harus dilakukan sesegera mungkin
dengan penanganan awal seperti :
Beberapa kasus keracunan makanan biasanya tidak memerlukan penanganan khusus. Gejala
biasanya akan hilang dalam beberapa hari. Pada pengidap dewasa dan anak yang kehilangan
cairan begitu banyak karena diare dan muntah, perlu mendapatkan asupan cairan tambahan
melalui infus. Kemudian keracunan makanan yang berat yang disebabkan oleh bakteri akan
membutuhkan tambahan antibiotik untuk mengeliminasi penyebab dari keracunan makanan juga
diperiksa dan diobservasi ulang setiap 15 menit.
Rodela :
Insan :
Refri :
Hana :
Apabila terjadi kecemasan, kurangi kecemasan keluarga pasien dengan cara dukungan informasi
yang jelas dan akurat dari tenaga medis berkaitan dengan adanya penyakit yang diderita oleh
pasien beserta tindakan yang dapat diambil untuk keselamatan pasien. Keluarga dari pasien
menginginkan perawatan yang terbaik untuk anggota keluarganya. Hal tersebut tentunya
memberikan dorongan bagi tim perawatan untuk dapat meyakinkan keluarga bahwa pasien
sedang diberikan perawatan yang terbaik dan maksimal (Bailey, et al, 2009).
Aisyah :
Tepuk pundak, merangkul dan bahkan pendampingan. Pendekatan psikologi yang sudah
memberikan motivasi semakin mendekatkan diri kepada TUHAN. Pendekatan sosial yang sudah
dilakukan perawat perawat berinterkasi dan berkomunikasi dengan baik.
Insan :
Hasil penelitian menunjukan bahwa peran perawat harus memberikan edukasi atau pemberian
informasi terlebih dahulu untuk melakukan tindakan. Pengetahuan ialah merupakan hasil “tahu”
dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu.
Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yaitu : Indera penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
telinga (Notoadmodjo, 2003).
KONSEP
Riski N :
Penggolongan Keracunan
2) Usaha bunuh diri (attempted suicide). Dalam hal ini penderita ingin benar-benar bunuh diri
dan dapat berakhir dengan kematian (Anonim, 2009).
Keracunan ini terjadi benar-benar karena kecelakan dan tidak ada unsur kesengajaan (Anonim,
2009).
4) Keracunan akibat pembunuhan (homicidal poisoning). Terjadi akibat tindakan criminal yaitu
diracuni pasien (Anonim, 2009).
5) Keracunan akibat ketergantungan obat. Keracunan terjadi akibat sifat toleransi obat sehingga
memerlukan peningkatan dosis. Peningkatan dosis yang tidak terukur/ tidak terkendali
menimbulkan overdosis yang fatal (Anonim, 2009).
Ilmah :
Jenis-jenis Racun :
Menurut American Association of Poison Control Center, ada lima zat yang bisa menyebabkan
keracunan, yaitu :
makanan,
analgesik atau zat pereda nyeri,
kosmetik,
zat pembersih rumah tangga,
benda asing seperti mainan dari plastik.
Pada umumnya semua bahan kimia merupakan racun, termasuk obat-obatan. Bahan kimia
tersebut dapat berupa oli, bensin, air aki di garasi, cuka dan minyak tanah di dapur, racun
serangga dikamar, obat-obatan di lemari obat.. Jenis jenis bahan kimia yang biasa disimpan
dalam rumah tangga adalah sprirtus, asam cuka, air aki, aseton (penghapus cat kuku), kapur
serangga, bensin, pestisida, deterjen, kamper kaporit, karbol, oli, obat-obatan, dan lain lain.
Cara penanganan :
4. Apabila racun penyebab tidak diketahui, sementara diberikan norit (larutan arang batok kelapa
dalam air).
Beberapa jenis penanganan pertolongan pertama pada keracunan bahan kimia rumah tangga
seperti spirtus , asam cuka, aseton, kaporit : lakukan pemberian cairan yang banyak, usahakan
dimuntahkan apabila korban sadar supaya racun keluar , pada korban tidak sadar tidak boleh
dirangsang muntah karena akan berisiko cairan muntahan masuk ke dalam perut. Untuk
keracunan produk hasil olahan minyak bumi, dilarang memuntahkan cairan, namun diberi zat
penetral racun seperti norit atau dengan diberikan putih telur.
Aisyah :
Penanganan keracunan pangan
Keadaan korban saat ditemukan, apakah korban sadar, kesadarannya menurun, atau tidak
sadar sama sekali (koma atau shock) atau delirium (rebut) atau malah kejang-kejang, perlu
mendapat prioritas pertama dalam menolong korban. Apabila koma, maka dalam koma
biasanya memberi derajat keracunannya, apakah korban hanya seperti mengantuk, sopor,
sopor rakomatus atau benar-benar sudah koma. Korban yang dengan koma dan bersuara
seperti mendengkur harus hati-hati karena itu menunjukkan dalamnya koma. Tindakan yang
dapat dilakukan pada keadaan ini adalah:
2) Bersihkan jalan nafas, termasuk mulut, hidung dan bagian belakang mulut dari lender,
muntahan, ludah, dan sisa racun kalau ada.
3) Kirim segera ke Rumah Sakit sambil terus menolong pernafasannya dengan nafas buatan
kalau perlu. Pengiriman ke rumah sakit sebaiknya disertai bahan yang dapat dianalisa untuk
menunjukkan jenis racunnya, seperti muntahan, sisa racun, tempat menyimpan racun yang
diperkirakan (botol dan lain-lain).
Hana :
1) Kenali gejala-gejala keracunan seperti kepala pusing, perut mual, badan menjadi dingin dan
lemas. Biasanya gejala ini muncul beberapa saat setelah kita makan atau minum sesuatu.
2) Segera minum susu kental atau minum air putih sebanyak- banyaknya. Air kelapa muda telah
terbukti memiliki khasiat sebagai penawar dan pengurai zat racun atau diberi susu yang telah
dicampur dengan telur mentah
3) Agar perut terbebas dari racun, berikan norit dengan dosis 3-4 tablet selama 3 kali berturut-
turut dalam setiap jamnya. Air santan kental dan air kelapa hijau yang dicampur 1 sendok
makan garam dapat menjadi alternatif jika norit tidak tersedia.
4) Jika penderita dalam kondisi sadar, usahakan agar muntah. Lakukan dengan cara
memasukkan jari pada kerongkongan leher dan posisi badan lebih tinggi dari kepala untuk
memudahkan kontraksi
5) Jika ternyata kondisi masih tidak berubah dalam beberapa jam dan menunjukkan gejala-gejala
yang lebih parah semisal kejang- kejang atau pingsan, sebaiknya segera ditangani oleh ahli
medis. Jangan lupa membawa serta contoh makanan beracun ataupun mengingat makanan
yang telah dimakan untuk mempermudah dokter mendiagnosa.
Penatalaksaan :
1) Penatalaksanaan Kegawatan
2) Walaupun tidak dijumpai adanya kegawatan, setiap kasus keracunan harus diperlakukan
seperti keadaan kegawatan yang mengancam nyawa. Penilaian terhadap tanda-tanda vital
seperti jalan nafas, sirkulasi dan penurunan kesadaran harus dilakukan secara cepat.
3) Resusitasi
4) Pemberian cairan intravena untuk pasien penurunan kesadaran
5) Penderita keracunan makanan yang parah dan dehidrasi harus mendapatkan perawatan
lanjutan dengan pemberian cairan infus intravena. Cairan ini bisa menggantikan cairan tubuh
yang hilang serta menjaga agar tubuh tidak terlalu lemah.
6) Pemberian norit/zat karbon aktif
7) Tablet berwarna hitam ini punya sifat arang aktif yang mampu menyerap apapun yang ada
disekitarnya termasuk racun. Semakin banyak yang dimakan, semakin banyak racun yang
diserap. Norit hanya menyerap racun yang masih di saluran pencernaan dan belum ikut
beredar dalam darah.
8) Kumbah lambung
9) Kumbah lambung dilakukan pada penderita yang kesadarannya menurun atau pada penderita
yang tidak kooperatif.
10) Pemberian antidot/penawar
11) Pemberian antibiotic
STEP 7
Keracunan merupakan masuknya suatu racun kedalam tubuh disebabkan oleh menelan,
mencium, menyentuh, atau menyuntikan berbagai macam obat, bahan kimia, racun atau gas yang
mengganggu fungsi organ dan dapat menimbulkan kematian. Di dalam kasus tersebut adalah
anak yang mengalami keracunan karena meminum minuman susu kotak expired atau
kadaluwarsa. Tanda dan gejala yang di alami oleh anak itu yaitu mual dan muntah, bibir kering,
turgor kulit lambat, nafsu makan berkurang serta kram perut dan diare. Penanganan yang harus
di lakukan terhdap anak keracunan adalah memberikan banyak air putih, segera bawa ke rumah
sakit, dan pemberian antibiotic yang sesuai resep dokter, segera melakukan pemeriksaan tanda-
tanda vital, dan cek sesusitasi klien atau jalan nafas, terakhir merangsang proses eliminasi
(respon mual/muntah) agar klien memuntahkan racun yang ada di lambungnya.
DOKUMENTASI