Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL PROJECT WORK

DUTCH BOTERKOEK CAKE


Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Menyelesaikan Studi di
SMK Maitreyawira Batam Paket Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga

Disusun oleh:

YENNY SUSANTI
19.6.0660

BIDANG KEAHLIAN : BISNIS DAN MANAJEMEN


KOMPETENSI KEAHLIAN : AKUNTANSI DAN KEUANGAN
PAKET KEAHLIAN : AKUNTANSI DAN KEUANGAN
LEMBAGA

Tahun Pelajaran 2020/2021

SMK MAITREYAWIRA BATAM


Komplek Maha Vihara Duta Maitreya, Bukit Beruntung, Sungai Panas,
Batam 29433
Telp. (0778) 473388
E-mail: smk_maitreyawirabatam@yahoo.co.id
PROPOSAL PROJECT WORK

Nama Sekolah : SMK Maitreyawira Batam


Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga
Alokasi Waktu : 24 jam
Nama Peserta : Yenny Susanti
Judul Proyek : Dutch Boterkoek Cake

Mengetahui:
Kepala SMK Maitreyawira Guru Pembimbing Batam, Juli 2020

Desia Anggelia Sari, S.S., M.Pd. Mai Endang, S.Pd. Yenny Susanti

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa atas
seluruh limpahan berkah dan rahmatnya kepada semua manusia. Berkat rahmat dan
karunianya penulis dapat menyelesaikan proposal project work ini dengan judul
“Dutch Boterkoek Cake ”.
Proposal ini diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan studi
di SMK Maitreyawira Batam dengan paket keahlian Akuntansi dan Keuangan
Lembaga. Selain itu, dengan menyusun proposal ini penulis jadi mengetahui manfaat
dan menambah wawasan keilmuan dari pembuatan proposal ini. Oleh karena itu,
dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Orang Tua Bapak Alm.Jeffry dan Ibu Wenny yang selalu setia mendorong
dan memotifasi selama penyusunan proposal project work ini.
2. Ibu Desia Anggelia Sari, S.S., M.Pd. selaku Kepala SMK Maitreyawira
Batam.
3. Ibu Mai Endang Panjaitan, S.S. selaku Pembimbing Project di SMK
Maitreyawira Batam.
4. Bapak Rudolf Siregar, S.Pd. selaku Guru Supervisi SMK Maitreyawira
Batam.
5. Bapak/Ibu Guru serta seluruh staf karyawan SMK Maitreyawira Batam,
yang mendorong baik secara langsung maupun tidak langsung hingga
proposal ini dapat terselesaikan dengan baik dan lancar.
6. Teman-teman yang setia membantu dalam penyusunan proposal tugas
project work ini.

Diharapkan, proposal ini dapat bermanfaat. Penulis menyadari bahwa masih


banyak kekurangan dalam menyusun proposal project ini, oleh karena itu kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi perbaikan proposal project
ini di masa mendatang agar menjadi lebih baik lagi.

Batam, 27 Januari 2021

Penulis

Yenny Susanti

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................... ii


KATA PENGANTAR ................................................................................................ iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 1
1.2 Tujuan Usaha ......................................................................................................... 1
1.3 Visi dan Misi Usaha ............................................................................................... 2
1.4 Gambaran Umum Produk Usaha ........................................................................... 2
1.5 Analisa SWOT ....................................................................................................... 3
1.6 Sasaran Usaha ........................................................................................................ 4
BAB II STRATEGI PEMASARAN
2.1 Segmentasi Pasar.................................................................................................... 5
2.2 Target Pasar............................................................................................................ 5
2.3 Posisi Pasar (Positioning) ...................................................................................... 5
2.4 Bauran Pemasaran (Marketing Mix) ...................................................................... 6
2.5 Campuran Promosi (Promotional Mix).................................................................. 7
BAB III PROSES PRODUKSI
3.1 Alat dan Bahan Baku Produksi .............................................................................. 8
3.2 Cara Pembuatan ..................................................................................................... 9
BAB IV PERHITUNGAN MODAL
4.1 Analisa Laporan Keuangan .................................................................................. 10
4.2 Cash Flow ............................................................................................................ 11
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 12
5.2 Saran .................................................................................................................... 12

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dengan Semakin pesatnya perkembangan zaman, teknologi serta pemikiran
manusia yang selalu berubah, menciptakan berbagai inovasi baru dalam berbagai
bidang, baik dalam bidang kuliner ataupun dalam bidang lainnya. Saat ini persaingan
dalam dunia bisnis semakin ketat untuk melakukan inovasi, walaupun demikian
kebutuhan pokok manusia tetap lah harus terpenuhi dalam kondisi apapun . Hal ini
memicu semangat dan motivasi penulis untuk memanfaatkan peluang serta menjadi
sebuah tantangan untuk menghadapi pesaing lainnya.
Saat ini banyak sekali orang yang ingin mengadakan acara atau kegiatan secara
praktis dan kreatif. Seperti halnya dalam penyiapan makanan atau hidangan yang
merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Biasanya mereka lebih memilih
untuk membeli makanan dari pada untuk membuat makanan sendiri dengan alasan
harga yang lebih murah tanpa menggunakan waktu dan tenaga. Berbagai usaha
makanan memang bermunculan sesuai dengan perkembangan kebutuhan masyarakat,
dimulai dengan aneka ragam makanan dari yang kecil hingga yang besar dan dari
yang murah hingga sampai yang mahal. Apalagi usaha kuliner berupa kue, baik kue
kering maupun kue basah. Salah satu jenis kue yang banyak diminati oleh konsumen
secara luas adalah Dutch Boterkoek Cake. Dutch Boterkoek Cake ini memiliki aroma
sangat harum dan wangi yang cocok untuk dijadikan cemilan, pengganjal perut,
bersantai menikmati teh/kopi, dan lain sebagainya.
Makanan ini yang terpenting tidak mengandung bahan pengawet ataupun zat
lainnya yang berbahaya bagi tubuh dan kesehatan manusia. Selain dapat dikonsumsi
oleh orang dewasa, makanan ini juga banyak dikonsumsi oleh anak-anak dan remaja.
Sehingga dari berbagai lapisan masyarakat sebagian besar menyukai Dutch Boterkoek
Cake ini. Atas dasar pemikiran inilah penulis mempunyai ide untuk membuat usaha
produksi makanan kue bolu yang berjudul “Dutch Boterkoek Cake ”.

1.2 Tujuan Usaha


1) Memperoleh laba atau keuntungan
2) Mengembangkan bakat yang lebih dalam bidang kuliner
3) Memperoleh kepercayaan yang optimal, serta minat dari konsumen
4) Memperkenalkan produk Dutch Boterkoek Cake kepada masyarakat luas

1
2

1.3 Visi dan Misi Usaha


A. Visi:
a) menciptakan produk yang berkualitas tinggi serta harga terjangkau
b) Menjadikan produk Dutch Boterkoek Cake yang unggul dengan
kualitas, rasa yang enak, dan nikmat
B. Misi:
a) Meningkatkan kreatifitas dan inovasi
b) Memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan/konsumen
c) Menjaga kualitas produk makanan baik dari segi rasa dan bentuknya
d) Memberikan kepercayaan kepada konsumen
e) Memberikan harga produk yang terjangkau
f) Menggunakan bahan baku yang baik dan bermutu tinggi

1.4 Gambaran Umum Produk Usaha


Dutch Boterkoek Cake alias Lekker Holland adalah jenis kue bolu kuno asal
Holland, dengan karakteristik tekstur yang lebih padat dari kue namun tidak sekering
cookies melainkan lebih mirip ke chewy bar. Perbedaannya dengan bolu biasa terletak
pada tekstur adonan kue yang lebih padat, tidak menggunakan lemak cair seperti
minyak yang digunakan seperti halnya cake biasa. Karena tidak menggunakan lemak
cair serta tidak menggunakan bahan pengawet ataupun pengembang, maka secara rasa
Dutch Boterkoek ini lebih gurih dan dikatakan lebih sehat dibandingkan dengan cake
biasanya.
Dutch Boterkoek Cake terbuat dari bahan utama tepung terigu, telur, gula
pasir,susu kental manis,dan margarin. Kelebihan Dutch Boterkoek Cake ini yaitu
teksturnya yang sangat lembut, gurih, dan tak akan mengeras bila disimpan lama.
Selain itu, Dutch Boterkoek Cake juga dapat dibuat lebih tipis ataupun lebih tebal
sesuai selera. Saat membuatnya, penulis akan membuat adonan dengan menggunakan
teknik Creming Method yaitu beberapa bahan akan dikocok terlebih dulu dan
kemudian masukan perlahan bagian bahan yang tersisa, yang kemudian akan
dituangkan ke loyang sesaat sebelum dipanggang. Penulis memiliki perusahaan yang
bernama “ CAKE GALLERY “
3

1.5 Analisa SWOT


Albert Humphrey adalah orang pertama yang menerbitkan Analisis SWOT
umumnya merupakan teknik atau metode perencanaan strategi yang bertujuan untuk
mengevaluasi kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan
ancaman (threats) sebuah perusahaan dalam suatu proyek atau bisnis baik yang
sedang berlangsung maupun dalam perencanaan baru. Strategi yang baik sangat
dibutuhkan untuk mewujudkan tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam konteks
organisasi, bisnis, atau usaha.

Metode analisis SWOT ini bertujuan untuk menggambarkan situasi, kondisi yang sedang
dihadapi dalam suatu usaha dan menyusun strategi pengembangan yang tepat di masa yang
akan datang. Oleh karena itu, penulis melakukan analisis SWOT pada produk makanan
Dutch Boterkoek Cake sebagai berikut:
Produk Strenght Weakness Opportunity Threat
a) Proses a) Tidak a) Banyak a) Adanya
pembuatan tahan digemari produk sejenis
sangat mudah lama b) Adanya b) Munculnya
b) Bahan baku b) Harga konsumen pesaing baru
mudah bahan c) Harga jual c) Selera
diperoleh baku yang yang konsumen
c) Harga tidak terjangkau yang selalu
terjangkau menentu d) Banyak orang berubah
d) Dapat dijual
c) Mudah yang memiliki
Dutch ke semua
ditiru menyukai pengaruh yang
Boterkoek kalangan
Dutch besar terhadap
Cake masyarakat Boterkoek penjualan
Batam sebagai
d) Kondisi cuaca
e) Makanan tidak hidangan
yang
mengandung tamu/selingan
mempengaruhi
zat-zat e) Adanya
tingkat
berbahaya bahan baku
pembeli
f) Kualitas yang
produk berlimpah
terjamin f) Langkahnya
penjual Dutch
Boterkoek

Score 6 (+) 3(-) 6 (+) 4 (-)


Keterangan: Produk ini mempunyai nilai 5 (S-W) + (O-T) sehingga produk ini
memiliki peluang untuk dijual kepada konsumen
4

1.6 Sasaran Usaha


a) Keluarga
b) Masyarakat luas
c) Tetangga
d) Pelajar
e) Teman
f) Pegawai
BAB II

STRATEGI PEMASARAN

2.1 Segmentasi Pasar


Segmentasi pasar adalah salah satu strategi dengan kegiatan membagi suatu
pasar menjadi kelompok- kelompok pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan,
karakteristik, atau perilaku yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau
bauran pemasaran yang berbeda. Agar segmentasi pasar ini dapat berjalan dengan
efektif, maka penulis perlu mengetahui beberapa jenis segmentasi pasar yang ada saat
ini, yaitu:
DUTCH BOTERKOEK CAKE
Nama Produk Geografis Demografis Sosiologis Psikologis
Dutch Boterkoek A B C D E F G H I J K L M N O P Q
Cake √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Keterangan:
A. Batam Kota D. Usia 5 s.d 50 J. PNS N. Tertutup
B. Bengkong E. Usia 50+ K. Buruh O. Terbuka
C. Lubuk baja F. Laki-laki L. Pengusaha P. Introvert
G. Perempuan M. Pegawai swasta Q. Ekstrovert
H. Menengah keatas
I. Menengah kebawah

2.2 Target Pasar


Target pasar adalah suatu kelompok konsumen yang menjadi sasaran
pendekatan usaha untuk membeli produk yang dijual. Singkatnya target pasar adalah
kelompok yang akan dilayani sebagai konsumen/pembeli. Target pasar biasanya
mempunyai rentan umur, sifat dan karakter yang hampir sama.
Dutch Boterkoek Cake ini dijual dalam bentuk online karna keadaan dunia yang
tidak mendukung. Oleh sebab itu, target pasar dalam rencana usaha Dutch Boterkoek
Cake ini adalah masyarakat yang menyukai Dutch Boterkoek Cake dan pecinta kue
basah.

2.3 Posisi Pasar (Positioning)


Positioning adalah suatu strategi manajemen yang menggunakan informasi
untuk menciptakan suatu kesan tertentu diingatan maupun dibenak konsumen
terhadap produk sesuai dengan keinginan pasar yang dituju atau dipasarnya. Penulis
5
6

memilih untuk membuka usaha Dutch Boterkoek Cake agar dapat dikenal oleh
masyarakat luas dan konsumen pun akan mudah untuk mengenali produk yang
penulis pasarkan. Dutch Boterkoek Cake ini diproduksi menggunakan produk yang
berkualitas, bersih dan proses produksi yang baik dengan bahan yang berkualitas dan
aman untuk dikonsumsi oleh seluruh kalangan masyarakat.
Penulis menetapkan harga yang wajar untuk produk Dutch Boterkoek Cake ini
sehingga konsumen tidak perlu menanggung harga yang mahal untuk menikmati
Dutch Boterkoek Cake ini. Oleh karena itu, masyarakat bisa mengkonsumsi makanan
yang berkualitas baik dengan harga yang terjangkau. Di produk ini penulis memiliki
inovasi untuk menambahkan sedikit topping yang berupa almond agar dapat
meningkatkan cita rasa lebih lezat dan nikmat serta aroma yang harum, sehingga
dapat menggugah selera konsumen. Hal ini dapat dijadikan sebuah perbedaan dari
produk yang penulis pasarkan dengan produk lainnya.

2.4 Bauran Pemasaran (Marketing Mix)


Menurut Kotler dan Amstrong, Marketing Mix adalah sekumpulan variabel-
variabel marketing, yang digunakan untuk mengejar target penjualan yang diinginkan.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa marketing mix merupakan strategi pemasaran yang
dilaksanakan secara terpadu. Strategi tersebut digunakan dengan menerapkan elemen
strategi yang ada dalam marketing mix itu sendiri. Beberapa elemen yang terdapat
dalam marketing mix, diantaranya:
A. Product (Produk)
Produk merupakan segala bentuk hasil usaha yang ditawarkan ke pasar
untuk digunakan atau dikonsumsi sehingga bisa memenuhi kebutuhan dan
keinginan masyarakat. Dengan rasa yang enak, nikmat, bergizi, dan penuh
nutrisi serta aroma yang menggugah selera menjadikan produk Dutch Boterkoek
Cake ini cocok untuk dikomsumsi oleh anak-anak, remaja, hingga orang
dewasa.
B. Price (Harga)
Harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah
pertukaran dari produk beserta pelayanannya. Setelah produk yang diproduksi
siap untuk dipasarkan, maka penulis akan menentukan harga dari produk
tersebut. Harga yang ditentukan penulis untuk menjual produk Dutch Boterkoek
Cake
7

ini sangatlah terjangkau dan tidak membuat masyarakat mengeluarkan banyak


uang, hanya Rp20.000,00/kotak.
C. Promotion (Promosi)
Promosi adalah berbagai komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan
informasi dengan cara menawarkan dan meyakinkan masyarakat sekitar pada
produk atau jasa yang dipasarkan, guna menarik calon konsumen untuk
membeli atau mengkonsumsinya. Oleh karena itu, penulis mempromosikan
produk Dutch Boterkoek Cake dengan cara membuat brosur kemudian
membagikannya melalui media sosial serta berkomunikasi secara langsung
dengan orang-orang yang berada disekitar penulis.

2.5 Campuran Promosi (Promotional Mix)


Promotional mix adalah kombinasi strategi yang sangat pentingyang perlu
diperhatikan dari variabel- variabel periklanan, personal selling, dan alat promosi
yang lain, yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program pemasaran.
Ada beberapa elemen yang terdapat di dalam promotional mix, diantaranya:
A. Personal Selling (Komunikasi bertatap muka)
Personal Selling merupakan strategi usaha untuk memperkenalkan suatu
produk melalui komunikasi langsung (tatap muka) agar konsumen tertarik
untuk membeli produk yang ditawarkan. Oleh karena itu, penulis melakukan
personal selling ini terhadap orang-orang yang berada dekat disekitar penulis,
seperti keluarga dan tetangga.

B. Direct Marketing (Pemasaran langsung)


Direct Marketing adalah strategi pemasaran yang memungkinkan penulis
untuk berinteraksi langsung dengan konsumen menggunakan media apapun.
Oleh karena itu, penulis melakukan direct marketing ini terhadap orang-orang
yang penulis kenal tetapi berada jauh dengan penulis sehingga penulis
menggunakan strategi direct marketing ini dengan menggunakan media sosial.
BAB III

PROSES PRODUKSI

3.1 Alat dan Bahan Produksi


A. Alat Produksi
Peralatan merupakan barang-barang yang berbentuk alat maupun tempat
yang digunakan untuk mendukung suatu pekerjaan yang di lakukan sehingga
pekerjaan tersebut dapat berjalan dengan baik dan benar. Adapun peralatan
yang mendukung penulis dalam pembuatan Dutch Boterkoek Cake ini adalah
sebagai berikut:

a) Kuas
b) Mangkok
c) Ayakan/saringan
d) Mixer
e) Oven
f) Spatula
g) Garpu
h) Sendok
i) Kertas roti
j) Loyang
k) Baskom
l) Kantong plastik
B. Bahan Baku Produksi
Bahan baku adalah bahan yang digunakan dalam mencapai tujuan yaitu
menghasilkan produk. Adapun bahan-bahan yang penulis gunakan dalam
pembuatan Dutch Boterkoek Cake adalah sebagai berikut:
a) Margarin
b) Susu kental manis
c) Telur ayam
d) Gula pasir
e) Tepung terigu
f) Almond

8
9

3.2 Cara Pembuatan


1. Tahap pertama:
a) Siapkan alat dan bahan untuk membuat adonan.
b) Campurkan 100 gram margarin, 150 gram gula pasir, 1 butir telur dalam
baskom, mixer dengan menggunakan speed tinggi sampai lembut.
c) Kemudian, masukan sedikit demi sedikit campuran 220 gram tepung yang
telah diayak dan 1 sendok makan susu kental manis, aduk rata dengan
spatula.

2. Tahap kedua:
a) tuangkan adonan ke dalam loyang yang sudah dioles/diberi kertas roti,
ratakan dengan spatula.

b) Kemudian, tuangkan 1 kuning telur ke dalam mangkuk untuk dioleskan ke


permukaan adonan Dutch Boterkoek Cake dengan menggunakan kuas.
kerat-kerat memeanjang permukaan dengan garpu.

c) Untuk menambah daya tarik konsumen, tambahkan sedikit topping berupa


almond dengan cara taburkan diatas Dutch Boterkoek Cake .

d) Selanjutnya masukan adonan ke dalam oven dengan temperatur 170


derajat celcius, dan panggang selama 30 menit atau sampai matang.
e) Jika sudah, keluarkan adonan dari oven dan tunggu hingga dingin.
f) Selanjutnya angkat adonan dari loyang
g) Dutch Boterkoek Cake siap disajikan.
BAB IV

PERHITUNGAN MODAL

4.1 Analisa Laporan Keuangan


a. Biaya bahan Baku Dutch Boterkoek Cake

60 butir Telur ayam = Rp.97.500,00


4,5 kilogram Gula pasir = Rp.57.000,00
6 kilogram Margarin = Rp.147.000,00
6,6 kilogram Tepung terigu = Rp.78.000,00
30 sdm (370 gram) susu
= Rp.14.000,00
kental manis
250 gram Almond = Rp.47.500,00 +
Total = Rp.441.000,00

b. Biaya operasional

Kertas roti = Rp.3.000,00


Kantong plastik bening = Rp.16.000,00
Transportasi = Rp.10.000,00 +
Total = Rp.29.000,00

c. Biaya produksi = Biaya bahan baku + biaya operasional


= Rp. 441.000,00+ Rp. 29.000,00
= Rp.470.000,00

d. Harga pokok satuan = Biaya produksi : target penjualan


= Rp.470.000,00 : 30
= Rp.16.000,00

e. Persentase yang diinginkan = %Laba x harga pokok satuan


= 25% x Rp.16.000,00
= Rp.4.000,00

f. Harga jual = Harga pokok satuan + laba

10
11

= Rp.16.000,00 + Rp.4.000,00
= Rp.20.000,00

g. Laba perhari = Hasil penjualan – modal


= (Rp.20.000,00 x 30) – Rp.470.000,00
= Rp.130.000,00

h. Laba perbulan = Laba perhari x 30 hari


= Rp.130.000,00 x 30
= Rp.3.900.000,00

i. Persentase laba = %Laba x harga satuan


= 100% x Rp.20.000,00 = Rp.20.000,00
= 90% x Rp.20.000,00 = Rp.18.000,00
= 80% x Rp.20.000,00 = Rp.16.000,00
= 70% x Rp.20.000,00 = Rp.14.000,00
= 60% x Rp.20.000,00 = Rp.12.000,00
= 50% x Rp.20.000,00 = Rp.10.000,00

4.2 Cash Flow


Secara teori, cash flow adalah laporan keuangan yang berisi informasi tentang
pengaruh kas dari kegiatan operasi, transaksi investasi, serta transaksi pembiayaan
atau pendanaan yang mengalami kenaikan ataupun penurunan bersih dalam kas suatu
perusahaan selama periode tertentu. Sederhananya, uang yang didapat dan
dikeluarkan dalam periode waktu tertentu
PERKIRAAN PENJUALAN “DUTCH BOTERKOEK CAKE ”

HARI MODAL LABA


Senin Rp. 470.000,00 Rp.130.000,00
Selasa Rp. 470.000,00 Rp. 130.000,00
Rabu Rp. 470.000,00 Rp. 130.000,00
Kamis Rp. 470.000,00 Rp. 130.000,00
Jumat Rp. 470.000,00 Rp. 130.000,00
Sabtu Rp. 470.000,00 Rp. 130.000,00
Total laba perminggu Rp.780.000,00
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dalam usaha pasti menemukan kesulitan tetapi semua itu dapat diatasi dengan
memerlukan proses pembelajaran dari berbagai pengalaman usaha ataupun dari
sebuah kegagalan yang sudah di jalankan agar dapat memetik pelajaran dari usaha
atau kegagalan sebelumnya, sehingga dapat mengembangkan usaha dengan lebih baik
lagi dan dapat berjalan dengan lancar. Dengan adanya kemauan dan keinginan untuk
berusaha, usaha pasti bisa dilakukan sesuai yang diinginkan. Disisi lain, dalam
membuka rencana usaha kuliner juga harus bisa melihat peluang yang ada seperti
segmentasi produk yang tepat, target pasar yang sesuai, dan mengembangkan ide
atau inovasi baru.

5.2 Saran
Jangan pernah malu jika ingin memulai usaha baru, walaupun dari usaha kecil-
kecilan karna dari proses usaha kecil itu penulis dapat mengambil pelajaran sehingga
dengan pelajaran itu penulis dapat mengembangkan usaha tersebut untuk tumbuh dan
berkembang menjadi lebih baik lagi. Serta tidak lupa selalu berdoa agar semua yang
dilaksanakan/dikerjakan dapat berjalan dengan lancar.

12

Anda mungkin juga menyukai