Anda di halaman 1dari 8

Nama : Agus Siregar

NPM : 17320071
Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Perkapalan
Dosen Penguji : Parulian Siagian,ST,MT
Ujian Akhir Semester

1. Lihat Gambar 1. Dibawah ini. Anda harus melengkapi nama nama


sesuai dengan penomoran yang ada mulai no.1 hingga 9.

Gambar 1 . Dimensi Kapal Utama


Nama – Nama dari dimensi kapal :
1. LBP(Length Water Line). adalah Panjang atau jarak antara FP
dan poros Kemudi.
2. LWL(Length Water Line). adalah Panjang atau jarak dari AP
dan FP.
3. LOA(Length of All). Adalah Panjang kapal secara keseluruhan
dari ujung depan sampai ujung belakang
kapal.
4. AP(After Perpendicular).adalah perpotongan garis air dengan
linggi buritan.
5. FP(Fore Perpendicular). adalah perpotongan garis air dengan
linggi haluan.
6. WL(Water Line). Adalah garis air yang paling atas pada waktu
kapal dimuati penuh dengan muatan.
7. Daun Kemudi.
8. Baling-Baling.
9. Panjang Menurut Kelas.

2. Lihat Gambar 2 Anda harus melengkapi nama nama sesuai dengan


identitas huruf yang ada. Anda harus melengkapi nama nama sesuai
dengan huruf yang ada.

Gambar 2 .Dimensi Utama Kapal


Jawab :
H adalah tinggi kapal.Jarak dari Baseline sampai main deck.
T adalah Sarat kapal.Jarak dari Baseline sampai garis air.
B adalah lebar kapal secara keseluruhan.
Fb(free board) adalah jarak dari garis air sampai main deck kapal.

3. Lihat Gambar 3. Mungkin masih segar dalam ingatan kalian bahwa di


hari hari yang lampau tragedi yang terjadi di KMP Ihan Batak yang
berlayar di Danau Toba Trayek Tomok Ajibata.
Tragedi jatuhnya minibus Avanza jatuh ke air hingga menyebabkan ada
penumpang 1 orang meninggal.

Pertanyaan : 1.Buat beberapa analisa kenapa bisa terjadi kecelakaan itu,


bisa diulas dari berbagai perspektif dan sedapat mungkin dari segi teknik
dan ilmu perkapalan.

Jawab :
Informasi yang diperoleh dari data yag ada, jatuhnya mobil yang
ditumpangi warga Tebing Tinggi dan Pematang Siantar ini diakibatkan
putusnya sling run door (tangga masuk) milik kapal ferry Ihan Batak
karena cuaca yang buruk akibat hujan deras. KMP Ihan Batak Kapal yang
melayani rute Ajibata-Ambarita ini mempunyai volume 300 GT dan mesin
induk 2x800 hp. Pembuatan KMP Ihan Batak membutuhkan waktu selama
15 bulan yakni Agustus 2017- November 2018 dan akan dioperasikan oleh
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). Kapal ini berkapasitas penumpang
280 orang, kendaraan campuran sebanyak 32-40 unit, serta ABK 10 orang.
Dalam sebuat kapal secara umum dilengkapi minimal 2 unit mesin antara
lain Mesin Induk dan Mesin Bantu. Mesin Induk berfungsi menggerakkan
Kapal secara keseluruhan sementara Mesin bantu berfungsi atau bertugas
untuk penerangan, untuk menggerakkan pompa bilga atau pompa got dan
untuk menggerakkan ramp door .
Proses sandar ( berlabuh)
Karena jenis Ferry ini Ro-Ro maka saat berlabuh tidak perlu
bermanuver untuk bisa mengarahkan haluan kearah Dermaga setiap mau
sandar namun muka belakang atau haluan buritan sama saja fungsinya
untuk bisa bersandar sehingga muatan mobil dan sejenisnya bisa cepat
keluar masuk Kapal Fery. Untuk kasus KMP Ihan Batak saat berlabuh di
Ambarita idealnya tidak terjadi tragedi jatuhnya salah satu mobil minibus
ke danau akibat putusnya sling penahan ramp door.
Bobot Rampdor yang ada sudah dihitung berapa kekuatan Sling
dalam menahan (naik turun) rampdoor setiap mau sandar dan berlayar.
Sling yang tersedia sudah dipastikan biasa menahan rampdoor sesuai
dengan bobot rampdor, nah fungsi sling itu hanya bisa memikul bobot
rampdoor saat beroperasi, dalam artian jika ada beban tambahan maka
sling akan terdeformasi dan akhirnya lelah dan akan putus.
Rantai yang ada pada Ramp door berfungsi saat sling terganggu
sehingga utk mengantisifasi jatuhnya rampdoor maka rantai sudah siap
sebagai penahan yang bisa menahan bobot rampdoor tersebut.Kasus yang
terjadi di dermaga Ambarita itu bisa dipastikan bahwa saat KMP Ihan
Batak saat mau sandar seharusnya Nakhoda sudah tahu siklus angin yang
terjadi apakah normal atau terjadi angin sewaktu waktu bahkan arah angin.

Persiapan sandar
Sebelum sandar semua perealatan sandar sudah siap termasuk
petugas yang mengoperasikan mesin penggerak turun naiknya sling hingga
rampdoor berimpit di pintu dermaga. Selanjutnya petugas tali temali
mempersiapkan untuk menambatkan kapal dengan menginkat di Bolder
yang tersedia di dermaga sehingga kapal tidak bergerak arah angin dan
mesin induk tetap dalam keadaan hidup.
Sebetulnya Mesin induk bisa off jika kapal dipastikan tidak
bergeser kekiri kekanan dan muka belakang melalui tali temali yang sudah
terikat dengan baik ke bagian dermaga. Saat terjadi kecelakaan instruksi
atau SOP ini tidak dilakukan sehingga angin yang datang atau gaya luar
yang menghampiri body fery menyebabkan ada pergeseran seluruh body
yang di ikuti perobahan posisi rampdoor yang sudah bersinggungan
dengan pintu/landasan dermaga dimana saat terjadi pergeseran sebagian
kenderaan sudah keluar kapal.
Nah tanpa disadari pergeseran body kapal semakin jauh maka
ujung rampdoor berpisah dari landasan dermaga dan saat itu juga beban
yang ada di rampdoor bertambah dengan melintasnya minibus saat mau
keluar, saat itu juga beban yang di pikul sling bertambah dengan tiba tiba
sehingga menyebabkan sling putus dan rampdoor terjatuh hingga melebihi
180 derajat arah permukaan air.
Sebetulnya jika sling putus maka fungsi rantai yang standbay
setiap saaat di rampdoor bisa mengantisipasi hal ini sehingga rampdoor
tidak jatuh terlalu jaut kearah dasar danau. Mungkin Whinch tempat
gulungan rantai saat itu tidak dalam keadan terkunci sehingga beban
tambahan yang ada di rampdoor membawan Whinch ikut berputar searah
beban diujung rampdoor.
Biasanya rantai yang terikat di rampdoor berfungsi jika sewaktu
waktu sling tidak bisa bekerja maksimum atau mungkin pustus karena
kelebihan bobot secara tiba tiba dan lelah. Posisi rantai itu terhadap
rampdoor bisa menahan bobot rampdoor dengan sudut 180 derajat atau
sejajar dengan lantai Deck tempat mobil berhenti (parker).
Nah ini bisa diduga bahwa Whinch tempat rantai saat itu tidak
terkunci sehingga tidak bisa menahan beban tambahan yang ada di
rampdoor saat sling putus atau tidak berfungsi. Sementara fungsi sling
yang ada di rampdoor hanya bisa menahan bobot rampdoor jika saat
diturunkan (berlabuh) dan di naikkan ( berlayar).
Human Error.
Seluruh komponen ABK yang ada di Kapal itu bisa saja lalai ( abk
yang bertugas di control peralatan) dengan SOP yang seharusnya sudah
ada disemua kapal saat berlabuh, berlayar dan keluar dari dermaga.
Komponen komponen pendukung saat sandar sudah seharusnya tahu dan
dilaksanakan saat terjadi cuaca tenang dan buruk, tidak boleh lengah
karena ini menyangkut nyawa penumpang.Kemunggkinan kedua adalah:
Selama berlayar tidak pernah terjadi kesalahan yg signifikan sehingga
peraturan peraturan saat berlayar terabaikan hingga suatu saat kondisi
gangguan yang menghampiri kapal tidak bisa di antisipasi dengan cepat
hingga memakan korban.

KESIMPULAN
Seharusnya semua SOP yang diberlakukan di dalam kapal harus
dilakukan setiap saat dan pemeriksaaan yang berhubungan dengan
keamanan tidak boleh terabaikan sekecil apa pun. Dari umur KMP Ihan
Batak masih sangat baru maka komponen komponen khususnya penggerak
masih layak beroperasi.

4. Buat analisis singkat bagaimana Kapal itu bisa terapung dan tenggelam.
(Maksimum 200 kata).
Jawab :
Hukum Archimedes:
“Suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhya kedalam
zat cair, akan mendapat gaya tekan ke atas yang besarnya sama dengan
berat zat cair yang didesak oleh benda tersebut”
Dan pernyataan ini, diperkuat dengan suatu rumus perhitungan,
yang kita kenal dengan Rumus Hukum Archimedes.
Rumus Hukum Archimedes:
Fa = p.V.g

Keterangan:
Fa = gaya angkat ke atas
V = volume benda yang tercelup di dalam cairan
p = massa jenis zat cair
g = percepatan gravitasi
Dari penjelasan diatas, dapat kita rangkum bahwa, Suatu benda dapat
terapung (Mengapung), melayang atau tenggelam bukan berdasarkan ukuran
(Volume) atau Massa (Bobot) dari benda tersebut, melainkan yang
menentukan adalah seberapa berat cairan yang berpindah/tumpah saat suatu
benda diletakkan kedalam suatu wadah yang berisi cairan, dan hal ini dapat
menjelaskan bagaimana Kapal laut yang berukuran besar dan memiliki bobot
berton-ton dapat terapung di atas air Setiap benda yang diletakkan diatas
permukaan cairan, maka volume cairan tersebut akan berpindah, dan seberapa
berat perpindahan cairan tersebut menentukan bagaimana kondisi benda
tersebut.

5. Apa perbedaan Kapal yang beroperasi di air laut dan air tawar,. Buat
perbedaanya minimal 5.
Jawab :
1. Dari segi Ukuran
Perahu adalah transportasi air yang berukuran kecil. Biasanya
perahu tidak mampu membawa beban yang besar. Perahu juga biasanya
digunakan untuk transportasi manusia. Misalnya untuk menyebrang
sungai, memancing, dan lain-lain. Sedangkan kapal ukurannya cukup
besar. Selain membawa manusia, ia juga bisa membawa barang-barang
yang banyak. Bahkan kapal berukuran besar bisa menampung mobil, truk,
bahkan perahu sekali pun di dalamnya.
2. Area Beroperasi atau area bekerja
Perbedaan antara kapal dan perahu ada pada area beroperasinya.
Kapal biasanya beroperasi atau bekerja di samudra dan laut lepas.
Biasanya berupa kapal pesiar, kapal angkatan laut, kapal tanker, kapal
kontainer, kapal kargo, dan lain-lain.
Intinya kapal bisa digunakan untuk melintasi lautan yang cukup
jauh. Bahkan kapal bisa mencapai berbagai negara. Sedangkan perahu
hanya bisa beroperasi di perairan yang lebih kecil atau terbatas. Seperti
yang di jelaskan tadi, perahu biasanya digunakan untuk menyebrang
sungai atau danau, memancing, atau berlayar di dekat laut.
3. Daya Angkut
Meski perahu ada yang berukuran kecil hingga sedang, ia hanya memiliki
kemampuan mengangkut jauh lebih rendah dibandingkan dengan kapal.
Kapal sendiri dibuat khusus untuk mengangkut kargo (barang),
penumpang, atau bahkan perahu. Sedangkan perahu biasanya hanya
digunakan untuk tujuan rekreasi, memancing, atau mengangkut orang.
4. Teknologi Navigasi
Bisa dikatakan perahu merupakan alat transportasi sederhana yang
tidak menggunakan teknologi navigasi yang canggih. Perahu biasanya
hanya mengandalkan dayung, layar, atau mesin sederhana. Sedangkan
kapal tentunya dilengkapi dengan teknologi navigasi yang mumpuni. Hal
itu karena kapal memiliki jarak tempuh yang lebih jauh. Mesin dan alat
navigasi yang digunakan di kapal bisa dikatakan canggih.
5. Waktu Berlayar
Kapal dilaut lebih lama berlayar daripada kapal di air tawar ini di
karenakan oleh luasnya medan yang dilalui dan pekerjaan yang dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai