Putri Novianty - 61608100819073 - Uas Psikologi Studi Kasus
Putri Novianty - 61608100819073 - Uas Psikologi Studi Kasus
Nim : 61608100819073
Tingkat : Farmasi 1A
A. KASUS
Nn. Indah asal Purwokerto, berumur 24 tahun, baru pulang dari rumah sakit membawa resep ke
apotik. Sebelumnya mengalami nyeri perut berpindah, sering mual tapi tidak muntah. Nn. Indah
memiliki riwayat obat sering minum antasid sampai 6 tablet setiap hari, dan memiliki alergi
terhadap amoxicilin. Data labolatorium menunjukan penurunan WBC atau kadar sel darah putih
serta adanya penurunan albumin. Nn. Indah di diagnosa ulkus pectic
B. IDENTITAS PASIEN
o Nama: Nn.Indah
o Umur: 24 tahun
o Jenis Kelamin: perempuan
o Alamat : mutiara indah blok b4 no.19
o Waktu Pemeriksaan:10 july 2021
o Riwayat Penyakit: -
o Riwayat Pengobatan: sering minum antacid sampai 6 tablet tiap hari
Nn. Indah asal Purwokerto, berumur 24 tahun, baru pulang dari rumah sakit membawa
resep ke apotik. Sebelumnya mengalami nyeri perut berpindah, sering mual tapi tidak
muntah. Nn. Indah memiliki riwayat obat sering minum antasid sampai 6 tablet setiap
hari, dan memiliki alergi terhadap amoxicilin. Data labolatorium menunjukan penurunan
WBC atau kadar sel darah putih serta adanya penurunan albumin. Nn. Indah di diagnosa
ulkus pectic.
Riwayat penyakit: -
Riwayat psikososial: Nn. Indah asal Purwokerto, berumur 24 tahun, baru pulang dari
rumah sakit membawa resep ke apotik. Sebelumnya mengalami nyeri perut berpindah,
sering mual tapi tidak muntah.
b) Obyektif
Data Klinik
D. Assement
Dalam kasus ini ulkus peptic terjadi karena suatu faktor penyakit yaitu gastritis kronis.
Penyakit berdasarkan hasil diagnosa dikatakan bahwa pasien mengidap penyakit Peptic
ulkus, dan berdasarkan riwayat penggunaan obat pasien yang sering meminum obat
golongan antacid sampai 6 tablet setiap harinya maka dapat dikatakan bahwa peptic ulkus
pada pasien disebabkan oleh gastritis yang lama kelamaan semakin kronis sehingga
menyebabkan peptic ulkus.
Selain itu, pasien juga mengalami nyeri perut yang sering berpindah, dimana gejala ini
menandakan bahwa pasien menderita ulkus, pasien juga sering mual namun tidak sampai
muntah merupakan gejala adanya kerusakan pada lambung, hal ini karena waktu
pengosongan lambung yang lambat sehingga menimbulkan perasaan kembung dan mual.
E. PLAN
Sasaran terapi dalam pengobatan ulkus peptic adalah :
- Menekan produksi HCl, Menutup ulcer (mengobati ulkus)
- Meminimalisir mual, menghilangkan rasa nyeri akibat tukak
- mencegah kekambuhan
- mengurangi komplikasi yang berkaitan dengan tukak.
F. PATOFISIOLOGI
Dalam kasus ini, patofisiologi dalam ulkus peptic adalah sekresi asam lambung yang
berlebih sehingga menyebabkan terbentuknya tukak diakibatkan salah satunya karena
faktor penyakit yang mengganggu pertahanan mukosa lambung.
Sekresi asam lambung yang berlebih sehingga menimbulkan gastritis, lama kelamaan
terbentuk tukak.
Lansoprazole bekerja dengan menurunkan produksi asam oleh lambung. Obat ini
juga bisa dipakai untuk meredakan gejala seperti heartburn (panas perut), sulit
menelan, dan batuk yang tak sembuh-sembuh. Lansoprazole termasuk dalam obat
golongan proton pump inhibitor (PPI).
Jika Anda minum obat ini tanpa resep dokter, bisa digunakan untuk heatburn yang
sering (terjadi ≥2 hari dalam seminggu). Namun, obat ini butuh 1-4 hari sampai
menunjukkan manfaat optimalnya. Jadi, Anda tidak bisa menggunakan obat ini
untuk meredakan heartburn dengan cepat.
Dosis : Dosis lazim untuk penderita tukak usus 12 jari atau tukak lambung ringan
adalah 20 mg sehari. Penyembuhan dapat dilakukan setelah 4 minggu untuk
penderita tukak usus 12 jari dan 8 minggu untuk penderita tukak lambung ringan.
Pada kasus yang berat dosis dapat dinaikkan menjadi 40 mg sekali sehari.
Efek Samping: Umumnya dapat ditoleransi dengan baik. Efek samping berikut
biasanya ringan dan bersifat sementara serta tidak mempunyai hubungan yang
konsisten dengan pengobatan. Mual, sakit kepala, diare, konstipasi, kembung,
ruam kulit, urtikaria, pruritus jarang terjadi.
Interaksi Obat : Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat lansoprazole atau
meningkatkan risiko efek samping yang serius. Tidak semua kemungkinan
interaksi obat tercantum dalam dokumen ini.
Jangan memulai, memberhentikan, atau mengganti dosis obat apa pun tanpa
persetujuan dokter.
Ampicillin
Atazanavir
Clarithromycin
Digoxin
Obat yang mengandung iron (ferrous fumarate, ferrous gluconate, ferrous sulfate,
dan lain-lain)
Ketoconazole
Methotrexate
Tacrolimus
Theophylline
Warfarin (Coumadin, Jantoven); atau
Vitamin atau suplemen mineral yang mengandung iron
Perhatian : Apabila Anda melupakan satu dosis obat lansoprazole, minum
sesegera mungkin. Namun bila sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lewati
dosis yang terlupakan dan kembali ke jadwal dosis yang biasa. Jangan
menggandakan dosis pada satu kali minum obat.
- Sukralfat
Sucralfate (sukralfat) adalah obat untuk mengatasi tukak pada lambung dan usus
halus.
Sucralfate bekerja dengan cara membentuk lapisan pelindung pada tukak untuk
melindunginya dari infeksi dan kerusakan lebih lanjut. Lapisan pelindung ini akan
membantu mempercepat proses penyembuhan tukak (peradangan).
Tidak semua orang mengalami efek samping berikut ini. Mungkin ada beberapa
efek samping yang tidak disebutkan di atas.
Ada pula kemungkinan sucralfate menimbulkan efek berupa reaksi alergi parah
(anafilaktik) meski kasus kejadiannya sangat sedikit.
Berikut adalah tanda-tanda alergi yang perlu Anda waspadai:
- ruam kulit
- gatal-gatal
- bengkak di wajah, tenggorokan, atau lidah
- sakit kepala parah
- kesulitan bernapas
Walau beberapa obat tidak boleh dikonsumsi bersamaan sama sekali, pada kasus
lain beberapa obat mungkin diresepkan bersama sekalipun ada kemungkinan
interaksi obat.
Interaksi obat dapat memengaruhi kinerja obat atau meningkatkan risiko
terjadinya efek samping.
Pada kasus seperti ini, dokter mungkin akan mengganti dosisnya, atau melakukan
hal-hal pencegahan lain yang dibutuhkan. Beri tahu dokter jika Anda sedang
mengonsumsi obat lain baik yang dijual bebas maupun dari resep dokter.
Ketoconazole
Mengonsumsi obat ini dengan ketoconazole dapat meningkatkan risiko efek
sampingnya, namun pada beberapa kasus, kombinasi dua obat ini mungkin
merupakan pengobatan terbaik.
Jika kedua obat ini diresepkan untuk Anda, dokter biasanya akan mengubah
dosisnya atau menentukan seberapa sering Anda harus mengonsumsi obat-obatan
tersebut.
- Ciprofloxacin
- Digoxin
- Dolutegravir
- Fleroxacin
- Gemifloxacin
- Grepafloxacin
- Moxifloxacin
- Norfloxacin
- Ofloxacin
- Sparfloxacin
- Trovafloxacin Mesylate
- Warfarin
Peringatan: Apabila Anda melupakan satu dosis obat sucralfate, minum sesegera
mungkin. Namun bila sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang
terlupakan dan kembali ke jadwal dosis yang biasa. Jangan menggandakan dosis
dalam satu kali minum obat.
- Antacid
Antasida (antacid) adalah obat untuk meredakan gejala akibat sakit maag atau penyakit
asam lambung. Antasida tersedia dalam bentuk tablet kunyah dan cairan suspensi yang
umumnya bisa dibeli bebas tanpa resep dokter.
Antasida bekerja dengan cara menetralisir asam lambung. Obat ini hanya bekerja saat
kadar asam lambung meningkat. Dengan begitu, keluhan akibat naiknya asam lambung,
seperti nyeri ulu hati, rasa panas di dada, mual, muntah, atau perut kembung akan mereda.
Antasida dapat bekerja cepat dalam hitungan menit setelah diminum. Perlu
diketahui bahwa obat ini hanya digunakan untuk meredakan keluhan atau gejala
dan tidak untuk menyembuhkan penyakit.
Obat antasida dapat digunakan sebagai obat tunggal atau dikombinasikan dengan
obat lain untuk meredakan gejala sakit maag, penyakit asam lambung,
atau gastritis. Berikut ini adalah beberapa obat yang termasuk ke dalam golongan
antasida:
Aluminium hidroksida
Kalsium karbonat
Magnesium karbonat
Magnesium trisilikat
Magnesium hidroksida
Dosis : Baca aturan pakai yang tertera pada kemasan saat akan mengonsumsi
antasida. Salah satu produk antasida yang mengandung 200 mg aluminium
hidroksida dan 200 mg magnesium hidroksida dengan sediaan tablet kunyah bisa
dikonsumsi 1–2 tablet, 3–4 kali sehari. Untuk obat antasida yang berbentuk
suspensi, bisa dikonsumsi 1–2 sendok takar, 3–4 kali sehari.
Diare
Perut kembung
Mual dan muntah
Kram perut
Sembelit
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping di atas tidak kunjung mereda
atau semakin berat. Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat yang
bisa ditandai dengan gejala tertentu, seperti bengkak pada bibir atau kelopak mata,
muncul ruam yang gatal di kulit, atau sulit bernapas.
Interaksi obat: Berikut ini adalah sejumlah efek interaksi obat yang dapat terjadi
bila mengonsumsi antasida bersamaan dengan obat lain:
Terapi Non-Farmakologi
Makan teratur
• Menghindari makanan makanan pedas, asam, kafein, dan
• Cukup istirahat dan menghindari atau mengurangi stress
• Menghindari rokok
I. Konseling
Kepatuhan pasien dalam mengonsumsi obat, bahwa sucralfate diberikan pertama
kali sebelum makan dan diberi jeda waktu 1 jam dengan pemberian antasida
kemudian pemberian lansoprazole diberikan setelah 15 menit penggunaan
antasida.
Pasien harus mengingatkan kembali obatnya diminum sebelum makan agar
melindungi lambungnya karna produksi asam lambung saat makan sehingga dapat
menyebabkan nyeri pada lambung.
Komunikasi informasi edukasi (KIE) pasien