Anda di halaman 1dari 11

CSR DAN DEVELOPMENT

Corporate Social Citizenship


Dosen Pengampu: M. Syaikhu Nuris, M.I.Kom.

Nopri Wahyu Dinoor (190202033)

Fitria Gumilang Ramadhan (190202010)

Rasma Bakti (190202024)

Diva Amalia Safira (190202030)

Prodi: Ilmu Komunikasi


2

Kata Pengantar
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan
pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah


berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa
disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para


pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik
serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya
yang lebih baik lagi.

2
3

Contents
Kata Pengantar......................................................................................................................................2
BAB I......................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................3
Pendahuluan......................................................................................................................................3
BAB II.....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................................5
C. Memahami Kewarganegaraan Perusahaan..............................................................................7
D. Pengembangan Kewarganegaraan Perusahaan.......................................................................7
E. Keterkaitan dengan CSR............................................................................................................8
F. Referensi cepat.........................................................................................................................8
BAB III....................................................................................................................................................9
PENUTUP...............................................................................................................................................9
A. Kesimpulan................................................................................................................................9
B. Saran............................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................11

3
4

BAB I

PENDAHULUAN

Pendahuluan
Tanggung jawab perusahaan bukan hanya untuk mencari laba, tetapi mereka juga
bertanggungjawab untuk melindungi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat (Solihin,
2008). Oleh karena itu, perusahaan harus semakin menyadari bahwa kelangsungan hidup
perusahaan sangat tergantung dari bagaimana hubungan perusahaan dengan masyarakat
dan lingkungan tempat perusahaan tersebut beroperasi.Menurut The World Business
Council for Sustainable Developmentdalam Nurlela dan Ishlahuddin (2008) CSR atau
tanggung jawab sosial perusahaan didefinisikan sebagai komitmen bisnis dalam
memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi berkelanjutan. Pertanggungjawaban
sosial perusahaan dapat diungkapkan dalam Sustainibility Reporting.

Dalam ISO 26000 yang merupakan pedoman menengenai tanggungjawab sosial perusahaan
menjelaskan mengenai prisip-prinsip dasar CSR bagi pelaksanaan atau pemberian informasi
dalam pembuatan keputusan dan kegiatan tanggungjawab sosial meliputi:
1. Kepatuhan terhadap hukum
2. Menghormati instrumen/badan-badan Internasional
3. Menghormati stakeholders dan kepentingannya

4. Akuntabilitas

5. Transparansi
6. Perilaku yang beretika
7. Melakukan tindakan pencegahan
8. Menghormati dasar-dasar HAM
Perusahaan diharapkan dapat menjaga reputasinya yaitu dengan memperhitungkan faktor
sosial dan lingkungan sebagai wujud kepedulian dari perusahaan terhadap lingkungan
sekitar perusahaan beroperasi.

4
5

Tanggungjawab perusahaan tidak hanya pada masalah keuangan perusahaan tetapi


perusahaan juga harus bertanggung jawab terhadap masalah sosial dan lingkungan yang
terjadi akibat dari kegiatan operasional perusahaan.
Standar pengungkapan CSR di Indonesia merujuk pada standar yang dikembangkan oleh GRI
(Global Reporting Initiatives). Program CSR yang telah dilakukan oleh perusahaan dapat
diungkapkan dalam laporan keberlanjutan atau sustainability report.
Dalam penelitian ini Standar GRI yang digunakan adalah GRI 3.1 (lihat tabel 4.3) dengan
total indikator kinerja mencapai 84 indikator, yaitu 9 indikator ekonomi, 30 indikator
lingkungan, 45 indikator sosial, sedangkan untuk GRI 4.0 (lihat lampiran 8) dengan total
indikator kinerja mencapai 91 indikator, terdiri dari 9 indikator ekonomi, 34 indikator
lingkungan hidup, 16 indikator praktek tenaga kerja, 12 indikator Hak Asasi manusia, 11
indikator kemasyarakatan, dan 9 indikator tanggung jawab produk.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan perkembangan

Anda pasti familiar dengan pepatah ‘berat sama dipikul, ringan sama dijinjing’, yang secara
sederhana memberikan petuah bagaimana kodrat manusia sebagai mahluk sosial

5
6

berinteraksi dengan lingkungannya. Inilah ciri khas pola hidup sebagian besar masyarakat
Indonesia. Tolong menolong dan saling bahu membahu telah menjadi bagian yang tak
terpisahkan dari kehidupan kita.

Konsep yang sama sebenarnya juga berlaku di dalam konteks bisnis. Perusahaan dapat
dipandang sebagai warga Negara, sama seperti kita memandang diri sebagai warga Negara
Indonesia. Di mana dalam kedudukan tersebut memberikan makna tanggung jawab dan hak
yang sama. Nah dengan konsep ini diharapkan perusahaan mampu berkembang dengan
pola pertanggung jawaban yang tepat kepada masyarakat, bangsa dan Negara.

Secara ontologi, eksistensi perusahaan pada dasarnya tidak sekedar untuk memperoleh
profit yang berujung pada peningkatan kekayaan pemegang saham. Namun lebih kepada
memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan kesejahteraan segenap stakeholder.
Mulai dari konsumen, pemasok, pemerintah, lembaga pendanaan, kelompok sosial
kemasyarakatan hingga pesaing. Artinya ketimpangan dalam memberikan kontribusi positif
pada pihak-pihak terkait tersebut akan menggangu tatanan sosio-ekonomi.

Dari penjelasan awal di atas tampak jelas bahwa upaya menciptakan stabilitas
keseimbangan tatanan sosio-ekonomi di tanah air merupakan tanggung jawab setiap
perusahaan. Menumbuh kembangkan semangat tersebut memang bukanlah hal yang
mudah. Di sana-sini masih ditemukan perusahaan yang berorientasi sesaat. Namun di sisi
lain terdapat juga banyak perusahaan yang telah menjunjung tinggi paradigma tersebut.

Satu contoh sederhana adalah penerapan konsep ‘memanusiakan manusia’ dalam


operasionalisasi strategy perusahaan. Dalam konteks ini perusahaan percaya bahwa
terdapat timbal balik antara perusahaan dengan segenap pelaku pasar (termasuk
konsumen).

Manajemen meyakini bahwa kedua belah pihak sama-sama mempunyai kebutuhan. Alhasil
dengan konsep saling menolong, maka perusahaan dapat dengan mudah menempatkan
para pelaku pasar sebagai partner kerjanya. ‘Sama-sama bertumbuh’ sebagai warga Negara
dipercaya mampu menggeser cara pandang manajemen ke arah jangka panjang.

Demikian pula dalam hal sosial. Konsep kewarganegaraan perusahaan memberikan


pemahaman bahwa perusahaan juga wajib menjalankan kewajibannya di bidang sosial.
Untuk itu program corporate social responsibility (CSR) di Indonesia bukan sekedar jargon,
melainkan sebuah amanah.

Dalam pengertian tersebut, CSR dapat digunakan sebagai salah satu langkah konkret dalam
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sehingga untuk dapat menjamin
terwujudnya tujuan ini maka manajemen perlu menyesuaikan program-program CSR
dengan kebutuhan masyarakat sekitar dalam jangka panjang.

6
7

Kini sudah menjadi rahasia umum bahwa pembangunan infrastruktur di bidang kesehatan,
pendidikan dan transportasi telah menjadi kebutuhan utama masyarakat. Tanpa adanya
pembangunan di bidang pendidikan yang baik, niscaya bangsa kita hanya akan terfokus
pada orientasi sesaat dan bukan jangka panjang.

Oleh karenanya inisiasi program CSR di bidang-bidang tersebut harus terus digalakkan.
‘Memberikan kail dan bukan ikan’ diharapkan dapat menciptakan kemandirian ekonomi
daerah baik dalam jangka menengah maupun jangka panjang.

Selanjutnya, pola inilah yang akan menciptakan hubungan harmonis di antara para pelaku
pasar. Memahami bahwa keputusan individu perusahaan akan berdampak pada perubahan
tatanan sosio ekonomi pasar akan menciptakan tenggang rasa di antara pemain. Sehingga
berat sama dipikul, ringan sama dijinjing akan melindungi eksistensi para pihak yang
berkepentingan.

Kewarganegaraan perusahaan melibatkan tanggung jawab sosial bisnis dan sejauh mana
mereka memenuhi tanggung jawab hukum, etika, dan ekonomi, sebagaimana ditetapkan
oleh pemegang saham.

Kewarganegaraan perusahaan semakin penting karena investor individu dan institusi


mulai mencari perusahaan yang memiliki orientasi tanggung jawab sosial seperti
praktik lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) mereka.

B. Poin Penting

• Kewarganegaraan perusahaan mengacu pada tanggung jawab perusahaan terhadap


masyarakat.

• Kewarganegaraan perusahaan semakin penting karena investor individu dan institusi


mulai mencari perusahaan yang memiliki orientasi tanggung jawab sosial seperti praktik
lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) mereka.

• Perusahaan melalui tahapan yang semakin meningkat selama proses pengembangan


kewarganegaraan perusahaan.

C. Memahami Kewarganegaraan Perusahaan

Kewarganegaraan perusahaan mengacu pada tanggung jawab perusahaan terhadap


masyarakat. Tujuannya adalah untuk menghasilkan taraf hidup dan kualitas hidup yang lebih
tinggi bagi masyarakat di sekitarnya dan tetap menjaga profitabilitas bagi para pemangku
kepentingan.

7
8

Permintaan akan perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial terus tumbuh,
mendorong investor, konsumen, dan karyawan untuk menggunakan kekuatan individu
mereka untuk memberikan pengaruh negatif pada perusahaan yang tidak berbagi nilai-nilai
mereka.

Semua bisnis memiliki tanggung jawab etika dan hukum dasar; Namun, bisnis yang paling
sukses membangun fondasi yang kuat dari kewarganegaraan perusahaan, menunjukkan
komitmen terhadap perilaku etis dengan menciptakan keseimbangan antara kebutuhan
pemegang saham dan kebutuhan masyarakat serta lingkungan di sekitarnya. Praktik-praktik
ini membantu mendatangkan konsumen dan membangun loyalitas merek dan perusahaan.

D. Pengembangan Kewarganegaraan Perusahaan

Lima tahap kewarganegaraan perusahaan didefinisikan sebagai:

1. Dasar

2. Bertunangan

3. Inovatif

4. Terintegrasi

5. Transformasi

Pada tahap dasar, aktivitas kewarganegaraan perusahaan adalah dasar dan tidak ditentukan
karena kesadaran perusahaan yang rendah dan sedikit atau bahkan tidak ada keterlibatan
manajemen senior. Bisnis kecil, khususnya, cenderung bertahan dalam tahap ini. Mereka
mampu mematuhi standar kesehatan, keselamatan, dan hukum lingkungan, tetapi mereka
tidak punya waktu atau sumber daya untuk sepenuhnya mengembangkan keterlibatan
masyarakat yang lebih besar.

Dalam tahap keterlibatan, perusahaan akan sering mengembangkan kebijakan yang


mempromosikan keterlibatan karyawan dan manajer dalam aktivitas yang melebihi
kepatuhan dasar terhadap undang-undang dasar. Kebijakan kewarganegaraan menjadi lebih
komprehensif dalam tahap inovatif, dengan peningkatan pertemuan dan konsultasi dengan
pemegang saham dan melalui partisipasi dalam forum dan outlet lain yang mempromosikan
kebijakan kewarganegaraan perusahaan yang inovatif.

Dalam tahap terintegrasi, kegiatan kewarganegaraan diformalkan dan berbaur dengan


lancar dengan operasi reguler perusahaan. Kinerja dalam aktivitas komunitas dipantau, dan
aktivitas ini didorong ke dalam lini bisnis.

8
9

Begitu perusahaan mencapai tahap transformasi, mereka memahami bahwa


kewarganegaraan korporat memainkan peran strategis dalam mendorong pertumbuhan
penjualan dan ekspansi ke pasar baru. Keterlibatan ekonomi dan sosial adalah bagian rutin
dari operasi harian perusahaan dalam tahap ini.

E. Keterkaitan dengan CSR

Keterkaitan antara CSR dengan Corporate Citizenship dapat dilihat dengan asumsi bahwa
perusahaan yang menjalankan CSR sudah dikelola dengan baik yaitu sudah menjalankan good
corporate governance yang akan menjamin tercapainya maksimalisasi laba dan mempertahankan
daya saing perusahaan

Istilah ini juga digunakan secara bergantian dengan istilah serupa lainnya seperti tata kelola
perusahaan dan / atau tanggung jawab sosial perusahaan.

Kewargaan perusahaan (bahasa Inggris: corporate citizenship) adalah jargon yang digunakan
untuk merujuk pada peran atau tanggung jawab sosial perusahaan dalam masyarakat.
Istilah ini kerap digunakan bergantian dengan istilah tanggung jawab sosial perusahaan
(CSR) dan Matten & Crane (2005) mencatat adanya tiga perspektif yang berbeda tentang
kewargaan perusahaan, yaitu perspektif sempit (limited), perspektif seimbang (equivalent),
dan perspektif luas (extended). Perspektif sempit merujuk pada kedermawanan perusahaan
dalam masyarakat setempat (misalnya dengan menyumbang uang untuk kegiatan sosial),
perspektif seimbang merujuk pada tanggung sosial perusahaan, sedangkan perspektif luas
merujuk pada konotasi politik dan kadang disebut perspektif "CSR politis". Dua perspektif
pertama paling mendominasi dunia bisnis, sedangkan perspektif luas mulai mengemuka di
kalangan akademisi.

F. Referensi cepat

Pada tahun 2010, Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO) merilis seperangkat
standar sukarela yang dimaksudkan untuk membantu perusahaan melaksanakan tanggung
jawab sosial perusahaan.

Perusahaan melalui tahapan yang berbeda selama proses pengembangan kewarganegaraan


perusahaan. Perusahaan naik ke tingkat kewarganegaraan korporat yang lebih tinggi
berdasarkan kapasitas dan kredibilitas mereka saat mendukung aktivitas komunitas,
pemahaman yang kuat tentang kebutuhan komunitas, dan dedikasi mereka untuk
memasukkan kewarganegaraan ke dalam budaya dan struktur perusahaan mereka.

G. Studi Kasus Starbucks sebagai Contoh

Jauh sebelum penawaran umum perdana (IPO) pada tahun 1992, Starbucks dikenal karena
rasa tanggung jawab sosial perusahaan yang tajam, dan komitmennya terhadap
keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat. Starbucks telah mencapai tonggak
kewarganegaraan perusahaan termasuk:

9
10

• Mencapai 99% kopi yang bersumber secara etis

• Menciptakan jaringan petani global

• Merintis bangunan hijau di seluruh tokonya

• Berkontribusi jutaan jam pelayanan masyarakat

• Membuat program perguruan tinggi yang inovatif untuk mitra / karyawannya

Tujuan Starbucks termasuk mempekerjakan 10.000 pengungsi di 75 negara, mengurangi


dampak lingkungan dari cangkirnya, dan melibatkan karyawannya dalam kepemimpinan
lingkungan.Istilah ini juga digunakan secara bergantian dengan istilah serupa lainnya seperti
tata kelola perusahaan dan / atau tanggung jawab sosial perusahaan.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kewarganegaraan perusahaan (corporate citizenship) adalah kontribusi perusahaan


kepada masyarakat melalui kegiatan bisnis intinya, investasi sosial dan program filantropi,
dan keterlibatan dalam kebijakan publik. Pada intinya, bagaimana sebuah perusahaan
mengelola hubungan ekonomi, sosial dan lingkungan dan berinteraksi dengan para pemangku
kepentingan (seperti pemegang saham, karyawan, pelanggan, mitra bisnis, pemerintah dan
masyarakat) yang berdampak pada kesuksesan jangka panjang perusahaan.

B. Saran
Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini, seperti halnya keterbatasan
dari segi materi beserta penyampaiannya. Semoga materi yang saya sampaikan bisa
bermanfaat untuk teman-teman dan jadi pedoman hidup untuk kedepan.

10
11

DAFTAR PUSTAKA

KamusBisnis.com

Manajemenppm.wordpress.com

Id.nesrakonk.ru

11

Anda mungkin juga menyukai