Linda Kumaladewi
Ak18.lindakumaladewi@mhs.ubpkarawang.ac.id
ABSTRAK
Pada umumnya tidak semua Usaha Mikro Kecil Menengah mampu menyusun pembukuan
sederhana dalam menjalankan usaha meraka. Namun disatu sisi pemilik dari perusahaan tersebut
menginginkan adanya pembukuan sederhana sehingga nantinya menghasilkan Laporan Keuangan
sebagai syarat kredit perbankkan.
Ada beberapa Faktor yang menyebabkan sulitnya penyusunan pembukuan sederhana
UMKM adalah tidak adanya economic entity yang jelas. Kebanyakan dari pemilik usaha tidak
mempu membedakan antara aktivitas bisnis dan aktivitas pribadi, sehingga aset perusahaan diakui
sebagai harta pribadi begitu pula sebaliknya, sehingga sulit mengidentifikasi dengan jelas entitas
ekonominya.
Penelitian ini dilakukan di UMKM “Bintang Sorabi” pada tanggal 13 Juli 2021. Jenis
penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Dari hasil penelitian
menunjukkan bahwa di Desa Dawuan Barat juga terdapat Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
yang membuat Sorabi namun dalam melaksanakan kegiatan usahanya dilakukan secara manual
sehingga jika di perhatikan industri ini hanya memperhatikan laba sebesar-besarnya. Pembukuan
akuntansi akan membuat Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mengetahui kondisi keuangan
usahanya. Pencantatan akuntansi memberikan manfaat yang sangat berpengaruh terhadap
kelangsungan usaha yang dijalani oleh UMKM tersebut, sehingga pengeluaran dan pemasukan
bisa lebih tertata dan pemilik dapat mengetahui berapa keuntungan dari bulan ke bulan.
Latar Belakang
Di Desa Dawuan Barat Kecamatan Cikampek terdapat suatu industri kecil yang
memproduksi Sorabi. Terdapat banyak varian rasa yang di tawarkan pada industri kecil ini,
kosumen dapat memilih sesuai selera yang diinginkan. Harga yang ditawarkan cukup terjangkau
yaitu hanya Rp. 15.000,- per porsi.
Kendala dalam pembukuan yang nantinya akan menyulitkan dalam penyusunan Laporan
Laba Rugi dan Neraca bagi UMKM adalah masalah ketidakteraturan pemilik dalam mencatat
transaksi bisnisnya. Sehingga pada akhir periode sulit diidentifikasi nilai rill dari suatu transaksi.
Hal tersebut mengakibatkan pemilik sulit untuk menentukan nilai setiap pos-pos dalam neraca dan
laba rugi.
Pengertian Akuntansi
Akuntansi adalah suatu proses mencatat, meringkas, mengklasifikasikan, mengolah, dan
menyajikan data transaksi, serta berbagai aktivitas yang berhubungan dengan keuangan, sehingga
informasi tersebut dapat digunakan oleh seseorang yang ahli di bidangnya dan menjadi bahan
untuk mengambil suatu keputusan. (Prawiro, 2020).
Kegiatan Penelitian ini dilakukan dalam rentang waktu tanggal 1 Juli 2021 sampai dengan 31 Juli
2021.
Penelitian ini mengambil lokasi di Jl. Utama Tegal Wangi Desa Dawuan Barat, Kecamatan
Cikampek, Dusun Kabupaten Karawang.
Sasaran Penelitian
Sasaran Penelitian ini adalah pelaku UMKM Bintang Sorabi di Desa Dawuan Barat, Kecamatan
Cikampek, Kabupaten Karawang.
Bentuk Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian kualitatif deskriptif. Bogdan dan Taylor
mendefinisikan Penelitian kualitatif sebagai prosedur Penelitianyang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang diamati (Lexy J. Moleong,
2010: 4).
Metode kualitatif deskriptif menyesuaikan pendapat antara peneliti dengan informan. Pemilihan
metode ini dilakukan karena analisisnya tidak bisa dalam bentuk angka dan peneliti lebih
mendeskripsikan segala fenomena yang ada dimasyarakat secara jelas. Penelitian ini dilakukan
secara bertahap sesuai dengan jadwal yang telah dikemukakan di atas, yaitu untuk memperoleh
data secara lengkap. Data yang telah didapat dari proses wawancara dan observasi adakan
disajikan dengan bentuk deskripsi dengan menggunakan kata-kata yang mudah dimengerti. Selain
itu ada juga data yang mendukung yaitu denah lokasi dan foto-foto hasil observasi.
Sumber data dalam Penelitian kualitatif deskriptif yaitu melalui wawancara, observasi, foto, dan
lainnya. Sumber data yang digunakan dalam Penelitian ini yaitu:
Sumber data primer diperoleh melalui wawancara dan pengamatan langsung di lapangan.
Sumber data primer merupakan data yang diambil langsung oleh peneliti kepada sumbernya
tanpa ada perantara dengan cara menggali sumber asli secara langsung melalui responden.
Sumber data primer dalam Penelitian ini adalah pemilik usaha Bintang Sorabi dan Kepala Desa
Dawuan Barat, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang.
Sumber data sekunder diperoleh melalui dokumentasi dan studi kepustakaan dengan bantuan
media cetak dan media internet serta catatan lapangan. Sumber data sekunder merupakan
sumber data tidak langsung yang mampu memberikan data tambahan serta penguatan terhadap
data penelitian.
Teknik pengumpulan data merupakan suatu cara memperoleh data-data yang diperlukan dalam
penelitian. Dalam Penelitian ini teknik yang digunakan antara lain sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi merupakan aktivitas Penelitian dalam rangka mengumpulkan data yang berkaitan
dengan masalah Penelitian melalui proses pengamatan langsung di lapangan. Peneliti berada
ditempat itu, untuk mendapatkan bukti-bukti yang valid dalam laporan yang akan diajukan.
Observasi adalah metode pengumpulan data dimana peneliti mencatat informasi sebagaimana
yang mereka saksikan selama penelitian (W. Gulo, 2002: 116).
Dalam observasi ini peneliti menggunakan jenis observasi non partisipan, yaitu peneliti hanya
mengamati secara langsung keadaan objek, tetapi peneliti tidak aktif dan ikut serta secara
langsung (Husain Usman, 1995: 56).
2. Wawancara (interview)
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua
pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara
(interview) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Lexy J. Meleong, 2010: 186). Ciri
utama wawancara adalah kontak langsung dengan tatap muka antara pencari informasi dan
sumber informasi. Dalam wawancara sudah disiapkan berbagai macam pertanyaan-pertanyaan
tetapi muncul berbagai pertanyaan lain saat meneliti. Melalui wawancara inilah peneliti
menggali data, informasi, dan kerangka keterangan dari subyek penelitian. Teknik wawancara
yang dilakukan adalah wawancara bebas terpimpin, artinya pertanyaan yang dilontarkan tidak
terpaku pada pedoman wawancara dan dapat diperdalam maupun dikembangkan sesuai dengan
situasi dan kondisi lapangan. Wawancara dilakukan kepada pemilik usaha Bintang Sorabi.
1. Strategi Pengembangan Desa dan Upaya Meningkatkan BUMDES (Badan Usaha Milik Desa)
Salah satu misi pemerintah pada saat ini yaitu untuk membangun daerah pedesaan
yang dapat dicapai melalui sebuah pemberdayaan masyarakat dengan tujuan untuk
meningkatkan produktivitas dan keanekaragaman usaha yang ada, terpenuhinya sarana dan
fasilitas untuk mendukung peningkatan ekonomi desa, membangun dan memperkuat institusi
yang mendukung rantai produksi dan pemasaran, serta mengoptimalkan sumber daya manusia
sebagai dasar pertumbuhan ekonomi desa.
Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) merupakan instrument pemberdayaan ekonomi
lokal dengan berbagai ragam jenis usaha sesuai dengan potensi yang dimiliki desanya.
Pengembangan potensi ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi warga
desa melalui pengembangan usaha ekonomi. Disamping itu, keberadaan BUMDES juga
membawa dampak terhadap peningkatan sumber Pendapatan Asli Desa (PAD) yang
memungkinkan desa untuk mampu melakukan sebuah pembangunan dan juga untuk
peningkatan kesejahteraan secara lebih optimal. BUMDES sejatinya sebagai lembaga sosial
yang berpihak kepada kepentingan masyarakat melalui kontribusinya sebagai penyedia
pelayanan sosial. Namun BUMDES juga sebagai lembaga komersial dimana BUMDES
bertujuan untuk mencari keuntungan melalui penjualan barang atau jasa yang diperuntukan
kepada masyarakat. Pendirian BUMDES sendiri disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi
desa yang ada. (Adawiyah, 2018). Misalnya seperti adanya usaha simpan pinjam,
pengembangan UMKM dan lainnya khususnya di desa Dawuan Barat.
Upaya mewujudkan konsep pendirian BUMDES, dirintis dengan jalan
mengoptimalkan kapasitas dan kegiatan ekonomi yang sudah berjalan dan dikelola desa. Juga
diadakannya sistem one KK one program agar badan usaha milik desa ini akan tetap berjalan
dan dapat membantu perekonomian desa Dawuan Barat.
2. Dampak adanya covid-19 terhadap pengembangan usaha milik desa Dawuan Barat
Desa Dawuan Barat memiliki Badan usaha milik desa yaitu simpan pinjam dan
pengembangan UMKM. Pengembangan akan potensi desa Dawuan Barat yaitu bagaimana
suatu kelompok dapat memberikan atau menjual produk dengan kualitas tinggi dengan cara
memberikan arahan suatu pembelajaran terkait dengan peningkatan kepada suatu
pengelompokan. Contohnya seperti Pendirian UMKM, jika masyarakat sedang tidak memiliki
uang (modal) untuk mendirikan UMKM, mereka bisa meminjam kepada BUMDES, dan
mereka bisa membayarnya ketika UMKM telah berjalan dan mendapatkan penghasilan.
Sehingga dengan begitu akan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya
dan juga dapat membantu masyarakat Dawuan Barat untuk tetap produktif.
Jika dilihat dari sudut pandang ekonomi, peningkatan kualitas sumber daya manusia
(SDM) lebih ditingkatkan pada penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan teknologi yang
dibutuhkan oleh dunia kerja dalam upaya peningkatan efisiensi dan efektivitas. Dengan
diberlakukannya Undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang Desa maka menjadi peluang
bagi setiap desa untuk bisa mengembangkan setiap potensi yang dimilikinya secara mandiri
sesuai kebutuhan masing-masing dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Dimasa Pandemi seperti saat ini memang sangat berpengaruh terhadap penghasilan
baik pedagang ataupun buruh harian lepas seperti masyarakat desa Dawuan Barat. Dampak
adanya pandemi tentunya tak hanya pendapatan saja yang berukurang tapi dari segi pemasaran
produk pun akan terhambat.
Permasalahan
Di Desa Dawuan Barat terdapat industri kecil yang memproduksi Sorabi akan tetapi dalam
melaksanakan kegiatan usahanya dilakukan secara manual sehingga jika di perhatikan industri ini
hanya memperhatikan laba sebesar-besarnya padahal dalam kenyataanya kegiatan transaksi yang
dilandasi dengan ilmu akuntansi akan lebih efektif dan efisien.
Solusi
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan Usaha Mikro Kecil Menengah
yaitu dengan mengikuti pelatihan-pelatihan tentang pembukuan sederhana lalu
mengimplementasikan cara membuat Pembukuan Sederhana dalam transaksi-transaksi bisnis
setiap hari, seperti membuat catatan pengeluaran, catatan pemasukan, buku kas utama, buku stok
barang, buku investasi, dan yang terakhir membuat catatan laba rugi.
Dengan membuat Pembukuan sederhana pemilik tersebut bisa mengetahui berapa banyak
pengeluaran dan pemasukan pada bulan tersebut dan pemilik dapat mengetahui berapa keuntungan
dari bulan ke bulan dan keuntungan tersebut bisa digunakan kembali untuk modal produksi di
bulan selanjutnya.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dijelaskan maka kesimpulan yang saya dapat yaitu,
Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) merupakan lembaga yang didirikan atau dibentuk oleh
pemerintahan desa yang kepemilikan modal dan pengelolaannya dilakukan oleh pemerintah desa
bersama dengan masyarakat desa. Salah satu desa yang telah memiliki BUMDES adalah Desa
Dawuan Barat.
Di Desa Dawuan Barat juga terdapat Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang
membuat Sorabi namun dalam melaksanakan kegiatan usahanya dilakukan secara manual
sehingga jika di perhatikan industri ini hanya memperhatikan laba sebesar-besarnya. Dan untuk
mempermudah proses pengerjaannya Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) bisa menggunakan
Pembukuan Sederhana, dengan membuat Pembukuan sederhana pemilik tersebut bisa mengetahui
berapa banyak pengeluaran dan pemasukan pada bulan tersebut dan pemilik dapat mengetahui
berapa keuntungan dari bulan ke bulan dan keuntungan tersebut bisa digunakan kembali untuk
modal produksi di bulan selanjutnya.
Rekomendasi
1. Terus menjalankan BUMDES, sehingga masyarakat bisa mendaftarkan usahanya dan
mengembangkan pemasaran produknya melalui BUMDES.
2. Memfasilitasi masyarakat untuk mendapatkan pelatihan-pelatihan Akuntansi contohnya
seperti Pembukuan Sederhana.
DAFTAR PUSTAKA
Gie. (2020). Cara dan Contoh Membuat Pembukuan Sederhana untuk Usaha Kecil.
Www.Accurate.Id. https://accurate.id/akuntansi/cara-dan-contoh-pembukuan-sederhana/
Prawiro, M. (2020). Pengertian Akuntansi: Memahami Apa Itu Akuntansi, Tujuan, Fungsi, dan
Manfaatnya. Www.Maxmanroe.Com.
https://www.maxmanroe.com/vid/finansial/akuntansi/pengertian-akuntansi.html
Weli. (2019). Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Serta Sistem Pengendalian Internal UKM di
Jakarta Timur. Jurnal Akuntansi Berkelanjutan Indonesia, 2(3), 274–297.
Adawiyah, R. (2018). Strategi Pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Berbasis
Aspek Modal Sosial. Kebijakan dan Manajemen Publik, 6(3), 1-15.