Anda di halaman 1dari 13

BAB III

ANALISA SITUASIONAL

3.1 Pengkajian

3.1.1 Analisis Rumah Sakit

RSUD Wangaya Kota Denpasar berdiri sejak tahun

1921 oleh Pemerintah Kolonial Belanda dengan 30 tempat tidur

dengan pembagian 15 tempat tidur untuk bangsa Eropa dan Cina,

serta sisanya 15 tempat tidur untuk kaum Bumiputera. Selama kurun

waktu dari tahun 1921 sampai sekarang RSUD Wangaya terus

menerus melakukan pembenahan disemua lini seperti perbaikan

gedung, pemenuhan sarana prasarana medik maupun penunjang

serta peningkatan mutu sumber daya manusia. Untuk meningkatkan

mutu pelayanan, dilakukan penilaian akreditasi oleh Tim Komite

Akreditasi Rumah Sakit Pusat (KARS).

RSUD Wangaya Kota Denpasar telah melakukan

akreditasi sebanyak 5 (lima) kali yaitu :18 Nov 1998 s/d 18 Nov

2001 Akreditasi Penuh, 04 Jan 2002 s/d 04 Jan 2005 Akreditasi

Penuh Tingkat Lanjut, 31 Des 2010 s/d 31 Des 2013 Akreditasi

Penuh Tingkat Lengkap, 23 Juni 2014 s/d 22 Juni 2017 Tingkat

Paripurna, 14 Junli 2017 s/d 12 Juni 2020 Tingkat Paripurna. Status

RSUD Wangaya Kota Denpasar yaitu:(1981) Rumah Sakit Kelas C

Surat Keputusan Gubernur BaliNomor : 71/HOT/I/C/1981, (2001)

Rumah Sakit Unit Swadana, Peraturan Daerah Kota Denpasar


Nomor 23 tahun 2001, (2003) Rumah Sakit Kelas B Non Pendidikan

Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor

538/Menkes/SK/IV/2003, (2015) Rumah Sakit Kelas B Pendidikan

Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor :

HK.02.02/MENKES/487/2015

Pengkajian manajemen keperawatan telah dilakukan

pada tanggal 3 – 4 Maret 2020 di Ruangan Angsa RSUD Wangaya

kota Denpasar dengan melakukan survey awal dan pengumpulan

data melalui hasil observasi dan wawancara. Pengkajian dilakukan

pada 10 orang perawat yang berdinas di Ruangan Angsa RSUD

Wangaya kota Denpasar. Pengkajian yang dilakukan yaitu mengenai

data umum dan masalah yang berhubungan dengan manajemen

keperawatandi Ruangan Angsa RSUD Wangaya kota Denpasar

yang berkaitan dengan ronde keperawatan.

3.1.2 Visi dan Misi

a. Visi

Menjadi Rumah Sakit Pilihan Utama, Inovatif, Unggul Dalam

Pelayanan Kesehatan dan Pendidikan Berbasis Budaya Kerja.

b. Misi

1. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan

terjangkau dengan mengutamakan keselamatan pasien

2. Mengelola sarana dan prasarana penunjang pelayanan


kesehatan secara optimal
3. Mengembangkan kompetensi sumberdaya manusia serta
meningkatkan peran RumahSakit dalam pendidikan dan
pelatihan
4. Mengelola administrasi umum, keuangan, dansarana
prasarana secara optimal.
3.1.3 Struktur Kepala Instalasi/Kabid
KABID KEPERAWATAN
I Wayan Wiratama, SH , S.Kep
I

KEPALA RUANGAN ANGSA


Ns. Ni Made Sumawati, S. Kep

WAKIL KEPALA RUANGAN ANGSA


Ns. Ni Made Wirantini, S. Kep

PERAWAT PRIMER II
PERAWAT PRIMER I PERAWAT PRIMER III
Ns. Ni Kdk Devi
Ns. A.A I Jayendra Dewi, S.Kep Ns. Ni Made Yuli Murtini, S.Kep
Kumarayanti,S. .Kep

PERAWAT ASSOCIATE
PERAWAT ASSOCIATE
PERAWAT ASSOCIATE
Ns. AA Meika Wahyuni, S.Kep
Ns.Ni L G Indrayani, S.Kep Ni Luh Putu Sudiasih, Amd.Kep
Ns. Ni Putu Susinta Dewi, S. Kep
Ni Nengah Juniartini, Amd.Kep G A Ratih Kencani, Amd.Kep
AAPutri Ary Anggaeny, Amd.Kep
Veronica Dian C, Amd.Kep MD Dwi Utari Indrayani,
NiKm Swantirta Widepi, Amd.Kep
Yogi Nugraha, Amd.Kep Amd.Kep
GA Intan Putria Sinta, Amd. Kep
Ns. Ni Putu Nanda F, S.Kep
Ns. Dewa Ayu Ade A, S.Kep
3.1.4 Hasil Observasi

a. Selasa, 3 Maret 2020 jam 09.00 WITA

Observasi dilakukan dengan melihat dokumen-dokumen yang

berkaitan dengan kegiatan ronde keperawatan. Hasil dari

observasi didapatkan bahwa kegiatan ronde keperawatan yang

terbaru dilaksanakan pada bulan November 2019. Hasil ini

menandakan bahwa kegiatan ronde keperawatan masih jarang

dilakukan.

b. Rabu, 4 Maret 2020 jam 10.00 WITA

Pada hari rabu tanggal 4 Maret 2020 pelaksanaan observasi

dilakukan dengan melihat daftar jumlah pasien yang dirawat di

Ruang Angsa RSUD Wangaya kota Denpasar. Dalam hal ini

ditemukan bahwa terdapat beberapa pasien yang tindakan

perawatannya lebih dari 10 hari. Setelah ditelusuri lebih lanjut,

sebagian besar pasien yang dirawat lebih dari 10 hari memiliki

diagnosa medis yang kompleks.

3.1.5 Hasil Wawancara

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada

Kepala Ruang Angsa RSUD Wangaya kota Denpasar

mengenaikegiatan ronde keperawatan dikatakan bahwa kegiatan

ronde keperawatan memang jarang dilakukan. Hal ini dikarenakan

karena masih minimnya tenaga keperawatan yang bertugas di Ruang


Angsa RSUD Wangaya Kota Denpasar yang berpendidikan Profesi

Ners. Berdasarkan tingkat pendidikan didapatkan bahwa 9 dari 17

perawat yang bertugas disana masih berpendidikan D III

Keperawatan. Ini menandakan bahwa lebih dari 50% perawat yang

bertugas di Ruang Angsa masih berpendidikan D III keperawatan.

Hal ini menjadi kendala perawat di Ruang Angsa RSUD Wangaya

Kota Denpasar untuk memahami secara tepat mengenai ronde

keperawatan. Disamping itu, pelatihan mengenai ronde keperawatan

dikatakan bahwa belum didapatkan oleh seluruh perawat yang

bertugas di Ruang Angsa RSUD Wangaya Kota Denpasar. Pelatihan

mengenai ronde keperawatan baru dimiliki oleh Kepala Angsa

RSUD Wangaya Kota Denpasar.Menurut pemaparan dari kepala

ruangan dikatakan juga kegiatan ronde keperawatan saat ini belum

dilakukan karena belum ada pasien yang diindikasi untuk dilakukan

ronde keperawatan.

Wawancara juga dilakukan kepada beberapa staf

keperawatan yang sedang bertugas di Ruang Angsa RSUD

Wangaya kota Denpasar. Dalam wawancara ini dilakukan kepada 10

orang perawat yang sedang bertugas di ruang Angsa RSUD

Wangaya kota Denpasar. Hasil wawancara didapatkan bahwa 3

(30%) dari 10 orang perawat kurang memahami tentang ronde

keperawatan. Saat ditanyakan mekanisme pelaksanaan ronde

keperawatan juga didapatkan 5 (50%) dari 10 orang kurang


memahami bagaimana mekanisme pelaksanaannya. Mereka juga

mengatakan bahwa kegiatan ronde keperawatan sudah lama

dilakukan.

Setelah dilakukan kegiatan wawancara sebagian besar dari

perawat yang bertugas di ruang Angsa RSUD Wangaya kota

Denpasar mengatakan bahwa mereka ingin mendapatkan pelatihan

ronde keperawatan sehingga kegiatan ronde keperawatan dapat

sesuai dengan teori yang ada.


Tabel 3.1

ANALISA DATA

Analisa Data
Masalah
Observasi Wawancara
- Kegiatan ronde keperawatan terakhir - Terdapat 9 dari 17 perawat yang Belum optimalnya pelaksanaan ronde
dilaksanakan pada bulan November bertugas di Ruang Angsa RSUD keperawatan di ruang Angsa RSUD
2019 Wangaya Kota Denpasar masih Wangaya kota Denpasar
- Terdapat beberapa pasien yang berpendidikan D III Keperawatan
tindakan perawatannya lebih dari 10 - Pelatihan mengenai ronde
hari dan memiliki dignosa kompleks keperawatan baru dimiliki oleh Kepala
Angsa RSUD Wangaya Kota
Denpasar
- 30% perawat kurang memahami
tentang ronde keperawatan
- 50% perawat kurang memahami
bagaimana mekanisme pelaksanaan
ronde keperawatan
Tabel 3.2

ANALISA SWOT

Strenght Weakness Opportunity Trechment


Masalah
(Kekuatan) (Kelemahan) (Kesempatan) (Ancaman)
Belum Terdapat keinginan - Kegiatan ronde keperawatan Pemberian - Tigginya tuntunan
optimalnya perawat yang terakhir dilaksanakan pada informasi tentang masyarakat tentang
pelaksanaan bertugas di ruang bulan November 2019 ronde keperawatan pelayanan keperawatan
ronde Angsa RSUD - Terdapat beberapa pasien yang dari pakar dan - Semakin lamanya pasien di
keperawatan di Wangaya kota tindakan perawatannya lebih dari langsung dilakukan rawat di ruangan
ruang Angsa Denpasar untuk 10 hari dan memiliki dignosa pengaplikasian di - Menurunkan pendapatan
RSUD Wangaya dilakukan pelatihan kompleks bidang keperawatan rumah sakit jika pasien
kota Denpasar ronde keperawatan - Tingkat pendidikan perawat menggunakan jaminan
masih banyak yang lulusan D3 kesehatan
- Pemahaman mengenai ronde - Akreditasi menurun
keperawatan masih kurang - Penurunan jumlah pasien
- Pelatihan ronde keperawatan baru
belum dimiliki oleh seluruh
perawat
- 30% perawat kurang memahami
tentang ronde keperawatan
- 50% perawat kurang memahami
bagaimana mekanisme
pelaksanaan ronde keperawatan
3.2 Masalah

Belum optimalnya pelaksanaan ronde keperawatan di ruang Angsa RSUD Wangaya kota Denpasar tahun 2020

3.3 POA(Planbing Of Action)

Rencana Penanggung
Masalah Tujuan Sasaran Waktu Tempat
Kegiatan Jawab
Belum optimalnya Desiminasi Agar Karu dan semua Tanggal Ruang Angsa Peneliti
pelaksanaan ronde ilmu dan kegiatan perawat yang ada RSUD Wangaya
keperawatan di ruang role play role play di ruang Angsa kota Denpasar
Angsa RSUD Wangaya berjalan RSUD Wangaya
kota Denpasar dengan kota Denpasar
baik
3.4 Implementasi

Pelaksanaan Penanggung
No Implementasi Tujuan Hasil
Waktu Tempat Jawab
1 Desiminasi Agar semua perawat di ruang Ruang Peneliti Semua perawat yang
ilmu tentang Angsa RSUD Wangaya kota Angsa berdinas pagi pada
ronde Denpasar memahami tentang RSUD tanggal .... mengikuti
keperawatan konsep ronde keperawatan Wangaya desiminasi ilmu tentang
sehingga bisa mengaplikasikannya kota ronde keperawatan
dengan baik Denpasar dengan baik. Semua
perawat mendengarkan
dan aktif dalam kegiatan
tersebut.
2 Role play Agar semua perawat yang ada di Ruang Peneliti Semua perawat yang
kegiatan ronde ruang Angsa RSUD Wangaya Angsa berdinas pagi dan sore
keperawatan kota Denpasar mengetahui dan RSUD pada tanggal ....
memahami tentang bagaimana Wangaya melaksanakan kegiatan
pelaksanaan kegiatan ronde kota role play tentang ronde
keperawatan yang sebenarnya atau Denpasar keperawatan dengan baik.
sesuai dengan teori sehingga
perawat bisa melakukan ronde
keperawatan dengan baik.
3.5 Evaluasi

3.5.1 Desiminasi ilmu tentang ronde keperawatan

Dari hasil evaluasi didapatkan bahwa :

a. Kegiatan desiminasi ilmu tentang ronde keperawatan berjalan

dengan baik dan lancar

b. Kegiatan desiminasi ilmu tentang ronde keperawatan

disaksikan oleh semua perawat yang berdinas saat itu

c. Semua perawat yang mengikuti kegiatan desiminasi ilmu

tentang ronde keperawatan mengikuti kegiatan dengan baik

d. Semua perawat yang mengikuti kegiatan desiminasi ilmu

tentang ronde keperawatan aktif selama kegiatan berlangsung,

perawat aktif bertanya dan menjawab

e. Sebelum materi dijelaskan perawat tidak mampu menjawab

pertanyaan tentang konsep ronde keperawatan dengan baik.

Sedangkan setelah materi dijelaskan perawat dapat menjawab

pertanyaan tentang konsep ronde keperawatan

3.5.2 Role play kegiatan ronde keperawatan

Dari hasil evaluasi didapatkan bahwa :

a. Sebelum role play ronde keperawatan dilakukan, perawat

tidak melakukan ronde keperawatan dengan baik atau

tidak dilakukan sesuai dengan teori


b. Setelah role play ronde keperawatan dilakukan, perawat

sudah melakukan ronde keperawatan dengan baik dan

sudah sesuai dengan teori

Anda mungkin juga menyukai