Bidang Kegiatan
Inovasi Produk
Disusun Oleh:
Anemone
Zahrina Putri Nur Amalia (18859 – 2022)
Siti Nurlaela Farikhotin (18818 – 2023)
SMAN 3 KEDIRI
2021
i
ABSTRAK
Di Indonesia, daun bandotan (Ageratum conyzoides L.) dikenal sebagai tanaman liar
yang banyak ditemukan di ladang, kebun, perkarangan rumah, tanggul, tepi jalan, atau di
sekitar saluran air (Suriana, 2013). Daun bandotan (Ageratum conyzoides L.) memiliki banyak
manfaat di bidang kesehatan salah satunya untuk penyembuhan rematik. Pada zaman dahulu,
daun bandotan (Ageratum conyzoides L.) sering dimanfaatkan sebagai obat tradisional
masyarakat. Rematik merupakan salah satu penyakit yang sering dijumpai di masyarakat.
Khususnya di pedesaan, banyak masyarakat yang memanfaatkan daun bandotan untuk
menyembuhkan rematik. Dari permasalahan tersebut kami mencoba melakukan penelitian
tentang “Pemanfaatan Daun Bandotan (Ageratum conyzoides L.) sebagai Obat Rematik.”
Rematik atau disebut juga rheumatoid arthritis merupakan penyakit auto imun ketika sistem
imun pada tubuh seseorang menyerang sel-sel tubuhnya sendiri. Penyakit ini menyerang bagian
persendian manusia. Pemanfaatan obat tradisional untuk mengobati berbagai penyakit bukan
hal yang asing bagi masyarakat Indonesia, tidak sedikit masyarakat yang lebih memilih
memanfaatkan obat tradisional daripada obat kimia. Hal ini karena kandungan pada obat
tradisional dipercaya lebih aman jika dikonsumsi. Pembuatan obat rematik ini memanfaatkan
energi dari panas matahari pada proses pengeringan. Hal ini dilakukan untuk memperpanjang
masa simpan. Daun bandotan (Ageratum conyzoides L.) mengandung senyawa aktif seperti
minyak atsiri, saponin, flavonoid, alkaloid, tanin, dan polifenol yang dapat membantu
menyembuhkan rematik. Kandungan daun bandotan (Ageratum conyzoides L.) ini memberikan
sifat anti radang yang berperan baik untuk menghambat produksi zat sitokin. Zat sitokin sendiri
merupakan zat yang dapat menyebabkan peradangan. Selain memberikan sifat antiradang,
kandungan daun bandotan (Ageratum conyzoides L.) juga memberikan sifat antioksidan yang
mana mampu menghilangkan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel dan jaringan tubuh.
Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan daun bandotan sebagai pengobatan rematik.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan penelitian
eksprimen. Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil berbentuk serbuk yang
memiliki tekstur halus sedikit kasar. Selain terasa hambar, obat ini juga mengeluarkan bau
tidak sedap. Kandungan senyawa aktif yang terdapat dalam obat ini mampu mengobati
rematik.
Kata kunci : Daun Bandotan, Obat Tradisional, Rematik, Senyawa Aktif, Antiradang,
Antioksidan
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................................i
Lembar Pengesahan........................................................................................................ii
Abstrak............................................................................................................................iii
Daftar Isi.........................................................................................................................iv
Daftar Tabel....................................................................................................................v
Daftar Gambar................................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang.................................................................................................1
I.2 Rumusan Masalah............................................................................................1
I.3 Tujuan Penulisan..............................................................................................2
I.4 Manfaat Penulisan............................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI
II.1 Daun Bandotan...............................................................................................3
II.2 Minyak Atsiri..................................................................................................3
II.2 Flavonoid........................................................................................................3
II.3 Saponin...........................................................................................................4
II.2 Senyawa Polifenol..........................................................................................4
II.6 Alkaloid..........................................................................................................4
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1 Variabel Data.................................................................................................5
III.2 Alat dan Bahan..............................................................................................5
III.3 Pengolahan Data/Prosedur.............................................................................5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Karakteristik dan Tingkat Keawetan Obat....................................................6
IV.2 Hasil Analisis................................................................................................6
BAB V PENUTUP
V.1 Kesimpulan.....................................................................................................8
V.2 Rekomendasi..................................................................................................8
V.3 Saran...............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................9
LAMPIRAN....................................................................................................................10
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Karakteristik Obat..........................................................................................6
Tabel 4.2 Tingkat Keawetan Obat.................................................................................6
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Daun bandotan yang belum dikeringkan...................................................10
Gambar 1.2 Daun bandotan yang sudah dikeringkan...................................................10
Gambar 1.3 Daun bandotan yang sudah kering melalui proses penimbangan..............11
Gambar 1.4 Daun bandotan yang siap di blender.........................................................11
Gambar 1.5 Daun bandotan yang telah dihaluskan dan disaring..................................12
Gambar 1.6 Daun bandotan yang sudah dimasukkan ke dalam cangkang kapsul........12
v
BAB I PENDAHULUAN
1
I.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan ini adalah:
I.3.1 Untuk membuktikan bahwa daun bandotan (Ageratum conyzoides L.)
dapat menyembuhkan rematik.
I.3.2 Untuk mengetahui jenis daun bandotan (Ageratum conyzoides L.)
yang dapat menyembuhkan rematik.
I.3.3 Untuk mengetahui proses pengolahan daun bandotan
(Ageratum conyzoides L.) agar dapat dimanfaatkan sebagai
obat rematik.
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.3 Flavonoid
Flavonoid mengandung nutrisi yang sangat penting untuk pengidap
rheumatoid arthritis. Flavonoid berperan dalam mengurangi peradangan dalam
tubuh sehingga nyeri sendi dan pembekakan akibat rheumatoid arthritis dapat
berkurang. Kandungan daun bandotan (Ageratum conyzoides L.) ini memberikan
sifat anti radang yang berperan baik untuk menghambat produksi zat sitokin. Zat
sitokin sendiri merupakan zat yang dapat menyebabkan peradangan. Selain
memberikan sifat anti radang, kandungan daun bandotan (Ageratum conyzoides
L.) juga memberikan sifat antioksidan yang mana mampu menghilangkan
radikal bebas yang dapat merusak sel-sel dan jaringan tubuh.
3
II.4 Saponin
Bandotan merupakan tanaman obat yang mengandung minyak atsiri dan
saponin (Kardono, 2003). Saponin memiliki aktifitas sebagai anti mikroba/ anti
bakteri, dan anti peradangan yang dapat membantu mengurangi atau bahkan
mencegah peradangan yang terjadi pada penderita rematik. Saponin adalah jenis
glikosida yang banyak ditemukan dalam tumbuhan dan bersifat kompleks.
Saponin diklasifikasikan berdasarkan struktur aglikon ke dalam triterpenoid dan
steroid saponin, dimana kedua senyawa tersebut memiliki efek anti inflamasi,
analgesik, dan sitotoksik. Anti inflamasi non steroid dan analgesik dapat
meredakan dan mengendalikan gejala rematik yang muncul. Sedangkan steroid
hanya digunakan jika penyakit sudah parah.
4
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
obat Keterangan :
6
bandotan segar lalu dikeringkan sampai benar-benar kering. Hal ini
diharapkan agar mempermudah pada saat proses penghalusan.
7
BAB V PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tentang “Pemanfaatan
Daun Bandotan sebagai Obat Rematik”, maka dapat disimpulkan:
V.1.1 Daun bandotan dapat dimanfaatkan sebagai obat rematik.
V.1.2 Produk obat rematik bisa bertahan hingga 1 tahun.
V.1.3 Obat rematik berbahan dasar daun bandotan dapat menjadi sarana
kewirausahaan masyarakat.
V.2 Rekomendasi
Setelah melakukan penelitian, membahas, dan menyimpulkan hasil
penelitian, maka penulis memiliki beberapa rekomendasi, yaitu sebagai berikut:
V.2.1 Perlu adanya metode penelitian lebih lanjut untuk meningkatkan dan
memaksimalkan keefektifan obat.
V.2.2 Penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan periode waktu yang lebih
panjang karena dengan periode waktu yang lebih panjang diharapkan
dapat mendapatkan hasil maksimal.
V.3 Saran
Saran yang dapat disampaikan oleh penulis mengenai penelitian
selanjutnya adalah sebagai berikut:
V.3.1 Perlu dilakukan pengujian obat secara lebih lanjut.
V.3.2 Penderita rematik tetap perlu melakukan pemeriksaan di pusat
pelayanan kesehatan agar dapat mengetahui tingkat keparahan
rematik yang dialami.
8
DAFTAR PUSTAKA
Martinus, & Verawati. (2015). ‘Penentuan Kadar Flavonoid Total Dan Aktivitas
Antioksidan Dari Ekstrak Daun Bandotan (Ageratum conyzoides L.)’. scientia.
5(1). 47-52.
Z., Hasibuan, & Nainggolan. (2007). ‘Penentuan Sifat Kimia Fisika Senyawa Alkaloid
Hasil Isolasi Dari Daun Bandotan (Ageratum conyzoides linn.)’. Jurnal
Penelitian MIPA. 1(1). 20-22.
Suriana, & Shobariani. (2013). ‘Ensiklopedia Tanaman Obat’. Rumah Ide. Malang.
L., & N. (2003). ‘Selected Indonesian Medical Plants Monographs and Description’.
Garsindo. Jakarta.
9
LAMPIRAN
10
Gambar 1.3 Daun bandotan yang sudah kering melalui proses penimbangan.
b. Tahap Pembuatan
11
Gambar 1.5 Daun bandotan yang telah dihaluskan dan disaring.
12
Lampiran 2. Estimasi Biaya Investasi Produksi
Basis
Asumsi penjualan : 45 produk/hari
Untuk : 20 hari
kerja/bulan Total penjualan : 900
produk/bulan
FIX COST
Jumlah Harga Total Lifetime
No Deskripsi (Unit) (Rp) Harga(Rp) (Bulan) Harga/Bulan
1. Timbangan 1 - - 36 -
2. Wadah 2 - - 24 -
plastik
3. Saringan 1 - - 12 -
4. Sendok 2 - - 24 -
plastik
5. Blender 1 - - 36 -
- -
Total Fix
Total Fix Cost Per
Cost Bulan
VARIABLE COST
Harga Total
No Deskripsi Jumlah Satuan (Rp) Harga(Rp)
1. Daun bandotan 100 gr 5000 5000
2. Cangkang kapsul 45 pcs 300 13500
Total Variable Cost 18500
Biaya Lain-lain
No Deskripsi Jumlah (Unit) Harga (Rp) Total Harga(Rp)
1. Transportasi 1 5000 5000
2. Listrik 1 2000 2000
Total Biaya Lain-lain 7000
13
Harga Pokok Penjualan
Harga Jual
HPP = Rp 28,33333
Komisi Penjualan = Rp 20,0
Margin Keuntungan = Rp 51,66667
Harga Jual = Rp 100,0/produk
14
16