Anda di halaman 1dari 16

No Diagnosa Gejala Px Fisik Penunjang DD Terapi Patof + FR

GINJAL & SALURAN KEMIH

ISK atas : demam, Pielonefritis : nyeri ketok UL porsi tengah BSK (batu sal kemih) CIPOK LO Kegagalan mekanisme
1 ISK CVA (+) ditemukan BPH (pada pria) Ciprofloxacin 2x500mg clearance saluran kemi
ISK bawah : gejala 5
bakteri ≥10 / cc Kotrimoxazole adanya ascending infec
Atas: LUTS (anyang2an, Cistitis : nyeri tekan 2x480mg Levofloxacin
urine
pielonefritis nyeri saat kencing dll) suprapubik 1x500mg FR : Wanita (urethra d
anus) Cara cebok yang
Bawah :
sistitis, Kehamilan
urethritis, BSK
prostatitis Penggunaan kateter
2 Glomerulus  Sering usia sekolah  Gejala berat : tampak  Urinalisis: ISK AB: deposisi kompleks antig
nefritis akut 5-12 th bila GNAPS sakit parah hematuri Sindrom nefritik amoxicilin 50mg/kgBB/hr antibodi pada membran
Urolitiasis 3x1 slm 10 hr atau glomerular sehingga ak
 Gejala klinis terjadi  Gejala overload cairan mikroskopis
Eritromicin memicu respon imun le
(Glomerulonefri secara tiba-tiba, 7– dapat berupa udem ataupun
30mg/kgBB/hari dibagi 3
tis merupakan 14 hari setelah orbita dan udem paru makroskopis dan pelepasan sitokin
dosis selama 10 hari
bentuk penyakit infeksi saluran nafas hingga gagal jantung (gros), proinflamasi. Haltsb
ginjal yang (faringitis), kongestif proteinuria. ± Kalo ada riwayat SLE : menyebabkan kerusaka
memberikan atau 3-6 minggu  Tampak pucat karena sampai 2+ prednison 1mg/kgBB/hari ginjal makanya uremia,
gambaran setelah infeksi kulit anemia akibat (100 mg/dL) 3x1 proteiunria dll. Kerusak
histopatologi (piodermi). hemodilusi  Fungsi Ginjal: kapilernya yg mnyebab
tertentu pada  kadang-kadang (pengenceran darah) Ureum dan Pengobatan hipertensi hematuria.
glomerulus yang Kreatinin dengan vasodilator dg
gejala ringan atau  Takipnea dan dispnea
mengalami serum target <=130/80 GNAPS: neuraminidase
tanpa gejala sama yang disebabkan Pengobatan udem dengan Streptokokus dapat
proliferasi dan sekali. kongesti paru dengan meningkat diuretik (furosemide 1x40/
inflamasi,  Nausea, mual mutah efusi pleura akibat GFR menyebabkan terbentuk
hari)
umumnya akibat dan malaise,  Takikardia, kongesti yang menurun. kompleks antigen-antib
suatu reaksi penurunan nafsu hepar dan irama  Pemeriksaan NON: rehidrasi cairan akan menumpuk di glom
imunologis. makan, mudah lebam gallop timbul bila biakan kristaloid (bila ada Hal ini akan memicu re
kumpulan gejala (karena adanya terjadi gagal jantung tenggorok & dehidrasi), tirahbaring, imun lebih lanjut dan pe
akibat uremia) kongesti. kulit mungkin higienitas. Pembatasan sitokin proinflamasi
penurunan negatif bila konsumsi garam<5g/hr,
 hipertensi, edema ,  Hipertensi ringan –
secara tiba-tiba telah diberi pembatasan konsumsi FR: sosioekonomi rend
hematuria, sedang cairan (500ml-1L/hr),
Laju Filtrasi proteinuria dan antimikroba berkaitan dengan higien
 Abdomen : ascites nutrisi adekuat
Glomerulus) kadang-kadang  USG ginjal kurang baik dan jauh da
 Murmur (pasca
oliguria(kncing dkit) besar dan pelayanan kesehatan , p
infeksi endokarditis) KIE: dijelaskan rencana
GN pasca sesudah beberapa ukuran ginjal pemantauan selanjutnya, autoimun
infeksi: GNAPS hari, uremia yang biasanya pengukuran tekanan darah
(sering pd anak), normal. Kalo dan pemeriksaan urine
hep b, campak, kecil : CKD untuk protein dan
malaria,  ASTO hematuria dilakukan
toksoplasma dengan interval 4-6
meningkat
minggu untuk 6 bulan
 Kadar C3&C4, pertama, kemudian tiap 3-6
GN non infeksi: IgM, IgG -> bulan sampai hematuria
penyakit2 u/menunjang dan proteinuria
autoimun(SLE diagnosis menghilang dan tekanan
dll) GNAPS
darah normal untuk
selama 1 tahun.
3 Glomerulus  malaise dan fatigue TTV: Hipertensi  Fungsi ginjal: CKD Captopril 3x12,5mg Glomerulo nefritis akut
nefritis kronis  Tanda dan gejala Ekstremitas: Edema ureum berlanjut
(perkembangann tergantung pada Mata: anemia (normal: 7- Gagal ginjal akut
ya perlahan – bentuk dan 18mg/dL), FR: riwayat glomerulon
lahan dan penyebabnya kreatinin(norm akut
membahayakan al:0,6-1,2) naik
serta  Urinalisis:
berlangsung Warna urin
lama (10 – 30 yang kotor
tahun) /sedimen
kecoklatan
menunjukan
adanya darah,
Hb,
Mioglobin,
porfirin. BJ:
<1,020
menunjukan
ginjal
kehilangan
kemampuan
memekatkan.
Proteinuri :
protenuria (3-
4+)
menunjukan
kerusakan
glomerulus.
Proteinuria (1-
2+) dan
eritrosit
menunjukan
infeksi atau
nefritis
interstisial
No Diagnosa Gejala Px Fisik Penunjang DD Terapi Patof + FR

4 Gonore  Keluar cairan kental  Vital sign  Pem gram: ISK Sefiksim 100mg  Bakteri masuk melal
(Neisseria  Orificium urtrhra  Pem genital: duh tubuh diplokokus Trikomoniasis diminum 4 tablet 1kali mukosa dengan epite
gonorrhhoeae) eksternum gatal dan mukopurulen gram negatif minum (dosis tunggal) atau skuamosa yang
panas kencingnya (nanah putih kuning (biji kopi) KIE: Abstinence lalu menginfeksi (ex
serta ada tanda kental)  Kultur: minimal 1 mgg perempuan blm pube
radang seperti thayer Be faithful  Neisseria gonorrhoeae
kemerahan martin Condom patogen, dipengaruhi o
keberadaan fili pada
 Disuria (anyang2an) permukaannya. Fili ter
 Nyeri pelvis/perut mencegah fagositosis o
bawah neutrofil, dan juga me
Perempuan: IgA protease yang men
 Seringkali asimtomatik IgA pada permukaan m
 Serviks hiperemis, edema, baik pada uretra, tuba
kadang ektropion serta endoserviks, sehi
 Duh tubuh endoserviks dapat menempel dan
mukopurulen menyebabkan reaksi in
 Dapat disertai nyeri yang mencetuskan tim
pelvis/perut bagian bawah eksudat purulen.
 Infeksi pada uretra dapat
menyebabkan disuria FR: seksual berisiko, s
baru dalam 3 bulan ter
riwayat IMS sebelumn
 Nyeri kolik, yang  Pasien tampak kesakitan  DL  Apendisitis akut Peningkatan tekanan pe
5 Kolik renal terasa di satu sisi dan gelisah, nafas cepat,  Pemeriksaan  Divertikulitis Natrium diklofenac oleh karena obstruksi be
(suatu nyeri pinggang atau perut, tekanan darah Urinalisis, 1x75mg IV (nyeri) batu akan menstimulasi
 Salpingitis
hebat pada dapat menjalar ke alat meningkat. kalsium, dan pelepasan prostagla
 Aneurisma ruptur Ondansentron 1x4mg
pinggang yang kelamin (scrotum,  Kadang-kadang teraba
fosfat,urat, yang secara langsung
kreatinin, dan aorta IV (mual)
disebabkan oleh penis, vulva), muncul ginjal yang mengalami menyebabkan spasme o
karena batu di ureum  Pielonefritis
mendadak, hilang hidronefrosis. ureter. Serta kontraksi o
ureter atau di  Pemeriksaan
timbul, dan  Nyeri ketok kosto- volume urin, ureter ini akan menyeba
Pelvic Ureter intensitasnya kuat. gangguan peristaltik da
vertebrae osmolaritas, pH,
Junction (PUJ)  Nyeri ginjal (renal pembentukan laktat lok
BJ
(urolithiasis) colic), yang terasa di Akumulasi dari laktat in
 Pemeriksaan
pinggang, tidak radiologis: menyebabkan rasa nyer
menjalar, terjadi (BNO) , utnuk
akibat regangan menentukan FR:
kapsul ginjal, sering besar, macam
dan lokasi batu
berhubungan dengan
radioopaque
mual dan muntah.
 Intravenous
Nyeri kandung kemih, Pyelografi (IVP)
terasa di bawah pusat. untuk menilai
 Urgensi, obstruksi
Disuria,Polakisuria, urinaria dan
Hematuria, Anuria mencari etiologi
Oliguria kolik.
 CT scan USG ,
dilakukan bila
pasien tidak
mungkin
menjalani
pemeriksaan
IVP, yaitu pada
keadaan-
keadaan : alergi
terhadap bahan
kontras, faal
ginjal yang
menurun dan
pada wanita
No Diagnosa Gejala Px Fisik Penunjang DD Terapi Patof + FR

yang sedang
hamil.
6 Batu saluran  Pada umumnya terjadi  nyeri ketok pada  DL: Ureum,  Pielonefrosis akut  Analgetik, misalnya Supersaturasi urin sehi
kemih (vesika nyeri pinggang. ( bila daerah kosto-vertebrae kreatinin, asam  Tumor ginjal asam mefenamat 3 x terjadi proses kristalisi
urinari, ureter, batu pada ginjal)  teraba ginjal pada sisi urat, kalsium dan  500mg/hari
Tuberkuloasis
uretra) tanpa fosfat meningkat. FR:
 Disuria yang terkena, bila ginjal  Diuretikum,
kolik  urinalisis:Leukosit Riwayat batu sal kemih
 Anyang anyanen terjadi hidronefrosis
uria, Hematuria,
misalnya furosemid
 Reffered pain pada  retensi urin 40- 60 mg/hari. Diet tinggi protein &ti
Kristal pembentuk
ujung penis, skrotum,  bila ada infeksi batu Kontra indikasi garam
perineum terdapat tanda-tanda  Kultur urin bila pemberian Dehidasi
 Retensi urin infeksi seperti demam terdapat infeksi, diuretikum : Riw kelusrga, Obesitas
guna menentukan gangguan faal ginjal, peminum alkohol, diet
jenis kuman. hidronefrosis, retensi protein faktor resiko ba
 BNO (foto polos urin total, dan payah urat.
abdomen): jantung.
Radioopak  Antibiotik bila
pada batu jenis
terdapat infeksi ,
kalsium oksalat
dan kalsium
sesuai dengan jenis
fosfat. kuman.
Radiolusen  Allopurinol jika
/non opak pada terdapat
batu jenis asam hiperurisemia.
urat.
 IVP: NON: Minum banyak (4
u/mendeteksi liter sehari)
batu jenis non
Diit rendah kalsium
opak yang tidak
terlihat dengan
(bila batu kalsium) Diit
pemeriksaan rendah purin (bila batu
BNO urat)
 USG: Dapat
mendeteksi batu
di ginjal dan
vesika urinaria
ditunjukkan
dengan echoic
shadow. & liat
Hidronefrosis
No Diagnosa Gejala Px Fisik Penunjang DD Terapi Patof + FR

7 Pielonefritis  Akut  Demam >38,5  Urinalisis  Uretritis akut  identifikasi&minim Bakteri masuk secara
tanpa  Demam&menggigil  Takikardi (midstream  Sistisis akut alkan FR scenden/oleh karena
komplikasi  Nyeri pinggang  Nyeri ketok cva urin):  Apendisitis  menajaga hidrasi pemasangan kateter seh
 Sering disertai  Ginjal tidak dpt piuria(leukos  prostatitis terjadi obstruksi dan tjd
gejala sistitis: dipalpasi karena nyeri it> 5-10/LPB balik ginjal dan terjadi
frekuensi, nokturia, tekan & spasme otot  Mikroskopis inflamasi sistemil&lok
disuria, urgensi,  Nyeri suprapubik dengan
nyeri suprapubik  Distensi abd & bising gram: FR:
 Kadang disertai usus menurun (ileus silinder WUS
mual, muntah. paralitik) leukosit Koitus per rektal
Diare, nyeri perut (KHAS), HIV/AIDS
hematuria, Ada penyakit obstruksi
trdpt Tdpt refluks vesikoure
bakteriuria
>104
koloni/ml
 Kultur urin
u/liat bakteri
 BNO :
eksklusi batu
sal kemih
 DL:
Leukositosis
No Diagnosa Gejala Px Fisik Penunjang DD Terapi Patof + FR

8 Fimosis  Nyeri BAK  Vital sign ParaphimosisBalanitis  kortikosteroid salep Berawal smegma yang
 Mengejak saatBAK  Preputium tidak Angioderma 0,05-0,1% 2 dd ue pernah dibersihkan lalu
 Pancuran urine dapat diretraksi (untuk melonggarkan mengalami infeksi sehin
mengecil  Ujung preputium cincin phimosis reaksi inflamasi menyeb
selama 1 bulan) preputium menyempit d
 Benjolan lunak menggelembung
dapat retraksi
di ujung penis FR: higeinitas buruk, I
 Sirkumsisi
berulang
 KIE: Sering
membersihkan penis
No Diagnosa Gejala Px Fisik Penunjang DD Terapi Patof + FR

9 Parafimosis Bengkak dan nyeripada  Preputium tertarik ke DL AngiodermaBalanitis  Reposisi secara Preputium yang diretrak
penis belakang glanddan tidak manual dengan tidak dapat dikembalika
bisa kembali memijat glans selama posisi semula akan mem
 Eritema, edema,nyeri 3-5 menit. cincin konstriksi yang
 Warna biru-hitam (jika Diharapkan edema mengelilingi glans peni
nekrosis) berkurang dan secara konstriksi yang terbentu
perlahan preputium mengganggu aliran pem
dapat dikembalikan darah vena dan drainase
pada tempatnya. limfatik. Hal tersebut ak
 Dorsumsisi menyebabkan edema pa
 KIE: Setelah penis. Edema yang sem
penanganan membesar akan meneka
kedaruratan pembuluh darah arteri s
disarankan untuk terjadi penurunan perfu
dilakukan tindakan glans penis dan preputiu
sirkumsisi karena berada di bagian distal d
kondisi parafimosis cincin konstriksi
tersebut dapat
berulang. FR: Penarikan berlebiha
preputium (forceful retr
pada laki-laki yang belu
disirkumsisi misalnya p
pemasangan kateter.
No Diagnosa Gejala Px Fisik Penunjang DD Terapi Patof + FR

10 Prostatitis Demam RT: prostat membengkak, Urine uji 4 tabun: BPH, Ciprofloxacin  Infeksi ascenden
menggigil, nyeri, hangat 10cc pertama, Ca prostat 2x500 ml dari uretra yang
sakit pada porsi tengah, NON: memicu mediator
perineal, nyeri expressed kateterisasi, inflamasi
saat miksi, tidak prostatitis atau operatif  Refluks urine
nyaman saat secretion, setelah seperti transur terinfeksi (gg
duduk EPS ethral uretra)
resection of the  Limfogen/hematog
prostate (TUR en
P).
KIE: hindari mkanan yg FR:
dapat menyebabkan
iritasi saluran kemih
adalah alkohol, jus
lemon, minuman
berkarbonasi, makanan
pedas, kopi, makanan
asam, dan coklat.
saran melakukan
hubungan seksual yang
terproteksi, serta saran
cara menjaga higienitas
genitalia untuk
menghindari faktor risiko
infeksi
No Diagnosa Gejala Px Fisik Penunjang DD Terapi Patof + FR

11 Torsio testis  nyeri skrotum vital sign, fisik umum, USG Doppler: epididymitis, detorsi manual bila  Patof : terpuntir
mendadak, posisi testi fisik genitalia, refleks terdapat hernia scrotalis pembedahan tdk bsa spermatikus dan ro
abnormal (yg sakit kremaster (-), phren test cairan&whirlpool hidrokerl dilakukan dalam 6. menyebabkan berk
lebih tinggi), (-) : tetap nyeri jika sgin varikokel Detorsi dg memutar testis aliran darah sehing
diangkat, nyeri tekan kanan melawan arah iskemia testis.
testis, tampak jarum jam, testis kiri  FR : suhu
eritema/edema searah jarum jam. kriptorkismus,
Farmakao: keluarga
Natrium diclofenac
rujuk Sp.bedah urologi

12 Ruptur uretra nyeri saat berkemih,  vital sign, fisik umum  radiografi  kontusio uretra  resusitasi cairan,  trauma straddle
hematuria, dysuria  fisik abdomen (distensi uretrogram  rupture buli  pemasangan kateter menyebabkan k
kandung kemih) retrograde suprapubik uretra dengan simfis
 fisik genitalia (inspeksi (RUG):  rujuk Sp. Bedah uro sehingga terjadi
ada darah di meatus, ekstravasasi atau laserasi dinding
hematom dan ekimosis kronis  FR: Riwayat trauma
pada skrotum dan  sistoskopi: pelvis
penis), menilai
 RT : prostat melayang derajat trauma
dan ada darah untuk melihat
ruptur
komplet/inko
mplet
 USG, CT
scan
No Diagnosa Gejala Px Fisik Penunjang DD Terapi Patof + FR

13 Ruptur  gross hematuri  vital sign, fisik umum,  sistografi: rupture uretra  mengatasi keadaan ruptur intraperitoneal k
kandung  jejas suprapubic dan  fisik abdomen ekstravasasi peritonitis gawat darurat trauma pelvis atau abd
kemih nyeri tekan (distensi buli dan jejas kontras (resusitasi) mengakibatkan pening
suprapubik  sistoskopi:  kateter urin, rujuk tekanan intra vesika se
di suprapubic)
 tidak dapat atau sulit jaringan Sp.BU mendadak, rupture
berkemih kandung ekstraperitoneal : terjad
kemih tidak penetrasi sehingga
intak menyebabkan rupture b
 USG, FR: trauma pelvis
Radiologi
BNO, IVP
14 Ruptur ginjal ekimosis, nyeri vital sign: TTV tidak  Penunjang : Pyelonephrits stabilkan Trauma tumpul dpt scr
pinggang stabil karena perdarahan CT scan, trauma buli hemodinamik, tirah menyebabkan kerusaka
hebat, IVP, USG baring, rujuk Sp. BU dan deselerasi cepat se
fisik umum, fisik ginjal tjd oklusi a. Renalis. T
 Urinalisis:
(nyeri) arteri tsb mengakibatka
hematuri robekan tunika
 tes fungsi intima&perdarahan da
ginjal : lumen pembuluh shg tr
creatinin trombosis.
serum
(meningkat)
No Diagnosa Gejala Px Fisik Penunjang DD Terapi Patof + FR

15 Priapismus Onset: Pada saat tidur Sangat tegang dan hitam  PaO2 : <30 Priapismus iskemik NON farmako : gangguan mekanisme
(Low flow/ Nyeri: Mula-mula mmHg Priapismus non- 1.Latihan melompat- (veno-oklusi) sehingga
iskemik/ veno- ringan menjadi sangat  PaCo2: >80 iskemik lompat dengan tidak dapat keluar dari
oklusi ) nyeri  pH : <7,25 Peyrone’s disease harapan terjadi diversi jaringan erektil
 Color dopler : alira darah dari FR:
Tidak ada aliran kavernosa ke otot Primer: idiopatik
 Arteriografi : gluteus sekunder :
pemb. Darah 2. Kompres air es pada 1.kelainan pembekuan
utuh penis (anemia bulan sakit, le
3. Enema larutan dan emboli lemak), (2
garam fisiologis pada perineum atau ge
dingin dapat (3) gangguan neurogen
merangsang aktivitas anestesi regional atau
simpatik sehingga penderita paraplegia, (
memperbaiki aliran keganasan, (5) penggu
darah kaverosa obat-obatan seperti alc
psikotropik,antihiperte
FARMAKO: pasca injeksi intrakave
dengan zat vasoaktif

Priapismus Onset : Setelah trauma Tidak terlalu tegang  PaO2 : >50 peningkatan inflow ali
(High flow/ nyeri: Ringan sampai merah mmHg darah arteri yang masu
non iskemik/ sedang  PaCO2: <50 jaringan erektil
arterial )  Ph: >7,5
 Color dopler : FR: sama kayak diatas
Ada aliran,
fistula
 Arteriografi :
Malvormasi
arterio-vena
No Diagnosa Gejala Px Fisik Penunjang DD Terapi Patof + FR

16 Chancroid luka banyak di alat vital sign, fisik umum, pem. Gram : Sifilis  ciprofloxacin  Infeksi oleh
(ulkus mole) kelamin, sangat nyeri fisik genitalia : ulkus school of fish, , herpes simpleks 2x500mg selama 3 haemophylus
e/ multiple (kissing lesion) kultur bakteri, hari yang merupakan
haemophillus kadang, tepi tidak teratur, DL  KIE: abstinensia, gram negatif yang
ducreyi kotor, tidak terdapat condom luka kecil
indurasi, mudah
berdarah, dinding menimbulkan
bergaung berupa papul erite
kemudian menjad
dan pemcah jadi ul
 FR: seksual denga
dari 1 pasangan d
bulan terakhir, berh
seks dgn PSK, riwa
sebelumnya, infeks
seks berisiko tinggi

Anda mungkin juga menyukai