Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN DISKUSI PSIKOSOSIAL BUDAYA DALAM KEPERAWATAN

Tentang

PERAN PERILAKU PASIEN DAN RESPON NYERI SAKIT PASIEN

Topik : PERAN PERILAKU PASIEN DAN RESPON NYERI


SAKIT PASIEN
Hari/Tanggal : Senin / 16 Agustus 2021

Jam : 09.30 – 11.50 wib

Dosen : Ns. Tisnawati, S.SiT, M.Kes

Kelompok Penyaji : Kelompok 8

Anggota kelompok :

- Yayang Mutiara Rahma


- Annisa Alzura Fatihah
- Dita Maharani

Moderator : Putri Melati Yonita (203310706)

Notulen : Salsabil Syahputri (203310712)

DOSEN :
Ns. Tisnawati, S.SiT, M.Kes

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG
PADANG
2021
LAPORAN DISKUSI PSIKOSOSIAL BUDAYA DALAM KEPERAWATAN

KELOMPOK 8
HARI : SENIN
TANGGAL : 16 Agustus 2021
TEMA : PERAN PERILAKU PASIEN DAN RESPON NYERI SAKIT
PASIEN
SUSUNAN ACARA :
1. Sesi Presentasi kelompok 8 : 9.37-9.46 wib
2. Sesi Pertanyaan : 9.47-9.52 wib
3. Sesi Jawab : 9.53-10.8 wib
4. Sesi Tambahan jawaban : 10.9- 10.20 wib
5. Sesi Ulasan oleh ibuk : 10.20-10.50 wib

SESI TANYA JAWAB ANTARA ANGGOTA KELAS DENGAN KELOMPOK 8


No PENANYA PERTANYAAN PENJAWAB JAWABAN

1 Sofiya Chairani Apa saja faktor faktor yang Yayang Menurut Green (dalam Notoatmodjo,
. mempengaruhi perilaku sehat ? Mutiara Rahma 2014) perilaku individu

dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu:

a. Faktor predisposisi (predisposing),


yaitu faktor yang mempermudah atau
mempredisposisi terjadinya perilaku
seseorang. Faktor ini terwujud dalam
pengetahuan, sikap, kepercayaan,
nilai-nilai dan sebagainya.

b. Faktor pemungkin (enabling), yaitu


faktor-faktor yang memungkinkan
atau yang memfasilitasi individu
untuk berperilaku. Faktor ini terwujud
dalam ketersediaan sarana dan
prasarana atau fasilitas untuk
terjadinya perilaku sehat. Ketiadaan
fasilitas dapat menurunkan niat
individu untuk berperilaku sehat.

c. Faktor penguat (reinforcing), yaitu


faktor-faktor yang mendorong atau
mendukung dan memperkuat
terjadinya perilaku. Faktor ini
terwujud dalam adanya dukungan
sosial, sikap dan perilaku petugas
kesehatan serta adanya referensi dari
pribadi yang dipercaya

2. Haniifa Waila Bagaimana cara mengatasi Dita Maharani Ada berapa cara yang dapat dilakukan
Musafri orang yang takut mengalami jika merasakan hal yang membuat
sakit yang serius, akan bereaksi cemas, seperti: kita mendengarkan
dengan cara menyangkalnya cerita mengenai hal yang membuat
dan tidak mau mencari Anda cemas atau trauma. Lalu
bantuan? Mengubah pola pikir menjadi lebih
positif dan melihat sesuatu yang
ditakuti selama ini secara lebih
objektif.

3. Wisye Novia Bagaimana cara mempercepat Annisa Alzura Ada beberapa cara yang dapat
Armanizin respon nyeri yang berkaitan Fatihah digunakan psikolog dalam menangani
dengan psikososial? gangguan nyeri psikologi ini,
diantaranya :

a. Non farmakologis

Dengan distraksi, yaitu teknik

mengalihkan perhatian klien ke hal


lain terutama hal yang menyenangkan
dengan tujuan untuk menurunkan
kewaspadaan terhadap nyeri bahkan
meningkatkan toleransi terhadap
nyeri. Salah satu teknik distraksi
adalah dengan mendengarkan music
(Potter & Perry, 2005). Smeltzer&
Bare (2001) menyatakan bahwa
seseorang yang kurang menyadari
adanya nyeri atau memberikan sedikit
perhatian mengenai nyeri akan sedikit
terganggu oleh nyeri dan lebih
toleransi terhadap nyeri. Distraksi
diduga dapat menurunkan persepsi
nyeri dengan menstimulasi sistem
kontrol desendens, yang
mengakibatkan lebih sedikit stimulasi
nyeri yang ditransmisikan ke otak

B.Relaksasi

Apabila individu melakukan relaksasi


ketika ia mengalami ketegangan atau
kecemasan, maka reaksi-reaksi
fisiologis yang dirasakan individu
akan berkurang sehingga ia akan
merasa rileks. Apabila kondisi
fisiknya sudah rileks, maka kondisi
psikisnya juga tenang.

C.Psikoterapi

Apa yang dipikirkan seseorang


tentang nyeri yang dialaminya
memberikan pengaruh terhadap
kehidupannya dan terhadap seberapa
besar nyeri yang dia rasakan. Pikiran
negative tentang nyeri akan
memfokuskan perhatian seseorang
terhadap aspek yang tidak
menyenangkan dan membuat nyeri
yang dirasakan bertambah buruk
(DiMetteo,1991). Pemberian
intervensi terapi kognitif ini adalah
untuk meningkatkan cara berfikir
klien dengan mengarahkan klien untuk
memahami masalah yang dihadapinya

4. Elya Mengapa individu dengan Dita Maharani Endorfin dan Enkafalin merupakan
Khairatunnisa endorphin tinggi sedikit substansi (zat kimiawi) endogen yang
merasakan nyeri dan individu berstruktur serupa dengan opiod
dengan sedikit endorphin berfungsi sebagai inhibitor terhadap
merasakan nyeri lebih besar? transmisi nyeri. Serabut interneural
inhibitori yang mengandung enkafalin
terutama diaktifkan melalui aktifitas
dari :

Serabut perifer non nosiseptor yaitu


serabut yang tidak mentransmisikan
stimuli nyeri, yang berada pada tempat
reseptor yang sama dengan reseptor
nyeri atau nosiseptor.

Serabut desenden, berkumpul bersama


dalam suatu system yang disebut
descending control.

Enkefalin dan endorphin diduga


menghambat impuls nyeri dgn
memblok transmisi impuls ini di
dalam otak dan medulla spinalis.
Keberadaan enkefalin dan endorphin
menjelaskan bagaimana orang yang
berbeda merasakan tingkat nyeri yang
berbeda dari stimuli nyeri yang sama.
Kadar endorphin beragam berbeda2
diantara individu. Kadar endorphin
yang banyak lebih sedikit merasakan
nyeri dan sebaliknya.

5. Annisa Sururi Mengapa Ansietas Annisa Alzura


Karena ansietas (kecemasan)
(kecemasan) termasuk ke dalan Fatihah
mempunyai efek yang besar terhadap
faktor yang mempengaruhi
kualitas maupun terhadap intensitas
nyeri ? Coba jelaskan !
pengalaman nyeri. Ambang batas
nyeri berkurang karena adanya
peningkatan rasa cemas dan ansietas
menyebabkan terjadinya lingkaran
yang terus berputar karena
peningkatan ansietas akan
menyebabkan peningkatan sensitivitas
nyeri. Menurut Racham dan Philips
(dalam Niven,1994)

6. Aldo Adrian Hal-hal yang harus dilakukan Yayang Hal hal yang harus dilakukan untuk
Pratama untuk melaksanakan konsep Mutiara Rahma melaksanakan konsep sehat sakit
sehat sakit adalah? adalah:

1. Tindakan promotive

Meliputi usaha usaha yang dilakukan


untuk peningkatan kesehatan seperti
pemeliharaan kesehatan perorangan
dan pemeliharaan kesehatan
lingkungan untuk mencapai kondisi
sehat yang seutuhnya
2. Tindakan preventif

Usaha pencegahan penyakit yang


dilakukan oleh individu/masyarakat:
dapat berupa imunisasi dan
pemenuhan gizi yang berimbang

3. Tindakan kuratif

tindakan kuratif dilakukan pada orang


yang terkena penyakit yaitu dengan
pemberian layanan kesehatan yang
sesuai untuk mengobati penyakit

4. Tindakan rehabilitative

tindakan rehabilitas dilakukan pada


pasien yang baru pulih dari sakit dan
untuk mengembalikan kondisi
kesehatan sebagaimana sedia kala.

SESI TAMBAHAN JAWABAN OLEH ANGGOTA KELAS

No PENANYAN PERTANYAAN TAMBAHAN JAWABAAN TAMBAHAN


JAWABAAN
OLEH

1. Sofiya Chairani Apa saja faktor faktor yang Amelia Ermi Dalam Taylor (1995) terdapat
mempengaruhi perilaku Juwita beberapa faktor yang mempengaruhi
sehat ? praktek perilaku sehat, antara lain
variabel demografi, faktor sosial
(seperti pengaruh sosial dan values),
faktor emosi (seperti self-esteem dan
personal goals), faktor kognitif (seperti
pengetahuan dan rasa self-efficacy),
perceived symptoms dan faktor yang
berhubungan dengan akses pelayanan
medis (cf. H. Leventhal.

Leventhal, & Nguyen, 1985). Selain


itu juga para peneliti meneliti faktor-
faktor dalam kepribadian individu atau
psikologis umum yang mempengaruhi
seseorang untuk terlibat dalam
perilaku sehat (diantaranya usia, locus
of control dan kepribadian)

2. Annisa Sururi Mengapa Ansietas Ariya Kunbaran Kecemasan adalah merupakan respon
(kecemasan) termasuk ke psikologis yang timbul terhadap stres
dalan faktor yang dan mengandung komponen fisiologis
mempengaruhi nyeri ? Coba dan psikologis.Kebanyakan ibu
jelaskan ! pascasalin dengan SectioCaesareaakan
merasa khawatir kalau tubuh
digerakkan pada posisi tertentu pasca
operasiakan mempengaruhi luka
operasi yang masih belum sembuh
yang baru saja selesai dilakukan
operasi, juga dikarenakan rasa nyeri
yang dirasakan ibu setelah efek
anestesi hilang, selain itu banyak
prosedur yang harus dilewati ibu untuk
sembuh, seperti ambulasi yang
sebaiknya pada hari kedua pasien
sudah dapat berjalan dengan bantuan.
Rasa nyeri yang dapat timbul sewaktu-
waktu, perawatan luka yang diperiksa
setiap hari, menghindari faktor-
faktoryangdapat mengakibatkan
infeksi pada luka, serta keterbatasan
ibu dalam melakukan aktifitas sehari-
hari, hal-hal tersebut yang dapat
menimbulkan kecemasan pada pasien
Post Op Sectio Caesarea ( Ikavilia,
2013)

Menurut Potter dan Perry (2006)


mengatakan hubungan nyeri terhadap
ansietas bersifat kompleks. Ansietas
sering kali meningkatkan persepsi
nyeri, tetapi nyeri juga dapat
menimbulkan satu perasaan ansietas.
Stimulus nyeri mengaktifkan bagian
sistem limbik yang diyakini
mengendalikan emosi seseorang
khususnya ansietas. Sistem limbik
dapat memproses reaksi emosi
terhadap nyeri, yakni memperburuk
atau menghilangkan nyeri.

Nyeri mempengaruhi komponen


emosional pasien serta seringkali
disertai dengan kecemasan.
Kecemasan merupakan respons
terhadap suatu ancaman yang
sumbernya tidak diketahui, internal,
samar-samar, atau konfliktual
(Kaplan,Sadock & Grebb, 2010).
Telebih lagi perasaan nyeri dengan
intensitas sedang sampai kuat disertai
oleh rasa kecemasan (ansietas) dan
keinginan kuat untuk melepaskan diri
dari atau meniadakan perasaan itu
(Kurt, 1999 dalam Potter dan Perry,
2005).Saat ini persalinan dengan
Sectio Caesarea bukan hal yang baru
lagi bagi para ibu dengan golongan
ekonomi menengah ke atas. Sekitar
25% ibu kelahiran pervaginamsetelah
Sectio Caesarea mengulangi untuk
melakukan kembali Sectio Caesarea
dengan banyak alasan lain dan jarang
yang karena ruptur uteri
(Chapman,2006).

3. Sofiya Chairani Apa saja faktor faktor yang Cetrine Sal Menurut model perubahan perilaku
mempengaruhi perilaku Sabila J Precede-Proceed dari Lawrence Green
sehat ? dan M. Kreuter (2005), menyatakan
bahwa perilaku kesehatan dipengaruhi
oleh faktor-faktor individu maupun
lingkungan. Lawrence Green mencoba
menganalisis perilaku manusia dari
tingkat kesehatan. Kesehatan
seseorang atau masyarakat
dipengaruhi oleh 2 faktor pokok, yakni
faktor perilaku (behavior causes) dan
faktor di luar perilaku (non behavior
causes)

Dimana faktor individu merupakan


seseorang harus tau bagaimana tentang
dirinya sendiri supaya harus hidup
sehat dan memperdalam diri tentang
kesehatan

Dan faktor lingkungan merupakan dari


mana seseorang tersebut harus
memilah dan memilih tentang
lingkungan,contohnya makanan

4. Elya Mengapa individu dengan Nur Hamni Morfin yang dapat dihasilkan secara
Khairatunnisa endorphin tinggi sedikit alami oleh tubuh dan memiliki peran
merasakan nyeri dan individu dalam membantu mengurangi rasa
dengan sedikit endorphin sakit saat memicu perasaan positif.
merasakan nyeri lebih besar? Hormon endorfin diproduksi oleh
kelenjar pituari dan sistem saraf pusat
manusia.

Selain berpengaruh sebagai analgesik,


yang berarti mengurangi persepsi rasa
sakit, endorfin juga dapat bertindak
sebagai penenang. Selain itu, dengan
meningkatnya jumlah hormon
endorfin, maka dapat berfungsi dalam
mengurangi efek buruk dari stres dan
rasa sakit, melepaskan hormon
seksual, menambah nafsu makan dan
meningkatkan respons kekebalan
tubuh.

5. Haniifa Waila Bagaimana cara mengatasi Nabilla Setia Yang pertama kita perlu
Musafri orang yang takut mengalami Ningrum memanajemen stres, dengan cara
sakit yang serius, akan hindari waktu sendiri, karena semakin
bereaksi dengan cara kita sering sendiri, tingkatan stres an
menyangkalnya dan tidak kita akan naik, kedua cari aktivitas
mau mencari bantuan? agar imun naik dan dengan kita ber
aktivitas, makan kita tidak akan
memikirkan penyakit tersebut, makan
stres kita juga tidak akan menjadi,
karena semakin kita stres semakin
penyakit itu akan menjadi, jadi
lakukanlah se maximal mungkin untuk
mengurangi stres agar tidak terus
menjadi" penyakit yang di derita itu.

6. Buk Trisnawati Budaya yang memepengaruhi Ariya Kunbaran Budaya yang memepengaruhi konsep
konsep sehat dan sakit. Apa sehat dan sakit. Budaya kerja, Contoh
saja contoh budaya kerja ? yang ariya dapat adalah orang dengan
pekerjaan IT mengejar DL profit dari
perusahaan sehingga tidurnya 2 dan 3
jam, dan orang tersebut drop dan
terkena penyakit lever/hepar. jadi,
dapat disumpulkan dari contoh diatas
budaya kerja dapat mempengaruhi
konsep sehat dan sakit.

7. Buk Trisnawati Bagaimana respon nyeri Fiona Yovita Hasil penelitian dlm jurnal skripsi :
berdasarkan ilmu antropologi Timozi
Kebudayaan suku Batak Suku Batak
budaya daerah?
memiliki beberapa sub-etnik yang
terdiri dari Toba, Mandailing, Dairi,
Simalungun, dan Karo (Harahap &
Siahaan, 1987). Seseorang yang
disebut sebagai suku Batak dalam arti
geneologis, antropologis dan etnologi
adalah yang memiliki tanda-tanda
kebudayaan yang serupa, yaitu sistem
kekerabatan dan sosial Dalihan na
Tolu atau Singkep Sitelu (Karo).
Tujuan hidup yang ideal menurut suku
Batak yaitu terbentuk dalam konsep :
hamoraon, hagabeon, dan hasangapon,
yang artinya orang Batak harus
mempunyai jaringan yang luas,
pengakuan dan penghargaan sosial
yang baik, serta kekuatan ekonomis
yang mapan. Untuk mendapatkan
semua itu, dalam kehidupan sosial
mereka dituntut harus pintar bergaul.
Tiga konsep dasar orang Batak dalam
pergaulan sosial yakni pertama hati-
hati, cermat dan selalu mawas diri ;
kedua, menghormati orang lain ; dan
ketiga, bersifat membujuk yang
tercantum dalam kata istilah “manat,
somba, dan elek” (Nadapdap, 1991).

Kebudayaan suku Jawa Menurut


antropologi budaya, suku bangsa Jawa
ialah individu-individu yang memakai
bahasa Jawa secara turun-temurun dan
mereka yang memiliki tempat tinggal
dan tempat asal di sekitar daerah Jawa
Tengah dan Jawa (Herusatoto, 2000).

Falsafah dalam budaya Jawa yaitu


nrima ing pandum, yang artinya
menerima apapun yang telah diberikan
oleh Tuhan secara apa adanya yang
membuat orang Jawa menjalankan
hidupnya dengan tabah dan pasrah.
Kemudian falsafah hidup dalam
budaya Jawa lainnya yaitu mawas diri
yang memili arti pedoman dalam cara
bertindak orang Jawa ialah senantiasa
mengintropeksi diri sendiri. Dengan
mawas diri, maka tindakan yang
dilakukan oleh invidu haruslah sesuai
dengan moral dan dapat
dipertanggungjawabkan. Falsafah ini
mengatur hakekat hubungan sesama
manusia (Gauthama, 2003).

Kebudayaan suku Melayu Menurut


Perlembagaan Malaysia, istilah
“Melayu” hanya merujuk kepada
seseorang yang berketurunan Melayu
yang menganut agama islam.
Kemudian istilah Melayu yang lebih
umum merujuk kepada suku bangsa
yang menuturkan bahasa Melayu
(Gazali, 1992). Orang Melayu
memiliki ciri-ciri kepribadian yang
terbentuk tidak lepas dari tuntutan
norma-norma adat istiadat yang
terdapat dalam masyarakat Melayu
(modal personality). Maka
terbentuklah watak orang Melayu
yaitu pertama sifat merendah diri yang
ditunjukan dengan sikap tertib, sopan
dan hormat. Kedua, sifat pemalu atau
penyegan yaitu segan meminta tolong,
segan menonjolkan diri, segan
mengambil muka dan lain-lain.
Ketiga, sifat suka damai atau toleransi
yang ditunjukan dengan mudah
menjalin kerja sama, tidak cerewet
atau banyak bicara. Keempat, sifat
sederhana yaitu tenang, tidak tergesa-
gesa, tidak tamak dan tidak serakah.
Kelima, sifat sentimentil dan riang
yakni menekan perasaan-perasaan dan
gejolak sedih dan kembali riang
gembira dengan tidak larut dalam
kesedihan. Keenam, sifat
mempertahankan diri biasanya
ditunjukan dengan merajuk yakni
menutup diri untuk membicarakan
masalah yang menyebabkan
perasaannya tersinggung. Kemudian
merajuk dapat berkembang menjadi
amuk yaitu sikap akhir yang
diputuskan untuk membela harga diri
yang telah dicemarkan oleh orang lain
(Thamrin dan Iskandar (2009) dalam
Suciati, 2016).

SESI ULASAN MATERI OLEH IBU Ns. TISNAWATI, S.SiT, M.Kes

Anda mungkin juga menyukai