Anda di halaman 1dari 23

KARYA TULIS ILMIAH

EVALUASI PEMBINAAN DAN PELAKSANAAN TUGAS BIDANG


OPERASIONAL KESEHATAN REPRODUKSI DIBIDANG ADVOKASI
DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
PROVINSI SULAWESI TENGAH

OLEH :
DERMAWAN
17.1.10.7.1.017

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALU
TAHUN 2020
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan magang ini telah diperiksa dan disetujui sebagai hasil kegiatan magang

untuk memenuhi persyaratan mata kulia Program Sarjana Kesehatan Masyarakat,

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu.

Periode Tanggal 20 – 07 – 2020 s.d Tanggal 20 – 08 – 2020

Palu, Agustus 2020

Pembimbing Akademis Magang Pembimbing Lapangan Magang

Sriwahyudin Moonti SH.MH Ardiani, SH


NBM : 1265121 NIP : 19630110 198603 2 015

Mengetahui,
Dekan FKM

qSudirman, SKM., M.Kes


NBM : 983225
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat

rahmat karunianya sehingga saya dapat melaksanakan kegiatan Magang di Dinas

Pengendalian Penduduk dan keluraga berencana, Bidang Pengendalian Penduduk

Advokasi dan KIE khususnya Kepala Seksi Advokasi dan Penggerakan sehingga

saya dapat melaksanakan dan menyelesaikan Kegiatan Magang di Dinas

Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Provinsi Sulawesi Tengah yang

berlangsung selama 1 bulan mulai tanggal 20 Juli sampai dengan 20 Agustus

2020.

Dalam menyusun laporan ini saya melaporkan dan memaparkan sesuai

dengan yang saya temui di lapangan selama melaksanakan Kegiatan Magang di

Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Provinsi Sulawesi

Tengah. Saya menyadari bahwa laporan magang ini masih jauh dari

kesempuranaan, baik dari segi bahasa ,materi, maupun susunannya. Oleh karena

itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi

kesempurnaan penyusunan laporan ini.

Pada kesempatan ini tidak lupa saya mengucapkan terima kasih yang

sebesar- besarnya kepada semua pihak sangat kami harapkan :

1. Dr. H. Rajindra Rum SE., MM Rektor Universitas Muhammadiyah.

2. Sudirman, SKM, M.Kes selaku Dekan Fakultas kesehatan Masyarakat Palu,

beserta Wakil Dekan I, Wakil Dekan II dan Wakil Dekan III.


3. Dr. Ir. H. Rusdi B. Rioeh, S.Pi, MPM, MM Kepala Dinas Pengendalian

Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Sulteng

4. Bambang S.P. Suwandi,SKM. M.Kes Sekertaris Dinas dan Kasubag

Kepegawaian dan Umum

5. Keong Makalag, S.Sos., Kepala Bidang Penduduk Advokasi dan KIE

6. Ardiani, SH., Kasie Advokasi dan Penggerakan Pembimbing Lapangan

selama kegiatan magang di Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga

Berencana Provinsi Sulawesi Tengah

7. Sriwahyudin Moonti SH.MH Pembimbing Akademis Kegiatan Magang

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Palu.

8. Seluruh Kasie, dibidang Advokasi dan penggerakan

9. Teman-teman mahasiswa terutama mahsiswa magang di Dinas Pengendalian

Penduduk Dan Keluarga Berencana Provinsi Sulawesi Tengah atas kerjasama

dan kekompakan selama pelaksanaan kegiatan magang.

Serta tidak lupa juga saya mengucap terima kasih kepada seluruh pejabat dan

staf di lingkup Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Provinsi

Sulawesi Tengah yang sudah menerima, mengarahkan, membantu dan

memperlakukan saya dengan baik.

Akhirnya atas segala bimbingan kepada kami, masukan dan bantuan dari

semua pihak baik secara moral maupun material. saya ucapkan terima kasih.

Palu, Agustus 2020

Dermawan
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ii

KATA PENGANTAR ........................................................................................iii

DAFTAR ISI .......................................................................................................iv

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................................1

B. Rumusan Masalah .............................................................................................2

C. Tujuan ...............................................................................................................2

D. Manfaat..............................................................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Advokasi..............................................................................................4

B. Definisi Ketahanan Reproduksi.........................................................................5

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan reproduksi ................................6

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil ..................................................................................................................9

B. Pembahasan ....................................................................................................10

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan .....................................................................................................11

B. Saran ...............................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-Undang No.23 Tahun 1992 mendefinisikan bahwa

kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang

memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

Sedangkan reproduksi menurut Koblinsky adalah kemampuan perempuan

hidup dari masa adolescence/ perkawinan tergantung mana yang lebih

dahulu, sampai dengan kematian, dengan pilihan reproduktif, harga diri

dan proses persalinan yang sukses serta relatife bebas dari penyakit

ginekologis dan risikonya. Menurut WHO, kesehatan reproduksi adalah

kesehatan yang sempurna baik fisik, mental, sosial dan lingkungan serta

bukan sematamata terbebas dari penyakit/kecacatan dalam segala aspek

yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya

(Melyana, 2005). Dengan adanya pengertian kesehatan reproduksi

menurut WHO dan Undang-Undang Kesehatan maka kita harus menjaga

segala sesuatu yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta

prosesnya sehingga akan tercipta suatu perilaku seksual yang sehat.1

Pemahaman masyarakat tentang seksualitas masih amat kurang

sampai saat ini. Kurangnya pemahaman ini amat jelas yaitu dengan adanya

berbagai ketidaktahuan yang ada di masyarakat tentang seksualitas yang


1
https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/34853515/jurnal_reproduksi.pdf?1411540879=&response-content-disposition=inline%3B+filename
%3DJURNAL_KESEHATAN_SURYA_MEDIKA_YOGYAKARTA.pdf&Expires=1595994555&Signature=X2ILqLNQLrrZS6Jp7Pmxt9kJztT2G2ikpj~2-C6jztFW3X3t0P5-
Dfk55MyPrD6vdCXnr38JSLYw6DmV9KO4DaijSlDGY1rcL~jsYpCGqDJ8xM~6zQ8xjPfxyD7VHRAsfhJOqfk2qD37Tly~kj4ONgDT~EDl4sCCAfQrq0bSiFT8o4en2NYx0E9H~W~Bw9kxUMK9qc-A~Nx-
D3DsGEJWkjP3wrxgw3gFJZ302rHkHYlQXZdO2mkibCZUiTNASJWW0hRel3xRujI9UC2OS~2gO4kl7QYfJXXO~H4rUuVNuDngnTvVfUrmECVRivPhRqn30W7JnbFpG3XFtkGdEC22cw__&Key-Pair-Id=APKAJLOHF5GGSLRBV4ZA
seharusnya dipahaminya. Sebagian dari masyarakat masih amat percaya

pada mitos – mitos yang merupakan salah satu pemahaman yang salah

tentang seksual. Pemahaman tentang perilaku seksual remaja merupakan

salah satu hal yang penting diketahui sebab masa remaja merupakan masa

peralihan dari perilaku seksual anak – anak menjadi perilaku seksual

dewasa. Menurut Pangkahila, kurangnya pemahaman tentang perilaku

seksual pada masa remaja amat merugikan bagi remaja itu sendiri

termasuk keluarganya, sebab pada masa ini remaja mengalami

perkembangan yang penting yaitu kognitif, emosi, sosial dan seksual.

Perkembangan ini akan berlangsung mulai sekitar 12 sampai 20 tahun.

Kurangnya pemahaman tersebut disebabkan oleh berbagai faktor antara

lain : adat istiadat, budaya, agama, dan kurangnya informasi dari sumber

yang benar. Hal ini akan mengakibatkan berbagai dampak yang justru

amat merugikan kelompok remaja dan keluarganya (Soetjiningsih, 2004).

Pertumbuhan penduduk akan mempengaruhi berbagai aspek

kehidupan baik ekonomi maupun sosial, terutama peningkatan mutu

kehidupan atau kualitas penduduk dalam sumber daya manusia yang

dibarengi dengan besarnya jumlah penduduk Provinsi Sulawesi Tengah

pada Tahun 2019 yaitu : 2.969.475 Jiwa yang tidak terkontrol, semuanya

terkait dengan penyediaan Anggaran dan fasilitas kesehatan, pendidikan

serta kesdiaan pangan. Dalam kaitanya penguatan keluarga, penyertaan

gander menjadi hal yang penting. Beberapa lembaga Internasioanl melihat

tidak kesetaraan gender memiliki hubungan yang kuat dengan kemsikinan,


ketidaksetaraan akses pendidikan, layanan kesehatan hingga akses

keuangan. Dengan demikian, kesetaran gender merupkan penilaian yang

sama yang diberikan masyarakat atas kesamaan dan perbedaan antar

perempuan dan laki-laki, dan atas peran yang mereka lakukan.

Pertumbuhan penduduk yang relatif masih tinggi merupakan

dampak dari terabtasnya informasi ditengah masyarakat, yang antara

tentang metode KB, kurangya Sosialisasi Advoksi untuk menggerakan

masyarakat agar mau ikut ber KB. Serta masih rendahnya program

kegiatan GENRE termasuk PIK KESPRO pada remaja, serta belum

terlaksananya 8 fungsi keluarga masyarakat.

Masalah ini sangat berpengaruh pada pertumbuhan penduduk

sehingga belum mampu mengendalikan penduduk yang semakin

bertambah . Oleh sebab itu maka Dinas Pengendalian Penduduk dan

Kelurga Berencana melalui Bidang Pengendalian Penduduk Advokasi dan

KIE melaksanakan kegiatan Sosialisasi Advokasi Pendidikan

Kependudukan Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah, Workshop penguatan

Advokasi dan KIE ketahanaan Keluarga bersama mitra kerja Provinsi

Sulawesi Tengah, Monitoring Evalusi Kampung KB, dan Rumah Dataku ,

di Kabupaten / Kota, Rapat Audiens di Kabupaten Morowali, dan

Kabupaten Poso. 2

B. Tujuan

2
Ardiani,SH.laporan hasil kegiatan advokasi dan pengerakan pembinan dan pelaksanakan tugas dibidang operasional kesehatan
reproduksi, palu.2019
a. Untuk mengetahui permasalahan yang ada didalam Pertumbuhan

penduduk yang relatif masih tinggi merupakan dampak dari

terabtasnya informasi ditengah masyarakat, yang antara tentang

metode KB, kurangya Sosialisasi Advoksi untuk menggerakan

masyarakat agar mau ikut ber KB. Melalui dinas DP2KB Provinsi

Sulawesi Tengah.

C. Manfaat

Manfaat teoritis

a. Meningkatkan kemampuan daya saing di dunia kerja sesuai dengan

peminatan yang dipilih.

b. Memperoleh pengalaman dan wawasan profesioanal dalam dunia

kerja.

c. Melatih kemampuan dalam memahami struktur, mekanisme, dan

suasana kerja

d. Melatih kemampuan dalam merencanakan, melaksanakan, dan

mengevaluasi program yang dilakukan dalam dunia kerja.

Manfaat praktis

a. Bagi penulis dapat menambah wawasan dan pengalaman tentang

adanya evaluasi pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang

operasional kesehatan reproduksi dibidang advokasi


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Advokasi

Advokasi merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisir

untuk mempengaruhi dan mendesakkan terjadinya perubahan


kebijakan yang berpihak kemasyarakat secara bertahap maju. Oleh

karena itu advokasi lebih merupakan usaha perubahan sosial melalui

semua saluran dan alat demokrasi, proses-proses politik dan legislasi

yang terdapat dalam sistem demokrasi yang berlaku di suatu negara.

Advokasi merupakan kegiatan yang meletakkan korban kebijakan

sebagai subjek utama, sehingga kepentingan rakyat harus menjadi

agenda pokok dan penentu arah dari kegiatan. Hal-hal inilah yang

mendasari lahirnya advokasi keadilan sosial yang kegiatan utamanya

adalah memperjuangkan terciptanya keadilan sosial melalui

perubahan-perubahan kebijakan publik.(Zulyadi 2014)

B. Definisi kesehatan reproduksi

Kesehatan reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental dan sosial

yang utuh dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan,

dalam segala hal yang berhubungan dengan sistem reproduksi dan

fungsi-fungsinya serta proses-prosesnya. Oleh karena itu, kesehatan

reproduksi berarti orang dapat mempunyai kehidupan seks yang

memuaskan dan aman, dan bahwa mereka memiliki kemapuan untuk

bereproduksi dan kebebasan untuk menentukan apakah mereka ingin

melakukannya, bilamana dan seberapa seringkah. Termasuk terakhir

ini adalah hak pria dan wanita untuk memperoleh informasi dan

mempunyai akses terhadap cara-cara keluarga berencana yang aman,

efektif dan terjangkau, pengaturan fertilitas yang tidak melawan

hukum, hak memperoleh pelayanan pemeliharaan kesehatan kesehatan


yang memungkinkan para wanita dengan selamat menjalani kehamilan

dan melahirkan anak, dan memberikan kesempatan untuk memiliki

bayi yang sehat.Sejalan dengan itu pemeliharaan kesehatan reproduksi

merupakan suatukumpulan metode, teknik dan pelayanan yang

mendukung kesehatan dankesejahteraan reproduksi melalui

pencegahan dan penyelesaian masalah kesehatan reproduksi. Ini juga

mencakup kesehatan seksual, yang bertujuan meningkatkan status

kehidupan dan hubungan-hubungan perorangan, dan bukan semata-

mata konseling dan perawatan yang bertalian dengan reproduksi dan

penyakit yangditularkan melalaui hubungan seks.(Harahap 2008)

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Reproduksi

Secara garis besar dapat dikelompokkan empat golongan faktor

yang dapat berdampak buruk bagi keseshatan reproduksi:

a.Faktor sosial-ekonomi dan demografi (terutama kemiskinan, tingkat

pendidikan yang rendah dan ketidaktahuan tentang perkembangan

seksual dan proses reproduksi, serta lokasi tempat tinggal yang

terpencil);

b.Faktor budaya dan lingkungan (misalnya, praktek tradisional yang

berdampak buruk pada kesehatan reproduksi, kepercayaan banyak anak

banyak rejeki, informasi tentang fungsi reproduksi yang

membingungkan anak dan remaja karena saling berlawanan satu dengan

yang lain, dsb);


c.Faktor psikologis (dampak pada keretakan orang tua pada remaja,

depresi karena ketidakseimbangan hormonal, rasa tidak berharga wanita

terhadap pria yang membeli kebebasannya secara materi, dsb);

d.Faktor biologis (cacat sejak lahir, cacat pada saluran reproduksi pasca

penyakitmenular seksual, dsb).

Pengaruh dari semua faktor diatas dapat dikurangi dengan strategi

intervensi yang tepat guna, terfokus pada penerapan hak reproduksi wanita

dan pria dengandukungan disemua tingkat administrasi, sehingga dapat

diintegrasikan kedalam berbagai program kesehatan, pendidikan, sosial

dam pelayanan non kesehatan lain yang terkait dalam pencegahan dan

penanggulangan masalah kesehatan reproduksi.(Harahap 2008)

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Kegiatan
Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Adapun waktu dan tempat pelaksanaan magang yaitu:

Waktu : 20 Juli 2020 - 20 Agustus 2020

Tempat : Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

(DPPKB) Kota Palu

Jam kerja : Pukul 08:00 WITA – 16:00 WITA

Bidang : Penduduk Advokasi dan KIE

Kegiatan magang yang dilaksanakan selama 23 hari kerja bertempat di

Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota

Palu. Selama magang terdapat berbagai ilmu baru dan kegiatan yang telah

dilakukan. Setiap pagi mahasiswa magang datang sebelum pukul 08.00

WITA dan pulang setelah pukul 16.00 WITA, kecuali pada hari jumat

pulang setelah pukul 16.30 WITA.

- Uraian Kegiatan

Pada hari pertama magang melakukan pengenalan diri dan

dibagikan lagi di setiap bidang peminatan yang sudah ditentukan oleh

sekretaris dinas P2KB provinsi Sulteng dan saya di tempatkan dalam

bidang Ketahanan dan Kesejahtraan Keluarga dan hari berikutnya yaitu

mengikuti program kantor dalam bidang tersebut meliputi.setelah itu kami

melakukan kegiatan-kegiatan yang ada di kantor P2KB Provinsi Sulteng

dengan megikuti kegiatan senam bersih-bersih serta begitu seterusnya


sampai sebulan kami melakukan aktivitas magang yang ada di DP2KB

Provinsi Sulteng.

Setelah dilakukan wawancara kepada kepala seksi Advokasi dan

Penggerakan di Dinas Penggendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

Provinsi Sulawesi Tengah Palu bahwa terdapat beberapa masalah yang

sering terjadi pada saat terlaksananya kegiatan diantaranya yaitu dengan

masalah masih kurangnya pengetahuan para kader mengenai pembinaan

sebagai pelaksana tugas dibidang operasional kesehatan reproduksi. Selain

itu,penyaluran alokon belum sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

- Prioritas Masalah

Dari hasil dan pembahasan prioritas masalah yang dapat kita

angkat yaitu dengan metode USG yang dimana kejadian Stunting di

Provinsi Sulawesi Tengah,dan Tingginya angka pernikahan dini di

Provinsi Sulawesi Tengah.

Dengan Berdasarkan permasalahan di atas, alternatif solusi atau

rekomendasi yang bisa diberikan yaitu:

1. Melakukan penyuluhan

2. Meningkatkan penggunaan teknologi, informasi dan

komunikasi

3. Memberikan penginformasian lebih baik lagi terhadap

anakdi usia Dini


4. Mendorong anak usia dini apa itu nikah mudah dan tidak

baik bagi anak diusia dini

B. Pembahasan

Kesehatan reproduksi merupakan masalah penting untuk

mewujudkan keluarga berkualitas melalui promosi, perlindungan dan

bantuan dalam mewujudkan hak-hak reproduksi serta penyelenggaraan

pelayanan, pengaturan dan dukungan yang diperlukan untuk membentuk

keluarga dengan usia kawin yang ideal, mengatur jumlah, jarak dan usia

ideal melahirkan anak. Mengatur kehamilan, membina ketahanan dan

kesejahteraan keluarga.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi selama pelaksanaan

magang, ditemukan masalah-masalah yang sering terjadi pada saat

terlaksananya kegiatan dibidang operasional kesehatan di Dinas

Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Sulawesi

Tengah yaitu:

1. Masih kurangnya pengetahuan kader mengenai pembinaan sebagai

pelaksana tugas dibidang operasional kesehatan reproduksi.Salah satu

penyebab terjadinya masalah tentang kurangnya pengetahuan para

kader karena kurangnya informasi / penyuluhan yang diberikan oleh

kader . Selain itu, pelatihan yang minim dilakukan kepada para kader .

2. Penyaluran alokon belum sesuai dengan kebutuhan masyarakat salah

satu penyebab terjadinya masalah tentang penyaluran alokon yaitu

kurangnya dana atau dana yang terbatas yang diberikan sehingga


ketika turun menyuluh kepada masyarakat tidak sesuai dengan apa

yang dibutuhkan masyarakat. Keterbatasan anggaran berdampak pada

minimnya peningkatan sarana kinerja instansi DPPKB dalam

mengimplementasikan Program tersebut.

Berdasarkan permasalahan di atas, alternatif solusi atau rekomendasi yang

bisa diberikan yaitu:

a. Memberikan pelatihan serta penyuluhan kepada para kader agar

dapat memberikan informasi lebih baik kepada masyarakat.

Sehingga apabila melakukan pelatihan maupun penyuluhan

wawasan kader akan bertambah. Hubungan antara kader dan

masyarakat harus terjalin dengan baik agar nantinya dapat

menyelesaikan masalah dengan mudah dan tepat.

b. Diharapkan kedepannya agar dinas P2KB dapat

menganggarkan untuk pelatihan kader


BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari laporan pelaksanaan magang yaitu:

1. Masalah yang ditemukan yaitu masalah kurang atau rendahnya pengetahuan

kader mengenai pembinaan sebagai pelaksana tugas dan penyaluran alokon yang

belum sesuai dengan kebutuhan masyarakat

2. Solusi yang bisa ditawarkan yaitu memberikan pelatihan serta penyuluhan

kepada para kader dan menyarankan kedepannya agar dinas P2KB dapat

menganggarkan untuk pelatihan kader.

B. Saran

Adapun saran dari pelaksanaan magang ini yaitu mengoptimalkan tenaga-tenaga

penyuluh KB di setiap kecamatan untuk memberikan pemahaman tentang

pentingnya KB khususnya kepada pria dan memfokuskan kegiatan sosialisasi di

wilayah yang perlu diprioritaskan.


DAFTAR PUSTAKA
1. 1.
2.
3.
4. https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/34853515/jurnal_reproduksi.pdf?
1411540879=&response-content
5. disposition=inline%3b+filename%3djurnal_kesehatan_surya_med
6. ka_yogyakarta.pdf&expires=1595994555&signature=x2ilqlnqlrrzs6jp7pmxt9kjztt
2g2ikpj~2-c6jztfw3x3t0p5
7. dfk55myprd6vdcxnr38jslyw6dmv9ko4daijsldgy1rcl~jsypcgqdj8xm6zq8xjpfxyd7
vhrasfhjoqfk2qd37tly~kj4ongdt~edl4sccafqrq0bsift8o4en2nyx0e9h~w~bw9kxum
k9qca~nxd3dsgejwkjp3wrxgw3gfjz302rhkhylqxzdo2mkibczuitnasjww0hrel3xruji
9uc2os~2go4kl7qyfjxxo~h4ruuvnudngntvvfurmecvrivphrqn30w7jnbfpg3xftkgdec
22cw__&key-pair-id=apkajlohf5ggslrbv4za
8. Ardiani,SH.laporan hasil kegiatan advokasi dan pengerakan pembinan dan
pelaksanakan tugas dibidang operasional kesehatan reproduksi, palu.2019
9. Badan Pusat Statistik. (2018). Proyeksi Penduduk Indonesia. Jakarta: Badan Pusat
Statistik.
10. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Sulawesi Tengah. (2019).
Struktur Organisasi Tahun 2019
11. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Palu. (2019). T
ahun 2019.
12. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Palu. (2019).
Rekapitulasi Pencapaian Akseptor KB Tahun 2019.
13. Hartanto. (2010). Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan.
14. Peraturan Gubernur Sulawesi Tengah. (201). Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.
15. Wang, et al. (2012). The Impact Using Community Health Volunteers to Coach
Medication Safety Behaviors Among Rural Elders With Chronic Illnes. Geriatric
Nursing Journal
16. WHO. (1995). Kader Kesehatan Masyarakat. Jakarta: ECG.
17. Harahap, J. (2008). "Kesehatan Reproduksi."
18. Zulyadi, T. (2014). "Advokasi Sosial." Jurnal Al-Bayan: Media Kajian dan
Pengembangan Ilmu Dakwah 20(2).
Lampiran I. Identitas Pemagang

IDENTITAS PEMAGANG

Data Personal

Nama : Dermawan

Nim : 17.1.10.7.1.017

Jumlah Sks Yang Telah Lulus :

Tahun Akademik : 2020-2021

Data Institusi Magang

Nama Institusi : DP2KB Provinsi Sulawesi Tengah

Unit Kerja : Advokasi dan Pengerakan

Alamat : Jl. RA Kartini No. 100 Palu Telp. 0451

Bidang Konsentrasi Magang Dan Pembimbing

Bidang Konsentrasi : Promosi Kesehatan

Pembimbing Lapangan : Ardiani, SH

Pembimbing Akademis : Sriwahyudin Moonti SH. MH

Palu, Agustus 2020

Pembimbing Akademis Magang Pembimbing Lapangan Magang

Sriwahyudin Moonti SH.MH Ardiani, SH


Nbm.1265121 Nip. 19630110 198603 2 015

Mengetahui,
Dekan FKM Unismuh Palu
Sudirman SKM,M.Kes
Nbm. 938 225

Lampiran II Dokumentasi

1.1 penerimaan Mahasiswa Magang

1.2 Senam Zumba Dinas P2KB Provinsi Sulteng


1.3 Kerja Bakti Di depan DP2KB Provinsi Sulteng

1.3 Penarikan Mahasiswa Magang DP2KB Provinsi Sulteng


Lampiran III Absen Kehadiran

Anda mungkin juga menyukai