Anda di halaman 1dari 14

TUGAS NCP KOMUNITAS

“NCP Komunitas Ibu Hamil”

Dibuat Oleh
Nama : Vinna Maulidha Yunianitamara
NIM : PO 62.31.3.19 277

PROGRAM STUDI DIPLOMA III GIZI REGULER XX


POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA
STUDI KASUS BUMIL (1)
Berdasarkan hasil pengukuran status gizi dan wawancara dengan 100 ibu hamil diperoleh data
sebagai berikut :

Status gizi ibu sebelum hamil : Underweight 25%, normal 70% dan overweight 5%.
Berdasarkan pengukuran LILA ibu hamil diperoleh data sekitar 40% ukuran LILAnya < 23,5
cm.

Berdasarkan hasil gambaran recall ibu hamil diperoleh :

Intake Energi Populasi


Trimester 1 : rata-rata asupan 1593 kkal
Trimester 2 : rata-rata asupan 1614,9 kkal
Trimester 3 : rata-rata asupan 1410,6 kkal

Intake Protein Populasi


Trimester 1 : rata-rata asupan 43,35 gr
Trimester 2 : rata-rata asupan 53,4 gr
Trimester 3 : rata-rata asupan 37,3 gr

Selanjutnya untuk asupan vitamin C sebanyak 50% populasi termasuk kurang. Sekitar 60% ibu
hamil takut makan banyak karena takut janinnya besar saat melahirkan.

Dari sekitar 40% bumil yang KEK sekitar 30% bumil mendapatkan PMT untuk ibu hamil dari
puskesmas. Sisanya bumilnya jarang periksa kepuskesmas.

Selanjutnya data Cakupan program tablet besi untuk ibu hamil : Fe1 : 93,9% dan Fe 3 : 87,5%
Prevalensi anemia pada bumil 10%.

Ketersediaan bahan makanan bagus dan akses serta daya beli bagus.

Status kesehatan : Batuk, pilek (ISPA) : 30%, Susah BAB : 25%,Mencret/Diare : 5%,Sakit
Gigi : 15%.

Pengetahuan tentang gizi seimbang untuk bumil sekitar 75% termasuk kategori kurang.

Prevalensi keluarga dengan PHBS 90% baik.

Tugas :Buatlah NCP Komunitas sesuai dengan kasus diatas !


1. Pengkajian Gizi
PENGKAJIAN URAIAN SINTESA DATA
GIZI
ANTROPOMETRI 1. Status Gizi Ibu Sebelum Hamil / Pra Status gizi underweight berdasarkan
Hamil : PHI (Problem Health Indicator)
• Underweight 25% termasuk prevalensi Tinggi (WHO,
• Normal 70% 1995)
• Overweight 5%
2. Berdasarkan LILA (Lingkar Lengan Batas ambang LILA (Lingkar Lengan
Atas) Ibu Hamil 40% < 23,5% Atas) ibu hamil berdasarkan
Departemen Kesehatan RI termasuk
kategori KEK dan Prevalensi KEK
pada bumil sangat tinggi dibandingkan
target Kemenkes RI 2019 sebesar
18,2%
LABORATORIUM Prevalensi Anemia Pada Ibu Hamil Berdasarkan PHI (Problem Health
10% Indicator) termasuk masalah kesehatan
masyarakat tingkat ringan (WHO,
2010)
FISIK KLINIS - -
RIWAYAT GIZI 1. Asupan vitamin C sebanyak 50% Setengah dari ibu hamil asupan
populasi termasuk kurang. Vitamin C nya masih kurang
2. Sekitar 60% ibu hamil takut makan Sebagian besar populasi ibu hamil
banyak karena takut janinnya besar menganggap bahwa makan banyak
saat melahirkan. akan mengakibatkan janin yang besar
saat melahirkan
3. Sekitar 30% dari 40% ibu hamil Rendahnya prevalensi ibu hamil KEK
KEK mendapatkan PMT dari (Kurang Energi Kronis) yang
puskesmas. mendapatkan PMT (Pemberian
Makanan Tambahan)
4. Tingkat Pengetahuan tentang gizi Sebagian besar populasi ibu hamil
dan suplemen untuk ibu hamil memiliki pengetahuan tentang gizi dan
sekitar 75% termasuk kategori suplemen yang kurang
kurang.
5. Asupan energi dan protein populasi Asupan zat gizi energi dan protein
ibu hamil tergolong defisit tingkat dengan kategori defisit tingkat berat
berat. dari kebutuhan AKG (Angka
Intake Energi Populasi Kecukupan Gizi ) 2019
• Trimester 1 : rata-rata asupan
1593 kkal
• Trimester 2 : rata-rata asupan
1614,9 kkal
• Trimester 3 : rata-rata asupan
1410,6 kkal

Intake Protein Populasi


• Trimester 1 : rata-rata asupan
43,35 gr
• Trimester 2 : rata-rata asupan
53,4 gr
masuk riwayat gizi
• Trimester 3 : rata-rata asupan
37,3 gr
RIWAYAT KLIEN 1. Prevalensi ibu hamil yang Prevalensi pemberian TTD (Tablet
mendapatkan Tablet besi : Tambah Darah) pada ibu hamil masih
• Fe1 : 93,9% dibawah 98% berdasarkan dengan
• Fe 3 : 87,5% Target Dari Rencana Strategis
Kementrian Kesehatan Tahun 2015-
2019 persentase ibu hamil yang
mendapat tablet tambah darah sebesar
98%
2. Tingkat Kesakitan : Sebagian besar populasi mengalami
• Batuk, pilek (ISPA) yaitu 30% penyakit infeksi
• Susah BAB yaitu 25%
masuk riwayat gizi
• Mencret/Diare yaitu 5%
• Sakit Gigi yaitu 15%
3. Ketersediaan bahan makanan bagus Ibu Hamil memiliki ketersediaan,
dan akses serta daya beli bagus. akses, dan daya beli bahan makanan
bagus. riwayat klien

4. Prevalensi keluarga dengan PHBS Sebagian besar populasi keluarga


(Pola Hidup Bersih dan Sehat) 90% punya PHBS (Pola Hidup Bersih dan
baik Sehat) baik.
2. Diagnosa Gizi
PROBLEM 1. Tingginya jumlah / proporsi Kurang Energi Kronis (KEK) pada ibu
hamil
ETIOLOGI 1. Rendahnya asupan zat gizi mikro pada Vitamin C
2. Rendahnya asupan makan ibu hamil dikarenakan takut akan
menyebabkan janin yang lahir besar
3. Rendahnya cakupan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada ibu
hamil yang Kurang Energi Kronis (KEK)
4. Kurangnya pengetahuan tentang gizi dan suplemen pada ibu hamil
SIGN / SYMPTOM 1. Asupan Vitamin C 50% kurang
2. Asupan zat gizi energi dan protein tergolong kategori defisit tingkat
berat <70%
3. Persepsi ibu hamil yang takut makan karena akan menyebabkan janin
lahir besar sebanyak 60%
4. Proporsi ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK) 40%
5. Cakupan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) ibu hamil Kurang
Energi Kronis (KEK) 30%
6. Pengetahuan tentang gizi dan suplemen pada ibu hamil 75% kurang
DIAGNOSA GIZI Tingginya jumlah / proporsi Kurang Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil
di wilayah kerja puskesmas X tahun 2021 (P) berkaitan dengan
rendahnya asupan makan, rendahnya cakupan Pemberian Makanan
Tambahan (PMT) pada ibu hamil yang Kurang Energi Kronis (KEK),
kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang gizi dan suplemen, (E)
ditandai dengan jumlah / proporsi asupan zat gizi makro defisit tingkat
berat <70%, rendahnya Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada ibu
hamil Kurang Energi Kronis (KEK) yaitu sebesar 30%, dan pengetahuan
tentang gizi dan suplemen pada ibu hamil sebesar 75% kurang. (S)
3. Intervensi Gizi
TUJUAN Menurunkan jumlah / proporsi ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK) di
wilayah kerja puskemas X dari 40% pada tahun 2021 menjadi 20% pada
tahun 2022
PEMBERIAN MAKAN • Pemberian Makanan Tambahn (PMT) pemulihan kepada ibu hamil
Kurang Energi Kronis (KEK) baik pangan lokal maupun pabrikan
• Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) sesuai dosis pada ibu hamil
yang anemia
EDUKASI GIZI • Memberikan Penyuluhan Tentang Gizi seimbang untuk ibu hamil,
Pentingnya Konsumsi Suplemen untuk ibu hamil, Pentingnya
melakukan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Pentingnya
melakukan pemeriksaan dan kunjungan ke posyandu atau fasilitas
kesehatan saat masa kehamilan.
• Penyediaan sarana Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) berupa
poster, brosur atau leaflet gizi seimbang pada ibu hamil untuk media
penyuluhan dan konseling gizi.
KOORDINASI ASUHAN Lintas Program :
GIZI • Berkoordinasi dengan bidan penanggung jawab wilayah kerja
puskesmas untuk pemantaun status ibu hamil Kurang Energi Kronis
(KEK)
• Berkordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Puskesmas untuk
pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada ibu hamil
Lintas Sektor :
• Berkoordinasi dengan kades, Ibu – Ibu PKK, dan kader untuk
memfasilitasi Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada ibu hamil
Kurang Energi Kronis (KEK) berbentuk biskuit ibu hamil.
4. Monitoring dan Evaluasi
1. Jumlah / Proporsi ibu hamil yang mengalami Kurang Energi Kronis (KEK) berkurang
2. Cakupan ibu hamil yang mendapat Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bertambah
3. Cakupan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada ibu hamil bertambah
4. Terselenggaranya penyuluhan tentang Gizi Seimbang, Suplemen, PHBS, melakukan Pemeriksaan
dan kunjungan ke posyandu atau fasilitas kesehatan saat masa kehamilan pada ibu hamil
Cara Menghitung Hasil Recal Energi Defisit atau Tidak

Diketahui :

1. Usia wanita subur menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah 15 – 24 Tahun
2. Berarti menggunakan di AKG 2019 usia :
• 16 – 18 Tahun = Energi 2100 kkal
• 19 – 29 Tahun = Energi 2250 kkal
• 30 – 49 Tahun = Energi 2150 kkal
3. Hasil gambaran recall ibu hamil diperoleh (Pada Studi Kasus) :
Intake Energi Populasi
• Trimester 1 : rata-rata asupan 1593 kkal
• Trimester 2 : rata-rata asupan 1614,9 kkal
• Trimester 3 : rata-rata asupan 1410,6 kkal
Penyelesaian :

AKG Energi Usia 16−18 Tahun+ AKG Energi Usia 19−29 Tahun + AKG Energi Usia 30−49 Tahun
Jumlah Kebutuhan Energi =
Jumlah Kategori Usia

2100 kkal+2250 kkal+2150 kkal


=
3

6500 kkal
=
3

= 2167 kkal

Jumlah Kebutuhan Energi Trimester 1 = Jumlah Kebutuhan Energi + Penambahan Energi Trimester 1

= 2167 + 180 (AKG 2019)

= 2347

Energi Ibu Hamil Trimester 1 (dari Studi Kasus)


= × 100
Jumlah Kebutuhan Energi Trimester 1

1593
= × 100
2347

= 68 %
Jumlah Kebutuhan Energi Trimester 2 = Jumlah Kebutuhan Energi + Penambahan Energi Trimester 2

= 2167 + 300 (AKG 2019)

= 2467

Energi Ibu Hamil Trimester 2 (dari Studi Kasus)


= × 100
Jumlah Kebutuhan Energi Trimester 2

1614,9
= × 100
2467

= 66 %

Jumlah Kebutuhan Energi Trimester 3 = Jumlah Kebutuhan Energi + Penambahan Energi Trimester 3

= 2167 + 300 (AKG 2019)

= 2467

Energi Ibu Hamil Trimester 3 (dari Studi Kasus)


= × 100
Jumlah Kebutuhan Energi Trimester 3

1410,6
= × 100
2467

= 58 %

Jadi, Kebutuhan Protein Ibu Hamil pada tiap trimester mengalami deficit tingkat berat karena dari kebutuhan

AKG (Angka Kecukupan Gizi ) 2019 karena < 70% berdasarkan Departemen Kesehatan RI 1996.
Cara Menghitung Hasil Recal Protein Defisit atau Tidak

Diketahui :

1. Usia wanita subur menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah 15 – 24 Tahun
2. Berarti menggunakan di AKG 2019 usia :
• 16 – 18 Tahun = Protein 65 gram
• 19 – 29 Tahun = Protein 60 gram
• 30 – 49 Tahun = Protein 60 gram
3. Hasil gambaran recall ibu hamil diperoleh (Pada Studi Kasus) :
Intake Protein Populasi
• Trimester 1 : rata-rata asupan 43,35 gr
• Trimester 2 : rata-rata asupan 53,4 gr
• Trimester 3 : rata-rata asupan 37,3 gr
Penyelesaian :

AKG Protein Usia 16−18 Tahun+ AKG Protein Usia 19−29 Tahun + AKG Protein Usia 30−49 Tahun
Jumlah Kebutuhan Protein =
Jumlah Kategori Usia

65 gram+60 gram+60 gram


=
3

185 gram
=
3

= 62 gram

Jumlah Kebutuhan Protein Trimester 1 = Jumlah Kebutuhan Protein + Penambahan Protein Trimester 1

= 62 + 1 (AKG 2019)

= 63

Energi Ibu Hamil Trimester 1 (dari Studi Kasus)


= × 100
Jumlah Kebutuhan Energi Trimester 1

43,35
= × 100
63

= 69 %
Jumlah Kebutuhan Protein Trimester 2 = Jumlah Kebutuhan Protein + Penambahan Energi Trimester 2

= 62 + 10 (AKG 2019)

= 72

Energi Ibu Hamil Trimester 2 (dari Studi Kasus)


= × 100
Jumlah Kebutuhan Energi Trimester 2

53,4
= × 100
74

= 72 %

Jumlah Kebutuhan Protein Trimester 3 = Jumlah Kebutuhan Protein + Penambahan Protein Trimester 3

= 62 + 30 (AKG 2019)

= 92

Energi Ibu Hamil Trimester 3 (dari Studi Kasus)


= × 100
Jumlah Kebutuhan Energi Trimester 3

37,3
= × 100
92

= 41 %

Jadi, Kebutuhan Protein Ibu Hamil pada tiap trimester mengalami deficit tingkat berat karena dari kebutuhan

AKG (Angka Kecukupan Gizi ) 2019 karena < 70% berdasarkan Departemen Kesehatan RI 1996.

Anda mungkin juga menyukai