Pengukuran Nilai Dalam Pendidikan
Pengukuran Nilai Dalam Pendidikan
MAKALAH
PENGUKURAN NILAI DALAM PENDIDIKAN
KELAS D
FAKULTAS PSIKOLOGI
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Pengukuran Nilai dalam Pendidikan ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Psikologi Pendidikan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang pengukuran dan penilaian dalam pendidikan bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Judul..................................................................................................................i
Kata Pengantar..................................................................................................ii
Daftar Isi...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................2
C. Tujuan..............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................3
A. Hakikat Pengukuran dan Penilaian..................................................3
B. Fungsi Penilaian dan Evaluasi..........................................................4
C. Penilaian sebagai Bagian Integral dari Pengajaran..........................8
D. Tes Sebagai Alat Pengukuran dan Penilaian Hasil Belajar..............10
E. Alat Pengukuran dan Penilaian Nontes............................................12
F. Standar Penilaian Pendidik...............................................................14
G. Standar Penilaian Pendidikan pada Kurikulum 2013......................17
BAB III PENUTUP..........................................................................................19
A. Kesimpulan......................................................................................19
B. Saran.................................................................................................19
Daftar Pustaka...................................................................................................20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah
1. Bagaimana hakikat pengukuran dan penilaian?
2. Apa fungsi penilaian dan evaluasi?
3. Bagaimana penilaian sebagai bagian integral dalam pengajaran?
4. Bagaimana tes sebagai alat pengukuran dan penilaian hasil belajar?
5. Apa saja alat pengukuran dan penilaian nontes?
6. Apa standar penilaian pendidik?
7. Bagaimana standar penilaian pendidikan pada kurikulum 2013?
C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah :
1. Mengetahui hakikat pengukuran dan penilaian.
2. Mengetahui fungsi pengukuran dan penilaian.
3. Mengetahui penilaian sebagai bagian integral dalam pengajaran.
4. Mengetahui tes sebagai alat pengukuran dan penilaian hasil belajar.
5. Mengetahui alat pengukuran dan penilaian nontes.
6. Mengetahui standar penilaian pendidik.
7. Mengetahui standar penilaian pendidikan pada kurikulum 2013.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pengukuran dan penilaian atau yang dapat juga disebut dengan istilah
asesmen merupakan proses yang dilakukan dalam kegiatan secara sistematis
dalam rangka mengumpulkan informasi tentang perkembangan peserta didik dan
kemajuan belajar yang dicapainya.
1. Pengukuran
2. Penilaian
3
3. Asesmen
Guru perlu paham mengenai seluk beluk penilaian dan evaluasi bagi pelajar
dalam menjalankan profesinya.Karena penilaian adalah hal yang penting dalam
pembelajaran.Kegiatan ini merupakan salah satu dari empat tugas pokok
guru,yaitu 1) merencanakan, 2) melaksanakan, 3) menilai keberhasilan
pengajaran, serta 4) memberikan bimbingan.
Sementara fungsi evaluasi terdiri atas dua fungsi,yakni fungsi evaluasi hasil
belajar dan fungsi evaluasi program pengajaran. Fungsi evaluasi hasil belajar
terdiri dari beberapa jenis antara lain sebagai berikut:
4
1. Fungsi Formatif
2. Fungsi Sumatif
3. Fungsi Diagnostik
4. Fungsi Seleksi
5
juga dapat di pakai untuk mengelompokkan siswa yang memiliki
kemampuan di salah satu program belajar mengajar tertentu.
5. Fungsi Motivasi
Dapat dibayangkan jika siswa mengetahui bahwa tidak ada evaluasi yang
dilakukan guru saat mengajar.maka siswa akan malas-malasan dan tidak
semangat dalam belajar.Maka peran evaluasi hadir adalah untuk
menumbuhkan keinginan siswa untuk belajar lebih giat dan semangat.
Laporan tidak hanya dalam bentuk angka tetapi juga narasi,yaitu deskripsi
tentang karakteristik siswa secara umum serta yang spesifik dan unik.Dalam
pelaksanaannya,pelaporan untuk sekolah lebih berorientasi dalam membangun
penguatan siswa dalam hal:
6
1. Mengadakan Perbaikan Nilai (Remedial)
2. Pengayaan
3. Perbaikan Pembelajaran
Hasil dari penilaian guru terhadap siswa dpat menjadi acuan kepala
sekolah untuk menilai kinerja guru.Dengan melihat hasil penilaian
guru,kepala sekolah dapat melakukan pembinaan serta penguatan
kemampuan guru dengan menyelenggarakan pelatihan-pelatihan serta
menggalakkan kegiatan MGMP dan KKG di sekolah.
7
c. Laporan untuk Masyarakat
8
PRA- INSTRUKSI SELAMA INSTRUKSI PASCA-INSTRUKSI
Apakah murid saya
Berapa banyak materi
memiliki pra syarat Apakah murid saya
yang telah dipelajari
pengetahuan dan memerhatikan saya?
murid saya?
keahlian untuk sukses?
Apakah murid saya
Apa yang akan menarik Apa yang harus saya
memahami materi
bagi murid saya? lakukan selanjutnya?
pelajaran?
Apakah saya perlu
Kepada murid mana
Apa yang akan mengulas hal-hal yang
pertanyaan harus saya
memotivasi murid saya? tidak dipahami kelas
ajukan?
saya?
Berapa lama saya harus
Apa tipe pertanyaan yang Berapa grade yang mesti
mengajarkan masing-
harus saya ajukan? saya beri?
masing unit materi?
Apa strategi pengajaran Bagaimana saya harus Apa yang harus saya
yang mesti saya menjawab pertanyaan beritahukan kepada
gunakan? murid? murid?
Kapan saya harus Bagaimana saya bisa
Bagaimana saya harus
berhenti menyampaikan mengubah pengajaran
menilai murid?
pelajaran? nanti?
Apakah nilai tes benar-
Apa tipe pembelajaran
Siapa murid yang butuh benar merefleksikan
kelompok yang harus
bantuan tambahan? pengetahuan dan
saya gunakan?
kemampuan muird?
Apa sasaran atau tujuan Murid mana yang mesti Apakah ada yang salah
pembelajaran saya? dibiarkan sendiri? dipahami oleh murid?
9
Tes merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan dalam mengukur
kemajuan belajar peserta didik. Hasil yang diperoleh anak dalam tes tidak akan
berarti apabila tidak dibandingkan dengan sesuatu yang dapat menjelaskan makna
nilai tersebut. Pada hakikatnya ada dua cara yang dapat dilakukan dalam
membandingkan nilai yang diperoleh peserta didik setelah ia mengikuti tes hsil
belajar: (1) refenced evaluation atau penilaian acuan norma (PAN); dan (2)
criterion-refrence ecaluation atau penilaian acuan patokan (PAP).
Dalam penilaian acuan norma (PAN), skor yang diperoleh oleh peserta
tes dibandingkan dengan skor peserta tes lainnya. Dengan membandingkan
skor tersebut dengan skor peserta tes lainnya, maka dapat ditetapkan apakah
skor tersebut berada di atas atau di bawah skor rata-rata. Norma yang
digunakan dalam PAN dapat bersifat terbatas berdasarkan kelompok tempat
siswa berada.
10
dibuatlah tes sebanyak misalnya 20 soal yang bervariasi, maka skor tertinggi
adalah 20, dan standar kelulusan adalah skor 17. Jika ada siswa yang tidak
dapat mencapai skor 17, maka ia tidak lulus.
PAP memiliki kelemahan karena apabila skor siswa 16, maka pada
hakikatnya tidak terdapat perbedaan kemampuan yang berarti antara siswa
tersebut dengan siswa yang memperoleh sor 17, akan tetapi tidak lulus.
Dengan demikian posisinya sama dengan siswa yang hanya mencapai skor
10. Oleh karena itu, PAP sebaiknya tidak digunakan dalam setiap dalam
setiap penilaian karena dapat merugikan siswa. PAP akan lebih efektif
apabila digunakan dalam penilaian formatif karena penilaian ini bertujuan
untuk mengetahui tingkat pencapaian actual siswa dalam menyelesaikan
tugas-tugas yang perlu dilakukannya selama proses belajar berlamgsung.
Tes hasil belajar tidak akan mengandung makna apabila skor tersebut
tidak diletakkan ke dalam konteks yang tepat dan dibandingkan dengan
individu lainnya yang termasuk ke dalam kelompok peserta tes. Oleh sebab
itu, perlu dilakukan kegiatan untuk mengolah skor tes sehingga skor tersebut
dapat dimaknai. Pengolahan skor tes dilakukan dengan beberapa langkah :
11
Melakukan pengukuran dan penilaian non tes adalah salah satu cara yang
dilakukan dengan proses kualitatif. Jenis proses penilaian ini lebih tepat
digunakan untuk mengetahui kemajuan perkembangan anak dalam bidang-bidang
tertentu.
1. Observasi
12
Rating scale digunakan sebagai alat pencatat selama melakukan
pengamatan terhadap kegiatan observasi. Rating scale merupakan alat yang
dikembangkan berdasarkan sejumlah skor dengan kriteria tertentu untk
mengukur kualitas perkembangan siswa, baik di bidang akademik maupun
nonakademik. Aspek-aspek yang dapat diukur dengan menggunakan rating
scale, antara lain adalah sebagai berikut:
4. Anecdotal Record
5. Studi Kasus
13
Studi kasus merupakan salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan dalam
asesmen. Misalnya hal-hal yang berkaitan dengan riwayat perkembangan
akademik atau perkembangan dan pertumbuhan seorang anak yang telah
direkam dalam berbagai bentuk dokumen, seperti: umur berapa anak dapat
berjalan, berlari, apakah ada kesulitan dalam tumbuh kembang anak tersebut,
dan lain-lain.
Analisis terhadap sampel kinerja (work sample analysis) yang salah satu
diantaranya adalah portofolio dapat digunakan sebagai bahan dalam
melakukan asesmen. Portofolio berisi kumpulan dari sampel kinerja anak di
berbagai bidang. Dari dokumen yang telah dikemas, dapat diketahui
kelemahan dan kekuatan anak.
1. Validitas
14
Strategi penting untuk validitas di dalam penilaian kelas adalah secara
sistematis mengaitkan target pembelajaran, isi, instruksi, dan penilaian.
Upaya menghubungkan instruksi dan penilaian di kelas telah memunculkan
kensep validitas instruksional yaitu sejauh mana penilaian merupakan sampel
yang reasonable dari apa yang sebenarnya terjadi di kelas.
2. Reliabilitas
3. Keadilan
Penilaian kelas yang bermutu tinggi bukan hanya valid dan reliable,
tetapi juga adil (fair). Penilaian dikatakan fair apabila semua murid
mendapat kesempatan yang sama untuk belajar dan menunjukkan
kemampuan dan pengetahuan mereka. Penilaian adalah adil jika guru
membuat target pembelajaran yang tepat, memberi pelajaran dan materi yang
baik untuk mencapai target tersebut, dan menggunakan penilaian yang
merefleksikan target, isi materi, dan instruksi. Bias penilaian terjadi jika ada
penilaian yang menyinggung atau memojokkan dan hukuman yag tidak adil.
Sebuah penilaian dikatakan bias jika penilaian itu bersifat ofensif terhadap
satu kelompok murid. Ini terjadi ketika stereotip negatif dari kelompok
15
tertentu dimasukkan dalam tes. Sebuah penilaian mungkin juga bersifat bias
jika penilaian itu secara tidak adil menyinggung latar belakang seorang
murid, seperti etnis, status sosioekonomi, gender, agama, ketidakmampuan
(cacat), dan sebagainya.
16
Penilaian hasil belajar oleh pemerintah dilakukan dalam bentuk ujian
nasional (UN) untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik secr
nasional pada mata pelajaran tertentu.
1. Macam-Macam Penilaian
2. Model Penialaian
17
a. Penilaian Aspek Sikap
Dalam ranah sikap terdapat lima jenjang proses berfikir, yakni (1)
menerima dan memperhatikan, (2) merespon / menanggapi, (3) menilai /
menghargai, (4) mengorganisasikan / mengelola, (5) berkarakter.
Penilaian sikap dilakukan melalui kegiatan observasi, penilaian diri,
penilaian antarteman, dan jurnal.
BAB III
18
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengukuran dan penilaian atau yang dapat juga disebut dengan istilah
asesmen merupakan proses yang dilakukan dalam kegiatan secara sistematis
dalam rangka mengumpulkan informasi tentang perkembangan peserta didik dan
kemajuan belajar yang dicapainya. Pengukuran memiliki arti proses
membandingkan sesuatu dengan satu ukuran tertentu dn bersifat kuantitatif.
Sedangkan penilaian merupakan kegiatan pengambilan suatu keputusan terhadap
sesuatu dengan ukuran baik buruk dan penilainan lainnya yang bersifat kualtatif.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
19
Winkel, W. S. (2014). Psikologi Pengajaran. Yogyakarta : SKETSA.
20