Bab 3 Saturasi
Bab 3 Saturasi
3)
Untuk sistem air – minyak – gas, berlaku hubungan :
Sw + So + Sg = 1…………………………………………………………...…(3-4)
Untuk sistem air – gas , maka :
Sw + Sg = 1....................................................................................................... (3-5)
Perhitungan saturasi dalam frekuensi atau persen. Perhitungan tersebut di
atas didapat berdasarkan hasil pemeriksaan core di laboratorium.
Saturasi air (Sw) juga dapat dihitung dari hasil well logging, menurut
Archie:
a Rw
Sw n ………………………………………………………………..(3-6)
m Rt
Keterangan:
Sw = Saturasi Air
Rw = Resistivitas Air
Rt = Resistivitas batuan yang di jenuhi air kurang dari 100%
a = Konstanta batuan (pada sandstone = 0.81 dan limestone = 1)
Ø = Porositas batuan (%).
m = Faktor sementasi
n = Faktor saturasi
Pengaruh proses geologi, kapilaritas, sifat batuan reservoir dan sifat fluida
reservoir mengakibatkan adanya sejumlah fluida yang tidak dapat dikeluarkan
dari dalam reservoir. Volume fluida tersebut dinyatakan dalam saturasi, yaitu :
Swir = irreducible water saturation, % (yang besarnya berkisar ±15 - 30 %)
Swir adalah saturasi air terendah dimana air sudah tidak bisa bergerak lagi,
dengan kata lain air sudah tidak terproduksi lagi. Irreducible water
saturation terjadi jika saturasi air menjadi tidak bergerak (immobile),
karena selama berlangsungnya akumulasi hidrokarbon (HC) ke dalam
batuan reservoir, saturasi air dapat berkurang sampai harga yang berkisar
antara 5 – 40 %. Selanjutnya akan tercapai harga saturasi terkecil yang
tidak dapat dikeluarkan dari pori – pori batuan.
Sor = residual oil saturation, % (yang besarnya berkisar ±10 – 20 %)
Sor adalah saturasi minyak terendah dimana minyak sudah tidak bisa
bergerak lagi, dengan kata lain mnyak sudah tidak dapat diproduksikan
lagi.
Terdapat tiga faktor yang penting mengenai saturasi fluida :
1. Saturasi fluida akan bervariasi dari satu tempat ketempat lain
dalam reservoir, saturasi air cenderung berada di tempat paling bawah
dari fluida lainnya.
2. Saturasi akan bervariasi dengan kumulatif produksi minyak,
jika minyak diproduksi, maka tempatnya di reservoir akan digantikan
oleh air atau gas bebas, sehingga pada lapangan yang memproduksi
minyak, saturasinya akan berubah secara kontinyu.
3. Saturasi minyak dan gas sering dinyatakan dalam istilah pori
– pori batuan yang diisi oleh hidrokarbon.
Biasanya dalam mengukur saturasi fluida digunakan dua metode
pengukuran, yaitu metode destilasi dan metode retort. Dalam percobaan ini yang
dipakai adalah metode destilasi.
3.3. ALAT DAN BAHAN
3.3.1 Alat
1. Rangkaian Dean & Stark Distillation Apparatus
2. Solvent extractor termasuk reflux condenser (pendingin), water trap
dan pemanas listrik.
3. Gelas ukur
4. Exicator
5. Oven
6. Timbangan
3.3.2 Bahan
1. Sample Core
2. Air
3. Kerosin
4. Toluena
5. Kerikil
6. Grease
3.3.3 Gambar Alat
Keterangan :
1. Condenser
2. Water Trap
3. Core holder and core
4. Solvent
5. Electric Heater
Gambar 3.1.
Rangkaian Dean & Stark Distilation Apparatus
(Sumber : Laboratorium Analisa Inti Bantuan)
3.4. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Mengambil fresh core atau core yang telah dijenuhi air dan
minyak.
2) Menimbang core tersebut.
3) Memasukkan core tersebut ke dalam labu Dean & Stark yang telah
diisi dengan Toluena. Melengkapi dengan water trap dan reflux
condenser.
4) Memanaskan selama + 2 jam hingga air tidak tampak lagi.
5) Mendinginkan dan membaca air yang tertampung di water trap
misalnya : b cc = b gram.
6) Mengeringkan sampel dalam oven + 15 menit (pada suhu 110oc).
mendinginkan dalam exicator + 15 menit, kemudian menimbang core
kering tersebut, misalnya : c gram.
7) Menghitung berat minyak :a–(b+c)gram = d
gram.............................(3-7)
8) Menghitung volume minyak :
d
Vm = =e cc……………..………..(3-8)
BJ minyak
9) Menghitung saturasi minyak dan air :
e
So = Vp
……...…………………………………………………...(3-
9)
b
Sw = Vp ………………………………………………………….(3-
10)
3.5. Hasil Percobaan dan Perhitungan
3.5.1. Hasil Percobaan
Pengukuran saturasi fluida reservoir dengan metode Destilasi :
Berat core kering (Wdry) = 22,7 gr
Berat core yang tersaturasi minyak = 26,1 gr
Volume air di water trap =2 cc
Volume pori = 3,4 cc
Saturasi minyak = 0,412 atau 41,2 %
Saturasi air = 0,588 atau 58,8 %
3.5.2. Perhitungan
Perhitungan saturasi masing – masing fluida :