Anda di halaman 1dari 9

REKAYASA IDE

PROGRAM SOSIALISASI TERHADAP BAHAYA SEKS BEBAS DIKALANGAN


REMAJA

Disusun Oleh :
KELOMPOK 3
Sekar Sari (1191151013)
Sapira Amalia Al Awanis (1193151019)
Reviya Perbina Bangun (1193351036)
Theodorus Simarmata (1193151027)
Jhon Erikson Damanik (1193351074)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
Bab I Pendahuluan....................................................................................1
1. Latar Belakang.......................................................................................1
2. Rumusan Masalah...................................................................................1
3. Tujuan Penelitian.....................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................2
A.Pengertian seks bebas................................................................................2
B.Faktor penyebab terjadinya seks bebas......................................................2
C.Dampak seks bebas dikalangan remaja.......................................................3
BAB III REKAYASA IDE..........................................................................5
BAB IV PENUTUP.......................................................................................6
Kesimpulan.......................................................................................................6
Saran.................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja manusia
tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anak-anak. Masa remaja
adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa.
Dalam mempelajari perkembangan remaja,remaja dapat didefinisikan secara biologis sebagai
perubahan fisik yang ditandai oleh permulaan pubertas dan penghentian pertumbuhan fisik;
secara kognitif, sebagai perubahan dalam kemampuan berpikir secara abstrak atau secara
sosial, sebagai periode persiapan untuk menjadi orang dewasa. Perubahan pubertas dan
biologis utama termasuk perubahan pada organ seks , tinggi, berat, dan massa otot, serta
perubahan besar dalam struktur otak. Kemajuan kognitif mencakup peningkatan pengetahuan
dan kemampuan berpikir secara abstrak dan bernalar secara lebih efektif.
seks bebas adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual baik dengan
lawan jenis maupun sesama jenis, mulai dari tingkah laku yang dilakukannya seperti
sentuhan, berciuman (kissing) berciuman belum sampai menempelkan alat kelamin yang
biasanya dilakukan dengan memegang payudara atau melalui oral seks pada alat kelamin
tetapi belum bersenggama (necking, dan bercumbuan sampai menempelkan alat kelamin
yaitu dengan saling menggesek-gesekan alat kelamin dengan pasangan namun belum
bersenggama (petting, dan yang sudah bersenggama (intercourse), yang dilakukan diluar
hubungan pernikahan.

B.Rumusan Masalah
1.apakah yang dimaksud dengan seks bebas?
2.faktor apa saja penyebab terjadinya seks bebas?
3.apa saja dampak seks bebas dikalangan remaja?

C.Tujuan Penelitian
1.mengetahui apa itu seks bebas
2.untuk mengetahui faktor apa saja penyebab terjadinya seks bebas
3.mengetahui apa saja dampak seks bebas dikalangan remaja
4.memberi solusi atas permasalahan seks bebas dikalangan remaja
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SEKS BEBAS


Seks adalah kata yang sangat tidak asing di telinga kita, tetapi anehnya seringkali kita
merasa tabu dan agak malu-malu jika menyinggungnya. Nah, kemudian agar kita dapat
membicarakan dan mendiskusikannya dengan bebas terbuka, maka para ahli bahasa dan
ilmuwan pun membuat seks ini menjadi ilmiah dengan menambahkan akhiran “-tas” dan “-
logi” menjadi “seksualitas” dan “seksologi”, sehingga jadilah seksualitas adalah untuk
dibahas dan didiskusikan, seksologi adalah untuk ditulis secara ilmiah, dan seks adalah untuk
dialami dan ‘dinikmati’. Dalam kehidupan sehari-hari, kata seks secara harfiah berarti jenis
kelamin.Pengertian seks kerap hanya mengacu pada aktivitas biologis yang
berhubungandengan alat kelamin (genitalia), meski sebenarnya seks sebagai keadaan anatomi
dan biologis, sebenarnya hanyalah pengertian sempit dari yang dimaksud dengan
seksualitas.Seksualitas yakni keseluruhan kompleksitas emosi, perasaan, kepribadian, dan
sikap seseorang yang berkaitan dengan perilaku serta orientasiseksualnya

B. FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA SEKS BEBAS


Faktor penyebab seks bebas yang dialami remaja dapat dikategorikan menjadi 2 faktor, yaitu
faktor internal dan eksternal:
1. Faktor Internal
Faktor internal atau lebih lazimnya dari dalam diri seseorang remaja itu. Keinginan untuk
dimengerti lebih dari orang lain bisa menjadi penyebab remaja melakukan tindakan
penyimpangan, sikap yang terlalu merendahkan diri sendiri atau selalu meninggikan diri
sendiri, jikalau terlalu merendahkan diri sendiri orang remaja lebih mencari jalan pintas untuk
menyelesaikan sesuatu dia beranggapan jika saya tidak begini saya bisa dianggap orang lain
tidak gaul, tidak mengikuti perkembangan zaman. 
 
2. Faktor Eksternal
Faktor Eksternal / faktor dari luar pribadi seseorang remaja. Faktor paling terbesar memberi
terjadinya prilaku menyimpang seseorang remaja yaitu lingkungan dan sahabat. Seseorang
sahabat yang sering berkumpul bersama dalam satu geng, otomatis dia akan tertular oleh
sikap dan sifat kawannya tersebut. Kasih sayang dan perhatian orang tua tidak sepenuhnya
tercurahkan, membuat seorang anak tidak betah berada di dalam rumah tersebut, mereka
lebih senang untuk berada di luar bersama kawan-kawannya. Apalagi keluarga yang kurang
harmonis dan kurangnya komunikasi dengan orang tua dapat menyebabkan seorang anak
melakukan penyimpangan sosial serta seks bebas yang melanggar nilai-nilai dan norma
sosial. Apabila ayah dan ibu mereka yang memiliki kesibukan di luar rumah akan membuat
anak-anak remaja semakin menjadi-jadi, sehingga mereka merasa tidak diperdulikan lagi.
 
Selain faktor internal dan eksternal di atas, ada juga faktor lain yang secara umum dapat
menyebabkan terjadinya seks bebas. Jelas tidak ada faktor tunggal tetapi jelas bahwa
penyebabnya bukan kondom.
 
Faktor pertama: pergaulan
Kita tahu pergaulan punya pengaruh besar terhadap perilaku kita. Maka jika seseorang
mempunyai lingkungan pergaulan dari kalangan teman-teman yang suka melakukan seks
bebas, maka dia juga bisa terpengaruh dan akhirnya ikut melakukan seks bebas.
 
Faktor kedua: pengaruh materi pornografi (film, video, internet dsb)
Jika seseorang berulang kali mengakses materi pornografi, maka ini bisa mendorong
terjadinya perilaku seks bebas.
 
Faktor ketiga: pengaruh obat/narkoba dan alkohol
Seseorang yang bebas dari pengaruh narkoba dan alkohol bisa berfikir jernih dan ini
mencegah dia melakukan perilaku berisiko. Dalam keadaan dipengaruhi oleh narkoba dan
alkohol, maka pemikiran jernih bisa menurun dan ini bisa mendorong terjadinya perilaku
seks bebas.
 
Faktor keempat: kualitas hubungan suami-isteri (buat yang sudah menikah).
Jika ada masalah dalam hubungan suami-isteri, maka ini bisa mendorong yang bersangkutan
melakukan hubungan seks bebas.
 
Jadi kombinasi dari sejumlah faktor diataslah yang merupakan penyebab seks bebas dan
bukan kondom. Jadi untuk mereka yang khawatir bahwa kondom akan mendorong
seks bebas, marilah merenungkan kembali hal ini dengan jernih dan bijaksana. Adalah sangat
kecil kemungkinannya bahwa hanya gara-gara tahu tentang kondom atau menerima
pembagian kondom gratis maka seseorang mendadak lalu jadi berani jajan seks atau
melakukan hubungan seks berisiko.

C.Dampak Seks Bebas Dikalangan Remaja


1. Mempengaruhi kondisi emosional dan sosial remaja
Hamil di usia dini akibat hubungan di luar nikah jelas akan mempengaruhi kondisi emosional
dan sosial remaja dan bayi yang dikandungnya yang kelak juga akan menjadi bagian dari
lingkungan sosial dan generasi penerus bangsa ini

2. Penyakit menular seksual.


Kurangnya pengetahuan dan hubungan yang tidak terlindungi dengan baik menyebabkan
remaja rentan terjangkit berbagai penyakit berbahaya yang mematikan. Beberapa diantaranya
adalah HIV/AIDS dan kanker serviks yang terus mengancam jiwa para remaja pelaku seks
bebas. Memperingatkan bahaya HIV/AIDS inilah yang menjadi salah satu fokus kampanye
yang dilakukan Olivia Culpo, Miss Universe 2012, dalam kunjungan ke Indonesia
sebagaimana dilansir Health.Okezone.com.
Memahami dan menyadari bahaya perilaku seks bebas adalah hal yang sangat dianjurkan
kepada remaja agar mereka terhindar dari berbagai bahaya yang dapat merusak kehidupan
dan masa depan mereka. Di sinilah diperlukan dukungan berbagai pihak dan komponen
sosial, termasuk orang tua, lingkungan sekitar, dan lingkungan pendidikan untuk
menyampaikan apa yang remaja butuhkan tentang pengetahuan seks bebas dan bahaya yang
mengancamnya.

3. Mengakibatkan kehamilan. Hubungan seks satu kali saja bisa mengakibatkan kehamilan
bila dilakukan pada masa subur. kehamilan yang terjadi akibat seks bebas menjadi beban
mental yang luar biasa. Kehamilan yang dianggap “Kecelakaan” ini mengakibatkan
kesusahan dan malapetaka bagi pelaku bahkan keturunannya.
4. Menciptakan kenangan buruk. Apabila seseorang terbukti telah melakukan seks pranikah
atau seks bebas maka secara moral pelaku dihantui rasa bersalah yang berlarut-larut.
Keluarga besar pelaku pun turut menanggung malu sehingga menjadi beban mental yang
berat.
BAB III
REKAYASA IDE

Melihat permasalahan remaja yang satu ini tepatnya masalah seks bebas,perlu
perhatian khusus dari seluruh pihak.Pemerintah,keluarga,serta pihak sekolah harus turut serta
dalam menanggulangi masalah seks bebas ini.Ada beberapa upaya yang dapat kita lakukan
untuk mengatasi masalah seks bebas dikalangan remaja ini yaitu melakukan sosialisasi
tentang bahaya dari seks bebas dikalangan remaja.
Kita akan menggalakkan kegiatan sosialisasi mengenai bahaya dari kenakalan remaja
terutama tentang seks bebas ini. Faktanya pemaparan mengenai kenakalan remaja yang satu
ini akan dapat memberikan peringatan dan warning kepada para remaja. Bahwa tidak akan
ada manfaat yang akan diterima dari seks bebas pada saat remaja dalam sistem hukum yang
ada di indonesia saat ini . Justru yang ada adalah kerugian dan juga akan bisa mengancam
masa depan para remaja. Alih alih bisa memperoleh kesuksesan di masa depan, justru yang
ada hanyalah kegagalan dan juga jauh dari kata sukses.
Dan juga membekali para remaja dengan pendidikan moral karena Pendidikan moral
merupakan bekal utama bagi anak untuk dapat membedakan hal yang baik dan tidak. Sebab
pembentukan moral dan karakter yang baik akan bisa berdampak pada menurunnya kasus
kenakalan remaja sebagaimana prinsip prinsip demokrasi yang ada di indonesia . Faktanya
bahwa anak-anak yang sudah paham akan moral dan etika tidak gampang terjerumus pada
kenakalan remaja. Sebaliknya. Mereka yang tak dibekali hal ini akan sangat mudah
terjerumus pada kenakalan remaja.
Serta menguatkan pengaruh agama kepada setiap remaja karena Agama merupakan
elemen penting untuk membatasi perilaku para remaja. Ketika mereka ditanamkan pemikiran
akan takut dosa maka pastilah hal ini akan dibawa hingga saat dewasa. Oleh karena itu sudah
sepatutnya pendidikan agama diberikan kepada anak sejak usia dini. Hal ini tidak lain untuk
mengurangi potemsi dan pengaruh negatif dari kenakalan remaja sebagaimana macam
macam hukum positif .
BAB IV
PENUTUP

KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa kata seks secara harfiah berarti
jenis kelamin.Pengertian seks kerap hanya mengacu pada aktivitas biologis yang
berhubungandengan alat kelamin (genitalia), meski sebenarnya seks sebagai keadaan anatomi
dan biologis, sebenarnya hanyalah pengertian sempit dari yang dimaksud dengan
seksualitas.Seksualitas yakni keseluruhan kompleksitas emosi, perasaan, kepribadian, dan
sikap seseorang yang berkaitan dengan perilaku serta orientasiseksualnya.faktor dari
terjadinya seks bebas yaitu faktor internal dan faktor eksternal serta dampak yang diberikan
oleh seks bebas ini adalah Mempengaruhi kondisi emosional dan sosial remaja, Penyakit
menular seksual,mengakibatkan kehamilan,dan menciptakan kenangan yang buruk.
SARAN
1. Bagi Remaja Sebagai harapan masa depan bangsa
seharusnya remaja mengetahui benar tanggung jawab dan kewajiban besar yang dibebankan
di bahu mereka. Oleh karena itu, agar tidak terjerumus ke hal-hal negatif yang merugikan diri
sendiri maupun pihak lain, maka remaja harus membentengi diri dengan cara memperdalam
pengetahuan agama, yang bisa dilakukan dengan cara memperbanyak membaca buku
keislaman, rajin mengikuti ceramah keagamaan, mengikuti kegiatan/organisasi keagamaan
atau organisasi lain yang bermanfaat, bergaul dengan teman-teman yang baik.
2. Bagi Lembaga Pendidikan
Untuk menekan adanya perilaku pergaulan bebas di kalangan para pendidik harus turut
memperhatikan pelajar. Misalnya dengan menerapkan peraturan berperilaku yang baik yang
sesuai norma agama yang berlaku serta kesopanan dalam berpakaian harus diatur, selayaknya
pakaiannyajangan terbuka/ketat, dan bagi pelanggarnya ada sanksinya pula.
3. Bagi Orang Tua
Sikap orang tua yang kurang memperhatikan anak bahkan untuk hal kecil/sepele seperti
carabergaul dan berpakaian ternyata berpengaruh terhadap perilaku pergaulan bebas. Oleh
karena itu, orang tua harus meluangkan waktu untuk memperhatikan anak, serta mengontrol
kegiatan mereka.
DAFTAR PUSTAKA

 Rahima, Raja. Hasgimianti.2020. Pemahaman Remaja Tentang Bahaya Seks Bebas


dan Pernikahan Dini di Desa Kualu Nenas Kampar Riau.Vol. 3, No. 2.
 Anwar, Hafri, Khaidir. Martunis.Fajriani.2019. Analisis Faktor-Faktor Penyebab
Terjadinya Pergaulan Bebas Pada Remaja Di Kota Aceh.Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Bimbingan dan Konseling.Vol. 4, No. 2.
 Sarwono W., Sarlito. 1986. Apakah Seks Itu. PT Bharata Karya Aksara. Jakarta
Suhaida, Siti. Hos, Jamaluddin. Upe, Ambo. 2018. Pergaulan Bebas Di Kalangan
Remaja.

Anda mungkin juga menyukai