Anda di halaman 1dari 19

RANCANGAN AKSI PERUBAHAN

PERCEPATAN IMPLEMENTASI FASILITAS SENTRA


PELAYANAN PENGADUAN MASYARAKAT DI SEKRETARIAT
DPRD KABUPATEN KEPAHIANG.

OLEH :

ANDI SURYAWAN, SE NDH : 06

PESERTA PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINSTRATOR


ANGKATAN I TAHUN 2021
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PALEMBANG
2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengatur


Dewan Perwakilan Rakyat adalah lembaga negara yang mempunyai kekuasaan
untuk membentuk Undang-Undang, serta mempunyai wewenang dan tugasnya
tersendiri yang bertujuan supaya dalam pelaksanaannya tidak mengalami tumpang
tindih atau ketidakjelasan dengan lembaga negara yang lain.

Esensi dari fungsi anggota legislatif selaku wakil rakyat yaitu memuaskan
keinginan rakyat atau keamanan umum. Menyerap aspirasi melalui pengaduan
yang dilakukan masyarakat adalah salah satu bentuk memuaskan kehendak
masyarakat. Di dalam UndangUndang tentang DPRD maupun Pemerintahan
daerah, tidak ada pengaturan mengenai apa-apa saja bentuk pengaduan aspirasi itu
sendiri. Adapun yang diatur hanya sebatas kewajiban DPRD yakni, "menampung,
menghimpun, menyerap serta menindaklanjuti aspirasi masyarakat."

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) adalah suatu lembaga legislatif


tingkat daerah yang mengusung konsep keterwakilan politik yang berkedudukan
sebagai salah satu unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang dipilih melalui
pemilihan terdiri dari anggota partai politik peserta pemilu. DPRD adalah
lembaga yang fungsinya sebagai penyalur aspirasi masyarakat terkait
penyelenggaraan pemerintahan sehari-hari".

Bagi Sekretariat DPRD Kabupaten Kabupaten Kepahiang sebagai dari


Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Kabupaten Kepahiang, aspirasi
masyarakat ini harus difasilitasi dan diarahkan untuk mewujudkan efesiensi dan
efektifitas kerja organisasi. Sebab itu, Perubahan harus disikapi dengan
kemampuan organisasi mengidentifikasi pilihan-pilihan yang tepat untuk
mendukung kinerja Sekretariat DPRD untuk meningkatkan pelayanannya dalam
meningkatkan kinerja DPRD dan Anggota DPRD melalui kualitas organisasi,
kualitas SDM aparatur, dan kualitas SDM aparatur, dan kualitas perencanaan
organisasi dalam melaksanakan tupoksinya

Aspirasi masyarakat merupakan keinginan masyarakat di daerah tertentu


untuk lebih maju, penjaringan aspirasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk
mengetahui berbagai bentuk ide, kepentingan dan persoalan kelompok orang
banyak. Keinginan masyarakat untuk memberikan aspirasi akan berjalan tidak
tertib apabila tidak terdapat mekanisme yang baik.

Permasalahan dalam menyerap aspirasi masyarakat itu antara lain :

1. Belum tertibnya administrasi surat menyurat pengaduan masyarakat ke


DPRD Kabupaten Kepahiang
2. Belum optimalnya penyampaian informasi dan pengaduan masyarakat
kepada wakilnya di DPRD Kabupaten Kepahiang sesuai dengan tata tertib
anggota DPRD dan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) yang membidangi
permasalahan tersebut.
3. Belum tersedianya sarana /fasilitas pengaduan masyarakat di DPRD
4. Belum optimalnya verifikasi jaringan aspirasi masyarakat
5. Belum optimalnya koordinasi dan evaluasi jaringan aspirasi masyarakat.

Melihat permasalahan Belum optimalnya penyampaian informasi dan


pengaduan masyarakat kepada wakilnya di DPRD Kabupaten Kepahiang sesuai
dengan tata tertib anggota DPRD dan komisi yang membidangi permasalahan
tersebut perlu dibuat sarana untuk menampung pengaduan dan aspirasi
masyarakat di Sekretariat DPRD Kabupaten Kepahiang

B. TUJUAN

Tujuan umum yang ingin dicapai aksi perubahan ini adalah Percepatan
Implementasi Fasilitas Sentra Pelayanan Pengaduan Masyarakat Di Sekretariat
DPRD Kabupaten Kepahiang.
Sedangkan Tujuan khusus dalam aksi perubahan ini adalah sebagai berikut :

Jangka Pendek
1. Menyediakan loket pengaduan
2. Penunjukan petugas penjaga loket pengaduan
3. Membuat SOP Penerimaan Pengaduan Masyarakat
4. Menyediakan tempat pengarsipan surat pengaduan masyarakat (jika ada)
Jangka Menengah
Menyiapkan sarana informasi pengaduan masyarakat.

Jangka Panjang
Terwujudnya komunikasi yang optimal antara masyarakat dengan DPRD

C. MANFAAT

Manfaat yang diperoleh dari aksi perubahan ini sebagai berikut :

1. Tersedianya layanan pengaduan masyarakat mendorong masyarakat untuk


memahami haknya dan kemudian dapat mengajukan keluhan atau laporan
ketika haknya dilanggar
2. mewujudkan efektifitas dan integrasi pelaksanaan pengelolaan pengaduan
serta terpenuhinya fasilitas pengaduan masyarakat
3. Mampu mengakomodasi kepentingan masyarakat kepada DPRD Kabupaten
Kepahiang
4. kualitas pelayanan publik Sekretariat DPRD meningkat lebih efektif, efisien,
transparan dan akuntabel
BAB II

PROFILE KINERJA ORGANISASI

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 41 tahun 2007


tentang organisasi perangkat daerah dan Perda Kabupaten Kepahiang No 05
tahun 2008 tentang susunan, kedudukan, tugas pokok organisasi Pemerintahan
Kabupaten Kepahiang Bab IV tentang susunan organisasi perangkat daerah
kabupaten Kepahiang bagian kedua pasal 12, struktur organisasi Sekretariat
DPRD Kabupaten Kepahiang mengalami perubahan. Demikian juga dengan
kedudukan, tugas dan fungsi sesuai dengan Perda Kabupaten Kepahiang No 05
tahun 2008 Bab III kedudukan tugas dan fungsi perangkat daerah bagian kedua
pasal 4 yang menyatakan Sekretariat DPRD Kabupaten Kepahiang mempunyai
tugas menyelenggarakan administrasi kesekretariatan, administrasi keuangan,
mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD, dan menyediakan serta
mengkoordinasikan Tenaga Ahli yang diperlukan oleh DPRD sesuai dengan
kemampuan keuangan Daerah.

Sekretaris DPRD dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat


(2) menyelenggarakan fungsi:

a. Pengkoordinasian, perumusan kebijakan dan penyelenggaraan administrasi


Sekretariat Dewan.
b. Pengelolaan sumber daya aparatur, prasarana dan sarana Sekretariat DPRD.
c. Pengguna anggaran Sekretariat DPRD dan anggota DPRD.
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Susunan Organisasi Berdasarkan Peraturan Bupati Kabupaten Ogan Komering


Ilir Nomor 92 Tahun 2016 Tentang Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan
Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Kabupaten Kepahiang dapat dilihat pada Gambar Struktur berikut ini :
Gambar 1. Struktur Sekretariat DPRD Kabupaten Kepahiang

Kepala Bagian Penganggaran dan Pengawasan mempunyai tugas pokok


Melaksanakan penyusunan penganggaran dan pengawasan

Sedangkan fungsi yang dimaksud Kepala Bagian Penganggaran dan Pengawasan


menyelenggarakan fungsi:
a. Memfasilitasi, Memverifikasi, mengkoordinasi dan mengevaluasi pembahasan
KUA PPAS;
b. Memfasilitasi, Memverifikasi, mengkoordinasi dan mengevaluasi pembahasan
APBD / APBDP;
c. Memfasilitasi, memverifikasi, mengkoordinasi dan mengevaluasi pembahasan
perda pertanggungjawaban keuangan;
d. Memfasilitasi, memverifikasi, mengkoordinasi dan mengevaluasi jaringan
aspirasi masyarakat;
e. Memfasilitasi, memverifikasi, mengkoordinasi dan mengevaluasi rumusan
rapat dalam rangka pengawasan;
f. Memfasilitasi, memverifikasi, mengkoordinasi dan mengevaluasi rapat-rapat
internal DPRD;
g. Pengurusan Memfasilitasi, memverifikasi, mengkoordinasi dan mengevaluasi
penegakan kode etik DPRD;
Visi Sekretariat DPRD adalah sebagai beikut:
” TERCIPTANYA PELAYANAN YANG PRIMA TERHADAP
PELAKSANAAN TUGAS – TUGAS ANGGOTA DPRD KABUPATEN
KEPAHIANG ”
Misi
a. Meningkatkan kualitas pelayanan dalam mendukung kegiatan DPR.
b. Meningkatkan percepatan informasi bagi kepentingan DPR dalam
melaksanakan tugas, kewenangan dan kewajibannya.
c. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia Sekretariat
DPRD Kabupaten Kepahiang.

Sumber daya Aparatur Sekretariat DPRD Kabupaten Kepahiang tercatat


sampai dengan bulan September berjumlah ... orang PNS dan .. orang Tenaga
Kerja Sukarela.
Kualitas dan kuantitas sumber daya manusia pada Sekretariat DPRD
Kabupaten Kepahiang berdasarkan pendidikan formal, pangkat.golongan dan
eselon, pendidikan struktural dilihat pada tabel 2 sebagai berikut :
Tabel 2
Jumlah Sumber Daya Manusia menurut Tingkat Pendidikan pada
Sekretariat DPRD Kabupaten Kepahiang
Tahun 2021

Sumber Data : Sekretariat DPRD Kabupaten Kepahiang


BAB III

ANALISA MASALAH

Menghadapi perubahan yang selalu terjadi, setiap organisasi publik


diharapkan lebih terbuka dan dapat memberikan transparansi dalam pelaksanaan
tugas dan fungsinya. Untuk itu, organisasi publik membuat rencana strategis,
rencana kinerja, dan laporan pertanggungjawaban kinerja organisasi yang
merupakan cerminan dari transparansi dan akuntabilitasnya.

Beberapa isu permasalahan di Sekretariat DPRD Kabupaten Kepahiang


adalah :

1. Belum tertibnya administrasi surat menyurat pengaduan masyarakat ke DPRD


Kabupaten Kepahiang
2. Belum optimalnya penyampaian informasi dan pengaduan masyarakat kepada
wakilnya di DPRD Kabupaten Kepahiang sesuai dengan tata tertib anggota
DPRD dan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) yang membidangi permasalahan
tersebut.
3. Belum tersedianya sarana /fasilitas pengaduan masyarakat di DPRD
4. Belum optimalnya verifikasi jaringan aspirasi masyarakat
5. Belum optimalnya koordinasi dan evaluasi jaringan aspirasi masyarakat
Dari ketiga permasalahan tersebut penulis menganalisis prioritas masalah yang
paling dominan dengan metode USG (urgency, seriousness, Growth) menggunakan skala
likert 1 s/d 5, dengan ketentuan penulis telah siap mengatasi masalah yang ada dengan
memperhatikan aspek yang ada di masyarakat dan aspek dari masalah itu sendiri.

Tabel 3. Tabel Analisis Metoda USG


ANGKA PENGARUH
1 Sangat Rendah/ Sangat Kecil
2 Rendah/ Kecil
3 Sedang/cukup
4 Tinggi/ Besar
5 Sangat Tinggi / Sangat Besar

Tabel 4. Hasil Analisis Permasalahan dengan metoda USG


No PERMASALAHAN U S G NILAI PERINGKA
T
1 Belum tertibnya administrasi surat 5 5 3 13 III
menyurat pengaduan masyarakat ke DPRD
Kabupaten Kepahiang
2 Belum optimalnya penyampaian informasi 5 5 5 15 I
dan pengaduan masyarakat kepada
wakilnya di DPRD Kabupaten Kepahiang
sesuai dengan tata tertib anggota DPRD
dan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) yang
membidangi permasalahan tersebut.
3 Belum tersedianya sarana /fasilitas 5 4 5 14 II
pengaduan masyarakat di DPRD

4 Belum optimalnya verifikasi jaringan 5 3 3 11 III


aspirasi masyarakat

5 Belum optimalnya koordinasi dan evaluasi 5 4 3 12 III


jaringan aspirasi masyarakat

Dari hasil analisis USG diatas, dapat disimpulkan bahwa Belum


optimalnya penyampaian informasi dan pengaduan masyarakat kepada wakilnya
di DPRD Kabupaten Kepahiang sesuai dengan tata tertib anggota DPRD dan Alat
Kelengkapan Dewan (AKD) yang membidangi permasalahan tersebut. memiliki
nilai scor yang paling tinggi dan mendapat peringkat prioritas ke I (pertama).

Analisis Masalah Belum optimalnya penyampaian informasi dan


pengaduan masyarakat kepada wakilnya di DPRD Kabupaten Kepahiang
sesuai dengan tata tertib anggota DPRD dan Alat Kelengkapan Dewan
(AKD) yang membidangi permasalahan tersebut., sebagai berikut:

1. Tidak tersedianya fasilitas untuk menampung dan mengelola pengaduan


masyarakat
2. Sarana prasarana sekretariat DPRD terbatas
3. Pengaduan masyarakat sampai kepada anggota DPRD yang belum
terarah/sesuai dengan Alat Kelengkapan Dewan yang membidanginya
GAP

KONDISI SAAT INI : KONDISI YANG


DIHARAPKAN
- Tidak tersedianya fasilitas untuk
menampung dan mengelola - Tersedianya fasilitas untuk FASILITAS
pengaduan masyarakat SENTRA
menampung dan mengelola
- Sarana prasarana sekretariat
DPRD terbatas pengaduan masyarakat
PENGADUAN
- Pengaduan masyarakat sampai
- Terpenuhinya sarana prasarana di
kepada anggota DPRD yang INOVAS
belum terarah/sesuai dengan Sekretariat DPRD
Alat Kelengkapan Dewan I
- Pengaduan masyarakat terarah
(AKD) yg membidanginya
- kepada anggota DPRD yg tepat
sesuai dengan Alat Kelengkapan
Dewan (AKD) yg membidanginya

Manfaat yang diharapkan dari Aksi Perubahan adalah sebagai berikut.

1. Manfaat Bagi Sekretariat DPRD Kabupaten Kepahiang :


Meningkatnya kinerja Sekretariat DPRD Kabupaten Kepahiang :

2. Manfaat Bagi Pemerintah Kabupaten Kepahiang

Mendukung terwujudnya Visi Kabupaten Kepahiang, jika dikaitkan dengan


Misi, Visi selaras dengan Misi .

3. Memberikan pelayanan kepada masyarakat yang ingin menyalurkan


aspirasinya melalui wakil mereka di DPRD Kabupaten Kepahiang
Tabel 7. Manfaat Aksi Perubahan
No Stake Holder Manfaat Terukur Manfaat Tidak terukur
1 Kepala Daerah Meningkatnya Program Terciptanya harmonisasi antara
Inovasi Daerah masyarakat dan DPRD
2 Sekretariat Meningkatnya capaian Mampu memberikan pelayanan
DPRD Kinerja organisasi prima kepada masyakat

5 BAPPEDA Tercapainya target Merencanakan dan


Renstra dalam dukungan terhadap
mencapai visi dan misi pengembangan program
Kabupaten Kepahiang dan Visi Misi Bupati
Kabupaten Kepahiang yang
akan mewujudkan
masyarakat Maju Mandiri
Sejahtera (MMS)

Output yang diharapkan dari Program adalah Pembuatan loket pengaduan


bersama dengan fasilitas pendukungnya.

Sedangkan Outcome yang diharapkan adalah :

Terwujudnya Loket Pengaduan dalam rangka menampung aspirasi masyarakat.

Rencana dan tahapan yang akan dilakukan penulis selama off campus
untuk menyelesaikan aksi perubahan sebagai berikut:

1. Menghadap Mentor
2. Membentuk Tim Efektif
3. Rapat Internal
4. Menerbitkan SK Sekretaris Dewan tentang Penetapan Loket Pengaduan.
5. Membangun loket pengaduan
6. Penetapan petugas penjaga loket pengaduan
7. Penyusunan SOP Penerimaan Pengaduan Masyarakat
8. Menyediakan tempat pengarsipan surat pengaduan masyarakat (jika ada)
BAB IV

STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH

A. Terobosan/Inovasi

Program Kampung KB adalah perwujudan dari amanat Presiden RI, yang


tertuang dalam program nawa cita yaitu membangun indonesia dari pinggiran dengan
memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan, meningkatkan
kualitas hidup manusia indonesia,  dan melakukan revolusi karakter bangsa. Kampung
KB merupakan salah satu inovasi strategis untuk mengimplementasikan kegiatan-
kegiatan prioritas pembangunan seperti Program Kependudukan, Keluarga Berencana
dan Pembangunan Keluarga (KKBPK), kesehatan, pendidikan, sosial, ekonomi dan
lainnya.

Kabupaten Ogan Komering Ilir mempunyai 33 Kampung KB yang tersebar di 18


Kecamatan. Program Bangga Kencana yang dicanangkan di awal tahun 2020 diharapkan
dapat meningkatkan capaian program terutama menciptakan keluarga berkualitas di
Kampung KB . Tetapi kenyataannya pelaksanaan Program Bangga Kencana belum
dilaksanakan secara optimal di kampung KB Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Penggarapan program pembangunan lintas sektor di Kampung KB belum melibatkan
seluruh masyarakat
Berdasarkan amanat Undang-undang No.10 Tahun 1992 diatas, remaja
merupakan komponen masyarakat yang tepat sebagai sasaran target dalam pengendalian
kuntitas, peningkatan kualitas dan pengarahan mobilitas penduduk agar mampu menjadi
sumber daya yang tangguh bagi pembangunan dan ketahahan nasional.
Oleh karena itu untuk memperkuat Program Bangga Kencana di Kampung KB
serta untuk meningkatkan kesadaran remaja terhadap masalah Kependudukan dan
Keluarga Berencana, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
meluncurkan Inovasi “Raja di Rumah Pintar Kampung KB” . Remaja adalah kaum
milenial yang nantinya juga akan menjadi calon orangtua, sehingga nantinya mereka
akan lebih siap dalam membangun keluarga yang berkualitas.
Kegiatan ini menjadi satu inovasi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana di Kabupaten Ogan Komering Ilir. khususnya bidang Ketahanan
Kesejahteraan Keluarga karena:
1. Memberikan nilai tambah Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
dalam meningkatkan capaian program Banggan Kencana di Kampung KB
2. Kegiatan ini mudah di replikasi oleh Pemerintah Daerah yang lain, dibutuhkan
komitmen yang kuat antara pimpinan dan jajaran serta stake holder bersama-sama
melakukan implementasi, monitoring serta evaluasi dari upaya yang dilakukan.
3. Kegiatan ini dapat diterapkan secara berkelanjutan, dan dapat dikembangkan pada
program bangga kencana lainnya.
4. Sesuai dengan strategi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana yaitu
Melakukan pembinaan peningkatan peran serta keluarga dalam bentuk kelompok Bina
Keluarga Balita (BKB), Bina Kelaurga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL)
dan usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera (UUPKS) serta penguatan peran
serta institusi masyarakat dalam rangka peningkatan ketahanan dan kesejahteraan.

B. Tahapan kegiatan

Milestone Pertama (2 bulan)


1. Menghadap Mentor

2. Membentuk Tim Efektif

3. Rapat Internal

4. Menerbitkan SK Sekretaris Dewan tentang Penetapan Loket Pengaduan.

5. Membuat loket pengaduan

6. Penetapan petugas penjaga loket pengaduan

7. Penyusunan SOP Penerimaan Pengaduan Masyarakat

8. Menyediakan tempat pengarsipan surat pengaduan masyarakat (jika ada)

Milestone Kedua (6 bulan s/d 1 Tahun)


1. Menyiapkan sarana informasi pengaduan masyarakat.

Milestone Ketiga (1s/d 2 Tahun)


1. Terwujudnya komunikasi yang optimal antara masyarakat dengan DPRD
Tabel 8. Tahapan Rencana Aksi

TAHAPAN RENCANA AKSI PERUBAHAN


TAHAPAN DAN URAIAN
No WAKTU OUTPUT
KEGIATAN
A JANGKA PENDEK (2 BULAN)
1 Menghadap Mentor Minggu I
 
2 Membentuk Tim Efektif Minggu II
 
3 Rapat Internal Minggu II
 
Menerbitkan SK Sekretaris Dewan
4 Minggu III
tentang Penetapan Loket Pengaduan.  
5 Membuat loket pengaduan Minggu IV
 
Penetapan petugas penjaga loket
6 Minggu V
pengaduan  
Penyusunan SOP Penerimaan
7 Minggu VI
Pengaduan Masyarakat
 
Menyediakan tempat pengarsipan
8 Minggu VIII
surat pengaduan masyarakat (jika ada)
 
B JANGKA MENENGAH (6 BULAN S/D 1 TAHUN)
Menyiapkan sarana informasi
1  
pengaduan masyarakat.  
B JANGKA PANJANG (2 TAHUN)
Terwujudnya komunikasi yang
1 optimal antara masyarakat dengan  
DPRD  

Tabel 9. JADWAL KEGIATAN AKSI PERUBAHAN


No URAIAN MINGGU KE
A. JANGKA PENDEK 1 2 3 4 5 6 7 8
1
Menghadap Mentor                
2
Membentuk Tim Efektif                
3
Rapat Internal                
4 Menerbitkan SK Sekretaris Dewan
tentang Penetapan Loket Pengaduan.                
5
Membuat loket pengaduan                
6 Penetapan petugas penjaga loket
pengaduan                

7 Penyusunan SOP Penerimaan


Pengaduan Masyarakat                
Menyediakan tempat pengarsipan
8 surat pengaduan masyarakat (jika
ada)                

C. SUMBER DAYA (PETA DAN PEMANFAATANNYA)

a. Sumber daya yang dimiliki berasal dari lingkungan internal Sekretariat DPRD
Kabupaten Kepahiang maupun dinas-dinas terkait dilingkungan Pemerintah
Kabupaten Kepahiang, yaitu:

1. Kepala Seksi dan Staf di Sekretariat DPRD Kabupaten Kepahiang sebanyak


48 orang.

Gambar 4. Identifikasi Stakeholder

IDENTIFIKASI STAKEHOLDER

LATENTS PROMOTOR
1. Bappeda 1. Sekretariat DPRD
2. Bagian Hukum
3. Anggota DPRD

APATHETICS
DEFENDERS
1. Lembaga Sosial
1. Kabag Umum
Masyarakat (LSM)
sekretariat DPRD
2. Media
2. Kabag Persidangan
b. Anggaran.

Tidak ada anggaran yang dialokasikan khusus untuk aksi perubahan ini namun
akan memaksimalkan anggaran yang ada pada Bagian Penganggaran dan
Pengawasan di Sekretariat DPRD Kabupaten Kepahiang.

c. Sarana dan Prasarana.

Menggunakan sarana dan prasarana milik Sekretariat DPRD Kabupaten


Kepahiang

D. Manajemen Resiko

Manajemen risiko adalah segala proses kegiatan yang dilakukan semata untuk
meminimalkan bahkan mencegah terjadinya risiko pada suatu kegiatan. Didalamnya
terdapat kegiatan identifikasi potensi masalah, strategi mengatasi masalah, dan faktor
kunci keberhasilan kegiatan. Dalam melaksanakan kegiatan Aksi Perubahan ini
manajemen resiko yang dilakukan antara lain :

1. Penetapan Konteks
a. Tim Efektif
b. Dukungan Stakeholder
c. Penganggaran kegiatan
2. Identifikasi Resiko
a. Tim Efektif tidak bekerja maksimal.
b. Agenda tidak terlaksana tepat waktu
c. Anggaran terbatas.
3. Analisa Resiko
a. Kesibukan anggota Tim
b. Keterbatasan waktu pelaksanaan
c. Tidak dapat dianggarkan untuk saat ini.
4. Evaluasi Resiko
a. SK Tim.
b. Jadwal Kegiatan
c. Sosialisasi kegiatan
5. Perlakuan Resiko.
a. Pergantian/penambahan Tim Efektif
b. Perubahan Jadwal Kegiatan
c. Komunikasi Efektif

Anda mungkin juga menyukai