OLEH :
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Esensi dari fungsi anggota legislatif selaku wakil rakyat yaitu memuaskan
keinginan rakyat atau keamanan umum. Menyerap aspirasi melalui pengaduan
yang dilakukan masyarakat adalah salah satu bentuk memuaskan kehendak
masyarakat. Di dalam UndangUndang tentang DPRD maupun Pemerintahan
daerah, tidak ada pengaturan mengenai apa-apa saja bentuk pengaduan aspirasi itu
sendiri. Adapun yang diatur hanya sebatas kewajiban DPRD yakni, "menampung,
menghimpun, menyerap serta menindaklanjuti aspirasi masyarakat."
B. TUJUAN
Tujuan umum yang ingin dicapai aksi perubahan ini adalah Percepatan
Implementasi Fasilitas Sentra Pelayanan Pengaduan Masyarakat Di Sekretariat
DPRD Kabupaten Kepahiang.
Sedangkan Tujuan khusus dalam aksi perubahan ini adalah sebagai berikut :
Jangka Pendek
1. Menyediakan loket pengaduan
2. Penunjukan petugas penjaga loket pengaduan
3. Membuat SOP Penerimaan Pengaduan Masyarakat
4. Menyediakan tempat pengarsipan surat pengaduan masyarakat (jika ada)
Jangka Menengah
Menyiapkan sarana informasi pengaduan masyarakat.
Jangka Panjang
Terwujudnya komunikasi yang optimal antara masyarakat dengan DPRD
C. MANFAAT
ANALISA MASALAH
Rencana dan tahapan yang akan dilakukan penulis selama off campus
untuk menyelesaikan aksi perubahan sebagai berikut:
1. Menghadap Mentor
2. Membentuk Tim Efektif
3. Rapat Internal
4. Menerbitkan SK Sekretaris Dewan tentang Penetapan Loket Pengaduan.
5. Membangun loket pengaduan
6. Penetapan petugas penjaga loket pengaduan
7. Penyusunan SOP Penerimaan Pengaduan Masyarakat
8. Menyediakan tempat pengarsipan surat pengaduan masyarakat (jika ada)
BAB IV
A. Terobosan/Inovasi
B. Tahapan kegiatan
3. Rapat Internal
a. Sumber daya yang dimiliki berasal dari lingkungan internal Sekretariat DPRD
Kabupaten Kepahiang maupun dinas-dinas terkait dilingkungan Pemerintah
Kabupaten Kepahiang, yaitu:
IDENTIFIKASI STAKEHOLDER
LATENTS PROMOTOR
1. Bappeda 1. Sekretariat DPRD
2. Bagian Hukum
3. Anggota DPRD
APATHETICS
DEFENDERS
1. Lembaga Sosial
1. Kabag Umum
Masyarakat (LSM)
sekretariat DPRD
2. Media
2. Kabag Persidangan
b. Anggaran.
Tidak ada anggaran yang dialokasikan khusus untuk aksi perubahan ini namun
akan memaksimalkan anggaran yang ada pada Bagian Penganggaran dan
Pengawasan di Sekretariat DPRD Kabupaten Kepahiang.
D. Manajemen Resiko
Manajemen risiko adalah segala proses kegiatan yang dilakukan semata untuk
meminimalkan bahkan mencegah terjadinya risiko pada suatu kegiatan. Didalamnya
terdapat kegiatan identifikasi potensi masalah, strategi mengatasi masalah, dan faktor
kunci keberhasilan kegiatan. Dalam melaksanakan kegiatan Aksi Perubahan ini
manajemen resiko yang dilakukan antara lain :
1. Penetapan Konteks
a. Tim Efektif
b. Dukungan Stakeholder
c. Penganggaran kegiatan
2. Identifikasi Resiko
a. Tim Efektif tidak bekerja maksimal.
b. Agenda tidak terlaksana tepat waktu
c. Anggaran terbatas.
3. Analisa Resiko
a. Kesibukan anggota Tim
b. Keterbatasan waktu pelaksanaan
c. Tidak dapat dianggarkan untuk saat ini.
4. Evaluasi Resiko
a. SK Tim.
b. Jadwal Kegiatan
c. Sosialisasi kegiatan
5. Perlakuan Resiko.
a. Pergantian/penambahan Tim Efektif
b. Perubahan Jadwal Kegiatan
c. Komunikasi Efektif