Pelajaran 4 Metode 33
Pelajaran 4 Metode 33
KOSAKATA:
مكت، مؤمه،مسلم
KAIDAH:
6. Jika pada susunan jumlah ismiyyah (mubtada` + khabar) harus ada kesesuaian dalam hal jenis
dan jumlahnya, maka ada susunan lain yang hampir sama dengan jumlah ismiyyah, yaitu
susunan man’ut + na’at (man’ut = yang disifati, na’at = sifat), hanya saja pada susunan man’ut +
na’at ini kesesuaian antara keduanya ditambah dalam hal ma’rifah dan nakirahnya.
7. Isim ma’rifah adalah isim yang maknanya sudah tertentu. Sedangkan isim nakirah adalah isim
yang maknanya masih umum.
Ada beberapa isim ma’rifah, antara lain adalah nama (orang/kota dll.).
Contoh: ُم ّكت ، ُمح ّم ٌد.
Isim nakirah bisa dijadikan isim ma’rifah dengan cara menambahkan kata sandang alif dan lam
( )الdi depannya.
Untuk lebih jelasnya bisa dilihat tabel contoh berikut:
ٌ ْالبِ ْئ ُر ع ِم ْي
ق ٌ بِ ْئ ٌر ع ِم ْي
ق ُ ْالبِ ْئ ُر ْالع ِم ْي
ق
sumur (itu) dalam sebuah sumur yang dalam sumur yang dalam (itu)
ٌ ِالىِّسب ُء صبل
حبث ٌ ِوِسب ٌء صبل
حبث ُ ِالىِّسب ُء الصّبل
حبث
orang-orang pr (itu) saleh orang-orang pr yang saleh orang-orang pr yang saleh (itu)
LATIHAN
1. Apa isim nakirah dan apa isim ma’rifah itu?
2. Sebutkan perbedaan pola kalimat mubtada`+khabar dengan pola susunan man’ut+na’at!
3. Bacalah teks berikut ini, terjemahkan, kemudian sebutkan mana yang terdiri dari pola kalimat
mubtada`+khabar dan mana yang terdiri dari pola susunan man’ut+na’at!