Anda di halaman 1dari 2

Lembar Tugas Mandiri (LTM)

Nama : Marisa Kusumasari


NPM : 1906373752
Judul : Kelompok Tradisional
Kelas :3
Fasilitator : drg. Gita Ariffa Sjarkawi M.Kes.

Manusia merupakan makhluk yang tidak dapat hidup sendiri dan bergantung pada orang
lain terutama membutuhkan suatu kelompok. Kelompok merupakan wadah manusia untuk
melakukan suatu tujuan yang sama. Menurut KBBI, kelompok merupakan golongan, kumpulan,
gugusan orang. Kelompok terdiri atas dua berdasarkan alasan terbentuknya yaitu kelompok
formal dan kelompok informal. Kelompok formal merupakan kelompok yang terbentuk biasanya
dalam bentuk organisasi untuk mewujudkan tujuan dari kelompok tersebut. Kelompok informal
merupakan kelompok yang terbentuk secara alamiah tanpa ada arahan dari kelompok tersebut.
Sedangkan kelompok terbagi atas dua jenis menurut interaksinya yaitu kelompok primer
dan kelompok sekunder. Kelompok primer merupakan kelompok yang dilakukan dengan
interaksi langsung seperti tatap muka. Kelompok sekunder merupakan kelompok yang
melakukan interkasi secara tidak langsung dan kurang bersifat kekeluargaan. Kelompok terbagi
atas 4 menurut Johnson dan Johnson (2006) yaitu kelompok pseudo, kelompok tradisional,
kelompok efektif, dan kelompok kinerja tinggi. Kelompok Pseudo merupakan kelompok yang
menetapkan untuk kerja sama tetapi tidak dijalankan untuk mencapai tujuannya. Kelompok
efektif merupakan kelompok yang anggotanya sudah bekerja sama untuk mencapai tujuan
kelompok tersebut.
Kelompok kinerja tinggi merupakan kelompom yang dapat menunjukkan semua harapan
yang layak dan melengkapi kriteria kelompok efektif. Kelompok tradisional merupakan
kelompok yang di dalamnya terdapat orang yang memiliki tujuan dengan saling bekerja sama.
Arti tradisional dalam kbbi sendiri yaitu sikap dan cara berpikir serta bertindak yang selalu
berpegang teguh pada norma dan adat kebiasaan yang ada secara turun temurun. Sesuai dengan
arti tersebut, kelompok tradisional masih memiliki sikap yang dipegang teguh dan biasanya
selalu dilakukan sesuai aturan seperti perihalnya kelompok belajar siswa yang ditunjuk oleh
guru. Selama proses untuk mencapai tujuan, kelompok tradisional akan mengalami kesadaran
masing-masing dalam menentukan tugasnya. Namun, pembagian tugas tersebut masih dipercaya
merupakan nilai individu yang dikerjakan sesuai tugas masing-masing. Hal tersebut bertentangan
dimana kelompok seharusnya dapat bekerja sama untuk membahas tujuan dan melakukan
kolaborasi bersama dengan ide-ide gabungan tiap anggota.
Kelompok tradisional memiliki anggota yang sudah mengerti tujuan dari kelompok
tersebut terbentuk. Namun, mereka masih memiliki sifat individu dimana mereka masih
memerhatikan nilai individu yang ditugaskan tiap anggota. Tiap anggota tentu mendapat suatu
informasi yang bermanfaat tetapi masih terdapat anggota yang malas untuk menyebar informasi
tersebut ke anggota lainnya karena masih terpaku dengan nilai individu. Kelompok tradisional
sadar bahwa mereka harus bekerja sama tetapi masih terdapat yang percaya dengan penilaian
indvidu. Hal tersebut menyebabkan untuk mengerjakan tugas masing-masing dengan terstruktur
serta kurangnya kontak antar anggota. Setidaknya salah satu anggota akan mendapatkan
informasi yang dibutuhkan namun malas untuk membagikannya dengan yang lain.
Kelompok tradisional masih memiliki sifat individual yang melihat terdapat nilai tiap
anggota. Kelompok memiliki tujuan yang seharusnya dicapai dengan kerja sama antar anggota.
Selain itu, dengan adanya kerja sama akan terbentuk sebuah interaksi antar anggota untuk saling
membantu dan peduli satu sama lain. Suatu kelompok juga dapat membentuk suatu hubungan
kekeluargaan yang kuat dalam mencapai tujuan terutama saat menghadapi sebuah tantangan. Hal
tersebut menujukkan bahwa kelompok tradisional masih bersifat bergantung pada kelompok
yang ditentukan dan tidak dapat berkembang menjadi kelompok yang dapat kerja sama yang
kuat.
Selain itu, terdapat beberapa anggota yang bergantung kepada anggota yang lebih serius.
Hal tersebut dapat memungkinkan anggota yang lebih serius mempunyai rasa tereksploitasi dan
mengurangi tugasnya dengan anggota lain. Sehingga anggota lain akan melakukan tugas tersebut
dan tugas kelompok dapat terbagi-bagi serta mulai terbentuk rasa kerja sama di antara anggota
kelompok. Kelompok tradisional dapat terlihat pada kelas-kelas yang pembentukan kelompok
berdasarkan guru atau dosennya. Salah satu contohnya berupa kelompok siswa yang dibentuk
oleh guru untuk membahas suatu pokok materi pembelajaran.

Referensi :
- https://kbbi.web.id/. Kelompok.
- Universitas Indonesia. Buku Ajar MPKT A. 2nd ed.Jakarta : Universitas Indonesia, 2017.
- Wibowo, Perilaku dalam Organisasi. Jakarta,2013.

Anda mungkin juga menyukai