Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN LITERATUR REVIEW

PENGARUH BERMAIN TERAPEUTIK UNTUK MENURUNKAN


KECEMASAN PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH – SEKOLAH
(3-12 Tahun) SELAMA HOSPITALISASI

OLEH KELOMPOK 3
1. Fransiska Damai P.I.S (30190121026)
2. Jourdan B. Udju (30190121028)
3. Maria Sri Anita Saputri Fowo (30190121032)
4. Ona Alisye Kaari (30190121034)
5. Vordlyn Hariyati Hae (30190121040)

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTO BORROMEUS
PADALARANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus atas segala Karunia dan Rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan literature review dengan judul “Pengaruh
Bermain Terapeutik Untuk Menurunkan Kecemasan Pada Anak Usia Pra Sekolah-
Sekolah (usia 3-12 Tahun) Selama Hospitalisasi”. Literature review ini Diajukan
untuk memenuhi salah satu tugas stase Keperawatan Anak dalam Program Studi
Pendidikan Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santo Borromeus.
Dalam penyusunan literature review ini kami mengalami berbagai kendala
namun berkat dorongan dan semangat, dukungan serta bantuan dari berbagai pihak
maka peneliti dapat menyelesaikan literature review ini. Oleh karena itu dengan
rasa hormat dan penghargaan yang setinggi-tingginya peneliti ingin menyampaikan
terima kasih kepada:
1. Ns. Elizabeth Ari Setyarini.S.Kep.,M.Kes.AIFO, selaku Ketua STIKes Santo
Borromeus.
2. Ferdinan Sihombing, S.Kep., Ners, M.Kep, selaku Kepala Program Studi
Pendidikan Ners STIKes Santo Borromeus.
3. Linda Sari Barus., M.Kep., Ns. Sp. Kep. An selaku dosen Koordinator
Keperawatan Medikal Bedah Program Studi Pendidikan Ners STIKes Santo
Borromeus.
4. Teman-teman terkasih kelas Pendidikan Ners 0.1 tahun 2021 atas dukungan
dalam menyelesaikan literature review.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan literature review ini. Semoga literature review ini bermanfaat
bagi kita semua.
Padalarang, Juni 2021

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI
Kata pengantar........................................................................................i
Daftar isi...................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................1
B. Tujuan Penulisan..............................................................................2
C. Metode Penulisan ............................................................................2
D. Sistematika Penulisan......................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Literature Review...........................................................4
B. Tahapan Membuat Literature Review..............................................4
1. Topic ...........................................................................................4
2. PICO ..........................................................................................5
3. Kata Kunci...................................................................................5
4. Data Base Yang Dipakai.............................................................5
5. Criteria Inklusi Dan Eksklusi......................................................5
C. Peta Literature (Prisma Flow Diagram) ..........................................6
D. Ektraksi Data....................................................................................7
E. Sinstesi Data dari Keseluruhan Artikel yang Dipakai ....................12
BAB III PENUTUP
3.1. Simpulan .......................................................................................13
3.2. Saran..............................................................................................15
DAFTAR PUTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hospitalisasi merupakan suatu proses yang karena suatu alasan yang
berencana atau darurat, mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit,
menjalani terapi dan perawatan sampai pemulangannya kembali ke rumah.
Hospitalisasi anak ketika sakit dapat menimbulkan krisis pada kehidupan anak.
Berbagai kejadian selama anak dihospitalisasi dan berada dalam lingkungan
asing merupakan stressor yang dapat membuat anak menjadi stress ataupun
cemas (Sri Hartini, 2019).
Kecemasan merupakan perasaan yang paling umum dialami oleh pasien anak
yang mengalami hospitalisasi.Kecemasan yang sering dialami seperti menangis,
dan takut pada orang baru.Banyaknya stressor yang dialami anak ketika
menjalani hospitalisasi menimbulkan dampak negatif yang mengganggu
perkembangan anak. Lingkungan rumah sakit dapat merupakan penyebab stress
dan kecemasan pada anak (Utami, 2014).
Hasil survei UNICEF pada tahun 2012, persentase anak yang menjalani
perawatan di rumah sakit sebesar 84% (UNC, 2013). Hasil survei RISKESDAS
pada tahun 2013 didapatkan data bahwa anak yang menjalani rawat inap di
rumah sakit di seluruh Indonesia sebesar 2,8% dari total jumlah anak di
Indonesia. Jadi angka kejadian hospitalisasi pada anak masih cukup tinggi
(Riskesdas, 2013).
Dampak hospitalisasi pada anak prasekolah saat dirawat di rumah sakit dapat
dilihat dari perilaku anak diantaranya adalah penolakan yaitu anak menghindar
dari situasi yang membuatnya tertekan dan bersikap tidak kooperatif terhadap
petugas. Untuk mengurangi dampak kecemasan akibat hospitalisasi yang
dialami anak, diperlukan suatu media yang dapat mengungkapkan rasa
cemasnya, salah satunya yaitu terapi bermain (Sri Hartini, 2019). Penelitian
Beickret dan Mora (2017) menyatakan bahwa bermain terapeutik dapat

1
2

mengurangi nyeri, kecemasan dan ketakutan yang dirasakan anak akibat


prosedur medis. Bermain terapeutik dengan boneka dan bermain puzzle juga
mampu menurunkan ketakutan dan kecemasan anak prasekolah usia 3-6 tahun
yang mengalami hospitalisasi. (Putri Kapti dkk, 2017). Bermain terapeutik
adalah serangkaian kegiatan terstruktur dirancang sesuai dengan usia subjek,
perkembangan kognitif dan terkait kesehatan masalah, untuk mempromosikan
emosional dan fisik kesejahteraan pada anak-anak yang dirawat di rumah sakit
(Cho Lee Wong et al, 2018). Melalui kegiatan bermain, anak dapat mengalihkan
rasa sakitnya pada permainannya dan relaksasi melalui kesenangannya
melakukan permainan ( Evism, 2012 dalam Sarti 2017).
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Tujuan dari literature review ini adalah untuk mengetahui Pengaruh
bermain terapeutik Untuk Menurunkan Kecemasan Pada Anak Usia Pra
Sekolah-Sekolah (3-12 Tahun) Selama Hospitalisasi”
2. Tujuan Khusus
1) Mengidentifikasi jenis bermain terapeutik pada anak selama hospitalisasi.
2) Mengidentifikasi penurunan tingkat kecemasan pada anak selama
hospitalisasi.

C. Metode Penulisan
Metode observasional dimana data dan informasi yang mendukung
dikumpulkan dengan melakukan penelusuran jurnal dan pencarian sumber-
sumber yang relevan melalui internet kemudian data dan informasi yang
diperoleh diolah dengan menggunakan metode analisis deskriptif berdasarkan
metode sekunder.
3
D. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan literature review ini sebagai berikut: Halaman sampul
memuat: logo StiKes Borromeus, judul literature review, Nama dan NIM
anggota kelompok, institusi penyelenggara dan tahun. Lembar kedua berisi kata
pengantar dan selanjutnya daftar isi. Bab 1 pendahuluan berisi latar belakang,
tujuan penulisan, metode penulisan, sistematika penulisan. Bab 2 Tinjauan teori
berisi Pengertian literature review, Tahap/Langkah yang dilakukan dalam
membuat literature review, peta literature, ekstrasi data, sintesis data dari
keseluruhan artikel yang dipakai. Bab 3 yaitu Penutup berisi simpulan dan saran.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Literatur Rivew
Literature review adalah bahan tertulis sistematis mengenai topik yang
memuat informasi, gagasan, data dan bukti digunakan untuk mengidentifikasi,
mensintesis, dan mengevaluasi hasil karya serta dapat memenuhi tujuan dari
peneliti (Okoli & Schabram, 2010; Ridley, 2012).
Tujuan dari litrature review yaitu untuk menemukan kesenjangan antara
fenomena dan hasil penelitian, membantu memahami topik yang akan diteliti
untuk menjawab pertanyaan penelitian, dan menyediakan bukti pendukung untuk
masalah yang sedang dibahas dalam penelitian (Okoli & Schabram, 2010; Ridley,
2012). Tujuan dilakukukan literatur ini adalah untuk menganalisis dan mensintesis
hasil jurnal-jurnal tentang pengaruh bermain terapeutik Untuk Menurunkan
Kecemasan Pada Anak Usia Pra Sekolah-Sekolah (3-12 Tahun) Selama
Hospitalisasi.
B. Tahapan Membuat Literature
Tahapan dalam penulisan Literatur Review ini mengadopsi dari Hellen
Morgan Rails (2014) tentang Guideline for writing a Literatur Review, yang
mana tahapannya tersebut meliputi:
1) Identifikasi Topic
Langkah pertama yang sudah dilakukan adalah menentukan topik
penelitian. Pada penelitian ini peneliti menentukan topik yang dibahas adalah
Pengaruh bermain terapeutik Untuk Menurunkan Kecemasan Pada Anak
Usia Pra Sekolah-Sekolah (3-12 Tahun) Selama Hospitalisasi.

4
5
2) PICO
Unsur PICO Analyze
P (Problem) Children Hospitalization
I (Interest) Therapeutic play
C (Comparinson) -
O (Outcome) Reduce Anxiety Level

3) Kata Kunci
Setelah dirumuskan kata kuncinya peneliti melakukan searching
literature melalui database PubMed terdapat 1.070 artikel dengan Keyword
“children Hospitalization “ AND “therapeutic play” AND “reduce anxiety
level”
4) Data Base Yang Dipakai : PubMed
5) Criteria Inklusi Dan Eksklusi
Setelah proses screening dengan melihat tema/topik penelitian yang sama
dengan penelitian didapat 6 yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eklusi,
dan 27 tidak sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi yang sudah
ditentukan.
1) Kriteria Inklusi,
Kriteria inklusi adalah kriteria yang harus dipenuhi oleh setiap
anggota populasi agar dapat diambil sebagai sampel (Notoatmodjo,
2018). Kriteria inklusi dalam literature review ini meliputi:
a) Jurnal internasional dan nasional yang membahas Pengaruh Bemain
Terapeutik Untuk Menurunkan Kecemasan Pada Anak Usia 3 – 12
tahun.
b) Jurnal dalam bentuk Full text (dapat diakses secara penuh)
c) Tipe studi yang diambil dalam penelitian ini adalah metode
kuantitatif.
6

d) Outcome yang akan dicapai oleh peneliti adalah penurunan


Kecemasan
e) Artikel yang diterbitkan tahun 2016-2021
2) Kriteria Ekslusi
Kriteria eksklusi adalah kriteria anggota populasi yang tidak dapat
diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2018). Kriteria eksklusi dari
penelitian ini meliputi:
a) Jurnal yang tidak Full text
b) Sampel yang tidak termasuk usia 3-12 tahun
7
C. Peta Literature (Prisma Flow Diagram)

Jurnal yang di identifikasi dalam pencarian


( N = 937)
Identification

PubMed
( N = 937 )
Hasil Screening duplikasi
(
jurnal dikeluarkan
(N= 903)
Screening

Jurnal yang sudah


disaring
(N = 34)

Hasil screening yang


tidak sesuai dengan
kriteria inklusi
Eligible

Jurnal yang sudah dikaji kelayakan (N=28)


berdasarkan matriks kuantitatif dan
matriks kualitatif
(N= 6 )
Included

Jurnal yang disajikan


dalam literature review
(N=6)
8

D. Ekstrasi Data

No Desain Hasil
Penulis, Tahun Judul Artikel Tujuan Penelitian Penelitian Sampel Durasi Intervensi
1 William H.C et al, Play intervention Untuk menguji efek Quasy 304 peserta (usia 3-12 30 menit setiap 1) aktivitas bermain anak Hasil penelitian menunjukan
2016 to reduce anxiety dari intervensi experimental: tahun) hari selama 3 disesuaikan dengan usia, rata-rata CEMS scores anak usia
(Hongkong, China) and negative bermain untuk non Kriteria inklusi: hari diagnosa, dan kondisi fisik 3-7 tahun antara grup yang
emotions in mengurangi equivalent 1) anak usia 3-12 tahun anak, beberapa yang lain menerima terapi bermain dan
hospitalized kecemasan dan control group 2) bisa berbahasa cina memilih sesuai keinginan yang hanya menerima perawatan
children perasaan negati 3) dan dirawat di RS mereka biasa yaitu (t (180)=-7,3, p<,
dalam hospitalisasi minimal 3 hari 2) tipe aktivias 001)
pada anak berturut-turut a) preparation play(aktivitas Dan pada anak usia 8-12 tahun
kriteria eklusi: melewati langkah-langkah antara grup yang menerima
1) anak dengan prosedur medis: menjahit terapi bermain dan yang hanya
kesulitan kognitif boneka medis) menerima perawatan biasa yaitu
dan belajar. b) medical play(mainan (t (120 = -8,1, p<,001).
dokter-dokteran: Anak yang menerima intervensi
stetoskop, perban, sarung bermain menunjukkan lebih
tangan) sedikit perasaan negatif dan
c) distraction play (meniup mengalami tingkat kecemasan
balon, musik, boneka, rendah daripada anak yang
buku pop-uup) menerima perawatan biasa.
d) development play (papan
bermain, buku cerita)

2 Gulsah Kapkin et Effect of Tinjauan sistematik A systematic 36 articles Durasi 1) Pencarian menggunakan Penelitian menggunakan paling
al, 2019 therapeutic play ini bertujuan untuk review Kriteria inklusi: bermain PICO di database sedikit 6 anak dan paling banyak
(Turkey) methods on menguji pengaruh 1) diterbitkan dalam terapeutik 2) Disaring berdasarkan kriteria 300 anak. Sebanyak 12 artikel
hospitalized metode bermain bahasa turki dan yang di ambil inklusi dan eklusi kebanyakan menggunakan kartu
children in turkey: terapeutik pada anak- inggris dalam 3) Kemudia pemilihan kriteria distraksi dalam bermain
a Systematic anak yang dirawat di 2) minimal artikel 10 penelitian ini dan penelitian dengan terapeutik dengan variasi durasi
review rumah sakit turki tahun terakhir antara 3 membaca judul dan abstark 3 menit – 1 jam, kebanyakan
3) anak hospitalisasi menit sampai penlitian dilakukan saat pengambilan
usia antar 3-12 tahun dengan 1 4) Didapatkan 36 artikel yang darah. Selain itu penelitian ini
4) temuan harus jam. kemudian di analisis menunjukkan secara umum
berhubungan dengan bermain terapeutik mengurangi
terapi bermain pada nyeri, cemas, dan ketakutan
9

hospitalisasi anak serta meninkatkan adaptasi anak


5) article yang dapat dengan lingkungan rumah sakit.
diunduh full text
Kriteria eklusi:
1) penelitian diluar
rumah sakit
2) tidak full text
3 Cho Lee Wong et Effect of Untuk menguji Randomizeed 208 peserta (usia 3-12 1) Peserta dibagi menjadi 2 Rata-rata skor kecemasan anak-
al, 2018 therapeutic play efektivitas terapi controlled trial tahun) kelompok, kelompok kontol anak berusia 3-7 tahun
(Hongkong, China) on children bermain dalam Kriteria inklusi: dan kelompok intervensi dikelompok intervensi yang diukur
undergoing cast- mengurangi 1) Anak usia 3-12 tahun 2) Kelompok kontrol menerima dengan skala kecemasan VAS
removel kecemasan dan 2) Anak yang gips perawatan standar tanpa menurun dari 35,4 menjadi 27,6.
procedures: a emosi negatif dilepas dalam 3 terapi bermain Sebaliknya, rata-rata tingkat
randomized manifestasi di antara bulan sebelumnya 3) Kelompok intervensi kecemasan anak-anak yang tidak
contolled trial anak-anak yang 3) Anak yang menerima perawatan standar mengambil bagian dalam
menjalani pelepasan memiliki masalah diikuti dengan terapi bermain permainan terapeutik meningkat
gips prosedur. neurologis atau seperti dari 34,0 menjadi 46.3.
perkembangan a) Preparation play Rata – rata perbedaan antara
(demonstrasi prosedur intervensi dan kelompok kontrol
pelepasan gips dengan adalah 20,1 (95% CI 35,3 hingga
boneka dan alat medis -4,9; p=0,01).
mainan)
b) Distraction play
(menghitung, menyanyi
atau memberi pujian dan
hadiah)

4 Rosalia Daniela et Therapeutic play to Untuk menganalisis A systematic 14 articles 15 menit – 1) Kunjungan ke ruang operasi Sebagian besar penelitian
al, 2016 prepare children penilitian yang review (1344 responden) 1 jam dan presentasi peralatan menunjukkan bahwa intervensi
(Brazil) for invasive tersedia mengenai 2) Demonstrasi dalam operasi dengan permainan terapeutik
procedures: a efektivitas kamar dengan boneka meningkatkan pengurangan
systematic review menggunakan sebagai berikut Prosedur. tingkat kecemasan dan
permainan terapeutik Pasca anestesi, periode mempromosikan perilaku
pada perilaku dan pemulihan dijelaskan kolaboratif dan penerimaan
kecemasan pada anak 3) Demonstrasi oleh anak dari prosedur invasif.
yang menjalani prosedur pada boneka setiap 10
prosedur invasif di RS Sesi 1 jam
5 Murside Zengin et The Effects of a Untuk menganalisis Quasy 65 peserta (usia 6-12 40-45 menit 1) TP dimulai dengan persiapan Penerapan program TP/PT
al, 2020 Therapeutic efek terapi eksperimen tahun) bermain anak-anakdibuat menghasilkan penurunan yang
(Turkey) Play/Play Therapy bermain/bermain Kriteria inklusi: untuk memulai permainan signifikan secara statistik pada
Program on the Fear (TP/PT) program pada 1) Usia 6-12 tahun dengan mainan yang dipilih tingkat kecemasan dan ketakutan
and Anxiety Levels tingkat kecemasan dan 2) Hari kedua post oleh mereka di antaramainan anak-anak tentang prosedur medis
of Hospitalized ketakutan prosedur operasi tranplantasi yang sesuai dengan usia (P .001).
Children After medis pada anak-anak jantung mereka.
Liver dengan transplantasi 3) Kondisi umum stabil 2) Anak-anak disuruh bermain
Transplantation hati. 4) Tidak mengalami dengan mainan,seperti boneka
gangguan bayi dan figur hewan plastik.
perkembangan 3) Anak-anak terlibat
5) Dan tidak memiliki dalamkegiatan, seperti
gangguan defisit menyanyi, teka-teki,
perhatian permainan komputer, dan
Kriteria eklusi menonton video
1) Anak-anak yang 4) Program bermain dilakukan
memiliki keengaanan dengan menggunakan bahan
untuk bermain klinis,seperti branula (kanula)
2) Anak anak dengan tanpa injektor jarum, kapas,
penurunan nilai aset serum plester dan
perkembangan penyangga, dan boneka
bermain medis.
5) Anak-anak diperbolehkan dan
diorientasikan untuk membuat
mainan sendiri dengan bahan
klinis,seperti figur ikan
menggunakan set serum, dan
truk, mobil,
bayimenggunakan kotak obat,
kapas, atau bahan klinis
lainnya.
11
6 Silva SGT et al, Influence of Untuk menilai Randomized 28 peserta anak usia 1) anak dipilih secara acak Secara keseluruhan, 28 anak
2017 (Brazil) therapeutic play on pengaruh dari teknik clinical trial (6-11 tahun) untuk membentuk salah satu berpartisipasi dalam penelitian ini.
the anxiety of dramatik bermain Kriteria Inklusi kelompok; Kelompok Mayoritas anak (75%) memiliki
hospitalized school terapi terhadapa derajat 1) Anak usia 6-11 Intervensi (GI), untuk kecemasan yang rendah
age children : kecemasan anak usia tahun diserahkan ke sesi DTP dan skor, dengan rata-rata CD: skor H
clinical trial sekolah selama 2) Dirawat di RS Control Group (GC) masing-masing 73,9 dan 69,4 pada
hospitalisasi kurang dari 24 jam 2) pasien dari kedua kelompok kelompok intervensi dan kontrol.
3) Bersedia harus memiliki akses ke
berpartisipasi dalam rekreasi kegiatan yang
penelitian ini diusulkan oleh lembaga.
4) Tidak terkonfirmasi Anak-anak dalam kelompok
memiliki gangguan intervensi, setelah akses ke
neurological dan kegiatan rekreasi
kognitif perpustakaan mainan dan
Kriteria eklusi: partisipasi dalam sesi DTP
1) Anak yang di rawat (Dramatic Therapeutic play)
isolasi karena tidak yang diterapkan oleh peneliti,
memiliki akses diminta untuk menggambar
untuk ke ruang seseorang di RSUD.
bermain, komputer 3) Sementara, pasien dalam
dan tv yang ada di kelompok kontrol, diizinkan
RS akses ke aktivitas rekreasi
perpustakaan mainan dan di
saat acak diminta untuk
menggambar seseorang di
rumah sakit.
12
E. Sintesis Data Dari Keseluruhan Artikel yang Dipakai
Sintesis data adalah suatu proses menyatukan hasil analisis artikel berasal
dari hasil pencarian berdasarkan persamaan dan perbedaan masing-masing
artikel ke dalam bentuk simpulan kolektif dari beberapa artikel yang dianalisis
(Ramdhani et al., 2014).
Peneliti mengidentifikasi 6 artikel yang membahas tentang pengaruh
bermain terapeutik untuk menurunkan kecemasan pada anak usia pra sekolah-
sekolah (usia 3-12 tahun) selama hospitalisasi dan mengklasifikasikannya
sebagai berikut:
1) Karakteristik artikel
Karakteristik literatur dirangkum dalam tabel scooping review. Setelah
melakukan pencarian literatur secara komprehensif, terdapat 6 artikel yang
memenuhi syarat pada literatur ini. Artikel-artikel tersebut diterbitkan
mulai dari tahun 2016 hingga tahun 2020. Berdasarkan tempat penelitian
sebanyak 2 penelitian dilakuak di Hongkong (Wiliam H.C et al,2016; Cho
Lee Wong et al,2018), 2 penelitian dilakukan di Turkey (Gulsah Kapkin et
al, 2019; Murside Zengin et al, 2020), dan 2 artikel penilitian dari Brazil
(Rosalia Daniela et al, 2016; Silva SGT et al, 2017). Desain penelitian
yang digunakan sebanyak 2 artikel menggunakan desain penelitian
sistematik review, 2 artikel menggunakan desain penelitian randomized
controlled trial, 1 penelitian randomized clinical trial, dan 1 lainnya
menggunakan desain penelitian quasi eksperimental. Rentang sampel
artikel pada penelitian dengan desain penelitian sistematik review yaitu
sebanyak 14 hingga 36 artikel. Pada penelitian randomized controlled trial
dan quasi eksperimental rentang jumlah sampel dari terkecil hingga
terbesar yaitu 45 hingga 304 responden, dengan total sampel 650
responden.
13
2) Intervensi dan Teori Hospitalisasi anak
Intervensi yang dilakukan dari 6 artikel yang diambil menggunakan
intervensi tunggal yaitu bermain terapeutik (Wiliam H.C, 2016; Gulsah
Kapkin et al, 2019; Cho lee Wong et al, 2018; Rosalia Daniela et al, 2016;
Murside Zengin et al, et; Silva SGT et al, 2017). Rentang durasi intervensi
secara keseluruhan yaitu 3 hari dengan durasi setiap sesi bervariasi, 1
artikel dengan durasi intervensi 30 menit (Wiliam H.C et al 2016), 1
artikel dengan durasi intervensi 3 menit – 1 jam ( Gulsah kapkin et al,
2019), 1 artikel sistematik review menganalisis rata rata durasi intervensi
15 menit-1 jam (Rosalia Daniella et al, 2016), 1 artikel dengan durasi 40-
45 (Murside Zengin, 2020) dan 2 diantaranya tidak mencantumkan durasi
intervensi (Cho Lee Wong et al, 2018; Silva SGT et al, 2017). Tipe
aktivitas atau jenis permainan seperti preparation play (menjahit boneka
medis), medical play (bermain dokter-dokteran) distraction play (musik,
meniup balon) dan permainan depelopment play (papan bermain, buku
cerita) dilakukan sebagai intervensi bermain terapeutik dalam 1 artikel
(William H C et al, 2016 ), 1 artikel penelitian dari Gulsah Kapkin et al
2019 dengan design penelitian sistematic review menyimpulkan dari 36
artikel yang dianalisis 12 diantaranya menggunakan permainan kartu
distraksi sebagai intervensi untuk bermain terapeutik, 2 artikel
menggunakan intervensi bermain terapeutik dengan preparation play
(demonstrasi prosedur) dan distraction play (bernyanyi, menghitung) (Cho
Lee Wong et al, 2018; Rosalia Daniela et al, 2016), 1 artikel dengan
intervensi bermain terapeutik seperti bemain boneka, dan figur hewan
plastik, selain itu juga terlibat kegiatan seperti menyanyi, teka-teki, dan
permainan komputer (Murside Zengin et al, 2020), dan 1 artikel dengan
intervensi dramatic terapeutic play (bermain sandiwara boneka, dan
bermain dokter-dokteran dengan temannya) (Silva SGT et al, 2017).
Kegiatan bermain pada anak dapat mengalihkan rasa sakit pada permainan
dan relaksasi melalui kesenangan melakukan permainan (Sarti, 2017).
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Hasil pencarian artikel didapatkan sebanyak 7 artikel full text
diikutsertakan dalam literature ini. Artikel-artikel tersebut diterbitkan mulai
dari tahun 2016 hingga tahun 2020. Intervensi yang dilakukan dari 7 artikel
yang diambil 6 diantaranya menggunakan intervensi tunggal yaitu terapi
bermain ) dan 1 artikel dikombinasikan dengan audiovisual distraction. Tipe
aktivitas atau jenis permainan seperti preparation play (menjahit boneka
medis), medical play (bermain dokter-dokteran) distraction play (musik,
meniup balon) dan permainan depelopment play (papan bermain, buku cerita)
dilakukan sebagai intervensi bermain terapeutik dalam 1 artikel (William H C
et al, 2016 ), 1 artikel penelitian dari Gulsah Kapkin et al 2019 dengan design
penelitian sistematic review menyimpulkan dari 36 artikel yang dianalisis 12
diantaranya menggunakan permainan kartu distraksi sebagai intervensi untuk
bermain terapeutik, 2 artikel menggunakan intervensi bermain terapeutik
dengan preparation play (demonstrasi prosedur) dan distraction play
(bernyanyi, menghitung) (Cho Lee Wong et al, 2018; Rosalia Daniela et al,
2016), 1 artikel dengan intervensi bermain terapeutik seperti bemain boneka,
dan figur hewan plastik, selain itu juga terlibat kegiatan seperti menyanyi, teka-
teki, dan permainan komputer (Murside Zengin et al, 2020), dan 1 artikel
dengan intervensi dramatic terapeutic play (bermain sandiwara boneka, dan
bermain dokter-dokteran dengan temannya) (Silva SGT et al, 2017).
Hasil literature review dapat disimpulkan bahwa terapi bermain efektif
untuk menurunkan tingkat kecemasan pada anak-anak dengan mengalihkan
focus anak terhadap lingkungan hospitalisasi yang menjadi sumber stressornya.

14
15
B. Saran
1) Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan khususnya keperawatan selayaknya dalam perawatan
anak selama tahap hospitalisasi memberikan perhatian terhadap aspek
psikologis anak dalam tingkat kecemasan yang dialami. Tindakan
terapeutik yang dapat di lakukan salah satunya ialah dengan terapi
bermain.
2) Bagi Institusi Pendidikan Kesehatan
Hasil penelitian ini dapat menjadi informasi tambahan pengetahuan pada
keperawatan anak dan bahan pembelajaran bagi mahasiswa keperawatan
dalam hal mengetahui tentang Pengaruh bermain terapeutik Untuk
Menurunkan Kecemasan Pada Anak Usia Pra Sekolah-Sekolah (usia 3-12
Tahun) Selama Hospitalisasi
3) Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini dapat menjadi landasan untuk mengembangkan penelitian
selanjutnya untuk membuat intervensi yang efektif menggunakan
kombinasi dari berbagai sumber.
DAFTAR PUSTAKA
Cho Lee Wong et al. 2018. Effect of therapeutic play on children undergoing cast
removal procedures: a randomized controlled trial. Diunduh dari https://
pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/. diakses pada tanggal 19 Juni 2021
Gulsan Kapkin et al. 2019. Effect of therapeutic play methods on hospitalized children in
Turkey: a Systematic Review. Diunduh dari https://jag. journalagent.
com/erciyesmedj/pdfs/EMJ_42_2_127_131.pdf. diakses pada tanggal 19 Juni
2021
Murside Zengin et al. 2020. The effect of therapeutic play/play Therapy program on the
fear and anxiety levels of hospitalized childrenafter liver translplantasion.
Diunduh dari https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov /33158746/. Diakses pada tanggal
19 Juni 2021.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2018. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Ridley, Diana. 2012. The Literature Review A Step-by Step Guide for Students 2nd
Edition. London: SAGE Publications Ltd.
Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). Jakarta: Riskesdas; 2013.
Rosalia Daniela. 2016. Therapeutic play to prepare children for invasive procedures : a
systematic review. Diunduh dari https://pubmed. ncbi.nlm.nih.gov/27485756/.
Diakses pada tanggal 19 Juni 2021
Sandaka Raja et al, 2019. Effectiveness of cognitive behavioral play therapy and
audiovisual distraction for management of preoperative anxiety in children.
Diunduh dari https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/32440048/. Diakses pada tanggal
19 Juni 2021
Sarti. 2017. Penerapan Terapi Bermain Dengan Menggambar Dan Mewarnai Gambar
Untuk Menurunkan Tingkat Kecemasan Aanak Pra-Sekolah. KTI Stikes
Muhammadiah Gombong.
Silva SGT et al, 2017. Influence of therapeutic paly on the anxiety of hospitalized school
age children : clinical trial. Diunduh dari https://pubmed.ncbi.nlm.nih.
gov/29160486/. Diakses pada tanggal 19 Juni 2021
Sri Harnini. 2019. Perbedaan Tingkat Kecemasan Anak Usia Prasekolah Saat
Hospitalisasi Sebelum Dan Setelah Dilakukan Terapi Bermain Mewarnai
Gambar Di Ruang Bogenvile Rsu Kudus. Jurnal Keperawatan dan Kesehatan
Masyarakat STIKES Cendekia Utama Kudus
Tsai, Y.L., Tsain, S., Yen, S., Mu, P. (2013). Efficacy of Therapeutic Play for Pediatric
Brain Tumor Patient During External Beam Radiotherapy. Child’s Nervous
System 29(7): 1123-1129
Unicef. United Nations Children’s. 2013; Available from: URL:
http://www.unicef.org/dprk/unicef-factsheet, 2013.
Utami, Y. (2014). Dampak Hospitalisasi terhadap Anak.Jurnal Ilmiah WISYA vol.2
No2; (9-20).http://e-journal.jurwidyakop3.com/index.php/journal-
ilmiah/article/view/177.
Wiliam H.C.U et al, 2016. Play intervention to reduce anxiety and negative emotions in
hospitalized children. Diunduh dari https://pubmed.ncbi.nlm .nih.gov/26969158/.
Diakses pada tanggal 19 Juni 2021

Anda mungkin juga menyukai