Anda di halaman 1dari 20

Etika atau Moral Ekonomi

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas


Mata kuliah : Ayat-Ayat Tematis
Dosen pengampu : Dr.Hj.Oom Mukarromah,M.Hum.

Disusun oleh kelompok 4 :


1. Tubagus Ikhya Ramadhan (201420126)
2. Mela Novita (201420143)
3. Nuratika Meilani (181420136)

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UIN SULTAN MAULANA HASANUDDIN
BANTEN

2021
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT.yang telah memberikan


rahmat dan karunia nya,sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
“Ayat-Ayat Tematis” untuk memenuhi tugas mata kuliah ini yang membahas
tentang “etika atau moral ekonomi”.
Dalam makalah ini kami sebagai penulis sekaligus penyusun makalah ini
sudah berusaha semaksimal mungkin,namun kami menyadari bahwa makalah
ini masih banyak terdapat kekurangan.untuk karena ini kami mengharapkan
keritik dan saran yang bersifat nya membangun demi kesempurnaan penulisan
untuk masa yang akan datang.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami penulis maupun para
pembaca serta dapat menambah wawasan tentang etika moral ini

Serang,september 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

COVER…………………………………………..

KATA PENGANTAR……………………………..

DAFTAR ISI……………………………………………

BAB I PENDAHULUAN

I. Latar Belakang Masalah…………………………….


II. Rumus Masalah………………………………
III. Tujuan pembahasan……………………………..

BAB II PEMBAHASAN

I.
II.
III.

BAB III PENUTUP

I. Kesimpulan…………………..
II. Saran…………………..
III.
BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang Masalah

II. Rumus masalah

III. Tujuan pembahasan


BAB II

PEMBAHASAN

I. Pengertian etika atau moral ekonomi

Etika sering digunakan secara bergantian dengan "moral" untuk maksud


yang sama. Etika berasal dari kata "ethicos" , sebuah kata dari Yunani menurut
keraf (1998) yaitu adat istiadat atau kebiasaan,dari istiadat membangun
peraturan kuat di masyarakat seperti tindakan yang mengikuti aturan yang
membentuk moral masyarakat dan menghargai adanya istiadat yang
berlaku.1sedangkan moral, asal katanya adalah "moralis", sebuah kata latin.
Keduanya bisa diartikan sebagai kebiasaan atau adat istiadat(custom atau
mores). Tapi kemudian etika atau "ethicos" berkembang artinya menjadi
sebuah bidang kajian filsafat atau ilmu pengetahuan tentang moral atau
moralitas manusia. Disini, moralitas menunjuk kepada perilaku manusia itu
sendiri. Dengan demikian, maka etika adalah suatu penyelidikan atau
pengkajian secara sistematis tentang perilaku.2

Etika Ekonomi Islam merupakan suatu usaha penyelidikan atau


pengkajian secara sistematis tentang perilaku, tindakan dan sikap apa yang
dianggap benar atau baik oleh kaum muslimin dalam hal ekonomi, sesuai
tuntunan  baik al-Qur’an maupun hadist. Etika ekonomi juga bagian yang tidak
dapat di pisahkan dalam kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh para pelaku-
pelaku ekonomi di mana berada.etika pada hukum yang berlaku merupakan
dasar yang kokoh yang harus dimiliki oleh priaku ekonominya,merupakan
tanggung jawab yang mewujudkan kondisi ekonomi yang bermatabat,dan juga
bermanfaat bagi masyarakat,bangsa dan negara.3

1
Buku etika ekonomi, bab 1.hal 4
2
Buku etika ekonomi.Hal 4
3
Konsep etika ekonomi,hal 9
II. Ayat –Ayat etika atau moral ekonomi

 Q.s.Al – Isra’ ayat 26

Artinya:

“Dan berikanlah haknya kepada kerabat dekat,juga kepada orang miskin


dan orang yang dalam perjalanan,dan janganlah kamu menghambur-
hamburkan (hartamu) secara boros.4 ”

Kandungan ayat ini menjelaskan tentang ilmu ekonomi, agar kita jangan
terlalu mengkonsumsi yang terlalu berlebihan untuk kita diri- sendiri.
Sebaiknya kita mengkonsumsi sebagian yang kita punya dan sebagiannya harta
kita untuk orang lain, dalam arti dapat sodakokan sedikit harta kita untuk
tujuan sosial.

 Q.s.Al – Isra’ ayat 29

Artinya:

“Dan janganlah engkau jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu


dan jangan (pula) engkau terlalu mengulurkannya (sangat pemurah)nati kamu
menjadi tercela dan menyesal.”5

Dalam ayat ini terkandung bahwa kita harus berperilaku hemat, yaitu
jangan terlalu boros dan jangan terlalu pelit dalam kegiatan konsumsi kita. Kita
harapkan bahwa melakukan konsumsi dengan sesuai kecukupannya dan
kebutuhan kita semuah. Karena tidak akan mengetahui kehidupan kita

4
Al-Qur’an cordoba,usman el-Qurtuby

5
Al-Qur’an cordoba,usman el-Qurtuby
masing-masing yang akan datang. Karena jika terlalu kita terlalau boros maka
kita tidak akan memiliki tabungan dengan biaya tak terduga, sehingga jika kita
akan membutuhkan biaya yang tidak terlalu bingung dalam menghadapi
persoalannya yang tak terduga. Akan tetapi jika kita terlalu pelit untuk
mengonsumsi barang atau membantu serta mensodakohkan untuk orang lain.
Maka sebagian harta kita akan milik orang lain, serta kewajiban kita sebagai
makhluk sosial yang wajib tolong-menolong untuk orang lain.

 Q.s.Al – Isra’ ayat 34

Artinya: “Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali


dengan cara yang lebih baik (bermanfaat) sampai dia dewasa, dan penuhilah
janji, karena janji itu pasti diminta pertanggungjawabnya.” 6

Dalam menggunakan harta anak yatim, sebaiknya tidak mengkonsumsi


harta tersebut untuk kepentingan kita sendiri tetapi kita sebaiknya
menggunakannya untuk membesarkan anak yatim. dalam kaitan ilmu
ekonomi, kita sebaiknya akan melakukan akad (berjanji), kita akan
melaksanakan pekerjaan dengan sesuai akad. Dan sebaiknya dalam berbisnis
ini kita tidak mengingkari setiap janjinya. Karena di samping kita tahu bahwa
diwajibkannya, untuk kita semua mengingkari janji kita (sebagai pelaku bisnis)
tidak akan dipercayai lagi oleh rekan bisnis atau konsumen bagi kita.

 Q.s.Al – Isra’ ayat 35

Artinya:“Dan sempurnakanlah takaran apaabila kamu menakar,dan


timbanglah dengan timbangan yang benar.itulah yang lebih utama
(bagimu)dan lebih baik akibatnya.”7

6
Al-Qur’an cordoba,usman el-Qurtuby
7
Al-Qur’an cordoba,usman el-Qurtuby
Penyempurnaan takaran dan timbangan dalam ayat ini bahwa kebaik
dan lebih bagus akibatnya, karena penyempurnaan takaran yang bersifat jujur
dan adil dalam jual beli, yang melahirkan rasa aman,ketentraman dan
kesejahteraan dalam kehidupan masyarakat, yang antara lain bila masing-
masing memberi apa yang berlebih dari kebutuhannya maka akan menerima
keseimbang dengan haknya, tentu saja memerlukan rasa yang Aman untuk
menyangkut alat ukur, baik takaran maupun timbangan. Siapa yang
memberikan kekurangan pada hak seseorang, maka itu akan menjadi
kecurangan. Karena itu dirasakan aman tidak akan terciptanya, dan tidak
berakibat baik bagi seseorang dan masyarakat.

 Q.s.At – Taubah ayat 34

Artinya: “wahai orang-orang yang beriman!sesunggunya banyak dari


orang-orang alim dan rahib-rahib mereka benar-benar memakan harta orang
dengan jalan yang batil,dan (mereka)menghalang-halangi (manusia) dari jalan
Allah.dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak
menginfakannya dijalan allah,maka berikanlah kabar gembira kepada mereka
(bahwa mereka akan mendapat)azab yang pedih.” 8

Dalam kandungan surat ini menjelaskan bahwa banyak orang alim dari
kalangan Yahudi dan rahib-rahib Nasrani yang menghalalkan harta orang lain
secara tidak benar,dan menyalahgunakan kepercayaan dan ketundukan orang
lain kepada mereka dalam setiap perkataan mereka, dan menghalang-halangi
8
Al-Qur’an cordoba,usman el-Qurtuby
orang untuk masuk Islam. Orang-orang yang mengusai dan menyimpan harta
benda berupa emas maupun perak, dan tidak menunaikan zakatnya,
ingatkanlah mereka akan siksa yang sangat pedih.

 Q.s.At – Taubah ayat 35

Artinya:“Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam,


lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu
dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk
dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan
itu.”9

Dalam kandungan surat ini menjelaskan tentang sebaiknya kita jangan


terlalu pelit atau bakhil untuk menyedekahkan harta kita untuk orang lain,
serta terlalu membanggakan harta kita karena kita nanti akan di azab di
neraka, yaitu malaikat yang bertugas akan menggosok dahi kita dengan harta
yang selalu dibanggakan oleh kita sendiri. Karena jika kita menghimpun harta
kita untuk mensejahterakan kita sendiri secara filosofis dapat Allah menyuruh
kita untuk menyedekahkan harta kita agar kita tidak menjadi manusia yang
hanya selalu memikirankan diri sendiri atau egois. Sebagai makhluk sosial kita
wajib menyedekahkan harta kita karena sebagian harta kita adalah milik orang
lain, yaitu orang yang tidak mampu, musafir, dan lain-lain.

 Q.s.Al – Baqarah ayat 168

9
Al-Qur’an cordoba,usman el-Qurtuby
Artinya: “wahai manusia,makanlah dari(makanan) yang halal dan baik
yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah
setan.sungguh,setan itu musuh yang nyata bagimu.10

Dalam kandungan dalam surat ini makan yang halal belum tentu baik
dan bisa di makan atau di konsumsi oleh seorang dalam kondisi kesehat dan
sebaliknya akan berakibat buruk pada kondisi kesehatannya untuk masa yang
akan datang dan ketika makan yang di produksinya bahan yang tidak halal
maka jadi haram.11

 Q.s.Ali imran Ayat 14

Artinya: “Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta


terhadap apa yang diinginkan,berupa perempuan-perempuan,anak-anak,harta
benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak,kuda pilihan,hewan
ternak,dan sawah ladang.itulah kesenangan hidup didunia,dan di sisi Allah lah
tempat kembali yang baik

Dalam isi kandungan di surat ini bahwa menunjukan tentang ekonomi


islam,kesenangan benda dan jasmani itulah sudah merupakan kuadrat
manusia karena yang di perlukan yaitu pengendalian dan motivasinya.

10
Al-Qur’an cordoba,usman el-Qurtuby
11
Tafsir Al misbah.Hal456
PENUTUP

I. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai