Diktat Ptu Btu Dtu
Diktat Ptu Btu Dtu
Unggas wajib mengikuti seluruh kegiatan praktikum sesuai dengan mata kuliah
yang diambil.
bidang ilmu yang tidak akan cukup jika hanya diperoleh di bangku kuliah saja.
tata laksana kegiatan praktikum dengan baik maka disusunlah “Buku Petunjuk
dan Laporan Kegiatan Praktikum Mata Kuliah Produksi Ternak Unggas”, Edisi
2019 ini dengan berbagai revisi dari edisi sebelumnya. Setelah melaksanakan
saran dan masukan sekaligus koreksi terhadap buku petunjuk kegiatan praktikum
ini sangat kami harapkan sehingga edisi mendatang lebih baik lagi.
Tim Penulis
DAFTAR ISI
Materi I. ............................................................................................................... 1
Materi IV ........................................................................................................... 52
PERKANDANGAN ......................................................................................... 52
1. Praktikum wajib menjalani tiga macam test, yaitu pre-test, post-test dan
PJ.
2. Pre-test dilaksanakan minimal 15 menit sebelum praktikum dimulai,
dengan menempuh test tertulis materi yang akan dipraktikumkan hingga
lulus.
3. Praktikan yang berhalangan dan telat menempuh pre-test, dipersilahkan
untuk menghubungi Asisten Mahasiswa yang bersangkutan untuk
mengikuti pre-test kloter selanjutnya.
4. Praktikan yang belum lulus pre-test, maka tidak diperkenankan mengikuti
praktikum dan silahkan mengikuti praktikan kloter selanjutnya.
5. Bahan-bahan yang akan di pretest-kan diambil dari bahan kuliah
pendahuluan (asistensi) dan dari buku petunjuk praktikum.
6. Post-test diselenggarakan setiap kegiatan praktikum selesai dilaksanakan,
sebagai bahan evaluasi praktikum.
7. Laporan pertanggung jawaban (PJ) dilaksanakan setelah laporan
praktikum secara lengkap mendapatkan acc dari Asisten Mahasiswa dan
dosen.
Tujuan Praktikum
Kajian Teori
Pengenalan Jenis
- Kelas Mediterania
Tanda-tanda umum adalah berkulit warna putih, daun telinga
putih, cakar tidak berbulu, jengger dan pial relative besar pada
jantan dan betina, temprament nervous, jarang mengeram,
umumnya petelur yang baik, Leghorn dan Anconas berwarna
kuning pada warna kulit tubuhnya. Contoh :
- Leghorn -White Faces Black Spainsh
- Minorca -Buttercup (P cicilia)
- Ancona -Blue Andalussian
Black Minorca Light Brown Leghorn White Leghorn
Ilustrasi 2. Bangsa ayam kelas Mediterania
- Kelas Inggris
Tanda tanda umum adalah berkulit putih pada cornish berkulit
kuning, daun telinga dan jengger berwarna merah, cakar tidak
berbulu, kulit telur berwarna coklat, pada Dorking dan Redcup
kulit telur berwarna putih. Contoh :
- Orpington - Sussex
- Cornish - Dorking
- Australorp
- Kelas Asia
Tanda tanda umum badan relatif besar, temprament lambat, cakar
berbulu, telinga dan jengger merah, kulit kuning, pada Langshan
kulitnya putih, kulit telur coklat. Contoh :
- Brahman - Chocin
- Langshan
Unggas Air
Unggas air (Waterfowls) ialah semua spesies hewan bersayap (kelas aves) yang
dapat hidup di air, menghasilkan produk atau jasa yang bermanfaat serta
menggantungkan kehidupannya pada manusia. Spesies yang termasuk unggas air
adalah Itik (Duck), Angsa (Goose). Unggas air memiliki karakteristik yang
berbeda dengan unggas darat, hal ini dikarenakan habitat atau tempat tinggal
mereka di air dan jenis pakan yang dikonsumsi berupa cairan/lembek. Beberapa
hal yang membedakan antara lain unggas air umumnya memiliki selaput pada
kakinya, bulunya dilapisi oleh cairan minyak, bentuk paruhnya pipih dan di
dalamnya terdapat penyaring pakan (filter)
Pada praktikum pengenalan jenis ini hanya ingin memperkenalkan tentang
jenis-jenis unggas, baik unggas darat maupun unggas air, juga melihat perbedaan
atau karakteristik masing-masing jenisnya.
Tipe dan Bangsa Itik
Berdasrakan tujuan utama dikelompokkan menjadi 3 tipe yaitu petelur
(egg type), Tipe Pedaging (Meat Type) dan Tipe Ornamental (Ornamental type).
1. Tipe Petelur, Umumnya tubuh lebih kecil dibandingkan tipe
pedaging.
Contoh: Bangsa indian Runner
Bangsa Campbell
Buff (Buff Orpington)
Bangsa Indian Runner (Indische loopend)
Itik ini berasal dari Asia Tenggara/India. Tahan berjalan jauh untuk di
gembalakan (loop = Berjalan, eend = Itik)
Ciri-ciri : Badan Tegak, bobot Jantan 4 – 4,5 lbs atau setara dengan 1,8 – 2,0 Kg
dan betina 3,5 – 4,0 lbs atau setara dengan 1,5 Kg – 1,8 Kg, kepala ramping, mata
bersinar, paruh panjang dan hitam, leher panjang, halus, lurus dan silinder ; sayap
erat melekat dengan posisi agak tinggi; bulu, kebanyakan berwarna merah/coklat
namun ada yang totol-totol, telur warna kebiruan (250-300 bt/tahun)
Tipe pedaging, Memiliki pertumbuhan yang cepat dan struktur daging baik.
Contoh: - Bangsa Aylesbury
- Bangsa Cayuga
- Bangsa Peking
- Bangsa Rouen
Itik Peking
Itik peking berasal dan dikembangkan pertama kali di daratan Tientsien,
Cina. Itik peking kali pertama didatangkan dari Cina ke Amerika Serikat pada
tahun 1870. Popularitasnya sebagai itik penghasil daging telah menyebar ke
seluruh dunia, baik di belahan bumi utara maupun selatan, termasuk di daerah
tropis. Itik peking memiliki badan yang lebih kompak di bandingkan dengan
beberapa jenis itik lainnya.Dalam bidang pembibitan, itik peking banyak
disilangkan dengan itik jenis lain guna untuk memperbaiki penampilan
keturunannya. Jenis itik yang sering disilangkan dengan itik peking di antaranya
itik alyesbury. Untuk daerah Indonesia sendiri, itik ini banyak disilangkan dengan
jenis itik kaki Campbell, mojosari dan jenis itik lainnya. Ciri-ciri pada itik peking:
Kepala : agak besar dengan crown (pial) yang tinggi, bagian depan crown
tersebut agak terangkat ke atas, seolah-olah terangkat dari rahang atas. Pipinya
tampak penuh dan berisi
* Paruh : relatif pendek tetapi tebal karena kulmen yang tinggi dan membulat.
Warna orange cerah dengan ujung paruh agak putih
* Mata : tampak liar dan siaga, tetapi agak terlindung olah alis yang menonjol dan
pipi yang berisi, warna mata kebiruan
* Punggung : sekitar 65% lebih panjang dari lebarnya, namun demikian tampak
agak pendek karena bagian ekor terangkat ke atas, serta rump (tungging) yang
menebal, sedangkan bagian depan punggung rata
* Ekor : terangkat, lebat menyebar, dan cukup panjang
* Badan : berimbang antara panjang dan lebar, relatif kekar, berdaging dan penuh.
Tanpa kesan adanya keel. Dada lebar, perut besar dan penuh, tetapi tidak terjatuh
* Kaki : kuat dan tidak terlalu panjang, warna merah-orange
* Bulu : lebar dan fluffy terutama pada bagian posterior, warna putih-krem sampai
krem
* Penampilan : antara 35-40° dari garis horizontal, hidup dan agile atau ringan
dalam pergerakan
* Berat standar : jantan dewasa 4,5 kg dan betina dewasa 4 kg
Ilustrasi 6. Itik Peking
Tipe Ornamental, dipelihara buka untuk diproduksi telur atau dagingnya yang
tinggi tetapi karena adanya daya tarik tersendiri yang menyebabkan orang senang.
Contohnya:
- Bangsa Crested
- Bangsa Blue Swedish
- Bangsa Calls
- Bangsa Mandarin
Itik Indonesia
itik indonesia dikenal sekarang dapat digolongkan sebagai anggota atau
varietas dari bangsa Indian Runner yang berasal dari Asia Tenggara atau India.
Contoh itik indonesia :
- Itik Magelang (Anas Javanica sp)
- Itik Tegal (Anas Javanica sp)
- Itik Mojosari (Anas Javanica sp)
- Itik Bali (Anas Javanica sp)
Prosedur pelaksanaan
.........................
Tabel 2. Hasil Pengamatan Pengenalan Jenis Unggas
Komoditas : .....
Gambar Taksonomi
Keterangan:
1.
2.
3.
...
Komoditas : .....
Gambar Taksonomi
Keterangan:
1.
2.
3.
...
Komoditas : .....
Gambar Taksonomi
Keterangan:
1.
2.
3.
...
Komoditas : .....
Gambar Taksonomi
Keterangan:
1.
2.
3.
...
.........................
Materi II.
TERNAK UNGGAS
Tujuan Praktikum
Kajian teori
Buku petunjuk dan Laporan Kegiatan Praktikum ini tidak akan menjelaskan
tentang gross anatomi secara keseluruhan, melainkan beberapa komponen saja
seperti berikut ini :
Sistem digesti ternak unggas secara umum terdiri dari ductus- ductus
halus (intestinum, usus buntu (cecum), usus besar (rectum), dan kloaka. Organ
bervariasi tegantung pada ukuran tubuh unggas, tipe pakan dan berbagai
faktor lainnya.
pakan
mengenali pakan
internal dan kelenjar mukosa dalam jumlah yang banyak. Ukuran dan
tidak ada.
Sekresi yang dihasilkan kelenjar ini pada prinsipnya terdiri dari air,
gizzard pada unggas yang masih hidup ± 2.0. Kondisi pH dipengaruhi oleh
Terjadi pencernaan secara fisik, sebab kelenjar ini memiliki otot yang
dilapisi keratinoid tebal yang membentuk pola bergaris dan sangat kuat
untuk memecah pakan. Organ ini lebih berkembang pada unggas pemakan
bijian.
Usus halus
Usus besar dan sekum : panjang 4-5 inch, usus besar beserta caecum
Terdiri dari :
Lubang hidung/nostril
Sinus hidung
Larynx
Trachea/tenggorokan,
terbatas
berbeda
1. Ovarium/indung telur :
dalam proses
pembentukan
ovum/yolk
2. Infundibulum (9 mm)
5. Uterus ( 12 mm)
Jumlah waktu yang diperlukan untuk membentuk telur berkisar antara 24-25 jam
Sistem reproduksi jantan terdiri
dari :
1. Sepasang testis
3. Kloaka
jantan :
mating
aktivitas mating
Organ urinari unggas terdiri dari ginjal yang simetris dan ureter yang
tidak memiliki urinary bladder. Setiap bagian ginjal terdiri atas tiga bagian
1. Bursa of fabricius
2. Thymus
3. Payer paths
4. GALT
5. Sel-sel darah putih yang terdiri dari : large lymphocyte, small lymphoyte,
merah
tonsil, dll
Anak ayam (Day Old Chick) memperoleh kekebalan pasif yang berasal dari
berkembang terus sampai ayam menjelang dewasa dan tetap aktif. Sistem
kekebalan pada unggas dapat rusak dan menjadi tidak aktif akibat defisiensi
Unggas merupakan salah satu ternak yang sangat rawaan terkena penyakit,
tidak seperti ternak ruminansia. Ada banyak penyakit yang umum dan sering
penyakit yang umumnya kita jumpai menyerang unggas, dan bagaimana cara
Tetelo atau Newcastle Disease (ND) biasa disebut dengan istilah Samper
ayam ataupun Pes Cekak adalah penyakit akut pada unggas yang menular secara
cepat, dimana terjadi infeksi viral yang menyebabkan gangguan pada saraf
pernapasan. Penyakit ini disebabkan oleh virus Paramyxo yang bervariasi tingkat
Indonesia dan ditemukan di berbagai daerah. Penyakit ini ditemukan pertama kali
pada tahun 1926 di Jakarta, oleh kraneveld. Sejak saat itu kejadian ND dilaporkan
Gejala yang nampak jika terkena ND adalah : gangguan pernapasan dimulai dari
megap-megap, batuk, bersin dan ngorok waktu bernapas, nafsu makan menurun,
produksi telur menurun, mencret, kotoran encer agak kehijauan bahkan dapat
berdarah, jengger dan kepala kebiruan, kornea keruh, sayap turun, otot tubuh
gemetar, kelumpuhan hingga gangguan syaraf yang dapat mengakibatkan kejang-
Ayam yang tertular harus dikarantina, bila stadium berbahaya maka harus
dimusnahkan
Pengendalian terbaik adalah dengan vaksin sseperti vaksin strain F,K, dan
SNOT (Coryza)
menyerang semua umur ayam dan terutama menyerang anak ayam, biasanya
penyakit ini muncul akibat adanya perubahan musim dan banyak ditemukan di
30%.
Cara penularannya dapat melalui kontak langsung dengan ayam yang sakit,
melalui udara, debu, pakan, air minum, petugas kandang dan peralatan yang
digunakan. Gejala yang dapat diamati antara lain: pengeluaran cairan air mata,
ayam terlihat mengantuk dengan sayapnya turun atau menggantung, keluar lendir
didaerah sinus infra orbital, terdapat kerak dihidung, nafsu makan menurun,ayam
Fowl pox disebut juga sorehead, Avian Dhypteria atau Cacar Ayam adalah
penyakit cacar yang menyerang unggas terutama ayam. Penyakit ini tergolong
menular yang di sebabkan oleh virus. Pada bentuk kering angka kesakitan dan
angka kematian rendah (1-2)%, tetapi pada bentuk basah angka kematian bisa
mencapai 5%. Pada ayam petelur umumnya menginfeksi pada saat mulai bertelur.
Pada ayam pedaging menyebabkan pertumbuhan terhambat. Penularan penyakit
ini dapat terjadi melalui udara, gigitan nyamuk yang terinfeksi atau mungkin
terjadi dalam tiga bentuk atau dari tiga kombinasi tersebut yaitu lesi pada kullit di
daerah kepala, di tempat yang tidak berbulu seperti kaki dan pantat, lesi difteritik
di daerah mulut dan lesi di lubang hidung. Gejala ini berlangsung antara 3 – 4
minggu akan tetapi jika terjadi komplikasi dapat berlangsung lama. Pencegahan
dan pengobatan dengan mengolesi yodium pada luka cacar dan memberi vaksin
hari berakibat kematian tinggi. Masa tunasnya terjadi antara 4 – 5 hari tetapi
bakteri ini dapat tahan hidup sampai satu tahun di kandang ayam. Infeksi ini dapat
terjadi di berbagai jenis burung terutama ayam, enthog dan kalkun, sedangkan
pada hewan mamalia jarang sekali. Tanda yang nampak adalah kotoran berwarna
putih lengket seperti pasta dan menempel pada dubur, tubuh lemah lesu
dilakukan dengan menjaga kebersihan kandang serta makanan dan minum, isolasi
ayam yang sakit. Pengobatan dengan obat jenis sulfa dan antibiotik.
dan tanaman busuk. Tanda penyakit adalah itik lesu, lemah, lumpuh, pada
dan tercemar, makanan harus bersih dan baru atau kalau hijauan yang
(garam).
identifikasi penyakit :
a. Anatomi
b. Identifikasi Penyakit
2. ... 7.
3. ... 8.
4. ... 9.
5. ... 10.
2. ... 7.
3. ... 8.
4. ... 9.
5. ... 10.
2. ... 7.
3. ... 8.
4. ... 9.
5. ... 10.
2. ... 7.
3. ... 8.
4. ... 9.
5. ... 10.
2. ... 7.
3. ... 8.
4. ... 9.
5. ... 10.
2. ... 7.
3. ... 8.
4. ... 9.
5. ... 10.
Semarang, 2018
Asisten,
Materi III
Tujuan praktikum
HARG Me
BAHAN PAKAN EM PK LK SK Ca P Lis
A t
Kkal/k
Rp % % % % % % %
g
0.2
BEKATUL 1000 2860 10.2 7 3 0.04 0.16 0.71
7
JAGUNG 0.1
2800 3370 8.6 3.9 2 0.02 0.1 0.2
KUNING 8
0.2
MENIR 800 3390 8.9 4 1 0.03 0.4 0
7
0.1
POLLARD 1800 1300 15 4 10 0.14 0.32 0.3
7
0.1
SORGHUM 900 3250 10 2.8 2 0.03 0.1 0.2
3
0.0
TEPUNG GAPLEK 300 2970 1.5 0.7 0.9 0.18 0.09 0.03
9
TETES (TEBU) 500 1960 3 0.1 0 0.9 0.1 0 0
BUNGKIL BIJI
1500 2100 41 4.8 12 0.18 0.33 1.6 0.6
KAPAS
BUNGKIL 0.6
4000 2240 42 0.9 6 0.29 0.65 2.9
KEDELE 5
BUNGKIL 0.2
2100 2200 18.5 2.5 15 0.2 0.57 0.64
KELAPA 9
BUNGKIL WIJEN 2500 1910 45 5 5 2 0.3 1.3 1.4
BUNGKIL.KC.
3700 2200 42 1.9 17 0.2 0.2 1.8 0.5
TANAH
T.IKAN (Herring)) 6500 2640 72 10 1 2 1.5 6.4 2
T.IKAN LOKAL 5000 2650 58 9 1 5.5 2.8 5 1.8
TEPUNG 0.5
1500 828 18.9 5.9 16.3 0.05 0 0
LAMTORO 5
MINYAK
8000 8600 0 100 0 0 0 0 0
KELAPA
TEPUNG BATU 450 0 0 0 0 40 0 0 0
DL Metionin 40000 0 0 0 0 0 0 0 90
GARAM 200 0 0 0 0 0 0 0 0
KULIT KERANG 250 0 0 0 0 37 0 0 0
L-lysin HCl 40000 0 0 0 0 0 0 80 0
PREMIX 5000 0 0 0 0 25 0 0 0
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam menyusun ransum unggas :
Trial and Eror, merupakan metode yang sudah cukup lama dan kurang
efisien
Materi yang digunakan pada praktikum formulasi bahan pakan ini adalah:
Prosedur Pelaksanaan
4. Atur kebutuhan tiap bahan pakan agar sesuai dengan kebutuhan ternak
menggunakan WinFeed
Energi
Protein Kasar Komposisi Harga
No Bahan Pakan Metabolisme
% % (Rp/kg)
(Kkal/kg)
Total
Periode :
Kebutuhan PK (%) :
Kebutuhan EM (kkal/kg) :
Perhitungan Manual Formulasi Ransum Ternak Unggas
DAFTAR PUSTAKA
Lewis, Celia. "Breed Profiles: Minorca." The Illustrated Guide to Chickens: How
to Choose Them, How to Keep Them. New York: Skyhorse Pub., 2011. 118.
BUKU PETUNJUK DAN LAPORAN
KEGIATAN PRAKTIKUM
Nama :
Kelompok :
Asisten :
DEPARTEMEN PETERNAKAN
PROGRAM STUDI S-1 PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2019