Pra Rancangan Pabrik Crumb Rubber (Karet Remah) Kapasitas 1000 Kg/Jam
Pra Rancangan Pabrik Crumb Rubber (Karet Remah) Kapasitas 1000 Kg/Jam
KARYA AKHIR
Disusun Oleh :
ANDY
NIM : 005201003
KARYA AKHIR
Disusun Oleh :
ANDY
NIM : 005201003
Telah Diperiksa/Disetujui
Diketahui Oleh
Koordinator Karya Akhir
Puji syukur penulis kehadirat Tuhan karena atas berkat dan rahmat-Nya
penulis diberikan petunjuk dan jalan, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
akhir ini dengan baik.
Adapun judul dari tugas akhir adalah “Pra Rancangan Pabrik Crumb
Rubber (Karet Remah) dengan kapasitas 1000 kg/jam.
Pra rancangan pabrik ini disusun untuk melengkapi tugas dan syarat dalam
menempuh uiian Sarjana pada program studi Teknologi Kimia Industri D-IV,
Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.
Terucap salam dan terima kasih tak terhingga kepada orang tua tercinta,
Ayahanda Kusnan dan Ibunda Iliana, yang terus mengasuh, membimbing, dan
membiayai sekolah penulis hingga tingkat Universitas.
Dalam kesempatan ini penulis juga menyampaikan salam dan terima kasih
kepada semua pihak yang telah banyak membantu, baik secara langsung maupun
tak langsung selama penulis menyelesaikan perkuliahan :
1 Bapak Ir.Indra Surya, MSc, selaku Ketua Program Studi Teknologi Kimia
Industri D-IV, Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas
Sumatera Utara.
2 Ibu Maya Sarah ST, MT, selaku sekretaris Program Studi Teknologi Kimia
Industri D-IV, Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas
Sumatera Utara.
3 Dr.Ir.Fatimah, MT, selaku Dosen Pembimbing I Karya Akhir.
4 Erni Misran, ST, MT, selaku Dosen Pembimbing II Karya Akhir.
5 Dr.Ir.Irvan, M.Si, selaku Koordinator Karya Akhir Program Studi Teknologi
Kimia Industri D-IV, Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik,
Universitas Sumatera Utara.
6 Seluruh Staff Pengajar Program Studi Teknologi Kimia Industri D-IV,
Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.
7 Seluruh Pegawai Administrasi Program Studi Teknologi Kimia Industri D-
IV, Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.
Andy
Halaman
KATA PENGATAR ................................................................................... i
DAFTAR ISI .......................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... x
INTISARI .......................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ......................................................................... I-1
1.2. Perumusan Masalah ................................................................. I-3
1.3. Tujuan Perancangan Pabrik...................................................... I-3
1.4. Manfaat Rancangan .................................................................. I-4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sejarah dan Perkembangan Karet .......................................... II-1
2.2. Lateks ..................................................................................... II-3
2.2.1. Komposisi Kimia Lateks .............................................. II-3
2.2.2. Prakoagulasi pada Lateks ............................................. II-6
2.2.3. Upaya untuk Mencegah/Mengurangi Prakoagulasi ..... II-7
2.3. Crumb Rubber ........................................................................ II-8
2.3.1. Pengolahan Crumb Rubber .......................................... II-8
2.3.2. Penentuan Kualitas Crumb Rubber .............................. II-8
2.4. Deskripsi ............................................................................. II-10
BAB III NERACA MASSA
3.1. Dryer ...................................................................................... II-1
3.2. Mesin Penyambung ............................................................... III-1
3.3. Bak Pencucian Ketiga ........................................................... III-2
3.4. Unit Pemecah Kedua ............................................................. III-2
3.5. Bak Pencucian Kedua ........................................................... III-3
3.6. Unit Pemecah Pertama .......................................................... III-3
3.7. Bak Pencucian Pertama ......................................................... III-3
Halaman
Tabel 1.1. Jumlah Industri, Hasil Produksi Karet Remah, Permintaan,
Dan Kebutuhan Dalam Negeri ................................................... I-2
Tabel 1.2. Jumlah Bahan Baku Yang Tersedia ............................................ I.2
Tabel 2.1. Komposisi Lateks ...................................................................... II-4
Tabel 2.2. Spesifikasi karet SIR ................................................................. II-8
Tabel LA-6 Neraca Massa Pada Unit Pemecah Pertama ...................... LA-14
Tabel LA-7 Neraca Massa Pada Bak Pencucian Pertama..................... LA-17
Tabel LB-1 Neraca Panas Masuk Pada Dryer.......................................... LB-2
Tabel LB-2 Neraca Panas Keluar Dari Dryer .......................................... LB-2
Tabel LB-3 Neraca Panas Masuk Pada Ruang Pendingin ....................... LB-5
Tabel LB-4 Neraca Panas Keluar Dari Ruang Pendingin ........................ LB-5
Tabel LE-1 Perincian Harga Bangunan ................................................... LE-2
Halaman
Gambar 2.1 Rumus Molekul Poliisoprena .................................................. I-4
Gambar 2.2 Struktur Protein Dalam Berbagai Tingkat Keasaman ............ II-5
Gambar 6.1 Alat Pengukur Tekanan dan Temperatur ..............................VI-2
Gambar 6.2 Alat Pengatur Laju Alir .........................................................VI-3
Gambar 8.1 Tata Letak Pabrik ............................................................... VIII-7
Gambar 9.1 Struktur Organisasi Perusahaan ..........................................IX-15
Pra Rancangan Pabrik Crumb Rubber (Karet Remah) dari karet ala ini
hari kerja 30 hari/tahun. Produksi yang diperoleh adalah Crumb rubber (karet
remah).
dengan luas areal 30.250 m2. Tenaga kerja yang dibutuhkan 123 orang dengan
bentuk badan usaha Perseroan Terbatas (PT) dibawah pimpinan seorang Direktur.
Pra Rancangan Pabrik Crumb Rubber (Karet Remah) dari karet ala ini
hari kerja 30 hari/tahun. Produksi yang diperoleh adalah Crumb rubber (karet
remah).
dengan luas areal 30.250 m2. Tenaga kerja yang dibutuhkan 123 orang dengan
bentuk badan usaha Perseroan Terbatas (PT) dibawah pimpinan seorang Direktur.
PENDAHULUAN
Karet (rubber) merupakan sumber devisa Negara non migas yang sangat
membuka areal-areal baru. Getah (lateks) yang dihasilkan dari pohon karet dapat
diubah menjadi bentuk baru yang lebih bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
Bahkan jadi karet diolah dari getah karet dan getah karet diperoleh dengan cara
mengorek (menderes) kulit batang karet sehingga getah karet dapat keluar secara
perlahan-lahan dan dikumpulkan dalam suatu wadah. Kemudian getah karet dari
kebun ini dicampur dengan bahan kimia yang berfungsi sebagai pengawet atau
langsung digumpalkan dengan zat asam menjadi bahan baku untuk pembuatan
Karet alam banyak digunakan sebagai bahan baku dalam industri, umumnya
alat-alat yang dibuat dari karet alam sangat penting bagi kehidupan sehari-hari
(karet remah) merupakan karet yang berasal dari karet alam dan banyak
diantaranya adalah kopolimer, yaitu polimer yang mengadung lebih dari satu
monomer. Crumb rubber adalah bahan yang 100 % dibuat dari nabati alami,
dimana dalam pengolahannya digunakan dua golongan bahan baku, yaitu lateks
kebun dan lump atau gumpalan mutu rendah. Crumb rubber ini dapat diolah
menjadi aneka ragam barang yang sangat luas penggunaannya. Aneka ragam
Dewasa ini persaingan di sektor industri karet sudah sangat pesat. Industri
karet di Indonesia memiliki prospek yang sangat menjanjikan, sehingga untuk itu
kualitas produknya perlu dijaga agar tidak kalah bersaing di pasaran dunia.
Perkembangan industri karet dari segi jumlah industri dan produksinya dapat
Tabel 1.1 Jumlah industri dan hasil produksi karet remah dan permintaan,
Karena industri karet di Indonesia mempunyai prospek menjanjikan itu pula jadi
mereka membangun perusahaan sendiri di Indonesia. Hal ini sangat wajar karena
selain konsumennya sangat banyak, bahan baku pembuatan karet juga sangat
sangat mudah untuk didapat, baik dalam jumlah besar maupun dalam jumlah
kecil. Jumlah bahan baku untuk pembuatan crumb rubber ditampilkan pada tabel
1.2.
1999 1.421.223
2000 1.395.405
2001 1.495.123
2002 1.445.425
2003 1.685.475
2004 1.895.246
Permintaan bahan dari tahun ke tahun meningkat sesuai dengan data yang
dilaporkan BPS (Biro Pusat Statistik), seperti yang telah ditampilkan pada Tabel
1.1.
ditampilkan pada tabel 1.1), untuk itu pendirian pabrik crumb rubber ini ditujukan
teknologi kimia industri yang meliputi neraca massa, neraca energi, operasi teknik
kimia, utilitas dan bagian ilmu teknologi kimia industri lainnya yang penyajiannya
dapat memenuhi kebutuhan industri yang menggunakan bahan baku karet remah
dunia. Dari sisi sosial ekonomi, adanya pabrik proses pembuatan crumb rubber ini
diharapkan dapat menyerap tenaga kerja dan secara tidak langsung dapat
TINJAUAN PUSTAKA
(Havea Brasiliensis) yang asalnya dari Brazil, Amerika Selatan, tumbuh secara
Benua Amerika yang dulu dikenal sebagai Benua Baru. Dalam perjalanan ini
ditemukan sejenis pohon yang mengandung getah. Pohon-pohon ini hidup secara
mengambil getah dari tanaman tersebut dengan cara menebangnya. Getah yang
Amerika juga membuat alas kaki dan tempat air dari getah tersebut dengan cara
Sejak saat itu, karet mulai menarik perhatian ahli untuk diteliti. Para
ilmuwan berminat menyelidiki kandungan yang terdapat dalam karet tersebut agar
dapat digunakan untuk membuat alat yang berguna untuk kebutuhan manusia
mengambil getah karet tanpa harus menebangnya, tetapi dengan melukai kulit
batangnya dimana cara ini lebih efisien dan getah karet dapat diambil berkali-kali.
(Setyamidjaja, 1993).
aneka barang keperluan sehari-hari seperti pakaian tahan air, alas penutup barang
agar tidak basah tersiram air, botol karet, karet penghapus, dan barang lainnya.
mencampur karet dengan belerang, lalu dipanaskan pada suhu 120-130 0C,
dimana dengan cara ini semakin banyak sifat karet yang diketahui untuk dapat
dimanfaatkan. Berawal dari sini, karet mulai banyak dicari orang untuk aneka
barang keperluan dan juga memungkinkan orang untuk mengolah karet menjadi
dimana tanaman karet yang pertama kali ditanam di kebun percobaan pertanian
Kebun Raya Bogor. Ternyata pertumbuhan tanaman karet ini sangat memuaskan
tanaman karet ditanam secara besar-besaran dan mengalami perluasan yang sangat
cepat.
Banyak masyarakat yang hanya hidup dengan mengandalkan komoditi karet, karet
Negara tetapi juga diusahakan oleh swasta dan rakyat. Hasil devisa Negara yang
diperoleh dari tanaman karet cukup besar. Bahkan sejak perang Dunia II hingga
tahun 1996 Indonesia merupakan Negara penghasil karet alam nomor satu
diolah menjadi bahan baku karet alam seperti crepe, sheet, crumb rubber, lateks
pekat dan lain-lain dan masih diusahakan secara sederhana sehingga mutu karet
sangat memprihatinkan. Akibatnya yang lebih buruk, harga jual karet menjadi
Industri karet dunia menilai berkembang pada abad XIX, dengan dorongan
utama berasal dari pembaharuan teknologi. Pertumbuhan industri karet alam pada
permulaan abad XX dibantu oleh munculnya produksi karet rakyat yang mampu
memberikan penawaran yang berjalan sejajar dengan permintaan. Hal ini karena
dorongan pada akhir tahun 1920-an dan permulaan tahun 1930-an, ekonomi dunia
secara drastis mengurangi permintaan karet untuk industri motor dan akibatnya
2.2. Lateks
yang diperoleh dengan cara penyadapan (membuka pembuluh lateks) pada kulit
tanaman karet. Latek banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatan barang
adalah larutan amoniak karena harganya cukup murah dan cukup efektif. Dosis
pemberian amoniak dalam lateks kebun harus disesuaikan dengan lamanya waktu
yang dibutuhkan, proses pengolahan di pabrik dan jenis mutu karet yang
diperlukan.
mengandung bahan pengawet, sehingga mutu lateks akan menurun bila terlalu
lama di TPH.
Adapun komposisi lateks adalah seperti yang dipaparkan dalam tabel 2.1.
dalam serum lateks dan bergabung membentuk rantai panjang yang disebut
dengan poliisoprena (C 5 H 8 ).
Partikel karet dapat terdispersi dengan baik dalam suatu larutan, hal ini
gerakan Brown dapat mengatasi gaya gravitasi dari partikel karet sehingga tidak
oleh lapisan protein sehingga partikel karet bermuatan listrik. Protein merupakan
gabungan dari asam-asam amino yang bersifat dipolar (dalam keadaan netral
mempunyai dua muatan listrik) dan amphoter (dapat bereaksi dengan asam atau
basa) .
diserap oleh permukaan partikel karet dengan membentuk lapisan yang disebut
terjadinya gaya tolak menolak antara partikel, sehingga lateks tidak menggumpal.
Jadi selama lateks bermuatan negatif, lateks akan tetap dalam keadaan stabil. Pada
titik isoelektris, muatan listrik akan mencapai nol sehingga protein tidak stabil dan
akan menggumpal serta lapisan sterin akan hilang sehingga antar butir karet
Lump adalah lateks yang menggumpal atau telah terkoagulasi. Jika lateks
lump atau lump mangkok. Tetapi jika menggumpal atau terkoagulasi di tanah atau
di sekitar pangkal batang di bawah irisan sadapan disebut lump tanah. Lump
berada pada pohon atau tidak diangkat. Lump mangkok ini diambil pada pagi hari
selesai. Sedang lump tanah yang diperoleh dari pohon karet yang mangkok
deresnya diambil atau diangkat dari pohon setelah penggumpalan lateks sehingga
lateks yang masih menetes jatuh ke tanah dan akhirnya menggumpal atau
Scrab atau bantalan adalah lateks susu yang digumpalkan di kebun atau
karet yang menggumpal dalam tangki. Berbentuk balok dan dicetak dengan
menggunakan cetakan dari seng. Scrab juga dapat dibuat dari busa karet yang
terbentuk dari lateks susu, yaitu yang terdapat pada sisa dari sari pengolahan sheet
pada saat pembekuan. Scrab dari busa lateks susu ini banyak mengandung air.
a. Penambahan asam
b. Mikroorganisme
karena mengandung tiotic liquid. Dalam lateks vessels (lateks baru) belum
terdapat mikroba, tetapi setelah lateks kontak dengan udara terbuka, lateks
tersebut akan dicemari oleh bakteri dan populasinya akan naik secara drastis.
udara yang tinggi akan lebih mengaktifkan kegiatan bakteri, sehingga dalam
c. Iklim
Air hujan akan membawa zat penyamak kotoran, dan garam yang larut dari
yang dilakukan pada siang hari (pada suhu udara yang tinggi) akan mendorong
d. Pengangkutan
Pengangkutan yang terlambat, ataupun dalam keadaan suhu yang tinggi akan
dasar lateks).
dengan cara :
a. Cara penderesan dapat dilakukan menurut aturan dan pada keadaan suhu
Bahan kimia yang biasa digunakan sebagai bahan anti koagulasi di lapangan
mempunyai sifat :
yang terikat dalam rantai renggang terpuntir. Unit monomer sepanjang rantai
karbon berada dalam susun cis- dan konfigurasi inilah yang menyebabkan karet
Dalam pengolahan Crumb Rubber digunakan dua golongan bahan baku yaitu
lateks dan Lump serta pengumpulan mutu rendah yang disebut kompo. Dari bahan
baku lateks diperoleh karet remah yang kualitasnya dikategorikan SIR 5 CV, SIR
5 LV, SIR 5 L, dan SIR 5. Sedangkan dari bahan baku lump diperoleh karet
remah kualitas SIR 10, SIR 20, dan SIR 50. dalam proses pengolahan karet remah
teknis adalah kadar beberapa zat dan unsur tertentu yang terdapat dalam karet,
yang berpengaruh terhadap sifat-sifat akhir produk yang dibuat dari karet.
1 Kadar kotoran
2 Kadar abu
pengolahan.
berikut :
kompo harus terhindar dari sinar matahari secara langsung. Kompo dari
Kompo pada unit ini dipecah menjadi ukuran kecil (5 x 5 x 5 mm). Selama
Kompo yang sudah dipecah tadi dicuci lagi di dalam bak pencucian kedua
dengan belt conveyor (BC-03) bahan diangkut lagi menuju unit pemecah
kedua (PM-02) sambil disirami, dan air yang dibak pencucian (BP-02)
Pada unit ini bahan yang telah dicuci dipecah lagi menjadi ukuran yang
Pada bak ini bahan telah dipecah pada unit pemecah kedua (PM-02) lagi
menuju mesin penyambung (P-01), dan air pada bak tersebut diolah pada
Pada mesin penyambung (P-01) ini bahan yang dipecah tadi disambung
Pada unit ini bahan dikeringkan dengan suhu 70-100 0C selama kurang
lebih dua hari untuk mengurangi kadar airnya sampai 15%. Kemudian
karet dua hari sudah dikeringkan diangkut dengan trolley (BO-04) menuju
angkut lagi menuju filter press (Fp-01) dengan menggunakan trolley (BO-
05)
berat tiap bale terdiri dari 35 kg dan kemdudian bale tersebtu dibungkus
Didalam ruangan inilah hasil produksi disimpan dan siap untuk dipasarkan.
BC-02
13 PM-01 16
40
44
20
23
BP-02 BC-03
19 22
26
29
BC-04
PM-02
25 28 39
32
35
BP-03 BC-05
37
38 42 43 46 47 48 49
31 34 50
Universitas Sumatera Utara
Pengolahan Limbah
Uap
Komponen/Laju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
Air DIGAMBAROLEH: TANGGAL TANDATANGAN
- - - 845,8 - - - - 845,8 - - 845,8 - - 845,8 - - 845,8 - - 845,8 - - 845,8 - 845,8 845,8 845,8 - - 845,8 845,8 - - 845,8 845,8 845,8 845,8 845,8 NAMA ANDY
Karet(kg/jam) 845,8 845,8 845,8 845,8 845,8 - 845,8 845,8 - - 845,8
N IM 005201003
612,48 500,00 500,00 612,48 2.276,7 2.276,7 612,48 500,00 500,00 612,48 2.232,07 2.232,07 612,48 500,00 500,00 612,48 - 612,48 612,48 612,48 - - 154,2 154,2 - - 154,2 154,2 154,2 154,2 154,2 DISETUJUI OLEH:
Air(kg/jam) 612,48 612,48 612,48 612,48 612,48 2.424,75 612,48 2.424,75 500,00 500,00 612,48 2.373,35 2.373,35 612,48 500,00 500,00 612,48 2.324,02 2.324,02
PEMBIMBING 1 Dr. Ir. FATIMAH, MT
- 123,95 - 32,88 91,07 - - 97,07 47,32 59,52 - - 59,52 - 29,76 29,76 - - 29,76 29,76 - - - - 458,28 - - - - - - - - - NIP 132 095 301
Kotoran(kg/jam) 193,98 193,98 193,98 193,98 193,98 - 158,22 35,76 - - 158,22 - 34,27 123,95 -
PEMBIMBING 2 ERNI MISRAN, ST, MT
TOTAL(kgj/am) 2.478,38 2.478,38 2.478,38 2.478,38 1.652,26 2.424,75 1.616,5 2.460,51 500,00 500,00 1.616,5 2.373,35 2.407,62 1.582,23 500,00 500,00 1.582,23 2.324,02 2.356,9 1.549,35 500,00 500,00 1.555,35 2.276,7 2.308,25 1.517,8 500,00 500,00 1.517,8 2.232,07 2.261,83 1.488,05 500,00 500,00 1.488,05 29,76 1.458,28 1.458,28 1.458,28 - 458,28 1.000 1.000 - - 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 NIP 132258 002
TANPA SKALA
UdaraPendingin - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 8.263,46 8.263,46 - - - - -
- - - - - - - - - - - -
(kg/jam
) PRARANCANGANPABRIKCRUMB RUBBER (KARETREMAH)
UdaraPengering
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 6.751,83 - - - - - - - - - - DENGANKAPASITAS1.500KG/JAM
(kg/jam
)
DIAGRAMALIRPROSES
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 50 50 25 30 30 30 30 30 30
Suhu( C)0 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013
Tekanan(bar) 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013 1,013
BAB III
NERACA MASSA
NERACA PANAS
SPESIFIKASI PERALATAN
ruang penimbun
Panjang : 1 meter
Lebar : 1 meter
Tinggi : 1 Meter
Jumlah : 2 buah
Jumlah : 1 unit
Temperatur : 300C
Tekanan : 1 atm
Tinggi : 8 cm
Panjang : 24,92 m = 25 m
Lebar : 6,23 m = 6 m
Panjang : 1 meter
Lebar : 1 meter
Tinggi : 1 meter
Jumlah : 2 buah
Jumlah : 1 unit
- Lebar = 14 in
- Tebal Belt = 30 in
- Daya = 2 Hp
Jumlah : 1 unit
Frekuensi : 50 Hz
Daya Motor : 60 Hp
Kuat arus : 84 A
Jumlah : 1 buah
- Lebar = 14 in
- Tebal Belt = 30 in
- Daya = 2 Hp
Jumlah : 1 Buah
- Lebar = 14 in
- Tebal Belt = 30 in
- Daya = 2 Hp
Jumlah : 1 unit
Frekuensi : 50 Hz
Daya motor : 60 Hp
Kuat arus : 84 A
Jumlah : 1 Buah
- Lebar = 14 in
- Tebal Belt = 30 in
- Daya = 2 Hp
Jumlah : 1 buah
Jumlah : 1 buah
- Lebar : 14 in
- Tebal belt : 30 in
- Daya : 2 Hp
Frekuensi : 50 Hz
Daya motor : 75 Hp
Tegangan : 220 V
Power : 57 Kw
Jumlah : 1 Unit
Panjang : 1 meter
Lebar : 1 meter
Tinggi : 1 meter
Jumlah : 2 meter
Elevsator center = 25 ft
11
Diameter tail shaft =1 in
16
15
Diameter head shaft = 1 in
16
Pully Head = 20 in
Pully tail = 20 in
Lebar head = 7 in
P = 25 X (0,02) + 1 = 1,5 Hp
Jumlah : 1 unit
Data operasi :
Tekanan : 1 atm
Panjang : 1 meter
Lebar : 1 meter
Tinggi : 1 meter
Jumlah : 1 meter
Jumlah : 1 buah
Panjang : 1 meter
Lebar : 1 meter
Tinggi ; 1 meter
Jumlah : 1 meter
ke dalam kemasan.
Jumlah : 1 unit
Panjang : 1 meter
Lebar : 1 meter
Tinggi : 1 meter
Jumlah : 1 buah
Temperatur : 300 C
Tekanan : 1 atm
Tinggi :8m
Panjang : 17 m
Lebar :6
6.1 Instrumentasi
mengendalikan besar variabel yang ada sehingga dapat diperoleh suatu harga yang
fluida. Perubahan ini merupakan sinyal dari proses dan disampaikan oleh
point (nilai yang diinginkan). Dengan demikian elemen ini dapat segera
kerena itu aspek ini harus diperhatikan secara serius dan terpadu. Untuk maksud
1 Tahun 1970.
1. Adanya penerangan yang cukup dan sistem pertukaran udara yang baik.
kebakaran.
Sepatu pengaman
Masker udara
Pelindung mata
Sarung tangan
diperhatikan adalah ;
mulut.
menghambat pergerakan.
diberikan.
atasan.
diperlukan.
UTILITAS
Mengingat pentingnya utilitas ini maka segala sarana dan prasaranya harus
meliputi ;
1. Kebutuhan air
2. Kebutuhan listrik
Air Proses
penyediaan air maka dibangun fasilitas air. Pengolahan air meliputi penyaringan
sampah dan kotoran yang terbawa bersama air. Kekeruhanya yaitu 0,3 NTU.
7.1.1.1 Pengendapan
mengendap secara gravitasi tanpa bantuan bahan kimia. Ukuran yang mengendap
7.1.2 Filtrasi
masih terikat bersama air dengan melewatkan air pada media penyaringan pasir
celah-celah pasir merata. Daya saring Sand akan berkurang sehingga diperlukan
pencucian secara belaka (Sugiharto, 1987). Dari penyaring ini, air dipompakan
4. Bengkel : 25 Hp
6. Kantor : 40 Hp
= 1,1 x 609,5 Hp
= 670,45 = 499,955 Kw
minyak solar, karena minyak solar mempunyai nilai bahan bakar yang tinggi.
= 421,73 I / jam
430.161,282 kkal / Jam
Kabutuhan bahan bakar =
1.020 kkal / I
= 473,86 kg / Jam
421,731 / jam
Kebutuhan solar =
0,89 kg / I
Jumlah : 1 Buah
Daya motor : 2 Hp
Tenakan = 1 atm
Jumlah : 1 unit
Kapasitas : 1.038,04 m3
Panjang : 16,71 m
Lebar : 5,75 m
Tinggi : 11,41 m
Daya motor : 2 Hp
Bentuk : Silinder tegak dengan tutup segmen bola dan alas datar
Jumlah : 1 buah
Daya motor : 2 Hp
Jumlah : 1 buah
Tekanan = 1 atm
Kapasitas : 952,237 m3
Diameter : 9,32 m
Tinggi : 13,98 m
Jumlah : 1 buah
Daya motor : 1 Hp
G -01
PC - 04
Air Pr oses
PC-02
L- 02 SF-01
MA-01
PC- 01
PC-03 L-03
L-01 X-01
SP-01
DIGAMBAR OLEH : TANGGAL TANDA TANGAN
NAMA ANDY
NIM 005201003
DISETUJUI OLEH :
KODE KETERA NGAN PEMBIMBING 1 Dr. Ir.FATIMAH, MT
NIP 132 095 301
SP - 01 Sumur Pompa PEMBIMBING 2 ERNI MISRAN, ST, MT
Universitas Sumatera Utara
Penentuan lokasi pabrik merupakan hal yang sangat penting karena akan
mempunyai efek samping bagi sukses atau gagalnya operasi pabrik, serta dapat
1. Faktor Utama
a. Bahan baku
- Besarnya kapasitas sumber bahan baku dan berapa lama dapat diandalkan
keberadaanya.
Dalam mendirikan suatu pabrik, tenaga listrik dan bahan bakar adalah
c. Sumber air
Air merupakan kebutuhan vital bagi indusri baik untuk keperluan proses
d. Daerah Pemasaran
a. Transportasi
- Jalan raya yang dapat dilalui oleh kenderaan pribadi maupun angkutan
berat lainnya.
b. Tenaga kerja
c. Limbah buangan
lingkungan.
lingkungan.
pemilihan lokasi pabrik karena jika dalam suaru pabrik ada hal yang
Hal ini perlu diperhatikan agar jangan sampai pajak yang ada akan
Tat letak pabrik adalah suatu perencanaan dan pegintegrasian aliran dari
yang efisien anar operator peralatan dan gerakan material dari bahan baku hingga
menjadi produk. Lokasi pabrik ini diambil di daerah Gunung Para, Kabupaten
faktor-faktor berikut :
- Distribusi ekonomis pada pengadaan air, tenaga listrik dan bahan baku.
- Service area, seperti kantin, tempat parkir, ruang ibadah, dan sebagainya
diatur sedemikian rupa sehingga tidak terlalu jauh dari tempat bekerja.
Jadi tata letak peralatan proses, tata letak bangunan, dan lain sebagainya akan
kerja dan keselaman kerja. Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh bila
• Memberikan ruang gerak yang lebih nyaman dan leluasa sehingga akan
Pabrik Crumb Rubber didirikan di atas tanah seluas 30.250 m2. Perincian
pemanfaatan tanah ditampilkan pada Tabel 8.1. Tata letak pabrik ditampilkan
pabrik harus disediakan. Areal perluasan ini merupakan tanah kosong atau yang
Total 27.500
Luas areal antara bangunann (tanah kosong0 didirikan 10% dari luas bangunan
9.1 Organisasi
anggota badan. Organisasi merupakan hal yang sangat penting dalam suatu
fasilitas sedemikin rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan.
dihasilkan.
1. Organisasi Garis
2. Organisasi Fungsional
susunan organisasinya.
5. Instruksi berjalan dengan baik dan lancar dari atas ke bawah, sedangkan
meliputi semua tugas dan fungsi yang berhubungan mulai dari saat pembentukan
1. Perusahaan Perseroan
2. Persekutuan Firm a
3. Persekutuan Komanditer
4. Perseroan Terbatas
5. Koperasi
6. Perusahaan Negara
7. Perusahaan Daerah
Bentuk badan yang dipilih pada Pabrik Pembuatan Crumb Rubber ini
adalah :
saham.
perusahaan.
bidangnya masing-masing.
yang besar.
ada suatu hal dapat saja dilakukan secara mendadak sesuai dengan jumlah forum.
RUPS ini dihadiri oleh para pemilik saham, Dewan Komisaris dan Direktur.
anggota pemegang saham bila ingin mengudurkan diri serta diatur melalui
Dewan Direksi yang dipilih dan diangkat oleh Dewan Komisaris terdapat
atas :
- Direktur
9.5.4 Direktur
menjalankan tugasnya Direktur dibantu oleh dua orang manajer yaitu : Manajer
9.5.6 Sekretaris
kegiatan Direktur dalam menjalankan tugas perusahaan, baik secara lisan maupun
tulisan.
segala kegiatan yang berhubungan dengan kelancaran operasi pabrik, baik proses
manajer ini dibantu oleh dua orang kepala bagian yaitu : Kepala Bagian Teknik
Kepala Bagian Teknik dibantu oleh tiga orang kepala seksi yaitu Kepala Seksi
berhubungan dengan kelancaran operasi pabrik, baik proses maupun teknik agar
dibantu oleh empat kepala seksi yaitu : Kepala Seksi utilits, Kepala Seksi Proses
kimia.
di gudang.
Bertanggung jawab atas kualitas produk yang dihasilkan agar tetap terjaga
tugasnya, manajer ini dibantu oleh dua orang kepala bagian yaitu :
dibantu oleh dua Kepal Seksi, yaitu Seksi Accounting dan Kepala Seksi
pemasaran :
bertanggung jawab atas semua kegiatan yang berkaitan dengan urusan umum.
Untuk kelancaran tugasnya Kepala Bagian Umum dna Personalia dibantu oleh
dua kepala seksi, yaitu Seksi Humas (Hubungan Masyarakat) dan Kepala Seksi
Keamanan.
Bertugas menjaga dan menjalin kerja sama dengan lingkungan di luar pabrik
perusahaan.
beroperasi.
9.5.8 Dokter
9.5.9 Perawat
9.5.10 Karyawan
Pabrik Crumb Rubber ini beroperasi 355 hari setahun dengan 24 jam
kerja/hari. Pabrik Cumb Rubber tidak beroperasi selama 5 hari dalam setahun
terus menerus selama 24 jam para karyawan diberi pekerjaan bergilir 9shift
work). Untuk ini jam kerja satu hari dibagi 3 waktu shift masing-masing 8
ham. Pada hari Minggu dan hari libur lainnya karyawan shift bekerja seperti
I 07.00-15.00
II 15.00-23.00
III 23.00-07.00
Jumat 08.00-12.00
14.00-17.00
Minggu Libur
Karyawan mempunyai hak cuti satu hari untuk satu bulan, sehingga untuk
satu tahun hak cutinya adalah 12 hari kerja. Bila pada tahun itu hak cuti tidak
Untuk karyawan no-shift, pada hari libur nasional turut mendapat libur.
Untuk karyawan shift, pada hari libur nasional tetap masuk, dan dianggap kerja
lembur (cvertime).
karyawan dengan struktur organisasi yang ditampilkan pada gambar 9.1. Adapun
(ORG)
Untuk mencapai hasil kerja yang maksimal dari setiap karyawan harus
tunjangan dari perusahaan itu sendiri sesuai dengan berat atau ringan
kecelakaannya.
dunia baik karena kecelakaan waktu kerja maupun di luar pekerjaan yang
ANALISA EKONOMI
perlu juga dilakukan analisa terhadap aspek ekonomi dan pembiayaanya. Dari
pengarahan secara tepat. Suatu rancangan pabrik diangap layak didirikan bila
antara lain :
Modal investasi adalah seluruh modal untuk mendirikan pabrik dan mulai
menjalankan usaha sampi mampu menarik hasil penjualan. Modal investasi terdiri
dari :
segala peralatan dan fasilitas manufaktur pabrik. Modal investasi tetap ini terdiri
dari :
(DFCI)
diperlukan untuk operasi pabrik. Modal investasi tetap langsung ini meliputi :
langsung
secara langsung dengan operasi proses. Modal investasi tetap tidak langsung
meliputi :
= Rp. 49.653.093.469,-
Modal kerja adalah modal yang diperlukan untuk usaha sampai mampu
menarik keuntungan dari hasil penjualan dan memutar keuagannya. Jangka waktu
produksi yang diterima. Dalam perancangan ini jangka waktu pengambilan modal
Piutang dangang adalah biaya yang harus dibayar sesuai dengan nilai
PD = ( IP / 12 X HPT)
Dari hasil perhitungan pada lampiran E diperoleh modal kerja, sebesar Rp.
16.475.698.833,-
= Rp. 66.110.792.302,-
Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak tergantugn pada jumlah
produksi, meliputi :
- Gaji karyawan
- Baiya tambahan
- Biaya asuransi
Rp. 20.938.311.892,-
- Biaya pemasaran
- Biaya pemeliharaan
- Biaya tambahan
Rp. 8.790.405.065,-
= Rp. 29.773.716.957,-
73.656.000.000,-
LabasebelumPajak
PM = x 100%
totalPenjualan
Break Even Point adalah keadaan kapasitas produksi pabrik pada saat hasil
Biayatetap
(TotalPenjualan − biaya var iabel )
BEP = x 100%
Rp.20.983.311.892,−
[( Rp.73.656.000.000,−) − ( Rp.8.790.405.065,−)
= x 100%
= 32,35%
= Rp. 23.827.716.000,-
layak.
labasetelahpajak
Rol = x 100%
total mod alinvestasi
Rp.30.735.098.130,−
Rp.66.243.349.558,−
= x 100% = 46,39%
tersebut adalah :
Dari hasil perhitungan diperoleh ROI sebesar 46,395, sehingga pabrik yang
Pay Out Time (POT) adalah angka yang menunjukkan berapa lama waktu
1
POT = x 1 tahun = 2,16 tahun
0,4639
Dari data di atas dapat dilihat bahwa seluruh modal investasi akan kembali
modal sendiri.
Labasetelahpajak
Rol = x 100%
total mod alinvestasi
Rp.30.753.098.130,−
Rp.49.682.512.169,−
= x 100% = 46,39%
Abapila IRR ternyata lebih besar dari bunga riil yang berlaku, maka pabrik
akan menguntungkan, tetapi bila IRR lebih kecil dari bunga riil yang berlaku,
46,76%, maka pabrik akan menguntungkan karena pabrik lebih besar dari bunga
KESIMPULAN
Analisa ekonomi :
Karet : 84,58 %
Air : 15,42 %
Misal :
Karet :A
Air :B
Kotoran :C
41
39 42 A = 84,58%
A=58% D-01 B = 15,42%
B=42%
F50 = F42
= 845,8 kg/jam
= 154,2 kg/jam
F B 39 = F B 41 + F B 42
= 1.458,28 kg/jam
= 845,80 kg/jam
= 612,48 kg/jam
39 41 42
A 845,80 845,80
B 612,48 458,28 154,20
SUB TOTAL (845,80 + 612,48) 458,28 +|(845,80 +154,20)
TOTAL 1.458,28 1.458,28
F37 = F39
F C 35 = F C 36
= 1.488,05 kg/jam
F A 35 = F A 37
F B 35 = F B 37
= 612,48 kg/jam
= 29,76 kg/jam
35 36 37
A 845,80 - 845,80
B 612,48 - 612,48
C 29,76 29,76 -
SUB TOTAL (845,80 + 612,48 + 29,76) 29,76 +
(845,80 +612,48)
TOTAL 1.488,05 1.488,05
30
29 32 A = 61,48%
BP-03 B = 36,52%
A=57,98% C = 2%
B=38,02%
C=4% 31
B
C
F35 = F32
baku(PT.VIRCO,2003) maka :
F30 : F29 = 3 : 2
F B 29 + F B 30 = F B 31 + F B 32
Maka :
= 2.232,075 kg/jam
Neraca komponen :
F A 29 = F A 32
= 845,80 kg/jam
F B 29 = F B 32
= 612,48 kg/jam
F C 29 = F C 31 + F C 32
= 29,76 kg/jam
= 2.232,07 kg/jam
29 30 31 32
A 845,8 - - 845,8
B 612,48 2.232,07 2.232,07 612,48
C 59,52 - 29,76 29,76
24
A = 57,98%
A=54,98% 23 26 B = 38,02%
B=39,03 PM-02
C = 4%
C=6%
25
B
C
F29 = F26
baku(PT.VIRCO,2003) maka :
F24 : F23 = 3 : 2
F B 23 + F B 24 = F B 25 + F B 26
Maka :
= 2.276,7 kg/jam
Neraca komponen :
F A 23 = F A 26
= 845,8 kg/jam
F B 23 = F B 26X26 B
= 612,48 kg/jam
F C 23 = F C 25 + F C 26
= 2.276,7 kg/jam
23 24 25 26
A 845,80 - - 845,8
B 612,48 2.276,7 2.276,7 612,48
C 97,07 - 47,32 59,52
SUB (845,80 +612,48 + 97,07) (2.276,7 +47,32) +
TOTAL +2.276,7 (845,8 +612,48 +59,52)
TOTAL 3.826,05 3.826,05
18
A = 54,98%
A=51,99% 17 20 B = 39,02%
B=40,01% BP-02
C = 6%
C=8%
19
B
C
F23 = 1.549,35
F20 = F23
baku(PT.VIRCO,2003) maka :
F18 : F17 = 3 : 2
F B 17 + F B 18 = F B 19 + F B 20
Maka :
= 2.324,02 kg/jam
Neraca komponen :
F A 17 = F A 20
= 845,8 kg/jam
F B 17 = F B 20
= 612,48 kg/jam
F C 17 = F C 19 + F C 20
= 32,88 kg/jam
= 2.324,02 kg/jam
12
A = 51,99%
A=51,07% 11 14 B = 40,01%
B=40,03% PM-01
C = 8%
C=10%
13
B
C
F17 = 1.582,23
F14 = F17
baku(PT.VIRCO,2003) maka :
F12 : F11 = 3 : 2
F B 11 + F B 12 = F B 13 + F B 14
Maka :
= 2.373,35 kg/jam
Neraca komponen :
F A 11 = F A 14
= 845,8 kg/jam
= 612,48 kg/jam
F C 11 = F C 13 + F C 14
= 34,27 kg/jam
= 2.373,35 kg/jam
11 12 13 14
A 845,8 - - 845,8
B 612,48 2.373,35 2.373,35 612,48
C 158,22 - 34,27 123,95
SUB (845,8 + 612,48 + 158,22) (2.373,35 + 34,27) +
TOTAL +2.373,35 (845,8 + 612,48 +123,95)
TOTAL 3.989,85 3.989,85
A = 46% A = 51,03%
5 7 B = 41,03%
B = 42% BP-01
C = 12 % C = 10%
B
C
F11 = 1.616,5
F7 = F11
F7 = 1.616,5 kg/jam
F5 + F6 = F7 + F8 ……………………( 13 )
F5 + F6 = F8 + 1.616,5 kg/jam.………( 14 )
baku(PT.VIRCO,2003) maka :
F6 : F5 = 3 : 2
F6 = 3/2 x F5
F5 = 1.616,5 kg/jam
Maka :
= 2.424,75 kg/jam
F5 + F6 = F8 + 1.616,5 kg/jam
F8 = 2.424,75 kg/jam
Neraca komponen :
F A5 = F A7
= 845,8 kg/jam
FB5 = FB7
= 612,48 kg/jam
= 35,76 kg/jam
= 2.424,75 kg/jam
5 6 8 7
A 845,8 - - 845,8
B 612,48 2.424,75 2.424,75 612,48
C 193,98 - 35,76 158,22
SUB (1.268,70 + 918,71 + 290,97) (2.424,75 + 35,76) + (845,8
TOTAL +3.637,11 +612,48 +158,22)
TOTAL 4.077,01 4.077,01
Udara pengering
P = 1,013 bar
T= 900C
40
39 42 A
A B
B P = 1,013 bar
P = 1,013 bar T = 500C
T = 300C 41
Udara B
P = 1,013 bar
T = 500C
∫
303
= (1,0520 x 105 + 1,911 x 102T)
298
∫
323
= (1,0520 x 105 + 1,911 x 102T)
298
Laju Cp ∆T n.Cp.dT
Komponen M (kg) n (mol)
Alir (kJ/mo.K) (K) (kJ)
39 A 845,8 0,0124 813,13 5 50,414
39 B 612,48 0,0340 75,24 5 12,791
TOTAL 63,204
Laju Cp ∆T n.Cp.dT
Komponen M (kg) n (mol)
Alir (kJ/mo.K) (K) (kJ)
42 A 845,8 0,0124 4113,41 25 1275,157
42 B 154,2 0,0085 75,24 25 15,988
41 B 458,28 0,0255 75,24 25 47,96
TOTAL 1339,105
Dimana :
Maka :
Temperatur referensi adalah 250C maka λ 0 = 2442,5 kJ/kg ......... (Reklatis, 1983)
H’ G1 = cs (T G1 – T O ) + H 1 . λ o
= 25,12 + 2489,5 H 1
Bahan masuk,
H’ S1 = Cps (T S1 – T O ) + X 1 .Cp A (T S1 – T O )
H’ S2 = Cps (T S2 – T O ) + X 2 .Cp A (T S2 – T O )
= 17,97 kJ/kg
Sehingga :
(0,0628 – H 1 )G = -228,37
(241,27-2489,5 H 1 )G = 4905,64
156,34 G = -568.527,12
241,27 G = 4.095,64
-84,93 G = -573.432,76
Udara pendingin
P = 1,013 bar
T= 250C
44
43 46 A
A B
B P = 1,013 bar
P = 1,013 bar T = 300C
T = 500C 45
Laju Cp ∆T n.Cp.dT
Komponen M (kg) n (mol)
Alir (kJ/mo.K) (K) (kJ)
43 A 845,8 0,0124 4.113,41 25 1.275,16
43 B 154,2 0,0085 75,24 25 15,99
TOTAL 1.291,15
Laju Cp ∆T n.Cp.dT
Komponen M (kg) n (mol)
Alir (kJ/mo.K) (K) (kJ)
46 A 845,8 0,0124 4.113,41 5 50,41
46 B 154,2 0,0340 75,24 5 12,79
TOTAL 63,20
dQ = Qout - Qin
= (63,20 – 1.291,15)
= - 1.227,95
atm dan keluar pada temperatur 300C (303 K), 1 atm. Udara pengering terdiri dari
O 2 = 0,23 kal/gr.0C.
= 7,076 kal/gr.0C
Q = n x Cp x dT
= = 8.263,46 kg/jam
Q - 1.227,95
Cp.dT 2,972 x 10 -2 x(25 − 30)
n=
= = 1,724 m 3
ρ
m 1.982,712 kg
Volume yang dibutuhkan kompo = 3
1150 kg/m
Maka jumlah Trolley yang dibutuhkan untuk mengangkut kompo 3 buah.
= = 1,724 m 3
ρ
m 1.982,712 kg
Volume yang dibutuhkan kompo =
1150 kg/m 3
Maka jumlah Trolley yang dibutuhkan untuk mengangkut kompo 3 buah.
1 bale kompo memiliki berat 35 kg, sehingga jumlah keseluruhan bale :
Spesifikasi Belt conveyor berdasarkan Tabel 21.6 Perry (1997) dengan kapasitas <
32 ton/jam :
- Lebar = 14 in
- Kecepatan belt = 200 rpm
- Tebal belt = 30 in
- Panjang belt = 40 m = 131,232 ft
- Daya = 2 hp
= = 0,87 m 3
ρ
m 1.000 kg
Volume yang dibutuhkan kompo = 3
1150 kg/m
Maka jumlah Trolley yang dibutuhkan untuk mengangkut kompo 2 buah.
1 bale kompo memiliki berat 35 kg, sehingga jumlah keseluruhan bale :
= = 0,87 m 3
m 1.000 kg
Volume yang dibutuhkan kompo = 3
p 1150 kg/m
Maka jumlah Trolley yang dibutuhkan untuk mengangkut kompo 2 buah.
1 Bale kompo memiliki berat 35 kg, sehingga jumlah keseluruhan Bale :
Jumlah : 1 buah
= 21,9935 lb/s
Densitas
Viskositas,
Kecepatan aliran,
=
ρ
F 21,9935 lb / s
Q =
62,2 lb / ft 3
= 0,3538 ft3/s
Perencanaan pompa :
= 3,9 (0,3664)0,45(62,2)0,13
= 4,2334 in
=
Q 0,3538
V=
A 0,2007
= 1,76728 ft/s
Sehingga,
Bilangan Reynold,
= 9386,3614
sebagai berikut :
L 2 = 1 x 14 x 0,5054 ft = 6,5702 ft
L 3 = 1 x 30 x 0,5054 ft = 15,162 ft
L 5 = 1 x 47 x 0,5054 ft = 23,754 ft
= 71,1165 ft
Friksi (∑f)
Persamaan Bernouli
V1 − V2
(P 1 – P 2 ) + (Z 1 – Z 2 ) + + W = Σf
2 xgc
P 1 = P 2 , V 1 = V 2 = 0, Z 1 = 0 dan Z 2 = 25,888
-25,888 + W = 0,1155
Daya,
= 1,041 hp
= = 1.735 hp
ηxη m 0,8 x0,75
Ws 1,041
P=
Jumlah : 1 buah
Spesifikasi :
3. Jumlah : 1 buah
Volume
= = 865,67 m3/hari
ρ
m 861934,344 kg/hari
= 3
995,68 kg/m
= 1.038,04 m3/hari
Sehingga, volume :
= p x l x t = 613
Maka
filter (SF-01).
Jumlah : 1 buah
= 21,9935 lb/s
Densitas
Viskositas,
Kecepatan aliran,
=
ρ
F 21,9935 lb / s
Q =
62,2 lb / ft 3
= 0,3538 ft3/s
= 3,9 (0,3664)0,45(62,2)0,13
= 4,2334 in
=
Q 0,3538
V =
A 0,2007
= 1,76728 ft/s
Sehingga,
Bilangan Reynold,
= 9.386,3614
sebagai berikut :
L 2 = 1 x 13 x 0,5054 ft = 6,5702 ft
L 3 = 4 x 30 x 0,5054 ft = 60,648 ft
L 5 = 1 x 47 x 0,5054 ft = 23,754 ft
= 127,2897 ft
Friksi (∑f)
Persamaan Bernouli
V1 − V2
(P 1 – P 2 ) + (Z 1 – Z 2 ) + + W = Σf
2 xgc
P 1 = P 2 , V 1 = V 2 = 0, Z 1 = 0 dan Z 2 = 30
-30 + W = 0,2068
Daya,
= 1,2068 hp
= = 2,01 hp
ηxη m 0,8 x0,75
Ws 1,2068
P=
Jumlah : 1 buah
Spesifikasi :
1. Tipe : silinder tegak dengan tutup segmen bola dan alas datar
3. Volume tangki
Volume = ¼ π x D2 x H = ½ π x D3
33.605,185 = ½ π x D3
2x33.605,185
D = 3 = 27,77 ft = 8,46 m
3,14
P = P operasi + ρgh
1449869,2
= 14,696 psi + x 1 psi
6,8976 x 10
4
= 38,616 psi
5. Tebal Dinding
+ (Cxn)
PxD
fxE − 0,6 P
t =
Fungsi : Mengalirkan air dari sand filter (SF-01) ke dalam menara air
(MA-01).
Jumlah : 1 buah
= 21,9935 lb/s
Densitas
Viskositas,
Kecepatan aliran,
=
ρ
F 21,9935 lb / s
Q =
62,2 lb / ft 3
= 0,3538 ft3/s
Perencanaan pompa :
= 3,9 (0,3664)0,45(62,2)0,13
=
Q 0,3538
V =
A 0,2007
= 1,76728 ft/s
Sehingga,
Bilangan Reynold,
= 9.386,3614
sebagai berikut :
L 2 = 1 x 13 x 0,5054 ft = 6,5702 ft
L 3 = 3 x 30 x 0,5054 ft = 45,486 ft
L 5 = 1 x 47 x 0,5054 ft = 23,754 ft
= 112,1277 ft
Friksi (∑f)
Persamaan Bernouli
V1 − V2
(P 1 – P 2 ) + (Z 1 – Z 2 ) + + W = Σf
2 xgc
P 1 = P 2 , V 1 = V 2 = 0, Z 1 = 0 dan Z 2 = 30
-30 + W = 0,1822
Daya,
= = 2,01 hp
ηxη m 0,8 x0,75
Ws 1,2076
P=
Jumlah : 1 buah
Spesifikasi :
= 865,67 m 3
861934,344 kg/hari
Banyak air yang ditampung = 3
995,68 kg/m
3
Diambil tinggi tangki, H = xD
2
Volume = ¼ π x D2 x H = 1,1775 x D3
952,273 = 1,1775 x D3
952,273
D = 3 = 9,32 ft = 30,58 m
1,1775
pendingin (PD-01)
Jumlah : 1 buah
ρ = 0,072904 lb/ft3
persamaan :
144 x M x Q
P =
33000
= 0,688 hp
144 x 0,75 x 210,3209
P =
33000
= Rp. 9.075.000.000,-
1991).
= Rp. 453.750.000,-
= Rp. 9.528.750.000,-
Luas Harga
No Nama Bangunan 2
Jumlah (Rp)
(m ) (Rp/m2)
1 Pos Jaga 20 500.000 10.000.000,-
2 Taman 400 300.000 120.000.000,-
3 Parkir 500 300.000 150.000.000,-
4 Mushallah 100 500.000 50.000.000,-
5 Kantin 100 500.000 50.000.000,-
6 Kantor 1.000 1.000.000 1.000.000.000,-
7 Klinik 200 600.000 120.000.000,-
8 Perumahan 10.000 600.000 6.000.000.000,-
9 Laboratorium 200 1.000.000 200.000.000,-
10 Kolam Limbah 500 300.000 150.000.000,-
11 Ruang Penimbunan Bahan 3.600 300.000 1.080.000.000,-
Baku
12 Bengkel 300 1.000.000 300.000.000,-
13 Gudang Peralatan 600 600.000 360.000.000,-
14 Gudang Produk 2.200 600.000 1.320.000.000,-
15 Pengolahan Air 800 1.000.000 800.000.000,-
16 Ruang Proses 5.000 1.250.000 6.250.000.000,-
17 Jalan 500 400 200.000.000,-
18 Lokasi Pengembangan 5.430 200.000 1.0860.000.000,-
Pabrik
TOTAL 2750 - 18.456.000.000,-
= Rp. 741.712.500,-
= Rp 85.296.938,-
(Timmerhaus, 1991)
= Rp 85.296.938,-
(Timmerhaus, 1991)
= Rp 85.296.938,-
Diperkirakan biaya instalasi listrik sebesar 10% dari harga alat terpasang
(Timmerhaus, 1991)
= Rp 85.296.938,-
(Timmerhaus, 1991)
= Rp 8.529.694,-
= Rp 8.529.694,-
= Rp. 32.638.289.815,-
= Rp 3.263.828.982,-
E-1.2.2 Engineering
(Timmerhaus 1991).
= Rp 3.263.828.982,-
E-1.2.3 Supervisi
= Rp 3.263.828.982,-
= Rp 3.263.828.982,-
= Rp 3.263.828.982,-
= Rp 16.319.144.910,-
= MITL + MITTL
= Rp 32.638.289.815,- + Rp 16.319.144.910,-
= Rp 48.957.434.725,-
Kompo
Biaya 3 bulan,
= Rp 1.054.200.000,-
= Rp 2.103.365.760,-
Piutang dagang
= Rp 16.475.698.833
= Rp 48.957.434.725,- + Rp 16.475.698.833,-
= Rp 65.433.133.558,-
1. Modal sendiri
= Rp 49.074.850.169,-
= Rp 16.358.283.39,-
Gaji tetap karyawan adalah gaji tetap karyawan tiap bulan ditambah
= Rp 5.271.000.000,-
Bunga pinjaman bank diperkirakan 19% dari pinjaman bank (Bank BNI
D = (P – L) / n
n = Usia peralatan
Umur
Komponen Biaya (Rp) Depresiasi (Rp)
(tahun)
Bangunan 18.456.000.000 15 1.230.400.000
Peralatan Proses dan utilitas 852.969.375 15 56.864.625
Instrumentasi dan Kontrol 85.296.938 10 8.529.694
Perpipaan 85.296.938 10 8.529.694
Instalasi Listrik 85.296.938 10 8.529.694
Inventaris Kantor 8.529.694 5 1.705.939
Sarana Transportasi 3.450.000.000 10 345.000.000
Sarana Insulasi 85.296.938 10 8.529.694
Perlengkapan Keamanan 8.529.694 10 852.969
TOTAL 1.668.943.309
= Rp 3.300.856.800,-
= 0,1 x Rp 8.529.694,-
= Rp 852.969,-
1991).
= 0,1 x Rp 48.957.434.725,-
= Rp 4.895.743.473,-
= Rp 7.856.157.600,-
= Rp 29.773.716.957,-
= Rp 19.330.284.043,-
penghasilan adalah :
= Rp 13.134.684.913,-
= Rp 30.735.098.130,-
PM =
laba sebelum pajak
x 100%
total penjualan
Rp 43.882.283.043,−
= x 100% = 59,58%
Rp73.656.000.000,−
BEP =
Biaya tetap
(total penjualan − biaya var iabel
x 100%
Rp 20.983.311.892,−
=
( Rp73.656.000.000,−) − ( Rp8.790.405.065,−)
x 100%
= 32,35%
= Rp 7.708.267.800,-
RoI =
laba setelah pajak
x 100%
total mod al investasi
Rp30.735.098.130,−
= x 100% = 46,39%
Rp66.243.349.558,−
POT =
1
RoI
=
1
0,4639
= 2,16 tahun
pengeluaran dari tahun ke tahun yang disebut Cash Flow. Untuk memperoleh
tahun
ke 10