Anda di halaman 1dari 3

TUGAS

RANGKUMAN MATERI ENTREPRENEURSHIP

JUDUL MATERI ENTREUPRENEURSHIP – “SI ANAK SINGKONG” BERSAMA CHAIRUL TANJUNG


NAMA MENTARI CAHYA LESTARI
NIM 1401194235
KELAS MB 43-09
HARI/ TANGGAL JUMAT, 26 FEBRUARI 2021

HASIL RANGKUMAN

Chairul Tanjung dilahirkan dari keluarga kurang mampu. Sejak duduk dibangku sekolah SD
Chairul Tanjung sudah mulai mencari uang dengan berjualan di sekolah ketika jam istirahat sekolah.
Hingga akhirnya saat diterima masuk kuliah di Universitas Indonesia, Chairul Tanjung melihat
perjuangan Ibu untuk membiayai masuk kuliah. Mulai sejak itu Chairul Tanjung bertekad untuk tidak
lagi meminta uang kepada orang tuanya. Chairul Tanjung menganggap bahwa hal ini merupakan
sebuah trigger untuk memulai usaha. Menurutnya, seseorang perlu memiliki trigger dalam memulai
sebuah usaha. Trigger inilah yang bisa membuat seseorang untuk berkomitmen terhadap dirinya
sendiri. Selain itu, Chairul tanjung juga memanfaatkan peluang untuk menghasilkan keuntungan dan
merupakaan pribadi yang sangat struggle atau penuh perjuangan.
Segala sesuatu yang terucap dari Chairul Tanjung merupakan suatu keyakinan dalam diri
yang nantinya suatu saat akan teruwujud diiringi perjuangannya dalam berusaha. Dengan status
sosial yang berubah tidak membuat Chairul Tanjung merubah pribadi dalam dirinya. Menurut
penuturan dosen dan guru teaternya, dari sebelum sukses hingga kini menjadi seseorang yang
terpandang di Indonesia Chairul Tanjung tetap seperti orang yang dulu dikenal dengan pribadi yang
baik dan tidak berubah.
Meskipun sudah menjadi pengusaha yang sukses, Chairul Tanjung masih ikut turun tangan
langsung dalam mengurus anak dan keluarganya. Karena dulunya pernah menjadi ‘si anak singkong’
Chairul Tanjung yang memiliki banyak saudara terbiasa dalam mengurus segala sesuatunya sendiri
dan juga membantu merawat adik-adiknya. Sehingga hal ini membuat Chairul Tanjung terbiasa
mandiri termasuk dalam turun tangan saat merawat anaknya.
Chairul Tanjung juga mengajarkan hal-hal mengenai kesuksesan kepada anak-anaknya.
Menurut Chairul Tanjung yang terpenting adalah sebuah value atau tata nilai yang harus dimiliki.
Seseorang anak haruslah memiliki kebanggaan terhadap dirinya sendiri tanpa memperdulikan ia
anak siapa. Setiap anak harus berjuang dengan kemampuannya sendiri agar menciptakan
kebanggaan dalam dirinya sendiri. Hal itulah yang ditanamkan Chairul Tanjung kepada anak-anaknya.
Terlepas bahwa takdir mereka adalah sebagai anak dari Chairul Tanjung dan yang akan mewarisi apa
yang ia miliki, tetapi apabila seorang anak memiliki kebanggaan terhadap hasil karyanya sendiri dia
juga tidak akan masalah untuk meneruskan segala sesuatu yang menjadi takdirnya.
Hal terpenting untuk orang yang ingin meraih kesusksesan yang pertama adalah kerja keras,
karena tanpa kerja keras orang pintar sehebat apapun atau seberuntung apapun tidak akan sesukses
orang yang mau bekerja keras. Menurut pak Chairul Tanjung, Tuhan maha adil, tidak mungkin tuhan
memberikan rezeki lebih sedikit kepada orang yang bekerja keras dibandingkan dengan orang yang
tidak mau bekerja keras. Kemudian hal penting yang kedua yaitu harus kerja cerdas. Kerja keras
tanpa diiringi dengan kerja cerdas menurutnya merupakan hal yang percuma yang diibaratkan
dengan kuli pacul (buruh tani). Baru setelah itu, mengenai hasil akhir diserahkan pada Tuhan. Tugas
kita adalah berusaha dengan kerja keras dan kerja cerdas. Sebagai pengusaha kita tidak boleh lupa
untuk berkontribusi terhadap negeri. Pengusaha juga harus berkomintmen untuk membantu dalam
pereknomonian negara.
Dalam buku Si Anak Singkong bersama Chairul Tanjung dengan acara di Kompas juga
sangatlah inspiratif dan penting sekali untuk kita mendalami proses yang dilakukan oleh beliau,
berbagai kisah yang dapat membuat seorang pembaca bergetar haru dan tidak bisa berkata-kata
lagi.
Dari siaran Kompas yang ada nonton kisah perjalanan hidup seorang pengusaha sukses di
negeri ini telah memiliki beberapa perusahaan besar seperti stasiun televisi swasta Trans TV Trans
Studio Hotel Bang dan terakhir sabarnya menjadi salah satu pembeli saham 10% perusahaan
penerbangan papan atas Indonesia yaitu Garuda.
Chairul Tanjung saat kecil melalui hari-harinya penuh dengan kekayaan sebagai anak
pinggiran kota metropolitan bermain bersama teman-teman dengan membuat pisau dari kayu yang
dihasilkan dari rel dekat rumahnya di Kemayoran adalah kegiatan seru yang menyenangkan
bersepeda adalah mengalamai di Kawasan Ancol.
Saat kuliah beliau salah satu mahasiswa Universitas Indonesia dengan Prodi atau fakultas
kedokteran gigi, dari situ beliau harus melakukan pembayaran yang dulu hanya Rp45.000 untuk uang
masuk saja akan tetapi ada beberapa pembayaran yang harus ditambah dan menjadi Rp75.000 disitu
Chairul Tanjung meminta uang kepada ibunya jadinya memberikan uang yang cukup untuk
membayar kebutuhan Tail Tanjung dengan cara menggadaikan kain halus halus yang dimiliki ibunya.
Dari saat itulah dimana Chairul Tanjung tidak akan meminta uang lagi kepada orang tuanya
dan bersatu sila dia berusaha untuk mencari uang untuk kehidupan kedepannya dengan cara apapun
yang penting dapat memenuhi kebutuhan, sedang dalam perkuliahan Chairul Tanjung diminta untuk
membuat lampiran buku untuk membuat kerangka gigi dari step by step akan tetapi ketika ingin
membuat buku itu harus mengeluarkan uang yang cukup banyak dari situlah Chairul Tanjung
bertemu dengan seorang teman dari kakaknya yang mempunyai tempat percetakan dan dapat
membuat buku observasi dan dari situ lah Chairul Tanjung mendapatkan hasil kerja kerasnya.
Pada tahun 1994 Chairul Tanjung resmi meminang seorang gadis tujuannya yaitu aneka yang
juga merupakan Adik kelasnya Waktu kuliah pada tahun 1996 Khairul memperoleh berkah dan
melimpah karena pada tahun sebut lahirlah anak pertamanya dengan sesamanya diputuskan Khairul
sebagai pemilik dari Bank Mega. Chairul Tanjung dikenal sebagai pengusaha yang agresif ekspansi
usahanya yang bernama segala bidang mulai perbankan dengan bendera Bank Mega group
pertelevisian Trans TV dan Trans7 hotel dengan bendera di bidang supermarket . Chairul Tanjung
mengakuisisi Carrefour pesawat terbang hingga bisnis hiburan trans studio dan bisnis lainnya.
Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan kisah Chairul Tanjung bahwa dibalik kesuksesan
entreupreneurship seorang Chairul Tanjung adalah buah hasil usaha dan kerja kerasnya yang dimulai
sejak beliau duduk dibangku sekolah. Seseorang yang ingin memulai usaha perlu memiliki trigger,
yang nantinya trigger ini akan membentuk sebuah komitmen atas diri sendiri. Dalam berwirausaha
seseorang perlu mempunyai keyakinan dalam segala langkah baik ucapan maupun tindakan yang
diambilnya. Sebuah keyakinan atas apa yang dilakukan akan membentuk value atas diri sendiri.
Selain itu, keyakinan yang dijalankan seiring dengan perjuangan dan kemampuan sendiri akan
menciptakan kebanggaan dalam dirinya. Hal lain yang perlu dilakukan untuk orang yang ingin meraih
kesuksesan berwirausaha adalah kerja keras yang diiringi kerja cerdas. Setelah melakukan itu semua,
mengenai hasil akhir diserahkan pada tuhan.

Anda mungkin juga menyukai